Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/209

e-Penulis edisi 209 (6-12-2018)

Puisi Natal (II)

e-Penulis -- Edisi 209, 6 Desember 2018
 
Puisi Natal (II)
e-Penulis -- Edisi 209, 6 Desember 2018
 
e-Penulis

DARI REDAKSI Ide-Ide Baru Puisi Natal

Natal segera tiba, umat kristiani bersiap-siap merayakannya. Para penulis Kristen pun semakin giat melahirkan karya-karya baru bermuatan Natal menjelang hari istimewa ini. Salah satu karya yang digemari pada momen ini adalah puisi Natal. Berbagai situs Natal mulai diperbarui bahan-bahannya, termasuk bahan berjenis puisi. Harapannya, banyak orang bisa menemukan dan menggunakan puisi-puisi Natal ini dalam perayaan Natal mereka nantinya. Selain itu, puisi Natal bisa dipakai sebagai sarana untuk merefleksikan makna Natal yang sejati bagi setiap orang.

Tentang menulis puisi Natal, e-Penulis bulan ini menyajikan ide-ide menarik yang bisa menolong penulis membuat puisi Natal dengan lebih kreatif. Terdapat 16 ide seputar Natal yang bisa Sahabat terapkan dalam menulis puisi. Kami berharap sajian ini bisa memberi kesegaran baru bagi setiap penulis untuk melahirkan puisi-puisi Natal yang kreatif dan bermutu. Hanya, tetaplah memiliki fokus Natal yang benar bahwa Natal adalah tentang Kristus. Selamat berkarya!

Kami juga mengucapkan Selamat merayakan Natal bagi seluruh Sahabat e-Penulis di mana pun Anda berada. Kiranya kasih dan sukacita Natal senantiasa melingkupi kita semua. Mari kita beritakan Kabar Baik ini kepada setiap orang yang belum percaya. Tuhan Yesus memberkati.

Santi T.

Pemimpin Redaksi e-Penulis,
Santi T.

 

TIP Menulis Puisi Natal

Ini adalah kolom kelima dalam seri Poet's Classroom.

Allah, yang menciptakan planet-planet, matahari, dan galaksi dengan firman-Nya, menjadi benih yang dibuahi dalam rahim seorang wanita. Itulah yang kita rayakan pada hari Natal. Betapa hal itu mengobarkan imajinasi dan menggerakkan pena kita! Penyair mana yang belum pernah mencoba menulis setidaknya satu puisi Natal? Sebagian berusaha menulis satu puisi Natal baru setiap tahunnya.

Namun, ada suatu masalah. Sekalipun permulaan kisah Natal itu menakjubkan, tokoh-tokohnya beragam, dan alur cerita serta tempatnya sangat menarik, kisah itu sudah ada kurang lebih 2.000+ tahun. Saat ini, Natal sudah terlalu biasa sehingga menjadi klise. Dengan sekumpulan tulisan Natal selama berabad-abad, bukankah tentu ada kemungkinan bahwa seseorang sudah memikirkan sesuatu yang sama tentang Natal dan menuliskannya? Lalu, bagaimana supaya tulisan kita tidak menjadi sesuatu yang usang? Bagaimana kita bisa menuliskan sesuatu yang menarik dan baru tentang Natal?

Gambar: Dash of Christmas Poetry

Saat mengalami kesulitan menulis puisi Natal tahun ini, saya memutuskan mencari cara-cara lain untuk merenungkan Natal yang mungkin dapat memunculkan ide-ide baru. Saya mendapatkan 16 puisi Natal beserta contoh dari mana saya menemukannya. Sebagian ide ini sudah pernah saya coba. Yang lainnya membuat saya tidak sabar untuk mengambil pena dan segera menulis!

1. Tokoh Natal

Fokuslah pada satu tokoh kisah Natal. Bersiaplah untuk menulis dengan membaca kembali cerita Natal (lihat Matius 1-2; Lukas 2). Bayangkan latar belakang kisah, rumah, dan keluarga dari tokoh yang Anda soroti. Lalu, ceritakan kembali kisahnya atau kemukakan kebenaran tentang Natal dari sudut pandang tokoh tersebut.

Dalam puisinya berjudul Chosen (Pilihan), Jan Wood berbicara tentang Maria:

Maria
anak dara
terpilih
dari antara perempuan
bukan karena pinggulmu yang lebar
atau langkahmu yang gemulai
terpilih
di antara begitu banyak orang lain
yang bisa mengasuh
dan menimang
sang ilahi ...
(Baca Chosen selengkapnya)

2. Memuliakan Momen Natal

Pilih salah satu momen dari kisah Natal dan galilah sepenuhnya.

Claudia Burney menyoroti momen perjumpaan Maria dengan Allah sebagai yang terpilih dalam puisinya, May It Be Done According to Your Will (Terjadilah):

Jangan takut,
tetapi jangan beri tahu siapa pun.
Engkau kini
mengandung yang Kudus.
Duduklah, renungkan
Rahasia.
Tiada bayang-bayang
dalam Terang-Ku,
yang melayang-layang
di atas permukaan
air ketuban rahimmu ...
(Baca May It Be Done According to Your Will selengkapnya)

3. Suasana Modern

Bayangkan seorang tokoh Natal atau sejumlah peristiwa dalam kisah Natal pada suasana modern. Anda perlu memakai imajinasi dan membiarkan diri Anda menggunakan kebebasan untuk menulis puisi ini.

4. Simbol Natal

Pilihlah satu simbol Natal (bintang, lonceng, rangkaian daun merah hijau, palungan, hadiah), lalu tulislah sajak tentang hal itu secara mendalam. Beberapa penyelidikan mungkin perlu dilakukan.

Puisi Jennifer Zolper berjudul Star (Bintang) adalah salah satunya:

Allah tak bermaksud menyiksa para majus.
Dia akan menggenapi janji,
mengirimkan Pemandu yang gemilang pada
saat yang benar-benar tepat.
Namun, kemudian, seperti biasa, penglihatan mereka segelap
malam tanpa bulan.
Betapa banyak mata berkedip dan mengerling
membayangkan bintang-bintang kudus yang ternyata bukan.
Setiap bintang di Sabuk Orion disangkai ...
(Baca Star selengkapnya)

5. Simbol Natal yang Dipersonifikasi

Tulislah puisi tentang apa arti simbol atau objek Natal tertentu bagi Anda. Chris Green mengungkapkan bagaimana perasaannya tentang Christmas Tree Lots (Penjualan Pohon Cemara) pada musim itu:

Pohon Natal berjejer-jejer bak pengungsi perang,
tentara yang gugur dipaksa berdiri memakai seragam hijau mereka.
Dengan kaki yang patah, sekarat,
mereka memaksa diri untuk tegak, tangan diangkat.
Kita jatuhkan mereka seperti kayu;
terikat, dibawa naik kendaraan melewati jalanan ...
(Baca Christmas Tree Lots selengkapnya)

6. Tokoh atau Tempat yang Tidak Terduga

Kombinasikan musim Natal dengan tokoh atau tempat yang tidak terduga, misalnya, Natal bagi kaum lajang, tunawisma, imigran, dll.; Natal di panti asuhan, penjara, rumah sakit, dll.. Beberapa tahun lalu, Utmost (organisasi nirlaba Kristen yang membuat situs utmostchristianwriters.com - Red) menghadirkan sebuah kontes puisi Natal dengan ketentuan seperti di atas. Pada waktu itu, saya menulis Menno Home Christmas untuk kontes tersebut.

Natal-natal terbaik adanya dahulu kala nun jauh di sana.
Weihnacht? Tapi semuanya basah dan hijau; tidak ada salju.
"Selamat pagi Ny. Rempel, apa kabar?"
Saat sarapan mengunyah roti panggang sementara lagu gembira dilantunkan
menyanyikan lagu itu dalam suatu kontes dan menjadi bintang.
Natal-natal terbaik adanya dahulu kala dan jauh di sana.
(Baca Menno Home Christmas selengkapnya)

7. Puisi Sedih tentang Natal

Meskipun Natal biasanya adalah waktu yang penuh kegembiraan, bagi beberapa orang, Natal adalah waktu kesedihan, penyesalan, bahkan keputusasaan. Tulislah puisi sedih tentang Natal.

Lampu-Lampu Natal karya Fran Howell adalah contoh yang bagus. Inilah bagian awal puisi itu:

Jaket denim tipis menutupi pundak
merosot melawan kegelapan
hawa beku menerpa
menyusup melewati ritsleting yang rusak
sementara papan tanda dibalik
"Tidak punya pekerjaan, Tolong!"
(Baca Christmas Lights selengkapnya)

8. Natal Masa Kecil

Tulislah tentang Natal dari masa kecil Anda. Mulailah mengumpulkan bahan dengan membuat daftarnya dan rangkaian katanya. Fokuslah pada hal yang khusus dan masukkan detail berkenaan dengan pancaindra -- penglihatan, penciuman, rasa, pendengaran, sentuhan. Anda boleh menuliskan kenangan itu dalam bentuk prosa terlebih dahulu. Kemudian, saringlah apa yang sudah Anda tulis ke dalam puisi. Berikut beberapa kenangan saya -- dari puisi saya, Bonding (Ikatan) -- tentang membuka bungkus boneka Natal:

... Dengan hati-hati aku mengeluarkannya
dari sudut toko
melepas setiap simpul dan tali karetnya
sampai dia bebas
dan aku bisa memeluk
tubuhnya yang berbahan lembut ...

9. Momen yang Menyentuh

Kenanglah kembali momen Natal yang sangat menyentuh -- mungkin momen saat tersadar akan sesuatu, ketika Anda memahami sesuatu yang sangat penting tentang Natal. Charles van Gorkom mengemukakan momen seperti itu dalam Christmas Prayer (Doa Natal):

... Aku ingat dahulu kala
di Harry Road
dalam pancaran malam Natal
aku duduk di antara domba-domba
dengan lampu minyak -
bersandar duduk di tumpukan jerami
berhadapan dengan domba betina gemuk yang sedang tidur.
(Baca Christmas Prayer selengkapnya)

10. Renungan Natal

Renungkan apa arti Natal bagi Anda saat ini. Sekali lagi gunakan daftar dan rangkaian kata untuk menghimpun gagasan Anda. Pilih salah satu dari daftar itu dan uraikan dalam puisi, atau buat puisi Anda berupa sebuah daftar tentang beberapa hal.

Mary Lou Cornish merenungkan:
Aku tak bisa menulis tentang palungan
tanpa memikirkan salib.
Ketika para malaikat menyanyi gembira,
membawa sukacita, aku mendengar
sedu sedan kedukaan
yang merampas sukacita
tangisan dari orang banyak yang putus asa
pada pengosongan diri
sang Allah yang berinkarnasi.
(Baca I Cannot Write About a Manger selengkapnya)

11. Pelaku Natal

Tulislah beberapa aspek kisah Natal dari sudut pandang seorang pelaku. Apakah Anda seorang tukang kayu (Yusuf), peternak (gembala), pengelola hotel (pemilik penginapan), atau petugas sipil (pemungut cukai)?

Puisi karya Dokter Darlene Moore-Berg berjudul Embryology mengambil ilham dari pembentukan bayi dalam kandungan, lalu dia menulis tentang aspek inkarnasi ini.

Sesuatu yang rapuh
satu momen sederhana menuju yang berikutnya
ritme, detak denyut
dan jantung Allah
mengambil rupa makhluk fana.
Dalam rahim yang gelap dan redup
terbentuk empat ruang
untuk menerima aliran
darah manusia ...
(Baca Embryology selengkapnya)

12. Akrostik Natal

Pilih satu kata Natal (BINTANG, LONCENG, PALUNGAN, MALAIKAT) atau frasa Natal dan tulislah puisi akrostik. Puisi Colin Marshall menang dalam kontes puisi akrostik Natal pada 2007. Perhatikan alurnya sehingga kata-kata awal di setiap barisnya (yang diawali dengan huruf yang diperlukan) terasa alamiah, bahkan meyakinkan.

When autumn trees have shed their last
In encore to summer past,
Silent nights grow longer still,
Harbinger to winters chill.
...

13. Lirik Lagu Natal

Dengan mengingat lagu-lagu Natal yang sudah dikenal baik, tulislah puisi sebagai rangkaian lirik yang baru (dari lagu tersebut).

14. Belajar dari Puisi Lain

Pilih puisi yang Anda sukai karena alasan apa saja -- ritme, skema rima, nada emosinya -- dan tulislah puisi Natal dengan pola seperti dalam puisi tersebut.

Untuk melakukannya, pertama Anda perlu menganalisis contoh puisi untuk menemukan apa yang ada di dalamnya. Baca sekilas dan tentukan skema rimanya. Mungkin Anda tidak akan menirunya sama persis, tetapi baik kalau Anda memulai dengan membiasakan diri dengan susunannya.

Satu tahun, dengan memakai puisi The Kye-Song of St. Bride sebagai contoh, saya mengarang Christmas Echoes:

Generous Christmas carries
Rare and radiant gift:
Gold, myrrh and frankincense begin
But thanks fall short, to our chagrin,
For Godhead wrapped in baby's skin
Radiant, rare
Holy gift.
...

15. Puisi Natal Ekfrastik

Tulislah puisi Natal yang terinspirasi dari lukisan, foto, atau karya seni visual lainnya. Puisi John Dreyer terinspirasi dari lukisan Frederico Barocci, yaitu Madonna and Child with Saint Joseph and the Infant Baptist di National Gallery di London.

Herod's recent butchery is passed away
in the Baraccio Madonna's blue sky morning;
Salome's request macabre and
Pilate's washing of his hands are
cowardices yet to come.
For now, her nephew's
teasing of the cat
distracts the nursing child
from her breast.
(Baca Madonna's Blue Sky Morning selengkapnya)
(Puisi ini sengaja tidak diterjemahkan dengan maksud supaya tidak mengurangi makna aslinya - Red.)

16. Puisi Natal yang Bukan Puisi (Natal)

Tulislah puisi Natal dalam format beberapa jenis komunikasi lainnya, seperti surat, pesan teks, kartu pos, atau berita misalnya. Berikut adalah beberapa baris dari puisi saya Christmas Cake, yang ditulis dalam format sebuah resep:

November atau awal Desember adalah waktu untuk mulai membuat kue Natal tahun ini.

Tuang beberapa cangkir penantian manis ke dalam mangkuk besar,
- salju pertama yang turun saat kita mulai menyetel lagu-lagu Natal
- semua boneka di katalog Sears - aroma cat dari ruang bawah tanah
Potong dan masukkan satu pon kenyataan pahit
- tahun ketika saya bekerja pada malam hari dan tidur sepanjang malam
- Natal pertama tanpa Ayah
- saat pergelangan tangan saya patah
dan kocoklah bahan-bahan itu.
(Baca Christmas Cake selengkapnya)

Sekarang giliran Anda. Pilihlah satu usulan di atas sebagai panduan. Kombinasikan bahan-bahan dari kisah Natal yang indah dengan pengalaman unik dan sudut pandang Anda. Perpaduan Natal yang lama dengan Natal Anda ini adalah salah satu cara yang pasti untuk menciptakan puisi-puisi Natal yang baru -- puisi-puisi yang tidak akan sama dengan yang pernah ditulis selama ini sejak Allah yang berinkarnasi datang ke Betlehem. (t/Jing-Jing)

Menulis Puisi Natal

Diambil dan disunting dari:
Nama situs : Utmost Christian Writers
Alamat situs : http://www.utmostchristianwriters.com/articles/article3005.php
Judul asli artikel : Write a Christmas Poem
Penulis artikel : Violet Nesdoly
Tanggal akses : 3 Oktober 2018
 

RESENSI BUKU Pencobaan (Suatu Pengajaran Alkitabiah Praktis)

Pencobaan
Judul buku
:
Pencobaan (Suatu Pengajaran Alkitabiah Praktis)
Judul asli
:
Temptation
Penulis/​Penyusun
:
John Owen
Penerjemah
:
Ina Elia Gani
Penyunting
:
Irwan Tjulianto
Editor
:
Iwan Wahyudi
Penerbit
:
Momentum
Ukuran buku
:
15 x 22 cm
Tebal
:
100 halaman
ISBN
:
978-602-8242-18-9
Buku online
:
--
Download
:
--

Menurut saya, buku Pencobaan karya John Owen ini memberi wacana yang sangat menarik dan mendalam mengenai pencobaan, yang harus dimengerti oleh setiap orang percaya. Pada bagian awal, penulis memberikan penekanan yang jelas bahwa pencobaan berbeda dengan ujian. Sebab, banyak orang Kristen menganggap dua hal ini sama, dan penulis tidak ingin pembaca memiliki pola pikir ini ketika membaca keseluruhan isi buku ini. Buku ini menjelaskan mengenai pencobaan secara sistematis, mulai dari pengertian pencobaan, mengapa pencobaan dianggap serius, gejala-gejalanya, bahkan sampai cara menjaga hati terhadap pencobaan. Buku yang terdiri dari 10 bab ini menjelaskan setiap bagiannya dengan didasari firman Tuhan dan disertai contoh-contoh praktis yang terjadi dalam kehidupan kita.

Meskipun buku ini merupakan versi ringkas dari karya John Owen yang berjudul "Temptation", yang diterbitkan oleh Banner of Truth Trust, Edinburgh, EH12 6EL, pembaca akan dibawa masuk ke dalam konteks pemahaman tentang pencobaan secara lengkap. Sebagai contoh, selain kita akan mengetahui gejala-gejala seseorang masuk ke dalam pencobaan, kita diberi wawasan mengenai bagaimana pencobaan itu bekerja dalam diri seseorang hingga akhirnya dia bisa jatuh dan berdosa. Bahkan, kita diajak untuk mengoreksi diri apa saja yang selama ini menjadi kelemahan-kelemahan kita, yang sering kali membawa kita jatuh ke dalam dosa, dan sedapat mungkin menyikapinya dengan bijaksana. Jauhkan diri kita dari hal-hal yang bisa membuat kita mudah jatuh dalam dosa. Ini adalah satu satu cara untuk menghindarkan diri kita masuk ke dalam pencobaan. Selain itu, kita harus selalu berjaga-jaga dan berdoa supaya kita tidak jatuh ke dalam pencobaan. Saya merekomendasikan buku ini untuk Anda baca, sebab kita semua harus mengetahui secara jelas apa itu pencobaan dan bagaimana firman Tuhan menolong kita untuk bisa mengatasinya.

Peresensi: Santi T.

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Penulis.
penulis@sabda.org
e-Penulis
@sabdapenulis
Redaksi: Santi T., N. Risanti, dan Odysius
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2018 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org