Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/42 |
|
![]() |
|
e-Penulis edisi 42 (17-4-2008)
|
|
______________________________________________________________________ e-Penulis Menulis untuk Melayani Edisi 042/April/2008 KESEMPATAN MENULIS = DAFTAR ISI = * Dari Redaksi : Carilah Kesempatan Menulis, Jangan Menunggunya * Mutiara Penulis * Artikel 1 : Bagaimana Mencari Kesempatan Menulis? * Artikel 2 : Menemukan Kesempatan Menulis * Tips : Bagaimana Mencari Peluang Menulis yang Ada * Pojok Bahasa : Bahasa yang Baik dan Benar * Seputar Pelitaku: Info Penulis * Stop Press : 1. Kirim Karya Anda ke E-Penulis! 2. Lowongan Pekerjaan YLSA -- Editor dan Penerjemah 3. In-Christ.Net (Indonesian Christian Network of Networks) ____________________________DARI REDAKSI______________________________ CARILAH KESEMPATAN MENULIS, JANGAN MENUNGGUNYA "... carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." (Matius 7:7) Seperti halnya firman Tuhan ini, bahwa setiap anak-Nya diharuskan untuk proaktif menanggapi panggilan-Nya, begitu pula dengan kesempatan menulis yang dapat diperoleh Sahabat Penulis semua. Menulislah sekarang! Jika Anda menunggu kesempatan untuk memulai menulis, bisa saja kesempatan itu terlewatkan, bahkan mungkin tidak akan ada lagi kesempatan bagi kita untuk menulis. Jangan pula hanya menunggu kesempatan itu lewat, karena sebenarnya Sahabat Penulis dapat mencarinya, bahkan menciptakan kesempatan itu sendiri. Selagi napas masih ada dan selagi raga ini masih mampu untuk menulis, ayunkan jemari Anda dan rangkai kata-kata untuk meluapkan semua yang ada di hati dan pikiran Anda. Menulislah karena itulah yang seharusnya Sahabat Penulis lakukan. Kesempatan menulis selalu tersedia. Sahabat Penulis dapat mencari kesempatan dan menemukan peluang menulis yang ada dengan menyimak sajian kami kali ini. Kiranya hal tersebut dapat membantu Sahabat Penulis untuk mewujudkan diri sebagai duta pena-Nya, sehingga Sahabat Penulis dapat menjangkau jiwa bagi Kristus lewat setiap goresan pena. Selamat menulis! Pimpinan Redaksi e-Penulis, Puji Arya Yanti ___________________________MUTIARA PENULIS____________________________ JANGAN TUNDA MENULIS SELAGI ADA KESEMPATAN UNTUK ITU ______________________________ARTIKEL 1_______________________________ BAGAIMANA MENCARI KESEMPATAN MENULIS? Ditulis oleh: Richard Schneider Saya sedang menulis buku, tetapi saya menemui kesulitan pada bagian akhir. Sulit untuk menyelesaikan puncaknya. Jika telepon tidak berdering atau sekiranya rumput tidak perlu dipangkas, saya sudah mencampakkan mesin ketik dan mulai tenggelam dalam muram durja, saya mengharapkan telepon berdering agar saya dapat melepaskan diri dari tugas akhir yang membosankan ini. Akhirnya, saya mencium istri dan anak saya sambil mengucapkan selamat tinggal, mesin tik kumasukkan ke dalam bagasi mobil dan segera bergegas menuju Pennsylvania. Di sana ada sebuah pondok dari kayu, suasana sekeliling sepi. Di sanalah saya membenamkan diri selama dua hari dan bebas dari gangguan untuk menyelesaikan naskah yang belum selesai. Karena suasana hati yang tenang, saya yakin bahwa suatu ketika naskah itu akan selesai. WAKTU ITULAH KUNCINYA Tentu saja cara untuk menyelesaikan buku bukanlah selalu dengan cara seperti itu. Setelah bertahun-tahun lamanya menulis buku di bawah berbagai ragam situasi, saya dapat memberikan beberapa hal yang tampaknya menolong saya selama ini. Pertama-tama saya meminta pertolongan Tuhan agar membantu saya mengerjakan naskah dengan menggunakan mesin tik (komputer, red.). Saya percaya Tuhan dapat membantu saya. Setiap hari, tetapkanlah waktu yang dapat Anda gunakan secara teratur untuk menulis dan tetaplah berpegang teguh atasnya. Mungkin waktu yang dapat Anda gunakan ialah pada petang hari ketika anggota keluarga menonton TV, tiga jam pada petang hari itu, atau pada waktu subuh ketika mereka belum bangun. Jangan tunggu sampai inspirasi datang. Saya sudah pernah menanti inspirasi dan menyediakan kertas kosong, saya lakukan itu berjam-jam lamanya untuk memulai sebuah cerita, usaha itu tidak berhasil. Cara terbaik ialah menulis saat ada buah pikiran muncul. Sekali Anda telah membiasakan pikiran bergerak, maka Anda telah mengatasi kelesuan dan kelambanan berpikir, kemampuan Anda sudah terbentuk dan terwujud. Kapan waktu yang terbaik untuk menulis? Pagi-pagi sekalikah? Pada waktu larut malam ketika semua sanak keluarga sudah tidur nyenyak? Setiap orang memunyai variasi yang beragam. Tetapi apabila Anda sudah menemukan saat yang tepat bagi Anda, gunakanlah kesempatan itu dan tetaplah melatih diri supaya tetap setia dengan waktu itu. Yang amat penting ialah menentukan tujuan penulisan. Dorongan yang terbesar dalam penulisan ialah target yang hendak dicapai. Tiga halaman setiap hari? Sebuah artikel diselesaikan dalam tiga hari? Dan berjuanglah untuk mencapainya. Kalau Anda sudah memunyai tujuan, setan selalu membisikkan akal bulus kepada Anda, "Ah, tenang-tenang sajalah, toh Anda memunyai waktu cukup banyak." Jangan ikuti bisikan yang demikian. Jika Anda merasa orang lain perlu membaca apa yang hendak Anda sampaikan dan mungkin menyentuh hati mereka, janganlah ditunda. Sekadar contoh, apabila saya menulis sebuah buku, isi buku saya bagi dalam lima belas bab. Saya menetapkan waktu bagi setiap bab. Dua minggu satu bab? Baiklah, jadi waktu yang saya perlukan tiga puluh minggu. Lalu ada beberapa yang dapat saya selesaikan dalam satu minggu, tetapi untuk bab yang sulit mungkin diperlukan lebih banyak waktu dan itulah yang saya gunakan untuk bab yang sulit itu. Untuk menyelesaikan naskah Anda, buatlah jadwal tambahan beberapa minggu itu sebagai selingan untuk mengadakan perjalanan misalnya, atau menerima tamu yang tidak terduga, atau peristiwa-peristiwa penting lainnya. Yang jelas Anda memunyai "deadline" atau batas waktu. Umumnya para penulis mengerjakan tugasnya yang terbaik pada saat dia harus menghadapi hal itu saja. Ketika Anda mengerjakan tulisan itu, janganlah terlalu banyak merisaukan perasaan-perasaan Anda sendiri, yang memengaruhi diri Anda. Salah satu dari antara tulisan saya yang terbaik, saya tulis ketika saya merasa miskin bahan. Pada kesempatan lain, ketika bahan cerita atau prosa sedang mengalir dengan deras dan saya merasa seperti Hemingway, justru kisahnya menjadi acak-acakan. Jika Anda merasa bahwa Anda berjuang menempuh jurang yang dalam, bekerja keraslah dan pandang ke depan, lakukan yang terbaik yang dapat Anda lakukan. "Apa saja yang dapat Anda lakukan, lakukanlah dengan segenap hati." Mari kita hadapi. Masing-masing kita memunyai waktu untuk menulis, yang dapat kita sisipkan di antara jam kerja, tetap dengan tanggung jawab pribadi yang diberikan kepada kita. Dan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karena pekerjaan yang kita gumuli setiap hari justru memerkaya warna dan latar belakang karya kita, umumnya yang ada kaitannya dengan pembaca karya kita sendiri. Berusaha dan berdoalah agar Anda memunyai waktu yang cukup banyak, yah, begitulah yang seharusnya. Tetapi bilamana ada interupsi, janganlah menangisinya. Mungkin justru itulah pelajaran yang bagus bagi Anda untuk menghadapi masalah yang lain. Diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buku : Bagaimana Menjadi Penulis yang Sukses Judul artikel: Bagaimana Mencari Kesempatan Menulis? Penulis : Richard Schneider Penerjemah : Wilson Nadeak Penerbit : Sinar Baru Algensindo, Bandung 2001 Halaman : 63 -- 65 ______________________________ARTIKEL 2_______________________________ MENEMUKAN KESEMPATAN MENULIS Ditulis oleh: Puji Arya Yanti Ada sebuah ungkapan, "kesempatan tidak datang dua kali". Hal ini menunjukkan bahwa kesempatan itu sangat berharga dan ketika hal itu datang, kita harus meresponsnya dengan baik. Jika tidak, kesempatan itu dapat hilang begitu saja. Demikian halnya dalam dunia tulis-menulis. Selalu ada kesempatan menulis bagi setiap orang, akan tetapi masih ada beberapa orang yang mungkin sulit melihat atau menemukan kesempatan itu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga terbitan Balai Pustaka 2002, kesempatan berasal dari kata dasar sempat, yang berarti waktu (keluasan, peluang). Menulis dari kata dasar tulis, yang berarti menuangkan pikiran dan perasaaan. Jadi kesempatan menulis dapat pula diartikan sebagai waktu atau peluang untuk menuangkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan. Jika demikian adanya, apakah kesempatan menulis itu memang sulit ditemukan atau didapatkan? KESEMPATAN MENULIS ADA DI 24 JAM WAKTU ANDA Hal ini adalah pasti, bahwa setiap orang yang diberi anugerah dua puluh empat jam sehari memunyai kesempatan menulis. Jika saat ini Anda ingin sekali menulis, tapi merasa tidak punya waktu, beberapa hal di bawah ini dapat membantu Anda untuk menemukan waktu yang Anda pikir tidak Anda miliki. - Perlakukan waktu seperti sebuah investasi. Waktu yang Anda miliki adalah anugerah Tuhan yang harus Anda syukuri dengan cara menggunakannya sebaik mungkin. Karena waktu tidak akan pernah kembali, maka gunakanlah waktu dengan bijaksana. Bila Anda benar-benar ingin menjadi penulis, sempatkan diri untuk belajar tentang tulis-menulis dan mempraktikkannya. Apa yang Anda lakukan saat ini akan membentuk Anda menjadi penulis yang hebat di kemudian hari. - Kurangi atau eliminasi kegiatan tidak berguna yang menyita waktu Anda. Sering kali secara tidak sadar kita justru melakukan banyak kegiatan yang menyita waktu, tapi tidak bermanfaat, misalnya menonton televisi selama berjam-jam. Jika Anda bersedia mengurangi kegiatan tidak terlalu bermanfaat yang justru menyita waktu Anda, maka akan ada waktu dan kesempatan menulis yang Anda ciptakan sendiri. Waktu-waktu tersebut dapat Anda alokasikan untuk mencatat ide-ide tulisan, melakukan penelitian, membuat kerangka tulisan, dan menulis. - Jangan suka menunda dan menulis tergantung suasana hati (moody). Menunda adalah salah satu pencuri kesempatan menulis Anda. Jika Anda sudah menetapkan jadwal untuk menulis, sebisa mungkin tepatilah. Jangan menunggu keinginan muncul, baru menulis. Menulis itu butuh kedisiplinan, bukannya suasana hati (mood). Hal ini mungkin tidak mudah bagi semua orang, namun kedisiplinan tersebut adalah sebuah kesempatan menulis bagi Anda. Seperti apa pun suasana hati Anda, baik itu senang, sedih, gembira, bingung, dan sebagainya, hal tersebut justru dapat menjadi kesempatan bagi Anda untuk menulis. Daripada meluapkan suasana hati pada kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri, lebih baik tuangkan perasaan hati Anda dalam sebuah tulisan. Dengan begitu, kesempatan menulis tersebut dapat Anda jadikan pula sebagai kesempatan untuk mengelola emosi Anda. Kesempatan yang bermanfaat, bukan? KESEMPATAN MENULIS TERSEDIA DI SEMUA MEDIA Selain mengorganisir waktu Anda dengan baik untuk menemukan kesempatan menulis, gunakan pula setiap media yang ada saat ini. Media-media tersebut membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi Anda untuk menulis. - Blog Saat ini sedang marak yang namanya blog. Ada banyak situs penyedia blog yang dapat Anda gunakan, seperti situs SABDA Space (http://www.sabdaspace.org/), Blogspot (http://www.blogspot.com/), Multiply (http://www.multiply.com/), dan lain sebagainya. Anda dapat menulis blog Anda sendiri dan memasukkan hasil tulisan Anda ke sana. Selain untuk memublikasikan tulisan Anda agar menjadi berkat bagi orang lain, blog Anda dapat dilirik penerbit untuk diterbitkan. Ada beberapa orang yang menulis blog dan pada akhirnya dibukukan. Buku-buku mereka bahkan sangat laris di pasaran. Jelas sekali bahwa blog ini menjadi kesempatan menulis bagi Anda. - Situs Manfaatkan situs-situs yang menyajikan bahan tulis-menulis yang ada di dunia internet, misalnya situs Pelitaku (http://www.sabda.org), In-Christ.Net Network Literatur (http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur), dan lainnya. Biasanya selain tersedia bahan-bahan yang dapat Anda pakai untuk menambah wawasan dalam dunia kepenulisan, kesempatan untuk ikut berpartisipasi juga tersedia. Anda dapat mengirimkan tulisan Anda di situs tersebut untuk dipasang dan menjadi berkat. Jelas ini kesempatan baik yang sayang bila Anda lewatkan. - Forum diskusi/komunitas Sarana ini juga tersedia di dunia maya, misalnya Forum Pelitaku (http://pelitaku.sabda.org/forum/). Forum diskusi menawarkan kesempatan kepada Anda untuk saling menajamkan diri dalam dunia tulis-menulis dengan penulis atau calon penulis yang lainnya. Anda juga akan mendapatkan tambahan-tambahan informasi yang mendukung Anda dalam menulis. Peluang-peluang kepenulisan juga marak di forum/komunitas ini. - Milis publikasi Bagi Anda yang suka memanfaatkan e-mail, mengikuti milis publikasi-publikasi kepenulisan baik untuk Anda lakukan. Di sana Anda bisa memeroleh bahan-bahan seputar dunia tulis-menulis langsung ke dalam surat elektronik Anda, misalnya publikasi e-Penulis <subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org>. Biasanya, sebagai pelanggan Anda juga ditawari untuk berpartisipasi di publikasi tersebut untuk mengirimkan tulisan-tulisan. Sebuah kesempatan yang sayang untuk dilewatkan, bukan? - Milis diskusi Milis diskusi hampir sama dengan forum diskusi, namun berbasis e-mail. Selain berdiskusi, Anda memunyai kesempatan untuk mengirimkan hasil tulisan Anda di sini. Kiriman Anda nantinya bisa mendapatkan komentar dari para anggota milis, juga mendapatkan saran dan kritik agar tulisan Anda semakin baik hasilnya. Tentu saja ini adalah wadah yang dapat Anda jadikan sebagai peluang untuk mengasah keterampilan menulis Anda. Salah satu milis diskusi bagi para penulis Kristen adalah Komunitas Penjunan <Komunitas-Penjunan-subscribe(at)yahoogroup.com>. - Suratkabar/majalah/dan media cetak lainnya Meski dunia maya semakin marak saat ini, namun media cetak tetap dapat menjadi tempat bagi Anda untuk menemukan kesempatan menulis. Banyaknya media cetak dan kolom-kolom yang disediakan merupakan peluang yang dapat Anda manfaatkan untuk mewujudkan diri menjadi penulis. Media-media cetak biasanya mengajak para pembacanya untuk berpartisipasi dengan cara memberikan peluang kepada pembaca untuk mengirimkan tulisannya ke media tersebut. Nah, apakah Anda dapat menyadari bahwa pada dasarnya kesempatan menulis itu selalu ada dan tersedia bagi kita? Sekarang, tinggal bagaimana kita memanfaatkan sebaik mungkin waktu dan peluang yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Selamat menemukan dan memanfaatkan kesempatan menulis Anda dan hasilkanlah tulisan-tulisan yang menjadi berkat bagi sesama. Karena para penulis adalah perpanjangan pena-Nya untuk menembus kegelapan dunia ini. Kiranya setiap tulisan kita dipakai Tuhan menjadi terang agar setiap pembacanya dapat datang kepada Kristus, sang Terang itu sendiri. Selamat menulis. _________________________________TIPS_________________________________ BAGAIMANA MENCARI PELUANG MENULIS YANG ADA Pengantar Apakah Anda suka menulis? Pernahkah Anda berpikir untuk menulis bagi orang lain atau perusahaan? Ada banyak peluang untuk menulis jika Anda berpikir seperti itu. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menemukan peluang itu. Langkah Pertama Apa yang ingin Anda tulis; artikel, makalah, jurnal, atau buku? Tergantung dari apa yang ingin Anda tulis, Anda dapat menemukan banyak peluang di banyak tempat yang berbeda. Langkah Kedua Membuat blog. Anda dapat membuat blog di internet dengan gratis. Gunakan mesin pencari untuk mencari situs-situs blog yang tersedia di dunia maya. Saat Anda sudah membuat blog, Anda dapat mencari blog-blog milik orang lain. Banyak blogger yang menulis untuk bersenang-senang, dan juga karena alasan profesional, menyediakan tautan yang berisi informasi peluang menulis. Langkah Ketiga Bergabung dengan grup. Banyak situs memiliki grup dan klub penulis, tidak peduli jenis penulis seperti apa Anda. Grup dan klub seperti itu adalah tempat yang sangat baik untuk menemukan peluang menulis. Wadah seperti itu juga memungkinkan Anda untuk berinteraksi dengan penulis-penulis lain seperti Anda. Langkah Keempat Carilah dengan rutin. Gunakan mesin pencari untuk mencari peluang menulis. Anda harus berhati-hati saat melakukannya karena ada banyak jebakan di dunia maya yang harus Anda hindari. Anda akan tahu apakah peluang menulis itu resmi dan bisa dipercaya atau tidak, terutama saat Anda tidak perlu merogoh kocek untuk mencoba peluang menulis yang Anda temukan. (t/Dian) Diterjemahkan dari: Nama situs : e-How Judul asli artikel: How To Find Available Writing Opportunities Penulis : Tidak dicantumkan Alamat URL : http://www.ehow.com/how_2179199_available-writing-opportunities.html _____________________________POJOK BAHASA_____________________________ BAHASA YANG BAIK DAN BENAR Jika bahasa sudah baku atau standar, baik yang ditetapkan secara resmi lewat surat putusan pejabat pemerintah atau maklumat, maupun yang diterima berdasarkan kesepakatan umum dan yang wujudnya dapat kita saksikan pada praktik pengajaran bahasa kepada khalayak, maka dapat dengan lebih mudah dibuat pembedaan antara bahasa yang benar dengan yang tidak. Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku itulah yang merupakan bahasa yang benar. Jika orang masih membedakan pendapat tentang benar tidaknya suatu bentuk bahasa, perbedaan paham itu menandakan tidak atau belum adanya bentuk baku yang mantap. Jika dipandang dari sudut itu, kita mungkin berhadapan dengan bahasa yang semua tatarannya sudah dibakukan; atau yang sebagiannya sudah baku, sedangkan bagian yang lain masih dalam proses pembakuan; ataupun yang semua bagiannya belum atau tidak akan dibakukan. Bahasa Indonesia, agaknya termasuk golongan yang kedua. Kaidah ejaan dan pembentukan istilah kita sudah distandarkan; kaidah pembentukan kata yang sudah tepat dapat dianggap baku, tetapi pelaksanaan patokan itu dalam kehidupan sehari-hari belum mantap. Orang yang mahir menggunakan bahasanya sehingga maksud hatinya mencapai sasarannya, apa pun jenisnya itu, dianggap telah dapat berbahasa dengan efektif. Bahasanya membuahkan efek atau hasil karena serasi dengan peristiwa atau keadaan yang dihadapinya. Di atas sudah diuraikan bahwa orang yang berhadapan dengan sejumlah lingkungan hidup harus memilih salah satu ragam yang cocok dengan situasi itu. Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa itulah yang disebut bahasa yang baik atau tepat. Bahasa yang harus mengenai sasarannya tidak selalu perlu beragam baku. Dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil bila dalam tawar-menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa baku seperti ini. (1) Berapakah Ibu mau menjual bayam ini? (2) Apakah Bang Becak bersedia mengantar saya ke Pasar Tanah Abang dan berapa ongkosnya? Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat. (3) Berapa nih, Bu, bayemnya? (4) Ke Pasar Tanah Abang, Bang. Berapa? Sebaliknya, kita mungkin berbahasa yang baik, tetapi tidak benar. Frasa seperti "ini hari" merupakan bahasa yang baik sampai tahun 80-an di kalangan para makelar karcis bioskop, tetapi bentuk itu tidak merupakan bahasa yang benar karena letak kedua kata dalam frasa ini terbalik. Karena itu, anjuran agar kita "berbahasa Indonesia dengan baik dan benar" dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan "bahasa Indonesia yang baik dan benar" mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buku: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Penulis : Hasan Alwi, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton M. Moeliono Penerbit : Pusat Bahasa dan Balai Pustaka, Jakarta 2003 Halaman : 20 -- 21 ___________________________SEPUTAR PELITAKU___________________________ INFO PENULIS http://pelitaku.sabda.org/forum?fid=25 Pelitaku membuka kesempatan menulis bagi Anda. Bergabung saja dengan forum Pelitaku dalam topik Info Penulis. Di sini, Anda bisa mendapatkan informasi seputar kegiatan dunia tulis-menulis. Seperti lomba penulisan, seminar, bengkel kerja (workshop), bedah buku, pameran buku, atau isu-isu terbaru seputar dunia penulisan. Selain mendapatkan informasi, Anda juga dapat mendiskusikannya, bahkan ikut membagikan informasi seputar info penulis dengan memostingnya di sini. Jika ingin bergabung, daftarkan diri menjadi anggota. Caranya mudah, silakan masuk ke menu Daftar menjadi Pengguna dan silakan ikuti instruksi yang ada. Tunggu apa lagi, jangan lewatkan kesempatan yang ada. _____________________________STOP PRESS!______________________________ KIRIM KARYA ANDA KE E-PENULIS! Redaksi e-Penulis mengundang semua Sahabat Penulis untuk berpartisipasi di publikasi e-Penulis ini dengan cara mengirimkan tulisan Anda kepada kami. Tulisan Anda dapat berupa artikel atau tips seputar dunia tulis-menulis maupun bahasa. Kirim tulisan Anda ke: penulis(at)sabda.org. Tulisan Anda akan kami tampilkan di edisi e-Penulis atau dipasang di situs Pelitaku. Jangan lewatkan kesempatan emas ini. Anda dapat terlibat dalam pelayanan literatur dan menjadi berkat bagi orang lain. Ditunggu! ______________________________________________________________________ LOWONGAN PEKERJAAN YLSA -- EDITOR DAN PENERJEMAH Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) <http://www.ylsa.org> adalah sebuah yayasan Kristen yang terbeban dalam pelayanan dunia teknologi informasi, khususnya dalam menyediakan Alkitab dan bahan-bahan kekristenan secara tersambung (online). Saat ini YLSA membuka lowongan untuk para profesional muda yang ingin memberikan talenta terbaiknya untuk Tuhan dengan bekerja sebagai seorang Editor atau Penerjemah. Kualifikasi Khusus untuk Editor: 1. S1 Sastra Indonesia, diutamakan dari bidang linguistik. 2. Memiliki kecintaan terhadap bahasa Indonesia dan terbeban dalam pengembangan bahasa Indonesia. 3. Berpengalaman dalam menyunting dan menulis naskah di media massa. Kualifikasi Khusus untuk Penerjemah: 1. S1 Sastra Inggris. 2. Berpengalaman dalam menerjemahkan naskah dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya. 3. Memiliki pengalaman dalam menyunting naskah terjemahan. Kualifikasi Umum: 1. Sudah lahir baru dalam Kristus dan sudah dibaptis. 2. Memiliki panggilan yang jelas untuk melayani Tuhan. 3. Diutamakan yang belum menikah. 4. Menguasai tata bahasa dan EyD bahasa Indonesia. 5. Gemar membaca dan menulis; mampu berpikir dan mengekspresikan diri. 6. Memiliki profesionalitas, mampu bekerja dalam tim dengan tenggat waktu (deadline) yang ketat, memiliki ketelitian yang tinggi, dan berkeinginan besar untuk terus belajar. 7. Nilai tambah: a. pernah mengikuti pelatihan penyuntingan naskah (Editor). b. pernah mengikuti pelatihan penerjemahan naskah (Penerjemah). c. pernah mengikuti seminar tentang bahasa Indonesia/Inggris. 8. Bersedia ditempatkan di Solo, Jawa Tengah, minimal untuk 2 tahun. Jika Anda atau rekan Anda merasa terpanggil dan memenuhi kualifikasi di atas, segera kirimkan lamaran beserta kelengkapan lainnya (CV, fotocopy transkrip nilai dan ijazah, contoh tulisan Anda, dan surat referensi) ke alamat: HRD - YLSA Kotak Pos 25/SLONS Surakarta 57135 Untuk informasi lebih lengkap silakan kirim e-mail ke: ==> < rekrutmen-ylsa(at)sabda.org > Catatan: Silakan sebarkan informasi ini kepada mereka yang membutuhkan. ______________________________________________________________________ IN-CHRIST.NET (INDONESIAN CHRISTIAN NETWORK OF NETWORKS) http://www.in-christ.net/ Telah hadir bagi Anda semua, situs komunitas Kristen In-Christ.Net yang akan memperlengkapi pelayanan kita bersama dalam Tuhan. Mengapa? Karena melalui In-Christ.Net, berbagai komunitas dari berbagai bidang pelayanan Kristen dapat saling berkolaborasi dan membangun pelayanan bersama tanpa dihalangi oleh waktu, tempat, ruang, atau tembok-tembok organisasi. In-Christ.Net menyediakan fasilitas untuk Komunitas Khusus dan Komunitas Umum yang terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Komunitas umum berisi "network-network" dari berbagai bidang pelayanan Kristen. Silakan mendaftar dan bergabung dengan "network" yang Anda inginkan dengan mengirimkan artikel, blog, atau pun memberikan komentar. Di sini, Anda akan bertemu dan berkolaborasi dengan orang-orang percaya dari berbagai tempat yang memiliki minat bidang pelayanan yang sama dengan Anda. Dalam Komunitas Khusus, tergabung kelompok-kelompok yang lebih sempit yang sebelumnya pernah mengadakan pertemuan tatap muka, yang ingin meluaskan komunitas mereka dengan membuka kolaborasi di internet. Untuk bergabung, Anda harus mendaftar terlebih dahulu. Bagi Anda yang ingin membuka komunitas khusus yang baru, silakan menghubungi webmaster(at)sabda.org untuk mendapatkan fasilitas yang tersedia. Berkunjunglah ke halaman "Panduan" untuk informasi selengkapnya < http://www.in-christ.net/panduan >. Sesuai dengan moto In-Christ.Net, yaitu "Equipping One Another", kami percaya umat Tuhan akan berkembang pesat jika bersatu dan saling memperlengkapi untuk menciptakan kolaborasi antarkomunitas yang dinamis dan memuliakan nama Tuhan. Segeralah bergabung! ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi : Puji Arya Yanti Staf Redaksi : Davida Welni Dana Berlangganan : Kirim e-mail ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Berhenti : Kirim e-mail ke unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Kirim bahan/tanya : Kirim e-mail ke penulis(at)sabda.org Arsip e-Penulis : http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ Situs Pelitaku : http://pelitaku.sabda.org/ Forum Penulis : http://pelitaku.sabda.org/forum Network Literatur : http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur ______________________________________________________________________ Melayani sejak 3 November 2004 Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Penulis 2008 YLSA -- http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |