Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/49

e-Penulis edisi 49 (19-11-2008)

Mengembangkan Ide


__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________

Edisi: 049/November/2008
TEMA: MENGEMBANGKAN IDE
______________________________________________________________________

= DAFTAR ISI =
* Dari Redaksi: Kembangkan Ide Anda!
* Mutiara Penulis
* Artikel: Mengembangkan Ide untuk Menulis (Pratulis)
* Tips: Mencari dan Mengembangkan Ide-Ide Kristiani
* Pojok Bahasa: Menceraikan yang Dipersatukan
* Stop Press!: Baru! Publikasi e-Wanita

____________________________DARI REDAKSI______________________________

  KEMBANGKAN IDE ANDA!

  Setelah penulis menemukan ide tulisan, langkah selanjutnya yang 
  harus dilakukan adalah mengembangkannya. Mengembangkan ide ini harus 
  dilakukan agar apa yang menjadi gagasan Anda dapat ditangkap dan 
  dipahami oleh pembaca. Meski demikian, mengembangkan ide itu tidak 
  mudah. Hal itu bisa disebabkan karena ide tersebut terlalu luas, 
  Anda kurang menguasai seluk-beluk tentang ide tersebut, atau Anda 
  tidak memakai teknik-teknik untuk mengembangkan ide. Apakah hal-hal 
  itu yang sedang Sahabat Penulis hadapi saat ini?

  Tema "Mengembangkan Ide" sajian edisi November 2008 kali ini kiranya 
  dapat memperlengkapi wawasan Anda tentang mengembangkan ide dan 
  menolong Anda dalam menghadapi persoalan seputar tema tersebut.

  Pada 3 November 2008 yang lalu, e-Penulis juga genap berusia empat 
  tahun. Pertambahan usia dalam melayani kiranya semakin memantapkan 
  langkah dan kiprah e-Penulis di dunia pelayanan literatur.

  Marilah terus menulis untuk melayani!

  Pimpinan Redaksi e-Penulis,
  Puji Arya Yanti

___________________________MUTIARA PENULIS____________________________

  PROSES KREATIF ITU TIDAK BISA DIKONTROL

_______________________________ARTIKEL________________________________

  MENGEMBANGKAN IDE UNTUK MENULIS (PRATULIS)

  Bagaimana penulis mengembangkan ide untuk menulis? Penulis 
  menggunakan banyak cara, dan saya berani bertaruh bahwa sebagian 
  besar cara-cara tersebut melibatkan menulis itu sendiri. Bayangkan 
  seorang komposer yang hendak mengarang sebuah lagu dengan memainkan 
  not-not keyboard. Bayangkan seorang pemahat membuat ide untuk sebuah 
  patung dengan membentuk-bentuk ulang sebongkah tanah liat. Bayangkan 
  seorang penjahit selimut yang hendak membuat pola motif selimut 
  dengan merancang dan merancang kembali beragam kain. Semua usaha 
  kreatif melalui beberapa tahap awal di mana pencipta menghasilkan 
  ide-ide, menghapus beberapa ide, dan bermain-main dengan ide yang 
  merebut imajinasi atau yang cocok. Setiap pencipta mengembangkan ide 
  dengan tenggelam dan memikirkan sesuatu dalam media tertentu. 
  Demikian juga dengan menulis. Dalam dunia kepenulisan, tahapan awal 
  pengembangan ide itu disebut "pratulis".

  Pratulis biasanya berantakan -- banyak ide tersebar di mana-mana --
  seperti penjahit selimut dengan potongan kainnya yang berserakan di 
  lantai rumah. Bagi kebanyakan orang, berantakan dan tidak ambil 
  peduli dengan logika, pola, atau bentuk akhir adalah suatu 
  kebebasan. Itulah tujuan dari pratulis; menjadi sebebas mungkin 
  dalam membangkitkan ide-ide. Jika Anda sangat terganggu dengan 
  ketidakrapian, maka pratulis bisa disebut sebagai prarencana, 
  sebagai alat untuk membangkitkan ide-ide dan data yang dapat 
  membantu Anda menciptakan draf esai. Sebaliknya, pratulis adalah 
  sebuah tahap pengeraman ide, salah satu cara untuk membangkitkan ide 
  dan menangkap pemikiran Anda dengan menulis.

  Ide-ide penulisan berkembang dengan banyak cara, dan teknik pratulis 
  mencoba untuk menunjukkan beragam cara di mana ide dapat berkembang. 
  Berikut beberapa bentuk pratulis yang bertujuan untuk membantu Anda 
  membawa ide-ide dan minat di bawah kesadaran Anda menjadi sesuatu 
  yang kita sadari (penolong jika kita hendak mengisi kertas kosong 
  saat kita diminta untuk "menulis tentang sesuatu yang menarik minat 
  kita"):
  a. tulisan bebas, 
  b. mencari ide,
  c. pengelompokan/pemetaan, dan
  d. memelihara jurnal pribadi.

  Bentuk-bentuk lain dari pratulis yang ditujukan untuk membantu Anda
  membangkitkan dan juga memfokuskan diri mengenai suatu subjek yang
  telah Anda pilih, adalah:
  a. menanyakan sesuatu tentang suatu subjek, dan
  b. membuat daftar.

  Bentuk pratulis lain juga ditujukan untuk membantu Anda menghasilkan
  ide Anda sendiri dalam menanggapi ide orang lain, yaitu:
  a. meresponi sebuah teks,
  b. memelihara jurnal harian, dan
  c. meresponi sebuah tugas tertentu.

  Menulis Bebas

  Menulis bebas membantu Anda mengidentifikasi subjek-subjek yang
  menjadi minat Anda. Secara tidak sadar, Anda tahu apa yang menjadi
  minat Anda, tetapi belum dapat mengidentifikasinya secara sadar, dan
  diharapkan Anda dapat menyadari minat Anda itu dengan menuliskannya
  secara bebas (sebab menulis sama dengan berpikir). Menulis bebas
  seperti menulis dengan aliran kesadaran di mana Anda menulis apa
  yang ada di pikiran Anda. Setelah Anda membuat beberapa tulisan
  bebas, Anda akan mendapati bahwa Anda cenderung kembali ke satu
  subjek berulang kali. Subjek yang berulang kali Anda tulis adalah
  subjek yang baik untuk Anda kembangkan melalui penulisan, sebab hal
  tersebut jelas merupakan sesuatu yang penting di pikiran Anda.

  Untuk menulis bebas, gunakan komputer Anda atau ambillah selembar 
  kertas dan pensil, apa pun yang menurut Anda nyaman. Ambil pengatur 
  waktu. Setel waktu lima menit. Tulislah apa yang ada dalam pikiran 
  Anda dalam lima menit tanpa memusingkan diri dengan kesempurnaan, 
  kalimat yang baik, dan ejaan atau tanda baca yang benar. Bahkan, 
  jangan pedulikan masuk akal atau tidaknya juga tulisan Anda. 
  Berkonsentrasilah hanya untuk merekam semua pikiran Anda dan 
  memenuhi ruang yang ada dengan sebanyak mungkin tulisan selama lima 
  menit itu. Jika Anda tidak menulis sesuatu, tulis saja: "tidak tahu 
  tidak tahu" sampai Anda mendapat ide lain. Jika menurut Anda latihan 
  ini sangat bodoh, maka tulislah: "ini bodoh ini bodoh" sampai Anda 
  mendapat ide lain. Ingat, tujuan dari menulis bebas adalah untuk 
  mengisi halaman kosong dengan sebanyak mungkin kata selama lima 
  menit menulis. Setelah 5 menit, beristirahatlah selama 1 menit dan 
  bacalah apa yang telah Anda tulis, lalu lakukan lagi prosedur 
  penulisan bebas tersebut minimal dua atau lebih kali lagi. Setelah 
  sampai pada tahap itu, berhentilah dan lakukan yang lain. Lakukan 
  serangkaian prosedur penulisan bebas dalam waktu lima menit itu 
  beberapa jam kemudian. Anda mungkin dapat memahami benang merah 
  (ide-ide yang berulang kali tertulis) setelah Anda menulis bebas 
  beberapa kali. Ide-ide yang Anda ulang adalah ide-ide yang bagus 
  untuk esai sebab ide-ide itulah yang menjadi minat Anda.

  Mencari Ide/Brainstorming

  Mencari ide/brainstorming, seperti halnya menulis bebas, adalah
  teknik sebelum menulis yang dirancang untuk membawa ide-ide di bawah
  sadar menjadi ide-ide yang kita sadari. Cara ini adalah cara yang
  bagus ketika Anda sudah mengetahui subjek umum yang Anda minati,
  namun belum mengetahui aspek apa dalam subjek itu yang akan Anda
  titikberatkan. Brainstorming adalah teknik yang dilakukan secara
  sadar di mana Anda secara cepat merekam semua ide yang berhubungan
  dengan subjek utama tersebut. Semua ide sama-sama dapat diterima;
  tujuan dari brainstorming adalah untuk mengidentifikasi sebanyak
  mungkin ide yang berhubungan dengan subjek itu. Kemungkinan besar
  Anda sudah pernah melakukan brainstorming di tempat kerja atau
  pernah melihatnya di televisi atau film.

  Pengelompokkan/Pemetaan

  Pengelompokkan/Pemetaan dapat membantu Anda menyadari ragam cara 
  untuk memikirkan suatu subjek. Untuk melakukan pengklasifikasian 
  atau "pemetaan pikiran", tuliskanlah subjek utama Anda di tengah 
  sebuah kertas kosong. Lalu, tuliskanlah secara cepat ide-ide yang 
  berhubungan dengan subjek tersebut di seluruh ruang kosong lembaran 
  kertas Anda. Apabila satu ide mengembangkan ide yang lain, gabungkan 
  mereka dengan garis penghubung dan lingkaran untuk membentuk 
  kelompok-kelompok ide. Tujuan utama dari cara ini adalah untuk 
  menggunakan garis dan lingkaran untuk menunjukkan secara visual 
  bagaimana ide-ide Anda dapat saling berkaitan dan juga berkaitan 
  dengan subjek utama.

  Sebuah kelompok atau peta menggabungkan dua tahapan brainstorming 
  (merekam ide-ide dan kemudian mengelompokkan mereka) menjadi satu. 
  Cara ini juga dapat membuat Anda melihat sekilas aspek-aspek subjek 
  mana yang dapat Anda tulis lebih banyak, sehingga hal ini dapat 
  membantu Anda untuk memutuskan bagaimana memfokuskan sebuah subjek 
  yang luas menjadi tulisan.

  Memelihara Jurnal Pribadi

  Sebuah jurnal pribadi itu cara bagus yang akan terus-menerus merekam 
  semua observasi dan pemikiran Anda -- respons pribadi Anda terhadap 
  dunia -- lalu mengembangkan ide untuk menulis. Sebuah jurnal pribadi 
  lebih dari sekadar catatan mengenai apa yang terjadi dalam hidup 
  Anda (lebih dari sekadar "hari Senin, saya pergi ke perpustakaan; 
  hari Selasa, saya kerja sampai malam"). Jurnal pribadi adalah 
  rekaman semua observasi, perasaan, dan refleksi diri terhadap semua 
  pengalaman Anda. Anda mungkin mau menulis tentang sebuah kejadian 
  yang Anda amati, tentang seseorang, sebuah tempat, pengalaman 
  penting masa kecil Anda, reaksi yang berbeda atas sebuah situasi, 
  isu yang sedang hangat, tujuan, masalah etika, atau subjek lainnya 
  yang menarik perhatian Anda dan memenuhi pikiran Anda. Anggap diri 
  Anda sebagai seorang penyelidik dan tanyalah pada diri Anda mengapa 
  sesuatu itu seperti kelihatannya, mengapa seseorang merespons 
  situasi tertentu dengan beragam cara, apa ciri-ciri khusus yang 
  dimiliki seseorang, sebuah tempat atau sebuah benda, atau bagaimana 
  sesuatu terjadi. Dengan kata lain, pikirkanlah tentang apa yang Anda 
  amati dan tulislah pemikiran-pemikiran tersebut ke dalam jurnal 
  Anda.

  Menanyakan Sesuatu Tentang Suatu Subjek

  Bertanya adalah bentuk serbaguna pratulis. Anda dapat bertanya untuk 
  mengembangkan sebuah perspektif mengenai suatu subjek yang ingin 
  Anda tulis, untuk mempersempit subjek yang telah Anda pilih, dan 
  untuk menentukan apakah subjek pilihan Anda dapat ditulis dengan 
  mudah (khususnya jika Anda menulis karya ilmiah).

  Bertanya untuk Mengembangkan Sebuah Perspektif Mengenai Sebuah
  Subjek

  Bertanyalah mengenai "siapa", "apa", "kapan", "di mana", "mengapa", 
  dan "bagaimana" suatu subjek untuk menangkap batasan subjek tersebut 
  dan bagaimana Anda dapat mendekati subjek itu -- sudut mana yang 
  nampaknya masuk akal untuk Anda ambil saat memikirkan subjek itu.

  Bertanya untuk Mempersempit Sebuah Subjek

  Bertanyalah mengenai subjek Anda dan gunakan jawabannya untuk
  membuka pertanyaan lain sampai Anda mendapati sebuah pertanyaan
  bagus untuk berhenti (pertanyaan terfokus yang Anda tahu dapat
  diteliti, atau pertanyaan terfokus yang dapat Anda jawab sendiri
  dengan memberikan contoh-contoh dan detail-detail).

  Membuat Daftar

  Membuat daftar berarti mencatat ide-ide yang berhubungan langsung 
  dengan subjek tertentu. Membuat daftar lebih terarah daripada 
  mengumpulkan ide (brainstorming) atau menulis bebas; apabila Anda 
  memutuskan untuk membuat daftar sebagai sebuah bentuk pratulis, maka 
  Anda telah memiliki fokus khusus Anda mengenai subjek dan beragam 
  aspek yang berkaitan dengan fokus tersebut. Anda dapat memperluas 
  atau menghapus beberapa isi daftar seiring Anda mengerjakannya, dan 
  memang diharapkan seperti itu. Sebuah daftar adalah alat untuk 
  menangkap apa yang dapat Anda pikirkan mengenai semua aspek yang 
  berhubungan dengan fokus subjek. Misalnya:

  Subjek Terfokus: cara-cara di mana komunikasi dapat mengalir dalam
  sebuah organisasi.

  1. Atasan-bawahan tradisional -- para manajer memberikan informasi
     dan mengeluarkan perintah bagi bawahan.
  2. Bawahan-atasan -- lebih langka, di mana manajemen membuka pintu
     untuk menerima informasi-informasi dan saran-saran dari karyawan 
     untuk perusahaan.
  3. Lintas departemen -- di mana orang-orang dengan status setara
     saling berbagi informasi.
  4. Tim kerja -- yang mungkin melibatkan anggota dari berbagai level
     organisasi, yang berkumpul bersama untuk suatu proyek tertentu.
  5. Selentingan -- yang menembus semua level organisasi dan merupakan
     yang tersulit untuk dikendalikan.

  Meresponi Sebuah Teks

  Banyak penulis mengembangkan ide dari membaca. Misalnya, apa 
  pendapat Anda mengenai sebuah artikel tentang perusahaan-perusahaan 
  besar yang keluar dari AS untuk menghemat biaya (membayar para 
  pekerja  per hari daripada  per jam)? Bagaimana pendapat Anda 
  tentang editorial sebuah surat kabar yang mendukung/menentang kuota 
  untuk memastikan lapangan kerja yang merata? Bagaimana pendapat Anda 
  mengenai ide yang ditawarkan oleh sebuah buku pelajaran di sebuah 
  universitas, bahwa Amerika Serikat adalah masyarakat yang didominasi 
  oleh struktur kelas tradisional? Membaca dapat memunculkan banyak 
  ide untuk penulisan, dan dipastikan bahwa Anda akan diminta untuk 
  merespons sebuah teks dengan ide Anda sendiri.

  Anda dapat melakukan pratulis untuk sebuah esai dengan menuliskan 
  ide-ide sambil Anda membaca. Catat pikiran-pikiran Anda. Setuju atau 
  tidak setuju dengan ide orang lain, dan tuliskan alasan Anda. 
  Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika Anda membaca. Pada 
  pokoknya, lakukan dialog Anda sendiri dengan penulis teks tersebut, 
  seolah-olah Anda sedang berbicara kepadanya, dan tuliskan dialog 
  tersebut supaya Anda dapat mendapatkan kembali idenya di waktu 
  mendatang.

  Memelihara Jurnal Respons

  Jurnal respons memungkinkan Anda untuk merefleksikan dan mencatat 
  refleksi-refleksi tersebut saat dan setelah Anda membaca. Metode ini 
  sangat bagus untuk meresponi sebuah teks yang kompleks, dan 
  merupakan teknik yang bagus untuk membangkitkan ide-ide untuk 
  menulis. Anda dapat bertanya dan mencoba menjawab 
  pertanyaan-pertanyaan dalam sebuah jurnal respons:

  * Apa inti argumen penulis dan poin penting apa saja yang mendukung
    ide tersebut?
  * Apakah saya setuju atau tidak setuju dengan inti argumen itu?
    Mengapa?
  * Apakah informasi tersebut berlaku untuk sesuatu hal yang telah 
    saya ketahui?

  Sebuah jurnal respons juga memberikan kesempatan untuk mencatat
  pikiran dan reaksi Anda terhadap teks.

  Bekerja dengan Pratulis: Berpindah dari Diri kepada Subjek

  Inti dari pratulis adalah mencatat serangkaian pemikiran sehingga 
  Anda memunyai sebuah kolam untuk menampung ide dari esai Anda. Anda 
  mungkin telah mencatat secara campur aduk informasi-informasi dan 
  ide-ide. Saya menganggap pratulisan saya sebagai sesuatu yang 
  berhamburan. Pratulisan saya cenderung seperti barang-barang yang 
  ada dalam pikiran sehingga saya harus menumpahkannya ke selembar 
  kertas (oke, jadi saya memunyai sesuatu yang berantakan berserakkan 
  di dalam kepala saya). Kemudian, tugas selanjutnya adalah menyortir 
  barang-barang itu, memilih beberapa dan membuang suatu barang, 
  sehingga saya berpindah dari kecampuradukan informasi ke sebuah 
  fokus yang dapat saya kembangkan dan mendukung sebuah esai.

  Pada pokoknya, ketika melakukan pratulis, Anda perlu berpindah dari 
  diri kepada subjek. Sepenting apa pun sebuah pratulis dalam membantu 
  Anda mengidentifikasi ide-ide untuk menulis, data pratulis sendirian 
  tidak dapat menyediakan cukup informasi untuk menulis seluruh esai. 
  Pratulis hanya dihasilkan oleh semua pengalaman, pengamatan, dan 
  pemikiran Anda. Untuk mengembangkan sebuah esai, Anda mungkin perlu 
  memasukkan beberapa pengalaman, pengamatan, dan pemikiran tambahan -- 
  informasi-informasi yang tidak hanya merefleksikan 
  pengalaman-pengalaman tertentu Anda, tetapi juga pengalaman manusia 
  pada umumnya. Sebuah esai selalu menggunakan pengertian dan 
  pemikiran Anda sendiri sebagai dasarnya, tetapi juga meluas sehingga 
  pemikiran tersebut memiliki relevansi bagi orang lain. (Kolom koran 
  gabungan milik Dave Barry memberikan contoh yang bagus. Saya 
  memikirkan satu esai khusus yang menceritakan pengalamannya dengan 
  toilet baru, tipe toilet yang tidak menggunakan banyak air dan 
  karena itu tidak dapat menyiram dengan baik. Dia menggunakan 
  pengalamannya sendiri sebagai dasar untuk refleksi yang lebih luas 
  mengenai masalah-masalah dengan teknologi modern dan masalah 
  perundang-undangan, hal-hal yang kebanyakan orang dewasa dapat 
  kaitkan satu sama lain melalui suatu cara.)

  Jadi, bagaimana cara Anda berpindah dari diri kepada subjek dalam
  melakukan pratulis?
  1. Tinjau ulang pratulisan Anda untuk mengidentifikasi berbagai ide
     utama yang ada dalam pratulis.
  2. Daftarkan ide-ide tersebut.
  3. Tulislah ide-ide tersebut dalam kalimat tesis. Yakni, membuat
     pernyataan yang menjelaskan pengertian atau ide Anda mengenai
     topik, dan menuliskan pertanyaan tersebut dalam bentuk kalimat
     lengkap.

  Menggarap tesis, yang dapat dikembangkan dari pratulis, adalah kunci
  untuk menulis sebuah esai. (t/Hilda)
  
  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Nama situs: Empire State College
  Judul asli artikel: Developing Ideas for Writing (Prewriting)
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.esc.edu/ESConline/Across_ESC/WritersComplex.nsf/3CC42A422514347A8525671D0049F395/CE2B510E7D9975AE852569C3006ACCCC?OpenDocument#prewriting

________________________________TIPS__________________________________

  MENCARI DAN MENGEMBANGKAN IDE-IDE KRISTIANI

  Pemberitaan itulah kekuatan Allah (1 Korintus 1:18). Lakukanlah
  pekerjaan pemberitaan Injil (2 Timotius 4:5).

  A. DALAM PL

  Siapakah yang Memberitakan?
  - Allah memberitakan kesejahteraan (Kejadian 41:16)
  - Para nabi
  - Raja
  - Hakim-hakim

  Tema:
  - Memberitakan hikmat (Ayub 28:27)
  - Memberitakan bahwa Tuhan itu benar (Mazmur 92:16)
  - Memberitakan apa yang lurus (Yesaya 45:19)
  - Memberitakan kabar baik (Yesaya 52:7)
  - Memberitakan perbuatan masyhur Tuhan (Yesaya 60:6)
  - Memberitakan tahun rahmat Tuhan (Yesaya 61:2)

  Kepada Siapa dan Tempat di Mana Pemberitaan Itu?
  - Memberitakan perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa (Mazmur 9:12)
  - Memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa-bangsa (Mazmur 22:32)
  - Memberitakan kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa (Yesaya 66:19)

  B. DALAM PB

  Siapakah yang Memberitakan?
  - Yesus berjalan memberitakan Kerajaan (Lukas 8:1)
  - Dua belas orang diutus Yesus memberitakan Injil (Markus 3:14)
  - Alat pilihan untuk memberitakan nama-Ku ( Markus 9:15)
  - Ia telah menugaskan kami memberitakan (Markus 10:42)
  - Kami bersaksi dan memberitakan kepadamu (1 Yohanes 1:2); dan yang
    kami dengar, kami beritakan (1 Yohanes 13)
  - Kristus mengutus Paulus untuk memberitakan Injil (1 Korintus 1:17)
  - Para rasul

  Tema:
  - Memberitakan Kerajaan Allah (Matius 4:23)
  - Memberitakan Kerajaan Surga (Matius 9:35)
  - Memberitakan kepadamu kesukaan yang besar (Lukas 2:10)
  - Memberitakan segala sesuatu (Yohanes 4:25)
  - Memberitakan hal-hal yang akan datang (Yohanes 16:13)
  - Memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan (Kisah Para Rasul
    4:2)
  - Memberitakan Yesus adalah Mesias (Kisah Para Rasul 17:3, 17:23;
    Kisah Para Rasul 5:42)
  - Memberitakan firman Allah dengan berani (Kisah Para Rasul 4:25)
  - Memberitakan damai sejahtera oleh Yesus (Kisah Para Rasul 10:36)
  - Memberitakan kabar kesukaan (Kisah Para Rasul 13:32; Titus 4:2)
  - Memberitakan pengampunan dosa (Kisah Para Rasul 13:38)
  - Memberitakan jalan keselamatan (Kisah Para Rasul 16:17)
  - Memberitakan seluruh maksud Allah (Kisah Para Rasul 20:27)
  - Dikuduskan untuk memberitakan Allah (Roma 1:1)
  - Memberitakan Kristus disalibkan (1 Korintus 1:23 ); kematian-Nya
    sampai Ia datang (1 Korintus 11:26)
  - Memberitakan hikmat yang telah matang (1 Korintus 2:6)
  - Memberitakan Injil (Galatia l:8)
  - Memberitakan Ia datang dan memberitakan damai sejahtera (Efesus
    2:17)
  - Memberitakan rahasia Injil (Efesus 6:19)
  - Memberitakan Kristus (Filipi 1:15, Kolose 1:28)
  - Dengan terus terang memberitakan kebenaran (2 Timotius 2:15; Titus
    1:15)
  - Memberitakan kebenaran dan kekuasaan Allah (2 Korintus 6:7)

  Kepada Siapa dan Tempat di Mana Pemberitaan Itu?
  - Ia memberitakan di dalam kota-kota mereka (Matius 11:1)
  - Beritakan Injil ke segala makhluk (Markus 16:15) dan segala tempat
    (Lukas 16:20, 4:43)
  - Kepada orang miskin diberitakan Kabar Baik (Matius 11:5)
  - Injil akan diberitakan ke seluruh dunia (Matius 24:14)
  - Di mana saja Injil itu diberitakan (Matius 26:13)
  - Memberitakan firman kepada manusia (Markus 2:2)
  - Memberitakan bahwa orang itu bertobat (Markus 6:12)
  - Injil harus diberitakan kepada semua bangsa (Markus 13:10, 14:9, 10:8)
  - Memberitakan Kerajaan Allah di mana-mana (Lukas 9:2, 9:60)
  - Di rumah-rumah ibadah (Kisah Para Rasul 9:20)
  - Ke seluruh negeri (Kisah Para Rasul 8:4)
  - Kampung-kampung di Samaria (Kisah Para Rasul 8:25)
  - Memberitakan kepada orang Yahudi saja (Kisah Para Rasul 11:19)
  - Masuk ke rumah Filipus memberitakan Injil (Kisah Para Rasul 21:8)
  - Memberitakan Injil di Troas (2 Korintus 2:12)
  - Memberitakan di daerah-daerah yang lebih jauh (2 Korintus 10:16)
  - Memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa (Galatia 1:16; 1 Timotius
    3:16, 4:11)
  - Memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi (Efesus 3:8)
  - Memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku (Ibrani 2:12)
  - Injil telah diberitakan kepada orang mati (1 Petrus 4:6)
  - Injil yang kekal untuk diberitakan kepada mereka (Wahyu 14:6)

  C. AKIBATNYA

  - Bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus (Matius 12:41; Lukas
    l1:32)
  - Iman timbul dari pemberitaan Injil (Filipi 1:27)

  D. KEMBANGKAN IDE-IDE KRISTIANI DARI KERANGKA DASAR DI ATAS. BUATLAH
     TEMA-TEMA YANG TUJUANNYA TIDAK LEPAS DARI VISI DI ATAS.

  Diambil dari:
  Judul buku: Teknik Penulisan Literatur  
  Penulis: Harianto GP
  Penerbit: Agiamedia, Bandung 2000
  Halaman: 102 -- 105
 
____________________________POJOK BAHASA______________________________

  MENCERAIKAN YANG DIPERSATUKAN
  Oleh: indonesiasaram

  Ayat Alkitab yang boleh dibilang mencegah kawin-cerai dalam 
  kehidupan orang Kristen ialah Matius 19:6 (lihat juga Markus 10:9). 
  Ayat tersebut berbunyi sebagai berikut.

  "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa 
  yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

  Ampuhkah ayat tersebut mengambil peran sebagai rem? Saya tidak bisa 
  memastikan. Apalagi kawin-cerai sudah menjadi gaya hidup bagi 
  masyarakat dunia. Mungkin saja ayat tersebut sudah tidak lagi 
  dipakai dalam pemberkatan nikah. Mungkin juga masih dipakai sebagai 
  bagian dari formalitas.

  Menceraikan apa yang dipersatukan Allah boleh dianggap sebagai hal 
  yang tidak patut. Namun, menceraikan apa yang dipersatukan manusia, 
  bagi saya adalah hal yang wajar kalau berhubungan dengan bahasa. 
  Apalagi bila ternyata mereka (bentuk bahasa tersebut) memang tidak 
  sepantasnya dipersatukan.

  Masyarakat bahasa memang sering kali bertindak semena-mena terhadap 
  bahasanya sendiri. Alhasil, selain menimbulkan kesalahpahaman dengan 
  sesamanya, mereka juga melabrak semua kaidah dan batasan yang telah 
  diberikan. Persis seperti orang Israel yang melanggar perintah 
  Allah, tepat setelah mereka berjanji akan mematuhi segala perintah 
  Tuhan (Keluaran 19:8) dengan membuat patung lembu emas (Keluaran 
  32:1).

  Beberapa bentuk yang sebenarnya tidak boleh dipersatukan, namun 
  sering kali harus menjalani "kawin paksa" ialah sebagai berikut.
    * sering kali
    * acap kali
    * kerap kali
    * terima kasih
    * tanggung jawab
    * rumah sakit
    * Juru Selamat

  Hampir serupa dengan hal ini, penggunaan partikel pun juga memiliki 
  kondisi di mana penulisannya harus terpisah. Kondisi yang dimaksud 
  ialah apabila pun bisa digantikan dengan kata juga dan saja.
    * apa pun
    * itu pun
    * siapa pun
    * mana pun

  Sebaliknya, ada pula sejumlah kosakata yang sering diceraikan oleh 
  para pengguna bahasa. Padahal seyogianya kosakata tersebut merupakan 
  satu kesatuan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
    * barangkali
    * kosakata
    * sukacita
    * dukacita
    * pascaperang
    * prasejarah

  Daftar di atas masih berupa daftar yang pendek. Pada kenyataannya, 
  Anda pasti akan menemukan kosakata yang lain yang lebih banyak lagi 
  dari yang saya kemukakan.

  "Kawin paksa" dan "perceraian" kata yang dilakukan masyarakat bahasa 
  sebenarnya adalah hal yang wajar terjadi. Di satu sisi, perkembangan 
  bahasa menyebabkan penulisan kata yang dahulu ditulis dua kata, kini 
  menjadi satu kata. Sejumlah literatur bahasa bertahun-tahun yang 
  lalu masih menuliskan "kosa kata", bukan "kosakata". Tidak heran 
  apabila banyak pihak yang menjadi bingung untuk memilih bentuk mana 
  yang hendak digunakan.

  Kondisi ini memang memaksa masyarakat bahasa untuk bergiat 
  mencermati penggunaan bahasa, khususnya kosakata, melalui berbagai 
  media. Dan media yang saya kira paling cocok untuk hal ini ialah 
  surat kabar.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: Corat-Coret Bahasa
  Penulis: indonesiasaram
  Alamat URL: http://indonesiasaram.wordpress.com/2008/03/30/menceraikan-yang-dipersatukan/

_____________________________STOP PRESS!______________________________

  BARU! PUBLIKASI e-WANITA 

  Berita terbaru! Sebuah publikasi yang khusus ditujukan bagi kaum 
  wanita Kristen akan diluncurkan oleh YLSA pada bulan Desember 2008. 
  Sesuai dengan misinya, maka nama publikasi ini adalah "e-Wanita". 
  Jika Anda adalah wanita Kristen Indonesia yang rindu untuk mewarnai 
  hidup dengan makna surgawi, publikasi ini pasti cocok untuk Anda.

  Publikasi "e-Wanita" terbit dua kali dalam sebulan dengan 
  suguhan-suguhan yang akan memberikan prinsip-prinsip iman Kristen, 
  inspirasi, dan pengetahuan bagi para wanita Kristen. Segeralah 
  mendaftarkan diri agar tidak ketinggalan untuk mendapatkan edisi 
  perdananya yang akan terbit pada bulan Desember 2008.

  Cara berlangganannya sangat MUDAH! Anda hanya harus mengisi formulir 
  pendaftaran yang kami sediakan di bawah ini untuk mendaftarkan diri 
  sendiri atau rekan Anda. Setelah diisi, kirimkan formulirnya ke: 
  
  ==> < wanita(at)sabda.org >

                  Segeralah mendaftarkan diri sekarang!  
  
-----> Potong di sini, kirimkan ke: ==> < wanita(at)sabda.org > <-----

  FORM BERLANGGANAN PUBLIKASI e-WANITA

  Nama: 
  Alamat e-mail:
  
  Rekan-rekan yang ingin Anda daftarkan:
  
  1. Nama: 
     Alamat e-mail:
  
  2. Nama: 
     Alamat e-mail:
  
  3. Nama: 
     Alamat e-mail:
  
  (Silakan tambahkan nomor di bawahnya jika masih kurang.)
    
-----> Potong di sini, kirimkan ke: ==> < wanita(at)sabda.org > <-----
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Puji Arya Yanti
Staf Redaksi: Davida Welni Dana
Berlangganan: Kirim e-mail ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: Kirim e-mail ke unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Kirim bahan/tanya: Kirim e-mail ke penulis(at)sabda.org
Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
Situs Pelitaku: http://pelitaku.sabda.org/
Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum
Network Literatur: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur
______________________________________________________________________
Melayani sejak 3 November 2004
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Penulis 2008
YLSA -- http://www.ylsa.org/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org