Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/64 |
|
e-Penulis edisi 64 (21-2-2010)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ Edisi: 064/Februari/2010 Tema: Menulis dengan Detail DARI REDAKSI__________________________________________________________ JIWA SEBUAH TULISAN Shalom, Pernahkah Anda membaca sebuah tulisan dan merasa bahwa tulisan tersebut tidak "berinteraksi" dengan Anda? Ada banyak penjelasan dalam tulisan tersebut, namun tidak dapat Anda bayangkan dengan jelas, bahkan tidak terbayang sama sekali mengenai suasana, keadaan, waktu, emosi, ekspresi, dan sebagainya yang dapat membawa jiwa Anda menyatu dengan bacaan tersebut. Boleh dikatakan, tulisan tersebut tidak memiliki jiwa. Salah satu alasan mengapa tulisan menjadi tidak "berjiwa" adalah masalah detail tulisan. Banyak tulisan yang berisi pemaparan yang panjang lebar, namun tidak menuliskan dengan detail "rasa, bentuk, suasana, atau ekspresi" yang merupakan jiwa tulisan tersebut. Akibatnya, tujuan penulis pun bisa tidak tercapai, bahkan pembaca akan dengan cepat melupakan apa yang baru saja mereka baca. Tentu kita tidak ingin kita menulis dengan sia-sia, bukan? Publikasi e-Penulis minggu ini akan membawa kita melihat pentingnya menulis dengan detail semua gambaran yang akan menghidupkan tulisan kita. Semua detail akan memberikan warna dalam tulisan, sehingga tulisan akan memiliki jiwa. Dengan jiwa yang ada dalam setiap tulisan, maka pembaca pun akan membaca tulisan kita dengan melibatkan jiwa mereka. Tidak hanya pada saat menulis saja, dalam proses membuat garis besar tulisannya pun, seorang penulis harus sudah mulai memperhatikan setiap detail yang harus ada dalam tulisannya. Simaklah artikel dan tips pada edisi ini agar kita dapat termotivasi lagi untuk memberikan jiwa dalam tulisan kita, yaitu dengan menghidupkan setiap bentuk, warna, rasa, atau emosi melalui kata-kata yang kita tulis. Selamat menyimak. Pimpinan Redaksi e-Penulis, Davida Welni Dana http://pelitaku.sabda.org/ http://fb.sabda.org/penulis/ ______________________________________________________________________ Detail membuat tulisan Anda hidup! DAFTAR ISI____________________________________________________________ - Dari Redaksi: Jiwa Sebuah Tulisan - Daftar Isi - Artikel 1: Kebenaran dalam Tulisan - Artikel 2: Menulislah dengan Detail dan Cermat - Tips: Membuat Garis Besar yang Detail - Pojok Bahasa: "Rp" Itu Bukan Singkatan ARTIKEL 1_____________________________________________________________ KEBENARAN TERLETAK PADA DETAIL Detail, jika disampaikan dengan kebenaran, membuat tulisan Anda hidup dan dapat membantu pembaca memahami tulisan. Detail yang berasal dari pancaindera kita (menulis melalui indera kita), detail yang informatif, detail yang "agung"; dari situlah letak kebenarannya. Bukannya dari fakta. Fakta: Kami makan malam pada pukul 6 malam. Detail: Ayam panggang, kentang rebus merah, tongkol jagung, dan tomat dihidangkan saat makan malam. Jagungnya sedikit belum matang; jagung, yang dibelinya di pasar petani pagi tadi, tampaknya dipaksakan masak dari sebuah rumah kaca yang berada di tengah kota. Tentu saja, ini bukanlah sungguh-sungguh hasil dari ladang petani. Satu detail yang informatif yang dirajut dengan penuh keahlian dapat menghubungkan karakter atau tempat secara lebih efektif daripada seribu aspek lainnya. Saat saya mengambil buku dari lemari saya yang berjudul "Ladies Start Your Engines" (Wanita, Nyalakanlah Mesinmu) sebagai bahan referensi, saya membuka cerita karangan Norma Harrs yang berjudul, "In the Driver`s Seat" (Di Tempat Duduk Pengemudi.) Berikut ini adalah paragraf pembukanya: "Ini adalah upacara kematian pertama selama 10 tahun belakangan yang dilalui Emma tanpa Fran. Namun, di satu sisi, Fran berada di sana; walaupun dia terbaring di kamar lain dengan pipi yang merah merona seperti batu pualam Perawan Maria yang dijual di toko-toko Kristen. Bagaimana cara mereka melakukannya adalah sebuah misteri karena Fran sebenarnya memunyai kulit yang mirip dengan kertas lilin yang sudah dibentuk dan siap dimasukkan ke dalam panggangan." Saya tidak tahu apa pendapat Anda, tapi saya dapat melihat kulit Fran apa adanya, sebelum dan sesudahnya. Pilihan detail yang indah yang menggambarkan kulit Fran sekaligus memberikan kita detail yang penuh cerita tentang karakter-karakternya dan juga tentang nada ceritanya. Saya merasakan ketidaksopanan dari paragraf tersebut dan saya menyukainya. Seraya Anda menulis draf pertama Anda, raihlah dan tangkaplah sebuah detail sembari pena Anda terus bergerak. Sebuah detail yang menggerakan tulisan Anda, sebuah detail yang menyampaikan dengan tepat situasi atau karakter tertentu, sebuah detail yang memperdalam atau memberikan tekstur pada sebuah kalimat. Ada kemungkinan ketika menangkap semua detail tersebut Anda berisiko memasukkan terlalu banyak detail ke dalam tulisan Anda sehingga membaca tulisan tersebut seolah-olah sedang berenang melewati rerumputan laut untuk sampai ke tepi pantai. Tak apa. Pada saat Anda menulis ulang draf Anda, pilihlah detail yang paling kuat, satu detail "penuh cerita" yang memberikan potongan kebenaran tersebut. Selain itu, ketika memoles tulisan Anda kembali, Anda akan menyadari perlunya lebih banyak detail-detail tertentu yang spesifik, yang akan Anda tambahkan seperti bumbu yang Anda tambahkan dalam memasak kaldu cerita Anda. Hemingway berkata, "Ada banyak kata yang Anda tidak tahan untuk mendengarnya dan pada akhirnya hanya nama-nama tempatlah yang memiliki derajat." Ketika menuliskan detail yang Anda pilih, tuliskanlah nama mereka. Ini adalah cara untuk menghargai orang, tempat, dan benda, dan pada saat yang sama Anda berlatih untuk menulis secara spesifik. Pegunungan Sangre de Cristo, Laut Adriatik, angin Chinook menghembus di Pasifik Barat Laut. Rabu sore. Mobil Chrysler berpintu empat. SMP Samuel Gompers. Ketika Anda membaca tulisan penulis kesukaan Anda, perhatikanlah detail yang mereka pilih dalam menyampaikan sesuatu dengan jujur dan hidup. Jika Anda tidak ingin menandai buku Anda dengan catatan dan garis bawah, catatlah detail-detail tersebut di buku catatan Anda. Mereka dapat membantu Anda melihat sebuah gambaran dengan lebih jelas, mengungkapkan sebuah karakter, atau mengokohkan situasi cerita. Tengoklah kembali beberapa tulisan Anda sebelumnya dan lihatlah bagaimana tambahan sebuah detail dapat membuat perbedaan. Atau adakah yang dapat Anda pangkas dengan bijaksana sehingga dapat menyisihkan tempat yang diperlukan tulisan Anda untuk merekah? Detail, jika Anda pilih dengan saksama, sama seperti alat pengatur fokus pada sebuah teropong. Hanya dengan sedikit putaran pergelangan tangan Anda, fokus gambarnya menjadi jelas dan tajam. "Saya mencoba mencari detail yang menyala di dalam diriku seperti lampu neon," kata Spalding Gray. Inilah saran saya untuk Anda! Setiap hari dalam seminggu, tulislah di buku Anda sebuah paragraf yang dimulai dengan, "Pagi ini..." dan carilah detail yang memancarkan cahaya dalam diri Anda. (t/Uly) Diterjemahkan dari: Nama situs: Judy Reeves Judul artikel asli: Truth is in the Details Penulis: Judy Reeves Alamat URL: http://www.judyreeveswriter.com/truth_in_details.htm ARTIKEL 2_____________________________________________________________ MENULISLAH DENGAN DETAIL DAN CERMAT Detail membuat tulisan Anda hidup! Perhatikanlah nasihat Tolstoy: "Saya tidak memberitahu. Saya tidak menjelaskan. Saya menunjukkan." Kata-kata Anda harus menghidupkan gambaran di benak Anda. Gambaran yang penuh warna, atau kalau mungkin, gambaran yang Anda telusuri seperti detektif yang hebat. Menurut Jack Cappon, seorang penyunting di Associated Press (AP), "warna" adalah perkara yang menyangkut detail -- terkadang detail yang kecil-kecil. Jules Loh dari AP, dalam sebuah profil Herbert Hoover, mengamati bahwa di meja kerja Hoover ada sebuah kotak yang berisi selusin pensil yang diserut tajam; sebuah detail yang biasanya tak luput dari pengamatan para penulis yang baik. Namun, Loh juga melihat bahwa penghapus di semua pensil itu hampir habis dipakai. Detail ini bercerita lebih banyak tentang Hoover daripada hal-hal yang tampak jelas: warna dasinya, kilap sepatunya, dll.. Tulisan yang "berwarna" menyiratkan sebuah cara untuk "menyimak" sebuah cerita agar Anda dapat "menunjukkannya" pada pembaca. Wilson Thornley, seorang guru menulis, mengatakan: "Gunakanlah pancainderamu untuk mengumpulkan informasi yang konkrit dan tepat. Daripada mengatakan, wanita itu `gugup`, lebih baik mengatakan bahwa dia meremas-remas jari-jarinya, dia memutar-mutar cincinnya, memainkannya sampai ke buku jarinya, dan dia mengigit bibirnya." Katakanlah dengan cermat! Ketika Anda menuliskan, "Ibu Maria berkata dia tidak bisa pergi malam Jumat," Anda perlu bertanya: Siapa yang tidak bisa pergi -- Bu Maria atau ibunya Maria? Jangan mengatakan, "Musim yang bercuaca buruk telah tiba," tapi katakanlah, "Hujan turun setiap hari selama seminggu." Dan, gunakanlah kata "mengatakan", kecuali jika maksud Anda adalah "mengungkapkan, menyatakan, mengumumkan, mendebat, menyingkapkan, menegaskan, meminta, memerhatikan, mengamati, menunjukkan, atau mengomentari." Setiap kata memunyai makna khusus dan jangan digunakan hanya demi variasi. (t/Uly) Diterjemahkan dari: Nama buku: Secrets of Successful Writing Judul asli artikel: Be Spesific and Precise Penulis: Dewitt H. Scott Penerbit: Reference Software International, USA 1989 Halaman Artikel: 33 -- 34 TIPS _________________________________________________________________ MEMBUAT GARIS BESAR YANG DETAIL Membuat dan menggunakan garis besar yang detail adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan saat menulis artikel Anda. Dengan ini, Anda dapat mengatur ide-ide Anda terlebih dahulu untuk memastikan bahwa konten Anda akan mengalir dengan lancar. Berikut adalah bagaimana Anda dapat membuat garis besar yang detail. 1. Pilih topik. Tentukanlah topik apa yang akan Anda tulis. Pastikan bahwa itu adalah sesuatu yang akan mencapai tujuan Anda dan sesuatu yang akan menangkap perhatian target pembaca Anda. 2. Penelitian yang mendalam. Hal berikutnya yang harus dilakukan adalah penelitian secara mendalam terhadap topik pilihan Anda. Anda dapat menggunakan blog, forum, situs, buku elektronik, dan lain-lain sebagai sumber informasi. Anda juga dapat melakukan wawancara dan berbicara dengan orang-orang yang Anda targetkan. Semakin banyak informasi yang Anda kumpulkan, semakin baik. 3. Mengumpulkan ide (brainstorming). Selain informasi yang telah Anda kumpulkan melalui penelitian, Anda dapat juga mencantumkan pikiran dan ide-ide Anda sendiri pada artikel Anda. 4. Proses eliminasi. Buatlah judul yang membatasi lingkup artikel Anda. Lalu, telitilah dalam mempelajari semua informasi yang telah diperoleh dari penelitian dan pengumpulan ide yang telah Anda lakukan. Pilihlah yang benar-benar penting untuk disampaikan kepada pembaca dan eliminasilah yang tidak penting. Proses ini akan membuat artikel Anda tajam dan efisien. Aturlah semua informasi ini dalam cara yang logis untuk membuat garis besar dan cetak biru yang mudah bagi artikel Anda. (t/Davida) Diterjemahkan dari: Nama situs: Ezine @articles Judul asli artikel: Article Writing Tips: How to Create a Detailed Outline Penulis: Sean R. Mize Alamat URL: http://ezinearticles.com/?id=3077473 POJOK BAHASA__________________________________________________________ "Rp" ITU BUKAN SINGKATAN Bahasa Indonesia sesungguhnya adalah bahasa yang mudah dipelajari dan mudah dipakai. Buktinya hingga saat ini digunakan oleh lebih dari 100 juta orang -- paling tidak di Nusantara ini -- belum lagi orang asing yang makin banyak berbahasa Indonesia dengan lancar. Sayangnya, banyak yang kurang peduli terhadap aturan mainnya, terutama dalam penggunaan tanda baca. Contohnya, beberapa iklan di bawah ini yang tayang di sebuah harian nasional. Iklan 1: "Rp. 1000,-/ ekor -- Festival Bebek Panggang" "Rp" sebagai penanda mata uang rupiah sesungguhnya telah menjadi lambang bukan lagi singkatan seperti layaknya dsb., dll., dan tsb. yang memang wajib diikuti oleh tanda titik, dengan begitu, "Rp" tidak lagi menggunakan titik di belakangnya. Hal ini sama seperti lambang dolar ($) atau yen (¥) penggunaannya adalah tanpa diikuti oleh tanda titik (.). Sedangkan untuk "koma strip" (,-) seharusnya diganti dengan "koma nol nol" (,00), misalnya Rp 1.000,00 yang menandakan tidak ada tambahan sesen pun. Atau bolehlah dalam bahasa iklan menjadi Rp 1000/ekor, lebih ringkas, bukan? Iklan 2: "Tempat duduk terbatas hanya 7,000 -- Macau mulai USD 49" Di dalam bahasa Indonesia penulisan koma di belakang angka adalah guna mengakhiri keberadaan angka besar/angka utama. Misalnya seperti contoh pertama yang sudah ditulis di atas. Jadi tidak salah jika kita membaca iklan tersebut menjadi "hanya untuk tujuh tempat duduk" bukan "tujuh ribu tempat duduk". Selama iklan tersebut memakai bahasa Indonesia, bukankah aturan menuliskan bilangan angka juga seharusnya mengikutinya? Apakah karena harga tiketnya memakai dolar sehingga menyebut jumlah tempat duduk mengikuti aturan "US English"? Iklan 3: "Diperpanjang s/d 15 Desember 2008 -- Pengundian Akhir Dilakukan Akhir Desember 2008" Untuk contoh yang terakhir ini, tidak berhubungan dengan angka, tapi masih seputar tanda baca. Yang sudah benar dalam iklan ini adalah dalam menuliskan "diperpanjang" dan "dilakukan" tidak menjadi "di perpanjang" dan "di lakukan". Hanya saja, penulisan singkatan "sampai dengan" seperti kembali ke zaman dahulu kala. Ini juga kasus yang banyak sekali terjadi di dalam penulisan iklan kita. Jarang sekali ditemukan penulisan singkat "sampai dengan" seperti yang seharusnya: "s.d." bukan lagi "s/d". Entah mengapa hal ini selalu terjadi. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Bahasa, Please! Penulis: Benwal Alamat URL: http://benwal.blogdetik.com/2008/12/27/ Lihat pula Ejaan yang Disempurnakan bagian III/I/1/d Alamat URL: http://id.wikisource.org/wiki/EYD#I._Singkatan_dan_Akronim ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Sri Setyawati Kontak redaksi/kirim bahan: penulis(at)sabda.org Berlangganan: Kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Berhenti: Kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ Situs PELITAKU: http://pelitaku.sabda.org/ Facebook: http://fb.sabda.org/penulis/ Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org ______________________________________________________________________ Melayani sejak 3 November 2004 Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Penulis 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |