Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-reformed/52

e-Reformed edisi 52 (30-7-2004)

Langkah-langkah mencari Kehendak Allah

Dear e-Reformed Netters,

Kiriman artikel saya bulan Juli ini adalah tentang "Langkah-langkah
Mencari Kehendak Allah". Memang, sudah ada banyak buku, artikel,
bahkan seminar-seminar yang membahas tentang topik bagaimana mencari
kehendak Allah. Bahan yang saya bagikan ini, kiranya bukan hanya
menjadi pelengkap dari bahan-bahan yang sudah ada karena setelah
membaca, saya melihat bahwa dalam memaparkan prinsip-prinsipnya, Dr.
Stephen Tong sangat lengkap dan teliti. Pembahasan bukan hanya dari
sisi teori saja, tapi juga dari pengalaman dan keduanya saling
terintegritas.

Harapan saya, kiranya melalui artikel ini, para pembaca dapat hidup
semakin dekat dengan kehendak Allah, khususnya untuk mereka yang
sedang menggumulkan tentang masa depan.


       "Di manakah manusia bisa mendapatkan keamanan
       dan ketentraman hidup yang sejati di dunia ini?
       Keamanan dan ketentraman hidup yang sejati hanya
       akan Anda dapatkan dari hidup yang menjalankan
       kehendak Allah."


In Christ,
Yulia Oen

======================================================================

                LANGKAH-LANGKAH MENCARI KEHENDAK ALLAH


Alkitab berkata kepada kita bahwa ada orang yang akan binasa beserta
dengan dunia yang penuh dengan nafsu. Tetapi, ada orang-orang yang
akan tetap hidup kekal di hadapan Tuhan karena menjalankan kehendak
Allah. Yesus Kristus berkata bahwa suatu hari akan datang orang-orang
yang berkata, "Tuhan bukankah kami sudah melakukan mujizat demi nama-
Mu, menyembuhkan orang lain demi nama-Mu, mengusir setan demi nama-
Mu?" Yesus akan menjawab, "Pergilah engkau, karena Aku belum pernah
mengenal kamu." (Matius 7:22,23). Maka, jangan menganggap bahwa mereka
yang menyebut Tuhan pasti masuk ke dalam kerajaan Allah. Hanya mereka
yang menjalankan kehendak Allah yang akan masuk ke dalam kerajaan
Allah.

Ayat-ayat ini sangat membuat kita gentar. Siapakah orang Kristen yang
sejati itu? Banyak orang yang menggunakan nama Yesus untuk melakukan
mujizat menyembuhkan orang lain, sepertinya Roh Kudus bekerja, tetapi
hidup mereka tidak mengenal Allah, sehingga Allah harus mengatakan,
"Aku belum pernah mengenal engkau.".

Kalau perkataan itu keluar dari mulut seorang hamba Tuhan, ia akan
dianggap terlalu keras. Tetapi, jikalau perkataan itu keluar dari
mulut Yesus Kristus, maka tidak ada tempat untuk naik banding lagi.
Tuhan Yesus begitu jelas mengajarkan kepada kita untuk menjalankan
kehendak Allah lebih baik daripada memiliki karunia dan talenta dan
memakai namaNya di dalam melakukan pelayanan.

1. Tidak ada Jalan Pintas untuk Mengenal Kehendak Allah.

Siapa yang bisa mengenal kehendak Allah? Mungkinkah manusia mengenal
kehendak Allah? Dengan cara bagaimana manusia mengenal kehendak Allah?
Kita akan masuk ke dalam uraian yang lebih praktis dan pragmatis.
Tetapi, pada zaman yang serba pragmatis ini, justru membuat manusia
lebih sulit untuk mengenal kehendak Allah.

Kita tidak ingin belajar tatabahasa, tetapi ingin dapat berbicara
dalam bahasa Inggris dengan baik. Kita tidak mau belajar teori musik
dan vokal, tetapi ingin masuk televisi. Kita tidak mau belajar hal-hal
yang penting dari Tuhan, tetapi ingin langsung menjadi hamba Tuhan
yang menonjol. Itu adalah jalan pintas, dan jalan pintas ini adalah
hal yang melawan kehendak Allah.

Tidak ada jalan yang pendek. Yang ada adalah menurut jalan yang sudah
ditetapkan dalam prinsip-prinsip Alkitab! Jika Allah mau memakai jalan
pendek, mudah sekali Ia menyelamatkan kita. KuasaNya terlalu besar.
Tetapi tidak ada jalan pintas dalam rencana Allah. Ia harus mengutus
Tuhan Yesus masuk ke dalam dunia melalui proses dilahirkan oleh anak
dara, menjadi bayi, dibesarkan lewat makanan, menjadi dewasa, dan
menyerahkan tubuh-Nya untuk disalib.

Saya tidak mau langsung masuk ke dalam hal praktis, oleh karena saya
mau mempersiapkan zaman ini menjadi generasi yang bertanggung jawab,
yang belajar baik-baik di hadapan Tuhan. Itu panggilan yang tidak
boleh saya tolak. Gereja didirikan bukan untuk hura-hura, tetapi
mempersiapkan generasi yang memiliki prinsip yang ketat dan konsisten
terhadap Firman Tuhan.

Mungkinkah kita mengenal kehendak Allah? Manusia mungkin mengenal
kehendak Allah! Jika manusia menganggap tidak mungkin mengenal
kehendak Allah, itu berarti kita sudah menerima pandangan yang salah
dari filsafat Skeptisisme dan Agnostisisme yang mengatakan bahwa
manusia tidak mungkin mengenal realitas yang terakhir. Itu bukan
ajaran Kristen!

Jikalau manusia tidak mungkin mengenal kehendak Allah, maka Allah
tidak perlu mewahyukan Alkitab kepada kita. Allah tidak perlu susah
payah melewati 1600 tahun dengan 40 orang nabi dan rasul mencatatkan
kehendak-Nya bagi kita masing-masing. Tetapi sekarang, banyak orang
Kristen yang menginginkan jalan pintas, tidak mau membaca Kitab Suci,
tetapi langsung mencuplik ayat sana-sini. Orang yang demikian, tidak
mungkin mengenal kehendak Allah dengan tepat dan total.

2. Mengenal Kehendak Allah secara Total.

Apa yang Allah inginkan agar manusia mengerti kehendak dan rencana-Nya
secara total?

a. Menjadi murid yang mau mendengar dan taat.

Telinga kita bukan cuma untuk mendengar musik rock, gosip, teori
manusia, dan berita tiap hari yang tidak ada habisnya. Itu adalah hal
yang lebih remeh dan tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah
mendengar Firman Tuhan dan prinsip-prinsip Alkitab untuk mengenal
rencana Allah secara total. Utamakanlah segala potensi Saudara
berfungsi untuk mengerti rencana Allah yang benar.

Nabi Yesaya mengatakan, "Berikanlah padaku lidah yang mau diajar."
(Bdk. Yes 50:4). Mengapa tidak dikatakan "lidah yang pandai mengajar?"
Bukankah itu dibutuhkan oleh seorang nabi? Maksudnya di sini, seorang
yang mau mengajar harus diajar lebih dulu, seorang yang mau
memberitakan Firman harus lebih dulu peka mendengar suara Tuhan.

Saya dilahirkan dalam suasana yang tidak baik. Saya lahir dalam
suasana perang, tidak lama kemudian ayah saya meninggal, sehingga saya
tumbuh sebagai anak yang minder. Tetapi, setelah dewasa, sebagai
seorang pemberita Injil, saya menjadi berani. Selama menjadi pendeta
saya gentar, karena harus baik-baik mendengar Firman Tuhan yang akan
saya sampaikan untuk memenuhi kebutuhan rohani Saudara. Saya harus
taat lebih dulu kepada Tuhan, itulah lidah yang mau menerima
pengajaran.

Jangan terlalu cepat melibatkan diri dalam pelayanan yang muluk-muluk
tanpa memiliki iman yang sehat dan benar. Itu akan merusak iman orang
lain. Alkitab mengingatkan, jangan banyak orang menjadi guru karena
mereka akan menerima hukuman yang lebih berat (Yak 3:1). Bukannya saya
mau menahan Saudara dari keberanian mengajar dan semangat pelayanan.
Tetapi, tunggu dulu! Seperti Amanat Agung diberikan, tetapi harus
menunggu sampai Roh Kudus turun (Kis 1:4). Ini adalah paradoks, di
satu pihak harus mengabar Injil, di pihak lain harus menunggu dulu;
harus mengajar, tapi harus belajar dulu. Ini semua dilakukan untuk
kepentingan kita masing-masing untuk menjadi hamba Tuhan yang stabil.

Langkah pertama adalah menetapkan dulu untuk taat. Yesus Kristus
berkata, "Barangsiapa mau melakukan kehendak Allah, ia akan tahu bahwa
ajaran-Ku berasal dari Bapa." (Yoh 7:17)

Pernyataan ini bertentangan dengan dua filsafat Tiongkok. Pertama,
filsafat yang mengatakan: "Lebih mudah untuk tahu, tetapi menjalankan
susah." Misalnya, orang yang berdagang, secara teori mungkin dia
banyak tahu, tetapi begitu terjun dalam perdagangan, belum tentu bisa
sukses.

Yang kedua mengatakan: "Lebih mudah menjalankan, tetapi untuk
mengetahui sesuatu itu tidak mudah." Misalnya, bayi menyusu dari
ibunya. Ia tahu bagaimana menyusu, tapi ia tidak tahu bagaimana susu
bisa menyehatkan dia. Jadi menurut Saudara, pendapat mana yang benar?
Pendapat pertama atau yang kedua?

Sadar atau tidak, kita sudah terjerumus di dalam salah satu pandangan
ini. Namun, kedua pandangan ini ditolak oleh ayat di atas. Bukan
karena tahu baru bisa menjalankan atau karena menjalankan akhirnya
menjadi tahu. Tetapi, jika seseorang mau mengenal kehendak Allah,
dengan niat mau menjalankannya, maka barulah ia akan tahu! Di sini,
Kristus menetapkan kemauan yang taat mendahului hal mengetahui dan
menjalankan. The will to know, the will to do, and the will to submit
yourself to do the will of God is prior to the knowledge and to the
practical action. Ini merupakan suatu ajaran yang besar sekali dan
menjadi filsafat yang lebih tinggi dari filsafat manusia serta menjadi
jaminan bahwa kita pasti mengetahui kehendak Allah.

Allah tidak akan menyatakan pimpinan kehendak-Nya kepada mereka yang
tidak berniat taat kepada Tuhan. Jikalau Saudara tidak berniat untuk
taat kepada Tuhan dan hanya ingin bermain-main saja, Allah tidak akan
memberitahukan kepada Saudara apa yang harus Saudara jalankan. Di
dalam Allah, ada anugerah yang diberikan secara cuma-cuma, tetapi
tidak dijual murah. The grace of God is free but not cheap. Kalimat
ini diucapkan oleh Dietrich Boenhoefer yang dibunuh oleh Hitler.

Begitu banyak orang menganggap Allah terlalu murah hati, sehingga
bermain-main dan mengira Tuhan gampang mengampuninya. Allah kita
seperti api yang menghanguskan. Oleh sebab itu, kita harus berhati-
hati di hadapan-Nya. Jika kita mau sungguh-sungguh menjalankan
kehendak Allah, maka Allah akan menyatakan kehendak-Nya. Kalau tidak,
Allah akan membiarkan Saudara sembarangan menerima ajaran yang tidak
beres dan seumur hidup engkau akan dibuang ke dalam tangan setan.

b. Berada di dalam jalur Alkitab.

Tidak mungkin ada sesuatu yang dikatakan kehendak Tuhan, tetapi
bertentangan dan di luar jalur Kitab Suci. Apa yang dicantumkan dalam
Kitab Suci merupakan patokan dan lingkar batasan di mana di dalamnya
kita menemukan cara Tuhan memimpin kita. Tetapkan hati Saudara hanya
mengerti Firman Tuhan di dalam Alkitab saja.

Saya paling takut kalau melihat orang yang mengaku rohani, tetapi
sebenarnya melawan prinsip-prinsip rohani; mereka yang sering
mengatakan "ini kehendak Tuhan" justru kebanyakan tidak mengerti
kehendak Tuhan. Mereka memakai Kitab Suci dan mengutip ayat-ayat,
padahal di antara mereka ada yang sama sekali tidak mengerti Alkitab
dengan baik. Itulah gejala-gejala yang berlainan dengan esensi
kekristenan yang sejati.

Jika Saudara mengaku mendapat mimpi dan ternyata mimpi itu tidak
sesuai dengan Kitab Suci, buang mimpi itu! Pengalaman dan perasaan itu
tidak boleh disamaratakan dengan Firman Tuhan. Firman Tuhan lebih
besar dari pengalaman manusia. Kebenaran yang memimpin pengalaman,
bukan pengalaman memimpin kebenaran. Firman ini adalah kebenaran yang
mengadili pengalaman manusia.

Ada seseorang yang mendapat mimpi-mimpi luar biasa, kemudian mimpi-
mimpi itu dilukiskan dan dipigurakan. Baginya, lukisan mimpi itu
penting dan terus diingat, bahkan sampai ia lebih mementingkan lukisan
itu daripada Alkitab. Ia berdoa kepada Tuhan di hadapan lukisan-
lukisan ini karena merasa di situlah ia bisa betul-betul
berkonsentrasi dalam berdoa. Ia berniat untuk mewariskan lukisan itu
kepada keturunannya.

Baginya, wahyu kepada nabi sejajar dengan wahyu lewat mimpinya. Bahkan
yang didapatnya itu lebih sempurna, karena diberi belakangan. Saya
katakan kepadanya, "Buang dan bakar lukisan itu supaya keturunanmu
tidak menjadi bidat. Bawa mereka kembali kepada Alkitab."

c. Jangan mengabaikan prinsip-prinsip Alkitab.

Kalau Saudara bertanya, "Bagaimana kalau Alkitab tidak memberitahu hal
yang saya ingin tahu, misalnya tentang berjudi, merokok dan
sebagainya?" Banyak hal yang tidak ditulis oleh Alkitab, namun bukan
berarti kita boleh melakukan sesuatu dengan sembarangan. Alkitab
memang tidak menyatakan berbagai hal secara jelas, tetapi tetap ada
prinsip-prinsip yang diberikan. Paulus memberikan 3 prinsip Alkitab
terhadap hal-hal yang demikian, yaitu:

1. AKU BOLEH BERBUAT SEGALA SESUATU, TETAPI HARUS MEMULIAKAN ALLAH.
Janganlah melakukan apa yang tidak memuliakan Allah, meskipun tidak
dilarang oleh Alkitab! Pada prinsip pertama ini memang terlihat bahwa
orang Kristen mempunyai kebebasan, tetapi kebebasan Kristen bukan
kebebasan yang liar. Kebebasan Kristen harus berada di dalam jalur
kebenaran, kesucian, keadilan, dan cinta kasih. Hal-hal ini melingkari
kita, menjadi batasan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

2. APAKAH YANG SAYA LAKUKAN INI BERFAEDAH DAN MEMBANGUN ORANG LAIN?
Satu kalimat saja bisa membangun atau menjatuhkan seseorang! Mulut
kita harus hati-hati di dalam berkata-kata. Bukan karena kebebasan
kita, maka kita boleh sembarangan saja. Tetapi, kebebasan yang sudah
kita letakkan di bawah kedaulatan Tuhan Allahlah yang mengakibatkan
saya harus memilih cara berbicara, berlaku dan berbuat sesuatu
sehingga membangun orang lain. Jikalau apa yang hendak Saudara lakukan
itu mempermalukan Allah dan merusak iman orang lain, bagaimanapun juga
jangan lakukan itu, karena itu pasti bukan kehendak Allah.

3. TIDAK ADA IKATAN YANG AKAN MEMBATASI ATAU MEMBELENGGU. Jika kita
pergi ke suatu tempat, akhirnya tempat itu mengikat kita, jangan pergi
ke situ lagi. Jika ada satu buku yang mengikat Saudara, berhentilah
membaca buku itu. Kalau apa yang Saudara kerjakan telah merebut tempat
yang seharusnya Tuhan bertakhta, jangan lakukan itu. Alkitab tidak
mengatakan tidak boleh merokok, mengisap ganja atau mabuk-mabukan.
Tetapi Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa kita tidak boleh
terbelenggu oleh segala apapun yang kita kerjakan.

Pertama kali Saudara merokok, mungkin karena diajak teman, atau
tergiur iklan. Tetapi akhirnya Saudara terikat, kecanduan, dan tidak
bisa berhenti. Tahukah Saudara bahwa sebatang rokok bisa membunuh 7
ekor burung gelatik? Ingatlah: yang bermain-main dengan dosa justru
akan dipermainkan oleh dosa!

Di dalam cerita Tiongkok kuno, ada seseorang, setelah perang melewati
perkebunan yang tidak bertuan lagi. Ia sangat haus, sementara di kebun
itu banyak buah semangka. Temannya menyarankan untuk mengambil saja,
karena tanah itu tidak ada pemiliknya. Tetapi ia tidak mau mengambil,
karena sekalipun tanah itu tidak ada pemiliknya, di hatinya ada
pemiliknya. Janganlah kita mau dikuasai oleh yang jahat, tetapi kita
mau dikuasai oleh yang baik. Tidak ada tempat yang lebih aman daripada
cara Tuhan memelihara kita masing-masing.

Saya tidak mau Saudara bertindak ekstrim dalam menjalankan kehendak
Allah. Maksudnya, kita tidak perlu sampai menjadi orang schizophrenik,
tiap hari bertanya kepada Tuhan untuk hal-hal yang remeh, seperti
harus pakai baju apa dan sebagainya. Yang penting prinsip-prinsip
Alkitab tidak dilanggar.

Orang Kristen hidup diberi kebebasan. Kita bukan hidup hanya
berdasarkan larangan, tidak boleh ini dan itu, tetapi berdasarkan
kesadaran untuk tidak mau melakukan hal-hal yang tidak Tuhan
kehendaki.

d. Sejahtera Kristus memerintah di dalam hati.

Bagaimana kalau 3 prinsip ini tidak terlanggar, tetapi Saudara masih
belum yakin kehendak Tuhan atau bukan? Kita masuk ke dalam prinsip ke-
4, yaitu damai sejahtera Kristus memerintah hati Saudara atau tidak.
Memang, prinsip-prinsip di atas tidak terlanggar, tetapi sewaktu ingin
melakukannya kenapa hati merasa tidak tenang, ada ketegangan? Itu
karena Roh Kudus adalah Roh yang hidup, Roh Kudus adalah Allah. Dan
Allah yang sudah memberi hidup baru kepada Saudara adalah Allah yang
bertanggung jawab memelihara hidup itu dalam diri orang yang sudah
lahir baru. Roh Kudus akan memimpin orang itu seperti seorang ibu yang
tidak akan membiarkan bayinya begitu saja. Ia akan terus menjaga bayi
itu. Hati nurani kita yang sudah dibaharui dan dibersihkan oleh darah
Yesus Kristus akan menjadi hati yang peka terhadap suara Roh Kudus.
Kita harus memiliki kepekaan untuk taat kepada Tuhan. Paulus
mengatakan, "Biarlah sejahtera Kristus memerintah hatimu." Maksudnya,
waktu Saudara mengerjakan sesuatu, biarlah hatimu sejahtera. Kalau
tidak sejahtera, jangan lakukan!

Kalau ada orang yang mengatakan, "Saya selalu sejahtera melakukan
segala sesuatu. Membunuh orang, rasanya sejahtera; menipu orang juga
rasanya sejahtera saja." Hal ini terbentur pada dua hal:

PRINSIP PERTAMA: bertekad bulat untuk taat.

Orang yang melakukan segala sesuatu dengan sejahtera tanpa ketaatan,
berarti orang itu berada di luar jalur kehendak Allah.

PRINSIP KEDUA: I Yohanes 3:20. Lakukan segala sesuatu, tetapi ingat
bahwa Tuhan lebih besar dari hati kita.

Yohanes memberikan prinsip yang penting sekali. Ketika Saudara
melakukan suatu perbuatan salah pertama kali, mungkin merasa tidak
sejahtera, tetapi semakin diulang, perasaan tidak sejahtera itu
semakin berkurang, pada akhirnya Saudara melakukannya tanpa ada
tuduhan dari hati nurani. Tetapi ingat bahwa Allah lebih besar dari
hati kita. Maka, berlutut dan berdoalah kembali. Waktu berdoa lagi,
sesuatu penyegaran ulang terjadi dan suara Tuhan akan bekerja dalam
hatimu.

Sejahtera Kristus adalah istilah khusus yang bersangkut paut dengan
penganiayaan dalam menjalankan kehendak Allah. Pada waktu kita mau
menjalankan kehendak Allah, kita mungkin akan mengalami penganiayaan
atau kesulitan. Di sinilah sejahtera Allah memelihara Saudara. Dalam
Yoh 14:27, 16:33, dua kali Tuhan Yesus mengatakan bahwa di dalam Dia
ada sejahtera yang berbeda dengan sejahtera dunia yang mau diberikan
kepada para murid. Itu sebabnya, Yesus begitu tenang di kayu salib,
bahkan Ia mendoakan para musuh-Nya. Setelah Kristus bangkit, Ia terus
mengulang istilah ini kepada para murid.

Damai sejahtera Kristus adalah suatu istilah khusus untuk mereka yang
menjalankan kehendak Tuhan. Mereka akan mempunyai ketenangan dan damai
yang tidak mungkin direbut siapapun. Sejahtera Kristus penting bagi
mereka yang mau melayani dalam penderitaan. Kerjakan sesuatu dengan
perintah dari sejahtera Kristus dalam hatimu.

e. Proses pengujian.

Waktu seseorang memutuskan untuk menikah, ia tetap perlu mencari
kehendak Tuhan. Ia perlu berdoa dengan setia tanpa terpengaruh dengan
unsur dari luar. Saya gambarkan: bila seseorang jatuh cinta, maka
waktu ia berdoa, makin berdoa, makin yakin bahwa pilihannya itu adalah
kehendak Allah. Karena ketika tutup mata yang terbayang adalah wajah
orang yang dicintainya, sehingga ia makin merasa yakin ini adalah
kehendak Tuhan. Tetapi, ketika ia mengatakan kepada pilihannya bahwa
Tuhan berkehendak agar mereka berdua menikah, maka pilihannya itu
perlu pula untuk merasa tahu bahwa Tuhan memang menghendaki demikian.
Dalam hal ini jika benar itu adalah kehendak Allah, maka kedua belah
pihak akan mengerti. Karena itu, jangan pakai istilah ini untuk
menakut-nakuti orang yang kurang rohani. Kehendak Tuhan harus
berkaitan dengan orang yang bersangkutan.

Contoh: Eliezer mencari menantu untuk Abraham (Kej 24). Eliezer berdoa
kepada Tuhan meminta pimpinan Tuhan dengan jelas, sehingga ia tidak
salah mengambil keputusan. Eliezer berdoa, "Tuhan, di sini aku
berdiri di dekat mata air, dan gadis-gadis kota ini datang keluar
untuk menimba air. Tuhan tunjukkan siapa gadis yang rela memberikan
air bagiku dan unta-untaku, sehingga aku tahu dialah yang Kautentukan
bagi Ishak."

Apa yang didoakannya kemudian terjadi, di mana seorang gadis cantik
bernama Ribka melakukan semua yang diminta Eliezer. Dengan demikian,
Eliezer baru berani meminang gadis itu dan membawanya bagi Ishak.
Eliezer tidak memaksa Ribka. Ia hanya meminta, kalau boleh Tuhan
menggerakkan hati gadis ini. Kemudian hal yang luar biasa terjadi,
Ribka dan keluarganya mau menerima pinangan Eliezer. Sekarang tinggal
satu hal lagi, yaitu apakah Ishak sendiri mau menerima Ribka atau
tidak. Alkitab mencatat reaksi Ishak dengan jelas, setelah melihat
Ribka ia jatuh cinta dan mau mengambil Ribka menjadi istrinya. Di sini
kita melihat semua pihak tidak ada yang berkontradiksi dengan pimpinan
Tuhan satu sama lain.

Dua puluh tahun yang lalu, di kota Semarang ada seorang wanita berkata
kepada saya bahwa hidupnya begitu susah karena ia tidak mencintai
suaminya. Tiap hari mereka bertengkar dan hidup seperti di dalam
neraka, sehingga ia mau bunuh diri. Saya tanyakan mengapa ia dulu
memutuskan mau menikah dengan pria itu. Ia katakan karena ada seorang
pendeta yang mengaku dipenuhi Roh Kudus dan mendapat pimpinan Tuhan
untuk menikahkan mereka berdua. Karena takut melawan kehendak Tuhan,
akhirnya mereka mau dinikahkan, tapi tak pernah satu haripun mereka
lalui dengan damai. Celakalah pendeta seperti ini, yang tidak mau
membimbing dengan baik-baik, sehingga mengorbankan dua orang seumur
hidup berada di dalam kesulitan.

Jangan sembarangan menerima nasihat seperti itu. Alkitab mengatakan,
ujilah apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Rm
12:2). Hati-hati kepada mereka yang memakai nama Tuhan tetapi telah
merusak kekristenan dan iman banyak orang.

Cari kehendak Allah dalam suatu pengujian. Tanpa proses pengujian ini
kita tidak akan mengenal kehendak Allah dengan jelas. Kita akan
menjadi orang yang sembrono dan menipu diri serta menipu orang lain.

f. Berdiskusi dan rendah hati mencari pengertian dari mereka yang
   dewasa rohaninya.

Carilah nasihat dari orang yang dewasa rohani. Meskipun ini tidak
mutlak, namun baik untuk dilakukan. Coba dengarkan apa yang orangtua
atau pembimbing rohani Saudara katakan, karena mereka setia berdoa
bagi Saudara dan mengerti Firman Tuhan dengan baik. Mereka mempunyai
pengalaman dan pertimbangan yang lebih banyak daripada Saudara.
Biarlah mereka memberikan pandangan dan prinsip-prinsip yang penting,
sehingga Saudara taat.

Bukan berarti mereka 100% benar, karena orang rohani pun bisa salah.
Tetapi, tidak ada ruginya kalau Saudara mau mendengarkan pandangan
mereka. Dengan demikian, Saudara bisa menghindarkan diri dari jalan-
jalan yang tidak berguna, dan tidak perlu menghamburkan waktu dan
energi.

g. Tunggu dan sabar terhadap waktu Tuhan.

Waktu merupakan faktor yang terpenting. Mengapakah kita tidak betul-
betul mengerti kehendak Tuhan? Karena sebelum waktu Tuhan sampai,
Saudara sudah tidak sabar dan melangkahi Tuhan. Padahal, jika genap
waktunya di dalam rencana Allah, maka pekerjaan Tuhan tidak akan
salah. Mungkin kita harus menunggu bertahun-tahun sampai genap waktu
Tuhan.

Musa pada umur 80 tahun baru dipanggil oleh Tuhan. Ini tidak berarti
ia menghambur waktu selama 80 tahun, tetapi 40 tahun berikutnya yang
dijalani dalam hidupnya dapat ia pakai untuk melayani Tuhan dengan
matang tanpa melakukan kesalahan yang besar. Meskipun ada cacat,
tetapi tidak fatal.

Yesus Kristus harus menunggu sampai berumur 30 tahun dan hanya
melayani tiga setengah tahun lamanya. Sepertinya hal ini amat
disayangkan. Bukankah kalau Kristus memulai pelayanan pada umur 16
tahun, Ia bisa dipakai lebih banyak? Tidak bisa! Itu adalah waktu
Tuhan sendiri. Kadang-kadang, semua prinsip sudah kita jalankan dan
tidak ada yang terlanggar, tetapi kita mesti menunggu sampai suatu
hari kita akan jelas mengerti waktu Tuhan untuk bertindak.

Alangkah indahnya jika hidup Saudara mulai digarap Tuhan. Meskipun
belum jelas tahu kehendak Tuhan, tetapi jika Saudara mau sungguh-
sungguh taat kepada Tuhan dan mengetahui prinsip Alkitab dengan jelas,
maka beranilah melangkah!

----------------------------------------------------------------------

Bahan di atas dikutip dari sumber:
----------------------------------

Judul Buku        : Mengetahui Kehendak Allah
Penerbit          : Pusat Literatur Kristen Momentum - 1999
Penulis           : Pdt. Dr. Stephen Tong
Judul             : Langkah-langkah Mencari Kehendak Allah
Hal               : 169 - 182


Kutipan Ayat-ayat Alkitab:
=========================
1Yohanes 3:19,20
Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian
pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, sebab jika
kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita
serta mengetahui segala sesuatu.

Kolose 3:15
Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah di dalam hatimu, karena
untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh dan bersyukurlah.

1Korintus 6:12
Segala sesuatu halal bagiku tetapi bukan semuanya berguna, segala
sesuatu halal bagiku tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba
oleh suatu apa pun.
Terj. lain: saya boleh berbuat segala sesuatu, karena tidak ada
larangan bagiku untuk berbuat segala sesuatu, tetapi bukan berarti
segala sesuatu yang saya perbuat ada faedahnya bagiku. Waktu saya
mengerjakan sesuatu saya tidak boleh diikat oleh apa yang saya
perbuat.

1Korintus 10:23,24,31
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu
berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala
sesuatu membangun. Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya
sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang
lain. Aku menjawab. Jika engkau makan atau minum, atau jika engkau
melakukan segala sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk
kemuliaan Allah.

Yohanes 7:17
Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku
ini berasal dari Allah entah Aku berkata kata dari diri-Ku sendiri.
Terj. lain: Barangsiapa yang berkehendak untuk menjalankan kehendak
Allah, pasti ia mengakui ajaran-Ku ini berasal dari Bapa, bukan dari
diri-Ku sendiri.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org