Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/74

e-Penulis edisi 74 (11-11-2010)

Menulis Sejarah Biografi Kristiani

__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________
                       Edisi: 074/November/2010
               Tema: Menulis Sejarah Biografi Kristiani

DAFTAR ISI____________________________________________________________

  - Dari Redaksi: Mengabadikan Kisah Hidup Seseorang ke dalam Tulisan
  - Artikel: Sejarah dan Biografi
  - Tips: Seni Menulis Biografi
  - Pojok Bahasa: Bahasa dalam Pemakaian Kontemporer
  - Pena Maya: The Spurgeon Archive

DARI REDAKSI__________________________________________________________

          MENGABADIKAN KISAH HIDUP SESEORANG KE DALAM TULISAN

  Ada banyak sekali cara yang bisa kita gunakan untuk menceritakan
  kisah hidup seseorang, salah satunya melalui tulisan. Tulisan
  semacam ini disebut biografi. Menelisik riwayat hidup seseorang,
  kesuksesan dan kegagalannya, lalu menceritakannya kembali untuk
  masyarakat umum bisa dibilang susah-susah gampang. Meskipun
  demikian, menulis biografi bukanlah sesuatu yang mustahil dilakukan.

  Nah, bulan ini e-Penulis hadir untuk membantu Pembaca yang mungkin
  memiliki keinginan untuk menulis biografi. Redaksi e-Penulis sudah
  menyiapkan serba-serbi tulisan yang berkaitan dengan menulis
  biografi kristiani. Silakan simak isinya lebih lanjut di kolom
  Artikel dan Tips. Sementara itu, dalam kolom Pojok Bahasa, Pembaca
  dapat menyimak bahasa dalam pemakaian kontemporer. Terakhir, ulasan
  situs biografis yang menarik pun telah disediakan untuk melengkapi
  referensi Pembaca. Jadi, tak perlu berlama-lama lagi. Mari kita
  simak edisi ini bersama-sama.

  Staf e-Penulis,
  Sri Setyawati
  http://pelitaku.sabda.org
  http://fb.sabda.org/penulis
______________________________________________________________________

                 Menulis itu sebuah panggilan hidup.
                           -- S. Tartono --
ARTIKEL ______________________________________________________________


                          SEJARAH DAN BIOGRAFI

  Bagaimana menulis sejarah dan biografi Kristiani?

  Sejarah merupakan kumpulan riwayat hidup manusia dan tema yang lebih
  besar yang berkembang dari kisah-kisah hidup itu. Di seluruh
  Indonesia ada orang-orang -- pria dan wanita -- yang mengikut Tuhan
  dengan penuh setia. Mereka melewati kemenangan-kemenangan dan
  peristiwa-peristiwa menyedihkan. Beberapa dari mereka telah lanjut
  usia. Ada juga yang sudah meninggal. Kisah hidup mereka akan mati
  bersama mereka -- kecuali ada orang yang mengumpulkan kisah-kisah
  tersebut.

  Sejarah gereja yang seperti apa yang hendak Anda ajarkan? Sejarah
  Barat? Mengapa tidak mengumpulkan bahan-bahan sejarah gereja di
  Indonesia?

  Penelitian Bagi Penulisan Biografi Orang Kristen Indonesia

  Di bawah ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk wawancara:

  1. Wawancarai tokohnya (seandainya dia masih hidup).
  2. Wawancarai anggota keluarganya, orang-orang yang bertobat melalui
     dia, murid-muridnya, anggota gerejanya, orang-orang di kotanya.
  3. Apakah dia pengkhotbah? Atau pengajar? Apa tema kunci atau naskah
     khotbahnya? Apakah ada orang yang membuat catatan dari
     khotbahnya? Apakah ada orang yang memunyai kenangan baik akan
     khotbah atau ajarannya? Apakah sekelompok orang dapat melukiskan
     ulang salah satu khotbahnya jika mereka mendiskusikannya bersama?
  4. Topik-topik apa yang paling sering dia doakan? Apakah dia
     memiliki ciri khas dalam berdoa? Misalnya berdoa teratur pada jam
     tertentu atau apakah ada tempat-tempat khusus untuk berdoa?
  5. Bagaimana dia bersaksi tentang Injil di antara orang bukan Kristen?
  6. Apakah dia menciptakan lagu? Mintalah teman-temannya atau
     keluarganya untuk menyanyikan lagu-lagunya dan catat
     kata-katanya. Selain karya-karyanya sendiri, apa lagu-lagu
     lainnya yang menjadi favoritnya?
  7. Siapa tokoh Alkitab yang menjadi panutan atau yang memberi dia
     semangat? Menurut pandangan orang lain, dia mirip tokoh Alkitab
     siapa?
  8. Apa kegiatan rohani yang dia lakukan secara teratur (setiap hari,
     setiap bulan, setiap tahun)? Di mana dia mendapatkan kesegaran
     dan pembaharuan rohaninya? Pertimbangkanlah baik sumber-sumber
     pendorong semangat rohaninya yang teratur maupun keadaan genting
     tertentu yang merupakan titik balik dalam hidupnya.
  9. Apakah dia memunyai selera humor? Apa saja yang dapat membuat
     dia tertawa?

  Tentu saja Anda akan mencatat peristiwa-peristiwa dalam hidupnya
  secara kronologis terutama kegiatan dan dampak pelayanan
  kristianinya.

  Agar tetap aktual, kumpulkanlah data gereja secara umum dari
  bahan-bahan publikasi misi dan gereja (laporan tahunan, buletin,
  surat-surat, warta, brosur konferensi, paket informasi seminari),
  dan surat-surat atau makalah pribadi beliau. Jika arsip misi ada di
  luar negeri, bisa minta tolong seorang sukarelawan membaca arsip itu
  sepintas lalu untuk memilih data yang diperlukan. Mahasiswa yang
  sedang menyiapkan diri untuk misi mungkin senang melakukan hal ini
  untuk nilai tambah akademisnya.

  Ambil juga data sosial politik dan ekonomi secara berkala saat itu
  dari koran, penelitian perpustakaan, wawancara dengan orang bijak,
  data dari novel, puisi, film, dan lagu-lagu. Beberapa bisa diakses
  lewat internet.

  Apakah ada penafsiran dari beberapa peristiwa kunci (seperti perang,
  kebangkitan rohani, masalah ekonomi, peralihan kekuasaan, pertanyaan
  teologis dan etis) yang bertentangan dengan penafsiran tokoh
  tersebut? Walaupun hendak menekankan satu penafsiran, namun artikel
  Anda akan dianggap seimbang jika secara sepintas menyebutkan
  pandangan-pandangan lain.

  `Hagiografi` adalah biografi yang tidak realistis, terlalu
  menguduskan tokohnya. Ini harus dihindari. Sikap rendah hati adalah
  yang terbaik. Namun dalam budaya-budaya yang mengutamakan kepekaan
  dan rasa hormat, tidak perlu menceritakan cela dan kegagalan
  seseorang secara terang-terangan sebagaimana cerita-cerita Alkitab
  mengenai pemimpin-pemimpin seperti Daud.

  "Setiap generasi ... dan berakhir pada dirinya sendiri, adalah
  sebuah dunia bagi mata mereka sendiri. Setiap generasi sama jaraknya
  dari kekekalan." Herbert Butterfield dalam "Christianity and
  History" berkata, "Jadi tujuan hidup tidaklah terletak jauh di masa
  depan, tidak juga esok seperti yang sering kita khayalkan, melainkan
  di sini dan saat ini, dan tidak kekurangan apa pun untuk masanya.
  Jika kita beranggapan bahwa masa kini memiliki kehidupan fana yang
  berlimpah-limpah, maka saya yakin kelimpahan itu juga tersedia pada
  zaman Yesaya atau Plato, atau Dante, atau Shakespeare. Setiap
  generasi -- bahkan setiap individu -- hidup untuk kemuliaan Tuhan."

  Apakah Anda akan menulis cerita generasi Anda? Bersediakah Anda
  untuk membina mahasiswa untuk mewawancarai orang Kristen Indonesia
  sebelum cerita-cerita itu hilang?

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama buku: Mengkomunikasikan Pesan Kristiani yang Kreatif Berbobot
             Enak Dibaca
  Penulis: Dr. Miriam Adeney
  Penerbit: Yayasan Komunikasi Bina Kasih
  Halaman: 6 -- 7

TIPS _________________________________________________________________

                         SENI MENULIS BIOGRAFI

  Kita selalu terobsesi dengan kehidupan orang lain. Tidak terlalu
  mengherankan jika biografi dan autobiografi selalu berada di antara
  karya-karya kesusastraan yang laris manis. Biografi memikat pembaca
  karena pembaca ingin memahami seseorang atau suatu kejadian dengan
  lebih mendalam. Bisakah penulis "masuk" ke dalam orang lain dan
  mengungkapkan sesuatu yang baru?

  Batasan-batasan dalam menulis biografi adalah peristiwanya telah
  ditentukan serta karakter-karakternya sudah jelas. Akan tetapi,
  penulis yang telah berpengalaman pun tertantang untuk menangkap
  peristiwa-peristiwa dan membuat karakter-karakter yang menarik dari
  tokoh nyata. Semakin terkenal sebuah peristiwa atau seorang tokoh,
  barangkali semakin sulit mencari sesuatu yang baru untuk diceritakan
  kepada para pembaca.

  Ada bermacam-macam jenis biografi dan autobiografi. Biografi kritis
  mencoba menjawab apa yang mendorong subjek bertindak sedemikian
  rupa. Biografi akademis adalah catatan tentang peristiwa-peristiwa
  yang mendetail dan faktual tanpa kritik khusus atau kritik
  psikoanalisis.

  Kami menyarankan Anda memulai tulisan biografi Anda dengan
  pertanyaan-pertanyaan sederhana:

  * Apa tujuan dari karya Anda?
  * Apakah Anda ingin menambahkan catatan sejarahnya?
  * Apakah Anda ingin mempelajari motivasi dan psikologi?
  * Apakah Anda ingin mencari uang cepat dengan cara mencetak secepat
    mungkin buku tentang ketenaran atau keburukan seseorang ?

  Setelah Anda menentukan tujuan Anda menulis biografi, fokuslah pada
  tema karya Anda. Kebanyakan manusia memunyai kehidupan yang ditandai
  dengan beberapa tema -- setiap tema ditandai oleh suatu momen
  penentu yang memaksa seseorang untuk mengambil keputusan tentang
  sesuatu. Jika Anda berencana untuk menulis biografi lengkap,
  susunlah karya Anda agar dapat merefleksikan momen-momen penentu
  ini.

  Penelitian

  Sebelum menuliskan satu kata pun dalam naskah biografi, lakukanlah
  penelitian lagi dan lagi! Ketahui subjek Anda lebih baik daripada
  apa yang Anda ketahui tentang diri Anda sendiri. Jika subjeknya
  adalah Anda sendiri, galilah tentang diri Anda dengan lebih berani
  lagi. Carilah artikel, catatan pribadi, dan wawancara-wawancara
  pribadi. Selain itu, gunakanlah teknologi modern untuk mengumpulkan
  fakta-fakta. Beberapa penulis biografi menyewa perusahaan penelitian
  untuk menggali informasi. Jika Anda menggunakan para peneliti yang
  terlatih ini, tentu saja Anda dapat menghemat banyak waktu, tetapi
  Anda akan mengeluarkan uang yang banyak juga.

  Keanekaragaman dokumen yang Anda temukan berbeda waktu dan
  tempatnya. Dokumen pemerintah kadang-kadang dibatasi sampai beberapa
  waktu tertentu setelah kematian seseorang. Anda bisa meminta bantuan
  orang lain mengenai subjek Anda agar Anda dapat mendapatkan
  informasi dengan lebih mudah. Anggota keluarga mungkin memunyai
  catatan yang menyelamatkan Anda dari perdebatan dengan agen
  pemerintah.

  Tidak ada yang bisa mengalahkan tulisan-tulisan pribadi subjek Anda.
  Jika Anda memunyai akses untuk mendapatkan buku harian dan
  surat-suratnya, dokumen-dokumen ini bisa menjadi dokumen-dokumen
  terpenting dalam penulisan biografi. Semakin terkenal, semakin
  banyak catatan-catatan harian yang diterbitkan tanpa komentar atau
  analisis.

  Susunan

  Ketika penelitian Anda sudah cukup lengkap dan Anda siap untuk
  memulai garis besar, pikirkanlah cara terbaik untuk menyajikan tema
  kepada pembaca. Tidak semua biografi ditulis dengan susunan yang
  kronologis, seperti yang akan kita bahas nanti. Walaupun bentuk
  penulisan ini bergantung pada fakta, bukan berarti kreativitas
  dianggap sebagai hal yang remeh. Walaupun demikian, garis besar dan
  garis waktu tetap Anda perlukan sebelum menulis agar Anda tidak
  membuat kesalahan dalam naskah tersebut.

  Gaya Bahasa

  Setiap penulis memunyai gaya bahasa pribadi, terutama untuk menulis
  buku memoar. Ada perbedaan besar antara menulis tentang diri sendiri
  dan menulis tentang orang lain. Saat menulis karya autobiografi,
  Anda akan merasa lebih nyaman menulis humor, mempermalukan atau
  merendahkan diri sendiri.

  Gaya bahasa yang lebih santai akan disukai lebih banyak pembaca,
  kecuali Anda menulis tentang biografi akademis. Semakin santai
  bahasa sebuah karya biografis, semakin mudah karya itu dimengerti.
  Akan tetapi, ada tokoh-tokoh sejarah yang tidak cocok dengan gaya
  bahasa santai. Jika Anda menulis tentang pemimpin dunia dengan nada
  yang santai, tulisan tersebut akan memanusiakannya, membuatnya
  tampak serupa dengan orang-orang lainnya.

  Tip-Tip untuk Para Penulis Biografi

  Entah Anda menulis kisah tentang Anda sendiri atau menceritakan
  kisah orang lain, ada beberapa petunjuk utama mengenai bentuk
  biografi bagi penulis biografi pemula. Saran-saran untuk menulis
  biografi yang efektif:

  1. Mulailah dengan peristiwa penentu, tanpa memerhatikan
     kronologisnya.
  2. Pertahankan nada dan gaya bahasa yang konsisten.
  3. Gunakan dialog atau naskah dari catatan historis jika
     memungkinkan.
  4. Gambarkan semua peristiwa yang berhubungan dengan protagonis Anda
     -- terutama jika Anda adalah protagonisnya.
  5. Hapus kejadian dan orang-orang yang tidak berhubungan dengan tema.
  6. Akhiri biografi Anda dengan momen penentu, pengakuan pribadi,
     atau mengulang kembali momen pembuka.

  Permulaannya Tidak dari Awal

  Beberapa penulis menggambarkan sebuah peristiwa dalam bab yang
  pendek, kemudian mereka memulai bab berikutnya dari "awal". Beberapa
  penulis lain menggunakan serangkaian kilas balik. Ekspresikan
  kreativitas Anda dan pukaulah pembaca Anda. Seringkali para penulis
  menganggap bahwa karya biografis perlu diceritakan dalam satu garis
  waktu lurus (linear). Yang perlu Anda pikirkan dengan cermat adalah
  susunan apa yang mengisahkan cerita tersebut dengan paling baik dan
  mengajarkan dengan paling efektif.

  Kata-kata adalah Milik Masyarakat

  Kita percaya bahwa kata-kata adalah milik masyarakat. Ketika Anda
  berkata atau menulis sesuatu, Anda mengungkapkan banyak tentang diri
  Anda. Cara Anda mengekspresikan diri Anda sendiri memperlihatkan
  isu-isu pendidikan, status, kebudayaan dan lebih banyak lagi. Ketika
  tokoh-tokoh berbicara dalam biografi, kata-kata mereka akan menolong
  pembaca mengerti pribadi-pribadi yang nyata ini. Jangan ciptakan
  dialog, walaupun beberapa kritikus menganggap dialog dalam novel
  biografi sebagai "interpretasi."

  Tidaklah lazim jika dosen bahasa Inggris berbicara seperti pebisnis.
  Demikian juga seorang serdadu berbicara seperti politisi. Untuk
  menulis biografi yang baik, penulis perlu memotret cara seseorang
  mengekspresikan pandangan dan keinginan-keinginannya. Inilah mengapa
  penelitian memakan waktu yang lebih lama daripada penulisan.

  Tulisan lebih baik mencantumkan kutipan-kutipan, karena kutipan
  dapat mengungkapkan banyak hal. Carilah surat, catatan pribadi,
  jurnal atau tempat-tempat yang pernah ditulis atau dibicarakan orang
  itu. Selain itu, ingatlah bahwa pidato politik adalah karya dari
  penulis dan penasihat, jadi jelaskan kepada pembaca bahwa
  pidato-pidato mereka barangkali bukan ditulis oleh mereka.

  Menutup buku

  Berikan pembaca penutupan yang komprehensif. Anda tidak perlu
  mengakhirinya dengan kematian atau perkembangan terbaru dari subjek
  Anda. Akan tetapi, cobalah ulangi peristiwa penting dalam
  kehidupannya. Barangkali gambaran adegan pembuka dalam versi yang
  berbeda dan ditulis dengan detail akan lebih efektif. Anda perlu
  Anda hindari adalah akhir yang lemah, yang membuat pembaca kecewa.

  Tambahan untuk Pembaca (dan Peneliti)

  Kami percaya bahwa karya biografi yang baik perlu memunyai contoh
  dokumen, catatan penelitian, dan foto atau gambar-gambar lainnya
  jika memungkinkan. Anda dapat menambahkan grafik-grafik. Selain itu,
  menerbitkan buku bersampul tipis yang diselipi halaman-halaman
  berwarna untuk foto sudah menjadi hal yang umum. Beberapa hal,
  terutama catatan-catatan penelitian, perlu dilampirkan. (t/Uly)

  Diterjemahkan dari:
  Judul asli artikel: Writing Biographies
  Nama situs: Tameri.com
  Penulis: C.S. Wyatt
  Alamat URL: http://www.tameri.com/write/biography.html
  Tanggal Akses: 25 Agustus 2010

POJOK BAHASA _________________________________________________________

                   BAHASA DALAM PEMAKAIAN KONTEMPORER

  Sejumlah pertanyaan disampaikan mahasiswa:

  1. Bahasa yang baik dan benar apakah masih perlu diteruskan
     sosialisasinya?

  2. Kenapa bahasa baik dan benar tidak dapat mengungguli bahasa
     amburadul seperti yang sekarang ditemukan?

  3. Apakah perkembangan ke arah bahasa kontemporer atau bahasa
     amburadul ada upaya-upaya penangkalannya?

  4. Mungkinkah bahasa kontemporer justru nantinya menjadi sumber
     penambahan kosakata bahasa Indonesia?

  Pertama perlu dipahami, bahasa dalam pemakaian kontemporer tidak
  serta-merta identik dengan bahasa amburadul. Bahasa kontemporer
  adalah bahasa dalam perkembangan pemakaian kekinian, baik yang
  berciri formal maupun informal. Bahasa dalam kekinian banyak
  ditandai kebaruan. Beberapa kata dan kataan yang sudah lama tidak
  digunakan namun potensial dikembangkan juga banyak dicuatkan dalam
  pemakaian kontemporer. Kaidah kebahasaan yang diacu sama, karena
  bahasa kontemporer tetap berkiblat pada ketentuan bahasa yang ada.

  Kebaruan leksikon, sepertinya banyak menandai kekontemporeran
  pemakaian bahasa itu. Jadi jelas bahwa bahasa kontemporer sama
  sekali tidak dapat disamakan dengan bahasa amburadul. Bahasa yang
  terakhir disebut itu mencerminkan ketidakberaturan dan
  kesemau-mauan. Dia mengabaikan kaidah kebahasaan dan rambu
  sosial-budaya yang berlaku.

  Ambillah contoh grafiti liar yang terpampang di tembok-tembok
  pinggir jalan besar berbagai kota. Selain tidak memiliki keberaturan
  dan menonjolkan kesemauan, bentuk grafiti liar juga tidak
  menunjukkan kelejasan atau transparansi makna. Alih-alih kejelasan,
  yang ditonjolkan justru eksistensi kelompok sosial tertentu. Dia
  tidak memerhatikan makna dan dia memang tidak berurusan dengan
  makna linguistis itu. Tulisan grafiti "Amoeba", misalnya saja,
  merepresentasikan kelompok sosial tertentu di wilayah Yogyakarta,
  yakni "Anak Moeda Badran". Juga tulisan "Bonex" yang
  merepresentasikan maksud "Bondho nekat", artinya "berbekal nekat"
  yang sesungguhnya juga menunjuk pada kelompok tertentu. Masih banyak
  lagi grafiti yang memarkahi eksistensi kelompok daripada berurusan
  dengan makna bahasa, misalnya tulisan "deblenx", "qizruh", "xebonx",
  "trepez", dll.

  Dalam hemat penulis, pemakaian bentuk semacam itu lebih dari sekadar
  permainan bahasa, tetapi sudah merupakan upaya mempermainkan bahasa.
  Bentuk-bentuk tersebut sistemnya tidak jelas, tidak seperti maujud
  yang lazim dipakai pada kaos-kaos Dagadu, misalnya, yang notabene
  justru dapat mendayagunakan aspek lingual demi maksud promotif.
  Bahasa promotif seperti bahasa kaos Dagadu masih jelas maksudnya.
  Bahasa tersebut dapat dianalisis secara pragmatis. Bahasa amburadul
  seperti grafiti liar sulit dicermati dengan kerangka linguistik.
  Aplikasi bahasa amburadul sepertinya, mustahil dijadikan sumber
  pengembangan kosakata baru. Terlebih-lebih untuk bahasa Indonesia
  dalam pemakaian baku, baik itu baku lisan maupun baku tulis.

  Sebaliknya bahasa kontemporer, sejauh dimungkinkan dan pemakaiannya
  memang diterima masyarakat bahasa penuturnya, selalu terbuka
  kemungkinan untuk dijadikan sumber pengembangan leksikon bahasa itu.
  Dikatakan begitu karena bahasa yang hidup, seperti juga sosok bahasa
  Indonesia, selalu berusaha berubah dan mengembangkan diri agar lebih
  berdaya ungkap. Salah satu sumber pengembangan itu, selain dari
  pemakaian bentuk serapan asing, juga tentu saja pemberdayaan
  akar-akar kata bahasa sendiri secara internal. Ketika pemakaian
  kontemporer ditandai hadirnya bentuk-bentuk yang memiliki
  kebaruan-kebaruan, yang relatif arkhais tetapi cenderung potensial
  tetap digunakan, yang memiliki ciri afektif atau bernilai rasa,
  bentuk-bentuk ikonik yang meniru-niru bunyi asli objek tertentu
  dalam masyarakat, bentuk-bentuk semacam itu semuanya sangat
  potensial untuk dijadikan sumber pengembangan leksikon bahasa.

  Kendatipun demikian ada satu hal cukup mendasar yang harus dicatat
  dalam rangka pengembangan dan pemekaran leksikon, yakni bahwa bahasa
  yang terlampau banyak memiliki leksikon baru akan memiliki
  kecenderungan tidak efektif digunakan. Pasalnya, fakta kebahasaan
  itu menambah beban berat bagi pemahaman kosakatanya. Kata-kata yang
  semula dianggap berhomonim dalam daftar leksikon, perlu ditafsirkan
  ulang keberkaitan maknanya sehingga dapat dijadikan pasangan
  berpolisemi. Dengan pemolisemian itu, jumlah lema sebuah daftar
  leksikon bahasa akan menjadi berkurang, namun satuan-satuan makna
  dari sebuah lema akan berkembang secara lebar. Dilihat dari segi
  efektivitas pemakaian bahasa, semakin banyak kata yang berpolisemi
  akan semakin efektiflah bahasa itu. Sebaliknya, semakin banyak kata
  berhomonim dengan lema yang melimpah-limpah, akan kian kurang
  efektif bahasa itu digunakan sebagai aparatus komunikasi. Maka
  berkaitan dengan pemunculan lema-lema baru dalam pemakaian
  kontemporer, perlu sekali hal-ihwal kehomoniman dan kepolisemian itu
  diteliti secara lebih akurat, agar hasilnya tidak justru memberatkan
  masyarakat penggunanya.

  Terakhir, sosialisasi bahasa Indonesia yang baik dan benar tentu
  saja harus tetap dilakukan. Bahkan, sosialisasi itu harus dilakukan
  lewat saluran-saluran yang semula belum terlampau optimal
  diaplikasikan. Pasalnya, pemakaian bahasa baik dan benar yang
  sungguh-sungguh optimal, akan mampu mereduksi dan meminimalkan
  pemakaian bahasa amburadul. Dengan memerhatikan kaidah-kaidah
  kebahasaan yang berlaku, serta memperhitungkan aneka batasan norma
  sosial-budaya yang ada pada masyarakat bersangkutan, orang tidak
  akan serampangan memainkan bahasa yang dimilikinya. Dengan
  mengupayakan bahasa baik dan benar secara lebih optimal,
  terimplikasi bahwa sebenarnya bahasa dalam pemakaian kontemporer itu
  tetap saja dimungkinkan pengembangannya. Dan dengan begitu,
  keamburadulan pemakaian sebuah bahasa lambat laun akan dapat dicegah
  dan ditangkal.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Bahasa Indonesia Dalam Problematika Kekinian
  Penulis: Kunjana Rahardi
  Penerbit: Dioma, 2003
  Halaman: 159 -- 162

PENA MAYA_____________________________________________________________

                         THE SPURGEON ARCHIVE

  Situs ini merupakan situs penulis Kristen yang dibuat oleh Phillip
  R. Johnson, yang diinspirasikan dari tulisan-tulisan Charles Haddon
  Spurgeon. Situs ini berisi tentang kumpulan tulisan, renungan, dan
  kumpulan khotbah yang diambil dari 140 buku khotbah milik Spurgeon,
  seorang pendeta yang berpengaruh pada kebangunan rohani di Inggris
  pada abad ke-19 ini. Beberapa menu, seperti Spurgeon`s Sermon
  (Khotbah Spurgeon), Spurgeon`s Writing (Tulisan Spurgeon),
  Spurgeon`s Library (Perpustakaan Surgeon), About Spurgeon (Tentang
  Spurgeon), dan lain-lain dapat Anda temukan di situs ini. Pada
  halaman utama disediakan pula menu tambahan seperti Pencarian, FAQ,
  Links, Indeks, dan kontak webmaster. Kelebihan lain dari situs ini
  yaitu pengunjung dapat menikmati renungan secara luring (luar
  jaringan/"offline"), bisa menggunakan AvantGo dan memasang The
  Spurgeon Archive untuk mengunduh A Daily Dose of Spurgeon. Anda
  dapat melakukan ini dengan mengunjungi menu "Spurgeon To Go". (DIY)

  ==> http://www.spurgeon.org/mainpage.htm
______________________________________________________________________
STOP PRESS

                    PENDAFTARAN PESERTA KELAS DIK
                    PERIODE JANUARI/FEBRUARI 2011

  Puji Tuhan hanya oleh anugerah dan kemurahan-Nya PESTA kembali
  membuka kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK). Dalam kelas
  DIK ini Anda dapat mempelajari berbagai topik utama (doktrin) iman
  Kristen, antara lain: penciptaan, manusia dan dosa, rencana
  keselamatan dan penebusan melalui Yesus Kristus, serta hidup baru
  dalam Kristus. Kelas DIK merupakan kelas wajib yang harus diikuti
  oleh setiap peserta baru sebelum mereka mengambil kelas-kelas PESTA
  yang lain.

  Jangan lewatkan kesempatan baik ini, segeralah mendaftar jika Anda
  tertarik untuk memperdalam kesungguhan kita mengikut Tuhan. Berikut
  adalah alamat kontak untuk mendaftar:

  ==> < kusuma(at)in-christ.net >

  Jika Anda sudah pernah mengikuti kelas DIK, kami juga mengundang
  Anda untuk membagikan informasi ini ke teman-teman yang lain.

  Kami juga menyediakan modul DIK untuk bisa Anda download jika
  Anda ingin mempelajarinya lebih dahulu:

  ==> http://pesta.sabda.org/dik_sil
_____________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Truly A. Pasaribu
Staf Redaksi: Davida Welni Dana dan Sri Setyawati
Kontak redaksi/kirim bahan: penulis(at)sabda.org
Berlangganan: Kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: Kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
Situs PELITAKU: http://pelitaku.sabda.org/
Facebook: http://fb.sabda.org/penulis/
Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Melayani sejak 3 November 2004
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Penulis 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org