Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/56

e-Penulis edisi 56 (17-6-2009)

Kebiasaan Menulis

__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________
                        Edisi: 056/Juni/2009
                       Tema: Kebiasaan Menulis

DARI REDAKSI__________________________________________________________

                 KEBIASAAN ADALAH KUNCI KEBERHASILAN

  Shalom,

  Salah satu cara untuk menjadi penulis yang berhasil adalah dengan 
  memupuk kebiasaan menulis itu sendiri. Banyak penulis yang hanya 
  berapi-api pada awalnya, namun lama-kelamaan semangat itu surut dan 
  berhenti ditelan aktivitas sehari-sehari. Memang, bagi penulis penuh 
  waktu, hal ini mungkin jarang terjadi. Namun, tahukah Sahabat 
  Penulis semua, bahwa pada dasarnya mereka pun membangun karier 
  mereka dengan fondasi yang kuat, yaitu dengan menciptakan kebiasaan 
  menulis itu dalam hidup mereka?

  Dalam edisi ini, kita akan melihat bagaimana kita juga dapat 
  berhasil membentuk kebiasaan menulis tersebut. Bagaimana kebiasaan 
  menulis seorang penulis Kristen dan langkah-langkah yang dapat kita 
  laksanakan untuk menciptakan kebisaan menulis. Selain itu, redaksi 
  juga menginformasikan situs baru yang dapat membantu Anda untuk 
  menggali dan menulis mengenai doa. Tertarik? Segera simak infonya 
  dalam Pena Maya. Kiranya seluruh sajian bulan ini membawa kesegaran 
  dalam aktivitas menulis Sahabat Penulis sekalian.

  Pimpinan Redaksi e-Penulis,
  Davida Welni Dana
  http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
  http://pelitaku.sabda.org/
______________________________________________________________________
         
             Kebiasaan menulis merupakan fondasi yang kokoh                        
                         bagi seorang penulis.

DAFTAR ISI____________________________________________________________

  - Dari Redaksi: Kebiasaan adalah Kunci Keberhasilan
  - Daftar Isi
  - Artikel 1: Tujuan, Kebiasaan, dan Proses Menulis Seorang Penulis
               yang Melayani
  - Artikel 2: Sepuluh Langkah untuk Menciptakan Kebiasaan Menulis
  - Pena Maya: Baru! Situs Doa: Komunitas Pendoa Syafaat Indonesia
  - Tokoh Penulis: Lee Strobel

ARTIKEL 1 ____________________________________________________________
            
                 TUJUAN, KEBIASAAN, DAN PROSES MENULIS                  
                     SEORANG PENULIS YANG MELAYANI

  Ketika saya menulis, ada tiga tujuan hasil inspirasi dari Injil yang 
  menjadi fokus tulisan saya -- saya ingin memuliakan Tuhan (1 
  Korintus 10:31), menyokong hamba-hamba Tuhan (Galatia 6:10), dan 
  memenangkan dunia (Markus 16:15). Apapun topiknya, tujuan-tujuan 
  tersebut selalu memberikan arahan kepada saya ketika menulis.

  Ketika diminta untuk berbicara mengenai kebiasaan saya dalam 
  menulis, saya menyadari, meskipun tidak memiliki kemampuan khusus 
  mengenai hal tersebut, saya terbiasa untuk tidak tergesa-gesa dalam 
  menulis dan selalu menguji apakah tulisan saya memenuhi paling tidak 
  dua tujuan menulis yang sudah ditetapkan di atas -- salah satunya 
  harus selalu memuliakan Allah.

  Lukas berbicara kepada kita bahwa Yesus bertumbuh menjadi pria 
  dewasa, yang berkembang secara mental, fisik, rohani, dan sosial 
  (Lukas 2:52). Jadi, kerinduan saya dalam menulis adalah untuk 
  mengajar serta mendorong pertumbuhan dan perubahan para pembaca. 
  Saya selalu memerhatikan pertumbuhan pembaca ketika saya menulis --
  saya dapat membangkitkan semangat dengan menggunakan firman Tuhan 
  dan mengizinkan Roh Kudus bekerja melalui ayat-ayat firman Tuhan. 
  Saya dapat menambah wawasan dengan mengajarkan kebenaran lama dengan 
  cara yang baru, untuk menangkap imajinasi seseorang terhadap Tuhan 
  dan membangun pandangan yang alkitabiah. Saya dapat menyentuh hati 
  seseorang dengan menceritakan kisah-kisah saya secara sederhana dan 
  otentik, sehingga pembaca dapat mengerti dan memahami pesan saya. 
  Saya dapat memengaruhi kehendak dengan memberikan pilihan-pilihan 
  yang merefleksikan pandangan dan prioritas Tuhan.

  "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita
  berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan
  kita seiman." (Galatia 6:10)

  Yang lain adalah proses menulis -- sarana yang menolong saya untuk
  mencapai tujuan dan untuk melayani pembaca-pembaca tulisan saya.
  Dalam proses membuat sebuah tulisan, saya memiliki empat kebiasaan:
  riset (research), mencatat (record), menulis ulang (rewrite), dan
  menghaluskan (refine).

  Riset (Research)

  Jika kita tidak melibatkan kedalaman dan akurasi riset, tulisan kita 
  dapat menjadi dangkal dan lemah. Saya mencatat segala sesuatu 
  (kartu-kartu dalam dompet, serbet restoran, kwitansi, buletin 
  gereja, dan lain-lain) yang menarik perhatian saya. Ketika saya 
  menyalin catatan-catatan tersebut di komputer saya, saya langsung 
  menyertakan catatan kaki jika memungkinkan, karena jika saya 
  menundanya, terkadang untuk mendapatkan bahan-bahan yang mendukung 
  tulisan saya tersebut menjadi lebih sulit. Saya memiliki daftar 
  bahan-bahan online yang kualitasnya baik. Riset yang baik juga 
  melibatkan kegiatan mengenal pembaca dan mengetahui pesan apa yang 
  paling dapat memotivasi mereka.

  Mencatat (Record)

  Saya cenderung memperbaiki tulisan saat itu juga ketika sedang 
  mencatat sesuatu. Tapi ketika saya menemukan cara menulis yang 
  "smart", saya menuliskan terlebih dahulu semua yang ada di pikiran 
  saya di atas kertas, dan kemudian merencanakan waktu tertentu untuk 
  mengoreksi masalah teknisnya. Terkadang, saya menggunakan daftar 
  centang untuk memastikan saya tidak melupakan teknik-teknis 
  penulisan yang baik, seperti menggunakan kata-kata yang menarik, 
  yang menunjukkan dan bukannya menggurui, atau menyederhanakan 
  gagasan.

  Menulis Ulang (Rewrite)

  Sebelum saya menulis ulang, saya sering kali berkonsultasi dengan 
  orang lain. Masukan mereka membantu saya melihat apa yang 
  terlewatkan, yang mungkin disalahmengerti, dan cara yang lebih baik 
  untuk menyampaikan apa yang hendak saya sampaikan. Menulis ulang 
  adalah proses pertimbangan dan pengambilan keputusan akan apa yang 
  harus dihilangkan dan yang dipertahankan, memutuskan apakah saya 
  sudah mencapai tujuan-tujuan saya, dan memutuskan apakah ada cara 
  yang lebih baik untuk menyampaikan sebuah pesan, dll..

  Menghaluskan (Refine)

  Pada akhirnya, setelah banyak kali menulis ulang, saya menghaluskan 
  tulisan saya. Saya menguji setiap kata sekali lagi untuk memastikan 
  bawa kata-kata yang saya gunakan benar-benar mengomunikasikan 
  pemikiran saya dengan jelas. Jika memungkinkan, saya meminta orang 
  lain untuk menyunting tulisan saya.

  Ketika saya menyadari bahwa Tuhan memanggil saya untuk melayani Dia 
  melalui tulisan -- yang berarti saya tidak memiliki waktu dan agenda 
  menulis untuk kepentingan diri sendiri -- tulisan saya pun berubah 
  karena hati saya berubah. Sangat penting untuk berusaha menghasilkan 
  yang terbaik ketika menulis, karena saya menulis untuk Sang Raja.

  ".... Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau 
  melakukan sesuatu yang lain, lakukanlan semuanya itu untuk kemuliaan 
  Allah." (1 Korintus 10:31) (t/Davida)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: WritingtoServe.net
  Judul artikel asli: Goals, Habits, and Process of a Servant Writer
  Penulis: Maria Keckler 
  Alamat URL: http://writingtoserve.net/?p=151#more-151

ARTIKEL 2 ____________________________________________________________

        SEPULUH LANGKAH UNTUK MENCIPTAKAN KEBIASAAN MENULIS

  Ada dikatakan demikian: "Jika Anda dapat menciptakan kebiasaan 
  menulis, Anda akan memiliki fondasi yang kuat sebagai seorang 
  penulis."

  Jika Anda kesulitan mengusahakan waktu yang cukup untuk menulis, 
  atau terus menunda-nundanya, atau nampaknya tidak pernah mulai 
  menulis meskipun Anda sudah merencanakannya, Anda harus berusaha 
  menciptakan kebiasaan menulis.

  Pikirkanlah hal ini sejenak -- jika Anda dapat menulis dengan 
  konsisten selama satu jam (atau dua jam) dalam sehari:
  - Anda akan banyak menulis dalam jangka waktu sebulan, atau setahun. 
    Jumlah tulisan Anda akan sangat banyak.
  - Anda akan memenuhi tenggat waktu menulis, karena Anda tidak   
    menunda-nunda untuk menulis.
  - Kualitas tulisan Anda akan meningkat, karena Anda banyak berlatih 
    menulis.
  - Anda akan merasa bahwa tulisan Anda bagus, dan karenanya Anda akan 
    terus termotivasi untuk menulis.
  - Anda akan mengatasi masalah perang dan kelaparan dengan kejeniusan 
    tulisan Anda.
  
  Poin yang terakhir mungkin agak berlebihan, namun secara pribadi, 
  saya mengalami empat poin pertama. Menulis sudah menjadi kebiasaan 
  dan hasrat saya, dan saya sudah melakukannya cukup lama. Meski tidak 
  semua kata yang saya tulis itu brilian dan memesona, saya dapat 
  dengan bangga mengatakan bahwa saya sudah banyak menulis untuk 
  banyak publikasi. Pada tahun terakhir saja, sebagai "blogger", 
  penulis blog lepas, dan komentator untuk banyak blog, saya 
  barangkali sudah menulis lebih dari 1.000 postingan tulisan. Itu 
  belum termasuk tulisan yang saya tulis di pekerjaan dan di luar 
  dunia blog.
 
  Kebiasaan saya cukup sederhana: saya memiliki dua atau tiga hal yang 
  benar-benar ingin saya tulis setiap hari, dan saya menulisnya sedini 
  mungkin setiap hari. Biasanya 2 hingga 4 jam setiap hari (kadang 
  lebih). Menulis adalah prioritas saya, dan dalam banyak hal, menulis 
  banyak memberi saya manfaat.
  
  Para penulis adalah para penunda-nunda yang tidak populer. Tapi kita 
  tidak perlu menjadi seperti itu jika kita menciptakan kebiasaan 
  menulis. Berikut adalah langkah-langkah yang cocok untuk saya; 
  langkah-langkah yang juga saya gunakan untuk menciptakan 
  kebiasaan-kebiasaan lain:

  1. Tulis kebiasaan menulis Anda.

     Jika Anda tidak berkomitmen untuk menuliskan kebiasaan menulis, 
     Anda tidak benar-benar berkomitmen untuk membentuk kebiasaan 
     tersebut. Jika Anda ingin membentuk suatu kebiasaan menulis, Anda 
     harus benar-benar berkomitmen untuk melakukannya. Bukan kalimat 
     "akan saya usahakan", namun "saya benar-benar akan menulis". Dan 
     Anda harus menuliskan komitmen tersebut lalu memasangnya di 
     tempat-tempat yang dapat Anda lihat dengan mudah. Secara 
     spesifik, tulis kebiasaan seperti apa yang akan Anda lakukan 
     (dalam hal ini menulis). Kapan, di mana, dan untuk berapa lama 
     Anda akan melakukannya? Tuliskanlah semua itu.

  2. Menulislah setiap hari pada waktu yang sama, dengan pemicu.

     Akan baik jika Anda memiliki waktu tertentu setiap hari untuk 
     mulai menulis. Saya lebih suka di pagi hari, namun bisa juga saat 
     makan siang, atau sesaat sebelum tidur. Pastikan bahwa waktu itu 
     adalah waktu yang tidak akan dijejali oleh aktivitas lain -- jika 
     Anda sering mendapat panggilan rapat setiap sore, misalnya, 
     jangan menetapkan waktu itu sebagai waktu menulis Anda (kecuali 
     Anda memiliki otoritas untuk tidak mengikuti rapat itu).

     Yang sama pentingnya dengan memiliki waktu khusus untuk menulis 
     adalah memiliki pemicu. Apakah pemicu itu? Ini adalah suatu 
     peristiwa yang akan mendorong Anda untuk melakukan kebiasaan itu. 
     Misalnya, ketika dulu saya merokok, saya memiliki beberapa 
     pemicu: saya akan merokok saat bangun tidur, stres, setelah 
     rapat, dan sebagainya. Ketika saya ingin mengubah kebiasaan 
     tersebut, saya harus mengubah beberapa pemicu itu, sehingga saya 
     memiliki kebiasaan yang baru untuk menggantikan kebiasaan 
     merokok. Ketika bangun tidur, misalnya, saya akan berolahraga. 
     Untuk menciptakan kebiasaan baru, kita harus berusaha keras 
     menghubungkan kebiasaan tersebut dengan pemicu. Contohnya, 
     katakan saja Anda ingin menulis pada pagi hari -- Anda akan 
     bangun dari tempat tidur, mandi, membuat kopi, dan kemudian mulai 
     menulis. Jadi, membuat kopi adalah pemicu untuk Anda menulis, dan 
     mandi adalah pemicu untuk Anda membuat kopi, dan bangun dari 
     tempat tidur adalah pemicu untuk Anda mandi. Dan karena Anda 
     pasti akan bangun dari tempat tidur setiap hari, jadi Anda tidak 
     akan memiliki masalah menerapkan hal ini. Pilih sebuah pemicu 
     yang Anda tahu akan Anda lakukan setiap hari, dan kemudian 
     menulislah.

  3. Berkomitmenlah kepada orang lain.

     Seperti yang telah dituliskan di atas, adalah penting untuk 
     memiliki komitmen yang kuat guna membentuk kebiasaan menulis. 
     Untuk itu, akan membantu jika komitmen itu sifatnya tidak 
     pribadi. Umumkanlah komitmen Anda kepada banyak orang. Beritahu 
     keluarga, teman-teman, rekan kerja Anda, tulis dalam situs blog 
     Anda, kirimkan ke sebuah forum diskusi online, dan sebagainya. 
     Katakan dengan jelas apa yang akan Anda lakukan, dan berjanjilah 
     untuk melaporkan kepada mereka hal-hal yang telah Anda lakukan 
     (lihat butir nomor 6 di bawah). Hal ini akan memotivasi Anda 
     untuk tetap melakukan kebiasaan menulis.

  4. Fokuslah selama 1 bulan.

     Salah satu kunci untuk membentuk sebuah kebiasaan baru adalah 
     fokus. Jika Anda benar-benar fokus untuk membentuk kebiasaan 
     menulis, Anda akan sukses (terutama jika Anda mengombinasikannya 
     dengan beberapa tips lain dalam artikel ini). Jika Anda mencoba 
     untuk menciptakan banyak kebiasaan baru dalam satu waktu 
     sekaligus, fokus Anda akan tersebar. Jangan terjerat pada jebakan 
     yang lazim ada namun menggoda ini. Kerahkan seluruh fokus dan 
     energi Anda untuk membentuk kebiasaan baru dalam menulis.

  5. Temukan motivasi Anda.

     Apa alasan Anda melakukan kebiasan menulis? Apa yang memotivasi 
     Anda untuk duduk dan menulis? Apa yang dapat membuat Anda tetap 
     termotivasi ketika Anda sedang tidak ingin menulis? Mengetahui 
     apa yang menjadi motivasi Anda itu penting -- dan sangat baik 
     jika Anda menuliskannya.

  6. Catat dan bertanggungjawablah.

     Sangat penting mencatat kebiasaan baru Anda. Hal termudah yang 
     dapat Anda lakukan adalah dengan memberikan tanda "X" di kalender 
     Anda setiap kali Anda menulis. Atau Anda bisa juga menyiapkan 
     sebuah lembar kerja untuk mencatat waktu dan tanggal, dengan 
     catatan kecil ketika Anda menulis. Ini dapat menjadi alat untuk 
     membantu Anda melacak apakah tujuan Anda sudah tercapai atau 
     belum. Atau Anda bisa juga membuat catatan dalam blog pribadi; 
     dengan menuliskan tulisan singkat dalam blog Anda setiap kali 
     Anda selesai menulis. Forum diskusi online merupakan cara yang 
     baik pula untuk mencatat apa yang sudah Anda lakukan. Cara apapun 
     yang Anda pakai, lakukanlah itu dengan konsisten dan segera 
     lakukan pencatatan setiap kali Anda selesai menulis. Bagikanlah 
     catatan Anda tersebut kepada orang lain sebagai bentuk 
     pertanggungjawaban Anda kepada orang lain.

  7. Tentukan penghargaan diri.

     Penghargaan adalah motivator yang luar biasa. Sering-seringlah 
     memberi penghargaan kepada diri sendiri ketika Anda baru mulai 
     berusaha membentuk kebiasaan menulis: berikan satu hadiah kecil 
     untuk diri sendiri pada hari pertama Anda menulis, kemudian pada 
     hari yang kedua dan ketiga. Setelah itu, berikan hadiah kepada 
     diri Anda setelah menulis secara rutin selama 1 minggu. Lalu 
     kurangi lagi, Anda akan memberikan hadiah pada diri Anda setelah 
     menulis secara rutin selama 1 bulan. Buat daftar penghargaan 
     sebelum Anda mulai menulis, jadi Anda dapat melihat hadiah apa 
     saja yang dapat Anda terima jika Anda mulai menulis.

  8. Disiplin.
     
     Semakin konsisten Anda menulis, semakin kuat kebiasaan itu 
     jadinya. Pastikan kebiasaan Anda terhubung kuat dengan pemicu 
     Anda, sehingga setiap kali pemicunya terjadi, Anda akan melakukan 
     kebiasaan Anda. Itulah yang membentuk suatu kebiasaan. Jika 
     pemicunya terjadi, dan kadang Anda tidak melakukan kebiasaan 
     Anda, maka Anda tidak benar-benar membentuk sebuah kebiasaan. 
     Jadi, daripada Anda menyalahkan diri kelak, lebih baik Anda 
     benar-benar disiplin. Karena sekali Anda tidak melakukan 
     kebiasaan itu, kemungkinan Anda akan melakukannya lagi lain 
     waktu. Jika Anda merasa sedang tidak ingin menulis hari ini, 
     katakan pada diri Anda dengan tegas: "Disiplin!"

     Apa yang akan terjadi jika karena beberapa alasan, Anda tidak 
     melakukan kebiasaan Anda? Jangan lantas menyalahkan diri Anda 
     sendiri. Analisa dan cari tahu mengapa hal itu sampai terjadi dan 
     cari solusinya agar tidak terjadi lagi. Kemudian maju terus. 
     Membentuk suatu kebiaaan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, 
     namun jika Anda disiplin, Anda akan berhasil.

  9. Mencari inspirasi.

     Motivator terbaik adalah inspirasi. Ketika saya membentuk 
     kebiasaan baru, saya suka membaca pengalaman-pengalaman sukses 
     orang lain. Saya akan membaca buku, majalah, situs, dan blog 
     dengan topik tersebut. Lakukanlah hal yang sama saat menulis --
     carilah inspirasi, tetapi jangan membiarkan kegiatan membaca 
     tersebut menghambat Anda untuk menulis.

  10. Jadikan menulis sebagai kegiatan yang menyenangkan.

     Yang terpenting, jika kebiasaan itu tidak menyenangkan, Anda akan 
     sering kehilangan motivasi. Mencoba disiplin memang penting, tapi 
     pada akhirnya, motivasilah yang merupakan faktor pentingnya. Anda 
     tidak dapat memaksa motivasi. Jadi, carilah cara untuk membuat 
     kebiasaan menulis itu menjadi sesuatu yang menyenangkan. Bisa 
     dengan memutar musik atau menenggak secangkir kopi atau teh saat 
     Anda menulis. Menulislah dengan ditemani sesuatu yang Anda sukai. 
     (t/Davida)

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Nama situs: Write to Done
  Judul asli artikel: 10 Steps to Create the Habit of Writing
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://writetodone.com/2008/01/09/10-steps-to-create-the-habit-of-writing/

PENA MAYA_____________________________________________________________

                          BARU! SITUS DOA:
                 KOMUNITAS PENDOA SYAFAAT INDONESIA
                       < http://doa.sabda.org >

  Anda rindu melihat pemulihan terjadi atas keluarga, gereja, kota,
  dan bangsa Anda?

  Anda ingin belajar lebih banyak tentang doa?

  Anda ingin memiliki partner untuk berdoa dan berbagi?

  Anda ingin mendapat referensi untuk menulis seputar doa?

  Situs Doa, yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA
  <http://www.ylsa.org>, adalah tempat yang tepat untuk menjawab
  kerinduan dan keinginan Anda.

  Kami percaya situs Doa, yang dilengkapi dengan Artikel, Renungan,
  Ilustrasi, Kesaksian, serta Riwayat Tokoh-Tokoh Doa, akan memperluas
  wawasan dan pengetahuan Anda tentang doa.

  Istimewanya, situs ini menyediakan beberapa kalender doa yang
  bisa Anda pakai sebagai panduan Anda berdoa, baik secara pribadi
  maupun kelompok. Bagi Anda yang ingin berbagi beban doa, situs Doa
  juga menyediakan fasilitas untuk mengirimkan permohonan doa agar
  Anda mendapatkan dukungan doa dari saudara-saudara seiman yang lain.

  Khusus bagi Anda yang dilengkapi Tuhan dengan karunia berdoa, situs
  ini menyediakan fasilitas forum yang mengundang Anda bergabung dalam
  "Komunitas Pendoa Syafaat Indonesia" untuk berdoa bersama bagi
  Indonesia. Forum ini disediakan bukan untuk berdiskusi atau berdebat
  tentang doa, namun untuk menyatukan hati kita dalam berdoa bagi
  bangsa kita yang tercinta, yaitu Indonesia. Untuk mendaftarkan diri,
  silakan menghubungi < doa(at)sabda.org >.

  Segera kunjungi situs DOA <http://doa.sabda.org>! Ingatlah selalu
  untuk memberitahukan informasi ini kepada rekan-rekan pendoa yang
  lain, sehingga kita semua mendapat berkat dan menjadi berkat bagi
  orang lain. Tuhan memberkati.

TOKOH PENULIS_________________________________________________________

                             LEE STROBEL

  Sudah banyak yang mengenal Lee Strobel melalui buku-bukunya. 
  Kebanyakan dari mereka mengenalnya sebagai seorang ateis yang 
  akhirnya menerima Yesus setelah melakukan investigasi terhadap 
  kebenaran-kebenaran Alkitab. Investigasi Lee inilah yang kemudian 
  dibukukan dan diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Tidak banyak 
  yang mengenal Lee, selain fakta bahwa beliau sebelumnya adalah 
  seorang ateis. Sebenarnya, seperti apakah sosok Lee Strobel yang 
  sesungguhnya?

  Lee Strobel lahir pada 25 Januari 1952 di Arlington Heights, 
  Illinois, dengan nama lengkap Lee Patrick Strobel. Ia mendapatkan 
  gelar jurnalismenya dari University of Missouri dan gelar master 
  dalam bidang studi hukum dari Yale Law School. Dia telah menjadi 
  seorang jurnalis selama 14 tahun di Chicago Tribune dan surat 
  kabar-surat kabar lainnya. Sebelum fokus untuk menulis dan 
  memproduksi acara televisinya sendiri, Strobel adalah seorang 
  pendeta pengajar di Willow Creek Community Church yang bertempat di 
  South Barrington, Illinois, dari tahun 1987 hingga tahun 2000, dan 
  di Saddleback Church yang terletak di Lake Forest, California, sejak 
  tahun 2000 hingga 2002. Pada tahun 2007, Strobel dianugerahi 
  Honorary Doctoral Degree oleh Southern Evangelical Seminary sebagai 
  penghargaan atas kontribusinya dalam bidang apologetika Kristen.

  Beberapa Buku yang Ditulis Oleh Lee Strobel

  "The Case of Creator"

  Buku ini berisi wawancara dengan penganut "intelligent design" 
  (kepercayan yang meyakini bahwa jagat ini diciptakan oleh seorang 
  intelijen dengan tujuan, bukan karena kebetulan atau proses alam) 
  dan ahli apologetika Kristen yang menjelaskan tentang keberadaan 
  Pencipta. Buku ini menerima ECPA Christian Book Award pada tahun 
  2005 untuk bidang misi dan penginjilan.

  "Inside the Mind of Unchurched Harry and Mary"

  Strobel mengatakan bahwa dia menulis buku ini untuk "menolong Anda 
  memahami orang-orang yang tidak bergereja supaya usaha penginjilan 
  Anda dan usaha gereja Anda menjadi lebih efektif". Buku ini berisi 
  wawasan berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai seorang ateis, dan 
  berdasarkan penelitian psikologi tentang mengapa orang-orang 
  menghindari kekristenan. Buku ini menerima ECPA Gold Medallion Book 
  Award pada tahun 1994 untuk bidang misi dan penginjilan.

  "The Case of Christ"

  Buku ini digambarkan oleh Strobel sebagai penyelidikan dan perluasan 
  perjalanan spiritual yang dijalaninya dalam menjadi seorang Kristen. 
  Berisi wawancaranya dengan tiga belas penginjil terkemuka yang 
  memberikan keabsahan historis Perjanjian Baru. Buku ini menerima 
  penghargaan Gold Medallion Book Award pada tahun 1999 untuk bidang 
  misi dan penginjilan.

  "The Case for Faith: A Journalist Investigates the Toughest
  Objections to Christianity"

  Buku ini menanggapi delapan perhatian massa mengenai kekristenan. 
  Termasuk di dalamnya membahas tentang kejahatan, kontradiksi antara 
  ilmu pengetahuan dan mukjizat, apakah Tuhan layak untuk disembah 
  jika Dia membunuh anak-anak yang tak bersalah, apakah Yesus adalah 
  satu-satunya jalan ke surga, masalah neraka, sejarah gereja yang 
  dipenuhi dengan penindasan dan kekerasan, dan apakah mungkin Anda 
  menjadi seorang Kristen jika masih memiliki keraguan. Buku ini 
  menerima Gold Medallion Book Award pada tahun 2001 untuk bidang misi 
  dan penginjilan.

  "The Case for the Real Jesus: A Journalist Investigates Current
  Attacks on the Identity of Christ"

  Buku ini mengetengahkan beberapa sanggahan terhadap tantangan yang 
  dihadapkan pada pandangan Kristen injili tetang Yesus dan pesan-Nya. 
  Strobel menekankan perbedaan antara bagaimana Yesus dilukiskan dalam 
  injil-injil nonkanonik dan keempat Injil kanonik, apakah gambar 
  Yesus telah dirusak oleh gereja, penjelasan baru yang menyangkal 
  kebangkitan Yesus, apakah gambaran Yesus diambil dari kepercayaan 
  para penyembah berhala, apakah Yesus memenuhi ramalan tentang 
  mesias, dan apakah masyarakat kontemporer seharusnya mampu memilih 
  apa harus dipercayai dari Yesus.

  "Experiencing the Passion of Jesus"

  Ditulis bersama dengan Garry Poole sebagai panduan diskusi film yang 
  diproduksi oleh Mel Gibson, "The Passion of the Christ". Buku ini 
  menerima ECPA Christian Book of the Year pada tahun 2005. 
  (t/Yohanna)

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Nama situs: Answer.com
  Judul asli artikel: Lee Strobel
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.answers.com/topic/lee-strobel
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Yohanna Prita Amelia dan Sri Setyawati
Kontak redaksi/kirim bahan: penulis(at)sabda.org
Berlangganan: Kirim e-mail ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: Kirim e-mail ke unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
Situs PELITAKU: http://pelitaku.sabda.org/
Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum
Network Literatur: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Melayani sejak 3 November 2004
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Penulis 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org