Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/01/13 |
|
Kamis, 13 Januari 2011 Bacaan : Matius 6:25-34 Setahun : Kejadian 37-39 Nas : Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6)
|
|
Jika saya adalah Abraham, saya pasti sudah khawatir karena anak perjanjian dari Tuhan tak kunjung datang. Itu sebabnya, Abraham sampai memperistri Hagar. Jika saya adalah Yakub, saya pasti sudah khawatir bagaimana jika kelak akan bertemu Esau, setelah hak kesulungannya dirampas. Itu sebabnya, ia sampai mempersiapkan persembahan ternak untuk membujuk Esau. Khawatir itu suatu perasaan yang manusiawi. Akan tetapi, tidaklah baik apabila kita terus menerus tenggelam di dalamnya. Saat kekhawatiran itu datang, setidaknya ada dua sikap yang cenderung kita ambil. Pertama, kita menyerah. Terlalu berfokus pada masalah, hingga masalah tersebut menjadi begitu besar dan menguasai diri, hingga membentuk keyakinan kita. Akibatnya, kita kehilangan sukacita dan semangat. Menjadi lumpuh dan tak berdaya. Kedua, kita memilih menempuh jalan pintas. Terlalu percaya diri, mengandalkan kekuatan sendiri. Nekat. Saat kehilangan akal sehat, tindakan didasarkan pada emosi sesaat. Keduanya tidaklah membangun.Lalu, bagaimana seharusnya kita bersikap apabila kekhawatiran itu melanda? Redamlah kekhawatiran itu, dengan mengisi hati dan pikiran kita dengan pengharapan. Lalu, berserah dan berharap kepada Tuhan saja. Berserah dengan keyakinan bahwa bunga di padang pun Dia hiasi (ayat 28-30). Sambil tetap berharap dengan keyakinan di dalam doa.Jadi, saat Anda khawatir, janganlah putus berharap. Jalani hari ini dengan ringan bersama Tuhan. Serahkan rencana hari esok di tangan-Nya. Percayalah, Dia Mahakuasa menopang kita -- DYAKEKHAWATIRAN MENGINGATKAN AKAN BETAPA LEMAHNYA KITA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |