Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/01/17 |
|
Selasa, 17 Januari 2006 Bacaan : Lukas 19:1-10 Setahun : Kejadian 41-42; Matius 12:1-23 Nas : Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (Lukas 19:10)
|
|
Membenci Zakheus sangatlah mudah. Sebagai seorang pemungut cukai pemerintah penjajah yang menekan, ia membuat dirinya sendiri kaya dengan memungut pajak yang lebih tinggi dari orang sebangsanya. Namun, yang menggemparkan orang banyak, Yesus justru menghormatinya dengan berkunjung ke rumah Zakheus dan makan bersamanya. Seorang hakim yang terkenal tegas menceritakan bagaimana ia belajar untuk berhubungan baik dengan orang-orang yang sulit untuk dikasihi. Pada sebuah khotbah di kebaktian Minggu pagi, pendetanya mendorong jemaat untuk berusaha memandang orang lain melalui mata Yesus. Beberapa hari kemudian sang hakim sudah akan memberikan hukuman keras kepada seorang pemuda angkuh yang terus-menerus terlibat masalah. Namun, ia teringat akan apa yang telah disarankan pendetanya. Sang hakim berkata, "Saya memandang mata pemuda ini dan berkata kepadanya bahwa saya pikir ia adalah manusia yang cerdas dan berbakat. Lalu saya berkata kepadanya, 'Mari bicara tentang bagaimana kita dapat membuat hidup Anda lebih kreatif dan membangun.' Dan percakapan itu pun berlangsung dengan sangat baik." Yesus memandang Zakheus sebagai orang berdosa yang memiliki sebuah lubang kosong yang hanya dapat diisi oleh-Nya, dan lewat kebaikan hati-Nya Zakheus diubah. Sang hakim tidak dapat melaporkan perubahan yang sama, namun siapakah yang mengetahui hasilnya untuk jangka panjang? Ia memberikan teladan yang baik bagi kita semua, karena ia melihat pria itu melalui mata Yesus -- HVL BELAS KASIHAN YANG SEJATI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |