Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/02/18 |
|
Senin, 18 Februari 2008 Bacaan : Kejadian 6:9-22 Setahun : Bilangan 28-30 Nas : Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. (Kejadian 6:9)
|
|
Delapan tahun menjadi pembina remaja di gereja, memberi saya banyak pelajaran berharga. Khususnya saat mendampingi anak-anak yang terlibat narkoba. Ketika ditanya alasan mereka mengonsumsi narkoba, hampir setiap anak menjawab bahwa mereka ingin menyenangkan teman-teman di kelompok mereka. Mereka merasa tidak enak hati bila tidak ikut serta dalam aktivitas kelompok. Memang, mereka tidak begitu saja terjerumus narkoba. Namun, pergaulan yang terus-menerus telah memengaruhi pikiran dan pendirian mereka. Akhirnya, walaupun dilarang, mereka tetap terlibat dalam pemakaian obat-obat berbahaya tersebut. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa (Kejadian 3), akibat dosa sungguh nyata terasa. Pembunuhan Habel terjadi. Kejahatan terus meningkat. Bahkan kekudusan Allah tidak lagi dihiraukan. Kacau balau, mungkin begitulah gambaran manusia yang hidup pada zaman itu. Sampai-sampai Alkitab mencatat: "Maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya" (Kejadian 6:6). Dalam kondisi kacau itu, Nuh tetap didapati tidak bercacat cela di antara orang-orang sezamannya. Nuh, tidak terpengaruh oleh lingkungannya yang tidak menghormati Allah. Nuh, tidak sama dengan bunglon yang cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana ia berada. Bagaimana bisa demikian? Sebab Nuh hidup bergaul dengan Allah (Kejadian 6:9). Ia selalu dekat dengan Allah, sehingga pengaruh Allah dalam hidupnya lebih kuat dibanding pengaruh orang-orang di sekitarnya. Semoga kunci ini kita miliki bersama sejak saat ini -- MZ DENGAN SIAPA KITA BERGAUL SETIAP HARI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |