Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/54 |
|
e-Penulis edisi 54 (22-4-2009)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ Edisi: 054/April/2009 Tema: Berawal dari Jurnal Harian DARI REDAKSI__________________________________________________________ HIDUP YANG PENUH MAKNA Yesus hidup! Ya, Dia hidup selamanya! Yesus menang! Dan kita pun turut dimenangkan! Selamat Paskah untuk Sahabat Penulis sekalian! Masih dalam rangka sukacita perayaan Paskah, redaksi mengajak Pembaca sekalian merenungkan lagi bukti-bukti mutlak kebangkitan Tuhan kita, Yesus Kristus. Tidak ada lagi yang perlu kita ragukan. Anugerah iman percaya yang Dia berikan kepada kita semakin memantapkan langkah untuk menjalani hidup ini dengan penuh makna sebagai seorang pemenang. Hidup merdeka dari kuasa maut akibat dosa merupakan hidup yang penuh dengan makna. Bersama Yesus, setiap hari kita melakukan perkara besar. Namun, adakalanya kita lupa bahwa segala sesuatu yang terjadi di sekitar dan di dalam hidup kita itu bermakna, sehingga semuanya terlihat biasa-biasa saja. Nah, dalam edisi ini, redaksi mengajak Sahabat Penulis sekalian melihat bagaimana seorang penulis memaknai hidup sehari-harinya. Melalui jurnal harian, kita dibawa untuk peka akan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Dengan jurnal harian pula, kita akan memiliki semakin banyak sumber bahan dan ide yang siap menjadi tulisan indah penuh makna. Bagaimana mulai menulis jurnal harian, apa saja yang dapat kita tulis dalam jurnal harian, dan apa manfaat menulis jurnal harian? Temukan jawabannya dalam edisi ini. Selamat memaknai hidup yang telah dimerdekakan oleh Kristus! Pimpinan Redaksi e-Penulis, Davida Welni Dana http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ http://pelitaku.sabda.org/ ______________________________________________________________________ LATIHAN MENULIS AKAN MELUNAKKAN HATI DAN PIKIRAN - Natalie Goldberg - DAFTAR ISI____________________________________________________________ - Dari Redaksi: Hidup yang Penuh Makna - Daftar Isi - Renungan: Bukti-Bukti Mutlak - Artikel: Tentang Jurnal Harian - Tips: Menulis Jurnal - Pena Maya: Situs SABDA Alkitab: Teknologi untuk Belajar Alkitab - Tokoh Penulis: Timothy F. LaHaye RENUNGAN______________________________________________________________ BUKTI-BUKTI MUTLAK Kisah Para Rasul 1:1-11 "Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup." (Kisah Para Rasul 1:3a) Alkitab mengatakan bahwa Yesus "menunjukkan diri-Nya hidup setelah penderitaan-Nya melalui bukti-bukti yang mutlak" (Kisah Para Rasul 1:3). Hal ini lebih daripada sebuah pernyataan bersejarah yang disampaikan oleh Lukas. Ini merupakan sebuah tantangan terhadap berbagai kritikan yang akan menyangkal fakta sesungguhnya tentang kebangkitan jasmani dari Tuhan Yesus Kristus. Lukas telah membuat pernyataan yang menakjubkan sekaligus mencengangkan bahwa Yesus hidup. Ia disaksikan oleh sekelompok orang banyak dan kebangkitan-Nya dikuatkan dengan begitu banyaknya bukti yang meyakinkan. Hari ini, hampir 2000 tahun setelah peristiwa tersebut berlalu, tidak ada doktrin lain di dalam Kitab Suci yang lebih banyak diserang dibandingkan dengan kebangkitan Tuhan kita secara jasmani. Memang tidaklah mengherankan karena hal itu merupakan kunci dari doktrin Kristen yang tertinggi. Dengan kebangkitan Yesus dari kematian, keseluruhan struktur dari doktrin Kristen dapat terus bertahan atau malah menjadi jatuh. Bila kebangkitan Yesus tidak dapat dibuktikan, maka kekristenan dapat hancur menjadi debu dan bahkan memiliki tingkat kepercayaan di bawah mitos-mitos paling sembrono yang ada di Yunani dan Romawi kuno. Si iblis mengetahui tentang hal ini, dan karena itu serangan pertamanya dan yang paling sering terhadap kebenaran tentang Kristus adalah dengan melawan kebangkitan jasmani-Nya. Kredibilitas dari iman Kristen kita beralaskan pada "banyak bukti yang mutlak" bahwa Yesus hidup. Kristus adalah kehidupan, kubur yang kosong menyatakan kekuatan kuasa-Nya; dan bagi mereka yang percaya kepada-Nya, baik kematian maupun neraka, tak akan mencelakakan. -Anonim Karena Kristus hidup, kita tidak perlu takut kepada maut. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku renungan: Kemenangan dalam Kebangkitan Penulis: Martin R. De Haan, M.D. Penerbit: RBC Ministries, Jakarta 2004 Halaman: 52 ARTIKEL_______________________________________________________________ TENTANG JURNAL HARIAN Dalam sebuah pelatihan membaca dan menulis, saya menggambarkan tingkat terendah menulis itu ada pada bentuk kegiatan menulis untuk mengisi buku/jurnal harian. Lantas, karena yang bertanya adalah seorang sarjana, saya menganggap penulisan karya ilmiah -- skripsi, contohnya -- sebagai bentuk kegiatan menulis yang sangat tinggi. Tentu, di tengah spektrum penulisan catatan harian di paling bawah dan penulisan karya ilmiah di paling atas, ada bentuk-bentuk kegiatan menulis yang sangat beragam dan banyak sekali coraknya. Kali ini saya akan coba fokus pada tulisan bergaya catatan harian dan tulisan bergaya ilmiah. Namun, sebelum saya melanjutkan pembahasan soal ini -- yang saya harapkan nanti dapat melahirkan semacam kiat-kiat praktis menulis apa pun secara ringan-mengasyikkan -- saya ingin menegaskan di sini bawah kesungguhan yang diperlukan untuk membuat catatan harian yang bermanfaat dan bermakna setara dengan kesungguhan yang diperlukan untuk membuat karya ilmiah. Menulis, bagi saya, hanya akan memberikan dampak positif bagi pelejitan potensi diri apabila ketika menulis -- sebagaimana pesan Stephen King -- kita tidak meremehkan apa yang ingin kita tulis, termasuk tidak menganggap enteng kegiatan menulis meskipun yang ditulis adalah hanya -- sekali lagi hanya -- hal sederhana sehari-hari. Karena catatan harian saya posisikan sebagai bentuk hasil kegiatan menulis yang kadarnya di paling bawah, saya berharap sekali -- pada saat ini -- orang yang mau menghasilkan karya tulis yang hebat, perlu merasakan lebih dahulu menulis dalam bentuk yang paling sederhana tersebut. Penulisan catatan harian, selain dapat melibatkan diri terdalam secara total, juga dapat membantu seorang penulis untuk berlatih menulis secara "flow" (mengalir), sebagaimana istilah ini ditemukan oleh psikolog Mihaly Csziksentmihalyi. Jika merujuk ke psikolog lain, Daniel Goleman, maka menulis catatan harian itu bagaikan menulis dengan menggunakan kecerdasan emosi. Tulisan yang dihasilkan, dalam konteks seperti ini, tentu gayanya akan berkisah, akan menyentuh hati. Jika sudah dapat menyentuh hati, apakah mungkin tulisan itu kemudian kaku, kering, dan monoton? Tentu tidak. Berlatih menulis catatan harian akan membuat gaya tulis seseorang berbentuk luwes, penuh warna, dan dapat menembus ruang-ruang batin terdalam seseorang yang membaca tulisan tersebut. Jadi, yang saya maksud dengan buku harian di sini adalah tempat berlatih bagi siapa saja yang ingin mampu menulis dengan memanfaatkan keluwesan pikiran dan ketegasan perasaan. Merujuk ke catatan yang dibuat Natalie Goldberg bahwa "latihan menulis akan melunakkan hati dan pikiran", tentulah yang dimaksud hati di sini adalah hati yang cenderung keras -- keras kepala. Di hati setiap orang sesungguhnya tersimpan kelembutan dan kasih sayang. Hanya, terpaan keadaan yang keras -- angkara murka, kecewa, cemas, dan semacamnya -- dapat membuat hati itu keras. Nah, menulis -- saya tambahkan di sini menulis catatan harian -- niscaya dapat melunakkan hati. Selain melunakkan hati, berlatih menulis catatan harian juga akan dapat meneguhkan dan menegaskan hati. Ini berarti, lewat menulis, hati yang katanya bersifat bolak-balik (ragu atau tidak dapat menetap di suatu titik) dapat terbantu untuk menegaskan bahwa ia berada di sini atau di sana. Menulis itu mengikat sehingga hati yang cenderung ke sana dan ke mari akan dikondisikan untuk menunjukkan jati dirinya. Banyak sekali manfaat berlatih menulis dalam gaya catatan harian. Disebut catatan harian karena jenis tulisan ini memang harus ditulis setiap hari. Jika tidak setiap hari, namanya tentu bukan catatan harian. Jadi, usahakan untuk berlatih menulis setiap hari secara bebas, melibatkan diri secara total, dan -- jangan lupa -- setiap hari. Tulislah apa saja apabila agak enggan menulis. Tulislah satu kalimat saja apabila tidak mampu membuat lebih dari satu kalimat. Dan biarkan tulisan itu mengalir bebas tanpa koreksi. Apabila Anda dapat berlatih menulis catatan harian, saya yakin, kelak, jika ingin menulis sesuatu dengan kadar yang lebih tinggi dari sekadar catatan harian, Anda akan dimudahkan mengalirkan bahan tulisan Anda. Tak sedikit para sarjana yang tidak nyaman ketika membuat karya ilmiah. Ada kemungkinan ketidaknyamanan itu dikarenakan belum pernah berlatih menulis bebas dalam bentuk catatan harian, dan ada kemungkinan kurangnya bahan bacaan yang dimasukkan ke dalam dirinya. Kesulitan menulis tidak melulu bergantung pada apakah si penulis menguasai teknik menulis atau tidak. Benar, menulis itu sebuah keterampilan sehingga dibutuhkan teknik-teknik menulis. Penguasaan teknik menulis penting, namun ini tidak lantas secara otomatis dapat menjadikan seseorang lancar dan gampang menulis. Saya lebih cenderung mengunggulkan bahan bacaan dan kerapnya seseorang berlatih menulis secara bebas ketimbang mengunggulkan teknik menulis bagi seseorang yang ingin lancar dan gampang menulis. Ketika seseorang bertanya kepada saya berkaitan dengan bagaimana menulis karya ilmiah secara "fun", saya bilang bahwa menulis karya ilmiah perlu dicicil. Artinya, sebagaimana membaca buku bisa dilakukan dengan cara "ngemil", menulis pun dapat dikumpulkan bahan tulisannya secara perlahan, sedikit demi sedikit. Dan pencicilan bahan tulisan itu juga termasuk bahan tulisan untuk menulis karya ilmiah. "Gunakan buku harian Anda untuk menabung secara pelan-pelan bahan skripsi Anda," demikian pesan saya jika ditanya soal menulis karya ilmiah secara "fun". Saya kemudian menunjukkan buku karya Dr. Mulyadhi Kartanegara yang berjudul "Seni Mengukir Kata". Di buku ini, saya memberikan pengantar yang melukiskan bagaimana doktor filsafat ini, setiap kali ingin menulis karya ilmiahnya, tentu menumpahkan terlebih dahulu bahan tulisan untuk karya ilmiah itu di buku hariannya. Saya mengistilahkan teknik menulis yang digunakan sang doktor filsafat itu sebagai teknik menulis secara subjektif dahulu, baru kemudian menulis secara objektif. Terbukti Pak Mulyadhi sangat produktif dalam menulis karya-karya ilmiah. Terbukti juga Pak Mulyadhi dapat menunjukkan kepada kalangan akademis bahwa menulis karya ilmiah yang berbobot itu dapat dijalankan secara ringan-mengasyikkan. Di dalam bukunya itu, kita akan menemukan bagaimana Pak Mulyadhi memberikan tip-tip praktis dalam menulis karya ilmiah sehingga hasil karya ilmiah itu dapat efektif dan juga kreatif. Efektif berarti bermanfaat dan kreatif berarti kaya warna, tidak monoton dan membosankan jika dibaca seseorang. Jadi, siapkan catatan harian apabila Anda ingin menulis karya ilmiah seperti skripsi. Menulislah secara sedikit demi sedikit di catatan harian Anda tentang bahan-bahan yang relevan dengan skripsi Anda. Gunakan kata ganti orang pertama. Contohnya, "Saya ingin membuat skripsi dengan topik kemiskinan di desa. Apakah topik ini memberikan semangat tinggi kepada saya untuk segera membaca buku yang berkaitan dengannya? Apakah topik ini akan membuat saya dimudahkan dalam menuliskannya? Mengapa saya memilih topik ini, ya?" Selamat memiliki catatan harian. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Mengikat Makna Sehari-Hari: Bagaimana Mengubah Beban Membaca dan Menulis Menjadi Kegiatan yang Ringan-Mengasyikkan Penulis: Hernowo Penerbit: MLC, Bandung 2005 Halaman: 149 -- 155 TIPS__________________________________________________________________ MENULIS JURNAL Hari Buruk Anda Teman lama Anda, Bobbi Jones, memberitahu semua orang bahwa kaos kaki Anda tidak cocok. Ibu Anda memberi Anda bekal roti keju dan dua potong wortel selama 3 hari berturut-turut. Anda tidak pernah mendapat kesempatan untuk memukul selama jam olahraga. Dan ketika pulang dari sekolah, map kesayangan Anda tertinggal di bis. Ulangi apa yang saya katakan: "Hari ini adalah hari yang buruk, menjengkelkan, dan tidak menyenangkan!" Bagaimana seharusnya Anda menghadapi hari yang seperti itu? Anda bisa saja langsung mengudap, "nongkrong" di depan TV, atau memukul-mukul bantal Anda. Tetapi apa yang terjadi saat Anda tidak bisa lagi mengudap atau menonton siaran televisi? Hari Anda akan tetap menjengkelkan. Inilah yang Akan Saya Lakukan Setelah mengudap, saya akan mengeluarkan jurnal pribadi saya dan menulis tentang semua yang telah terjadi. Menulis membantu saya memilah-milah pikiran-pikiran saya. Menulis membantu saya tetap terkendali. Menulis membantu mengubah hari-hari yang tidak menyenangkan menjadi lebih baik. Dan saya hampir selalu merasa lebih baik saat saya selesai menulis. Mengapa Anda Sebaiknya Menulis Jurnal Pribadi? Ada banyak alasan menulis dalam sebuah jurnal. Anda bisa: 1. membuat catatan tentang hal-hal menarik dari apa yang Anda lihat dan dengar, 2. mengumpulkan ide-ide untuk membuat cerita, puisi, dan laporan, 3. melatih kemampuan Anda dalam menulis, 4. menghadapi hari yang tidak menyenangkan; dan 5. menghidupkan kembali saat-saat menyenangkan yang pernah Anda alami. Berikut bagaimana cara memulainya. 1. Kumpulkan peralatan yang diperlukan. Yang Anda butuhkan adalah sebuah buku catatan dan beberapa bolpoin atau pensil (atau komputer). 2. Carilah waktu dan tempat khusus untuk menulis. Bangunlah pada pagi hari dan menulislah dalam keheningan rumah Anda. Menulislah secara rutin selama berada di sekolah atau berbaring di tempat tidur setelah makan malam. Lihatlah hasilnya. 3. Menulislah setiap hari. Menulislah dengan bebas, galilah pikiran dan perasaan Anda saat muncul dalam pikiran Anda. Jangan khawatir pada apa yang Anda katakan atau bagaimana Anda mengatakannya. Teruslah menulis selama Anda bisa (setidaknya 5 -- 10 sekali menulis). 4. Tulislah hal-hal yang penting bagi Anda. Tulislah sesuatu yang menganggu Anda atau sesuatu yang ingin Anda ingat. Tulislah tentang apa yang Anda lakukan akhir pekan lalu atau sesuatu yang konyol yang Anda lihat. Tulislah sesuatu dan kemudian lanjutkan ke hal yang lain. 5. Simpanlah tulisan Anda. Tuliskan tanggal di bagian atas halaman kertas setiap kali Anda menulis. Bacalah jurnal Anda terus-menerus. Garis bawahi ide-ide yang menurut Anda menarik atau mengejutkan dan ide-ide yang kira-kira ingin Anda tulis lagi di masa yang akan datang. Sekilas Tentang Penulisan Jurnal Penulisan jurnal bisa berhasil bila Anda bisa merefleksikan atau benar-benar memikirkan pengalaman-pengalaman Anda dan belajar dari pengalaman-pengalaman itu. Saat Anda bisa melakukan hal ini, tulisan Anda menjadi lebih menarik dan penuh kejutan. Refleksi Berpikir dan menulis dengan cara-cara berikut ini akan membantu Anda menggali dan merefleksikan pengalaman-pengalaman Anda. Menanyakan: Saat Anda menulis, tanyakan pada diri Anda sendiri beberapa pertanyaan ini: "Apa yang menyenangkan atau menarik tentang pengalaman ini?" "Bagaimana perasaan saya terhadap pengalaman itu sekarang?" Atau tanyakan saja pada diri Anda sendiri "mengapa?" pada poin-poin yang berbeda dalam tulisan Anda, dan cobalah untuk menemukan beberapa jawabannya. Pikirkan: Pikirkan juga tentang apa yang sudah Anda pelajari dari suatu pengalaman. Bandingkan pengalaman itu dengan pengalaman-pengalaman lain yang sudah pernah Anda alami. Pikirkan hal-hal apa yang telah Anda lakukan dengan cara yang berbeda, atau apa yang Anda harapkan dari pengalaman-pengalaman itu di masa yang akan datang? Paksalah Diri Anda Sendiri Bila Anda memaksa diri Anda sendiri untuk menulis, Anda pasti akan menemukan beberapa hal-hal menarik. 1. Terus lanjutkan. Saat Anda mulai menulis jurnal, berilah tanda di mana Anda terakhir menulis jurnal. Saat Anda menemukan suatu ide yang mengejutkan Anda, cobalah untuk lebih banyak menulis tentang ide itu. Saat Anda merasa bahwa Anda telah mengatakan semua yang tahu tentang suatu hal, teruslah menulis setidaknya beberapa baris lagi. 2. Buatlah hubungan. Bila ingin suatu tantangan, cobalah untuk menghubungkan antara ide-ide yang tampaknya sangat berbeda. Anda juga bisa menghubungkannya dengan peristiwa-peristiwa di berita, film, lagu, dll.. Jenis-Jenis Jurnal Bila Anda senang menggali pikiran Anda dalam jurnal pribadi, Anda juga bisa menulis di salah satu jurnal istimewa berikut ini. 1. Jurnal Dialog Dalam jurnal dialog, Anda dan seorang teman, orang tua, atau guru saling menulis tentang pengalaman-pengalaman yang Anda miliki, buku-buku yang pernah Anda baca, atau ide-ide yang Anda tanyakan. 2. "Diary" "Diary" adalah suatu catatan pribadi tentang peristiwa-peristiwa harian yang terjadi. (Anda mencatat hal-hal pribadi di "diary"). 3. Log Belajar Dalam log belajar atau jurnal kelas, Anda bisa menulis tentang mata pelajaran, misalnya matematika dan ilmu pengetahuan, untuk membantu Anda memahaminya dengan lebih baik. 4. Jurnal Respons Apakah Anda pernah memiliki perasaan yang kuat tentang cerita atau buku yang Anda baca? Anda bisa menuliskan perasaan ini di jurnal respons. 5. Jurnal Peristiwa Khusus Anda mungkin ingin menulis tentang pengalaman-pengalaman Anda saat ikut serta dalam suatu olahraga, saat bersiap menyambut anggota keluarga baru, atau saat mengerjakan proyek khusus. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul buku: Writers Express Judul asli artikel: Writing in Journals Penulis: Dave Kemper, Ruth Nathan, Patrick Sebranek Penerbit: Write Source, Massachusetts 1995 Halaman: 105 -- 108 PENA MAYA_____________________________________________________________ SITUS SABDA ALKITAB: TEKNOLOGI UNTUK BELAJAR ALKITAB Apakah Anda ingin menggali ayat-ayat firman Tuhan dengan teliti dan mendalam? Atau, apakah Anda ingin mempersiapkan bahan Pelajaran Alkitab secara bertanggung jawab, namun tidak memiliki bahan-bahan dan alat-alat biblika yang lengkap? Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > memberikan kabar gembira bagi Anda! Telah hadir, SABDA Alkitab, sebuah situs Alkitab multiversi dan multibahasa yang berisi bahan-bahan biblika seperti Tafsiran Alkitab, Catatan Kaki, Referensi Silang, Kamus Alkitab, dan Sistem Studi Peta. Tidak hanya itu, terdapat pula bahan-bahan pendukung lain seperti Sistem Studi Kata, Biblical Arts (karya seni yang berhubungan dengan Alkitab), Hymns (lagu-lagu himne), Artikel Teologi, Ilustrasi Khotbah, Alkitab Audio, dan sebagainya. Keseluruhan bahan tersebut telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat terintegrasi dalam sebuah sistem komputasi biblika (biblical computation system) dan menjadi alat bantu yang luar biasa untuk mempelajari dan mendalami Alkitab secara bertanggung jawab. Mempelajari Alkitab adalah tanggung jawab setiap orang percaya. Jadi, sudah saatnya kita meninggalkan alasan-alasan untuk tidak melakukannya. Segeralah kunjungi situs SABDA Alkitab ini di alamat: ==> http://alkitab.sabda.org/ Jika dalam kunjungan ke situs SABDA Alkitab Anda menemukan adanya kerusakan, masalah, kesulitan, atau ingin memberikan saran, silakan melaporkan ke "Laporan Masalah/Saran" yang tersedia di bagian bawah setiap halaman situs SABDA Alkitab ini. Sampaikan pula kabar gembira ini kepada rekan-rekan Anda! TOKOH PENULIS_________________________________________________________ TIMOTHY F. LAHAYE Diringkas oleh: Yohanna Prita Amelia Timothy F. LaHaye adalah seorang pendeta, penulis, dan pembicara yang dilahirkan di Detroit, Michigan, pada tanggal 27 April 1926. Dia telah menulis lima puluh buku, baik fiksi maupun nonfiksi. Ayahnya meninggal pada saat dia berusia 9 tahun. LaHaye bergabung dengan angkatan udara pada tahun 1944 setelah menamatkan sekolah malamnya. LaHaye mendapat gelar B.A. dari Universitas Bob Jones pada tahun 1950. Pada tahun 1958, LaHaye sekeluarga pindah ke San Diego, California, di mana dia menjadi pendeta di Scott Memorial Baptist Church. LaHaye dikenal dengan buku fiksi berserinya, "Left Behind", yang melukiskan keadaan Bumi setelah kedatangan Kristus yang kedua. Sesuatu yang dipercaya LaHaye akan terjadi. Seri tersebut dimulai tahun 1995 -- termasuk dua belas judul yang ditujukan bagi pembaca dewasa, novel anak-anak, buku audio, renungan harian, dan novel grafis -- dan terjual sebanyak 65 juta kopi. Buku ini ditulis oleh Jerry B. Jenkins berdasarkan interpretasi LaHaye pada kitab Wahyu. Pada tahun 1978, LaHaye menerbitkan sebuah buku berjudul "The Unhappy Gays" yang kemudian diberi judul ulang "What Everyone Should Know About Homosexuality". Buku ini juga mengungkapkan enam belas sifat jahat kaum homoseksual, termasuk berhubungan intim dengan siapa saja, tidak jujur, egois, rawan terlibat sadomasokisme, serta memiliki kesehatan buruk dan umur pendek. Namun, LaHaye percaya bahwa homoseksualitas bisa disembuhkan. Beberapa buku beliau yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia antara lain adalah "Temperamen & Karunia Rohani", "Temperamen Anda Dapat Diubah", "Mempelajari Alkitab Secara Praktis", "Kehidupan Seks dalam Pernikahan Pascausia 40", "Mengendalikan Tingkah Laku Anak", "Kehidupan Seks dalam Pernikahan", "Memahami Temperamen Anak Anda", dan "Engkaulah Permata Hati". (t/Yohanna) Diterjemahkan dan diringkas dari: Nama situs: Answers.com Judul artikel: Tim LaHaye Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.answers.com/tim%20lahaye ______________________________________________________________________ Pimpinan redaksi: Davida Welni Dana Staf redaksi: Yohanna Prita Amelia dan Sri Setyawati Kontak redaksi/kirim bahan: penulis(at)sabda.org Berlangganan: Kirim e-mail ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Berhenti: Kirim e-mail ke unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ Situs PELITAKU: http://pelitaku.sabda.org/ Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum Network Literatur: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org ______________________________________________________________________ Melayani sejak 3 November 2004 Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Penulis 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |