Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-reformed/160

e-Reformed edisi 160 (23-1-2015)

Allah Tidak Berubah

______________________Milis Publikasi e-Reformed______________________

e-Reformed -- Allah Tidak Berubah
Edisi 160/Januari 2015

DAFTAR ISI:
ARTIKEL: ALLAH TIDAK BERUBAH
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!


Dear e-Reformed Netters,

Selamat melangkah di tahun baru 2015. Suatu kesempatan yang indah 
untuk menikmati awal tahun baru ini bersama dengan Tuhan. Bulan ini 
menjadi titik awal dimulainya karya Allah dalam hidup kita sepanjang 
tahun 2015. Jika sejak awal Allah telah memelihara kita, untuk 
seterusnya kita pun boleh meyakini bahwa Ia akan memelihara, terutama 
karena sifat Allah yang terus sama dan akan tetap sama sepanjang masa. 
Allah yang telah menjelajah waktu, masa, dan sejarah, dari zaman 
Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, akan terus berkuasa atas 
segalanya selamanya.

Artikel ini adalah cuplikan dari buku "Christian are Forever", yang 
ditulis oleh John Owen. Dalam artikel pendek ini, penulis memaparkan 
satu hal penting, yaitu tentang sifat Allah yang tidak berubah dalam 
kekekalan natur-Nya, kebesaran kuasa-Nya, dan hikmat-Nya yang tidak 
terbatas. Sebagai umat yang dipilih Allah, sifat Allah ini merupakan 
anugerah terbesar di sepanjang sejarah manusia karena dengan sifat 
Allah ini, kita dapat menaruh iman bahwa Allah akan menjadi Allah bagi 
umat pilihan-Nya sepanjang masa. Kiranya artikel ini menolong kita 
untuk semakin beriman kepada Allah dalam menghadapi hari-hari ke depan 
di tahun 2015 ini.

Tak lupa, segenap Redaksi e-Reformed mengucapkan, "Selamat tahun baru 
2015". Mari kita memulai tahun ini dengan kerinduan yang besar untuk 
giat bertumbuh di dalam Kristus dan berbagi hidup. Soli Deo Gloria.

Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Ayub
< ayub(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >


                     ARTIKEL: ALLAH TIDAK BERUBAH

Allah menampakkan ketidakberubahan kasih-Nya kepada umat-Nya melalui 
lima hal yang tidak dapat diubah-Nya, yaitu:
1. Natur-Nya
2. Rancangan-Nya
3. "Covenant"-Nya
4. Janji-Nya
5. Sumpah-Nya

Ketekunan orang-orang kudus berlandaskan pada masing-masing poin ini. 
Namun, pada artikel ini, kita hanya akan membahas poin pertama, yaitu 
sifat ketidakberubahan Allah.

Dalam Maleakhi 3:6, Tuhan berkata, "Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak 
berubah, ...." Kemudian, sebagai konsekuensinya, Ia melanjutkannya 
dengan berkata, "... dan kamu, bani (keturunan) Yakub, tidak akan 
lenyap." Siapakah keturunan Yakub yang Allah maksudkan? Mereka tentu 
saja bukan seluruh keturunan Yakub secara fisik, melainkan mereka yang 
mempunyai iman seperti Yakub. Sebagaimana yang dikatakan Paulus, "... 
Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel" 
(Roma 9:6). Di antara mereka yang membanggakan diri sebagai keturunan 
Abraham, terdapat orang-orang yang terancam oleh penghakiman Allah, 
dan penghakiman itu akan segera terjadi oleh karena pola hidup mereka 
yang jahat (Maleakhi 3:5). Kristus diutus "... untuk menegakkan suku-
suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih 
terpelihara ...." (Yesaya 49:6). Anak-anak Yakub sejati adalah mereka 
yang telah dilahirbarukan "... bukan dari darah atau dari daging, 
bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan 
dari Allah" (Yohanes 1:13). Allah tidak akan pernah berubah pikiran 
tentang anugerah panggilan-Nya. Paulus berkata dalam Roma 11:29,
"Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia [anugerah] dan panggilan-
Nya."

Keturunan Yakub sejati adalah mereka yang memiliki iman seperti yang 
dimiliki Yakub. Mereka inilah Israel baru pilihan Allah. Allah telah 
memasuki suatu "covenant" yang baru dengan mereka, untuk menggantikan 
"covenant" sebelumnya yang telah diingkari oleh nenek moyang mereka 
(Yeremia 31:31-34; Yehezkiel 36:24-28; Ibrani 8:8-12). Mereka yang 
menikmati manfaat dari "covenant" yang baru ini sebenarnya tidak layak 
mendapatkannya. Bagaimanakah keadaan rohani orang-orang itu ketika 
Allah memanggil mereka? Mereka dalam keadaan mati, diliputi kegelapan, 
dipenuhi kebodohan, dan keterpisahan dari Allah. Tidak ada suatu pun 
alasan pada mereka yang menyebabkan Allah harus menunjukkan anugerah-
Nya kepada mereka. Pengudusan dan pembenaran hanya berasal dari Allah 
semata.

Salah satu penghiburan yang terbesar dari Tuhan bagi umat-Nya adalah 
bahwa mereka selamanya tidak akan pernah terpisahkan dari-Nya. Dalam 
Yesaya 40:27-31, Israel menyatakan ketakutan bahwa mereka akan 
terpisah dari Allah. Bagaimanakah Allah menjawab mereka? Ia bertanya 
kepada mereka, "Apakah mereka benar-benar telah mengerti sifat sejati 
Allah mereka?" Ia mengingatkan mereka akan kekekalan natur-Nya, 
kebesaran kuasa-Nya, ketidakberubahan-Nya, dan hikmat-Nya yang tidak 
terbatas. Inilah yang Allah kerjakan untuk orang-orang yang meletakkan 
pengharapannya pada Tuhan. Ia akan mengaruniakan kekuatan baru; mereka 
bagaikan rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya; mereka 
akan berlari tanpa menjadi lesu, dan mereka akan berjalan tanpa lelah. 
Sebagai jawaban atas rasa takut yang dialami umat-Nya, Allah berkata, 
"Yakub, hamba-Ku, janganlah takut. Aku telah memilih engkau sejak 
kekekalan. Engkau merasa dirimu tandus, tidak berguna, kering, dan 
layu. Aku akan mengubah semuanya dengan memberikan Roh-Ku kepadamu. 
Kau akan mengerti bahwa engkau adalah milik-Ku dan Aku adalah Tuhan 
dan Rajamu, Penebusmu, sejak kekekalan." Sama sekali bukanlah suatu 
kesombongan jika kita percaya bahwa Allah bersungguh-sungguh dengan 
perkataan-Nya, bahwa Ia menjamin kita dengan kasih-Nya yang abadi bagi 
kita berdasarkan ketidakberubahan-Nya.

Kita harus membedakan antara pertolongan Allah bagi suatu bangsa, 
seperti bangsa Yahudi, dan tindakan-tindakan anugerah penyelamatan-Nya 
bagi masing-masing orang. Allah memperlakukan rakyat bangsa-Nya, 
bangsa Yahudi, dengan berkat dan hukuman lahiriah yang membedakan 
mereka dari bangsa lainnya. Ketaatan mereka sebagai sebuah bangsa 
kepada Allah memengaruhi perlakuan Allah terhadap mereka. Karena itu, 
pada suatu waktu, Ia meruntuhkan apa yang telah dibangun-Nya. Pada 
waktu lain, Ia mendirikan kembali apa yang telah diruntuhkan-Nya. 
Meskipun demikian, perubahan-perubahan yang dilakukan-Nya terhadap 
bangsa pilihan-Nya tersebut tetap memenuhi seluruh rancangan-Nya yang 
tidak berubah bagi bangsa-Nya.

Kita dapat meyakini hal tersebut karena natur Allah itu tidak berubah, 
Ia tidak akan pernah meninggalkan mereka yang telah diterima-Nya 
secara cuma-cuma dalam Kristus. Orang-orang yang telah diterima itu 
tidak pernah menjadi orang-orang murtad yang tidak bertobat.

Diambil dan disesuaikan dari:
Judul asli buku: Christian Are Forever
Judul buku terjemahan: Jaminan Keselamatan Kristen
Judul bab: Allah Tidak Berubah
Penulis: John Owen
Penerjemah: Yvonne Potalangi
Penerbit: Momentum, Surabaya 2005
Halaman: 9 -- 11


        STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!

Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?

Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan 
Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi 
PASKAH 2015. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi 
seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan 
lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas 
ini.

Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan 
selama 1 bulan (23 Februari -- 30 Maret 2015). Anda dapat mengikuti 
kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran 
dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2015.

Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-
christ.net > Kami tunggu!


Kontak: reformed(at)sabda.org
Redaksi: Ayub, Yulia Oeniyati, dan N.Risanti
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org