Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/65

e-Penulis edisi 65 (17-3-2010)

Disiplin Menulis

__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________
                         Edisi: 065/Maret/2010
                         Tema : Disiplin Menulis

DARI REDAKSI__________________________________________________________

                   DISIPLIN SEBAGAI KEWAJIBAN PENULIS

  "Menulis itu seperti berenang", demikian kata salah seorang
  budayawan senior Indonesia, Wilson Nadeak. Maksudnya, kegiatan
  menulis mengisyaratkan adanya latihan dan praktik yang tiada henti.
  Anda akan senantiasa belajar dan kembali berlatih berenang -- entah
  Anda seorang juara renang atau seorang telah sekian lama tidak
  berenang. Pernyataan ini perlu dicermati oleh para penulis pemula.
  Wilson Nadeak sendiri seorang yang dikenal amat disiplin dalam hal
  menulis. Beliau menulis beberapa lembar draf setiap hari sebelum
  berangkat ke tempat kerja. Kebiasaan ini tetap dilakukan setiap hari
  secara konsisten, dengan maksud mengasah naluri kepenulisan beliau.

  Andrias Harefa, seorang penulis buku laris menyamakan aktivitas
  menulis dengan berutang pada diri sendiri. Ia mendisiplin diri
  untuk menulis beberapa halaman setiap hari. Jika suatu ketika ia
  berhalangan menulis, ia mengganggap dirinya berutang dan harus
  segera dilunasi dengan cara melipatgandakan jumlah halaman kertas
  yang harus ditulisnya pada keesokan harinya. Intinya, niat untuk
  berkecimpung dalam dunia kepenulisan menuntut disiplin menulis.
  Inilah kewajiban yang harus dijadikan kebiasaan sehari-hari.

  Dalam e-Penulis minggu ini, Sahabat Penulis akan melihat alasan
  mengapa dan bagaimana kita mendisiplinkan diri untuk menulis.
  Kami juga menyajikan sebuah artikel bertema Paskah untuk Anda.
  Pembaca diajak untuk merenungkan makna ketaatan Kristus, yang
  mengantarkan kita pada keselamatan. Kiranya perayaan Paskah kita
  bukan sekadar sebuah tradisi keagamaan.

  Selamat menyambut Paskah.

  Redaksi tamu e-Penulis,
  Wilfrid Johansen
  http://pelitaku.sabda.org
  http://fb.sabda.org/penulis
______________________________________________________________________

       Penulis besar bisa bertahan setelah melewati ujian waktu.

DAFTAR ISI____________________________________________________________

  - Dari Redaksi: Disiplin Sebagai Kewajiban Penulis
  - Daftar Isi
  - Artikel: Penulis Dituntut untuk Disiplin
  - Tips: Cara Mendisiplinkan Diri Demi Karier Kepenulisan
  - Tokoh Penulis: William Blake (1757 -- 1827)
  - Artikel Paskah: Kemuliaan Kristus Sebagai Perantara: Ketaatan-Nya
  - Pena Maya: Dapatkan Bahan-Bahan Paskah di Situs Paskah SABDA

ARTIKEL ______________________________________________________________

                  PENULIS DITUNTUT UNTUK DISIPLIN

  Pada mulanya, Anda perlu banyak mendisiplinkan diri -- sampai Anda
  menyadari bahwa Anda ingin terus menulis, ketagihan menulis, dan
  menganggap kerja menulis jauh lebih mudah dibanding pekerjaan lain
  yang tidak melibatkan kegiatan tulis-menulis.

  "Apakah Anda tidak menganggap ini sedikit berlebihan?"

  Sama sekali tidak.

  Ketika menulis, Anda memegang kendalinya; tidak seorang pun yang
  berhak mengatur (artikel ini pun tidak) apakah yang Anda akan tulis
  atau bagaimana Anda mengekspresikannya. Anda seorang diri di dalam
  ruang kerja Anda; merakit bukan dengan kayu dan paku, tetapi dengan
  kata-kata dan gagasan -- menciptakan puisi, cerita, dan dialog yang
  diucapkan serta dilakukan oleh tokoh cerita sesuai keinginan Anda.

  Bukankah menulis itu sungguh indah dalam kehidupan nyata?

     Di dalam benak saya, orang-orang sudah berjejalan, tidak sabar
     ingin segera tampil dan mereka sedang menunggu perintah saya.
     (Anton Chekhov)

     Ketika saya duduk dan menulis, sayalah pengatur dunia. Sekilas,
     saya Allah. Saya menciptakan kenyataan. (Carlos Fuentes)

  "Tetapi, apakah Anda tidak merasa kesepian menghabiskan waktu
  sepanjang hari menulis sendirian?"

  Kesepian? Saya baru saja menghabiskan sepanjang siang mendengarkan
  berbagai karakter mengisi ruangan ini dengan situasi mereka yang
  sangat menarik. Ketika saya berhenti menulis, berarti saya ingin
  menyendiri dulu.

  SATU HALAMAN PER HARI DAPAT MENANGKAL KERESAHAN

  Ketika Anda mulai menulis, duduk di depan meja kerja barang semenit
  atau 2 menit bisa berubah menjadi tantangan yang besar. Kemudian,
  Anda beranjak meracik secangkir kopi, menyiram tanaman, menyusun
  koleksi CD Anda sesuai abjad -- entah melakukan apa pun yang
  melintas di pikiran Anda, selain kewajiban duduk dan menulis.

  Yang Anda perlukan adalah disiplin: belajar menulis walaupun
  Anda sedang enggan menulis.

  "Ketika saya sedang bekerja," tulis Vincent van Gogh, "saya begitu
  meyakini seni, dan saya percaya diri saya akan berhasil. Namun,
  ketika saya menghadapi hari-hari yang melelahkan, keyakinan itu
  seolah-olah memudar, dan saya dilingkupi keraguan; saya segera
  mengalahkan keresahan itu dengan bekerja kembali."

  Kalahkan keresahan Anda saat enggan menulis dengan menulis setiap
  hari -- entah dalam hitungan menit atau halaman -- tulisan Anda.

  Menghitung Menit

  Permainan ini bertujuan untuk duduk menulis sepanjang kurun waktu
  tertentu, dan menambahkan jatah waktunya setiap hari.

  Contoh: Anda mulai menulis selama 5 menit per hari dan Anda
  akan menambahkan 5 menit setiap hari. Tampaknya kecil, bukan?
  Namun, pada akhir pekan, Anda sudah meluangkan waktu menulis selama
  35 menit per hari, 2 minggu kemudian, sudah lebih dari 1 jam per
  hari! Dan setelah sebulan, jika Anda terus bertekun, Anda bisa
  menulis selama 2,5 jam per hari. Lumayan bukan, karena bulan lalu
  Anda hanya melakukannya selama 5 menit saja.

  "Maafkan saya, namun menulis selama 5 menit itu pun terasa sangat
  berat!"

  Baiklah, mulailah dengan 1 menit pada hari pertama tanpa menambahkan
  waktu 5 menit per hari, tetapi tambahkan waktu 1 menit saja per
  hari.

  Pada akhir bulan, Anda sudah menulis selama 30 menit per hari,
  setelah 2 bulan, 1 jam per hari; setelah 6 bulan, 3 jam per hari.
  Pada akhirnya, Anda bisa menulis selama 6 jam per hari pada akhir
  tahun -- semua bisa terjadi jika Anda bertekun dengan pencapaian
  tujuan rutinitas Anda, yaitu: menambahkan 1 menit per hari.

  "Apakah rintangannya?"

  Siapa yang mengatakan ada rintangan?

  "Pasti akan ada rintangannya. Tidak mungkin semudah itu."

  Baiklah, Anda kadang-kadang akan menghadapi situasi yang berat dan
  merasa tidak nyaman. Pada awalnya, Anda tidak akan mudah duduk di
  kursi sepanjang waktu tertentu. Namun, anggaplah Anda seolah-olah
  sedang belajar bermeditasi: pikiran Anda melantur ke mana-mana,
  bukannya bermeditasi dalam suasana tenang. Itu sama seperti menulis.
  Namun, bukan hanya pikiran kita, punggung (tubuh sisi belakang) kita
  juga tidak bisa diam.

  Bertahun-tahun lalu, saya mencoba mengembangkan disiplin diri saya,
  saya ingat betapa saya tersiksa duduk di meja kerja selama beberapa
  menit. Namun perlahan-lahan, saya menambah stamina, hingga suatu
  saat kemudian saya melihat ke jam dan terkejut, "Sudah 3 jam?
  Mustahil! Jam ini pasti salah!"

  Saya beranjak dan memeriksa jam lain -- memang benar sudah 3 jam.
  Beberapa bulan kemudian, saya mengulangi rutinitas ini beberapa
  kali. Saya terpukau betapa cepatnya waktu berlalu.

  Kadang-kadang, memang ada setengah jam pada hari-hari tertentu
  yang panjangnya terasa seperti seumur hidup.

  Menghitung Jumlah Halaman

  Target permainan ini adalah menyelesaikan jumlah halaman tertentu --
  tanpa menambah jatah halaman per hari untuk saat ini.

  Contohnya, Anda harus menulis cerpen. Katakanlah pada diri Anda,
  "Saya tidak akan berhenti menulis sampai menyelesaikan paling
  sedikit 1 halaman per hari." Satu lembar adalah target yang bagus
  ketika Anda baru mulai menulis. Ingatlah, Anda harus tegas pada
  diri sendiri. Jangan katakan Anda sudah selesai, kecuali Anda
  sudah menyelesaikan 1 halaman.

  Tentu saja, metode penghitungan halaman ini memunyai kelebihan
  tersendiri. Karena setelah target itu tercapai, Anda dapat berhenti
  -- walaupun Anda sudah selesai dalam waktu hanya 10 menit. Siapa
  peduli entah berapa lama Anda mengerjakannya? Anda menulis selembar,
  atau 2 lembar, dan itu saja. Kemudian, Anda bebas menyenangkan
  diri sendiri tanpa perasaan bersalah.

  Sepatah kata peringatan: Sebelum membayangkan hari-hari Anda akan
  diisi dengan sukacita perayaan ("Saya bebas! Saya bebas! Hanya 10
  menit!), ingatlah bahwa Anda juga diperhadapkan pada kekurangan
  metode penghitungan halaman ini. Ingatlah: Anda tidak diizinkan
  berhenti bekerja sampai Anda mencapai target halaman -- walaupun
  Anda telah menghabiskan 10 jam untuk menulis satu halaman kecil.
  Kemungkinan ini bisa saja terjadi.

  Memilih Metode yang Tepat

  "Jadi, metode apa yang harus saya pakai?"

  Jangan cemas, saya tidak akan mengatakan Anda harus memilih salah
  satu cara yang terbaik bagi Anda.

  Mulailah menghitung menit, berlatihlah terus sampai Anda mencapai
  beberapa jam per hari. Bila sudah terbiasa, tetapkanlah target
  jumlah halaman Anda. Mungkin selembar per hari, mungkin 2 lembar.
  Buatlah target yang realistis bagi diri Anda -- target yang dapat
  Anda selesaikan, alih-alih target yang membuat Anda terpenjara
  selama 30 jam per hari.

  Idenya: sukses melahirkan sukses; kegagalan hanya menambahkan
  kegagalan. Contoh, bila Anda memunyai target sebanyak 3 lembar per
  hari tetapi Anda hanya bisa menyelesaikan 2 halaman, berarti Anda
  sudah gagal setiap hari. (Setelah diperhadapkan pada hari-hari
  penuh penyiksaan diri, Anda bisa menjadi depresi, lekas marah,
  kemudian menyerah.) Sebaliknya, jika target Anda 2 lembar per hari
  dan Anda memang menulis 2 lembar, Anda sudah berhasil setiap hari.
  Tampaknya, Anda akan mengulangi sukses ini pada keesokan hari.

  Waktu yang Sama, Tempat yang Sama

  Jadikan aktivitas menulis sebagai rutinitas setiap hari, sama
  seperti Anda bangun setiap pagi pada waktu yang sama, atau Anda
  mengajak anjing peliharaan Anda berjalan-jalan pada waktu tertentu.
  Sadarilah bahwa Anda akan duduk menghadap meja kerja, meja dapur,
  atau tempat apa pun yang Anda pilih sepanjang waktu tertentu
  setiap hari. Aturlah suatu waktu dan tempat yang sama setiap hari.
  Jangan biarkan apa pun menghalangi Anda!

  Jika telepon Anda berdering, matikanlah telepon tersebut atau
  gunakanlah mesin penjawab otomatis; jika seseorang mengetuk pintu
  Anda, pasanglah tanda "Tidak Menerima Kunjungan"; jika tetangga
  menghidupkan TV dengan suara keras hingga menembus dinding ruang
  kerja Anda, redamlah dengan alunan musik; jika cuaca hari ini tidak
  begitu baik, tutuplah tirai Anda; jika suami, istri, pacar, atau
  anak Anda menginginkan sesuatu, kecuali situasi itu kritis,
  katakanlah kepada mereka dengan sederhana tetapi tegas: "Ini waktu
  saya untuk menulis. Jika kalian mengusik saya, saya akan bersikap
  mengerikan."

     Saya tidak mungkin mengatakan "Aku akan mengerjakannya, jika aku
     mau." Aku harus menuliskan kata-kataku setiap hari entah hasilnya
     bagus atau tidak. (John Setinbeck)

     Bekerjalah setiap hari. Entah apa pun yang terjadi sehari atau
     semalam sebelumnya, bangun dan bergegaslah! (Ernest Hemingway)

  Pada tahun 1958, George Plimpton mewawancarai Ernest Hemingway untuk
  The Paris Review dan menuliskan: "Dia mencatat perkembangan dirinya
  -- `agar tidak membohongi diri sendiri` -- dalam grafik besar yang
  terbuat dari pinggiran kardus dan dipajang di tembok, tepatnya di
  bawah pajangan kepala rusa. Angka-angka dalam grafik itu
  memperlihatkan banyaknya kata yang dituliskan per hari mulai dari
  450, 575, 462, 1.250, kemudian kembali ke 512. Gambaran yang lebih
  tinggi menunjukkan bahwa Hemingway bekerja ekstra keras agar ia
  tidak merasa bersalah ketika menghabiskan waktu memancing.

  Karena selembar kertas bisa berisi 250 kata, Hemingway menulis
  sekitar dua halaman hampir setiap hari. Jumlah itu tidak besar,
  tetapi sudah cukup untuk menulis sembilan novel dan tujuh puluh
  cerpen. (t/Uly)

  Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: If You Can Talk, You Can Write
  Judul asli artikel: 1. Don`t You Need a Lot Of Discipline to be a
                         Writer?
                      2. A Page a Day Keeps the Worry Away
  Penulis: Joel Saltzman
  Penerbit: Warner Books, USA 1993
  Halaman: 127 - 133

TIPS _________________________________________________________________

            CARA MENDISIPLINKAN DIRI DEMI KARIER KEPENULISAN

  Profesi penulis sering dikaitkan dengan kemewahan. Popularitas J.K.
  Rowling dan Stephen King memang memunyai daya tarik tersendiri,
  sebab dalam sekejap mereka sudah melihat buku-buku mereka masuk
  dalam daftar buku laris versi surat kabar New York Times dan meraup
  jutaan dolar dari royalti mereka. Sayang saja, menulis memerlukan
  disiplin ketekunan sebagaimana pekerjaan lainnya. Jika Anda rindu
  menjadi seorang penulis penuh waktu atau penulis lepas, Anda perlu
  mengembangkan keahlian yang tepat dan belajar mendisiplinkan diri.
  Dengan demikian, Anda bisa merasa yakin akan sukses!

  1. Menulislah!
     Tidak seorang pun belajar bermain piano hanya duduk-duduk di
     sofa sembari menonton sinetron atau sekadar membayangkan
     kunci-kunci piano. Keahlian menulis juga perlu diasah sampai
     kata-katanya mulai dapat dinikmati oleh penulis dan pembaca.

  2. Luangkanlah waktu untuk menulis.
     Agar Anda bisa berkonsentrasi, Anda perlu menetapkan waktu
     tertentu tanpa boleh diganggu. Artinya, Anda perlu disiplin.
     Terkadang kata-kata tidak akan mengalir; kalau terjadi demikian,
     Anda sebaiknya tetap duduk menatap layar atau lembaran kertas
     sampai waktu menunjukkan sesi menulis Anda sudah berakhir.
     Disiplin menuntut Anda wajib menulis, walaupun Anda merasa
     enggan.

  3. Buatlah riset tentang bahan yang Anda tulis.
     Penulis fiksi dan nonfiksi perlu meneliti bahan-bahan yang
     mereka butuhkan kecuali mereka sekadar menulis opini atau surat
     kepada penyunting. Kebanyakan penulis menganggap bagian ini
     terasa cukup membosankan. Biasanya, penulis begitu mencintai
     kegiatan tulis-menulis, alih-alih melakukan riset tentang subjek
     tertentu; mereka mengangap penelitian itu akan mengurangi jatah
     menulis mereka. Namun, apa pun yang Anda tulis harus didasarkan
     pada fakta. Jika tidak demikian, pembaca akan meninggalkan
     tulisan Anda begitu saja karena mereka telanjur tidak memercayai
     tulisan Anda. Walaupun perpustakaan adalah sumber yang bagus
     untuk melakukan riset sebuah subjek, Anda dapat mempercepat
     proses penelitian dengan menggunakan sarana internet.

  4. Berkelompoklah dengan penulis lain!
     Tidak seorang pun langsung menjadi hebat tanpa pertolongan dari
     mereka yang menghargai tulisan seperti penulis. Klub penulis atau
     grup diskusi penulis dapat menjaga motivasi Anda untuk
     melanjutkan proses menulis Anda. Bergaul dengan orang-orang yang
     berpandangan sama dapat membukakan jalan bagi Anda untuk bertemu
     penyunting atau penerbit yang sedang mencari penulis untuk
     publikasi komersial.

  5. Pebisnis dan penulis memunyai satu kesamaan: mereka sama-sama
     orang yang kuat membaca.
     Jika Anda tidak banyak membaca, Anda tidak dapat mengembangkan
     gaya penulisan yang unik. Anda tidak mengetahui apakah yang
     digemari khalayak sehingga membuat Anda gagal memoles kata-kata
     yang menyenangkan mereka. Anda dapat menajamkan keunikan talenta
     Anda hanya dengan membaca.

  6. Terbitkanlah sesuatu.
     Bahkan sekalipun tidak dibayar, tercetaknya nama dan artikel Anda
     di koran lokal dapat menjadi batu loncatan menuju karier yang
     baru. Agar banyak penerbit di dunia maya bersedia menerima
     tulisan Anda, Anda harus bersedia mendapat sebuah kritikan dan
     uang jasa yang minim. Pertimbangkanlah beberapa situs ini:
     Helium, Suite 101, Ehow, Associated Content, Constant Content,
     dan Submit Your Article. Jika Anda seorang penulis, Anda harus
     memunyai sebuah blog yang bisa menampung ekspresi dan tulisan
     Anda yang lain. Blogger dan Word Press menawarkan blog gratis.

  7. Bersenang-senanglah.
     Walaupun tidak mendapat bayaran, banyak penulis menulis karena
     mereka dibuat bahagia saat menulis. Jika Anda menemukan
     jalan buntu, cobalah bentuk penulisan yang lain agar Anda dapat
     merasakan hembusan yang menyegarkan. Jika Anda menulis artikel,
     cobalah menulis fiksi, puisi, atau surat untuk redaksi atau
     seorang teman. Tulislah tip-tip atau ulasan buku.
     Tulisan-tulisan itu mungkin tidak untuk diterbitkan, namun
     temukanlah kesenangan pada saat mengerjakannya!

  Yang Anda butuhkan untuk menerapkan disiplin menulis:

  1. Pemroses teks, sebuah catatan harian, jurnal, blog, atau apa pun
     yang bisa menampung tulisan Anda.
  2. Teman yang sama-sama mencintai dunia tulis-menulis.
  3. Bahan bacaan -- semakin beragam, semakin bagus. (t/Uly)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: e-How
  Judul asli artikel: How to Discipline Yourself for a Writing Career
  Penulis: MisterMagica
  Alamat URL: http://www.ehow.com/how_5361100_discipline-yourself-
              writing-career.html

TOKOH PENULIS_________________________________________________________

                     WILLIAM BLAKE (1757 -- 1827)

  William Blake terlahir di London sebagai putra seorang Irlandia.
  Semasa muda ia bekerja sambil belajar memperoleh keahlian sebagai
  seorang pemahat di Royal Academy, dan membiayai hidupnya sebagai
  pembuat ilustrasi untuk penerbit London. Ia sering merasa lemah dan
  nyaris tidak pernah dihargai sepenuhnya oleh penulis lainnya pada
  zamannya. Namun kini, Blake dihormati sebagai salah seorang tokoh
  paling masyhur sepanjang sejarah puisi dan kesenian.

  Seperti penyair lain dari era Romantik, Blake melihat ke alam dengan
  penuh rasa ingin tahu yang menyegarkan. Ia menemukan misteri dan
  keindahan dalam kehidupannya sendiri. Tulisan dan karya seninya
  serupa dengan penyair Romantik lain, yang masih menyisakan sifat
  individualis. Satu ciri khas penting dari kepenulisannya ialah
  kebergantungannya pada simbol yang begitu rumit. Simbol-simbol itu
  kini telah menjadi jelas dan dipahami sepenuhnya oleh beberapa
  pembacanya.

  Puisi awal Blake mampu bertutur sederhana seperti kanak-kanak.
  Puisinya yang dikenal paling baik ditemukan dalam "Songs of
  Innocence" (Kidung Kesucian), diterbitkan pada 1789, dan "Song of
  Experience" (Kidung Pengetahuan), diterbitkan 5 tahun kemudian.
  Setiap anak sekolah sudah di Inggris diajar tentang "The Tyger",
  yang dimulai dengan "Tyger! Tyger! Burning bright, in the forest of
  the night." (Macan! Macan! Nyala t`rang, di hutan tengah malam)

  Pada bagian pendahuluan "Songs of Innocence", ia menulis:

     "Piping down the valleys wild, Piping song of pleasant glee,
      On a cloud I saw a child, And he layghing said to Me."

     (Bermain suling di lembah, Main-kan lagu riang gembira,
      Di awan tampaklah bocah, Ia tertawa dan berkata.)

  Kecintaan Blake pada binatang sebagaimana kecintaannya pada
  anak-anak, tampak dalam puisinya, "Auguries of Innocence" (Ramalan
  Kesucian) yang berisi bait, "A Robin Red Breast in a Cage, Puts all
  Heaven in a Rage." (Murai Merah di Sangkar, Semua di Surga Gusar)

  Munculnya perasaan untuk anak-anak dan binatang ini berasal dari
  kecintaan yang teramat hebat akan kebebasan; suatu kecintaan yang
  cenderung anarkis. Ia menyambut Revolusi Perancis dan menerima
  gagasan politiknya.

  Buku pertama Blake tentang puisinya dicetak pada 1783, dan mencakup
  karya yang ditulis ketika ia masih remaja. Buku selanjutnya, seperti
  "Milton and Jerusalem" (Milton dan Yerusalem) dipublikasikan dengan
  beberapa ukuran, di antaranya diwarnai rancangan tangan Blake
  sendiri. Di dalam buku ini, teks dan ornamennya disatukan secara
  utuh, untuk dibaca dan ditafsirkan bersama-sama. Pada 1790, karya
  utama Blake berupa prosa dan lukisan, "The Marriage of Heaven and
  Hell" (Pernikahan Surga dan Neraka), menyerang realitas sesuatu dan
  menolak wewenang otoritas. Karya Blake yang lain, seperti "Vala and
  The Four Zoas" (Vala dan Empat Zoa), berisi karakter yang kompleks
  dengan gagasan mistik.

  Tulisan utama Blake juga memberikan gambaran tentang penulis yang
  lain. Ia menulis ilustrasi-ilustrasi untuk kitab Ayub dari
  Perjanjian Lama dan "Divina Commedia" (Komedi Surgawi), yang
  dianggap sebagai karya agung Dante.

  Diambil dan disunting dari:
  Judul buku: Pustaka Pintar 100 Penulis yang Membentuk Sejarah Dunia
  Editor: Karyani
  Penerbit: Progres, Jakarta 2005
  Halaman: 61 -- 63


ARTIKEL PASKAH________________________________________________________

          KEMULIAAN KRISTUS SEBAGAI PERANTARA: KETAATAN-NYA

  Kemuliaan yang tidak tampak dalam semua hal telah dilakukan dan
  dialami Kristus di dunia ini. Jikalau orang dapat melihat kemuliaan
  itu, mereka tentu tidak akan menyalibkan-Nya. Namun, kemuliaan itu
  telah dinyatakan kepada sejumlah orang, yakni para murid: "Firman
  itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
  melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
  sebagai Anak Tunggal Bapa, ...." (Yohanes 1:14)

  Allah memberikan kehormatan dan kemuliaan kepada-Nya, sebab seluruh
  gereja telah dibenarkan oleh ketaatan Kristus (lihat Roma 5:19).
  Ketaatan Kristus terhadap setiap bagian hukum Taurat tampak
  sempurna. Hukum Taurat mulia karena Sepuluh Perintah Allah itu
  dituliskan dengan jari Allah. Hukum tersebut akan tampak lebih mulia
  apabila orang percaya menaatinya dengan sepenuh hatinya. Namun
  demikian, kekudusan Allah dalam hukum Taurat mencapai kemuliaan
  sepenuhnya hanya di dalam ketaatan Kristus yang absolut dan
  sempurna. "Dan sekalipun Ia adalah anak, Ia telah belajar menjadi
  taat dari apa yang telah diderita-Nya." (Ibrani 5:8) Allah dari
  segalanya, yang telah menciptakan segala sesuatu, hidup di dalam
  ketaatan yang mutlak terhadap hukum Allah. Karena Ia adalah Pribadi
  yang demikian unik, maka ketaatan-Nya pun memiliki kemuliaan oleh
  keunikan-Nya itu.

  Sekarang, perhatikan kemuliaan Kristus yang karena ketaatan-Nya
  mengalami penderitaan. Tidak seorang pun sanggup mengukur dalamnya
  penderitaan Kristus. Kita mungkin semata-mata mempelajari bahwa Ia
  berada di bawah murka Allah, di dalam tetesan keringat darah dan
  berbagai siksaan, di dalam tetesan air mata dan lengkingan
  teriakan-Nya. Atau kita mungkin sekadar mengetahui betapa Ia berdoa,
  bercucuran darah, mati, dan menyediakan nyawa-Nya sebagai tebusan
  dosa, "ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena
  pemberontakan umat-Ku ia kena tulah." (Yesaya 53:8b) "O, alangkah
  dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak
  terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami
  jalan-jalannya!" (Roma 11:33) Jadi, betapa mulianya Yesus Kristus
  di mata kaum tebusan-Nya!

  Ketika Adam jatuh ke dalam dosa, ia dan semua keturunannya telah
  berdiri di hadapan takhta penghakiman Allah, siap dibinasakan untuk
  selamanya di bawah murka Allah. Dalam keadaan seperti itu, Yesus
  Kristus datang untuk meyakinkan orang berdosa dengan undangan
  demikian: "Makhluk yang malang! Betapa menyedihkannya keadaanmu!
  Menurut Saudara, apakah yang telah dialami gambar dan rupa Allah,
  yang diciptakan-Nya dalam keindahan serta kemuliaan? Engkau sekarang
  lebih menyerupai setan, dan yang lebih buruk lagi, penderitaan kekal
  telah menantimu. Namun lihatlah sekali lagi; pandanglah Aku! Aku
  akan meletakkan Diriku di tempatmu. Aku akan menanggung beban
  kesalahan dan penghukuman yang seharusnya telah membenamkan engkau
  ke neraka untuk selamanya. Aku akan mengambil alih kutukan atasmu
  untuk sementara, supaya engkau dapat memperoleh suatu berkat yang
  kekal."

  Marilah kita memandang kemuliaan yang dinyatakan oleh Injil. Yesus
  Kristus disalibkan di depan mata kita (Galatia 3:1). Kita memahami
  Alkitab hanya sejauh kita melihat penderitaan dan kemuliaan Kristus.
  Hikmat dunia tidak dapat melihat apa pun selain kebodohan.
  Sebagaimana dikatakan Paulus, "Jika Injil yang kami beritakan masih
  tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
  yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
  dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya
  Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah."
  (2 Korintus 4:3-4)

  Sumber:
  Judul buku: Kemuliaan Kristus
  Judul buku asli: The Glory of Christ
  Penulis: John Owen
  Penerjemah: Hendry Ongkowidjojo
  Penerbit: Momentum, Surabaya 1998
  Halaman: 39 -- 40

  Diambil dari:
  Nama situs: Situs Paskah Indonesia
  Alamat URL: http://paskah.sabda.org/kemuliaan_kristus_sebagai_
              pengantara_ketaatan_nya

PENA MAYA_____________________________________________________________

             DAPATKAN BAHAN-BAHAN PASKAH DI SITUS PASKAH SABDA
                      (http://paskah.sabda.org)

  Situs PASKAH SABDA dibangun untuk menjadi tempat Anda mendapatkan
  berbagai bahan Paskah yang bermutu. Beragam bahan disediakan secara
  lengkap -- hampir semua jenis bahan Paskah tersedia di sini, mulai
  dari artikel Paskah, drama Paskah, renungan Paskah, bahan mengajar
  Paskah, kesaksian Paskah, khotbah audio Paskah, puisi Paskah,
  resensi buku Paskah, ulasan situs Paskah, tip-tip Paskah, humor
  Paskah, lagu Paskah, gambar Paskah, kartu Paskah, dan masih banyak
  lagi. Selain menyediakan beragam bahan, situs PASKAH SABDA ini
  juga mengundang Pembaca untuk berpartisipasi dengan mengirimkan
  bahan-bahan Paskah sehingga bisa saling berbagi berkat kepada
  pengunjung yang lain. Keistimewaan lain pada situs ini adalah
  tersedianya berbagai fasilitas untuk berinteraksi dengan sesama
  pengunjung, misalnya menulis blog pribadi seputar Paskah,
  berkomentar, berdiskusi di forum, dan mengirimkan ucapan selamat
  Paskah kepada teman seiman dan pengunjung yang lain.

______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Sri Setyawati
Kontributor: Wilfrid Johansen
Kontak redaksi/kirim bahan: penulis(at)sabda.org
Berlangganan: Kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: Kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
Situs PELITAKU: http://pelitaku.sabda.org/
Facebook: http://fb.sabda.org/penulis/
Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Melayani sejak 3 November 2004
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Penulis 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org