Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/6 |
|
e-Penulis edisi 6 (14-4-2005)
|
|
<><============================><>*<><=============================><> ><><>< e-Penulis ><><>< (Menulis untuk Melayani) Edisi 006/April/2005 <><============================><>*<><=============================><> MENULIS TENTANG DIRI SENDIRI <><============================><>*<><=============================><> =#= DAFTAR ISI =#= * Dari Redaksi : Anda adalah Ide untuk Tulisan Anda * Artikel : Menulis tentang Diri Sendiri * Biografi : Elizabeth "Betty" Greene * Pojok Bahasa : Pemakaian Tanda Koma * Seputar CWC : 1. Publikasikan Tulisan Anda di CWC! 2. Tulisan Baru di CWC * Stop Press : Mohon Maaf atas Keterlambatan Penerbitan Publikasi YLSA * Surat Anda : Majalah Dinding <><============================><>*<><=============================><> =#= DARI REDAKSI =#= Salam kasih dalam Kristus, Ide merupakan salah satu modal untuk menulis. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika seorang penulis tiba-tiba kehabisan ide. Yang terjadi adalah Anda akan berhenti menulis. Anda tidak menginginkan hal ini terjadi, bukan? Nah, jika Anda mengalami hal seperti itu, kami ada ide untuk Anda, yaitu cobalah menulis tentang diri sendiri. Dengan kata lain, carilah ide dari apa yang telah Anda alami selama ini. Menulis tentang diri sendiri tidak selalu berkaitan dengan menulis perjalanan hidup atau autobiografi. Tetapi dapat juga mengenai berbagai peristiwa yang yang kita alami. Menulis tentang diri sendiri akan terasa lebih mudah karena ide tersebut diambil berdasarkan peristiwa yang telah kita alami dan bukan berusaha untuk membentuk suatu peristiwa baru. Berkaitan dengan hal tersebut, maka e-Penulis Edisi 006/2005 ini mengusung tema MENULIS TENTANG DIRI SENDIRI. Artikel yang kami sajikan bisa menjadi sumber ide bagi Anda untuk menulis. Kami juga memberikan contohnya melalui tulisan biografi dari Elizabeth "Betty" Greene. Sedangkan pada Kolom Pojok Bahasa, kami sajikan aturan mengenai Pemakaian Tanda Koma. Dan jika Anda telah mulai menghasilkan sebuah tulisan, jangan ragu-ragu untuk mulai mempublikasikannya ke Situs CWC. Anda dapat membaca cara-cara mempromosikannya di Kolom Seputar CWC. OK, tanpa berbasa-basi lagi, silakan Anda menikmati sajian e-Penulis bulan ini. (Har) Tim Redaksi <><============================><>*<><=============================><> =#= ARTIKEL =#= MENULIS TENTANG DIRI SENDIRI ============================ Laurel Schmidt telah menciptakan buku yang indah. Dia membuat buku yang didasarkan pada teori kecerdasan majemuk (multiple intelligences) temuan Howard Gardner. Bukunya itu diharapkan dapat membantu para orangtua dan guru dalam rangka melejitkan pelbagai kecerdasan yang telah dimiliki setiap anak. Buku Schmidt yang diberi judul "Seven Times Smarter" (diterjemahkan Penerbit Kaifa menjadi Jalan Pintas Menjadi Tujuh Kali lebih Cerdas) memang ditujukan untuk membangkitkan potensi kecerdasan seorang anak sejak sangat dini. Schmidt, dengan menarik, menguraikan pandangannya sembari mengisahkan masa kecilnya. Itulah yang kemudian membuat buku Schmidt ini berbeda dan indah. Indah lantaran buku itu mampu sekaligus mengenang masa-masa kanak- kanaknya saat dia ditumbuhkan oleh keluarganya. Dan, sebagaimana buku pembelajaran yang ditujukan untuk mengembangkan potensi anak- anak, Schmidt menekankan sekali soal pentingnya bermain dalam mengajari dan melatih anak-anak sesuatu. Di sini akan dikutipkan sedikit saja pandangan Schmidt berkaitan dengan upayanya untuk membantu para orangtua dan guru dalam melejitkan potensi word smart (kecerdasan berbahasa) sejak dini. Bagi yang berminat lebih jauh untuk memahami gagasan Schmidt dalam konteks yang luas dan dalam, silakan membaca buku tersebut. Buku yang Menyimpan Rahasia --------------------------- Apa yang dimaksud oleh Schmidt tentang "buku yang menyimpan rahasia"? Berikut kisah Schmidt. Silakan Anda menikmatinya. Kisah Schmidt tentang "buku yang menyimpan rahasia" ini sepertinya cocok untuk menjadi pembuka bagi penjelasan lebih jauh tentang jenis-jenis tulisan seperti apa yang mengisahkan tentang diri sendiri. Pernahkan Anda memandangi foto Anda sewaktu masih kecil, lalu muncul pertanyaan dalam benak Anda: "Apakah waktu itu aku bahagia?" Kalau saja Anda sempat membuat buku harian, Anda tentu akan tahu jawabannya. Buku harian bisa memberi keterangan tentang foto-foto masa kecil lho. Oleh karena itu, segeralah Anda membuat "sejarah" untuk masa depan Anda dengan membuat buku harian yang sederhana. Jangan menganggap enteng nilai sebuah buku harian. Setiap masukan -- coret-coret, yang Anda baca dan baca ulang -- merupakan peluang bagi sosial, dan bakat seni Anda. Anda bisa mengenali diri Anda. Anda lalu bisa menentukan diri Anda mau ke mana dan mau jadi apa Anda nanti. Berikut ini beberapa hal menarik yang dapat Anda petik dari buku harian Anda. - Mencurahkan perasaan ke dalam buku harian dapat membantu Anda melampaui masa-masa sulit dalam kehidupan Anda. Menulis buku harian bisa membantu saat Anda merasa sedih, merasa tidak dicintai, merasa tidak toleran, atau saat Anda merasa bodoh, sementara tidak ada seorang pun yang mau mendengarkan Anda. Menemukan cara untuk mengurangi perasaan sedih merupakan salah satu fungsi penting kecerdasan interpersonal. Siapa saja yang bisa melakukan ini akan mampu membangun ketabahan, di samping kemampuan untuk terus maju dan berkembang. - Menuliskan rasa marah, harapan, ketakutan, kecemburuan bisa mencegah Anda dari menguburkan emosi Anda dalam-dalam, yang menyebabkan emosi itu sulit diraih kembali. Penggunaan huruf besar, tanda seru, atau kata sifat saat menulis buku harian merupakan cara Anda berteriak tanpa harus membangunkan tetangga. - Buku harian layaknya sebuah ruangan yang dapat Anda datangi apabila Anda ingin menggali keanehan diri Anda dan menyendiri, tanpa perlu terus diawasi atau disensor. - Buku harian bisa menjadi teman yang aman untuk menyimpan khayalan tentang kemasyuran, kekayaan, dan cinta sejati, tanpa takut akan penolakan. Semua bentuk khayalan tersebut dapat membantu Anda memimpikan berbagai cara untuk meraih cita-cita yang bisa dicapai. - Jurnal atau buku harian bisa menjadi laboratorium bagi Anda yang memiliki kecerdasan di bidang bahasa. Inilah tempat para penulis muda mencoretkan gagasan mereka, yang mungkin saja berkembang menjadi novel, cerita pendek, kumpulan sajak, atau buku riwayat hidup. Jenis Tulisan yang Mengisahkan Ihwal Diri Anda ---------------------------------------------- CATATAN HARIAN Tulisan dalam bentuk catatan yang merekam kegiatan sehari-hari seseorang. Sifat tulisan ini, kebanyakan, sangat personal dan merupakan potret-diri si penulisnya. Biasanya pula, ciri tulisan yang ada di sebuah catatan harian menggunakan kata ganti orang pertama ("aku" atau "saya"). Sifat tulisan catatan harian memang sangat personal. Tulisan ini bercerita tentang pengalaman hidup si penulis catatan harian. Kadang, apabila kita membaca buku yang diangkat dari catatan harian, kita akan menjumpai sosok "keegoisan" sebuah buku. Buku itu hanya menceritakan diri sang penulis. Sepertinya, buku itu mengabaikan hiruk-pikuk dunia luar. Namun, memang, catatan harian kebanyakan hanya memperhitungkan dunia-batin, "dunia dalam" si penulis. Catatan harian dimanfaatkan benar oleh si penulis untuk menjelajah inner- space. Catatan harian juga banyak dimanfaatkan oleh para penulis untuk senantiasa menggali sumber mata air demi keperluan penulisan. Pengalaman, tentu tak akan ada habis-habisnya. Setiap hari, pengalaman dikumpulkan oleh setiap orang. Pengalaman seseorang tentu berbeda antara yang satu dengan yang lain. Lewat catatan harian, pengalaman itu distrukturkan, dikristalkan, dan diberi sentuhan karakter diri si penulis catatan harian. Inilah bahan tulisan yang mahal harganya apabila kelak dapat dipublikasikan dalam bentuk yang beragam. BIOGRAFI Tulisan-tulisan yang dibukukan yang menguraikan riwayat hidup seorang tokoh. Kadang, buku semacam ini ditulis setelah orang yang ingin diceritakan riwayat hidupnya itu sudah meninggal. Di dalam penulisan buku biografi ini memang diperlukan orang lain untuk menuliskannya. Buku dalam bentuk biografi sebenarnya sangat layak dibaca oleh siapa saja. Di dalam buku biografi kita dapat belajar dari pengalaman orang lain. Dan, enaknya, pengalaman orang lain itu sudah disistematisasi sedemikian rupa sehingga kita tinggal "mengunyah" secara perlahan-lahan. Belajar dari pengalaman orang lain, terutama apabila pengalaman itu berisikan kisah-kisah meraih sukses dan prestasi, tentu amat diperlukan untuk memperbaiki kualitas hidup kita. AUTOBIOGRAFI Tulisan-tulisan yang mengisahkan riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri. Kadang seseorang yang rajin menulis catatan harian akan lebih mudah menuliskan sendiri riwayat hidup pribadinya. Tentu saja, buku autobiografi sifatnya lebih luas daripada catatan harian. Apabila catatan harian penceritaannya mengambil bentuk kronologis secara sangat ketat dan di dalamnya tercantum tanggal, hari, bulan, tahun, dan bahkan jam, buku autobiografi lebih terbuka dan tidak seketat catatan harian. Tidak banyak tokoh yang menulis sendiri biografinya. Biasanya tokoh- tokoh terkenal yang menulis sendiri biografinya adalah yang memang menekuni dunia tulis-menulis atau menjadi penulis. Apabila tokoh tersebut tidak menjadi penulis, biasanya yang menuliskan riwayat hidupnya adalah penulis lain dan bentuknya menjadi biografi. MEMOAR Semacam kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menyerupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh-tokoh yang berhubungan dengannya. Buku memoar dapat disebut sebagai buku semi autobiografi yang diperluas dan dibuat seobjektif mungkin. Di dalam memoar, biasanya pandangan si penulis memoar sangat dominan dan cenderung "menang sendiri". Ini wajar saja sebab memoar memang dibuat untuk memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menyatakan pendapat yang dahulu tidak sempat dinyatakan. Demikian pembaca, contoh-contoh buku yang menceritakan diri sendiri. Kualitas buku-buku jenis seperti ini- apabila dipublikasikan ke khalayak yang lebih luas bergantung satu hal: kejujuran. Bahan dikutip dari sumber: Judul Buku : Quantum Writing Penerbit : MLC, Bandung, 2003 Hal : 205 - 211 <><============================><>*<><=============================><> =#= BIOGRAFI =#= Berikut ini kami sajikan salah satu contoh jenis tulisan yang mengisahkan tentang diri sendiri, yaitu biografi dari Elizabeth "Betty" Greene. ELIZABETH "BETTY" GREENE ======================== Meskipun Betty Greene tidak menganggap dirinya sebagai pendiri MAF (Mission Aviation Fellowship), namun pada kenyataannya dialah yang bekerja paling banyak pada tahun-tahun pertama pengajuan konsep organisasi misi penerbangan (mission aviation) sebagai sebuah pelayanan misi khusus. Lebih jauh lagi, dia adalah staf pekerja full time pertama dan pilot pertama yang terbang pada saat organisasi itu baru terbentuk. Meskipun dia seorang wanita, pengalaman dan keahliannya sebagai pilot tidak diragukan lagi. Betty bekerja di Air Force selama bulan-bulan pertama Perang Dunia II, menerbangkan misi-misi radar dan terakhir dia ditugaskan untuk mengembangkan beberapa proyek termasuk menerbangkan pesawat-pesawat pengebom B-17. Namun pelayanan di dunia militer bukanlah pilihan karier Betty. Oleh karena itu, sebelum PD II berakhir dia telah meninggalkan dunia militer dan memulai pelayanan seumur hidupnya sebagai seorang pilot misionaris. Betty tertarik di dunia penerbangan sejak dia masih kecil. Pada usianya yang ke-16, dia mengikuti pelajaran penerbangan. Saat masih kuliah di Universitas Washington, Betty mendaftarkan diri untuk mengikuti program pelatihan pilot pemerintah sipil. Program ini mempersiapkan dirinya untuk mencapai mimpinya menjadi seorang pilot misionaris. Dia bergabung dalam WASP (Women`s Air Force Service Pilots), motivasi utamanya adalah mencari pengalaman yang nantinya akan membantu Betty dalam melakukan pelayanan misi. Pada waktu luangnya, Betty menyempatkan diri untuk menulis sebuah artikel yang diterbitkan oleh Inter-Varsity HIS Magazine. Artikel tersebut menjelaskan tentang pentingnya misi penerbangan dan sekaligus rencana-rencananya untuk mewujudkan impiannya itu. Tulisan Betty tersebut mendapat perhatian dari Jim Truxton, seorang pilot angkatan laut yang sedang mendiskusikan masalah misi penerbangan dengan dua orang temannya. Jim menghubungi Betty dan memintanya untuk bergabung dengan mendirikan organisasi misi penerbangan. Tahun 1945, sesaat setelah MAF didirikan, permintaan penting datang dari Wycliffe Bible Translators untuk menolong pelayanan mereka di Mexico. Setelah beberapa bulan melayani di Mexico, Betty diminta oleh Cameron Townsend (pendiri Wycliffe), untuk menolong pelayanannya di Peru. Tugas Betty dalam pelayanan di Peru adalah menerbangkan para misionaris dan persediaan ke daerah pedalaman. Setiap kali terbang dia selalu melewati puncak-puncak pegunungan Andes, hal itu menjadikan dirinya sebagai pilot wanita pertama yang melakukan penerbangan tersebut. Betty "mengabdikan dirinya" kepada para misionaris di Ethiopia, Sudan, Uganda, Kenya, dan Kongo. Pada tahun 1960, Betty menjalani tugas penerbangannya yang terakhir, yaitu ke Irian Jaya. Tugas tersebut tidak hanya berbahaya tetapi juga sulit karena perjalanan hutannya yang berliku-liku dan mengerikan. Untuk menerima bantuan dari misi penerbangan, setiap pos misi harus membangun sendiri tempat tinggal landas pesawat. Sebelum pendaratan dilakukan, seorang pilot yang berpengalaman harus terlebih dulu terbang melintasi wilayah tersebut untuk memastikan keadaannya. Karena sebagian besar tugas Betty adalah di udara, dia segera menyadari bahwa dia tidak dapat mengimbangi teman sekerjanya, Leona St. John, atau 8 orang suku Moni yang membawakan barang-barangnya saat menyusuri hutan di wilayah Irian Jaya. Leona dan orang suku Moni tersebut telah terbiasa dengan hujan tropis yang terjadi setiap hari, melewati jembatan dari tumbuhan yang gemerisik bunyinya, dan juga saat melalui lahan berlumpur yang sangat licin. Betty mengatakan bahwa dia tidak tahu seberapa beratnya perjalanan tersebut. Namun kelelahan fisik yang dialaminya segera tergantikan dengan ketakutan saat secara tidak sengaja rombongan Betty itu terjebak di tengah- tengah peperangan antar suku -- mereka menyaksikan pemandangan kematian dan pembunuhan yang mengerikan. Tapi semua ketakutan dan kelelahan yang dialami dalam menempuh perjalanan itu akhirnya terobati saat Betty, Leona, dan para pembawa barangnya tiba di desa tujuan mereka. Sambutan yang ramah diterimanya dari penduduk setempat dan sepasang misionaris yang telah bertugas di sana. Terlebih dari itu Betty juga menemukan tempat untuk pesawatnya mendarat. Perayaan yang sebenarnya baru terjadi keesokan harinya saat seorang pekerja MAF mendarat dengan membawa semua persediaan yang dibutuhkan. Pelayanan Betty mendapatkan banyak penghargaan. Namun pengalaman yang tak terlupakan sepanjang kariernya adalah saat dia melayani di Irian Jaya selama hampir dua tahun. Saat Betty diwawancara pada tahun 1967 tentang apakah dia akan "mendorong seorang wanita untuk melakukan pelayanan seperti yang dia lakukan," Betty menjawab: "MAF tidak setuju, dan juga saya ... Kami memiliki tiga alasan mengapa kami tidak menerima wanita untuk pelayanan ini: 1) Sebagian besar wanita tidak terlatih dalam hal mekanis. 2) Kebanyakan tugas pelayanan dalam misi penerbangan merupakan tugas yang berat. Misalnya ada kargo besar yang harus diangkut dan hal ini tidak dapat dilakukan oleh seorang wanita. 3) Fleksibilitas; misalnya, jika ada sebuah tempat yang mengharuskan seorang pilot tinggal di sana selama beberapa hari/minggu, Anda tidak dapat meminta seorang wanita untuk melakukannya." Tanpa menghiraukan kebijaksanaan MAF masa lampau tentang deskriminasi gender tersebut, sampai saat ini masih banyak wanita yang terjun dalam pelayanan misi penerbangan. Sekarang setelah lebih dari satu dekade munculnya kesadaran feminisme, kebijaksanaan MAF mengalami perubahan. Para wanita dapat diterima sebagai pilot. Baru- baru ini, Gina Jordon yang memiliki 15.000 jam terbang sebagai pilot telah meninggalkan pekerjaannya di Kanada dan bergabung dengan MAF sebagai seorang pilot untuk pelayanan di Kenya. Sumber: http://www.sabda.org/publikasi/misi/2002/16/ <><============================><>*<><=============================><> =#= POJOK BAHASA =#= PENGGUNAAN TANDA KOMA ===================== 1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya: - Saya membeli kertas, pena, dan tinta. - Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko. - Satu, dua, ... tiga! 2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti `tetapi` atau `melainkan`. Misalnya: - Saya ingin datang, tetapi hari hujan. - Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim. 3. a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya. Misalnya: - Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. - Karena sibuk, ia lupa akan janjinya. b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimat. Misalnya: - Saya tidak akan datang kalau hari hujan. - Dia lupa akan janjinya karena sibuk. - Dia tahu bahwa soal itu penting. 4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya `oleh karena itu`, `jadi`, `lagi pula`, `meskipun begitu`, `akan tetapi`. Misalnya: - ... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati. - ... Jadi, soalnya tidak semudah itu. 5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat. Misalnya: - O, begitu? - Wah, bukan main! - Hati-hati, ya, nanti jatuh. 6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya: - Kata Ibu, "Saya gembira sekali." - "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus.", 7. Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, dan nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya: - Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta. - Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor - Surabaya, 10 Mei 1960 - Kuala Lumpur, Malaysia 8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya: Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Djilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat. 9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Misalnya: W.J.S. Poerdarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 197), hlm.4. 10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya: - B. Ratulangi, S.E. - Ny. Khadijah, M.A. 11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya: - 12,5 m - Rp 12,50 12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya: - Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. - Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih. - Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan paduan suara. Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda koma: - Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia. 13. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca, di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya: - Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh. - Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih. Bandingkan dengan: - Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa. - Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus. 14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Misalnya: - "Di mana Saudara tinggal? tanya Karim. - "Berdiri lurus-lurus!" perintahnya. Bahan dikutip dari sumber: Judul Buku : Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan Penerbit : CV Yrama Widya, Bandung, 2003 Halaman : 43 - 46 <><============================><>*<><=============================><> =#= SEPUTAR "CHRISTIAN WRITERS` CLUB" (CWC) =#= 1. Publikasikan tulisan Anda di CWC! ------------------------------------ Jangan pernah ragu untuk mempublikasikan tulisan yang telah Anda buat. Selain untuk menjadi berkat bagi orang lain, mempublikasikan sebuah tulisan secara tidak langsung akan memotivasi Anda untuk terus menulis. Nah, salah satu cara yang cukup mudah untuk mempublikasikan tulisan Anda ialah melalui Situs CWC. Anda hanya perlu mendaftar sebagai anggota Situs CWC, di alamat: ==> http://www.ylsa.org/cwc/user.php?op=check_age&module=NS-NewUser Lalu, Anda dapat mengirimkan hasil karya Anda ke Admin Situs CWC. Namun tulisan tersebut tidak dapat langsung ditampilkan karena semua tulisan yang masuk akan terlebih dahulu dimoderasi oleh Admin. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar tulisan-tulisan yang ditampilkan adalah tulisan yang baik dan tidak bersifat menghasut, apalagi mengandung unsur-unsur negatif. Berikut kriteria tulisan yang dapat Anda publikasikan di Situs CWC: - Membangun iman pembaca kepada Kristus. - Bersifat interdenominasi dan tidak menjatuhkan/mempertentangkan denominasi gereja lain. - Merupakan karya sendiri. Jika tulisan tersebut pernah dimuat di suatu media hendaknya dicantumkan nama media dan edisinya. - Tidak bersifat SARA. - Tidak mengandung unsur pornografi. - Dan tidak berisi provokasi/hasutan ke hal-hal yang negatif. OK, kami tunggu posting tulisan dari teman-teman anggota e-Penulis di Situs CWC. Jangan sampai lupa, ya! ==> http://www.ylsa.org/cwc/ 2. Tulisan Baru di CWC ---------------------- Berikut beberapa tulisan baru di Situs Christian Writers` Club yang diposting oleh anggota selama Maret 2005. * Sepenuh Hati Topik : Puisi Oleh : Puji * Kepada Petrus Muda Topik : Puisi Oleh : Hardhono * e-Church Topik : Lainnya Oleh : truegossiper * Who Am I? Topik : Puisi Oleh : truegossiper * Tersandung Topik : Lainnya Oleh : truegossiper * Tuhan...Apakah salibku tertukar? Topik : Puisi Oleh : g_sicillia * Habis Hujan Terbitlah Pelangi Topik : Fiksi Oleh : pakdokter * Pagi Ini Topik : Puisi Oleh : g_sicillia * Tuhan Kita Abnormal Topik : Lainnya Oleh : truegossiper * Ujian School of Ministry (atau apapun itu) Topik : Lainnya Oleh : truegossiper * Pentingnya Mengawasi Diri dan Ajaran Topik : Renungan Oleh : chris * Movie Review: Osama Topik : Lainnya Oleh : sarapanpagi * Tentang Pendidikan Dasar Topik : Kesaksian Oleh : g_sicillia * The Questioning Qhristians Topik : Lainnya Oleh : truegossiper * Behold, Evangelism & Conversion Topik : Lainnya Oleh : truegossiper * Behold, The Neo Gospel.. Topik : Lainnya Oleh : truegossiper * Nyanyian Hati Sang Kekasih Topik : Puisi Oleh : chris * 3 Tipe Murid Tuhan Yesus Topik : Renungan Oleh : chris * Puisi Awal Tahun Topik : Puisi Oleh : ejayaputra * Perbincangan Topik : Puisi Oleh : g_sicillia * Somewhere out there - RAINFOREST II Topik : Lainnya Oleh : g_sicillia * Somewhere out there - RAINFOREST Topik : Lainnya Oleh : g_sicillia Untuk membaca, memberi tanggapan (khusus anggota), atau mengirimkan tulisan ke rekan Anda, silakan mengarahkan browser Anda ke: ==> http://www.ylsa.org/cwc/ Bagi para anggota e-Penulis yang memiliki tulisan Kristiani baik berupa artikel, puisi, cerpen, maupun renungan, silakan kirimkan ke Situs CWC. Dengan senang hati, Redaksi akan menampilkan tulisan tersebut untuk menjadi berkat bagi para pengunjung Situs CWC. <><============================><>*<><=============================><> =#= STOP PRESS =#= PERMOHONAN MAAF ATAS KETERLAMBATAN PENERBITAN PUBLIKASI YLSA ============================================================ Melalui pemberitahuan ini kami, segenap Redaksi Publikasi YLSA (Yayasan Lembaga SABDA), mohon maaf kepada para pelanggan atas keterlambatan penerbitan beberapa publikasi I-KAN (yaitu: e-Konsel Edisi 085/2005; e-BinaAnak Edisi 224/2005; e-JEMMi Edisi 15/2005; dan e-Penulis 006/2005), yang seharusnya terbit pada minggu lalu (antara tanggal 12 - 15 April 2005). Masalah keterlambatan ini bukan berasal dari meja Redaksi tapi karena MAIL SERVER SABDA yang ada di luar DOWN selama lebih dari satu minggu. Namun kami bersyukur, awal minggu ini mail server tersebut sudah bisa hidup kembali. Untuk semua ketidaknyamanan ini kami mohon maaf sebesar-besarnya. Atas perhatian dan dukungan doanya, segenap Redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pelanggan publikasi I-KAN. Selamat melayani, Koordinator Publikasi YLSA (Tesa) <><============================><>*<><=============================><> =#= SURAT ANDA =#= Dari: Novita Lestari <xxxxx@> >sallom saya mau tanya dan tolong jelaskan tentang majalah dinding >bagaimana menampilkan dan apa yang harus jadi pegangan untuk >majalah dinding sebenarnya aku udah punya bahan untuk di tampilkan >makasih >GBU Redaksi: Dear Novita, Majalah Dinding (Mading) adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut Mading karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya dipampang di dinding atau sejenisnya. Untuk menciptakan sebuah majalah dinding diperlukan 3 faktor, yaitu: 1. Penulis, yang menghasilkan tulisan-tulisan untuk ditampilkan di Mading, mengingat bagian terbesar dari isi Mading adalah berupa tulisan. 2. Ilustrator, yang membuat agar perwajahan Mading tidak sepi, kaku, dan tampak berdaya tarik lebih. Tugas ilustrator memberi berbagai bentuk hiasan atau pemanis. 3. Dokumentator, yang bertugas untuk menyeleksi dan mengklasifikasi tulisan yang masuk, serta mengarsip dan mengamankan naskah. Catatan tambahan: Bahasa yang dipakai di Mading sedapat mungkin bersifat singkat, padat, jelas, dan komunikatif. Nah, demikian penjelasan singkat kami mengenai Mading, semoga menambah pengetahuan Anda. Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih banyak lagi, silakan membaca buku: MEMBINA MAJALAH DINDING (Karangan Nursito, Penerbit Adicita Karya Nusa). Bagi para pembaca lain yang ingin menambahkan pengetahuan tentang Mading atau mempunyai referensi buku lain tentang Mading, silakan kirimkan kepada Redaksi dan kami akan meneruskannya kepada Sdr. Novita. <><============================><>*<><=============================><> Staf Redaksi: Tesa, Krist, Hardhono, dan Puji Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-penulis@xc.org Berhenti : Kirim e-mail kosong ke: unsubscribe-i-kan-penulis@xc.org Kirim bahan : Kirim e-mail ke <staf-penulis@sabda.org> Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ <><============================><>*<><=============================><> Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Penulis 2005 YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati <><============================><>*<><=============================><>
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |