Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/59 |
|
e-Penulis edisi 59 (17-9-2009)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ Edisi: 059/September/2009 Tema: Belajar Melalui Membaca DARI REDAKSI__________________________________________________________ PENULIS ADALAH SEORANG PEMBACA Hidup ini merupakan sebuah proses belajar, tak terkecuali bagi seorang penulis. Ia tidak akan melewatkan satu pun pengalaman belajar yang dapat menjadi inspirasinya dalam menulis. Salah satu cara untuk mendapatkan pengalaman belajar adalah melalui buku. Tidak dapat ditawar-tawar, seorang penulis haruslah seorang pembaca yang baik pula. Buku merupakan gudang ilmu, pengetahuan, dan pengalaman belajar. Semakin banyak membaca, seorang penulis akan semakin berisi. Penulis harus berwawasan luas, dan itu dapat tercapai dengan membaca buku-buku yang notabene penuh dengan wawasan. Oleh karena itu, salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas menulis adalah melalui membaca. Dalam edisi e-Penulis kali ini, redaksi mengajak Sahabat Pembaca mengenal strategi membaca. Kita dapat menambah wawasan mengenai membaca dengan tujuan dan menjadikan bacaan sebagai proses belajar menulis. Dalam artikel yang lain, kita dapat melihat bagaimana caranya mendapatkan manfaat membaca buku dalam bentuk tulisan. Kiranya edisi kali ini menyemangati kita semua untuk semakin giat membaca guna meningkatkan kualitas tulisan kita. Selamat membaca dan menulis! Pimpinan Redaksi e-Penulis, Davida Welni Dana http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ http://pelitaku.sabda.org/ ______________________________________________________________________ DENGAN MENULIS KITA MEMBACA, DENGAN MEMBACA KITA PUN DAPAT MENULIS DAFTAR ISI____________________________________________________________ - Dari Redaksi: Penulis adalah Seorang Pembaca - Daftar Isi - Artikel 1: Menggunakan Strategi Membaca - Artikel 2: Tunjukkanlah Manfaat Membaca Buku dalam Bentuk Tulisan - Pena Maya: Situs Pelitaku: Membaca Sambil Belajar Menulis - Pojok Bahasa: Ibadah dan Ibadat - Info: Lowongan Pekerjaan di YLSA: Editor dan Penerjemah ARTIKEL 1_____________________________________________________________ MENGGUNAKAN STRATEGI MEMBACA RENCANA TINDAKAN ---------------- Ketika Anda membaca, Anda ingin memahami apa yang Anda baca. Anda ingin menikmati apa yang Anda baca. Anda juga ingin dapat mengingat dan menggunakan informasi tersebut. Jadi, bagaimana Anda bisa menjadi pembaca yang lebih baik? Berikut cara-cara yang bisa Anda lakukan. 1. Bacalah sesering mungkin. 2. Bacalah apa saja (cerita, buku, koran, bahkan layar komputer). 3. Ubahlah kecepatan Anda ketika membaca. 4. Gunakan strategi-strategi membaca. APAKAH STRATEGI-STRATEGI MEMBACA ITU? ------------------------------------- Strategi adalah rencana atau cara melakukan sesuatu. Ada banyak strategi yang bisa pembaca gunakan, dan pembaca yang baik akan sering menggunakannya. Mereka menggunakan strategi itu sebelum, selama, dan setelah membaca. Berikut beberapa strategi untuk membantu Anda membaca bahan-bahan buku diktat Anda. A. Sebelum Membaca Sebelum Anda mulai membaca, cobalah untuk mendapatkan "gambaran besar" atau keseluruhan poin dari bahan tersebut. Berikut beberapa strategi untuk membantu Anda melihat apa yang Anda baca. 1. Pikirkan judulnya dan kemudian tanyakan beberapa pertanyaan ini pada diri Anda sendiri: - Apa yang saya ketahui dari topik ini? - Apa yang ingin saya ketahui? - Apa kira-kira isi artikel/bacaan yang akan Anda baca? 2. Berikutnya, lihatlah halaman-halamannya dengan melihat judul utamanya, kata-kata yang dicetak tebal, kata-kata yang dicetak miring, dan keterangan-keterangan gambar. 3. Carilah ringkasannya pada bagian akhir bab dan bacalah dengan cermat. 4. Lihatlah juga bagan, grafik, gambar, dan diagram, dan pikirkan apa yang "dikatakan" setiap bagan, grafik, gambar, dan diagram itu tentang topik yang dibahas. B. Selama Membaca Ketika Anda membaca, cobalah untuk menjadi peka, menjadi pemikir yang aktif! 1. Carilah jawaban dari setiap pertanyaan Anda. 2. Berhentilah segera dan tanyakan pada diri Anda sendiri, "Apa yang baru saja saya baca?" Kemudian jawablah pertanyaan Anda sendiri. 3. Buatlah daftar kata kunci, frasa, atau kalimat-kalimat kesimpulan. Catatan: Cobalah mencari tujuan penulis atau pola penyusunannya. (Bacalah "Pola Tujuan" berikut ini) Pola Tujuan: Mencari tujuan penulis ketika Anda sedang membaca juga merupakan strategi membaca yang sangat membantu. Berikut empat "Pola Tujuan" umum yang bisa Anda cari ketika Anda membaca. - Pola Berbagi Pengalaman Penulis sering membagikan pengalaman pribadi mereka kepada pembacanya. Perhatikan kata "Saya" atau "Kita". Anda biasanya bisa membaca hal ini segera. Ketika Anda sedang membaca, tanyakan pada diri Anda sendiri, "Mengapa penulis menulis tulisan ini?" - Pola Tanya/Jawab Carilah pertanyaan ketika Anda membaca, khususnya pada awal bab atau paragraf. Ingatlah, tujuan penulis adalah memberi Anda jawaban atas setiap pertanyaan. Jangan berhenti mencari sampai Anda menemukan jawabannya. - Pola Pendapat/Alasan Perhatikan "Saya percaya ...." atau "Menurut pendapat saya ...." Alasan seharusnya mengikuti opini. Temukan itu. - Pola Fakta/Bukti Perhatikan pernyataan-pernyataan faktual yang disertai bukti. Bukti bisa berupa daftar fakta, sejumlah contoh, atau suatu diagram. Bacalah perlahan-lahan. (Bila Anda tidak memahami kalimat faktual tersebut, perhatikan kata-kata yang tidak Anda mengerti itu atau mintalah bantuan seseorang.) C. Setelah Membaca Setelah Anda selesai membaca -- tetapi sebelum Anda menutup buku atau meletakkan bahan tersebut -- lihatlah kembali halaman- halamannya. Berikut ini beberapa tips untuk meninjau ulang. 1. Tanyakan pada diri Anda sendiri beberapa pertanyaan: - Apa yang saya ketahui sekarang yang tidak saya ketahui sebelum saya membaca buku ini? - Bila saya harus mengatakan kepada seseorang tentang apa yang saya baca, apa yang akan saya katakan? 2. Ceritakan apa yang baru saja Anda baca kepada orang lain yang mau mendengarkan. 3. Tulislah ringkasan dari apa yang Anda baca. STRATEGI MEMBACA YANG BISA ANDA GUNAKAN --------------------------------------- A. 3M (Meneliti, Membaca, Mencatat) 3M adalah strategi membaca yang bisa digunakan ketika membaca nonfiksi. Caranya mudah, bagilah kertas tulis Anda menjadi dua kolom dan mulailah meneliti, membaca, dan mencatat. 1. Meneliti Bacalah judul, judul utama, subjudul, kata-kata yang dicetak tebal dan miring, keterangan gambar, dan ringkasannya. 2. Membaca Sebelum Anda membaca setiap bagian, tulislah judul utama dan subjudul di kolom sebelah kiri kertas Anda. 3. Mencatat Ketika Anda selesai membaca satu bagian, tulislah kata kunci, frasa, atau ide-ide di kolom sebelah kanan di samping setiap judul. Contoh: GEOGRAFI: Daerah Dengan Berbagai Iklim Kolom Kiri Kolom Kanan ---------- ----------- Pendahuluan Iklim memiliki dua bagian utama: suhu dan air. Suhu Seberapa dingin atau hangat suatu tempat. Di AS, Alaska Utara adalah tempat paling dingin karena berada di dekat Kutub Utara. Hawai adalah salah satu tempat paling hangat karena berada di dekat ekuator. Tempat-tempat yang tinggi seperti pegunungan lebih sejuk daripada daerah di sekitar pantai. Air Hujan dan salju. Tanaman membutuhkan air dan cuaca hangat untuk tumbuh. Bila suatu tempat memiliki musim dingin dan musim panas, tanaman akan tumbuh selama musim panas; ini dikenal sebagai musim semi. B. Pemetaan Pemetaan juga adalah strategi membaca yang bagus, terutama jika Anda membaca buku pelajaran. Yang harus Anda lakukan hanyalah menulis subjek di tengah halaman kertas dan gambar sebuah peta tentang apa yang sedang Anda baca. Pemetaan membantu Anda melakukan beberapa hal penting: 1. Mendapatkan topik utama sebelum Anda mulai membaca. 2. Fokus pada subjek dan tetap konsentrasi selama membaca. 3. Meninjau ulang, merangkum, dan menggunakan informasi yang didapat setelah membaca. C. TIB (Tahu, Ingin, Belajar) TIB merupakan strategi yang tepat untuk digunakan sendiri atau dengan berpasangan. Caranya, bagilah kertas Anda menjadi tiga kolom dan tulislah K, W, L di bagian atas masing-masing kolom. Contoh: TEMBOK-TEMBOK TERKENAL DI SELURUH DUNIA K W L Apa yang saya Apa yang INGIN saya Apa yang saya KETAHUI PELAJARI PELAJARI 1. Ada banyak: 1. Berapa panjang Tembok 1. Tembok Raksasa Tembok Raksasa Raksasa di Tiongkok? di Tiongkok dibangun di Tiongkok, Vietnam lebih dari 2.000 Memorial, dll.. 2. Kapan dibangun? tahun yang lalu. 2. Setiap tembok 3. Siapa yang membangun? 2. Bagian timur dan dibangun karena Mengapa? barat dibuat dari alasan yang bahan yang berbeda. 4. Berapa banyak tembok berbeda. di sana? 3. Ada banyak tembok! "Wailing Wall", Tembok Berlin Bagaimana menggunakan bagan KWL? 1. Tulislah apa yang Anda TAHU di kolom "K". Ini akan membuat Anda mulai berpikir tentang topik yang dibahas. Pertanyaan akan mulai bermunculan di kepala Anda. Ini akan mendorong Anda ke kolom kedua, "Apa yang ingin saya pelajari?", 2. Isilah kolom "W" dengan apa yang Anda INGIN pelajari. Ini akan memberi Anda berbagai hal yang harus dicari ketika Anda membaca. 3. Ketika Anda selesai membaca, isilah kolom "L" dengan "Apa yang Anda pelajari?" Kemudian periksalah untuk tahu pertanyaan mana dari kolor "W" yang sudah berhasil dijawab. Pertanyaan mana yang belum dijawab? Apakah fakta-fakta yang Anda pikir Anda tahu itu salah atau hanya benar sebagian? Anda bisa membuat bagan yang terpisah untuk menunjukkan apa yang Anda pelajari. Anda bahkan bisa menulis laporan, puisi, berita, dll.. MENULIS UNTUK BELAJAR --------------------- Berikut ini beberapa strategi umum menulis untuk belajar yang bisa Anda gunakan sebelum, selama, dan setelah Anda membaca. Cobalah beberapa strategi ini sampai Anda menemukan strategi yang paling tepat untuk Anda. 1. Pikiran Pertama Tulislah kesan pertama Anda saat membaca bahan tersebut -- sebelum Anda membaca atau segera setelah Anda mulai membaca. Ini akan membantu Anda memfokuskan pikiran Anda. 2. Berhenti dan Tulislah Kapan pun Anda merasa perlu, berhenti dan tulislah pikiran dan perasaan Anda tentang ide-ide menarik (atau yang membingungkan) dari apa yang Anda baca. Tulislah secara singkat dan bebas selama 2 -- 3 menit. 3. Pengelompokkan Di tengah-tengah halaman, tulislah satu kata yang menghubungkan satu topik penting dalam membaca. Lingkari kata tersebut. Kemudian pikirkan kata-kata atau ide-ide lain yang berhubungan dan tulislah di sekitar kata kunci Anda. 4. Dialog Mintalah 2 orang mendiskusikan suatu ide dari yang Anda baca (Anda bisa menjadi salah satu pembicaranya). Kemudian tulislah ringkasan pendek dari diskusi ini. Ini akan membuat apa yang Anda baca menjadi hidup. 5. Berikan Pertanyaan Teruslah bertanya kepada diri Anda sendiri "mengapa ... mengapa ... mengapa ..." dalam tulisan Anda. Teruslah bertanya hingga Anda mencapai jalan buntu atau titik henti yang alami. 6. Menceritakan Ulang Berpura-puralah teman-teman Anda tidak membaca apa yang Anda baca, tetapi mereka ingin tahu informasinya. Pikirkan apa yang akan Anda katakan kepada mereka dan tulislah itu. Kemudian praktikkan dengan menceritakan kembali informasi tersebut. Beberapa orang akan berkata kepada Anda bahwa menulis adalah cara yang paling tepat yang bisa Anda gunakan untuk memahami dan mengingat apa yang Anda baca. Cobalah ini dan lihatlah apa yang terjadi pada diri Anda. (t/Ratri) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Judul buku: Writers Express: A Handbook for Young Writers, Thinkers, And Learners Judul asli artikel: Using Reading Strategies? Penulis: Dave Kemper, Ruth Nathan, Patrick Sebranek Penerbit: Write Source, Massachusetts 1995 Halaman: 237 -- 243 ARTIKEL 2_____________________________________________________________ TUNJUKKANLAH MANFAAT MEMBACA BUKU DALAM BENTUK TULISAN Membaca dan menulis adalah kegiatan yang sifatnya sangat personal. Ketika Anda punya minat kuat untuk membaca dan menulis, Anda sesungguhnya hanya berhadadapan dengan diri Anda. Jika Anda sudah berapi-api untuk membaca dan menulis, namun "bara api" yang berkobar di dalam diri Anda itu tiba-tiba padam, itu berarti yang memadamkannya adalah Anda sendiri. Ada kemungkinan "api" itu padam karena Anda tak menemukan buku yang menyenangkan diri Anda. Sebuah buku yang ingin Anda baca mungkin saja tertemukan. Namun, Anda kemudian tidak dibuat senang oleh buku tersebut. Bahkan yang lebih parah, "api" membaca itu padam karena Anda disiksa oleh si buku. Kok bisa? Karena Anda tidak mencicipi lebih dahulu dan tidak bertanya kepada diri Anda secara tajam tentang alasan Anda ingin membaca buku tersebut. Kadang orang menyalahkan hal-hal di luar dirinya ketika dia tidak mau dan mampu membaca dan menulis. Benar, buku atau bacaan-bacaan lain yang ingin kita baca merupakan hasil karya orang lain. Namun, ketika kita tertarik untuk membaca karya orang lain, faktor apakah kemudian kita dapat menyerap isi buku dan merasakan kenikmatan ketika membaca, sepenuhnya bergantung pada diri kita sendiri. Sekali lagi, cobalah cari sebanyak mungkin manfaat dari kegiatan membaca dan menulis yang dapat mengangkat diri Anda ke angkasa, melayang bersama keasyikan membaca dan menulis. Dan, di sini, saya ingin mengajak Anda untuk fokus pada satu manfaat yang sangat penting, yaitu menuliskan hasil-hasil menakjubkan setelah Anda selesai membaca beberapa halaman buku yang Anda pilih. Hasil tulisan atau "ikatan" yang berasal dari kegiatan membaca adalah salah satu manfaat yang sangat nyata. Hasil tulisan atau "ikatan" itu dalah milik Anda. Saya senantiasa menganjurkan agar tulisan Anda bercerita soal apa yang Anda peroleh dari buku yang Anda baca adalah tulisan yang sifatnya sangat personal. Tulisan ini, cirinya, pertama, adalah ditulis atau disampaikan dengan menggunakan kata ganti orang pertama (aku atau saya). Contohnya adalah, "Saya mendapatkan buah pikiran yang menarik ketika membaca buku X karya A ini. Saya benar-benar tergugah dan merasakan gairah saya menyala-nyala untuk mempraktikannya." Kedua, tulisan itu disampaikan dengan jujur dan melibatkan totalitas diri Anda yang membaca. Ingat, ketika membaca dan menulis, Anda hanya berhadapan dengan diri Anda. Tidak ada orang lain yang tampil nyata bersama Anda. Memang ada sih pengarang buku atau pemberi kata pengantar, misalnya, namun itu tidak tampil secara nyata. Hanya ada sesosok Anda, si pembaca, yang hadir dalam kehidupan membaca dan menulis Anda. Jadi, tulisan yang sangat personal adalah berkaitan dengan diri pribadi Anda yang terdalam. Kejujuran mutlak diperlukan di sini. Ketiga, tulisan itu membangkitkan gairah diri pribadi Anda. Artinya, tulisan yang sangat personal tidak berhubungan dengan orang di luar diri Anda. Ia hanya berkaitan dengan diri pribadi Anda. Jadi, setelah Anda menggunakan kata ganti orang pertama dan Anda jujur dalam menyampaikan keadaan diri Anda ketika merasakan manfaatnya membaca sebuah buku, cobalah tujukkan tulisan itu kepada diri Anda sendiri. Tentu, Anda tak akan menulis yang tidak memberikan makna kepada diri Anda, bukan? Yakinlah, manfaat membaca buku yang Anda sampaikan secara tertulis kepada diri Anda sendiri akan membangkitkan potensi membaca dan menulis yang luar biasa dalam diri Anda. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Mengikat Makna Sehari-Hari Penulis: Hernowo Penerbit: MLC, Bandung 2005 Halaman: 143 -- 145 PENA MAYA_____________________________________________________________ SITUS PELITAKU: MEMBACA SAMBIL BELAJAR MENULIS Seorang penulis pasti selalu ingin mendapatkan pelajaran berharga setiap hari. Membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pelajaran tersebut. Setiap penulis pun pasti juga ingin menambah wawasan dan keterampilan menulisnya. Kami mengajak Anda untuk membaca seputar kepenulisan sekaligus belajar menulis dalam situs Pelitaku (Penulis Literatur Kristen dan Umum). Pelitaku menyediakan berbagai bahan yang akan membuka wawasan Anda lebih dalam mengenai seluk beluk dunia menulis. Terdapat informasi seputar Dunia Penulisan Kristen, Budaya Menulis dan Membaca, Jenis-Jenis Tulisan, Tips dan Trik Menulis, Kaidah dan Pemakaian Bahasa, Serba-serbi Dunia Penulisan, Biografi Penulis Terkenal, serta Pengalaman Para Penulis. Ayo, jangan lewatkan! Berkunjunglah ke situs Pelitaku untuk membaca semua manfaat di dalamnya dan untuk segera mempratikkan semua pengetahuan yang Anda peroleh dengan mulai menulis. Selamat membaca dan belajar menulis dalam situs Pelitaku. ==> http://pelitaku.sabda.org POJOK BAHASA__________________________________________________________ IBADAH DAN IBADAT Apa yang membedakan kata ibadah dengan ibadat? Cara yang paling gampang tentu dengan meraih kamus dan melihat apa yang dikatakan kamus tentang kedua kata tersebut. Maka cobalah membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga pada halaman 415. Pada halaman pertama dari daftar huruf I itu, kita langsung bertemu dengan kedua kata tersebut. Baik ibadah maupun ibadat sepertinya bisa saling menggantikan. Pada lema ibadah, tercantum salah satu artinya ialah "ibadat". Demikian pula sebaliknya. Tapi benarkah keduanya bisa saling menggantikan? Belum tentu! Coba lihat pengertian lain yang ditawarkan oleh KBBI yang ukurannya memang besar itu. Ibadah merupakan "perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya". Sementara ibadat merupakan "segala usaha lahir dan batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk mendapatkan kebahagiaan dan keseimbangan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat maupun terhadap alam semesta". Nah, jelas kan perbedaannya? Yang saya lihat, ada perbedaan esensi di antara kedua kata tesebut. Pada kata ibadat, ada kecenderungan kandungan makna "melakukan sesuatu demi mendapatkan sesuatu (yang lain)". Penandanya bisa dilihat dari keberadaan kata untuk. Dengan demikian, seseorang beribadat kepada "sesuatu" dalam rangka memperoleh sesuatu. Misalnya, beribadat kepada roh penguasa gunung dengan tujuan roh gunung tidak mengganggu kelangsungan hidupnya. Sebaliknya, secara eksplisit hal tersebut tidak terlihat pada kata ibadah. Pada kata ibadah, nuansa makna yang muncul ialah kerelaan hati menyembah kepada Allah tanpa dilandasi keinginan apa pun. Setidaknya, demikianlah yang terlihat dari pengertian yang diberikan. Dari frekuensinya, kebanyakan orang tampaknya lebih senang menggunakan kata ibadah daripada ibadat. Misalnya, dalam kalimat "orang itu benar-benar taat beribadah" daripada "orang-orang itu taat beribadat". Ada dua asumsi mengenai hal ini. Pertama, pengucapan kata ibadah jauh lebih mudah dilafalkan daripada kata ibadat. Fonem /t/ jauh lebih berat daripada fonem /h/. Kedua, tentu masalah popularitas. Bagi sebagian besar masyarakat awam, kata ibadah lebih sering melintasi telinga sehingga kecenderungan untuk menggunakan kata tersebut lebih besar. Dalam praktiknya, suka tidak suka kita sendiri sebenarnya bisa memberlakukan keduanya secara bergantian. Dalam kurun waktu tertentu, kita cenderung suka beribadat daripada beribadah. Misalnya, kita rajin berdoa (salah satu wujud dari ibadah/ibadat) ketika kita menginginkan sesuatu, entah itu kelulusan, keberhasilan dalam pekerjaan, atau yang lainnya. Maka meskipun kita berkata bahwa kita beribadah, sesungguhnya yang kita lakukan ialah beribadat. Salahkah kalau kita beribadat? Tidak sepenuhnya salah. Sebab Yesus sendiri menyuruh kita untuk tidak segan-segan datang kepada Bapa dan memanjatkan segala permohonan kita. Tentu yang harus disadari ialah tidak semua permintaan kita akan Ia kabulkan karena sering kali kita sendiri tidak tahu apa yang kita minta. Lalu, adakah kecenderungan pemilihan kata ibadah dan ibadat dilatarbelakangi oleh agama yang dianut? Misalnya, bagi umat Kristen akan cenderung memilih ibadah, sedangkan umat non-Kristen lebih suka ibadat? Tidak tentu juga. Sebagian besar teman-teman non-Kristen saya juga lebih suka menyebut ibadah daripada ibadat. Meski terkesan pemilihan kata ini dilatarbelakangi oleh selera atau gaya tersendiri, sekali lagi, bukan berarti bahwa kata ini bisa digunakan secara bergantian. Maka bagi para penyunting, ada baiknya mencermati makna yang hendak disampaikan penulis sebelum memutuskan untuk mengikuti penulis tanpa melihat arah mana yang hendak dituju. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Corat-Coret Bahasa Penulis: indonesiasaram Alamat URL: http://indonesiasaram.wordpress.com/2008/07/27/ibadah-dan-ibadat/ INFO__________________________________________________________________ LOWONGAN PEKERJAAN YLSA: EDITOR DAN PENERJEMAH Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) <http://www.ylsa.org> adalah sebuah yayasan Kristen yang terbeban dalam pelayanan dunia teknologi informasi, khususnya dalam menyediakan Alkitab dan bahan-bahan kekristenan secara tersambung (online). Saat ini YLSA membuka lowongan untuk para profesional muda yang ingin memberikan talenta terbaiknya untuk Tuhan dengan bekerja sebagai seorang Editor atau Penerjemah. Kualifikasi Khusus untuk Editor: 1. S1 Sastra Indonesia, diutamakan dari bidang linguistik. 2. Memiliki kecintaan terhadap bahasa Indonesia dan terbeban dalam pengembangan bahasa Indonesia. 3. Berpengalaman dalam menyunting dan menulis naskah di media massa. Kualifikasi Khusus untuk Penerjemah: 1. S1 Sastra Inggris. 2. Berpengalaman dalam menerjemahkan naskah dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya. 3. Memiliki pengalaman dalam menyunting naskah terjemahan. Kualifikasi Umum: 1. Sudah lahir baru dalam Kristus dan sudah dibaptis. 2. Memiliki panggilan yang jelas untuk melayani Tuhan. 3. Diutamakan yang belum menikah. 4. Menguasai tata bahasa dan EyD bahasa Indonesia. 5. Gemar membaca dan menulis; mampu berpikir dan mengekspresikan diri. 6. Memiliki profesionalitas, mampu bekerja dalam tim dengan tenggat waktu (deadline) yang ketat, memiliki ketelitian yang tinggi, dan berkeinginan besar untuk terus belajar. 7. Nilai tambah: a. pernah mengikuti pelatihan penyuntingan naskah (Editor). b. pernah mengikuti pelatihan penerjemahan naskah (Penerjemah). c. pernah mengikuti seminar tentang bahasa Indonesia/Inggris. 8. Bersedia ditempatkan di Solo, Jawa Tengah, minimal untuk 2 tahun. Jika Anda atau rekan Anda merasa terpanggil dan memenuhi kualifikasi di atas, segera kirimkan lamaran beserta kelengkapan lainnya (CV, fotocopy transkrip nilai dan ijazah, contoh tulisan Anda, dan surat referensi) ke alamat: HRD - YLSA Kotak Pos 25/SLONS Surakarta 57135 Untuk informasi lebih lengkap silakan kirim e-mail ke: ==> < rekrutmen-ylsa(at)sabda.org > Informasi lowongan lainnya: http://ylsa.org/lowongan Catatan: -------- Silakan sebarkan informasi ini kepada mereka yang membutuhkan. ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Sri Setyawati Kontak redaksi/kirim bahan: penulis(at)sabda.org Berlangganan: Kirim e-mail ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Berhenti: Kirim e-mail ke unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ Situs PELITAKU: http://pelitaku.sabda.org/ Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum Network Literatur: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org ______________________________________________________________________ Melayani sejak 3 November 2004 Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Penulis 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |