|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-penulis/54 |
|
e-Penulis edisi 54 (22-4-2009)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________
Edisi: 054/April/2009
Tema: Berawal dari Jurnal Harian
DARI REDAKSI__________________________________________________________
HIDUP YANG PENUH MAKNA
Yesus hidup! Ya, Dia hidup selamanya!
Yesus menang! Dan kita pun turut dimenangkan!
Selamat Paskah untuk Sahabat Penulis sekalian!
Masih dalam rangka sukacita perayaan Paskah, redaksi mengajak
Pembaca sekalian merenungkan lagi bukti-bukti mutlak kebangkitan
Tuhan kita, Yesus Kristus. Tidak ada lagi yang perlu kita ragukan.
Anugerah iman percaya yang Dia berikan kepada kita semakin
memantapkan langkah untuk menjalani hidup ini dengan penuh makna
sebagai seorang pemenang.
Hidup merdeka dari kuasa maut akibat dosa merupakan hidup yang penuh
dengan makna. Bersama Yesus, setiap hari kita melakukan perkara
besar. Namun, adakalanya kita lupa bahwa segala sesuatu yang terjadi
di sekitar dan di dalam hidup kita itu bermakna, sehingga semuanya
terlihat biasa-biasa saja. Nah, dalam edisi ini, redaksi mengajak
Sahabat Penulis sekalian melihat bagaimana seorang penulis memaknai
hidup sehari-harinya. Melalui jurnal harian, kita dibawa untuk peka
akan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Dengan jurnal
harian pula, kita akan memiliki semakin banyak sumber bahan dan ide
yang siap menjadi tulisan indah penuh makna. Bagaimana mulai menulis
jurnal harian, apa saja yang dapat kita tulis dalam jurnal harian,
dan apa manfaat menulis jurnal harian? Temukan jawabannya dalam
edisi ini. Selamat memaknai hidup yang telah dimerdekakan oleh
Kristus!
Pimpinan Redaksi e-Penulis,
Davida Welni Dana
http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
http://pelitaku.sabda.org/
______________________________________________________________________
LATIHAN MENULIS AKAN MELUNAKKAN HATI DAN PIKIRAN
- Natalie Goldberg -
DAFTAR ISI____________________________________________________________
- Dari Redaksi: Hidup yang Penuh Makna
- Daftar Isi
- Renungan: Bukti-Bukti Mutlak
- Artikel: Tentang Jurnal Harian
- Tips: Menulis Jurnal
- Pena Maya: Situs SABDA Alkitab: Teknologi untuk Belajar Alkitab
- Tokoh Penulis: Timothy F. LaHaye
RENUNGAN______________________________________________________________
BUKTI-BUKTI MUTLAK
Kisah Para Rasul 1:1-11
"Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya
selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup."
(Kisah Para Rasul 1:3a)
Alkitab mengatakan bahwa Yesus "menunjukkan diri-Nya hidup setelah
penderitaan-Nya melalui bukti-bukti yang mutlak" (Kisah Para Rasul
1:3). Hal ini lebih daripada sebuah pernyataan bersejarah yang
disampaikan oleh Lukas. Ini merupakan sebuah tantangan terhadap
berbagai kritikan yang akan menyangkal fakta sesungguhnya tentang
kebangkitan jasmani dari Tuhan Yesus Kristus. Lukas telah membuat
pernyataan yang menakjubkan sekaligus mencengangkan bahwa Yesus
hidup. Ia disaksikan oleh sekelompok orang banyak dan
kebangkitan-Nya dikuatkan dengan begitu banyaknya bukti yang
meyakinkan.
Hari ini, hampir 2000 tahun setelah peristiwa tersebut berlalu,
tidak ada doktrin lain di dalam Kitab Suci yang lebih banyak
diserang dibandingkan dengan kebangkitan Tuhan kita secara jasmani.
Memang tidaklah mengherankan karena hal itu merupakan kunci dari
doktrin Kristen yang tertinggi.
Dengan kebangkitan Yesus dari kematian, keseluruhan struktur dari
doktrin Kristen dapat terus bertahan atau malah menjadi jatuh. Bila
kebangkitan Yesus tidak dapat dibuktikan, maka kekristenan dapat
hancur menjadi debu dan bahkan memiliki tingkat kepercayaan di bawah
mitos-mitos paling sembrono yang ada di Yunani dan Romawi kuno.
Si iblis mengetahui tentang hal ini, dan karena itu serangan
pertamanya dan yang paling sering terhadap kebenaran tentang Kristus
adalah dengan melawan kebangkitan jasmani-Nya. Kredibilitas dari
iman Kristen kita beralaskan pada "banyak bukti yang mutlak" bahwa
Yesus hidup.
Kristus adalah kehidupan,
kubur yang kosong menyatakan kekuatan kuasa-Nya;
dan bagi mereka yang percaya kepada-Nya,
baik kematian maupun neraka, tak akan mencelakakan. -Anonim
Karena Kristus hidup,
kita tidak perlu takut kepada maut.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku renungan: Kemenangan dalam Kebangkitan
Penulis: Martin R. De Haan, M.D.
Penerbit: RBC Ministries, Jakarta 2004
Halaman: 52
ARTIKEL_______________________________________________________________
TENTANG JURNAL HARIAN
Dalam sebuah pelatihan membaca dan menulis, saya menggambarkan
tingkat terendah menulis itu ada pada bentuk kegiatan menulis untuk
mengisi buku/jurnal harian. Lantas, karena yang bertanya adalah
seorang sarjana, saya menganggap penulisan karya ilmiah -- skripsi,
contohnya -- sebagai bentuk kegiatan menulis yang sangat tinggi.
Tentu, di tengah spektrum penulisan catatan harian di paling bawah
dan penulisan karya ilmiah di paling atas, ada bentuk-bentuk
kegiatan menulis yang sangat beragam dan banyak sekali coraknya.
Kali ini saya akan coba fokus pada tulisan bergaya catatan harian
dan tulisan bergaya ilmiah. Namun, sebelum saya melanjutkan
pembahasan soal ini -- yang saya harapkan nanti dapat melahirkan
semacam kiat-kiat praktis menulis apa pun secara
ringan-mengasyikkan -- saya ingin menegaskan di sini bawah
kesungguhan yang diperlukan untuk membuat catatan harian yang
bermanfaat dan bermakna setara dengan kesungguhan yang diperlukan
untuk membuat karya ilmiah.
Menulis, bagi saya, hanya akan memberikan dampak positif bagi
pelejitan potensi diri apabila ketika menulis -- sebagaimana pesan
Stephen King -- kita tidak meremehkan apa yang ingin kita tulis,
termasuk tidak menganggap enteng kegiatan menulis meskipun yang
ditulis adalah hanya -- sekali lagi hanya -- hal sederhana
sehari-hari. Karena catatan harian saya posisikan sebagai bentuk
hasil kegiatan menulis yang kadarnya di paling bawah, saya berharap
sekali -- pada saat ini -- orang yang mau menghasilkan karya tulis
yang hebat, perlu merasakan lebih dahulu menulis dalam bentuk yang
paling sederhana tersebut.
Penulisan catatan harian, selain dapat melibatkan diri terdalam
secara total, juga dapat membantu seorang penulis untuk berlatih
menulis secara "flow" (mengalir), sebagaimana istilah ini ditemukan
oleh psikolog Mihaly Csziksentmihalyi. Jika merujuk ke psikolog
lain, Daniel Goleman, maka menulis catatan harian itu bagaikan
menulis dengan menggunakan kecerdasan emosi. Tulisan yang
dihasilkan, dalam konteks seperti ini, tentu gayanya akan berkisah,
akan menyentuh hati.
Jika sudah dapat menyentuh hati, apakah mungkin tulisan itu kemudian
kaku, kering, dan monoton? Tentu tidak. Berlatih menulis catatan
harian akan membuat gaya tulis seseorang berbentuk luwes, penuh
warna, dan dapat menembus ruang-ruang batin terdalam seseorang yang
membaca tulisan tersebut. Jadi, yang saya maksud dengan buku harian
di sini adalah tempat berlatih bagi siapa saja yang ingin mampu
menulis dengan memanfaatkan keluwesan pikiran dan ketegasan
perasaan.
Merujuk ke catatan yang dibuat Natalie Goldberg bahwa "latihan
menulis akan melunakkan hati dan pikiran", tentulah yang dimaksud
hati di sini adalah hati yang cenderung keras -- keras kepala. Di
hati setiap orang sesungguhnya tersimpan kelembutan dan kasih
sayang. Hanya, terpaan keadaan yang keras -- angkara murka, kecewa,
cemas, dan semacamnya -- dapat membuat hati itu keras. Nah, menulis
-- saya tambahkan di sini menulis catatan harian -- niscaya dapat
melunakkan hati.
Selain melunakkan hati, berlatih menulis catatan harian juga akan
dapat meneguhkan dan menegaskan hati. Ini berarti, lewat menulis,
hati yang katanya bersifat bolak-balik (ragu atau tidak dapat
menetap di suatu titik) dapat terbantu untuk menegaskan bahwa ia
berada di sini atau di sana. Menulis itu mengikat sehingga hati yang
cenderung ke sana dan ke mari akan dikondisikan untuk menunjukkan
jati dirinya.
Banyak sekali manfaat berlatih menulis dalam gaya catatan harian.
Disebut catatan harian karena jenis tulisan ini memang harus ditulis
setiap hari. Jika tidak setiap hari, namanya tentu bukan catatan
harian. Jadi, usahakan untuk berlatih menulis setiap hari secara
bebas, melibatkan diri secara total, dan -- jangan lupa -- setiap
hari. Tulislah apa saja apabila agak enggan menulis. Tulislah satu
kalimat saja apabila tidak mampu membuat lebih dari satu kalimat.
Dan biarkan tulisan itu mengalir bebas tanpa koreksi.
Apabila Anda dapat berlatih menulis catatan harian, saya yakin,
kelak, jika ingin menulis sesuatu dengan kadar yang lebih tinggi
dari sekadar catatan harian, Anda akan dimudahkan mengalirkan bahan
tulisan Anda. Tak sedikit para sarjana yang tidak nyaman ketika
membuat karya ilmiah. Ada kemungkinan ketidaknyamanan itu
dikarenakan belum pernah berlatih menulis bebas dalam bentuk catatan
harian, dan ada kemungkinan kurangnya bahan bacaan yang dimasukkan
ke dalam dirinya.
Kesulitan menulis tidak melulu bergantung pada apakah si penulis
menguasai teknik menulis atau tidak. Benar, menulis itu sebuah
keterampilan sehingga dibutuhkan teknik-teknik menulis. Penguasaan
teknik menulis penting, namun ini tidak lantas secara otomatis dapat
menjadikan seseorang lancar dan gampang menulis. Saya lebih
cenderung mengunggulkan bahan bacaan dan kerapnya seseorang berlatih
menulis secara bebas ketimbang mengunggulkan teknik menulis bagi
seseorang yang ingin lancar dan gampang menulis.
Ketika seseorang bertanya kepada saya berkaitan dengan bagaimana
menulis karya ilmiah secara "fun", saya bilang bahwa menulis karya
ilmiah perlu dicicil. Artinya, sebagaimana membaca buku bisa
dilakukan dengan cara "ngemil", menulis pun dapat dikumpulkan bahan
tulisannya secara perlahan, sedikit demi sedikit. Dan pencicilan
bahan tulisan itu juga termasuk bahan tulisan untuk menulis karya
ilmiah. "Gunakan buku harian Anda untuk menabung secara pelan-pelan
bahan skripsi Anda," demikian pesan saya jika ditanya soal menulis
karya ilmiah secara "fun".
Saya kemudian menunjukkan buku karya Dr. Mulyadhi Kartanegara yang
berjudul "Seni Mengukir Kata". Di buku ini, saya memberikan
pengantar yang melukiskan bagaimana doktor filsafat ini, setiap kali
ingin menulis karya ilmiahnya, tentu menumpahkan terlebih dahulu
bahan tulisan untuk karya ilmiah itu di buku hariannya. Saya
mengistilahkan teknik menulis yang digunakan sang doktor filsafat
itu sebagai teknik menulis secara subjektif dahulu, baru kemudian
menulis secara objektif.
Terbukti Pak Mulyadhi sangat produktif dalam menulis karya-karya
ilmiah. Terbukti juga Pak Mulyadhi dapat menunjukkan kepada kalangan
akademis bahwa menulis karya ilmiah yang berbobot itu dapat
dijalankan secara ringan-mengasyikkan. Di dalam bukunya itu, kita
akan menemukan bagaimana Pak Mulyadhi memberikan tip-tip praktis
dalam menulis karya ilmiah sehingga hasil karya ilmiah itu dapat
efektif dan juga kreatif. Efektif berarti bermanfaat dan kreatif
berarti kaya warna, tidak monoton dan membosankan jika dibaca
seseorang.
Jadi, siapkan catatan harian apabila Anda ingin menulis karya ilmiah
seperti skripsi. Menulislah secara sedikit demi sedikit di catatan
harian Anda tentang bahan-bahan yang relevan dengan skripsi Anda.
Gunakan kata ganti orang pertama. Contohnya, "Saya ingin membuat
skripsi dengan topik kemiskinan di desa. Apakah topik ini memberikan
semangat tinggi kepada saya untuk segera membaca buku yang berkaitan
dengannya? Apakah topik ini akan membuat saya dimudahkan dalam
menuliskannya? Mengapa saya memilih topik ini, ya?"
Selamat memiliki catatan harian.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Mengikat Makna Sehari-Hari: Bagaimana Mengubah Beban
Membaca dan Menulis Menjadi Kegiatan yang
Ringan-Mengasyikkan
Penulis: Hernowo
Penerbit: MLC, Bandung 2005
Halaman: 149 -- 155
TIPS__________________________________________________________________
MENULIS JURNAL
Hari Buruk Anda
Teman lama Anda, Bobbi Jones, memberitahu semua orang bahwa kaos
kaki Anda tidak cocok. Ibu Anda memberi Anda bekal roti keju dan dua
potong wortel selama 3 hari berturut-turut. Anda tidak pernah
mendapat kesempatan untuk memukul selama jam olahraga. Dan ketika
pulang dari sekolah, map kesayangan Anda tertinggal di bis. Ulangi
apa yang saya katakan: "Hari ini adalah hari yang buruk,
menjengkelkan, dan tidak menyenangkan!"
Bagaimana seharusnya Anda menghadapi hari yang seperti itu? Anda
bisa saja langsung mengudap, "nongkrong" di depan TV, atau
memukul-mukul bantal Anda. Tetapi apa yang terjadi saat Anda tidak
bisa lagi mengudap atau menonton siaran televisi? Hari Anda akan
tetap menjengkelkan.
Inilah yang Akan Saya Lakukan
Setelah mengudap, saya akan mengeluarkan jurnal pribadi saya dan
menulis tentang semua yang telah terjadi. Menulis membantu saya
memilah-milah pikiran-pikiran saya. Menulis membantu saya tetap
terkendali. Menulis membantu mengubah hari-hari yang tidak
menyenangkan menjadi lebih baik. Dan saya hampir selalu merasa lebih
baik saat saya selesai menulis.
Mengapa Anda Sebaiknya Menulis Jurnal Pribadi?
Ada banyak alasan menulis dalam sebuah jurnal. Anda bisa:
1. membuat catatan tentang hal-hal menarik dari apa yang Anda lihat
dan dengar, 2. mengumpulkan ide-ide untuk membuat cerita, puisi, dan laporan, 3. melatih kemampuan Anda dalam menulis, 4. menghadapi hari yang tidak menyenangkan; dan
5. menghidupkan kembali saat-saat menyenangkan yang pernah Anda
alami.
Berikut bagaimana cara memulainya.
1. Kumpulkan peralatan yang diperlukan.
Yang Anda butuhkan adalah sebuah buku catatan dan beberapa
bolpoin atau pensil (atau komputer).
2. Carilah waktu dan tempat khusus untuk menulis.
Bangunlah pada pagi hari dan menulislah dalam keheningan rumah
Anda. Menulislah secara rutin selama berada di sekolah atau
berbaring di tempat tidur setelah makan malam. Lihatlah hasilnya.
3. Menulislah setiap hari.
Menulislah dengan bebas, galilah pikiran dan perasaan Anda saat
muncul dalam pikiran Anda. Jangan khawatir pada apa yang Anda
katakan atau bagaimana Anda mengatakannya. Teruslah menulis
selama Anda bisa (setidaknya 5 -- 10 sekali menulis).
4. Tulislah hal-hal yang penting bagi Anda.
Tulislah sesuatu yang menganggu Anda atau sesuatu yang ingin Anda
ingat. Tulislah tentang apa yang Anda lakukan akhir pekan lalu
atau sesuatu yang konyol yang Anda lihat. Tulislah sesuatu dan
kemudian lanjutkan ke hal yang lain.
5. Simpanlah tulisan Anda.
Tuliskan tanggal di bagian atas halaman kertas setiap kali Anda
menulis. Bacalah jurnal Anda terus-menerus. Garis bawahi ide-ide
yang menurut Anda menarik atau mengejutkan dan ide-ide yang
kira-kira ingin Anda tulis lagi di masa yang akan datang.
Sekilas Tentang Penulisan Jurnal
Penulisan jurnal bisa berhasil bila Anda bisa merefleksikan atau
benar-benar memikirkan pengalaman-pengalaman Anda dan belajar dari
pengalaman-pengalaman itu. Saat Anda bisa melakukan hal ini, tulisan
Anda menjadi lebih menarik dan penuh kejutan.
Refleksi
Berpikir dan menulis dengan cara-cara berikut ini akan membantu Anda
menggali dan merefleksikan pengalaman-pengalaman Anda.
Menanyakan:
Saat Anda menulis, tanyakan pada diri Anda sendiri beberapa
pertanyaan ini: "Apa yang menyenangkan atau menarik tentang
pengalaman ini?" "Bagaimana perasaan saya terhadap pengalaman itu
sekarang?" Atau tanyakan saja pada diri Anda sendiri "mengapa?" pada
poin-poin yang berbeda dalam tulisan Anda, dan cobalah untuk
menemukan beberapa jawabannya.
Pikirkan:
Pikirkan juga tentang apa yang sudah Anda pelajari dari suatu
pengalaman. Bandingkan pengalaman itu dengan pengalaman-pengalaman
lain yang sudah pernah Anda alami. Pikirkan hal-hal apa yang telah
Anda lakukan dengan cara yang berbeda, atau apa yang Anda harapkan
dari pengalaman-pengalaman itu di masa yang akan datang?
Paksalah Diri Anda Sendiri
Bila Anda memaksa diri Anda sendiri untuk menulis, Anda pasti akan
menemukan beberapa hal-hal menarik.
1. Terus lanjutkan.
Saat Anda mulai menulis jurnal, berilah tanda di mana Anda
terakhir menulis jurnal. Saat Anda menemukan suatu ide yang
mengejutkan Anda, cobalah untuk lebih banyak menulis tentang ide
itu. Saat Anda merasa bahwa Anda telah mengatakan semua yang tahu
tentang suatu hal, teruslah menulis setidaknya beberapa baris
lagi.
2. Buatlah hubungan.
Bila ingin suatu tantangan, cobalah untuk menghubungkan antara
ide-ide yang tampaknya sangat berbeda. Anda juga bisa
menghubungkannya dengan peristiwa-peristiwa di berita, film,
lagu, dll..
Jenis-Jenis Jurnal
Bila Anda senang menggali pikiran Anda dalam jurnal pribadi, Anda
juga bisa menulis di salah satu jurnal istimewa berikut ini.
1. Jurnal Dialog
Dalam jurnal dialog, Anda dan seorang teman, orang tua, atau guru
saling menulis tentang pengalaman-pengalaman yang Anda miliki,
buku-buku yang pernah Anda baca, atau ide-ide yang Anda tanyakan.
2. "Diary"
"Diary" adalah suatu catatan pribadi tentang peristiwa-peristiwa
harian yang terjadi. (Anda mencatat hal-hal pribadi di "diary").
3. Log Belajar
Dalam log belajar atau jurnal kelas, Anda bisa menulis tentang
mata pelajaran, misalnya matematika dan ilmu pengetahuan, untuk
membantu Anda memahaminya dengan lebih baik.
4. Jurnal Respons
Apakah Anda pernah memiliki perasaan yang kuat tentang cerita
atau buku yang Anda baca? Anda bisa menuliskan perasaan ini di
jurnal respons.
5. Jurnal Peristiwa Khusus
Anda mungkin ingin menulis tentang pengalaman-pengalaman Anda
saat ikut serta dalam suatu olahraga, saat bersiap menyambut
anggota keluarga baru, atau saat mengerjakan proyek khusus.
(t/Ratri)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: Writers Express
Judul asli artikel: Writing in Journals
Penulis: Dave Kemper, Ruth Nathan, Patrick Sebranek
Penerbit: Write Source, Massachusetts 1995
Halaman: 105 -- 108
PENA MAYA_____________________________________________________________
SITUS SABDA ALKITAB:
TEKNOLOGI UNTUK BELAJAR ALKITAB
Apakah Anda ingin menggali ayat-ayat firman Tuhan dengan teliti dan
mendalam? Atau, apakah Anda ingin mempersiapkan bahan Pelajaran
Alkitab secara bertanggung jawab, namun tidak memiliki bahan-bahan
dan alat-alat biblika yang lengkap?
Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > memberikan kabar
gembira bagi Anda!
Telah hadir, SABDA Alkitab, sebuah situs Alkitab multiversi dan
multibahasa yang berisi bahan-bahan biblika seperti Tafsiran
Alkitab, Catatan Kaki, Referensi Silang, Kamus Alkitab, dan Sistem
Studi Peta. Tidak hanya itu, terdapat pula bahan-bahan pendukung
lain seperti Sistem Studi Kata, Biblical Arts (karya seni yang
berhubungan dengan Alkitab), Hymns (lagu-lagu himne), Artikel
Teologi, Ilustrasi Khotbah, Alkitab Audio, dan sebagainya.
Keseluruhan bahan tersebut telah dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat terintegrasi dalam sebuah sistem komputasi biblika (biblical
computation system) dan menjadi alat bantu yang luar biasa untuk
mempelajari dan mendalami Alkitab secara bertanggung jawab.
Mempelajari Alkitab adalah tanggung jawab setiap orang percaya.
Jadi, sudah saatnya kita meninggalkan alasan-alasan untuk tidak
melakukannya. Segeralah kunjungi situs SABDA Alkitab ini di alamat:
==> http://alkitab.sabda.org/
Jika dalam kunjungan ke situs SABDA Alkitab Anda menemukan adanya
kerusakan, masalah, kesulitan, atau ingin memberikan saran, silakan
melaporkan ke "Laporan Masalah/Saran" yang tersedia di bagian bawah
setiap halaman situs SABDA Alkitab ini.
Sampaikan pula kabar gembira ini kepada rekan-rekan Anda!
TOKOH PENULIS_________________________________________________________
TIMOTHY F. LAHAYE
Diringkas oleh: Yohanna Prita Amelia
Timothy F. LaHaye adalah seorang pendeta, penulis, dan pembicara
yang dilahirkan di Detroit, Michigan, pada tanggal 27 April 1926.
Dia telah menulis lima puluh buku, baik fiksi maupun nonfiksi.
Ayahnya meninggal pada saat dia berusia 9 tahun. LaHaye bergabung
dengan angkatan udara pada tahun 1944 setelah menamatkan sekolah
malamnya. LaHaye mendapat gelar B.A. dari Universitas Bob Jones pada
tahun 1950. Pada tahun 1958, LaHaye sekeluarga pindah ke San Diego,
California, di mana dia menjadi pendeta di Scott Memorial Baptist
Church.
LaHaye dikenal dengan buku fiksi berserinya, "Left Behind", yang
melukiskan keadaan Bumi setelah kedatangan Kristus yang kedua.
Sesuatu yang dipercaya LaHaye akan terjadi. Seri tersebut dimulai
tahun 1995 -- termasuk dua belas judul yang ditujukan bagi pembaca
dewasa, novel anak-anak, buku audio, renungan harian, dan novel
grafis -- dan terjual sebanyak 65 juta kopi. Buku ini ditulis oleh
Jerry B. Jenkins berdasarkan interpretasi LaHaye pada kitab Wahyu.
Pada tahun 1978, LaHaye menerbitkan sebuah buku berjudul "The
Unhappy Gays" yang kemudian diberi judul ulang "What Everyone Should
Know About Homosexuality". Buku ini juga mengungkapkan enam belas
sifat jahat kaum homoseksual, termasuk berhubungan intim dengan
siapa saja, tidak jujur, egois, rawan terlibat sadomasokisme, serta
memiliki kesehatan buruk dan umur pendek. Namun, LaHaye percaya
bahwa homoseksualitas bisa disembuhkan.
Beberapa buku beliau yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
antara lain adalah "Temperamen & Karunia Rohani", "Temperamen Anda
Dapat Diubah", "Mempelajari Alkitab Secara Praktis", "Kehidupan Seks
dalam Pernikahan Pascausia 40", "Mengendalikan Tingkah Laku Anak",
"Kehidupan Seks dalam Pernikahan", "Memahami Temperamen Anak Anda",
dan "Engkaulah Permata Hati". (t/Yohanna)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Nama situs: Answers.com
Judul artikel: Tim LaHaye
Penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://www.answers.com/tim%20lahaye
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Davida Welni Dana
Staf redaksi: Yohanna Prita Amelia dan Sri Setyawati
Kontak redaksi/kirim bahan: penulis(at)sabda.org
Berlangganan: Kirim e-mail ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: Kirim e-mail ke unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
Situs PELITAKU: http://pelitaku.sabda.org/
Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum
Network Literatur: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur
Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Melayani sejak 3 November 2004
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Penulis 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |