Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-reformed/57

e-Reformed edisi 57 (30-12-2004)

Apa yang Menggerakkan Kehidupan Anda?

                APA YANG MENGGERAKKAN KEHIDUPAN ANDA?
                =====================================

"Kemudian aku melihat bahwa pada dasarnya segala jerih payah dan
keberhasilan orang didorong oleh perasaan iri hatinya. ..."
                                                Pengkhotbah 4:4 (FAYH)


Manusia tanpa suatu tujuan adalah ibarat sebuah kapal tanpa kemudi --
anak terlantar, hal sia-sia, bukan siapa-siapa.
                                                        Thomas Carlyle


Kehidupan setiap orang digerakkan oleh sesuatu.

Banyak kamus mendefinisikan kata kerja menggerakkan sebagai
"membimbing, mengendalikan, atau mengarahkan". Entah Anda menggerakkan
sebuah mobil, sebuah paku, atau bola golf, Anda sedang membimbing,
mengendalikan, dan mengarahkannya pada saat itu. Apakah yang menjadi
daya penggerak di dalam kehidupan Anda?

Sekarang, Anda mungkin digerakkan oleh suatu masalah, suatu tekanan,
atau suatu batas waktu. Anda mungkin digerakkan oleh ingatan yang
menyedihkan, ketakutan yang menghantui, atau suatu keyakinan yang
tidak disadari. Ada ratusan kondisi, nilai, dan emosi yang bisa
menggerakkan kehidupan Anda. Berikut ini adalah lima penggerak yang
paling umum:

1. Banyak orang digerakkan oleh rasa bersalah.

Mereka menghabiskan seluruh hidup mereka dengan berlari dari rasa
penyesalan dan menyembunyikan rasa malu mereka. Orang-orang yang
digerakkan oleh rasa bersalah dimanipulasi oleh ingatan-ingatan.
Mereka membiarkan masa lalu mereka mengendalikan masa depan mereka.
Mereka seringkali secara tidak sadar menghukum diri sendiri dengan
merusakkan keberhasilan mereka sendiri. Ketika Kain berdosa, rasa
bersalahnya memisahkan diri dari hadirat Allah, dan Allah berfirman,
"Engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi. Hal tersebut
menggambarkan sebagian besar orang saat ini, yang menjalani kehidupan
tanpa suatu tujuan.

Kita adalah produk dari masa lalu kita sendiri, tetapi kita tidak
perlu menjadi tawanan masa lalu. Tujuan Allah tidak dibatasi oleh masa
lalu Anda. Dia mengubah seorang pembunuh bernama Musa menjadi seorang
pemimpin, dan seorang pengecut bernama Gideon menjadi seorang pahlawan
yang gagah berani, dan Dia juga mampu melakukan hal-hal ajaib dalam
sisa hidup Anda. Allah ahli dalam memberi orang-orang suatu awal yang
baru. Alkitab berkata, "Alangkah bahagianya orang-orang yang
kesalahannya telah diampuni!... Alangkah leganya hati orang yang telah
mengakui dosa-dosanya dan Allah telah menghapus semua dosa itu",
2. Banyak orang digerakkan oleh kebencian dan kemarahan.

Mereka mempertahankan kepahitan dan tidak pernah sembuh darinya.
Bukannya melepaskan penderitaan mereka melalui pengampunan, mereka
malah mengulanginya berkali-kali dalam pikiran mereka. Sebagian orang
yang digerakkan oleh kebencian bersikap "bungkam" dan menyimpan
sendiri kemarahan mereka, sementara sebagian lain bersikap "amat
marah" dan mencetuskannya kepada orang lain. Kedua tanggapan tersebut
tidak sehat dan tidak berguna.

Kebencian selalu lebih melukai Anda ketimbang orang yang Anda benci.
Sementara orang yang menyakiti hati Anda mungkin telah melupakan
perbuatannya tersebut dan melanjutkan hidup, Anda terus dipenuhi
penderitaan Anda, dengan mengabadikan masa lalu.

Perhatikan: Orang-orang yang melukai Anda pada masa lalu tidak mungkin
terus melukai Anda sekarang, kecuali jika Anda mempertahankan rasa
sakit itu melalui kebencian. Masa lalu Anda adalah masa lalu! Tidak
ada yang bisa mengubahnya. Anda hanya melukai diri dengan kepahitan
Anda. Demi diri Anda sendiri, belajarlah dari masa lalu tersebut, lalu
jangan mengingatnya lagi. Alkitab berkata, "Hanyalah orang yang bodoh
saja yang mati sebab sakit hatinya.",
3. Banyak orang digerakkan oleh rasa takut.

Ketakutan-ketakutan mereka mungkin merupakan akibat dari adanya
pengalaman traumatis, harapan-harapan yang tidak masuk akal,
bertumbuh dalam keluarga dengan pengawasan keras, atau bahkan
kecenderungan genetik. Tanpa memandang penyebabnya, orang-orang yang
digerakkan oleh ketakutan seringkali kehilangan kesempatan-kesempatan
besar karena mereka takut untuk menanggung risiko. Sebaliknya, mereka
mencari aman, menghindari risiko-risiko dan berupaya untuk memelihara
status quo.

Ketakutan adalah penjara yang dibangun oleh diri sendiri yang akan
menghalangi Anda untuk menjadi apa yang Allah maksudkan bagi Anda.
Anda harus bergerak melawannya dengan senjata iman dan kasih. Alkitab
mengatakan, "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna
melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan
barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalamm kasih.",
4. Banyak orang digerakkan oleh materialisme.

Keinginan mereka untuk memiliki menjadi keseluruhan sasaran kehidupan
mereka. Gerakan hati untuk selalu ingin lebih ini didasarkan pada
kesalahpahaman bahwa memiliki lebih banyak akan membuat orang lebih
bahagia, lebih penting, dan lebih aman, tetapi ketiga gagasan ini
tidak benar. Hal-hal yang dimiliki hanya memberikan kebahagiaan
sementara. Karena hal-hal tidak berubah, kita akhirnya menjadi bosan
dengannya, dan selanjutnya mengingini jenis-jenis yang lebih baru,
yang lebih besar, dan lebih baik.

Juga hanya mitos yang menyatakan bahwa jika saya mendapat lebih
banyak, saya akan menjadi lebih penting. Nilai diri sendiri dan nilai
hal-hal yang Anda miliki tidaklah sama. Nilai Anda tidak ditentukan
oleh barang-barang berharga Anda. Dan Allah berfirman bahwa hal-hal
yang paling berharga dalam kehidupan bukanlah barang-barang!

Mitos yang paling umum mengenai uang adalah bahwa memiliki lebih
banyak uang akan membuat saya lebih aman. Tidak akan demikian.
Kekayaan bisa hilang dalam sekejap -- melalui berbagai faktor yang
tidak bisa dikendalikan. Rasa aman yang sesungguhnya hanya bisa
ditemukan di dalam apa yang tidak pernah bisa diambil dari Anda, yaitu
hubungan Anda dengan Allah.

5. Banyak orang digerakkan oleh kebutuhan akan pengakuan.

Mereka membiarkan harapan-harapan orangtua atau pasangan atau anak
atau guru-guru atau teman mengendalikan kehidupan mereka. Banyak orang
dewasa tetap berusaha untuk mendapatkan pengakuan orangtua yang tidak
bisa disenangkan. Orang lain digerakkan oleh tekanan teman sebaya,
selalu kuatir dengan apa yang mungkin dipikirkan orang lain.
Sayangnya, orang-orang yang mengikuti orang banyak biasanya
terpengaruh oleh pantangan orang banyak itu.

Saya tidak mengetahui semua kunci menuju keberhasilan, tetapi salah
satu kunci menuju kegagalan adalah berusaha menyenangkan semua orang.
Dikendalikan oleh pendapat orang lain adalah cara yang pasti untuk
kehilangan tujuan-tujuan Allah bagi kehidupan Anda. Yesus berkata,
"Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan."

Ada kekuatan lain yang bisa menggerakkan kehidupan Anda, tetapi
semuanya akan membawa kepada jalan buntu yang sama: potensi yang tidak
digunakan, rasa tertekan yang tidak perlu, dan kehidupan yang tidak
memuaskan.

Perjalanan empat puluh hari ini akan menunjukkan kepada Anda,
bagaimana menjalani suatu kehidupan yang memiliki tujuan - suatu
kehidupan yang dituntun, dikendalikan, dan dipimpin oleh tujuan-tujuan
Allah. Tidak ada hal yang lebih penting daripada mengetahui tujuan-
tujuan Allah bagi kehidupan Anda, dan tidak ada yang bisa mengganti
kerugiannya jika Anda tidak mengetahui tujuan-tujuan tersebut, entah
itu keberhasilan, kekayaan, kepopuleran, atau pun kesenangan. Tanpa
suatu tujuan, kehidupan bagaikan gerakan tanpa makna, kegiatan tanpa
arah, dan peristiwa tanpa alasan. Tanpa suatu tujuan, kehidupan tidak
berarti.

BERBAGAI MANFAAT KEHIDUPAN YANG DIGERAKKAN OLEH TUJUAN
======================================================

Ada lima manfaat besar dari kehidupan yang memiliki tujuan:

1. Mengenali tujuan Anda memberi makna bagi kehidupan Anda.

Kita diciptakan untuk memiliki makna. Itulah sebabnya manusia mencoba
metode-metode yang meragukan, seperti astrologi atau fisika, untuk
menemukan makna tersebut. Apabila kehidupan memiliki makna, Anda bisa
menanggung hampir segala hal; tanpa makna, tidak ada sesuatu pun yang
bisa ditanggung.

Seorang anak muda yang berusia dua puluhan menulis, "Saya merasa gagal
karena saya berjuang untuk menjadi sesuatu, dan saya bahkan tidak
mengetahui apa sesuatu itu. Satu-satunya cara bertindak yang saya
ketahui adalah bertahan. Suatu hari, jika saya menemukan tujuan saya,
saya akan merasa mulai hidup."

Tanpa Allah, kehidupan tidak memiliki tujuan, dan tanpa tujuan,
kehidupan tidak memiliki makna. Tanpa makna, kehidupan tidak memiliki
arti atau harapan. Dalam Alkitab, bermacam-macam orang mengekspresikan
keputusasaan ini. Yesaya mengeluh, "Aku telah bersusah-susah dengan
percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak
berguna." Ayub berkata, "Hari-hari hidupku meluncur dengan cepatnya,
habis tanpa harapan," dan "Aku jemu, aku tidak mau hidup untuk selama-
lamanya. Biarkanlah aku, karena hari-hariku hanya seperti hembusan
nafas saja." Tragedi terbesar bukanlah kematian, melainkan kehidupan
tanpa tujuan.

Harapan sama pentingnya seperti udara dan air bagi kehidupan Anda.
Anda membutuhkan harapan untuk bertahan hidup. Dr. Bernie Siegel
merasa dia bisa memperkirakan pasien kanker yang mana yang akan
mengalami pengurangan penyakit dengan bertanya, "Apakah Anda ingin
hidup sampai umur seratus?" Pasien dengan perasaan memiliki tujuan
hidup menjawab ya dan merupakan orang-orang yang paling mungkin
bertahan hidup. Harapan muncul karena ada tujuan.

Jika Anda merasa putus asa, bertahanlah! Perubahan-perubahan yang
mengagumkan akan terjadi dalam kehidupan Anda ketika Anda mulai
menjalaninya dengan suatu tujuan. Allah berfirman, "Sebab Aku ini
mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,...
yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Anda mungkin
merasa sedang menghadapi suatu situasi yang mustahil, tetapi Alkitab
berkata, "Allah... dapat melakukan jauh lebih banyak hal daripada yang
berani kita bayangkan -- sama sekali melebihi segala doa, keinginan,
pikiran dan pengharapan kita.",
2. Mengenali tujuan Anda memuduhkan kehidupan Anda.

Tujuan hidup menetapkan apa yang Anda kerjakan dan apa yang tidak Anda
kerjakan. Tujuan Anda menjadi patokan yang Anda pakai untuk
mengevaluasi kegiatan-kegiatan mana yang penting dan mana yang tidak.
Anda hanya bertanya, "Apakah kegiatan ini membantu saya memenuhi salah
satu dari tujuan Allah bagi kehidupan saya?"

Tanpa suatu tujuan yang jelas, Anda tidak memiliki dasar di mana Anda
melandasi keputusan Anda, membagi waktu Anda, dan menggunakan sumber
daya Anda. Anda akan cenderung membuat pilihan-pilihan berdasarkan
situasi, tekanan dan suasana hati Anda kala itu. Orang-orang yang
tidak mengenali tujuan mereka berusaha untuk melakukan terlalu banyak
hal -- dan hal itulah yang menyebabkan rasa tertekan, kelelahan, dan
konflik.

Mustahil melakukan segala hal yang orang lain ingin Anda lakukan. Anda
hanya memiliki cukup waktu untuk melakukan kehendak Allah. Jika Anda
tidak bisa menyelesaikan semuanya, itu berarti Anda sedang mencoba
melakukan lebih dari apa yang Allah maksudkan untuk Anda lakukan
(atau, mungkin, Anda terlalu banyak menonton televisi. Kehidupan yang
memiliki tujuan membawa pada gaya hidup yang lebih sederhana dan
jadwal yang lebih terkendali. Alkitab berkata, "Kehidupan yang mewah
dan suka pamer adalah kehidupan yang kosong; kehidupan yang biasa dan
sederhana adalah kehidupan yang penuh." Kehidupan yang memiliki tujuan
juga membawa kepada ketenangan pikiran: "Engkau, TUHAN, memberikan
damai sejahtera yang sempurna kepada orang-orang yang mengikuti dengan
teguh tujuan mereka dan menaruh kepercayaan mreka kepada-Mu.",
3. Mengenali tujuan Anda membuat kehidupan Anda memiliki fokus.

Tujuan itu akan memusatkan usaha dan energi Anda pada apa yang
penting. Anda menjadi efektif karena bersikap selektif.

Sudah merupakan sifat manusia untuk bingung karena soal-soal kecil.
Kita bermain Trivial Pursuit (mengejar hal-hal sepele) dengan hidup
kita. Henry David Thoreau mengamati bahwa banyak orang menjalani
kehidupan "putus asa secara diam," tetapi sekarang gambaran yang lebih
baik adalah bingung tanpa tujuan. Banyak orang seperti giroskop, yang
berputar dengan kecepatan luar biasa, tetapi tidak pernah beranjak ke
mana pun.

Tanpa tujuan yang jelas, Anda akan terus mengubah arah, pekerjaan,
hubungan, gereja, atau lingkungan - dengan berharap bahwa setiap
perubahan akan menghentikan kebingungan atau mengisi kekosongan di
dalam hati Anda. Anda berpikir, Mungkin sekarang akan berbeda, tetapi
itu tidak memecahkan masalah Anda yang sesungguhnya, yaitu kurangnya
fokus dan tujuan.

Alkitab berkata, "Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah
supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Kuasa karena memiliki fokus adalah ibarat cahaya. Cahaya yang menyebar
memiliki sedikit kuasa atau pengaruh, tetapi Anda bisa memusatkan
energinya dengan memfokuskannya. Dengan kaca pembesar, sinar matahari
bisa difokuskan untuk membakar rumput atau kertas. Ketika cahaya lebih
difokuskan lagi seperti sinar laser, ia bisa memotong baja.

Kekuatan dari suatu kehidupan yang terfokus hampir tidak ada duanya,
yaitu kehidupan yang dijalani berdasarkan tujuan. Laki-laki dan
perempuan yang berpengaruh paling besar dalam sejarah adalah orang-
orang yang sangat terfokus. Misalnya, Rasul Paulus nyaris sendirian
menyebarkan Agama Kristen di seluruh kekaisaran Romawi. Rahasianya
adalah kehidupan yang terfokus. Paulus berkata, "Aku memfokuskan
seluruh tenagaku pada satu hal ini: Melupakan apa yang telah di
belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku."

Jika Anda ingin hidup Anda memiliki pengaruh, fokuslah! Berhentilah
bermain-main. Berhentilah mencoba melakukan segala hal. Kurangi hal-
hal yang Anda lakukan. Bahkan kurangi kegiatan-kegiatan yang baik dan
hanya melakukan hal-hal yang paling penting. Jangan pernah mengacaukan
antara aktivitas dengan produktivitas. Anda bisa sibuk tanpa memiliki
tujuan, tetapi apa gunanya? Paulus berkata, "Marilah kita tetap fokus
pada sasaran itu, kita yang ingin mencapai segala sesuatu yang Allah
sediakan bagi kita.",
4. Mengenali tujuan Anda akan memotivasi kehidupan Anda.

Tujuan selalu menghasilkan keinginan yang kuat. Tidak ada yang bisa
membangkitkan energi seperti tujuan yang jelas. Sebaliknya, keinginan
yang kuat memudar bila Anda tidak mempunyai tujuan. Bangun dari tempat
tidur saja menjadi suatu tugas besar. Biasanya pekerjaan yang tidak
berarti, dan bukan kelebihan kerja, yang meletihkan kita, menguras
tenaga kita, dan merampas sukacita kita.

George Bernard Shaw menulis, "Inilah sukacita sejati dalam hidup:
dipakai untuk suatu tujuan yang disadari oleh diri Anda sebagai
tujuan yang hebat; menjadi suatu kekuatan alam dan bukannya sedikit
penyakit dan keluhan yang bersifat mementingkan diri, dengan
mengeluh bahwa dunia tidak mau memberikan segalanya untuk membuat
Anda bahagia.",
5. Mengenali tujuan Anda akan mempersiapkan Anda untuk menghadapi
   kekekalan.

Banyak orang menghabiskan hidupnya dengan berupaya menciptakan warisan
yang tanpa akhir di bumi. Mereka ingin dikenang ketika mereka
meninggal. Namun, apa yang akhirnya paling penting bukanlah apa yang
orang lain katakan tentang kehidupan Anda tetapi apa yang Allah
katakan. Apa yang gagal disadari oleh orang-orang adalah bahwa segala
pencapaian pada akhirnya lewat, catatan-catatan rusak, reputasi
memudar, dan pujian dilupakan. Di kampus, sasaran James Dobson adalah
menjadi juara tenis sekolah. Dia merasa bangga ketika pialanya
ditempatkan secara menonjol di lemari piala sekolah. Bertahun-tahun
kemudian, seseorang mengiriminya piala tersebut. Mereka menemukannya
di sebuah tempat sampah ketika sekolah tersebut diperbaiki. Jim
berkata, "Sesudah waktu yang cukup lama, semua piala Anda akan
dianggap sampah oleh orang lain!"

Hidup untuk menghasilkan warisan dunia adalah sasaran yang dangkal.
Adalah lebih bijaksana kalau orang menggunakan waktunya untuk
membangun suatu warisan kekal. Anda tidak ditempatkan di bumi untuk
diingat. Anda ditempatkan di sini untuk bersiap-siap menghadapi
kekekalan.

Suatu hari, Anda akan berdiri di hadapan Allah, dan Dia akan
memeriksa kehidupan Anda, suatu ujian akhir, sebelum Anda memasuki
kekekalan. Alkitab mengatakan, "Sebab kita semua harus menghadap
takhta pengadilan Allah... Demikianlah setiap orang di antara kita
akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada
Allah." Untunglah, Allah ingin kita lulus ujian tersebut, karena itu
Dia telah memberi kita pertanyaan-pertanyaannya sebelumnya. Dari
Alkitab kita bisa menyimpulkan bahwa Allah akan menanyai kita dengan
dua pertanyaan penting:

PERTAMA, "Apa yang telah kamu lakukan terhadap Anak-Ku, Yesus
Kristus?" Allah tidak akan bertanya tentang latar belakang agama
atau pandangan doktrin Anda. Satu-satunya hal yang penting adalah
apakah Anda menerima apa yang Yesus kerjakan bagi Anda dan apakah
Anda belajar untuk mengasihi dan mempercayai-Nya? Yesus berkata,
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

KEDUA, "Apa yang telah kamu lakukan terhadap apa yang telah Aku
berikan kepadamu?" Apa yang telah Anda lakukan dengan kehidupan
Anda, yakni semua karunia, talenta, kesempatan, energi, hubungan,
dan kekayaan yang telah Allah berikan kepada Anda? Apakah Anda
menggunakannya bagi diri Anda sendiri, ataukah Anda menggunakannya
bagi tujuan-tujuan yang untuknya Allah menciptakan Anda?

BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA

Pokok untuk Direnungkan:
Hidup berdasarkan tujuan adalah jalan menuju damai sejahtera.

Ayat untuk Diingat:
"Engkau, TUHAN, memberikan damai sejahtera yang sempurna kepada orang-
orang yang dengan teguh memelihara tujuan mereka dan percaya kepada-
Mu."
                                                   Yesaya 26:3 (TEV)

Pertanyaan untuk Dipikirkan:
Apakah yang menurut keluarga dan teman-teman saya merupakan daya
penggerak kehidupan saya? Apa yang saya inginkan untuk menjadi
penggerak kehidupan saya?

======================================================================

Bahan di atas dikutip dari sumber:
----------------------------------
Judul Buku   : The Purpose Drive Life -- Kehidupan yang Digerakkan
               oleh Tujuan
Judul Artikel: Apa yang Menggerakkan Kehidupan Anda?
Penulis      : Rick Warren
Penerbit     : Gandum Mas, Malang, 2004
Hal          : 29 - 37

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org