Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2024/02/22 |
|
Kamis, 22 Februari 2024 Bacaan : YOHANES 21:18-25 Setahun : Bilangan 26-27 Nas : Jawab Yesus, "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tetap hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Namun engkau, ikutlah Aku." (Yohanes 21:22)
|
|
Kepo adalah rasa ingin tahu yang berlebihan tentang kepentingan atau urusan orang lain. Kata ini cenderung bermakna negatif. Bersinonim dengan kata reseh, usil, dan suka ikut campur. Sifat kepo sebenarnya bukan menunjukkan kepedulian, melainkan hanya ingin memuaskan rasa penasaran, serta cenderung mengurusi perkara orang lain. Dalam kadar tertentu, pastinya semua orang memiliki sifat ini. Jika tidak dikendalikan, ini dapat mengganggu kenyamanan orang lain, serta menghasilkan hidup yang tidak tertib. Sikap kepo ini ditunjukkan Petrus ketika Tuhan Yesus memberitahunya bahwa ia akan mengalami penderitaan di masa tuanya serta kematiannya akan memuliakan Allah (ay. 18-19). Yesus baru saja memanggil Petrus untuk kembali mengikuti-Nya pasca-kebangkitan-Nya setelah sebelumnya ia menyangkal Sang Guru. Namun, perhatian Petrus justru teralihkan ketika ia melihat Yohanes. Ia ingin tahu apa yang akan terjadi dengan Yohanes dan bagaimana ia akan mati. Dengan tegas, Yesus mengatakan bahwa itu bukan urusan Petrus. Jangan kepo! Yesus ingin agar Petrus memfokuskan diri untuk mengikuti Dia. Orang lain punya hidup dan panggilannya sendiri, yang tentunya harus dipertanggungjawabkannya kepada Tuhan. Memberikan perhatian kepada orang lain adalah hal yang terpuji, yakni dengan menunjukkan kasih serta kepedulian kita. Namun, bukan hanya sekadar ingin tahu serta menjadi pengganggu. Jangan sampai sifat ini menjadi kebiasaan buruk, yang justru membuat kita melupakan tugas kita untuk melakukan perintah Kristus. Janganlah sikap kepo terhadap urusan orang lain menghalangi kita dalam mengikut Dia. --HT/www.renunganharian.net ALLAH INGIN KITA PEDULI SERTA MENGURUS ORANG LAIN, NAMUN BUKAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |