Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/60 |
|
e-Penulis edisi 60 (21-10-2009)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ Edisi: 060/Oktober/2009 Tema: Blog DARI REDAKSI__________________________________________________________ BLOG: SARANA MEMBAGIKAN PEMIKIRAN LEWAT TULISAN Shalom, Sebagian besar orang yang menulis pasti ingin tulisannya dapat diketahui oleh orang lain, meski dalam jumlah kecil sekalipun. Itulah sebabnya banyak penulis ingin tulisannya dapat diterbitkan atau dipublikasikan sehingga ada semakin banyak orang yang dapat membaca pendapat maupun pemikirannya. Namun, jika tulisan kita tidak juga dapat diterbitkan atau dipublikasikan melalui media cetak, apakah artinya usaha kita berhenti sampai di situ? Tentu saja tidak! Teknologi telah menyuguhkan beragam pilihan fasilitas agar tulisan setiap penulis tidak hanya tersimpan dalam file pribadinya saja. Dengan atau tanpa diterbitkan oleh penerbit, tulisan-tulisan tersebut masih dapat dibaca oleh orang lain. Salah satunya adalah melalui media blog. Menyambut Hari Blogger Nasional yang sudah ditetapkan jatuh pada setiap bulan Oktober, e-Penulis pun menghadirkan edisi yang bertema Blog. Mengapa? Karena blog sendiri telah memberikan angin sejuk bagi para penulis untuk lebih kreatif dalam menulis dan dengan tanpa batas membuka pemikiran-pemikiran mereka untuk dibaca lebih banyak orang. Apa sajakah peluang blog dalam dunia kepenulisan Kristen? Apa pendapat blogger mengenai tren blog saat ini? Semua itu dapat Anda temukan dalam edisi e-Penulis bulan ini. Istimewanya, tulisan-tulisan yang ada dalam edisi kali ini pun merupakan tulisan para blogger dari situs komunitas blogger Kristen (SABDA Space). Keterangan lengkap mengenai situs SABDA Space dapat Anda simak dengan lebih lengkap dalam kolom Pena Maya. Jangan lewatkan pula artikel khusus yang berjudul "Teks dan Terjemahan Alkitab" yang kami sajikan dalam rangka ulang tahun ke-15 pelayanan "Biblical Computing" Yayasan Lembaga SABDA. Kami ucapkan selamat menyimak. Teruslah menulis! Pimpinan Redaksi e-Penulis, Davida Welni Dana http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ http://pelitaku.sabda.org/ ______________________________________________________________________ Segala sesuatu dalam kehidupan dapat ditulis jika Anda punya keberanian untuk itu, juga imajinasi untuk mempercantiknya. Musuh terbesar kreativitas adalah keraguan pada diri sendiri. -Sylvia Plath- DAFTAR ISI____________________________________________________________ - Dari Redaksi: - Daftar Isi - Artikel 1: Gaet Peluang Blog - Artikel 2: Pledoi Blogger - Artikel Khusus: Teks dan Terjemahan Alkitab - Pena Maya: SABDA Space: Komunitas Blogger Kristen - Tokoh Penulis: Ted Dekker - Info: Perayaan 15 Tahun SABDA 19 -- 23 Oktober 2009 ARTIKEL 1 ____________________________________________________________ GAET PELUANG BLOG Indonesia tak selalu kalah jika harus bersaing dengan negara maju macam Jerman, Italia, dan Perancis. Buktinya, di ranah blog WordPress, negara kita bisa mengalahkan ketiga negara Eropa tersebut. Demikian berita yang dilansir oleh situs berita www.detikinet.com. Kedigdayaan Indonesia ini dilihat dari bahasa yang tersebar di layanan blog WordPress.com. Menurut data per Desember 2008, bahasa Indonesia digunakan oleh 5 persen blog di WordPress. Sementara blog berbahasa Jerman, Perancis, dan Italia masing-masing hanya digunakan tak lebih dari 2 persen. "Ada sekitar 300 ribu blog yang mengunakan bahasa Indonesia di WordPress. Namun itu bisa saja pemilik blog tersebut tak berada di Indonesia," ujar perintis WordPress, Matt Mullenweg. Di antara negara-negara pengakses WordPress.com, Indonesia memang merupakan negara yang memiliki lalu lintas tertinggi dibanding negara lain. WordPress.com tercatat menduduki peringkat ke-8 terbesar jumlah pengaksesnya dibandingkan situs lain di Indonesia. "Selain itu, Indonesia juga menjadi negara dengan pertumbuhan blog WordPress tercepat kedua," tandas Mullenweg. Fenomena ini sesuai dengan data APJI yang menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada tahun 1998, hanya tercatat 512 ribu pengguna internet. Setahun berikutnya, jumlahnya melonjak hampir dua kali lipatnya. Jumlahnya terus bertambah secara mencengangkan hingga menembus angka 25 juta pengguna dalam satu dekade. Sementara itu lembaga riset digital comScore, jumlah pengguna internet di seluruh muka bumi ini hingga awal tahun 2009 sudah melampaui angka 1 miliar. Tahun Pelanggan Pemakai 1998 134.000 512.000 1999 256.000 1.000.000 2000 400.000 1.900.000 2001 581.000 4.200.000 2002 667.002 4.500.000 2003 865.706 8.080.534 2004 1.087.428 11.226.143 2005 1.500.000 16.000.000 2006 1.700.000 20.000.000 2007 2.000.000 25.000.000 Tabel: Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet (kumulatif). Perkiraan s/d akhir 2007. Inilah peluang baru untuk pekabaran Injil. Kita perlu memanfaatkan blog sebagai media untuk menyatakan Kabar Baik dari Allah. Inilah dunia pelayanan baru, yaitu pelayanan literatur menggunakan blog. Saat ini sudah ada banyak buku panduan tentang cara membuat blog, dan sesungguhnya cara membuat blog itu sangat mudah. Begitu mudahnya sehingga banyak orang yang terburu-buru membuat blog, tapi kemudian lalai untuk mengisinya. Melihat fenomena ini, saya tiba-tiba digerakkan untuk menyiapkan naskah buku tentang cara menulis untuk blog. "Blog" merupakan singkatan dari kata "web+log" yang artinya catatan di dalam web. Istilah "weblog" pertama kali dilansir oleh Jorn Barger pada 17 Desember 1997. Sedangkan singkatan "blog" dibuat oleh Peter Merholz, yang sebenarnya membuat plesetan dari kata weblog menjadi we blog di blog Peterme.com. Tak lama kemudian, Evan Williams pada perusahaan Pyra Labs menggunakan kata "blog" sebagai kata benda dan kata kerja ("to blog" atau "ngeblog" berarti menyunting weblog atau memasang tulisan baru di weblog), kemudian semakin memopulerkannya dengan meluncurkan produk Blogger . Catatan-catatan (yang disebut sebagai posting) pada blog sebenarnya menyerupai tulisan pada sebuah halaman web umum. Bedanya, tulisan-tulisan blog lebih sering diperbaharui dan dimuat dalam urut terbalik dengan menganut prinsip "first in-first out". Tulisan yang paling baru berada di urutan paling atas, diikuti dengan tulisan yang lebih lama ada di bawahnya. Media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh PyraLab sebelum akhirnya diakuisi oleh Google.Com pada akhir tahun 2002. Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat gratis dan dapat digunakan oleh siapa saja. Blog sesungguhnya adalah website juga. Namun pada website normal ada satu masalah kronis yang menghalangi orang untuk menambahkan konten baru -- yaitu masalah teknis. Meskipun sudah ada CMS (Content Management System) yang canggih, pembuatan website masih di luar jangkauan pengguna web umumnya. Blog sudah mengubah hal ini. Mereka menyediakan sebuah sistem publikasi konten yang begitu mudah digunakan oleh kebanyakan pengguna web. Dengan sedikit latihan, mereka bisa mempublikasikan konten ke World Wide Web. Membuat webiste normal itu dapat diibaratkan dengan orang yang akan membuat toko. Dia harus membeli atau menyewa lahan lebih dulu, kemudian membuat rancangan bangunan toko, menyewa tukang untuk membangunnya, lalu mengisi toko dengan barang-barang dagangan. Hal yang sama harus dilakukan oleh pemilik website normal. 1. Dia harus membeli nama domain (nama toko). 2. Menyewa webhosting (lahan toko). 3. Merancang tampilan dan membangun situs. 4. Mengisi situs dengan tulisan, gambar, audio dan/atau video. Sedangkan dalam blog, langkah 1 -- 3 dapat dilewati. Anda cukup memasukkan data-data yang dibutuhkan, seperti nama pengguna (user name), kata sandi (password), nama blog, dan alamat email. Maka dalam waktu kurang dari 10 menit, Anda sudah memiliki blog sendiri. Anda sudah dapat langsung memajang "barang dagangan" berupa tulisan, gambar, audio dan/atau video di blog Anda. Kelebihan Blog 1. Murah Ada banyak penyedia blog gratis yang dapat Anda gunakan. Misalnya blogger.com, wordpress.com, multiply.com, blog.360.yahoo.com, blogdrive.com, blogsome.com, livejournal.com, dan sebagainya. 2. Mudah Tidak membutuhkan peralatan dan "software" khusus. Yang dibutuhkan hanyalah alamat email, sambungan internet, dan browser. Jika Anda tidak punya komputer atau sambungan internet, maka Anda dapat menyewa di warung internet. Cara penggunaannya pun tidak terlalu rumit. Para penyedia blog sudah merancang supaya fasilitas-fasilitas yang dibuat seramah mungkin kepada pengguna awam (user friendly). Jika Anda terbiasa menggunakan email berbasis web, maka Anda tidak akan menemui kesulitan untuk menggunakan blog. 3. Menarik Jika tidak puas dengan tampilan "default", pada beberapa blog Anda masih dimungkinkan untuk mengganti atau memodifikasi tampilan template. Anda juga dapat menggunakan template gratisan yang banyak tersedia di internet. Template yang disediakan sudah cukup berjiwa seni, dengan paduan warna yang cukup manis Anda juga dapat menambahkan widget dan plugin untuk membuat blog Anda semakin atraktif. Misalnya, counter pengunjung, kata-kata mutiara, album foto, buku tamu, tautan, dll.. 4. Mutual Blog mengizinkan orang untuk meninggalkan komentar. Revolusi yang bisa dilihat pada blog dibandingkan dengan website tradisional adalah tambahan fungsi komentar ini. Pada setiap artikel yang dipublikasikan di blog, memiliki formulir yang mengizinkan siapa pun untuk memberikan komentar pada artikel tersebut. Perubahan itu mengubah sifat komunikasi website dari komunikasi satu arah menjadi alat komunikasi dua arah. Para pembaca bisa dengan mudah berkomunikasi dengan penulis, memulai diskusi yang dimulai dari sebuah artikel yang sedang dibaca, atau memberikan umpan balik lainnya. 5. Mutakhir Masalah besar lain yang menjadi wabah pada website tradisional adalah sifat statis mereka. Untuk menambahkan konten yang baru pada website dibutuhkan dua keahlian, yaitu keahlian menulis dan keahlian teknis seperti menguasai HTML, FTP, dan serverweb. Namun dalam blog, keribetan ini dapat dipangkas. Sepanjang Anda masih ingat username dan password serta memiliki akses internet, Anda dapat menambahkan konten baru kapan saja dan di mana saja. Bahkan sekarang ini, ada blog yang dapat di update dengan mengirimkan SMS dari handphone Anda. Selain itu, ada fasilitas Feed yang memudahkan Anda untuk berbagi konten dengan sesama pengguna blog. Dengan memasang tautan feed blog teman Anda, maka blog Anda juga akan menampilkan konten terkini yang ada pada blog teman. 6. Minus Sensor Kalau Anda menulis untuk media cetak, maka tulisan Anda harus bersaing dengan puluhan atau bahkan ratusan tulisan lainnya. Padahal ruang pemuatan untuk media cetak sangat terbatas. Hanya tulisan yang terbaik yang akan dimuat. Seandainya Anda mampu menulis dengan baik, hal itu belum menjamin tulisan Anda akan lolos dari meja redaksi jika tulisan Anda tidak sesuai dengan kebijaksanaan media yang bersangkutan. Namun berbeda dengan blog, Anda bebas mengekspresikan diri Anda. Tidak ada yang akan menyensor tulisan Anda sebelum diterbitkan. Di sini, pengguna blog dituntut untuk bersikap dewasa dengan melakukan swasensor supaya tulisannya tidak melanggar batas-batas kesopanan, etika, dan hukum. 7. Menyebar Dengan memasang tulisan di internet, maka gagasan Anda dapat diakses oleh orang di seluruh dunia (sepanjang mereka memahami bahasa yang Anda gunakan). Blog saya yang menggunakan bahasa Indonesia tidak hanya diakses oleh orang yang ada di Indonesia, tapi juga orang-orang yang berada di Amerika, Tiongkok, Australia, Singapura, dan berbagai negara lain. Bandingkan jika kita hanya menyebarkan gagasan tersebut melalui koran atau buku. Karena keterbatasan persebaran, maka tulisan kita hanya dibaca oleh orang-orang yang ada di Indonesia. Apalagi kalau kita menyebarkannya hanya secara lisan. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: SABDA Space Penulis: Purnawan Kristanto <http://purnawan.web.id> Alamat URL: http://www.sabdaspace.org/gaet_peluang_blog dan http://www.sabdaspace.org/gaet_peluang_blog_2 ARTIKEL 2_____________________________________________________________ PLEDOI BLOGGER Blog, entah ia hanya sekadar tren atau memang satu komponen penting dari kemunculan sebuah budaya dan peradaban baru, saya merasa beruntung bisa menjadi salah satu saksi, bahkan bagian dari sejarahnya. Sampai saat ini mungkin masih ada beberapa pihak yang menganggap blog sebagai tren sesaat saja. Sebagaimana halnya mereka yang masih mempermasalahkan tentang mana budaya "tinggi" dan mana budaya "rendah", mereka ini menganggap karena ia hanya sebuah tren atau bagian dari pop culture, maka blog (juga friendster, forum komunitas, milis, chat, bahkan mungkin juga internet) tidak memberi sumbangan apa-apa bagi kemajuan peradaban dan budaya manusia. Blog hanyalah sebuah katarsis (sarana melampiaskan emosi), dan blogger hanyalah orang-orang narsis yang suka cari perhatian saja, demikian beberapa pendapat yang pernah saya dengar dari mereka. Apa pun itu, bagi saya hal seperti di atas hanyalah pengulangan sejarah. Setiap ada temuan baru yang dampaknya langsung dan meluas kepada masyarakat umum, maka pro kontra selalu muncul. Ingat TV yang menggusur buku, ingat musik pop yang menggusur musik klasik, ingat bioskop yang menggusur gedung-gedung opera, sms yang menggusur surat pos, dll.. Kini blog muncul menggusur situs yang bikinnya rumit itu, mungkin juga menggusur koran yang hanya memuat berita-berita besar dan hanya searah. Lalu pihak-pihak di atas mengatakan bahwa karena itulah blog berbahaya. Karena gampang dan murah bikinnya, berita bisa disampaikan oleh siapa saja, bahkan dengan sumber anonim, tanpa pengawasan serta bisa dibaca oleh seluruh dunia! Nah, beberapa orang memang ada yang ingin menjadi Superman, menyelamatkan dunia yang penduduknya "bodoh-bodoh" ini dari kejahatan disinformasi, karena ia merasa memiliki kelebihan; lebih pintar, lebih tahu banyak, dll.. Di satu sisi itu adalah sikap yang mulia, sangat sepakat kalau kita punya kewajiban untuk membagikan pengetahuan kita kepada orang lain (itulah salah satu fungsi blog dan media lainnya), namun nampaknya ada dua poin penting yang mereka lupa. Pertama, masyarakat tidaklah bodoh dan mereka memiliki hak untuk bersikap. Kedua, adalah kekanak-kanakan kalau kita selalu menuntut agar hanya suara kita saja yang boleh dan harus selalu didengarkan dan dituruti, lagipula itu juga sikap yang otoriter. Karena itulah, saya pikir blog telah menjadi suatu terobosan baru dalam hal komunikasi, satu hal vital dalam perkembangan budaya manusia. Makin banyak pula tokoh-tokoh penting, yang bahkan TV dan media cetak pun sebenarnya akan mau memuat opininya, tapi tetap punya blog untuk beropini (seperti Juwono Sudharsono yang menteri, atau penulis-penulis, seniman, dll. yang tulisannya sering "wira wiri" di surat kabar). Di satu sisi, sebagai sesama blogger, mereka jadi setara dengan saya, mungkin inilah globalisasi yang "baik". Berangkat dari "start" yang sama, jadi tanpa ada eksploitasi, lalu masyarakat yang memutuskan memilih yang mana. Apakah blog sebuah katarsis? Apakah blogger orang yang narsis? Ya, mungkin memang ada blogger yang terlalu ekstrem dalam "ngeblog", isi blognya selalu berpusat pada dirinya sendiri, dan itu menurut saya sah-sah saja. Kalau seandainya dia teman atau kenalan saya (apalagi yang tinggal di daerah lain), isi blog seperti itu malah yang saya cari. Bahkan kalaupun saya tidak kenal, sering kali memang ada beberapa pengalaman blogger yang menarik dan inspiratif. Tapi kalau bosan ya pindah saja, toh tidak semua blogger begitu. Bahkan blog yang tematis juga makin banyak. Selain itu, bagi saya, pertanyaan dan tuduhan itu pun sebenarnya bisa pula ditujukan kepada sastra dan seni. Kecuali ada yang berpikir bahwa kita bisa menciptakan satu karya seni dengan terlepas sama sekali dari pengalaman dan pandangan pribadi kita, maka tuduhan itu bisa disebut masuk akal. Karena bahkan karya seni realisme sosialis yang dituding terlalu politis pun kalau mau diteliti juga memuat kepercayaan, pengalaman, dan opini si pencipta terhadap dunianya. Akhirnya, jika nantinya blog ternyata hanyalah satu tren yang akan terlupakan sebagaimana halnya fashion/gaya hidup saja, maka saya pun tetap merasa gembira karena pernah menjadi bagian darinya. Sebab saya merasa jauh lebih baik mengikuti tren yang bisa memacu kreativitas, pikiran yang tajam, dan mendukung sistem yang demokratis daripada berkutat pada kebudayaan "tinggi" yang egois, stagnan, dan malah tidak peka pada lingkungan sekitarnya. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: SABDA Space Penulis: Y-Control Alamat URL: http://www.sabdaspace.org/pledoi_blogger ARTIKEL KHUSUS________________________________________________________ TEKS DAN TERJEMAHAN ALKITAB Banyak generasi sebelum Perjanjian Baru ditulis, hamba-hamba Allah telah menulis kitab-kitab Perjanjian Lama. Kitab-kitab ini adalah kitab suci bangsa Yahudi; jadi kita telah menerimanya melalui saluran-saluran yang agak berbeda dari rute yang ditempuh oleh teks Perjanjian Lama. Teks Perjanjian Lama telah bertahan terhadap kekerasan waktu selama berabad-abad lebih lama daripada Perjanjian Baru. Para penulis Perjanjian Lama menulisnya dalam bahasa Ibrani dan Aram, sedangkan seluruh Perjanjian Baru telah ditulis dalam bahasa Yunani. Oleh karena perbedaan-perbedaan ini, kami akan menguraikan teks Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru itu secara terpisah. I. Teks Perjanjian Lama Yesus berkata mengenai Perjanjian Lama bahwa "satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi" (Mat. 5:18). Demikianlah Ia mengajar bahwa Allah telah mengilhami seluruh teks Perjanjian Lama, bahkan sampai kepada hal-hal yang terkecil. Jemaat yang mula-mula menganggap pengilhaman Perjanjian Lama sebagai bagian yang pokok dan sangat penting dari ajarannya. Kitab-kitab Perjanjian Baru masih sedang ditulis selama abad yang pertama; jadi, ketika penulis-penulis Perjanjian Baru menyebutkan "Kitab Suci", pada umumnya maksud mereka adalah kitab-kitab yang kita kenal sekarang sebagai Perjanjian Lama. Petrus menulis bahwa "tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah" (2 Ptr. 1:20-21). Paulus memberi tahu Timotius, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah . . . " (2 Tim. 3:16a). Dan karena Allah mengilhami tulisan-tulisan ini, itu "bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran" (2 Tim. 3:16b). Pernyataan-pernyataan ini membangkitkan rasa ingin tahu kita tentang cara kerja Allah dalam penulisan Perjanjian Lama. Kita perlu mengerti proses ini sebelum kita menyelidiki bagaimana teks itu disampaikan kepada kita. Maka kita harus memikirkan perkara pengilhaman ini sebelum kita maju lebih jauh. II. Teks Perjanjian Baru Para penulis Perjanjian Baru menyelesaikan pekerjaan mereka dalam waktu sekitar 60 tahun sesudah penyaliban Yesus. Karena ditulis pada suatu zaman ketika kesusastraan tumbuh dengan subur, dan dari mulanya terus-menerus disalin, maka teks Perjanjian Baru telah bertahan dengan baik selama berabad-abad. J.H. Greenlee menaksir bahwa pada keseluruhannya kita memiliki 15.000 manuskrip lengkap dan kutipan Perjanjian Baru dewasa ini. Catatan redaksi: Uraian di atas belum merupakan uraian yang lengkap. Anda dapat melihat yang lebih lengkap dalam situs SABDA Alkitab di bagian Ensklopedi Fakta Alkitab: ==> http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=58&res=almanac Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: SABDA Alkitab Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=58&res=almanac PENA MAYA_____________________________________________________________ SABDA SPACE: KOMUNITAS BLOGGER KRISTIANI Perlunya wadah bagi para blogger Kristen Indonesia untuk saling berbagi dan menguatkan satu sama lain, mendorong Yayasan Lembaga SABDA untuk membangun situs SABDA Space pada tahun 2006 silam. Sampai saat ini, SABDA Space masih merupakan komunitas blogger kristiani terbesar di Indonesia dengan jumlah blogger lebih dari 4.000. Dalam 4 bulan terakhir, rata-rata hits per bulannya sebesar 4.293.277. Tidak ada persyaratan tertentu untuk dapat menjadi blogger di SABDA Space. Yang harus dilakukan lebih dahulu adalah mendaftarkan diri sebagai pengguna SABDA Space dengan mengeklik "Sign Up" yang selalu hadir di halaman depan situs SABDA Space. Hal terpenting yang harus diperhatikan setiap pengguna sebelum mulai menulis maupun beraktivitas dalam SABDA Space adalah memerhatikan dan mematuhi aturan main dalam SABDA Space. Kesemuanya itu dapat dijumpai dalam menu Policy dan menu Tentang Kami. Walaupun bebas berekspresi, namun komunitas ini cukup ketat dalam menerapkan aturan main yang sudah ada. Blog-blog terbaru akan langsung menyapa Anda ketika bertandang ke SABDA Space. Jika ingin melihat blog-blog yang lain, Anda dapat masuk ke menu Lihat Daftar Blog. Tulisan-tulisan dalam SABDA Space meliputi berbagai bidang dalam dunia kekristenan dan Anda dapat mencarinya berdasarkan tags untuk kata kunci atau kategori tertentu. Untuk memudahkan lagi, Anda juga dapat mencari tulisan-tulisan tertentu dengan memanfaatkan fasilitas pencarian. (DWD) ==> http://www.sabdaspace.org/ Selain SABDA Space, tersedia pula wadah bagi para blogger remaja Kristen di SABDA Space Teens: ==> http://teens.sabdaspace.org/ Diambil dari: Nama publikasi: ICW (Indonesian Christian Webwatch) Penulis: Davida Welni Dana Alamat URL: http://www.sabda.org/publikasi/icw/1126/ TOKOH PENULIS_________________________________________________________ TED DEKKER Diringkas oleh: Sri Setyowati Ted Dekker (lahir 24 Oktober 1962) adalah seorang penulis laris versi majalah Times New York. Dia terkenal akan novel-novelnya yang menggetarkan hati dengan karakter-karakternya yang kompleks dan tak terlupakan. Pada awal kariernya, dia menulis beberapa cerita rohani yang menggetarkan hati, dan novel-novelnya dikategorikan sebagai karya fiksi Kristen. Novel-novel Dekker berikutnya adalah perpaduan ide utama novel-novelnya seperti "Adam", "Thr3e", "Skin", "Obsessed and BoneMan`s Daughters", dan "Fantasy" -- roman yang mengeksplorasi iman secara metafora. Buku-bukunya yang paling terkenal di antaranya adalah "Circle Series: Black, Red, White, Green"; "Paradise Books: Showdown, Saint, Sinner, House" (bersama Frank Peretti); dan "Skin". Dekker lahir dari pasangan misionaris yang hidup di antara suku-suku kanibal di Indonesia. Karena pekerjaan orang tuanya yang sering bepergian jauh dan berpisah dari anak-anaknya dalam jangka waktu yang lama, Dekker menceritakan awal perjalanan hidupnya dalam satu kebudayaan di mana dia adalah orang asing yang menyenangkan dan sekaligus kesepian. Kehidupan unik itulah yang memaksanya memercayai khayalannya sendiri untuk menciptakan dunia tempat dia berada. Setelah meninggalkan Indonesia, Dekker menyelesaikan pendidikannya di SMU internasional dan menetap di Amerika Serikat untuk mempelajari ilmu filosofi dan agama. Setelah memperoleh gelar sarjana muda dari Universitas Evangel, dia bergabung dalam dunia kerja yang menjadi batu loncatannya meraih kesuksesan. Namun, perjalanan hidupnya membuatnya resah dan setelah melewati masa-masa keberhasilan, dia membangun usaha sendiri untuk mengejar keberhasilan yang lebih besar. Pada awal tahun 90-an, ketika mengunjungi seorang teman yang baru saja menulis sebuah buku, Dekker memutuskan untuk mewujudkan keinginan yang telah dipendamnya sejak lama, yaitu menjadi penulis novel. Dalam jangka waktu 2 tahun, dia menulis dua buah novel yang sangat panjang sebelum membuang dan menulis ulang dari awal kedua novel tersebut. Sejak saat itu, Dekker menyadari bahwa bercerita merupakan sesuatu yang membuatnya merasa puas, dan sungguh, pekerjaannya tidak jauh lebih menyenangkan dibanding tulisan hasil karyanya. Dia meninggalkan usahanya, mengajak keluarganya pindah ke daerah pegunungan di Colorado Barat dan mulai menulis sepenuh waktu untuk novelnya yang ke-3. Karya pertama dari empat karyanya yang dikirimkan ke penerbit tidak menunjukkan titik terang dan membuatnya gelisah. Setelah selesai dengan keempat novelnya yang semuanya ditolak (termasuk novel terlarisnya sekarang, "Black"), Dekker menulis "Heaven`s Wager", lebih ke arah buku Kristen. Kemudian empat tawaran datang dan Dekker menulis tiga buku, bekerja sama dengan Thomas Nelson. Dekker mulai menulis enam cerita menggetarkan hati yang dengan cepat menduduki posisi atas daftar buku terlaris. Sehingga ia dijuluki sang maestro penulis cerita Kristen yang menggetarkan hati. Yang menarik, penerbit dan toko buku-toko buku tidak begitu tahu bagaimana mengategorikan karya Dekker. Dia adalah sebuah anomali dalam dunia penulis Kristen; tidak ada buku lain yang memiliki kategori yang sama dengan buku-bukunya. (t/Setya) Diterjemahkan dari: Nama situs: Wikipedia Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://en.wikipedia.org/wiki/Ted_Dekker INFO__________________________________________________________________ PERAYAAN 15 TAHUN SABDA 19 -- 23 OKTOBER 2009 Banyak sukacita mewarnai minggu ketiga perayaan 15 Tahun SABDA. Selain jumlah fan SABDA yang sudah melewati angka 1.000, peluncuran Aplikasi Facebook SABDA Ayat juga telah mendapat sambutan yang hangat dari para penggunanya. Bagi Anda yang ingin facebooknya dihiasi dengan tampilan ayat setiap hari secara otomatis, silakan menambahkan aplikasi SABDA Ayat melalui URL berikut ini. ==> http://apps.facebook.com/sabda_ayat/ Sementara itu, masih ada beberapa kendala untuk peluncuran Tutorial SABDA Alkitab dan upgrade situs SABDA.net. Kami mohon dukungan doa dari Anda semua agar kedua proyek tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Memasuki perayaan minggu ke-3 ini, ada beberapa acara yang akan YLSA laksanakan, yaitu: - Peluncuran CD Image SABDA (ISO) - Dimulainya Pemilihan (Polling) Karya Slogan, Desain Stiker SABDA, dan Desain T-Shirt SABDA - Peluncuran Gadget "AYATIZER" - Peluncuran upgrade CD Alkitab Audio (TB dan BIS) Doakan agar semua rencana tersebut berjalan dengan lancar dan menjadi berkat bagi banyak orang. Terima kasih, Tuhan memberkati. ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Sri Setyawati Kontributor: Tabita Marthina Utami Kontak redaksi/kirim bahan: penulis(at)sabda.org Berlangganan: Kirim e-mail ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Berhenti: Kirim e-mail ke unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ Situs PELITAKU: http://pelitaku.sabda.org/ Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum Network Literatur: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org ______________________________________________________________________ Melayani sejak 3 November 2004 Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Penulis 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |