Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/47 |
|
e-Penulis edisi 47 (17-9-2008)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ Edisi 047/September/2008 TEMA: HAMBATAN DALAM MENULIS ______________________________________________________________________ = DAFTAR ISI = * Dari Redaksi: Hambatan Bukanlah Alasan untuk Menyerah * Mutiara Penulis * Artikel: Menulis dan Hambatannya * Tips 1: Sepuluh Tips Mengatasi Rintangan Penulis * Tips 2: Tips Menulis Efektif * Stop Press 1: Angket Evaluasi E-Penulis * Stop Press 2: E-JEMMi: Jurnal Elektronik Mingguan Misi ____________________________DARI REDAKSI______________________________ HAMBATAN BUKANLAH ALASAN UNTUK MENYERAH Setiap pekerjaan yang dilakukan memunyai hambatannya masing-masing. Demikian halnya dalam dunia tulis-menulis, penulis juga dipastikan akan menemui hambatan dalam melakukan aktivitasnya. Hambatan apa saja yang akan ditemui oleh seorang penulis? Temukan jawabannya dalam sajian kolom Artikel kali ini. Namun, adanya hambatan-hambatan tersebut bukanlah alasan bagi Sahabat Penulis untuk menyerah dari dunia kepenulisan atau berhenti menulis. Untuk membantu Sahabat Penulis dalam menghadapi hambatan menulis yang menghampiri, simak sajian kolom Tips yang kami hadirkan bagi Sahabat Penulis. Kiranya apa yang kami suguhkan menjadi berkat dan menambah semangat bagi Sahabat Penulis untuk terus menulis bagi Kristus dan siap menghadapi segala hambatan yang muncul. Menyambut ulang tahun e-Penulis yang keempat pada November 2008 mendatang, kami menyertakan angket evaluasi untuk Sahabat Penulis isi dan kembalikan pada Redaksi. Silakan berpartisipasi demi kemajuan publikasi e-Penulis. Selamat menulis untuk melayani! Pimpinan Redaksi e-Penulis, Puji Arya Yanti ___________________________MUTIARA PENULIS____________________________ JIKA KAMU MENULIS DRAF PERTAMA, JANGAN PIKIRKAN HASILNYA AKAN BAGUS ATAU TIDAK. YANG LEBIH PENTING UNTUKMU ADALAH TERUS MENULIS _______________________________ARTIKEL________________________________ MENULIS DAN HAMBATANNYA Ditulis oleh: Puji Arya Yanti Menulis itu mudah. Apakah Anda memercayainya? Beberapa orang menganggap menulis itu sulit dan untuk melakukannya diperlukan bakat khusus. Sebenarnya tidak! Menulis itu adalah hal yang mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Hanya saja, untuk dapat terus mengembangkan kemampuan menulis, seseorang harus memiliki kemauan dan praktik menulis itu sendiri. Tanpa kemauan dan disiplin yang kuat untuk terus berlatih, tentunya Anda tidak dapat menaklukkan hambatan-hambatan yang kerap muncul dalam menulis. Dalam proses menulis, motivasi menjadi alat pacu yang baik dalam menghasilkan sebuah tulisan. Apakah motivasi Anda dalam menulis? Sebagai orang Kristen, menulis untuk Kristus menjadi motivasi yang harus Anda pegang. Motivasi ini yang melatarbelakangi seorang penulis dalam menggerakkan penanya dan menghasilkan sebuah tulisan. Motivasi yang Anda miliki haruslah kuat. Motivasi yang kuat dapat menangkal hambatan menulis yang paling utama, yaitu kemalasan. Rasa malas yang menghampiri penulis dapat mengaburkan motivasi yang dimiliki oleh seorang penulis. Agar Anda dapat menghasilkan tulisan yang semakin baik, maka taklukkan terlebih dulu rasa malas tersebut. Minta pertolongan Tuhan dan beraksilah (menulislah). Setelah itu, Anda akan siap untuk menghadapi hambatan-hambatan dalam menulis lainnya. Selain rasa malas, hambatan yang biasanya ditemui oleh seorang penulis adalah yang berkaitan dengan ide, waktu, dan hal-hal teknis dalam tulis-menulis. Ide menjadi penghambat ketika seorang penulis tidak dapat menemukannya. Ide sendiri merupakan nyawa dalam sebuah tulisan sehingga tidak adanya ide dapat menjadi alasan klasik seseorang untuk tidak menulis. "Saya tidak bisa menulis karena saya tidak punya ide." Seperti itulah kira-kira yang kerap tercetus ketika seseorang sedang mencari alasan mengapa dia tidak dapat menulis. Tidak adanya ide juga membuat seseorang kebingungan untuk memulai menuliskan kata demi kata dalam merangkai kalimat menjadi tulisan. Ide itu sebenarnya ada di mana saja dan dapat dicari, bahkan dapat diciptakan sendiri. Tidak perlu pergi jauh-jauh, mulailah dari Anda sendiri, kehidupan Anda adalah sumber gagasan yang tidak akan pernah kering. Kejadian dan pengalaman hidup yang Anda alami dapat Anda jadikan sumber ide. Keluarga dan lingkungan juga dapat memerkaya ide-ide Anda dalam menulis. Galilah apa yang Anda alami, apa yang Anda lihat, apa yang Anda rasakan, semua itu merupakan benih-benih ide yang siap untuk Anda tabur dalam rangkaian kalimat yang Anda tulis. Membaca juga dapat menolong Anda untuk menemukan ide-ide menulis. Lebih dari itu, membaca juga dapat semakin menambah wawasan yang diperlukan dalam kepenulisan. Dengan kata lain, jika Anda bisa membaca, Anda juga bisa menulis. Dua kegiatan ini seperti dua sisi mata uang yang tidak dipisahkan. Keduanya saling membutuhkan dan melengkapi. Ketika ide sudah Anda dapatkan, hambatan selanjutnya yang mungkin Anda temui adalah kesulitan menuangkannya dalam kata-kata dan merangkainya dalam jalinan kalimat untuk membentuk paragraf sehingga pembaca akan mengerti maksud dari gagasan Anda tersebut. Uraikan terlebih dahulu ide Anda dalam sebuah kerangka tulisan yang akan menolong dan memandu Anda untuk menjabarkan ide dalam sebuah tulisan. Selain itu, perkaya perbendaharaan kata Anda sehingga tulisan Anda menjadi tulisan yang tidak sempit dan tidak membosankan. Namun, Anda juga harus belajar untuk memakai kosakata yang benar dan tepat dalam kalimat-kalimat yang Anda tulis. Tidak menguasai topik yang akan ditulis juga menjadi hambatan seseorang dalam menulis. Karena itu, tulislah apa yang Anda kuasai. Kalau pun Anda tidak menguasai dan harus menuliskannya, berusahalah untuk mencari tahu tentang apa-apa yang hendak Anda tulis. Lakukan penelitian dan wawancara untuk menambah wawasan Anda tentang topik tersebut. Jika Anda menulis tanpa bekal yang cukup dan tidak menguasai topik yang akan Anda tulis, maka tulisan Anda akan menjadi tulisan yang hanya di permukaan saja. Hasilnya adalah tulisan yang tidak menarik untuk dibaca dan kurang bermanfaat bagi pembacanya. Tidak adanya waktu juga kerap menjadi alasan yang menghambat seseorang untuk menghasilkan tulisan. Mari kembali ke ke motivasi awal dalam menulis. Sesibuk apa pun, pasti akan selalu ada waktu untuk menulis, asal saja Anda dapat mendisiplinkan diri dalam mengatur waktu. Kurangnya waktu bukanlah masalah yang berasal dari luar diri kita, tinggal bagaimana Anda dapat mengatasinya dan tidak menjadikannya sebagai hambatan berarti dalam menulis. Hambatan lainnya adalah hambatan yang berhubungan dengan teknis dalam tulis-menulis, yaitu kurangnya penguasaan Ejaan yang Disempurnakan, meliputi penggunaan tanda baca, ejaan, kata baku tidak baku, dan lainnya. Menggunakan kata dan kalimat yang efektif dan mudah dipahami oleh pembaca juga menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh penulis. Hambatan-hambatan teknis tersebut dapat dengan mudah diatasi apabila penulis bersedia terus belajar dan berlatih menulis dengan tekun. Demikian halnya hambatan-hambatan yang sudah dipaparkan di atas. Semua hambatan itu adalah risiko yang harus dihadapi seorang penulis. Tetapi, hal itu bukanlah sesuatu yang harus menghalangi langkah Anda. Miliki motivasi yang benar dan kuat, teruslah belajar menulis, kalahkan rasa malas Anda, dan hasilkan tulisan-tulisan yang dapat memberkati orang lain. Selamat menulis! ________________________________TIPS 1________________________________ SEPULUH TIPS MENGATASI RINTANGAN PENULIS Pada suatu waktu, sebagian besar penulis akan bermasalah dengan rintangan yang biasanya akan dihadapi oleh seorang penulis, misalnya rasa takut, cemas, perubahan hidup, akhir suatu proyek, awal proyek, atau apa pun yang kelihatannya menimbulkan rasa takut dan frustrasi. Untunglah ada solusi yang banyak pula untuk mengatasi banyak rintangan yang mungkin dialami penulis. Hal-hal di bawah ini hanyalah suatu saran, tapi mencoba sesuatu yang baru merupakan langkah awal untuk Anda dapat menulis lagi. 1. Milikilah jadwal menulis dan taatilah, meskipun ada rintangan yang menghalangi Anda untuk menulis. Abaikan rintangan dalam menulis, tetaplah menulis meskipun tidak ada ide yang muncul. Ketika tubuh Anda ada di hadapan kertas pada waktu dan tempat yang sama setiap hari, pada akhirnya pikiran dan angan-angan Anda akan melakukan hal yang sama. Banyak orang tahu bahwa Graham Greene menulis lima ratus kata, hanya lima ratus kata setiap pagi. Lima ratus kata memang hanya menghasilkan satu halaman saja, tapi dengan lima ratus kata per hari itu, Greene mampu menulis dan menerbitkan lebih dari tiga puluh buku. 2. Jangan terlalu keras terhadap diri sendiri. Malahan, jangan sekali-kali Anda keras terhadap diri sendiri ketika menulis. Anna Quindlin menulis, "Orang menghadapi rintangan dalam menulis bukan karena mereka tidak bisa menulis, tapi karena mereka merasa putus asa untuk dapat menghasilkan tulisan yang bagus." Berhentilah mengkritik. Ada waktu dan tempatnya sendiri untuk kritikan, yaitu proses penyuntingan. 3. Anggaplah menulis itu lebih sebagai pekerjaan rutin daripada sebagai seni. Stephen King, seorang penulis produktif yang terkenal, menggunakan kiasan kotak peralatan untuk mewakili makna menulis. Maksudnya adalah menghubungkan menulis dengan pekerjaan fisik. Jika kita menganggap diri sebagai buruh atau pengrajin, maka akan lebih mudah bagi kita untuk duduk dan menulis. Kita hanya perlu menempatkan kata-kata ke halaman satu demi satu seperti halnya tukang batu yang memasang batu bata. Akhirnya, kita menciptakan sesuatu -- cerita, puisi, atau drama. Bedanya, kita menggunakan kosakata dan tata bahasa sebagai ganti batu bata dan adukan semen. 4. Beristirahatlah setelah Anda menyelesaikan proyek. Rintangan yang timbul dalam menulis mungkin merupakan tanda bahwa Anda perlu waktu untuk menyegarkan ide-ide Anda. Bersantai bisa menjadi kunci dalam proses berkreasi. Berikanlah waktu bagi diri Anda untuk mengumpulkan wawasan dan ide-ide baru, dari kehidupan, membaca, atau bentuk karya seni lainnya, sebelum Anda mulai menulis lagi. 5. Tetapkan tenggat waktunya dan patuhi. Dapat dipahami jika banyak penulis menemui kesulitan melakukannya sendiri. Anda mungkin bisa mencari rekan menulis dan sepakat untuk saling mengingatkan tenggat waktu melalui gaya bahasa yang tidak motivatif dan tidak mengkritik. Mengetahui bahwa orang lain menunggu hasil kerjanya, penulis akan terpacu untuk menghasilkan tulisan. Mengikuti kelompok atau kelas menulis merupakan cara bagus lain untuk memulai kebiasaan menulis. 6. Periksa persoalan-persoalan yang mungkin menjadi rintangan dalam Anda menulis. Tuliskan keraguan Anda mengenai tulisan atau kreativitas. Bicarakan dengan teman, akan lebih baik jika teman Anda juga penulis. Sejumlah buku, seperti "The Artist`s Way", disusun untuk membantu orang-orang kreatif menyelidiki akar penyebab kesulitan mereka. Jika Anda tetap menemui kesulitan, Anda bisa berkonsultasi. Banyak ahli terapi yang secara khusus mampu membantu para artis dan penulis agar mereka bisa kembali kreatif. 7. Kerjakan lebih dari satu proyek dalam satu waktu. Beberapa penulis menemui bahwa melakukan lebih dari satu pekerjaan, sangat membantu. Entah hal ini mengurangi ketakutan atau kejenuhan, atau bahkan kedua-duanya, namun sepertinya hal ini bisa mencegah timbulnya rintangan dalam menulis. 8. Cobalah berlatih menulis. Seperti yang Anda ingat semasa Anda masih ada di kelas menulis SMU, latihan menulis dapat mengendurkan pikiran dan membantu Anda untuk menulis hal-hal yang belum pernah Anda tulis. Saat Anda berlatih menulis, banyak kata akan tertuang di atas halaman, dan jika Anda cukup berlatih menulis, tulisan Anda akan semakin baik. 9. Beranjaklah dari meja Anda untuk beberapa saat. Jika Anda sudah mencoba menulis dalam periode waktu yang lama dan merasa frustrasi, berjalan-jalanlah atau mencucilah. Atau paling tidak, berdirilah dan rentangkan tubuh Anda. Namun bila Anda meninggalkan rumah, ingatlah untuk membawa kertas dan pena. Kesempatan-kesempatan untuk melemaskan anggota tubuh dan mengubah perspektif Anda akan menginspirasi terobosan yang telah Anda tunggu-tunggu. 10. Ingatlah mengapa Anda mulai menulis. Lihatlah apa yang Anda tulis dan tanyakan mengapa. Apakah Anda menulis apa yang Anda suka atau apa yang Anda pikir seharusnya Anda tulis? Tulisan yang dilakukan dengan perasaan senang akan membuat diri Anda nyaman, dan akan membuat pembaca akan secara naluriah tertarik terhadapnya. Jika Anda berpegang pada sukacita yang Anda rasakan pada waktu kali pertama Anda menulis, maka Anda akan bertahan, tidak hanya untuk melalui rintangan yang Anda hadapi sekarang, tapi juga apa pun juga yang akan terjadi di kemudian hari. (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Nama situs: About.com Judul asli artikel: Top 10 Tips for Overcoming Writer`s Block Penulis: Ginny Wiehardt Alamat URL: http://fictionwriting.about.com/od/writingroadblocks/tp/block.htm ________________________________TIPS 2________________________________ TIPS MENULIS EFEKTIF Menulis adalah salah satu kegiatan yang sangat menakjubkan. Dengan menulis, kita bisa menuangkan ide atau gagasan yang ada di pikiran kita, menuangkan isi hati kita melalui bahasa tulisan sehingga dapat dibaca dan dipahami orang lain. Dengan menulis, kita bisa mentransfer pengetahuan dan hasil pembelajaran kita kepada orang lain sehingga bermanfaat bagi sesama musafir kehidupan. Menulis juga merupakan media aktualisasi diri. Namun untuk melakukan kegiatan yang satu ini, tidak semua orang mudah melakukannya. Banyak di antara kita mengalami kesulitan pada waktu pertama kali hendak menulis. Kadang merasa tidak ada ide/gagasan yang mau ditulis, enggan, merasa tidak bisa, takut, atau pikiran negatif lainnya. Untuk itu, berikut ini saya uraikan beberapa tips yang efektif untuk memermudah proses menulis yang saya dapatkan dari buku "Quantum Learning" dengan tambahan dan perubahan seperlunya. 1. Mulailah Secepatnya Apa pun yang akan Anda tulis, mulailah sesegera mungkin untuk menuliskannya, jangan tunggu lama-lama. Jika suatu gagasan datang, segeralah menuliskannya walau Anda sedang enggan untuk menulis. Lain lagi jika Anda merasa kosong dari ide, segera duduklah di depan komputer dan hentakkan jari-jemari Anda di atas papan tekan (keyboard) atau ambillah bolpoin dan selembar kertas, pasti akan ada saja ide atau gagasan yang muncul. Dengan begitu, Anda bisa segera mulai menulis. 2. Putarlah Musik Sambil menulis, putarlah musik kesukaan Anda untuk memerlancar arus ide/gagasan Anda. Belahan otak kiri kita bekerja berdasarkan logika dan otak kanan kita bekerja berdasarkan emosi. Dengan memutar musik, otak kanan kita ikut terstimulasi sehingga bisa menghadirkan unsur emosi pada tulisan yang membuat isi tulisan lebih hidup. 3. Pilih Waktu yang Paling Sesuai Di antara kita, ada yang menulis dengan sangat baik pada pagi hari, sementara yang lain bisa lancar menulis di keheningan malam saat orang lain tidur lelap. Ada juga seorang penulis internasional yang aktivitas menulisnya seperti kelelawar, siang untuk istirahat, sedangkan malamnya ia habiskan untuk berkarya. Jadi, tiap pribadi punya waktu tersendiri yang paling efektif untuk menulis. Oleh karena itu, pilihlah waktu Anda yang paling dapat Anda nikmati (enjoy) untuk menulis, yang paling sesuai dengan suasana hati (mood) menulis Anda. 4. Lakukan Olahraga Menulis merupakan aktivitas pikiran yang cukup menguras energi. Maka bila otak Anda sudah cukup tegang, segera keluarlah. Lakukan olahraga ringan agar otak mendapat cukup suplai oksigen sehingga pikiran Anda segar kembali. 5. Pecahkan Menjadi Bagian Kecil Bila apa yang kita tulis merupakan sebuah proyek besar (seperti menulis sebuah buku, novel, dan sebagainya), maka pecah-pecahlah bagian yang besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Lalu kerjakan satu bagian pada suatu saat. Seperti memecahkan sebuah batu sebesar kerbau, kita tidak mungkin menghantamnya sekaligus. Kita pecahkan satu per satu bagian kecil terlebih dahulu, pasti lama-lama semua akan terpecahkan juga. 6. Bacalah Apa Saja Bacalah majalah, koran, novel, cerpen, lirik lagu, puisi, ensiklopedia, buku-buku nonfiksi, peribahasa, komik, atau apa saja. Hal ini dapat menambah wawasan Anda tentang kehidupan, penggunaan bahasa, dan gaya penulisan. Hal serupa juga dikatakan oleh Bapak Ahmad Tohari (penulis trilogi: Ronggeng Dukuh Paruk – Lintang Kemukus Dinihari – Jantera Bianglala) saat saya bersilaturahmi ke rumah beliau. Dikatakan juga, beliau bisa membaca sampai sepuluh novel sebelum menulis sebuah novel. Umumnya, seorang penulis adalah juga seorang pembaca yang "lahap" dan "rakus" (maksudnya dalam hal membaca). 7. Gunakan Warna-Warna Pada saat Anda menulis draf kasar tulisan Anda, gunakan warna yang berbeda untuk tiap-tiap bagian atau gagasan. Hal ini akan membantu Anda untuk melihat semua bagian kertas dengan lebih baik. Warna-warna yang menarik akan mengaktifkan kerja otak kanan kita yang imajinatif sehingga kedua belah otak kita bisa bekerja secara kongruen. Pembaca yang budiman, semoga uraian di atas bisa bermanfaat bagi Anda semua, khususnya yang berkeinginan untuk belajar menulis (karya fiksi maupun nonfiksi), namun sering merasa ada sesuatu yang menghambat dalam diri Anda. Segera atasi hambatan itu dan mulailah menulis dengan penuh sukacita! Salam sukses! Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Benpinter Penulis: Agus Riyanto Alamat URL: http://www.benpinter.com/blog/tips-menulis-efektif/ _____________________________STOP PRESS 1_____________________________ ANGKET EVALUASI E-PENULIS Bulan November 2008 mendatang, e-Penulis genap berusia empat tahun. Telah banyak hal yang Redaksi jalani selama ini. Agar kami dapat meningkatkan pelayanan e-Penulis untuk turut memajukan dunia kepenulisan Kristen di Indonesia, kali ini kami mengharapkan partisipasi Anda untuk mengisi beberapa pertanyaan berikut ini. Nama: Umur: Jenis kelamin: Pekerjaan: Pengalaman dalam bidang penulisan : Topik publikasi e-Penulis yang paling disukai selama ini*: Tanggal Terbit Edisi Tema 26-10-2004 01 Motivasi untuk Menulis 24-12-2004 02 Visi dan Misi Jurnalistik Kristen 17-01-2005 03 Sumber Gagasan yang Tak Pernah Kering 07-02-2005 04 Di Mana dan Bagaimana Mulai Menulis 09-03-2005 05 Menulis Membutuhkan Membaca dan Membaca Membutuhkan Menulis 14-04-2005 06 Menulis Tentang Diri Sendiri 18-05-2005 07 Arah dalam Penulisan Kristiani 28-06-2005 08 Teknis Penulisan Artikel 18-07-2005 09 Teknis Penulisan Renungan 18-08-2005 10 Menulis Fiksi 16-09-2005 11 Menulis Resensi 10-11-2005 12 Menulis Cerpen (Cerita Pendek) 23-11-2005 13 Menulis Feature 16-12-2005 14 Menulis Kesaksian 26-01-2006 15 Menulis Biografi 17-02-2006 16 Menyunting Tulisan 20-03-2006 17 Memberkati Lewat Puisi 20-04-2006 18 Menulis Esai 19-05-2006 19 Menulis Fiksi atau Nonfiksi? 22-06-2006 20 Tulisan Terjemahan 26-07-2006 21 Teknik Menulis untuk Media 22-08-2006 22 Kebiasaan Buruk dalam Menulis 21-09-2006 23 Kritik dan Apresiasi Tulisan 19-10-2006 24 Perkembangan dan Tanggung Jawab Penulis Kristen 27-11-2006 25 Fenomena Dunia Penulisan Masa Kini 21-12-2006 26 Penulis dan Komunitas 30-01-2007 27 Menulis di Internet 23-02-2007 28 Dasar-Dasar Jurnalistik 23-03-2007 29 Menulis Cerita Anak 11-04-2007 30 Menumbuhkan Budaya Menulis pada Anak 09-05-2007 31 Membuat Media Penulisan Gereja 13-06-2007 32 Pelatihan Menulis 11-07-2007 33 Menyampaikan Gagasan dalam Bahasa Tulis 15-08-2007 34 Meringkas, Menyadur, dan Mentranskrip 12-09-2007 35 Menghindari Bias dalam Tulisan 10-10-2007 36 Penulisan Karya Ilmiah 07-11-2007 37 Tulisan sebagai Cerminan Budaya 12-12-2007 38 Mengoptimalkan Internet untuk Menulis 16-01-2008 39 Mengapa Menjadi Penulis? 20-02-2008 40 Nilai-Nilai yang Harus Dipegang oleh Seorang Penulis Kristen 19-03-2008 41 Manfaat Menulis 16-04-2008 42 Kesempatan Menulis 14-05-2008 43 Langkah-Langkah Belajar Menulis 18-06-2008 44 Mengenal Pembaca 16-07-2008 45 Kriteria Tulisan yang Baik 13-08-2008 46 Teknik Menulis 17-09-2008 47 Hambatan dalam Menulis Selengkapnya, silakan akses: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/arsip/ *)Pilih salah satu atau dua dari daftar tema e-Penulis yang pernah dipublikasikan di atas. ____________________________potong di sini____________________________ 1. Tema yang paling disukai: 2. Alasan: 3. Bagaimana penilaian Anda mengenai penyajian publikasi e-Penulis: a. Bahasa yang dipakai: b. Kolom yang disukai (beri tanda silang pada pilihan Anda): ( ) Dari Redaksi ( ) Artikel ( ) Tips ( ) Asah Pena/Tokoh Penulis ( ) Pojok Kata/Pojok Bahasa ( ) Stop Press c. Adakah manfaat publikasi e-Penulis bagi pengembangan keterampilan menulis Anda? (beri tanda silang pada pilihan Anda) ( ) Ada ( ) Tidak ada d. Jika ada, apakah itu? Dan jika tidak ada, mengapa? 5. Apresiasi, saran, dan kritik untuk e-Penulis di ulang tahun yang keempat ini: 6. Saran dan masukan mengenai penyajian atau usulan tema-tema untuk edisi-edisi publikasi e-Penulis selanjutnya: ____________________kirim ke: penulis(at)sabda.org____________________ Terima kasih atas kerja sama Anda. Tuhan memberkati! _____________________________STOP PRESS 2_____________________________ E-JEMMi: JURNAL ELEKTRONIK MINGGUAN MISI "Ladang sudah menguning, namun pekerja sedikit!" Itulah kenyataan yang terjadi dalam dunia misi. Meresponi kondisi tersebut, Yayasan Lembaga SABDA menyajikan bagi masyarakat Kristen Indonesia sebuah publikasi seputar dunia misi. E-JEMMi, publikasi ini memberikan informasi berupa berita-berita atau kesaksian seputar pelayanan misi dan mobilisasi misi di seluruh dunia. Terdapat juga pokok-pokok doa bagi Anda yang rindu terlibat dalam dunia misi dalam bidang doa. Sajian-sajian e-JEMMi diharapkan dapat menggerakkan hati Anda untuk terjun langsung dan terlibat, serta memperlengkapi keterampilan Anda dalam dunia misi. Jika ingin berpartisipasi dalam dunia misi melalui e-JEMMi, Anda dapat mengirimkan informasi seputar misi ke alamat: ==> jemmi(at)sabda.org Untuk berlangganan, kirim e-mail kosong ke: ==> subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org Untuk melihat arsip e-JEMMi yang sudah terbit: ==> http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Untuk berkolaborasi dan saling melengkapi dengan orang yang tertarik dalam bidang misi: ==> http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_misi Jadi tunggu apa lagi, ladang sudah menguning, siap untuk dituai! ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Puji Arya Yanti Staf Redaksi: Davida Welni Dana Berlangganan: Kirim e-mail ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Berhenti: Kirim e-mail ke unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Kirim bahan/tanya: Kirim e-mail ke penulis(at)sabda.org Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ Situs Pelitaku: http://pelitaku.sabda.org/ Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum Network Literatur: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur ______________________________________________________________________ Melayani sejak 3 November 2004 Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Penulis 2008 YLSA -- http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |