Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Renungan Harian > Edisi Kamis, 28 September 2017
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 09/Edisi 2017 | edisi berikut
Kamis, 28 September 2017

Bacaan   : 2 Tawarikh 33:1-20
Setahun : Zakharia 1-7
Nas       : Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya. (2 Tawarikh 33:12)

Kok Menunggu Terdesak

Tawar-menawar ternyata tak hanya terjadi antara pembeli dan penjual. Kita kadang-kadang juga tawar-menawar dengan Allah sehubungan dengan keputusan-Nya. Saat sakit keras, misalnya, kita membujuk Allah dengan mengobral janji akan melayani-Nya bila diberi kesembuhan. Atau, saat mengalami kesusahan, kita mencoba menawar Allah agar memberi kita kemurahan dan meringankan beban hidup kita.

Manasye adalah raja Yehuda yang jahat di hadapan Tuhan. Ia menyembah berhala dan mendirikan bukit pengorbanan. Ia mempersembahkan anak-anaknya sendiri sebagai korban dalam api. Ia pun melakukan sihir, ramal, dan telaah, serta memanggil roh orang mati. Allah pun menghukumnya. Asyur menyerang dan mengalahkan Yehuda. Manasye ditangkap dan ditawan ke Babel. Di dalam keadaan terdesak ini, Manasye ingat akan Tuhan dan merendahkan diri dalam penyesalan. Ia berharap Tuhan mau menolong dan menyelamatkan dirinya dan bangsa Yehuda dari Babel. Tuhan mendengarkan dan memulihkan keadaan Manasye, yang selanjutnya hidup takut akan Tuhan.

Kita sering kali hidup seperti Manasye, yaitu tidak taat pada Tuhan. Saat ada peristiwa yang membuat keadaan kita susah dan berat, kita berusaha menawar Tuhan dan mengatakan janji untuk bertobat, asalkan Tuhan terlebih dahulu menyelamatkan kita. Pertanyaannya, kenapa kita harus mengalami keadaan yang tidak menyenangkan dulu, baru mau bertobat? Ketika menyadari perbuatan kita melawan Allah, seharusnya kita langsung bertobat tanpa menunggu terdesak oleh akibat dosa itu. --AAS/www.renunganharian.net

KITA BERTOBAT BUKAN KARENA MENANGGUNG KONSEKUENSI DOSA,
MELAINKAN KARENA TELAH MENYAKITI HATI ALLAH.

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

  e-RH Hari Ini
Edisi Sabtu, 10 Mei 2025
Menolak Diperbudak (AMSAL 22:7)
  Arsip
< September 2017 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
Cari di Arsip e-Renungan Harian  Cari di e-RH
  
Arsip  Arsip (10197 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs RH
  Facebook RH
Facebook  Aplikasi RH
  Grup Diskusi RH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org