Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/43 |
|
e-Penulis edisi 43 (14-5-2008)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ Edisi 043/Mei/2008 TEMA: LANGKAH-LANGKAH BELAJAR MENULIS ______________________________________________________________________ = DAFTAR ISI = * Dari Redaksi: Menulis, Menulis, dan Menulis * Mutiara Penulis * Artikel: Bagaimana Menjadi Penulis yang Menulis * Tips: Lima Belas Latihan Menuju Penulis Handal * Pojok Bahasa: Kasus Penulisan Tanda Baca: Dispasi atau Tidak? * Seputar Pelitaku: Bagaimana Menulis? * Stop Press 1: Publikasi E-Buku, Memperlengkapi Dunia Tulis-Menulis Anda * Stop Press 2: Lowongan Tenaga Pendidik PESTA ____________________________DARI REDAKSI______________________________ MENULIS, MENULIS, DAN MENULIS Beberapa penulis mengawali kiprahnya dalam dunia tulis-menulis melalui berbagai cara dan usaha. Selain belajar secara otodidak, ada pula yang membentuk klub menulis, mengikuti kursus atau pelatihan menulis, bahkan mengikuti pendidikan formal di perguruan tinggi untuk mengantarkannya menjadi penulis yang handal. Bagaimanakah dengan Sahabat Penulis? Langkah-langkah apa yang telah Anda tempuh untuk mengasah diri dalam menghasilkan tulisan? Sahabat Penulis dapat belajar lewat pendidikan formal maupun non-formal dengan mengikuti kursus-kursus penulisan, baik online maupun offline. Mengikuti seminar-seminar dan bengkel kerja kepenulisan juga merupakan usaha yang sangat dianjurkan untuk belajar menulis. Saat ini tersedia pula bahan-bahan seputar menulis yang dapat ditemukan lewat internet. Ya, banyak hal yang dapat Sahabat Penulis lakukan untuk terus mengasah kemampuan menulis. Namun, satu hal yang harus terus-menerus dilakukan adalah menulis itu sendiri. Menulis, menulis, dan menulislah. Itulah langkah pertama dan yang terutama untuk belajar menulis dan menjadi penulis yang menulis, seperti muatan artikel kali ini. Simak pula lima belas latihan yang dapat Sahabat Penulis lakukan untuk menjadi penulis handal. Siap untuk menghasilkan tulisan, bukan? Langkahkan kaki untuk belajar dan teteskan tinta pena Sahabat Penulis untuk menciptakan karya yang memberkati orang lain. Selamat belajar dan menulis. Pimpinan Redaksi e-Penulis, Puji Arya Yanti ___________________________MUTIARA PENULIS____________________________ JIKA KAMU INGIN MENULIS, TULIS DAN TERUSLAH MENULIS _______________________________ARTIKEL________________________________ BAGAIMANA MENJADI PENULIS YANG MENULIS Ditulis oleh: Judy Reeves Gertrude Stein menulis, "Menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis." (Dia juga menulis, "Mawar adalah mawar adalah mawar adalah mawar"). Maksud perkataannya itu tidak lain adalah bahwa menulis itu ya soal menulis, dari awal sampai akhir. Bahwa menulis adalah menulis. Pokoknya menulis. Bagaimana mulai menulis? Menulis. Bagaimana untuk dapat terus menulis? Ya terus menulis. Sayangnya, banyak dari kita yang menganggap hal itu tidak sesederhana kelihatannya. Kita bermasalah saat akan mulai menulis, kita bermasalah untuk bisa terus menulis, dan sering kali kita menyerah begitu saja, semangat dan kegigihan kita sedikit demi sedikit menghilang, seperti sungai yang mengering. Namun karena menulis ada dalam hati, jiwa, dan DNA kita, setelah beberapa minggu atau bulan atau bahkan tahun, kita kembali bersemangat untuk menulis. Bahkan lebih giat dari sebelumnya, dan saat itu, kita dapat mempertahankan semangat menulis itu. Mungkin kita seperti itu atau mungkin juga tidak. Dari pengalaman saya sebagai guru, banyak orang yang sering kali tidak dapat mempertahankan semangatnya. Bagi beberapa orang, siklus semangat menulis seperti di atas terjadi berulang kali. Karena kita tidak konsisten, kita mulai menghakimi diri sebagai orang yang tidak berbakat menulis, harga diri kita ikut terbuang bersama lembaran-lembaran kertas yang kita lempar ke sampah, dan kemudian kita semakin sulit untuk dapat mulai menulis. Hal itu membuat hati sakit. Karena kita adalah penulis dan saat kita tidak utuh -- saat ada bagian dalam diri kita yang hilang -- kita tidak pernah bisa merasa nyaman berada di dunia, tidak ada damai dalam diri. Menulis adalah hidup kita. Memang bukan seluruh hidup, akan tetapi hal tersebut cukup untuk membuat kita merasa tidak utuh saat tidak menulis. KLAIM DIRIMU SEBAGAI PENULIS Anda tidak akan pernah menjadi penulis (dan terus menulis) sampai Anda menyebut diri sendiri sebagai penulis. Kebanyakan penulis yang saya tahu, terutama yang karyanya tak terpublikasi, mengatakan, "Aku ingin jadi penulis." Atau, "Aku adalah ... dan suka menulis." Atau, "Sudah lama aku ingin menjadi penulis." Namun, mereka tidak menyebut diri mereka sebagai penulis. Pikirkan kata-kata lain untuk menyebut diri Anda: pria/wanita, ibu/ayah, istri/suami, teman, guru, teknisi, pramupijat, pengacara, tukang kebun, koki. Kita memakai kata-kata itu untuk memperkenalkan diri kita sendiri, baik kepada orang lain maupun kepada diri kita sendiri. Apa sebutan kita untuk diri kita, itulah kita. Dalam beberapa budaya, nama baru diberikan pada saat seseorang mengalami perubahan. Nama baru itu mengisyaratkan bahwa orang itu telah berubah. Jika Anda memanggil diri Anda penulis, tidak hanya mengatakan ingin menjadi seperti apa Anda, Anda akan berubah. Cobalah. Sekarang. Teriakkan nama Anda dengan keras dan diikuti kata-kata, "Aku adalah penulis." Biarkan diri Anda mengalami sensasi yang Anda rasakan saat Anda melakukannya. "Tapi tulisanku belum ada yang terpublikasi," mungkin Anda berkata seperti itu, seolah-olah itu yang memberikan Anda hak untuk menyebut diri Anda sebagai penulis. Lagipula, saat Anda mengatakan kepada orang lain bahwa Anda adalah penulis, pasti mereka akan bertanya, "Oh, tulisan apa yang pernah Anda publikasikan?" Dengar, tulisan yang dipublikasikan tidak ada hubungannya dengan menjadi penulis! Publikasi berhubungan dengan mencari uang sebagai penulis. Mungkin juga dengan pengakuan publik dan kemashyuran. Meski benar, kebanyakan penulis yang tulisannya dipublikasikan tidak mendapat terlalu banyak uang atau pun terkenal. Kita mungkin berkata, terpublikasi adalah terpublikasi adalah terpublikasi. Bahkan, terpublikasi adalah tujuan kebanyakan dari kita. Namun, itu bukanlah alasan untuk kita menulis. Kita menulis karena itulah yang harus kita lakukan. Anne Sexton berkata, "Saat aku menulis, aku melakukan hal yang seharusnya aku lakukan." Lagipula, sekalinya tulisan kita dipublikasikan, bukan berarti itu membuat kita berhenti menulis. Kita akan terus menulis. Itulah yang penulis lakukan. Aku memiliki visi seperti itu saat menulis, aku menulis dan terus menulis. Seperti gurauan kuno berkata, "Penulis tua tidak pernah mati, mereka terus memperbaiki bagian akhir dari tulisannya." Bagaimana Anda Mengklaim Diri Anda Sebagai Penulis? Pertama, katakan, "Aku adalah penulis." Katakan itu dengan keras. Katakan pada diri Anda sendiri di depan cermin. Katakan pada keluarga dan teman Anda. Katakan pada orang yang Anda temui di pesta yang bertanya, "Apa pekerjaan Anda?" Katakan pada orang asing saat Anda mengantri di toko grosir. Katakan pada ibumu. Katakan paling sering pada diri Anda sendiri, "Aku adalah penulis." Pilih satu tempat untuk menulis, tempat sakral di mana Anda merasa nyaman, bukannya merasa terbeban. Jika Anda belum memiliki ruang seperti itu, maka buatlah. Pakai satu ruangan penuh atau sebagian dari ruangan sebagai tempat Anda menulis. Sebelum membuat ruang tulisnya, temanku Wendy menggunakan sekat untuk memisahkan tempatnya menulis dengan ruang tamu. Saat Anda ada di ruangan Anda sendiri untuk menulis, bawalah serta lilin atau lampu, atau bunga, apa pun yang dapat membuat ruangan Anda menjadi unik. Buatlah senyaman mungkin. Ambil alat-alat yang Anda perlukan. Hargai tulisan Anda dengan kertas atau agenda yang Anda suka. Beli pulpen berkualitas yang selalu Anda impi-impikan. Belilah komputer yang khusus untuk Anda sendiri dan mesin cetak yang bagus. Siapkan kamus, kamus tesaurus, dan buku EyD yang berkualitas. Cari buku-buku berkualitas dan berlanggananlah jurnal menulis. Bergaul dengan penulis lain. Berinteraksilah dengan mereka. Surati seorang penulis yang bukunya Anda kagumi (bukan sebagai penggemar, tapi sebagai sesama penulis). Ikutilah seminar dan lokakarya. Bergabunglah dengan kelompok penulis. Membaca sebagai penulis. Belajar dari yang terbaik. Pelajari penulis favorit Anda, dan salin sebagian tulisannya untuk dapat merasakan ritme dan gaya tulisannya. Pilah-pilah kalimat, paragraf, dan bab yang ada di tulisannya untuk menemukan teknik dan rahasia menulisnya. Selain menulis, membaca tulisan yang bagus akan menjadi guru Anda yang terbaik. Atur Waktu untuk Menulis Hal kedua yang perlu Anda lakukan untuk menjadi penulis yang menulis adalah dengan mengadakan waktu untuk menulis. Anda tidak akan pernah menulis jika Anda tidak mengadakan waktu untuk menulis. Jangan pernah berkata, "Aku akan segera menulis." Anda tidak akan pernah menulis kalau seperti itu. Sebelum selama 25 tahun ini menulis, aku adalah orang yang selalu bilang seperti itu; dan karena itu aku tidak pernah bisa mulai menulis. Itu tidak terjadi lagi setelah aku menetapkan waktu untuk menulis secara rutin sehingga aku bisa menjadi seorang penulis yang menulis. Tetapkan waktu untuk menulis, tulis di kalender Anda: Senin 14.00; Selasa 09.15, Rabu ...; dan seterusnya. Cari waktu yang cocok dengan Anda. Jangan atur waktu menulis selama dua jam jika Anda hanya betah selama setengah jam. Jangan atur alarm pada pukul 05.30 pagi jika Anda memang susah bangun pagi dan tidak suka suasana pagi hari. Sama halnya, jangan bilang kalau Anda akan menulis pada malam hari setelah semua pekerjaan Anda beres jika pada saat itu Anda biasanya berbaring di sofa dan tidak dapat menahan kantuk. Cari waktu yang mendukung. Ambil setengah waktu dari jam makan siang Anda. Menulislah langsung setelah kerja. Bangunlah setengah jam lebih awal. Jika Anda memiliki kebebasan untuk mengatur waktu Anda, tetapkan waktu menulis selama jam kerja. Murid-murid di kelasku berkata bahwa mereka tidak punya waktu untuk menulis. Kemudian aku meminta mereka yang rutin menonton TV dan main internet untuk mengangkat tangan. Banyak yang angkat tangan. Aku tanya lagi, "Kalau begitu siapa yang tidak punya waktu untuk menulis?" Semua meresponinya dengan meringis. Menulislah daripada menonton TV, main internet, baca koran, main dengan teman. Anda harus mengorbankan sebagian waktu Anda untuk menulis. Catatan: Jangan korbankan waktu untuk berjalan-jalan dan melihat matahari terbenam. Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa jika Anda ingin menjadi penulis, Anda harus menulis setiap hari. Itu bukan harga mati. Tapi memang ada beberapa aturan yang harus dilakukan untuk jadi penulis. Untuk menjadi penulis (yakni penulis yang menulis), Anda harus menulis beberapa kali dalam seminggu -- setidaknya empat atau lima kali, lebih bagus kalau setiap hari. Menulis akan lebih mudah dengan menulis secara rutin. Anda akan lebih baik saat Anda melakukan sesuatu dengan sering. Mic Jagger berkata, "Anda harus menyanyi setiap hari agar bisa menjadi, ya ..., penyanyi yang hebat." Seperti halnya berolah raga, berdiet, atau kuliah, terkadang latihan menulis akan lebih mudah dilakukan dengan adanya teman. Buat janji dengan teman untuk menulis. Jika Anda dan teman Anda tidak bisa menulis bersama di satu tempat, saling teleponlah atau kirimlah e-mail dan berkata, "Aku menulis hari ini" atau "Aku akan menulis pada pukul 20.30 malam ini" atau "Bagaimana menulismu hari ini?". Jangan tunggu inspirasi datang baru Anda menulis. Sia-sia. Saat Anda muncul di hadapan kertas Anda, inpirasi akan mendatangi Anda. Ada yang berkata, "Menulis itu 20 persen inspirasi dan 80 persen keringat." Lagipula, jika menulis adalah latihan Anda sehari-hari, Anda tidak perlu inspirasi untuk mulai menulis. Menulis Akhirnya, langkah ketiga untuk menjadi penulis yang menulis adalah tentu saja menulis itu sendiri. Membicarakan tentang menulis itu bukan menulis. Berpikir tentang menulis itu bukan menulis. Bermimpi atau berkhayal itu bukan menulis. Membuat kerangka, meneliti, dan membuat catatan juga bukan menulis. Semua itu mungkin adalah bagian dari menulis dan diperlukan untuk menulis, tapi menulis itu ya menulis. "Anda tidak dapat duduk-duduk saja dan berpikir," kata penulis fiksi David Long, "Anda harus duduk dan menulis." Jadi setiap hari, pada saat yang telah ditetapkan (atau yang tidak ditetapkan sebelumnya/spontan), duduklah di meja tulis Anda (atau di meja kafe atau di atas rumput di taman), kemudian menulislah. Lakukan hal itu setiap hari dan aku jamin, Anda akan terus kehabisan kertas tulis, Anda akan mulai dan menyelesaikan banyak cerita, esai, naratif nonfiksi -- apa pun yang ingin Anda tulis. Imajinasi Anda akan ke mana-mana dan menggila. Anda akan menjadi seorang penulis yang menulis. (t/Dian) Diterjemahkan dari: Nama situs: grandtimes.com Penulis: Judy Reeves Alamat URL: http://www.grandtimes.com/A_Writer.html _________________________________TIPS_________________________________ LIMA BELAS LATIHAN MENUJU PENULIS HANDAL Latihan menulis adalah cara yang sangat bagus untuk meningkatkan keterampilan menulis dan melahirkan ide-ide baru untuk karya tulisan yang akan datang. Latihan itu juga dapat memberi Anda sebuah pandangan baru akan proyek tulisan yang kini sedang Anda geluti. Salah satu manfaat melakukan latihan menulis secara pribadi adalah Anda dapat membebaskan diri Anda dari rasa takut dan perfeksionisme. Untuk menjadi penulis, adalah penting untuk sesekali menulis tanpa beban memenuhi standar publikasi. Jangan takut tidak sempurna. Itulah gunanya latihan. Apa yang Anda tulis saat Anda berlatih menulis mungkin bukanlah karya terbaik Anda, namun itu akan melatih Anda untuk menulis dengan baik saat Anda harus menghasilkan karya tulisan yang terbaik. - Pilih sepuluh orang yang Anda kenal dan deskripsikan setiap orang itu dalam satu kalimat. - Rekam acara bincang-bincang di radio dengan durasi lima menit. Tulis dialognya dan tambahkan deskripsi naratif untuk pembicara yang ada di rekaman, beserta sikapnya, seolah-olah Anda sedang mengatur adegan drama. - Tulis biografi Anda sendiri sepanjang lima ratus kata. - Tulis surat kematian Anda sendiri. Buat daftar semua prestasi yang telah Anda capai. Tulislah seakan-akan Anda mati hari ini, atau lima puluh tahun (atau lebih) kemudian. - Deskripsikan kamar Anda dengan tiga ratus kata. - Tulis wawancara fiksi dengan Anda sendiri, teman Anda, selebritis, atau karakter khayalan. Tulis wawancara itu dalam gaya tulisan majalah atau publikasi yang benar (atau salah), seperti Time, People, Rolling Stone, Cosmopolitan, Seventeen, atau Maxim. - Pilih koran atau tabloid supermarket. Pilih artikel yang menurut Anda menarik dan gunakan artikel itu sebagai dasar untuk menulis sebuah cerita. - Tulis buku harian seorang karakter khayalan. - Cari sebuah paragraf dari buku -- buku favorit atau bukan -- dan tulis kembali isi paragraf itu dalam gaya tulisan yang berbeda, seperti noir, roman gothik, fiksi picisan, atau cerita horor. - Pilih seorang penulis, yang Anda sukai meski bukanlah favorit Anda, dan buat daftar berisi hal-hal yang Anda suka dari cara penulis itu menulis. Ingatlah terlebih dahulu tulisan penulis itu tanpa membaca ulang tulisannya. Setelah Anda selesai membuat daftar itu, baca kembali tulisan penulis itu dan periksa apakah Anda melewatkan sesuatu hal atau apakah yang Anda daftar tidak benar. Analisa elemen-elemen apa yang ada dalam gaya tulisan penulis, yang dapat Anda terapkan pada tulisan Anda sendiri. Serta elemen-elemen apa yang sebaiknya tidak atau tidak bisa Anda terapkan. Ingatlah bahwa gaya tulisan Anda berbeda dari tulisan orang lain. Anda sebaiknya hanya berpikir bagaimana Anda dapat membuat gaya tulisan Anda menjadi lebih baik. Jangan pernah menirukan gaya tulisan orang lain dalam satu atau lebih latihan menulis. - Cari karya tulisan yang pernah Anda tulis menggunakan orang pertama, dan tuliskan kembali dengan orang ketiga, atau vice-versa. Anda juga dapat melatih diri dengan mengganti keterangan waktu, narator, dan elemen-elemen lain. Jangan melakukan latihan ini pada satu buku penuh. Lakukan latihan ini pada karya tulisan yang lebih pendek. Sekalinya Anda sudah memakai suatu gaya tulisan, jangan pernah berganti lagi atau Anda hanya akan menghabiskan waktu untuk menulis ulang, bukan menulis. - Cobalah untuk mengingat kenangan masa kecil Anda. Tulis semua yang dapat Anda ingat. Tulis ingatan-ingatan itu sebagai suatu adegan. Anda dapat melakukan itu dengan perspektif Anda sekarang atau perspektif Anda saat masih kecil dulu. - Ingat perdebatan yang pernah Anda alami dengan orang lain. Tulis perdebatan itu dari sudut pandang orang dengan siapa Anda berdebat. Ingat bahwa intinya adalah melihat perdebatan itu dari sudut pandang orang lain, bukan sudut pandang Anda. Ini adalah latihan menulis pemikiran orang lain, bukan untuk membuktikan Anda salah atau benar. - Deskripsikan suatu tempat dengan dua ratus kata. Anda dapat menggunakan semua indra yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu, tapi jangan gunakan indra penglihatan. Anda dapat mendeskripsikan rasa, suara, suasana, bahkan bau sesuatu. Cobalah untuk menulis dengan cara seperti itu sehingga pembaca benar-benar dapat membayangkan suatu tempat sampai dengan detail-detailnya. - Duduklah di rumah makan atau tempat ramai, kemudian tulis penggalan-penggalan percakapan yang Anda dengar. Dengarkan orang-orang yang ada di sekitar Anda -- bagaimana mereka berbicara dan kata-kata apa yang mereka gunakan. Sekalinya Anda telah melakukan hal ini, Anda dapat berlatih untuk menyelesaikan percakapan mereka. Tulis apa yang akan terjadi selanjutnya pada percakapan itu menurut versi Anda. Sesuaikan gaya bahasanya. (t/Dian) Diterjemahkan dari: Nama situs: Writer`s Resource Center Judul artikel: Fifteen Craft Exercises for Writers Stumble it! Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.poewar.com/fifteen-craft-exercises-for-writers/ _____________________________POJOK BAHASA_____________________________ KASUS PENULISAN TANDA BACA: DISPASI ATAU TIDAK? Mungkin salah satu informasi yang paling banyak menghadirkan kesalahan ejaan adalah undangan. Kalau Anda melihat undangan-undangan rapat gereja, undangan pernikahan, undangan sunatan, dan lain-lain, kasus-kasus penulisan tanda baca menjadi sesuatu yang banyak dijumpai. Sebut saja, misalnya, penggunaan titik dua (:). Tak jarang ditemukan penulisan yang sebagai berikut. Hari/tanggal : Senin, 30 April 2007 Tempat : Wisma Kartini Pukul : 17:00 - selesai Bahkan sesekali dijumpai pula penulisan garis miring (/) seperti di bawah ini. Hari / tanggal : Senin, 30 April 2007 Tempat : Wisma Kartini Pukul : 17:00 - selesai Satu hal yang perlu disoroti dalam penulisan titik dua pada contoh di atas ialah adanya spasi sebelum tanda-tanda baca tersebut ditulis. Pada contoh pertama, ada spasi yang memisahkan "hari/tanggal" dengan tanda titik dua. Lalu pada contoh kedua, tidak hanya masalah dengan tanda titik dua saja, tapi juga garis miring. Jelas penulisan keduanya tidak tepat. Seharusnya, penulisan tanda-tanda baca tersebut tidak diantarai spasi. Pada kasus tanda titik dua, spasi hanya diberikan pada bagian yang hendak diterangkan, dijelaskan, atau dirinci. Namun, pada tanda garis miring, tidak ada spasi yang mengantarai bagian sebelum dengan sesudahnya; semuanya ditulis serangkai. Hanya saja, dalam undangan-undangan tersebut, untuk menjaga kerapian, memang tanda titik dua selalu dibuat berurut. Untuk kasus seperti ini, spasi hanya dimungkinkan hanya pada bagian yang tidak terlalu panjang, dalam contoh di bawah ini ialah "tempat" dan "pukul". Hari/tanggal: Senin, 30 April 2007 Tempat : Wisma Kartini Pukul : 17:00 - selesai Tidak hanya pada tanda titik dua dan garis miring, pada tanda kurung pun sering dijumpai adanya spasi dengan bagian yang dikurung. Jadi, kadang kita menemukan, misalnya: Pukul : 17:00 ( 5 sore ) yang seharusnya dituliskan: Pukul: 17:00 (5 sore). Setidaknya, ada dua penjelasan yang mungkin untuk kedua kasus ini. Pertama, kesalahan ketik, sebagai penjelasan yang paling sederhana. Meski demikian, bila kesalahan serupa muncul terlalu sering, hal itu tentu berarti bahwa yang menuliskan undangan tersebut memang memiliki pemahaman yang keliru. Kemungkinan kedua, spasi justru digunakan untuk memudahkan pembaca untuk melihat informasi yang hendak disampaikan. Diambil dari: Nama situs: Corat-Coret Bahasa Indonesia Penulis : indonesiasaram Alamat URL: http://indonesiasaram.wordpress.com/2007/04/29/kasus-penulisan-tanda-baca-dispasi-atau-tidak/ ___________________________SEPUTAR PELITAKU___________________________ BAGAIMANA MENULIS? http://pelitaku.sabda.org/forum?fid=17 Apakah Anda semakin mantap dalam keputusan untuk terjun dalam dunia tulis-menulis? Jika benar, kami undang Anda untuk terlibat dalam diskusi yang hangat di forum Pelitaku topik "Bagaimana Menulis?". Di sini Anda dapat berdiskusi bersama tentang mengembangkan ide, menangkap ide, mencatat ide, meringkas, menulis editorial, kritik sastra: puisi, dan hal lainnya. Anda juga dapat melempar topik yang ingin Anda diskusikan dengan anggota lainnya. Sehingga Anda dapat saling menajamkan pena untuk menghasilkan karya-karya yang menjadi berkat. Tapi jangan lupa untuk mendaftarkan diri jadi anggota terlebih dahulu, ya. Mudah kok, pilih fasilitas "Daftar Menjadi Pengguna" dan ikuti langkah-langkah selanjutnya. Jika benar-benar ingin belajar menulis, mari ramaikan dan dulang manfaat dari forum ini. _____________________________STOP PRESS 1_____________________________ LOWONGAN TENAGA PENDIDIK PESTA Yayasan Lembaga SABDA mengajak para profesional muda untuk bersama-sama melayani Tuhan melalui dunia teknologi informasi. Melalui program pendidikan jarak jauh, yaitu Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA), YLSA ingin mengembangkan pelayanannya lebih luas lagi. Untuk itu, dicari tenaga PENDIDIK yang berkualitas untuk bekerja di YLSA, dengan syarat-syarat sebagai berikut. 1. Sudah lahir baru dalam Kristus dan sudah dibaptis. 2. Pendidikan S1/S2 jurusan PAK/Teologia. 3. Memiliki kemampuan menulis dan membuat modul pelajaran. 4. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik (verbal dan nonverbal). 5. Bisa bekerja dalam tim. 6. Bisa mengoperasikan komputer dengan lancar. 7. Terbiasa dengan internet. 8. Bersedia ditempatkan di Solo, Jawa Tengah. 9. Bersedia kerja penuh waktu (full time -- dalam kantor) dengan masa kerja minimal dua tahun. 10. Pria/Wanita, diutamakan belum menikah. Jika Anda dipanggil Tuhan untuk terjun dalam pelayanan elektronik, silakan mengirim surat lamaran dan CV secepatnya ke: YLSA Kotak Pos 25 SLONS 57135 atau kirim e-mail ke: ==> rekrutmen-ylsa(at)sabda.org Untuk mengetahui pelayanan PESTA lebih lanjut, silakan berkunjung ke: ==> http://www.pesta.org/ _____________________________STOP PRESS 2_____________________________ LOWONGAN PEKERJAAN PROGRAMMER DAN WEB PROGRAMMER Dunia teknologi terus berinovasi .... - Pernahkah Anda berpikir, apa peran teknologi bagi Kerajaan Allah? - Maukah Anda mengambil bagian dalam misi Allah di era teknologi ini? Bergabunglah bersama kami! Yayasan Lembaga SABDA dibangun atas kerinduan untuk mengambil bagian dalam visi misi Allah dengan memakai teknologi komputer dan internet untuk menjadi alat bagi pembangunan Kerajaan-Nya di dunia. ==> http://www.ylsa.org/ Yayasan Lembaga SABDA mengajak Anda yang memiliki kualifikasi berikut ini untuk bergabung: 1. Lowongan Programmer/Database Designer: a. Tingkat pendidikan tidak dibatasi (Spesialisasi Teknik Komputer/Informatika/Matematika) b. Menguasai minimal 1 bahasa pemrograman modern (C+, C#, Scripting, Java, PHP, Python, Perl, Ruby, dll.) c. Memiliki kemampuan logika dan matematika. d. Menguasai Bahasa Inggris. e. Memiliki pengalaman di bidangnya. 2. Lowongan Web Programmer/Web Designer: a. Tingkat pendidikan tidak dibatasi (Spesialisasi Teknik Komputer/Informatika/Matematika) b. Menguasai HTML, PHP, dan MYSQL (terutama untuk Web Programmer) c. Memiliki kemampuan design dan menguasai minimal 1 tool untuk grafis (khusus untuk web designer). d. Diutamakan bagi yang sudah pernah membuat website. Kualifikasi umum: 1. Sudah lahir baru dan hidup baru dalam Kristus, dan sudah dibaptis. 2. Pria atau Wanita; diutamakan yang belum menikah. 3. Mampu bekerja dalam tim dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. 4. Dapat bekerja dengan deadline yang ketat dan memiliki ketelitian yang tinggi. 5. Memunyai semangat tinggi untuk terus belajar dan melayani di bidang teknologi informasi. 6. Bersedia ditempatkan di Solo - Jawa Tengah, minimal untuk 2 tahun. Bagi yang berminat bergabung, kirimkan surat lamaran resmi dan CV lewat email ke: ==> rekrutmen-ylsa(at)sabda.org Atau kirim secepatnya lewat pos ke: YLSA/SABDA KOTAK POS 25 SLONS 57135 Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi: ylsa(at)sabda.org ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Puji Arya Yanti Staf Redaksi: Davida Welni Dana Berlangganan: Kirim e-mail ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Berhenti: Kirim e-mail ke unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Kirim bahan/tanya: Kirim e-mail ke penulis(at)sabda.org Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ Situs Pelitaku: http://pelitaku.sabda.org/ Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum Network Literatur: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur ______________________________________________________________________ Melayani sejak 3 November 2004 Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Penulis 2008 YLSA -- http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |