Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/01/15 |
|
Sabtu, 15 Januari 2005 Bacaan : Yehezkiel 2:1-3:4 Setahun : Kejadian 47-50 Nas : Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan (Mazmur 119:1)
|
|
Semut madu bertahan hidup pada masa sulit dengan bergantung pada anggota-anggota tertentu dalam kelompok mereka yang dikenal sebagai "wadah madu". Mereka mengisap begitu banyak madu, sehingga tubuh mereka akan menggembung sampai mirip buah beri yang bulat kecil. Akibatnya mereka hampir-hampir tidak bisa bergerak. Apabila makanan dan air mulai jarang didapat, semut-semut ini kemudian bertindak sebagai "perut sosial" dan menopang hidup seluruh koloni dengan menyediakan apa yang telah mereka simpan di dalam tubuh mereka sendiri. Serupa dengan itu, pembawa pesan Allah harus memenuhi hati dan pikirannya dengan kebenaran Kitab Suci. Hanya jika ia setia dalam menerapkan firman Allah bagi hidupnya sendiri, maka ia dapat secara jujur memberikan dorongan dan nasihat yang berarti kepada orang lain. Tuhan memerintahkan Nabi Yehezkiel untuk memakan gulungan kitab yang berisi pesan penuh "ratapan, keluh kesah, dan rintihan" (Yehezkiel 2:10). Karena ia taat kepada Tuhan dan menerapkan pelajaran itu untuk hatinya sendiri terlebih dahulu, ia dapat dengan berani menyampaikan pesan yang memberi hidup kepada semua yang bersedia mendengarnya. Sebagai orang percaya, kita juga harus mengembangkan "perut sosial" dengan mencerna kebenaran Alkitab serta mengizinkan Roh Allah untuk menjadikannya sebagai bagian dari hidup kita. Kemudian, dengan dipenuhi firman Allah, kita akan dapat berbicara secara efektif kepada orang lain yang memerlukan makanan rohani -- Mart De Haan YESUS BERKATA, "AKULAH ROTI HIDUP" -- Yohanes 6:35
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |