Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/184

e-Penulis edisi 184 (1-12-2016)

Menulis Esai Kristiani (II)

e-Penulis -- Edisi 184, 1 Desember 2016
 
Menulis Esai Kristiani (II)
e-Penulis -- Edisi 184, 1 Desember 2016
 
Gambar: e-Penulis

DARI REDAKSI Belajar Menulis Esai

Bulan lalu, kita sudah belajar mengenai garis besar esai dan keunikan esai bagi penulis Kristen. Nah, pada edisi akhir tahun ini, redaksi penulis menyajikan sepuluh langkah mudah untuk membuat esai. Kami berharap langkah-langkah ini bisa menjadi panduan praktis untuk membuat esai yang berkualitas. Selain itu, ulasan dari sebuah buku berjudul "The End of Me", yang menekankan bahwa setiap orang percaya harus menyangkal diri supaya bisa merespons panggilan Kristus dan untuk menjadi murid-Nya, juga bisa Sahabat baca di kolom Resensi.

Di edisi penghujung tahun ini, segenap redaksi e-Penulis mengucapkan "Selamat Natal! Kiranya damai sejahtera Kristus ada dalam hati kita". Mari kita jalani hari-hari kita bersama dengan Allah, yang telah rela melangkah keluar untuk memberikan hidup kekal bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya. Selamat membaca sajian ini, Tuhan Yesus memberkati.

Santi T.

Pemimpin Redaksi e-Penulis,
Santi T.

 

Renungan Ketika Allah Melangkah Keluar

Gambar: <a target='_blank' href='http://alkitab.mobi/?1 Timotius+3:16'>1 Timotius 3:16</a>

Kita tidak perlu bertanya-tanya seperti apakah Allah itu. Kita juga tak perlu bertingkah seperti anak kecil yang menatap ke langit dan bertanya kepada ibunya, "Apakah Allah ada di atas sana?" Ketika ibunya meyakinkan anak itu bahwa Allah ada di atas sana, si anak menanggapi, "Bukankah lebih baik bila Ia memperlihatkan wajah-Nya supaya kita dapat melihat-Nya?"

Apa yang tak dimengerti anak tersebut adalah sebenarnya Allah telah mengizinkan kita untuk melihat-Nya. Dengan mengutus Anak-Nya, Yesus, ke dunia, Bapa di surga benar-benar memperlihatkan diri-Nya sendiri. Yesus adalah Allah "yang menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia" (1 Timotius 3:16). Ia mengatakan dengan jelas kepada Filipus, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yohanes 14:9). Para ahli teologi menyebut kebenaran ini sebagai inkarnasi.

Ini adalah kabar baik dari Natal bahwa Allah telah menunjukkan kepada kita seperti apakah diri-Nya dalam diri Anak-Nya. Ia meninggalkan kemuliaan surga dan datang ke bumi untuk lahir dari seorang perawan. Semua atribut Allah yang tak terbatas berdiam dalam diri sang Bayi yang dibaringkan oleh Maria di dalam palungan Betlehem. Ia adalah "gambar Allah yang tidak kelihatan", Pribadi yang "di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu" dan "segala sesuatu ada di dalam Dia" (Kolose 1:15-17).

Saat kita berhenti sejenak untuk merayakan kelahiran Yesus, ingatlah siapa Dia. Di dalam Yesus, kita melihat kekudusan, kasih, dan anugerah dari Allah yang kekal. Pada hari Natal, Allah sungguh-sungguh melangkah keluar dari surga.

Diambil dari:
Judul buku : Hadiah Terindah
Judul renungan : Ketika Allah Melangkah Keluar, Hari 10
Penulis : PVG
 

ARTIKEL Sepuluh Langkah Mudah Membuat Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus-menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian: pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai terdiri atas beberapa paragraf (antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan. Berikut adalah sepuluh langkah mudah dalam menulis sebuah esai.

1. Memilih Topik

Gambar: Tip Menulis Esai

Bila topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, Anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Bila Anda ingin melakukan analisis khusus, topik Anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, Anda dapat mempersempit topik. Sebagai contoh, topik tentang "Indonesia" adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan Anda menulis adalah menyampaikan gambaran umum (overview) tentang Indonesia, topik ini sudah tepat. Namun, bila Anda ingin membuat analisis singkat, Anda dapat mempersempit topik ini menjadi "Kekayaan Budaya Indonesia" atau "Situasi Politik di Indonesia". Setelah yakin akan apa yang akan ditulis, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya Anda memiliki kebebasan memilih topik yang Anda sukai sehingga bisa membuat esai Anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

2. Menentukan Tujuan

Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan untuk meyakinkan orang agar memercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apa pun topik yang Anda pilih harus sesuai dengan tujuannya.

3. Menyampaikan Gagasan

Jika Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat Anda. Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda memiliki masalah dalam menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di sekeliling Anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda, dan tanyakan diri sendiri apa yang akan Anda lakukan bila mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan topik yang Anda tulis? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan gagasan. Jangan mengevaluasi gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda merasa tuntas menyampaikannya. Tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. Langkah ini sebagai wadah untuk "brainstorm".

4. Mengevaluasi Gagasan Potensial

Jika telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan tersebut. Jika tujuannya adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak gagasan yang Anda miliki untuk topik yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah berikutnya, lihat sekali lagi bentuk naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus saat Anda menentukan topik, Anda perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.

5. Membuat Outline (Kerangka Esai)

Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir. Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup lebar di antaranya. Tuliskan garis besar gagasan tentang topik yang Anda maksud. Jika Anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika Anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca. Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sisi kiri kertas tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama.

6. Menulis Tesis

Tesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang Anda harus melihat kembali outline yang telah Anda buat dan memutuskan poin penting apa yang akan Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri dari dua bagian: (1) menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di Indonesia. (2) menyatakan gagasan utama dari esai Anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst..

7. Menulis Tubuh Esai

Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh esai Anda. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa. Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk kalimat. Misalkan, idenya adalah "Pemberantasan korupsi di Indonesia", Anda dapat menulis "Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama". Kemudian, tulis dan uraikan gagasan yang mendukung ide tersebut, tetapi sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi, penjelasan, atau pembahasan. Bila perlu, Anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis, Anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.

8. Menulis Paragraf Pendahuluan

Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Awali paragraf pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan tepercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, tetapi bisa menjadi ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Cara lain adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda. Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis Anda. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. (Untuk lebih jelasnya, baca paragraf pendahuluan esai.)

9. Menulis Kesimpulan

Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (tetapi jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai.

10. Memberikan Sentuhan Akhir

Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika esai Anda menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat. Teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. Anda dapat merevisi esai dengan memperkuat poin yang lemah. Baca kembali esai Anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu esai Anda dalam beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau, tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya. Teliti kembali penulisan dan tata bahasa Anda.

Diambil dari:
Nama situs : Menulis Esai
URL : http://www.menulisesai.com/2013/01/10-langkah-mudah-membuat-esai.html
Judul artikel : 10 Langkah Mudah Membuat Esai
Penulis artikel : Tim Menulis Esai
Tanggal akses : 26 September 2016
 

RESENSI BUKU The End of Me (Akhir dari Ke-Aku-An)

Gambar: The End of Me
Judul buku
:
The End of Me (Akhir dari Ke-Aku-an)
Judul asli
:
The End of Me
Penulis/​Penyusun
:
Kyle Idleman
Penerjemah
:
Paksi Ekanto Putro
Editor
:
Milhan K. Santoso
Penerbit
:
Literatur Perkantas Jawa Timur
Ukuran buku
:
14 x 21 cm
Tebal
:
209 halaman
ISBN
:
978-602-1302-24-8
Buku online
:
--
Download
:
--

Saat Kristus memanggil seseorang, Ia meminta orang itu untuk datang dan mati. Ungkapan dari Dietrich Bonhoeffer tersebut terdapat dalam salah satu halaman "The End of Me", yang sekaligus juga tepat untuk menggambarkan isi buku ini. Transformasi sebagai pengikut Kristus yang sejati sesungguhnya akan terjadi ketika kita menyangkal dan mematikan segala keinginan dan hasrat diri. Kristus hanya dapat memberikan kepenuhan sejati ketika setiap orang yang menjadi murid-Nya mau dihancurkan, mengalami dukacita sejati, serta mengalami pembentukan dan pemulihan dari-Nya untuk menjadi ciptaan baru. Tanpa mengalami kematian diri sendiri, kita hanya akan berputar dalam kondisi suam-suam kuku yang tidak lain hanya menghasilkan orang-orang percaya yang penuh dengan euforia atau orang-orang Kristen tanpa dampak. Aneka permasalahan yang terdapat dalam gereja dan tubuh Kristus dari masa ke masa sesungguhnya tidak terlepas dari keengganan murid Kristus untuk mau membayar harga dan mengambil risiko dalam menyangkal diri dan memikul salib. Jika saja ada lebih banyak orang percaya yang mau "mati" untuk hidup sepenuhnya bagi Kristus, mungkin dunia akan memiliki wajah yang berbeda saat ini.

Dengan gaya bahasa yang lugas seperti dua karya sebelumnya, "Not a Fan" dan "Gods at War", ide-ide dan gagasan Kyle Idleman yang alkitabiah dalam buku "The End of Me" menjadi mudah dipahami oleh pembaca. Idleman juga piawai dalam menampilkan ilustrasi-ilustrasi pengantar yang sesekali akan membuat kita tersenyum, terharu, menghela napas, atau teringat kepada pengalaman-pengalaman kita sendiri sebelum sampai kepada gagasan yang dimaksudnya. Sindirannya tentang fenomena yang banyak terjadi dalam media sosial juga menjadi sesuatu yang menarik karena hal itu juga dirasakan bahkan dilakukan oleh orang-orang Kristen pada era digital saat ini. Konten "mematikan diri" yang sesungguhnya bukan merupakan persoalan ringan, pada akhirnya berhasil diramu oleh penulis melalui buku ini sehingga menjadi bacaan rohani yang relatif mudah dicerna.

Akhir dari ke-Aku-an kita bukanlah sebuah pilihan. Itu merupakan panggilan dari Kristus kepada setiap pribadi yang ingin menjadi murid-Nya. Tentu saja, ada harga mahal yang harus dibayar untuk itu. Namun, jika kita bersedia untuk menjalani prinsip yang sungguh paradoks bagi nilai-nilai dunia ini, kehidupan yang sejati dan berkelimpahan di dalam Kristus akan nyata kita alami. Jadi, siapkah kita untuk mati setiap hari bagi-Nya? Jika ya, buku "The End of Me" layak untuk segera menjadi bahan bacaan kita di penghujung tahun ini sebagai persiapan rohani untuk melangkah pada tahun mendatang.

Peresensi: N. Risanti

 
Stop Press! SUMBER BAHAN NATAL YANG BERKUALITAS DARI SABDA

Natal kian menjelang! Bagaimana persiapan Natal Anda? Apakah Anda membutuhkan sumber bahan-bahan Natal yang bermutu dan alkitabiah? Dengan penuh sukacita, Yayasan Lembaga SABDA mengajak Anda untuk mengunjungi Situs Natal Indonesia. Dapatkan berbagai bahan seputar Natal yang akan membawa Anda kembali kepada firman Tuhan, baik Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Pastikan Anda tidak melewatkannya!

Jika Anda senang berkomunitas, silakan bergabung dengan komunitas Natal YLSA di Facebook Natal yang menyediakan referensi bahan-bahan seputar Natal, mendiskusikan topik-topik khusus seputar Natal, berbagai informasi Natal, dan sebagainya. Mari, songsong perayaan hari kedatangan Kristus 2000 tahun yang lalu dengan menjadi semakin dekat kepada-Nya!

Situs    Facebook
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Penulis.
penulis@sabda.org
e-Penulis
@sabdapenulis
Redaksi: Santi T., N. Risanti, dan Odysius
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org