Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2025/02/27 |
|
![]() |
|
Kamis, 27 Februari 2025 Bacaan : 2 SAMUEL 12:15-25 Setahun : Ulangan 1-2 Nas : Pada hari ketujuh anak itu mati. Pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan kepadanya bahwa anak itu sudah mati .... (2 Samuel 12:18)
|
|
Sedikitnya tujuh kali Putra harus menyampaikan kabar duka kepada ibunya, yang dimulai dari ayahnya. Setelah itu, kabar duka datang terkait meninggalnya dua adik ipar, seorang bibi yang merawat ibu Putra sewaktu kecil, hingga kematian tiga adiknya dalam kurun waktu 10 tahun. Sungguh tidak mudah menyampaikan berita duka itu karena tak hanya membutuhkan kata-kata dan waktu yang tepat. Putra pun menyertai dengan doa agar Tuhan campur tangan supaya ibunya dapat menerima kabar duka dengan baik, tanpa mendatangkan dampak yang buruk. Hari itu para pegawai Daud sedang mengalami dilema terkait kematian anak yang ditulahi Allah, hasil hubungan terlarang Daud dengan Batsyeba. Tujuh hari lamanya tuan mereka berpuasa dan berdoa, sambil berharap Allah berkenan menyembuhkan anak itu, sebelum akhirnya anak itu mati. Para pegawai Daud bingung sekaligus khawatir, jangan-jangan setelah kabar duka itu diterima, tuannya malah mencelakakan diri (ay. 18). Namun, Daud mengetahui bahwa anak itu sudah mati ketika melihat para pegawainya berbisik-bisik, lalu ia segera mengonfirmasi kabar itu, yang lantas dibenarkan oleh para pegawainya (ay. 19). Menjadi pembawa berita memang tidak mudah, terlebih kabar duka karena berpulangnya orang yang terkasih. Namun, Allah menyediakan Roh Kudus sebagai penolong bagi kita yang harus mengemban tugas yang tidak mudah tersebut. Ketika itulah, keterbatasan kita dalam berkata-kata akan disempurnakan oleh-Nya sehingga niscaya pesan yang kita bawa dapat diterima dengan baik. --GHJ/www.renunganharian.net KABAR DUKA MERUPAKAN BAGIAN DARI WARNA-WARNI KEHIDUPAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |