Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-reformed/7

e-Reformed edisi 7 (13-6-2000)

Sejarah dan Pentingnya Alkitab Geneva

PENDAHULUAN

Adalah kerinduan kami untuk melihat umat Allah mengalami transformasi
melalui pembaharuan pikiran sebagaimana Paulus mengingatkan kita
dalam surat Roma. Dan tidak ada pembaharuan lebih penting selain dari
mempelajari Firman Allah. Pusat dari sebuah Reformasi baru adalah
keyakinan yang teguh pada otoritas Alkitab dan tunduk pada Firman
Allah. Dan untuk itulah "Foundation for Reformation" (Yayasan Untuk
Reformasi) ada, yaitu untuk menolong menguatkan dasar yang penting
ini dalam kehidupan gereja. Pengetahuan dan pemahaman akan Alkitab
merupakan langkah pertama yang penting bagi ketaatan kita terhadap
Firman Allah.


Pemazmur Daud membagikan kerinduan hatinya kepada para pembaca dengan
menyatakan: "Lihatlah, betapa aku mencintai titah-titah-Mu! Ya Tuhan,
hidupkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu. Dasar Firman-Mu adalah
kebenaran, dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk
selama-lamanya." (Maz 119:159-161).


Saya yakin ketika Daud menuliskan Mazmur 119 ia mengetahui bahwa
penganiayaan sering tak terelakkan ketika kita hidup dalam ketaatan
pada Firman Allah. Bahkan mungkin saat ini, di negeri anda yang
elok ini, anda menyaksikan saudara-saudara seiman yang mengasihi
Firman Tuhan harus mempertaruhkan hidup mereka bagi ketaatan tersebut.


Demikianlah yang terjadi di Inggris, saat terjadi Reformasi sekitar
tahun 1550-an. Pada waktu itu orang-orang begitu mencintai Tuhan
Allah dan Firman-Nya, bahkan sering kali lebih daripada hidup mereka
sendiri. Orang-orang ini hidup dibuang dan diasingkan karena iman
mereka, dan mereka rela mempertaruhkan segalanya untuk membawa
kebenaran Alkitab bagi bangsa mereka. Itulah awal mula kisah Alkitab
Geneva.


SEJARAH


WILLIAM TYNDALE

Alkitab Geneva bukanlah Alkitab bahasa Inggris pertama yang dibuat.
Pada abad 14, John Wycliffe menyelesaikan tugas tersulit yaitu
membuat terjemahan tertulis pertama dari seluruh Alkitab berbahasa
Latin Vulgate ke dalam bahasa Inggris. Bayangkan proses penulisan dan
penerjemahan pada saat komputer, pengolah kata, mesin ketik dan
bahkan mesin cetak belum ditemukan. Semua kalimat, kata, baris demi
baris, dan halaman demi halaman, harus disalin oleh tangan. Proses
yang lambat dan memerlukan ketelitian yang tinggi. Sekalipun saat itu
menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris sangat dilarang, namun
puji Tuhan sampai saat ini masih ada 200 salinan manuskrip yang
berhasil diselamatkan dan bertahan hingga saat ini.


Dengan penemuan mesin cetak, pekerjaan penerjemahan menjadi jauh
lebih mudah. Alkitab dapat dicetak, dipublikasikan, dan disebarkan
kepada banyak orang dengan lebih cepat daripada sebelumnya. Alkitab
Perjanjian Baru Terjemahan William Tyndale yang diterbitkan tahun
1526 ini adalah Alkitab pertama yang diterbitkan dalam bahasa
Inggris. Ini juga merupakan Alkitab Terjemahan bahasa Inggris pertama
dari bahasa asli Yunani. Tyndale kemudian mulai bekerja menerjemahkan
Perjanjian Lama dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Inggris. Pada saat
itu para bishop dan raja menjadi sangat geram dan merasa sangat
terancam. Mereka menolak Terjemahan Tyndale ini dan membakar salinan
yang ada sebanyak-banyaknya. Tyndale dianggap bersalah sebagai bidat
dan dipenjarakan. Ia akhirnya dicekik dan dibakar karena kesungguhan
dedikasinya pada Penerjemahan Alkitab.


Hasil kerja keras Tyndale tidaklah sia-sia. Semasa pemerintahan Raja
Henry VIII Inggris, sekretaris Thomas Cromwell dan Archibishop
Cramner mempersiapkan pekerjaan terjemahan yang baru. Seorang rekan
William Tyndale, Miles Coverdale, dipilih untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut. Untuk menghasilkan terjemahan baru ini,
Converdale mempelajari Alkitab Latin Vulgate, karya terjemahan lain
versi bahasa Jerman, dan juga karya Tyndale sendiri. Ini menjadi
Alkitab lengkap bahasa Inggris pertama yang dicetak.


Hampir bersamaan dengan itu, "the Matthew Bible" muncul. John Rogers,
yang juga rekan Tyndale, adalah penterjemah yang membuat versi ini.
Sumber-sumber yang digunakan Rogers meliputi terjemahan Perjanjian
Baru dan bagian-bagian Perjanjian Lama yang dikerjakan oleh Tyndale,
terjemahan karya Coverdal, dan juga karya perbaikan yang dibuatnya
sendiri. Karyanya ini menjadi Alkitab pertama yang boleh dijual
secara resmi.


Tak lama kemudian Cromwell meminta Coverdale untuk mempersiapkan
terjemahan yang lain lagi. Dia takut kalau hubungan dekat "Matthew
Bible" dengan karya Tyndale, yang banyak bagian catatan yang ada di
dalamnya tidak disukai oleh para pejabat gereja, akan membuat
pekerjaan penterjemahan dalam bahaya untuk dihancurkan. Oleh karena
itu Cromwell ingin membuat terjemahan baru yang tetap setia pada teks
aslinya, tetapi yang tidak akan menimbulkan kesulitan diterima oleh
para penjabat gereja (klergi).


Kemudian "the Great Bible" diterbitkan. Alkitab ini hampir sama
dengan "the Matthew Bible", tetapi tanpa catatan karena mungkin akan
tidak disukai oleh para klergi. Henry VIII sangat senang, lalu
diumumkan dengan surat keputusan kerajaan supaya Alkitab tersebut
dibaca secara umum, di setiap gereja di Inggris. Salinan-salinan
Alkitab di tempatkan di gereja dan diberi rantai (supaya tidak dibawa
pulang atau dicuri -red), itu sebabnya "the Great Bible" ini kemudian
dijuluki dengan sebutan "the Chain Bible." Ironisnya, Alkitab yang
pada mulanya dilarang dan menyebabkan kematian Tyndale, sekarang
menjadi Alkitab yang diperintahkan oleh raja untuk dibaca di setiap
gereja.


ALKITAB GENEVA

Tak lama sesudah itu banyak masalah mulai bermunculan. Semasa
pemerintahan Ratu Mary, pada pertengahan abad 16, pekerjaan
penerjemahan Alkitab dihambat lagi. Ratu mencoba untuk mengembalikan
iman Katolik Roma di Inggris. Cetakan-cetakan Alkitab berbahasa
Inggris dibrendel, demikian juga penggunaan Alkitab bahasa Inggris
dalam kebaktian gereja. Pada masa ini penganiayaan berdarah sering
terjadi di kalangan kaum Protestan, sehingga banyak yang melarikan
diri dari Inggris dan mencari perlindungan di daratan Eropa. Kota
Geneva, di Switzerland, selain memberikan kebebasan agama politik
bagi kaum Protestan, juga memberikan pengaruh kaum Calvinis yang kuat
sehingga para Reformator diijinkan berkarya dan bertumbuh. Di sini,
pemimpin-pemimpin seperti William Wittingham, John Knox dan John
Calvin bersama-sama dengan para ahli teologia terkenal lainnya,
memulai pekerjaan penerjemahan Alkitab untuk kepentingan masyarakat
umum berbahasa Inggris.


Hasilnya adalah "the Geneva Bible", pertama kali diterbitkan tahun
1560. Alkitab ini relatif kecil dan tidak mahal sehingga terjangkau
oleh masyarakat biasa dan juga mudah disimpannya, tidak seperti
versi-versi sebelumnya yang besar dan memakan tempat untuk
menyimpannya. Alkitab ini berisi lebih banyak catatan pinggir,
daripada versi terjemahan Alkitab sebelumnya, dan catatan-catatan
tsb. merefleksikan pandangan teologi para Reformator Protestan dan
kaum Calvinis. Alkitab Geneva menjadi Alkitab bahasa Inggris pertama
yang berisi paling banyak catatan/keterangan. Teologia yang
dijelaskan dalam catatan-catatn tsb. betul-betul mencerminkan
pandangan para Reformator. Mereka ingin agar catatan-catatan tersebut
menolong orang-orang biasa (awam) yang pada saat itu kebanyakan tidak
berpendidikan. Para Reformator mencari cara untuk membantu orang awam
agar mengerti lebih dalam akan Tuhan dari Alkitab. Alkitab Geneva
juga merupakan terjemahan pertama yang membagi teks dalam ayat-ayat.


Dengan kembalinya orang-orang Protestan ke Inggris, Alkitab Geneva
menjadi versi yang paling disukai di Inggris. Ini adalah Alkitab yang
mendapat dukungan dari para teolog besar, seperti John Calvin dan
John Knox. Sampai pada pertengahan masa Reformasi Protestan, Alkitab
Geneva menjadi Alkitab Terjemahan bahasa Inggris yang mendominasi
selama lebih dari 80 tahun. Terjemahan ini digunakan dan disukai baik
oleh orang kebanyakan maupun orang-orang ternama. William Shakespeare
memakai Alkitab Geneva, demikian juga John Bunyan, penulis
"Pillgrim's Progress". Alkitab Geneva juga menjadi Alkitab yang
dipakai oleh penduduk imigran yang datang pertama di Amerika, yaitu
kaum Puritan, penduduk Jamestown, dan juga Polymouth Pilgrims membawa
Alkitab Geneva.


Tetapi di pihak lain Alkitab Geneva mulai menggerogoti otoritas para
bishop di Inggris. Popularitas Alkitab Geneva telah menyebabkan kaum
Puritan dan para Reformator memiliki pengaruh yang meningkat diantara
masyarakat Kristen di gereja-gereja, terutama karena catatan-catatan
pinggir yang menjelaskan Kitab Suci dari sudut pandang teologia
Reformed. Sekali lagi, para klergi gereja menjadi sangat geram. Hal
ini mendorong para bishop membuat Alkitab terjemahan mereka sendiri
untuk mengambil alih "the Great Bible" atau "the Chain Bible" di
dalam gereja, dengan demikian Alkitab Geneva tidak mendapat tempat.
Hasilnya adalah "Alkitab Bishop" (the Bishop's Bible) yang sangat
tebal dan mahal. Karya terjemahannya tidak cukup akurat dan
menyeluruh. Baik para ahli teologia maupun masyarakat umum tidak
tertarik, sehingga Alkitab tersebut tidak pernah mendapat
popularitas. Namun, sekalipun kurang populer, Alkitab tersebut sempat
menjadi Alkitab resmi gereja Inggris selama hampir lima puluh tahun.


VERSI KING JAMES

Pada saat Raja James (King James) berjaya, pejabat pemerintah gereja
berpihak pada Alkitab Bishop, tetapi masyarakat lebih memilih Alkitab
Geneva. Raja James sendiri tidak menyukai catatan-catatan pinggir
dalam Alkitab Geneva karena teologi Roformed dan Puritan yang
tercermin didalamnya. Tetapi ia juga tidak puas dengan Alkitab
Bishop. Lalu ia mengadakan sebuah konferensi dan menunjuk para ahli
teologia untuk memulai sebuah terjemahan yang baru. Pada tahun 1611,
versi "King James" yang juga dikenal dengan "Authorized Version"
diterbitkan untuk pertama kalinya. Selama lebih dari lima puluh tahun
kemudian secara berangsur-angsur Alkitab versi King James mengambil
alih posisi pendahulunya, Alkitab Geneva.


Alkitab versi "King James" memiliki banyak manfaat yang tidak
dimiliki oleh versi sebelumnya. Pengetahuan tentang bahasa Yunani dan
Ibrani juga telah lebih berkembang dibandingkan masa-masa terjemahan
yang terdahulu. Terdapat bermacam-macam kelompok ahli teologia yang
mengerjakan terjemahan tersebut dan mereka dapat memakai semua karya
terjemahan lain yang telah dikerjakan saat itu. Tujuannnya adalah
untuk menghasilkan terjemahan Alkitab bahasa Inggris yang terbaik.
Sifat akademis dan juga gaya keindahan bahasa versi "King James"
telah membuat Alkitab ini menjadi Alkitab bahasa Inggris yang berjaya
selama lebih dari 300 tahun. Bahkan sampai sekarang masih banyak
orang yang menggunakannya. Saat ini, 400 tahun setelah Reformasi dan
penerbitan Alkitab Geneva, kebutuhan untuk sebuah Reformed Study
Bible yang baru sangat dirasakan.


THE NEW GENEVA STUDY BIBLE

"The New Geneva Study Bible" merupakan kelanjutan dari tradisi
pembaharuan. Tujuannya adalah untuk menegakkan kembali teologi
Reformasi dari serangan teologia Liberal dan Armenian. Sebagaimana
Alkitab Geneva yang asli, "The New Geneva Study Bible" dihasilkan
oleh sekelompok ahli teologia kenamaan. Terdapat lebih banyak catatan
keterangan, garis besar kitab, pengantar, dan artikel-artikel dari
pandangan teologia Reformed. Catatan-catatan keterangan lebih
diperluas dari catatan Geneva Bible yang asli, sebagai usaha untuk
menjelaskan teologia Reformed yang ditemukan dalam Alkitab. Editor
umum R.C. Sproul menyatakan bahwa "The New Geneva Study Bible"
menawarkan banyak sekali alat yang dibutuhkan untuk suatu pemahaman
Reformed terhadap Alkitab. Struktur perjanjian dari Alkitab terpancar
melalui karya ini sehingga semakin jelas motif utama anugerah Allah
dalam penebusan kita.


Karena Reformasi semakin nampak pengaruhnya dalam dunia, The New
Geneva Study Bible bermaksud untuk memperluas jangkauannya ke wilayah
internasional dengan tambahan terjemahan dalam berbagai bahasa
seperti bahasa Rusia, Jerman Portugis dan Rumania. Saya dan Luder
Whitlock dengan gembira ingin memberitahukan bahwa "Foundation for
Reformation" telah membuat kesepakatan dengan yayasan Alkitab
yang ada di Indonesia untuk memproduksi "The New Geneva Study Bible"
dalam bahasa Indonesia. Kami juga sedang mendiskusikan dengan
sejumlah rekan tentang kemungkinan memproduksi "The New Geneva Study
Bible" dalam edisi China dan juga Korea. Kami meminta dukungan doa
anda sekalian untuk proyek-proyek yang penting ini.


Salah seorang ahli teologia senior kami adalah Dr. J. I. Packer,
beliau yang menulis 100 artikel dalam Teologia Sistematika dan kita
bisa mendapatkan artikel-artikel tsb. tersebar di dalam The New
Geneva Study Bible. Dr. Packer memberikan hasil penelitian yang
sangat penting bahwa "Empat abad yang lalu, catatan-catatan
keterangan dalam Geneva Bible yang pertama telah membuat bidang
akademis melayani Allah, kebenaran dan hidup dalam kesalehan sesuai
dengan intisari dari momentum dalam Reformasi saat itu. The New
Geneva Study Bible ingin memberikan hal yang sama tetapi dalam
konteks modern saat ini."


Tetapi, yang lebih penting daripada catatan-catatan keterangan adalah
Alkitab itu sendiri. Rasul Paulus, dalam tulisannya kepada pendeta
muda Timotius, menekankan nilai dan penyelidikan dari Alkitab,
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap
manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan yang
baik" (2 Tim. 3:16,17).


Sebagai kesimpulannya, sangat tepat jika kita mengalunkan pujian
seperti Daud ketika menggambarkan keindahan dan berharganya Firman
Allah dalam Kitab Mazmur: "Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan
jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang
tak berpengalaman. Titah Tuhan itu tepat menyukakan hati; perintah
Tuhan itu murni,membuat mata bercahaya. Takut akan Tuhan itu suci,
tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil
semuanya, lebih indah daripada emas, bahkan daripada banyak emas tua;
dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari
sarang lebah." Mazmur 19:8-11.


Doa kami, kiranya Tuhan memakai "The New Geneva Study Bible" sebagai
alat bantu yang dapat menolong kita menginspirasikan kasih baru
kepada Tuhan dan Firman-Nya. Terima kasih banyak dan kiranya Tuhan
memberkati anda dengan limpah.


Sumber:
Terjemahan pidato makalah Ralph D. Veerman (Ketua Foundation for 
Reformation), yang disampaikan pada pertemuan "Reunion of Friends 
and Alumni of North American Reformed Seminaries in Indonesia" 
di Kampus STTIAA, Pacet, 1997. Oleh Kuwat Wahyu.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org