Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-reformed/45

e-Reformed edisi 45 (21-11-2003)

Mengenang Dr. Cornelius Van Til

     MENGENANG DR. CORNELIUS VAN TIL: TOKOH APOLOGETIKA REFORMED
                    Oleh: Pdt. Cornelius Kuswanto

Cornelius Van Til dilahirkan di dalam sebuah keluarga Kristen yang
mengasihi Tuhan di Nederland pada tanggal 5 Mei 1895. Selain mendapat
pendidikan agama Kristen di rumah, Cornelius Van Til juga mendapat
pendidikan yang baik dari sekolah Kristen. Melalui latar belakang yang
baik ini, Cornelius Van Til mengenal Tuhan Yesus sebagai Juruselamat
dan ia menyadari bahwa semua bidang kehidupan manusia ada di bawah
pengaturan Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana.

Pada usia sepuluh tahun, Cornelius Van Til pindah ke Amerika Serikat.
Beliau menjadi besar bersama kaum imigran Belanda yang tinggal di
negara bagian Indiana. Kemudian beliau melanjutkan sekolah di Calvin
College dan Princeton Theological Seminary.

Beliau mendapat gelar Ph.D dari Princeton Seminary. Setelah melayani
Tuhan sebagai pendeta di Spring Lake, Michigan, beliau mengajar
Apologetika di Princeton Seminary selama satu tahun (1928-1929). Pada
tahun 1929, tokoh-tokoh dari PCUSA (Presbyterian Church in the United
States of America) mencoba mengubah Princeton Seminary agar tidak
menekankan kesetiaan kepada doktrin Reformed. Hal ini menyebabkan
beberapa dosen dari Princeton keluar dan mendirikan sebuah seminari
yang berdiri teguh pada doktrin Reformed. Tokoh-tokoh yang keluar
dari Princeton dan turut serta dalam mendirikan Westminster Seminary
ialah Robert Dick Wilson, J. Gresham Machen, Oswald T. Allis,
Cornelius Van Til, dan John Murray yang ikut keluar pada tahun
berikutnya.

Di Westminster Seminary Dr. Van Til mengajar Apologetika dari tahun
1929-1972. Dari tahun 1972-1987 Dr. Van Til menjadi guru besar pensiun
di Westminster.

Selain merupakan salah seorang tokoh pendiri Westminster Seminary, Dr.
Van Til juga merupakan seorang pendiri dari sebuah sekolah Kristen
yang terkenal di Philadelphia. Sekolah ini didirikan pada tahun 1942
dan dikenal dengan nama Philadelphia-Montgomery Christian Academy.
Sekarang sekolah itu sudah berkembang menjadi tiga sekolah, masing-
masing mulai dari TK sampai SMA.

Dr. Van Til meninggal pada tanggal 17 April 1987 dan dimakamkan pada
tanggal 22 April. Upacara pemakaman dipimpin oleh Pendeta Steven F.
Miller dari Calvary Orthodox Church di mana Dr. Van Til mengetahui
bahwa ia akan meninggal, beliau minta Pendeta Miller membacakan dua
pasal terakhir dari kitab Wahyu. Bagian Alkitab ini merupakan tujuan
dari hidup beliau. Iman beliau menengadah kepada janji Tuhan, yang
akan memberikan kesembuhan kepada bangsa-bangsa melalui pohon
kehidupan yang ada di taman Tuhan dimana tidak ada lagi kutukan. Dr.
Van Til hidup selama 91 tahun dan 11 bulan. Untuk mengenang jasa
beliau yang besar terhadap Westminster Seminary, bangunan kelas
Westminster diberi nama Van Til Hall.

PANDANGAN DAN PIKIRAN PENTING DARI DR. VAN TIL
Sumbangsih yang terbesar dari Dr. Van Til bagi gereja Tuhan ialah
dalam bidang Apologetika. Ayat pegangan bagi beliau untuk melakukan
apologetika ialah 2Korintus 10:5,
   "Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu
   yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan
   akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada
   Kristus."
Dr. Van Til menekankan bahwa ketika Paulus mengajar kita mengenai
menawan segala pikiran, Paulus mau agar kita menaklukkan setiap
argumentasi dan dalih dari dunia yang menentang Tuhan. Kita harus
membawa semua kebenaran kepada kemuliaan Tuhan. Dalam melakukan
apologetika, Dr. Van Til setia kepada Alkitab. Beliau menghendaki agar
kita juga mengritik pikiran dan pandangan yang bukan Kristen sesuai
dengan ajaran Alkitab.

Ajaran ahli filsafat Jerman, Immanuel Kant, merupakan "musuh" Dr. Van
Til. Menurut Kant, pengetahuan kita terbatas oleh pengalaman kita.
Pengetahuan seseorang dibatasi oleh bidang phenomenal (phenomenal
realm) atau bidang pengalaman dan penglihatan manusia. Kita tak dapat
menyelidiki kenyataan-kenyataan yang berada di luar batas pengalaman
kita. Semua yang berada di luar batas pengalaman kita, menurut Kant.
termasuk dalam bidang noumenal (noumenal realm). Dr. Van Til
melukiskan posisi Kant sebagai berikut:

noumenal -----> di luar kemampuan kita untuk mengetahui
phenomenal ---> sumber dari semua pengetahuan kita

Kelemahan Kant yang terbesar menurut Dr. Van Til adalah:
1. Semua pengetahuan adalah bersifat subyektif (tergantung dari orang
   yang mengetahuinya);
2. Manusia tidak dapat mempunyai pengetahuan tentang Allah, karena
   pengetahuan ini termasuk dalam bidang noumenal.

Dualisme ini menurut Dr. Van Til tidak perlu ada. Beliau menyelesaikan
persoalan ini dengan membuat sebuah lingkaran yang mengelilingi baik
bidang noumenal maupun bidang phenomenal. Tuhan menciptakan kedua
bidang ini dan Tuhan dinyatakan dalam dua bidang ini. Baik bidang
noumenal maupun bidang phenomenal ada di bawah kekuasaan Tuhan dan
mereka adalah satu di dalam ciptaan dan wahyu-Nya. Perbedaan yang
dibuat oleh Kant adalah salah.

Dr. Van Til memakai apologetika yang berkeyakinan pada Allah
Tritunggal: Bapa, Anak, dan Roh Kudus berbicara kepada kita melalui
Alkitab. Alkitab mengajar bahwa kita harus melihat perbedaan posisi
yang besar antara Allah sebagai Pencipta dan manusia sebagai ciptaan.
Sebagai Pencipta, Allah tidak bergantung kepada manusia. Sebaliknya
semua manusia sebagai ciptaan Allah, bergantung kepada Allah.

Menurut Dr. Van Til, pikiran manusia yang sudah jatuh dalam dosa tidak
dapat menjadi jawaban untuk menyelesaikan persoalan hidup manusia.
Alkitab adalah jawaban yang final untuk menjawab persoalan manusia.
Dr. Van Til dengan tegas menolak prinsip manusia yang mau hidup secara
otonom, tidak mau bergantung pada Allah. Manusia yang mau hidup otonom
adalah manusia yang tidak menyadari bahwa ia adalah ciptaan Allah.

Dr. Van Til berkata bahwa Kristus yang diberitakan dalam Alkitab
selalu menjadi titik pusat dari apa yang beliau ajarkan. Seorang guru
besar kesayangan Dr. Van Til waktu beliau masih belajar di Princeton
Seminary ialah Dr. Geerhardus Vos. Kekaguman Dr. Van Til pada Dr. Vos
disebabkan karena Dr. Vos mengajarkan Alkitab yang berpusat pada
Kristus. Bertitik tolak dari hal ini, Dr. Van Til meninggikan Kristus
dalam apologetika. Segenap bidang kehidupan harus berpusat pada
Kristus; bukan saja di gereja, tetapi juga di rumah, di sekolah, di
universitas, di pasar, di bidang politik, bahkan segala sesuatu di
dalam hidup bermasyarakat.

PENGARUH DR. CORNELIUS VAN TIL BAGI ORANG KRISTEN

Selain menjadi berkat di bidang Apologetika, Dr. Van Til juga
memberikan sumbangsih yang besar di bidang-bidang lain. Teologi
Sistematika juga tak lepas dari perhatian Dr. Van Til. Dalam bukunya,
"In Defense of the Faith" jilid ke-5, Dr. Van Til membahas mengenai
pentingnya Teologi Sistematika. Dr. Richard Gaffin, seorang dosen
Teologi Sistematika di Westminster Seminary berkata, "Saya tidak dapat
membayangkan Teologi Sistematika tanpa Van Til." Dr. Van Til
membedakan antara Teologi Sistematika dan Apologetika. Kedua bidang
ini mengajarkan hal yang sama, yaitu Alkitab, tetapi dengan tujuan
yang berbeda. Teologi Sistematika dipakai untuk menghadapi gereja,
sedangkan Apologetika dipakai untuk  menghadapi dunia. Sebagaimana
Alkitab merupakan dasar untuk melakukan Apologetika, demikian pula
Alkitab merupakan dasar untuk Teologi Sistematika. Menurut Dr. Van
Til, kita tak dapat menjadi seorang apologet Kristen yang baik, kalau
kita belum mengetahui teologi secara sistematis. Untuk melakukan
apologetika dengan baik, kita harus mengetahui Teologi Sistematika
dengan baik juga. Kedua bidang ini saling membutuhkan dan saling
melengkapi.

Dr. Van Til juga berpengaruh dalam bidang misi dan penginjilan. Dalam
1Petrus 3:15, Petrus mengimbau kita agar kita siap sedia pada segala
waktu untuk memberi pertanggungan jawab tentang pengharapan yang ada
pada kita. Penginjilan lebih menekankan apa yang kita percaya,
sedangkan Apologetika lebih menekankan mengapa kita percaya.
Apologetika merupakan langkah lebih lanjut dari penginjilan, di mana
kita berusaha membela kebenaran Alkitab dan berusaha meyakinkan orang
yang tidak percaya mengenai berita penghukuman dan pengharapan yang
ada di dalam Alkitab. Baik dalam melakukan apologetika maupun dalam
penginjilan, Dr. Van Til menekankan pentingnya keyakinan Kristen (Dr.
Van Til memakai istilah Christian presupposition) dan epistemologi
Kristen. Dosen Harvie Conn yang mengepalai Departemen Misi di
Westminster Seminary memakai prinsip ini dalam melaksanakan
penginjilan. Kita dapat mengenal ajaran Dr. Conn yang bertitik tolak
dari prinsip Dr. Van Til melalui bukunya yang berjudul "Eternal Word
in Changing World".

Departemen Sejarah Gereja dan Konseling di Westminster Seminary juga
mengikuti jejak pendirian Dr. Van Til yang berdiri teguh di atas
Alkitab. Van Til tidak menghendaki Sejarah Gereja berada dalam bidang
yang netral. Konseling yang diajarkan di Westminster juga bertitik
tolak dari ajaran Van Til. Profesor John Bettler, seorang dosen
konseling di Westminster berkata, "Kita berusaha mempraktekkan
apologetika Van Til di dalam bidang psikologi."

Kita mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat Tuhan yang besar pada
gereja-Nya melalui kehidupan Dr. Van Til. Kalau Dr. Van Til beserta
pikiran dan karya tulisnya sudah menjadi berkat yang besar untuk
gereja Tuhan di Amerika, biarlah berkat-berkat tersebut juga boleh
menjadi berkat yang besar bagi gereja dan umat Tuhan di Indonesia.

Dr. Van Til gemar mengutip Abraham Kuyper (pendeta, pendiri Free
University of Amsterdam, juga mantan perdana menteri Belanda), yang
pernah berkata, "Tidak ada satu sentimeter pun dari kehidupan di mana
Kristus tidak berkata, 'Itu adalah milik-Ku.'" Biarlah segenap bidang
pendidikan dan hidup kita dikuasai seluruhnya oleh Kristus dan dipakai
untuk meninggikan serta memuliakan Dia, Raja atas segala raja dan
Tuhan atas sekalian yang dipertuan.


KEPUSTAKAAN
Beberapa buku (yang penulis miliki) yang ditulis mengenai Van Til:
------------------------------------------------------------------
Churchill, Robert K. Lest We Forget. A Personal Reflection on the
 Formation of the Orthodox Presbyterian Church. Philadelphia: The
 Committee for the Historian of the Orthodox Presbyterian Church.

Notaro, Thom. "Van Til and the Use of Evidence. Phillipsburg, New
 Jersey: Presbyterian and Reformed, 1980.

Pratt, Richard L. Every Thought Captive. Phillipsburg, New Jersey:
 Presbyterian and Reformed, 1979.

Beberapa buku (yang penulis miliki) yang ditulis oleh Van Til:
--------------------------------------------------------------
Van Til, Cornelius. Why I Believe in God. Philadelphia:
 Great Commission Publication, no date.

A Christian Theory of Knowledge. Philipsburg, New Jersey:
 Presbyterian and Reformed, 1969.

The Defense of the Faith. Phillipsburg, New Jersey, Presbyterian and
 Reformed, 1967. Cetakan ketiga.

In Defense of the Faith Vol. 2. A Survey of Christian Epistemology.
 Phillipsburg, New Jersey: Presbyterian and Reformed, no date.

In Defense of the Faith. Vol. 5. An Introduction to Systematic
 Theology. Phillipsburg, New Jersey: Presbyterian and Reformed, 1974.



Catatan:
Pdt. Cornelius Kuswanto selama 8 tahun menempuh studi lanjut di Amerika Serikat, terakhir di Westminster Theological Seminary. Beliau saat ini mengajar di Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang.

======================================================================
Artikel di atas dikutip dari sumber:
------------------------------------
Judul Majalah       : Momentum 5
Judul Artikel       : Mengenang Dr. Cornelius Van Til:
                      Tokoh Apologetika Reformed
Pengarang           : Pdt. Cornelius Kuswanto
Penerbit            : Lembaga Reformed Injili Indonesia
Tempat/Tahun Terbit : Jakarta/Desember 1988
Halaman             : 40 - 42

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org