Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/81 |
|
e-Penulis edisi 81 (17-3-2011)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ Edisi 081/Maret/2011 Tema: Menulis Kolom (II) DAFTAR ISI DARI REDAKSI: MEMBANGUN TULISAN DI MEDIA MASSA TIP MENULIS: MENULIS KOLOM, SIAPA TAKUT? TOKOH PENULIS: JOHN NEWTON, KETIKA YANG TERHILANG DISELAMATKAN PENA MAYA: THE CHRISTIAN VIEW MAGAZINE STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DAN INFO YLSA DI SITUS PASKAH INDONESIA DARI REDAKSI: MEMBANGUN TULISAN DI MEDIA MASSA Menulis di media massa bisa diibaratkan seperti seorang tukang bangunan yang sedang membangun sebuah rumah. Dia perlu membangun fondasinya, mencari ukuran luas denahnya, membangun bangunan yang mampu menanggung bobot secara keseluruhan, dan menambahkan detail-detail. Demikian juga penulis yang ingin menembus media massa, dia perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang apa yang ditulisnya, seperti isi, teknik-teknik dalam penyampaiannya, dan komunitas pembacanya. e-penulis edisi 81 menyajikan tips menarik tentang bagaimana menulis kolom untuk media massa. Simak juga kisah Newton -- seorang penulis himne yang dipakai Tuhan secara luar biasa, dan salah satu situs jurnalisme Kristen yang dapat Anda baca pada kolom Pena Maya. Selamat membaca dan selamat menulis. Tuhan memberkati! Pimpinan Redaksi e-Penulis, Truly Almendo Pasaribu < uly(at)in-christ.net > < http://pelitaku.sabda.org > "Kesempatan yang kecil sering menjadi awal usaha yang besar." Demosthenes -- filsuf Yunani. TIP MENULIS: MENULIS KOLOM, SIAPA TAKUT? Dirangkum oleh: Truly Almendo Pasaribu Beberapa redaksi surat kabar atau majalah biasanya sangat selektif dalam menerima tulisan-tulisan kolom yang ditulis oleh para penulis pemula, karena tulisan-tulisan kolom memegang peranan penting dalam meningkatkan omset pemasaran surat kabar atau majalah mereka. Redaksi lebih baik membayar mahal untuk kolom yang ditulis oleh kolumnis yang sudah memunyai nama, daripada menggunakan kolom yang ditulis oleh penulis pemula, meski bisa dibayar murah. Namun demikian, ada juga redaksi yang mengambil kebijakan untuk memberi kesempatan kepada para penulis -- bahkan penulis pemula, untuk menulis di kolom mereka. Bagi mereka nama penulis -- terkenal atau tidak, tidak terlalu dipermasalahkan sejauh kualitas, gaya, dan tema tulisan memenuhi standar mutu atau kriteria yang ditentukan. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mempertahankan mutu tulisan. 1. Isi Pilih tema aktual yang menarik perhatian dan sedang menjadi buah pembicaraan maupun pemikiran banyak orang. Dalam memilih isi, Anda perlu mempertimbangkan kalangan dan target pembaca. Sempitkan tema agar pembahasan Anda lebih spesifik, lebih fokus, dan lebih tajam. Sebagai contoh, menulis dengan tema "korupsi" jelas terlalu luas. Lebih menarik jika Anda menyempitkan temanya, seperti: "korupsi `salam tempel` oleh polisi". Awali penulisan kolom dengan pengantar ringan, antara lain dengan menampilkan tokoh masa silam, mengutip kalimat bijak, atau mengemukakan dalil/rumus yang sudah banyak diketahui masyarakat. Mengapa demikian? Karena bagian pertama bertujuan menggiring atau mempersiapkan pembaca ke masalah utama, agar pembaca bisa mengikuti gagasan penulis dengan mulus. Kemudian, bentangkan ide pokok atau isi tulisan Anda. Uraikan sejelas mungkin dengan bahasa yang lugas dengan cara menganalogikan, menyejajarkan, mempertentangkan, mendeskripsikan, dan sebagainya. Setelah itu, tutuplah kolom dengan kalimat yang mengundang pembaca untuk bersikap dan bertindak. Sebuah kesimpulan yang terbuka memberi ruang diskusi bagi para pembacanya. 2. Gaya Penulis Tema dan isi tulisan kolom perlu dikemas dengan lebih "renyah", mudah dipahami, ringkas, serta menghibur, tanpa harus kehilangan makna dan tidak menjadi tulisan "murahan". Bagaimana hal tersebut dapat kita lakukan? Kreativitas! Dalam era kebebasan seperti sekarang, seorang penulis dituntut memiliki kreativitas lebih tinggi untuk memikat pembaca. Perkayalah tulisan Anda dengan anekdot, ironi, dan tragedi yang membuat tulisan Anda lebih "basah" serta berjiwa. Jangan terkesan menggurui walaupun Anda menguasai bahan. Sedapat mungkin, hindari penggunaan kata "seharusnya", "semestinya", dan sejenisnya. Gunakan kreativitas dan keterampilan mendongeng seraya menyampaikan pesan. Ada berbagai cara kreatif untuk mengemas tulisan Anda. Beberapa tema tulisan bisa lebih kuat disajikan dalam bentuk dialog. Akan tetapi, tema yang lain mungkin lebih tepat disajikan dengan lebih banyak narasi serta deskripsi yang diperkaya dengan anekdot. Beberapa penulis memilih bentuk penuturan yang khas untuk setiap tema yang ditulisnya. Contohnya: - Dialog (Umar Kayam) - Reflektif (Goenawan Mohamad) - Narasi (Faisal Baraas, Bondan Winarno, Ahmad Tohari) - Humor/Satir (Mahbub Junaedi) 3. Bahasa Agar pembaca bisa mencerna maksud penulis dengan baik, semaksimal mungkin hindari penggunaan kata-kata yang membosankan dan kata-kata pemanis basa-basi, yang biasa diucapkan orang dalam pidato yang menjemukan. Hindari juga jargon atau istilah teknis yang hanya dimengerti oleh kalangan tertentu. Kreatiflah menggunakan deskripsi, anekdot, atau analogi untuk menerangkan maksud Anda. Hindari pemakaian bahasa asing atau daerah, dan pakailah bahasa Indonesia yang komunikatif. Tulisan yang komunikatif adalah tulisan yang mampu menghubungkan alam pikiran penulis maupun pembaca secara lancar dan hemat kata. Pakailah kata kerja aktif yang melancarkan proses membaca, karena biasanya kata kerja pasif menghambat proses membaca. Gunakan kalimat pasif hanya jika tidak terhindarkan. Selebihnya, kita perlu menaati tata bahasa Indonesia yang baku dan benar. Apakah ejaan katanya benar, di mana meletakkan titik, koma, dan tanda hubung. Apakah koma ditulis sebelum atau sesudah penutup tanda kutip. Jika Anda ragu, bukalah kamus atau buku rujukan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Referensi Setia, Putu. Mengenal Opini dan Kolom. Diakses dalam http://www.crayonpedia.org/mw/Mengenal_Opini_dan_Kolom pada tanggal 30 November 2010. Gaban, Farid. Teknik Menulis Kolom/Opini. Diakses dalam http://khaledpunya.blogspot.com/2008/06/tips-teknik-menulis-kolomopini .html pada tanggal 30 November 2010. Tartono, S. St. 2005. Menulis di Media Massa Gampang! Tips Untuk Menulis di Media Massa Cetak. Yayasan Pustaka Nusantara: Yogyakarta. TOKOH PENULIS: JOHN NEWTON, KETIKA YANG TERHILANG DISELAMATKAN Dirangkum oleh: Truly Almendo Pasaribu "Amazing grace, how sweet the sound...." Begitulah lirik awal sebuah himne yang paling dicintai sepanjang masa. Himne ini merupakan sebuah lagu pujian utama dalam berbagai denominasi gereja. Pengarang kata-kata indah itu adalah John Newton, yang mengaku dia adalah orang malang yang terhilang, tetapi ditemukan dan diselamatkan oleh anugerah. Newton lahir di London pada tanggal 24 Juli 1725. Dia adalah anak dari komandan kapal dagang yang melaut ke Laut Tengah. Ketika John berumur 11 tahun, dia berlayar bersama ayahnya sebanyak enam kali sebelum ayahnya pensiun. Pada tahun 1744, John terkesan dengan perjuangan pahlawan perang, H. M. S. Harwich yang mengalami beratnya kehidupan di kapal. Harwich membelot, kemudian ditangkap, disiksa di depan umum, dan diturunkan dari perwira kapal menjadi pelaut biasa. Akhirnya, atas permintaannya sendiri, dia ditugaskan dalam kapal budak yang membawanya ke pantai Sierra Leone. Kemudian, dia menjadi pelayan seorang penjual budak dan mengalami siksaan dengan kejam. Awal tahun 1748, Harwich diselamatkan oleh kapten yang pernah mengenal ayahnya. John Newton akhirnya menjadi kapten kapal yang melayani perdagangan budak. Ibu Newton adalah seorang yang saleh. Dia mendorong Newton untuk terlibat dalam pelayanan gereja pada usia yang masih sangat muda. Newton sudah mampu menghafalkan dasar-dasar pelajaran katekisasi dan lagu-lagu himne pada usia 4 tahun. Ibunya meninggal saat ia berusia 7 tahun. Kehidupan di kapal membuat Newton menjauhi prinsip-prinsip kekristenan yang telah diajarkan ibunya dan hidup dalam pesta pora -- berbeda dari kehidupan yang dulu pernah dia jalani sebelumnya. Tanggal 10 Mei 1974 ketika sedang berlayar, badai dahsyat menerjang kapal yang dikemudikan Newton. Ia mencoba mengemudikan kapal melalui badai yang dahsyat, yang seolah-olah hendak membawanya kepada kematian. Di tengah situasi tersebut, Newton justru memikirkan kembali makna kebenaran hidup dalam Kristus. Roh Kudus menggugah hatinya melalui badai ganas dan ia menyadari keadaan hidupnya. Setelah pertobatannya, Newton merasakan anugerah Allah yang mengubah hidupnya dan tetap terlibat dalam perdagangan budak selama beberapa waktu, tetapi dia memperlakukan para budak itu secara manusiawi. Pada tahun 1750 Newton menikah dengan Mary Catlett -- wanita yang sangat dicintainya. Pada tahun 1755, setelah terjangkit penyakit serius, Newton memutuskan untuk berhenti berlayar. Dari tahun 1755 sampai 1760, Newton menjadi pengamat gelombang air di Liverpool. Di sana dia bertemu George Whitefield, majelis di Church of England, pengkhotbah injili, dan pemimpin Calvinist Methodist Church. Newton menjadi murid Whitefield yang sangat antusias. Pada saat-saat itu, Newton juga bertemu dan mengagumi John Wesley, pendiri Methodis. Newton juga mempelajari beberapa bahasa asing secara autodidak seperti bahasa Latin, Ibrani, dan Yunani. Newton memutuskan untuk menjadi hamba Tuhan dan melamar ke Archbishop of York. Namun pada tahun 1758, Archbishop menolak permintaannya. Meskipun demikian, Newton tetap berpegang teguh pada tujuannya. Pada tahun 1764, Newton akhirnya ditahbiskan oleh Bishop of Lincoln dan menerima kependetaan dari Olney, Buckinghamshire. Dia tidak hanya berkhotbah di Olney tetapi di berbagai bagian negara. Pada tahun 1767, penyair William Cowper menetap di Olney. Cowper menolong Newton dalam ibadah gereja dan perjalanannya ke berbagai tempat lainnya. Mereka tidak hanya melaksanakan ibadah gereja secara rutin setiap minggu, tetapi juga memulai rangkaian pertemuan doa mingguan. Tujuan mereka adalah menulis himne baru setiap pertemuan. Mereka bekerja sama membuat beberapa edisi Olney Hymns, yang populer sepanjang masa. Edisi pertama diterbitkan pada tahun 1779, berisi 68 lagu yang ditulis oleh Cowper dan 280 ditulis oleh Newton. Dari sekian banyak himne yang ditulis oleh Newton, beberapa di antaranya masih digemari dan dinyanyikan sampai saat ini, seperti "How Sweet the Name of Jesus Sounds", "Glorious Things of Thee Are Spoken", dan "Amazing Grace". Pujian "Amazing Grace" ditulis antara tahun 1760 sampai 1770 di Olney. Asal melodi lagu ini tidak diketahui. Sebagian besar buku kumpulan himne menghubungkannya dengan lagu rakyat Amerika mula-mula. Jurnalis Bill Moyers berspekulasi, kemungkinan melodi lagu "Amazing Grace" berasal dari nada lagu yang dinyanyikan oleh para budak. Newton bukan hanya penulis himne yang produktif tetapi dia juga menyimpan banyak jurnal dan menulis banyak surat. Para sejarawan mengakui bahwa jurnal dan suratnya menjadi catatan perdagangan budak abad ke-18. Pada tahun 1780, Newton meninggalkan Olney dan menjadi rektor St. Mary Woolnoth, di London. Di sana dia memunyai jemaat besar dan memberi dampak kepada banyak orang, di antaranya William Wiberforce -- seorang pemimpin yang menentang perdagangan budak. Newton terus berkhotbah sampai akhir hidupnya, walaupun dia sudah buta pada saat itu. John Newton -- seorang kafir yang kemudian menjadi hamba Tuhan dan dipakai Tuhan secara luar biasa, meninggal dunia di London pada tanggal 21 Desember 1807. Dirangkum dari: ___________. "Sejarah Lagu `Sangat Besar Anugrah Mu`" dalam http://gema.sabda.org/search/node/newton Rogers, Al. "Amazing Grace: The Story of John Newton" dalam http://www.texasfasola.org/biographies/johnnewton.html PENA MAYA: THE CHRISTIAN VIEW MAGAZINE < http://www.thechristianviewmagazine.com/home.html > Keberadaan jurnalisme sekuler tumbuh subur saat ini. Jenis-jenis berita/tulisan yang dimuat juga sangat beragam. Namun, bagaimana dengan jurnalisme Kristen? Apakah keberadaannya sudah bisa kita rasakan? Sayang sekali keberadaan jurnalisme Kristen di Indonesia tidak sebanyak jurnalisme umum. Melalui situs The Christian View Magazine, Anda bisa membaca banyak artikel yang bermanfaat, yang pernah dimuat dalam majalah "Christian View". Artikel tersebut telah dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu, misalnya artikel yang berisi hal-hal yang memberi inspirasi, membahas tentang misi, pelayanan melalui karya seni, pemimpin politik, olahraga, dsb.. Dengan demikian Anda bisa mencari artikel sesuai kebutuhan Anda dengan mudah. Kelebihan situs ini adalah memiliki banyak tautan dengan situs-situs penulis yang lain. Jadi, Anda juga bisa menjelajahi situs-situs dan artikel menarik lainnya. Sayangnya, situs ini bersifat satu arah sehingga pengunjung tidak bisa memberikan komentar terhadap artikel-artikel yang ada. Jika Anda ingin mendapatkan artikel/informasi tentang majalah "Christian View", Anda bisa menghubungi redaksi situs ini. Ingin tahu selengkapnya? Berkunjunglah sekarang! (SS) STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DAN INFO YLSA DI SITUS PASKAH INDONESIA Situs Paskah Indonesia adalah situs berbahasa Indonesia yang menyediakan bahan Paskah yang sangat lengkap, di antaranya: Tip-tip menarik seputar Paskah, info buku yang berhubungan dengan Paskah, ucapan Paskah, info profil user baru, kolom status online, humor Paskah, khotbah audio, link situs Paskah, blog mengenai Paskah, renungan Paskah, lagu Paskah, puisi Paskah, bahan mengajar Paskah, kesaksian Paskah, drama Paskah, artikel Paskah, topik forum yang aktif dikunjungi, Facebook YLSA dan lowongan YLSA. Situs "paskah.sabda.org" juga dirancang sedemikian rupa agar setiap pengunjung bisa ikut berpartisipasi dengan mengirimkan renungan, artikel, atau juga blog Paskah untuk bisa saling berbagi berkat dengan pengunjung yang lain. Fasilitas forum juga tersedia di situs ini sehingga pengunjung bisa ikut berdiskusi seputar topik Paskah. Keistimewaan lain dari situs ini adalah disediakannya fasilitas mengirimkan ucapan selamat Paskah untuk teman seiman dan pengunjung yang lain. Jadi, tunggu apalagi? Segera kunjungi situs "paskah.sabda.org"! ==> http://paskah.sabda.org/ Kontak: < penulis(at)sabda.org > Redaksi: Truly Almendo Pasaribu, Sri Setyawati (c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org/ > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/penulis > Berlangganan: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |