Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-reformed/107 |
|
e-Reformed edisi 107 (23-1-2009)
|
|
Dear e-Reformed Netters, Salam sejahtera, Walaupun sudah terlambat, tidak ada salahnya kalau saya mengucapkan: "Belated Happy New Year!" Sebelum memasuki tahun baru, banyak dari kita yang membuat resolusi. Nah, sebagai anak Tuhan, saya yakin salah satu resolusi yang selalu berulang-ulang kita buat adalah berjanji untuk membaca firman Tuhan atau berdoa atau rajin beribadah ke gereja .... Benar, bukan? Biasanya, kita mulai menjalankan resolusi tersebut dengan penuh semangat dan berusaha keras untuk menjalankannya sebaik mungkin setiap hari. Namun, karena satu dan lain hal, lambat laun semangat kita mulai kendur, apalagi kalau sudah memasuki bulan Maret, bahkan sebelum bulan Februari berakhir. Sampai akhirnya kita berkata pada diri sendiri, "Ah, masa bodoh!" Mengapa? Tentu Anda punya seribu satu macam alasan untuk membenarkan diri. Ya atau ya ...? Tapi, toh kita tidak pernah "give up". Buktinya setiap tahun resolusi yang sama itu selalu mengiang di telinga kita, karena "deep ... deep down in our heart" kita tahu semuanya itu adalah hal-hal penting. Karena itu, saya pun tidak ingin "give up". Artikel sederhana yang saya kirimkan ke Anda ini mungkin terlalu sederhana. Namun, justru dalam kesederhanaan itulah mungkin kita bisa belajar untuk tidak lagi berdalih bahwa kita perlu memperbaiki rencana kerja harian kita. Biarlah kita belajar menempatkan Tuhan pada tempat yang pertama dalam agenda kita setiap hari dan menyertakan Tuhan di dalamnya. Jadikan hal ini bukan hanya sebagai resolusi tahun baru saja, melainkan resolusi setiap hari. Maukah Anda? In Christ, Yulia Oeniyati < yulia(at)in-christ.net > < http://reformed.sabda.org > ====================================================================== MENYERTAKAN "PBC" KE DALAM KALENDER ANDA "Dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." (Yesaya 9:6) Pernahkah Anda mengalami peristiwa seperti ini, kepala Anda masih ada di atas bantal pada suatu pagi, lalu mendengar alarm berdering, dan bersiap-siap untuk mandi, tapi tiba-tiba Anda memikirkan tentang masalah sulit yang harus Anda selesaikan? Bahkan sebelum Anda melangkah ke kamar mandi, masalah tersebut telah menyerbu pikiran Anda. Mungkin Anda sedang menghadapi masalah dengan putra atau putri Anda dan menegur mereka mengenai sesuatu yang Anda temukan; atau mungkin Anda ingin memecat seorang pegawai Anda; atau mungkin Anda harus menghadapi manajer Anda; atau bisa juga Anda harus menghadapi komitmen bisnis yang telah memburuk. Apa pun masalahnya, lebih mudah untuk membayangkan tidur kembali dan berharap masalah itu menghilang dengan sendirinya. Namun, Anda tahu itu tidak mungkin. Pada saat seperti itu, Anda menghadapi dua pilihan penting. Mencoba menangani sendiri. Atau menghadapinya bersama Pelatih Anda, yaitu "Penasihat Ajaib Anda". Entah Anda berusaha menjalaninya sendirian atau memohon bimbingan, kekuatan, dan pertolongan Allah untuk situasi tersebut, tergantung dari relasi Anda dengan Dia. Jika selama ini Anda selalu mengabaikan Allah, agaknya Anda akan berusaha melakukannya seorang diri. Di lain pihak, jika Anda selalu menggunakan tiga kunci penting untuk membangun relasi Anda dengan Allah, tampaknya Anda akan berpaling kepada Allah. Ketiga kunci ini sederhana, namun ampuh, dan kunci itu membukakan pintu untuk bukan hanya menangani tekanan-tekanan secara lebih efektif, tetapi untuk menikmati kasih, sukacita, dan kedamaian selama hidup Anda. MENYERTAKAN "PBC" DALAM KALENDER SEHARI-HARI Perhatikan ketiga kunci rumusan ini, "P" artinya "praying" (berdoa), "B" untuk "Bible" (membaca Alkitab), dan "C" untuk "character" (karakter Allah). Mampu menerapkan PBC dalam kalender Anda akan memberi Anda fokus, penyelesaian, dan energi yang lebih besar. "P" UNTUK PRAYING (BERDOA) "Bapa kami yang ada di sorga ...." (Matius 6:9) Karena doa berarti berbicara dengan Allah, mudah untuk melihat betapa pentingnya hal ini di dalam membangun relasi Anda dengan-Nya. Untuk sesaat, lihat relasi tersebut dari sisi yang lain. Bayangkan Anda berada dalam sebuah ruangan bersama seseorang kepada siapa Anda telah memberi banyak hadiah yang berharga. Orang tersebut mengerjakan banyak hal dengan hadiah-hadiah itu, namun tidak pernah mengatakan apa-apa kepada Anda. Paling tidak, tindakan ini akan memperenggang relasi tersebut. Dan itulah yang kita lakukan jika kita tidak berbicara dengan Allah. Selain itu, kita merindukan bimbingan dan kuasa-Nya. Jadi, kuncinya adalah mengingat bahwa Anda dapat berbicara dengan-Nya mengenai apa pun dan segala sesuatu, dan Anda dapat melakukannya kapan pun. Di dalam Mazmur, kita diberitahu bahwa Allah berpaling dan mendengar kita: "Aku sangat menanti-nantikan Tuhan, lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong." (Mazmur 40:1) Doa tidak selalu menempati tempat utama dalam hati saya. Setelah melajang selama hampir seluruh hidup saya, saya menikah -- pasti Anda telah menebaknya -- dengan seseorang yang memiliki kepribadian yang teratur. Sebelum pernikahan kami, saya memberitahukannya bahwa saya adalah seorang yang tidak teratur, tetapi saat itu ia tidak percaya. Waktu berubah saat saya menikahi duda dengan tiga anak remaja ini dan pindah dari kondominium yang tenang di San Francisco ke sebuah rumah yang sibuk di pinggiran kota. Ketika pernikahan dan anak-anak tiri tidak memenuhi mimpi saya tentang percintaan dan kebahagiaan, suatu malam saya menemui sahabat saya, Elizabeth, yang telah menolong saya mempelajari Alkitab dan memercayai Yesus, dan memohon, "Apakah ada jalan keluar yang alkitabiah dari pernikahan ini?" Kehidupan saya berubah arah saat ia menyentuh tangan saya, menatap mata saya, dan menjelaskan, "Tidak. Tidak ada jalan keluar yang alkitabiah dari pernikahanmu, kecuali kamu menjadi seorang wanita pendoa." Tanggapan yang tidak diduga-duga ini membukakan pintu menuju kuasa penyembuhan dari doa, sukacita dari iman, dan kejutan berupa waktu yang melimpah dalam hidup saya. Kisah saya mengenai bagaimana Allah dapat memulihkan suatu pernikahan melalui doa, ditambah langkah-langkah praktis untuk menjadi seorang pendoa terangkum dalam buku "The Prayer Box Gift: Encouraging Yourself and Others to Pray" (karangan Dru Scott Decker, San Francisco: BridgeCross Press, 2001). Sebagai seorang wanita yang bahagia saat ini, sungguh suatu hak istimewa untuk membagikan cara- cara yang ampuh dan praktis ini untuk membangun relasi Anda dengan Allah dan keluarga Anda. Jika Anda dapat mendoakan diri Anda sendiri, keluarga Anda, dan dunia dalam waktu 2 atau 3 menit, Anda akan menikmati cara-cara yang cepat dan mudah ini, yang mendorong Anda untuk berdoa seperti dalam Kitab Suci dan mengubah doa-doa yang dipanjatkan dalam keadaan darurat menjadi suatu lukisan yang ditenun sepanjang hari-hari Anda. "B" UNTUK BIBLE (MEMBACA ALKITAB) "Tetapi Yesus menjawab: `Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.`" (Matius 4:4) Selain berdoa dan berbicara dengan Allah, kita membutuhkan sisi lain dari komunikasi -- mendengarkan Allah. Dan cara terbaik untuk mendengarkan Allah dan menerima bimbingan-Nya adalah dengan membaca Alkitab setiap hari. Anda mungkin membacanya hanya selama beberapa menit atau beberapa jam. Kuncinya adalah memohon agar Allah menunjukkan kepada Anda apa yang Ia ingin Anda ketahui, pelajari, atau gunakan. Bacalah sampai timbul gagasan tertentu. Sesuatu yang ada relevansi khusus dengan Anda. Tandai di dalam Alkitab untuk membantu Anda memfokuskan diri pada ayat itu. Jika tidak ada yang istimewa, mintalah agar Allah tetap menanamkan firman-Nya di dalam hati Anda. Kita tahu bahwa waktu yang diluangkan untuk membaca dan mempelajari Alkitab merupakan suatu investasi untuk hari ini dan masa yang akan datang. "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105) Apa yang Terjadi Saat Anda Meluangkan Waktu 15 Menit Setiap Hari untuk Membaca Alkitab? Ketika saya menyarankan membaca Alkitab sepanjang tahun, orang-orang sering kali menjawab dengan dua penolakan. Yang pertama biasanya adalah, "Saya tidak punya waktu." Ada rasa lega saat mereka mendengar bahwa hanya dibutuhkan 15 menit setiap harinya. Penolakan kedua adalah: "Tetapi ada hal-hal di dalam Alkitab yang tidak saya pahami." Penolakan ini terjawab ketika suatu malam saya mendorong pintu, merasa ragu-ragu, dan melangkah masuk ke dalam kelas Konservatori Musik untuk menyanyikan lagu Messias. Keraguan saya semakin bertambah ketika kartu pendaftaran meminta setiap orang untuk mengisi kategori sopran, alto, tenor, atau bas. Saya merasa yakin mengenai kotak-kotak untuk tenor dan bas, tetapi saya tidak tahu perihal kotak-kotak untuk sopran atau alto. Sebelum saya memutuskan, seorang anggota staf di meja berikutnya menyerahkan sebuah buku musik lagu Messias. Saat saya membuka buku yang tebalnya satu inci itu dan memandang satu halaman, lebih banyak not-not daripada yang bisa saya hitung menatap balik kepada saya. Satu pertanyaan memenuhi benak saya, "Apa yang sedang aku lakukan di sini?" Tetapi saya memutuskan untuk menyingkirkan rasa takut saya dan memercayai antusiasme seorang teman mengenai kelas yang dipimpin guru ini selama liburan Natal yang lalu. Ketika saya berhasil menemukan tempat duduk, perasaan lega melanda saya ketika sang guru, Michael Matson, berdiri di samping piano dan menyambut grup tersebut dengan pesan ini: "Ingat tujuan dari pelajaran ini. Tidak peduli seperti apa kemampuan musikal Anda, Anda ada di sini untuk menikmati lagu Messias dan mendapatkan lebih banyak not lagi setiap tahun." Memperoleh Lebih Banyak Not Setiap Tahunnya Pesan yang sama juga berlaku untuk pembacaan Alkitab. Dapatkan lebih banyak makna setiap kalinya. Jangan ragu untuk membacanya hanya karena Anda tidak memahami semuanya. Kekayaan firman Allah akan terus memberikan bimbingan dan menyingkapkan misteri untuk mengenal Pencipta Anda. Setiap kali Anda membuka Alkitab, berdoalah dan mintalah agar A11ah menunjukkan kepada Anda apa yang Ia ingin agar Anda lakukan. Bacalah Alkitab sepanjang tahun dan ingat rahasianya: dapatkan lebih banyak not setiap tahun. Selain pembacaan harian Anda, carilah sumber-sumber lain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda. Tanyakan pendeta Anda. Tanyakan orang-orang yang mengajar kelas-kelas pendalaman Alkitab. Kunjungi toko buku Kristen favorit Anda dan mintalah uraian-uraian yang akan memberi Anda wawasan yang lebih dalam. Saat Anda terus mempelajari Alkitab setiap hari, Anda akan menemukan bahwa itu merupakan gudang harta berupa ide-ide praktis dan penuh ilham. Investasikan waktu 15 menit sehari dan Anda dapat menyelesaikan membaca Alkitab dalam setahun. Ingat, kekuatannya adalah mengerjakannya setiap hari. "C" UNTUK CHARACTER (KARAKTER ALLAH) "Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah." (Kolose 1:9, 10) Saat kembali pada pola P untuk doa, B untuk membaca Alkitab, dan C untuk berusaha memahami karaker Allah, Anda mungkin bertanya, "Mengapa saya harus meluangkan waktu untuk memahami karakter Allah?" Meskipun ada banyak manfaatnya, salah satunya yang mengherankan orang-orang adalah saat Anda memahami karakter Allah, Anda dapat menghilangkan beberapa item dari daftar hal-hal yang harus Anda lakukan. Pikirkan tiga hal berikut ini: 1. Merasa benci dengan cara seseorang memperlakukan Anda. Membalas dendam bukanlah hal yang harus Anda lakukan. Itu adalah hak Allah. Allah mengatakan: "Hak-Kulah dendam dan pembalasan." (Ulangan 32:35) 2. Merasa gagal. Kita membaca bahwa Allah adalah Allah yang memberikan harapan dan awal yang baru. "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan." (1 Petrus 1:3) 3. Merasa benar-benar sendirian. Alkitab meyakinkan kita bahwa Tuhan adalah Gembala, Penghibur, dan Penyelamat kita yang berkuasa. "Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa." (Mazmur 23:1-6) Ketika Elizabeth memberi saya sebuah gelas bergambar gembala dan seekor domba, ia tidak tahu bahwa hadiahnya itu akan mengawali koleksi gelas bergambar domba milik saya. Ketika seorang sahabat lain, Crissie, memberi saya buku tentang domba, ia tidak tahu bahwa buku itu akan membuat saya menitikkan air mata saat saya membuka halaman- halamannya. Buku ini menjelaskan tentang karakter dan tindakan seorang gembala yang penuh kasih yang sedang menggembalakan domba-dombanya dan seperti apa domba-domba itu. Di dalam "A Shepherd Looks at Psalm 23", Philip Keller menjelaskan apa yang mungkin menimpa seekor domba yang tidak memiliki relasi setiap saat dengan gembalanya. Seekor domba sering mengendus-ngendus tanah untuk menemukan rumput di tempat yang biasa ada dan sekarang tidak ada lagi. Seekor domba bisa berbaring, dengan tidak sengaja berguling pada punggungnya dan menendang-nendang udara, dan tidak bisa berdiri lagi. Atau seekor domba dapat mengikuti pemimpin yang menyesatkan sampai ke pinggir tebing dan terjatuh. Seekor domba memerlukan gembala yang baik agar senantiasa dibimbing. Itulah sebabnya mengapa Yesus mengatakan kepada kita di dalam Injil Yohanes, "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya" (Yohanes 10:11). Dapatkah Anda bayangkan seekor domba mengatakan pada gembalanya, "Sampai bertemu lagi jika saya menghadapi masalah besar," lalu berlari sendirian menuju lapangan berikutnya? Seperti domba itu, kita membutuhkan bimbingan dari Gembala yang Baik dalam relasi dari hari ke hari. Jika Anda ingin tahu hal-hal yang tidak boleh ada di dalam daftar hal- hal yang harus dilakukan dan hal-hal yang harus dilakukan, berpalinglah pada Gembala yang Baik. Ubahlah daftar itu menjadi hal- hal yang harus Anda doakan. Carilah jawabannya dari Allah di dalam relasi Anda dengan-Nya. Bertumbuhlah di dalam pengenalan akan Dia dan karakter-Nya. PBC dan Melakukannya Setiap Hari "Tuhan, kasihanilah kami, Engkau kami nanti-nantikan! Lindungilah kami setiap pagi dengan tangan-Mu." (Yesaya 33:2) Tidak seorang pun pernah menarik saya ke pinggir setelah suatu presentasi untuk menanyakan saya apa pentingnya doa setiap hari, pembacaan Alkitab, dan berusaha lebih mengenal karakter Allah. Namun demikian, banyak sekali orang menanyakan ke saya tentang bagaimana cara memelihara pertemuan yang konsisten dengan Allah setiap hari. Dan itulah bidang yang dahulu saya geluti hingga proses sederhana ini muncul. Orang-orang yang menggunakan ide ini memeluk saya dan berterima kasih pada saya karena ide ini begitu sederhana dan ampuh. Inilah dia. Belilah kalender yang menunjukkan satu tahun penuh dalam satu halaman dan taruh di suatu tempat di mana orang-orang dalam hidup Anda dapat melihatnya. Di ruang keluarga, dinding di samping telepon, tempat kerja Anda di rumah, di suatu tempat di mana Anda, dan orang lain dapat melihatnya. Lalu, setiap hari saat Anda selesai berdoa, mempelajari Alkitab, dan berusaha mengenal karakter Allah, hampiri kalender itu dan tuliskan PBC pada tanggal hari itu. Anda dapat melihat betapa memotivasinya proses ini. Hanya ada satu hari dalam setahun di mana Anda dapat menuliskan sesuatu di dalam kotak untuk hari ini, namun demikian, Anda dan orang lain dapat melihat kalender itu selama satu tahun penuh! Dan keluarga serta teman-teman Anda akan melihatnya. Berikut ini adalah variasi yang memberi ilham. Jane mulai mempelajari Alkitab, memercayai Kristus, lalu ingin agar suaminya juga mengasihi Yesus. Rekomendasinya yang penuh semangat kepada suaminya tidak diterima dengan baik. Ia patah semangat, tetapi terus berdoa. Lalu ketika ia sedang berdiri di kamar mandi mereka, ia menatap dinding dekat pintu dan berkata, "Di situlah tempatnya." Ia menggantungkan kalender bulanan, terus mendoakan suaminya, terus menerapkan apa yang diajarkan Tuhan kepadanya, berhenti bicara tentang gereja, Yesus, atau Alkitab, dan menuliskan PBC setiap hari pada kalender di mana ia melakukannya. Belum 3 bulan berlalu, suaminya bertanya tentang kalender itu dan memutuskan bahwa ia juga ingin mempraktikkan PBC. Dalam waktu 6 bulan sejak memulai kebiasaan ini, suaminya bertanya kepada seorang teman saat sarapan bagaimana ia dapat memperbaiki relasinya dengan Allah. Jika Anda berjuang untuk konsisten dengan pertemuan Anda setiap hari dengan Allah, Anda boleh menggunakan kalender tahunan ini. Anda akan gembira menyaksikan hasilnya, dan Anda akan siap untuk menemukan rahasia bagaimana menemukan kekuatan yang lebih besar dalam waktu Anda. ====================================================================== Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Memiliki Lebih Banyak Waktu dalam Hidup Anda Judul asli buku: Finding More Time in Your Life Penulis: Dru Scott Decker Penerjemah: Anne Natanael Penerbit: Gospel Press, Batam Center Halaman: 293 -- 302
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |