Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/3 |
|
e-Penulis edisi 3 (17-1-2005)
|
|
<><=============================><>*<><============================><> ><><>< e-Penulis ><><>< (Menulis untuk Melayani) Edisi 003/Januari/2005 <><================================================================><> SUMBER GAGASAN YANG TAK PERNAH KERING <><=============================><>*<><============================><> =#= DAFTAR ISI =#= * Dari Redaksi : Sumber Ide untuk Menulis * Artikel : Sumber Gagasan yang Tak Pernah Kering * Kesaksian : Grace Suryani -- Tentang Menulis * Pojok Bahasa : Stop Pleonasme * Seputar CWC : 1. Direktori Alamat Situs dan Milis 2. Tulisan Baru * Surat Anda : Mempublikasikan Tulisan <><=============================><>*<><============================><> =#= DARI REDAKSI =#= Salam Kasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Pertama-tama, terlebih dahulu kami ingin mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU 2005 kepada para pembaca e-Penulis semua. Bagaimana kabar Anda di awal tahun baru 2005 ini? Apakah Anda memiliki semangat dan pengharapan yang baru untuk menapaki tahun 2005 ini? Mudah-mudahan demikian, karena kami percaya Tuhan kita telah menyediakan banyak kesempatan dan tantangan untuk kita jalani di tahun 2005 ini. Nah, dengan semangat yang baru pula, Redaksi e-Penulis ingin mengajak para pembaca untuk berbagi pengalaman, terutama pengalaman- pengalaman menarik Anda dalam tulis-menulis. Untuk itu, edisi pertama e-Penulis tahun 2005 ini kami beri tema "Sumber Gagasan yang tak Pernah Kering". Melalui sajian ini, Anda akan belajar mengenali satu sumber yang sarat dengan ide-ide untuk menulis. Ide tersebut adalah hidup Anda sendiri! Anda tidak percaya? Silakan tengok Kolom Kesaksian, karena kami kutipkan pengakuan seorang gadis remaja yang telah berhasil menulis sebuah buku yang sangat menarik hanya dari berbekal pengalaman hidupnya sehari-hari dengan Tuhan. Nah, tunggu apalagi? Langsung saja menyimak sajian kami dan selamat menulis! Tim Redaksi <><=============================><>*<><============================><> =#= ARTIKEL =#= SUMBER GAGASAN YANG TAK PERNAH KERING ===================================== Saat kamu melihat ke dalam hidupmu sebagai sumber inspirasi untuk tulisan, kamu menemukan pengalaman, ide-ide, pemikiran, perasaan, tantangan, dan harapan-harapan yang menjadikan dirimu seperti sekarang ini. Dalam kehidupan keseharianmu, terletak kekayaan yang melimpah untuk kehidupan menulismu. Oleh karena itu, selamilah hidupmu sendiri, teliti dengan saksama apa saja yang telah kamu jalani, rasakan, pikirkan, dan kenali, dan dalam prosesnya, kamu mungkin belajar lebih banyak mengenai apa yang kamu hargai, apa yang kamu butuhkan, dan apa yang dapat kamu berikan kepada dunia. Kata-kata dapat menjadi agen perubahan. Ketika kamu menulis tentang hal yang kamu inginkan dan kamu impikan, hasrat-hasrat ini mulai tampak lebih nyata (karena jika kamu dapat menuangkan semua itu ke dalam kata-kata, kamu juga dapat melihat cara mewujudkannya). Kamu juga dapat menggunakan tulisan untuk membantumu terfokus pada impianmu, memilah-milah perasaanmu, memikirkan siapa kamu sebenarnya, dan memahami hidupmu. Inilah kekuatan bahasa. LAPORAN KHUSUS TENTANG KELAHIRANMU SENDIRI Bayangkan, seandainya saat dilahirkan, kamu sudah pintar bicara dan sebuah mikrofon mini tertempel di tanganmu yang mungil. Tentu kamu dapat merekam, saat demi saat, detail menakjubkan hari kelahiranmu. Menceritakan kisah kelahiranmu dapat membantumu lebih mengerti asal- usulmu. Ini merupakan cerita -- juga perayaan -- mencari jalan ke dunia yang lebih luas. Menulis mengenai peristiwa ini membantumu belajar lebih banyak mengenai bagaimana hidupmu dimulai dan bagaimana kamu tiba di tempat sekarang. Saat menelaah asal-muasalmu, kamu mungkin mulai melihat kekuatan-kekuatan yang dengan berjalannya waktu, telah membentuk dan mencetakmu. Nulis Yuk! Mulailah dengan melakukan penelitian. Berbicaralah dengan ibumu, ayahmu, atau orang lain yang hadir pada hari kamu dilahirkan. Atau, lihat pada catatan yang dapat memberikan kilasan hari itu: akta kelahiranmu, catatan adopsimu (jika kamu dapat melihatnya), buku bayi. Tuliskan setiap detail penting. Sekarang, gunakan imajinasimu untuk membayangkan ruangan tempat kamu dilahirkan. Apakah itu di rumah sakit, kamar di rumah seseorang, bahkan mungkin di tangga berjalan atau taksi? Apakah tempatnya diterangi dengan lampu neon atau sinar matahari? Gambarkan pemandangannya dalam detail yang hidup. Siapa yang menunggui kedatanganmu? Gambarkan proses kelahirannya seolah-olah kamu merasakan: Apakah menyakitkan? Apakah cepat, lambat, atau di antara keduanya? Apakah kamu melawan? Apakah kamu membantu mendorong dirimu keluar? Bayangkan dirimu saat meninggalkan kepompong hangatmu untuk kehidupan baru di luar sana. Bagaimana aliran udara terasa olehmu? Apakah saat pertama kali kamu terkena sinar matahari, terasa menyenangkan atau menjengkelkanmu? Bagaimana rasanya melihat ibumu dan pertama kali merasakan sentuhannya, sementara selama ini kamu mengenalnya hanya dari suaranya dan kerja jantung, paru-paru, perut, dan organ lainnya? Apakah ayahmu di sana untuk menyambutmu? Adakah orang istimewa lain yang membantu membungkuskan selimut padamu? Siapa yang memegangmu pertama kali? Apa yang kamu lihat saat kamu membuka mata? Seraplah semuanya ke dalam halaman-halaman kertasmu. LAGU NINABOBOMU Pada saat-saat tertentu, setiap orang perlu untuk ditenangkan, dihibur, dan diberi tahu bahwa semuanya baik-baik saja. Kadang- kadang, tekanan sewaktu beranjak dewasa membuatmu merasa seperti mau gila, dan kamu membutuhkan sudut kecil dari dunia yang menyayangi, lembut, dan menerima. Tulisanmu dapat berperan menjadi sudut ini. Kamu dapat menulis apa pun yang mengganggu pikiranmu, membuatmu gila, marah, sedih, atau bingung. Dan kemudian, kamu dapat menulis tentang lagu ninabobomu. Lagu "Ninabobo" adalah lagu-lagu yang menentramkan. Ia membuat bayi bisa tenang, berhenti menangis, santai, dan tertidur kembali. Lagu- lagu itu membantu bayi-bayi merasa digendong, dicintai, dan dipeluk oleh seseorang yang menyayangi. Bagaimana denganmu? Kamu dapat menulis untukmu sendiri sebuah lagu, puisi, cerita, atau surat yang dapat menenangkanmu. Bahkan, kamu juga dapat menciptakan dialog antara kamu yang marah dan cemas, dengan kamu yang diam dan tenang. Dengan begitu, kamu dapat mengenali apa yang membawa kedamaian dan membuatmu merasa aman dan yakin. Simpan karyamu itu di tempat pribadi dan bacalah saat kamu merasa kesal, bimbang, atau perlu dihibur. Kadang-kadang, tindakan sekadar menulis lagu, cerita, atau surat "Ninabobo" dapat menentramkan dan menenangkan. Jika kamu gusar karena suatu hal, lihat apakah menulis bisa menenangkanmu. Jika ini tidak berhasil untukmu, cobalah berolahraga, berbicara kepada seorang teman, atau bernapas dalam. Nulis Yuk! Tulisan "Ninabobo" dirancang untuk menidurkan. Bahkan, kata "Ninabobo" terdengar lembut dan menenangkan. Kata-kata dalam setiap lagu "Ninabobo" biasanya lembut, melebur satu sama lain, dan menekankan suara huruf hidup. Kamu jarang mendengar kata-kata tajam seperti ribut atau petir dalam lagu "Ninabobo". Sebaliknya, kamu mendengar kata-kata seperti diam, tidur, bayi, terlelap, ingin, bulan, dan mimpi. Saat menulis "Ninabobo"-mu, gunakan kata-kata lembut, dan tenang. Sekadar untuk bersenang-senang, kamu dapat melepaskan dan melakukan latihan-latihan ini selangkah lebih lanjut. Lingkari setiap kata kerja (kata tindakan) dalam tulisan ninabobomu; kemudian lihat huruf awalnya. (Misalnya, istirahat mulai dengan I.) Untuk setiap kata kerja yang dilingkari, gantikan dengan kata kerja yang dimulai dengan huruf berikutnya. Maka, jika katamu dimulai dengan I, cari suatu kata yang dimulai dengan huruf J. (Petunjuk: Pilih kata-kata yang berbunyi menenangkan dan menentramkan, tetapi jangan menghabiskan waktu mencoba memikirkan apakah mereka masuk akal untuk dicantumkan dalam tulisan ninabobomu.) Tuliskan setiap kata baru di atas kata yang digantikannya. Dengarkan apa yang terjadi ketika kamu mendengar tulisan ninabobomu yang sudah diperbaiki. Apakah perubahan kata mengejutkanmu? Apakah menambah makna baru? Suatu arti khusus? Apakah memberi tahu sesuatu mengenai dirimu? MENULIS DARI MIMPI-MIMPIMU Di Xanadu tersebutlah Kubla Khan Kubah kesenangan agung yang bersabda Di mana Alpen, sang sungai suci, berlari Menembus gua yang tak terkirakan manusia Lalu turun ke laut tak bermentari Demikianlah baris-baris awal puisi "Kubla Khan, a Vision in a Dream, a Fragment", karya penyair Samuel Taylor Coleridge semasa Zaman Romantis (akhir 1700-an, awal 1800-an). Puisi itu diilhami oleh sebuah mimpi. Dalam mimpinya, Coleridge mendapat penglihatan mengenai Xanadu, suatu tempat bercahaya terang yang dihuni oleh Khan Mongolia yang Agung saat Mongolia menguasai sebagian besar wilayah dunia. Saat terjaga, Coleridge meraih beberapa kertas dan mulai mencoretkan kata-kata untuk menyerap penglihatannya. Tetapi, sebelum menyelesaikan puisinya, dia disela oleh kedatangan seorang tamu. Ketika bermaksud kembali menyelesaikan puisinya, Coleridge tidak dapat mengingat lagi sisa penglihatannya: puisi itu tak terselesaikan, dan hanya menjadi sebuah fragmen. Berkat alam bawah sadar, mimpi memungkinkanmu mengalami kenyataan pada saluran lain, dan walaupun kamu tidak mengendalikan "pemrogramannya", kamu dapat mengambil apa yang kamu alami dan menuangkannya ke dalam tulisanmu. Mimpi dapat mengungkapkan kata- kata, kesan, bayangan, atau suara-suara yang dapat memberimu petunjuk mengenai apa yang kamu tulis, bagaimana menyusun kalimat, atau memberi judul. Bermimpi menambah persediaan baru sumur kreativitasmu yang dalam sementara kamu tidur, memicu kesan, karakter, atau pemandangan baru, yang dapat digunakan dalam tulisanmu. Kemungkinannya begitu beragam, seperti mimpimu. Andaikan kamu bermimpi mengikuti ujian penting. Kamu duduk di meja, melihat ujianmu, dan baru sadar kertas ujian itu ditulis dalam bahasa Spanyol. Tetapi, kamu tidak sedang menempuh ujian mata pelajaran Spanyol dan tidak dapat berbicara dalam bahasa itu sama sekali! Pernah mengalami yang seperti ini? Gunakan mimpi seperti ini sebagai inspirasi sebuah cerita, mungkin mengenai seseorang yang mencoba mengikuti ujian, tetapi menemui penundaan dan konflik, apa pun yang dapat kamu bayangkan. Atau, tulislah sebuah esai tentang ujian kekuatiran-perasaan tenggelam dalam rawa berlumpur yang kamu rasakan pada perutmu dan bagaimana hal ini membuat ujianmu jauh lebih sulit untuk ditempuh. Banyak penulis menyimpan catatan harian atau buku catatan di samping tempat tidurnya sehingga, saat terjaga, mereka dapat mencatat gagasan-gagasan yang muncul pada malam hari. Seperti halnya penglihatan Coleridge, mimpi dapat berlalu dengan cepat: tangkaplah mereka ke dalam tulisan sehingga mereka tidak kabur diam-diam. SUDUT PENULIS The Dreamer´s companion: A Young Person´s Guide to understanding Dreams and using Them Creatively oleh Stephen Phillip Policoff (Chicago: Chicago Review Press, 1997). Sebuah panduan ke alam bawah sadar yang misterius, buku ini menjelajahi bagaimana mimpi-mimpi telah membentuk sejarah dan bagaimana menafsirkan mimpimu sendiri. The Dream Scene oleh Alison Bell (Los Angelas Lowell House Juvenile, 1994). Buku ini dapat membantumu belajar bagaimana menafsirkan mimpi-mimpimu, membuat catatan harian mimpi, dan menggunakan mimpi untuk membantu memecahkan masalah. Nulis Yuk! Menulis dari mimpi-mimpimu tidak hanya memicu berbagai gagasan, tetapi juga membawa wawasan baru ke dalam caramu berpikir dan merasakan, dan apa yang kamu inginkan atau takutkan. Kadang-kadang, mimpi membangkitkan bayangan dan emosi yang demikian kuat sehingga saat terbangun, sulit mengetahui apakah benar-benar terjadi atau tidak. Untuk menulis dari mimpi-mimpimu: - Ambil sebuah bayangan, karakter, kejadian, objek, tempat, atau perasaan dari mimpimu dan terangkan dalam tulisanmu. Apa yang terpikirkan mengenai makna mimpi itu? Apakah seseorang atau objek dalam mimpi itu mewakili sesuatu yang lain? - Sebagian orang percaya bahwa karakter dalam mimpi mewakili aspek- aspek yang berbeda dengan kepribadianmu. Untuk menjelajahi teori ini, tulis sebuah dialog di antara karakter-karakter dalam mimpimu, mengasumsikan mereka sebagai bagian tubuhmu yang berbeda. Coba pikirkan bagian kepribadianmu yang mana yang diwakili oleh setiap karakter. Untuk memadukan kenyataan dan mimpi bersama-sama: - Ambil suatu kejadian nyata dan tulislah seolah-olah itu mimpi. Misalnya, mungkin kamu menonton film Titanic dengan seseorang dalam kencan buta, yang bernapas kurang sedap, selalu bersandar pada lenganmu, dan tidak mau berbagi popcorn. Karena kamu sedang memindahkan kehidupan nyata ke dunia mimpi, kamu dapat mengedipkan mata dan menukar kencan yang kurang menyenangkan ini dengan Leonardo DiCaprio atau Kate Winslet. Itu mimpimu, maka apa pun dapat terjadi! Bahan dikutip dari sumber: Judul Buku : Daripada Bete Nulis Aja Judul Artikel: Sumber Gagasan yang Tak Pernah Kering Penulis : Caryn Mirriam-Goldberg, Ph.D. Penerbit : Penerbit Kaifa, Bandung, 2003 Halaman : 115 - 124 <><=============================><>*<><============================><> =#= KESAKSIAN =#= Pertama kali Anda membaca buku tulisan Grace Suryani, yang berjudul "The Puzzle of Teenage Life" (Penerbit Kairos), dalam hati mungkin Anda akan berpikir "ah.... bahasa apaan nih, kacau banget ...". Tapi setelah Anda membaca satu, dua judul, maka Anda akan mulai sadar bahwa inilah Grace, remaja berusia 18 tahun, yang sedang menulis untuk remaja-remaja sebayanya, nah, barulah Anda akan berkomentar, "wah... hebat juga nih anak...." Tapi keberhasilan Grace menulis buku bukan tanpa perjuangan atau keberanian. Anda ingin tahu bagaimana ia memulai menulis bukunya dan apa yang memotivasinya untuk menulis? Bacalah pengakuannya berikut ini: Oi! Hehehe. Duh guys, saya ini bersyukur banget bisa bikin ini buku. Buat saya pribadi, buku ini lebih dari sekadar buku. Ini juga lambang "kebebasan berbicara". Lahir sebagai cewek, masih muda lagi, bikin omongan saya hampir tak terdengar. Setiap kali mau curhat or mengemukakan pendapat, ada segudang tembok yang menghalangi. En, sekalipun saya bisa "bicara", kadang saya tidak pernah dilihat sebagai seorang pribadi. Ketika saya bicara di sekolah, orang-orang melihat saya sebagai sekretaris sekbid, anak alim .... Ketika saya bicara di gereja, saya diliat sebagai anaknya bapak itu, keponakannya Pdt. Z, anaknya ibu majelis. Lama-lama saya muak. Abis, saya selalu berusaha setuju sekalipun saya tidak setuju. Idup pake topeng .... munafik. Ketika sepertinya tidak ada orang yang peduli dengan isi hati saya, tiba-tiba "I met Someone". Seseorang yang memberi saya anugerah terindah (kayak lagunya Sheila on 7). Pribadi yang juga memberi saya kemampuan untuk "bicara". Bicara lewat tulisan. En, sejak saat itu idup saya berubah .... En, that Guy ngga cuman kasih saya karunia, tapi juga tugas yang harus saya kerjakan. Dulunya saya pikir aduhh .... pake dikasih PR segala. Tapi, ternyata saya suka banget bikin tugasnya .... abis tugasnya seru seeh! Bikin Puzzle. Puzzle kehidupan. Kehidupan itu sebenarnya puzzle yang gede banget .... tiap keputusan yang kita bikin, itu satu potongan puzzle. En, kalo dirangkai, bakal jadi 1 keputusan. Jadi puzzle. Masalahnya, apakah puzzle yang kita bikin itu gambarnya bagus atau kagak, itu tergantung dari tiap potong (baca keputusan) yang kita pilih. Kalo kita pilih potongan yang bener, yah jadinya bagus. Kalo kita pilihnya ngawur, hasilnya ajubile binjali deh! Tulisan di atas adalah kutipan Kata Pengantar (Cuap-cuap) dari buku "The Puzzle of Teenage Life", oleh Grace Suryani. Kami ajurkan Anda membaca buku ini, karena selain dapat belajar tentang bagaimana mendapatkan ide-ide menulis, Anda juga akan diajak untuk merenungkan kehidupan sehari-hari dengan Tuhan. Di sinilah sebenarnya nilai utama dari buku ini. Bagi Grace pengalaman hidup bersama Yesus, adalah sumber menulis yang tak pernah kering. Yesuslah yang telah mengubah hidupnya dan Yesuslah yang menjadi inspirasi bagi tulisannya. <><=============================><>*<><============================><> =#= POJOK BAHASA =#= STOP PLEONASME! =============== Pleonasme ialah sifat berlebih-lebihan. Konkretnya, kalau Anda menggunakan dua kata yang sama arti sekaligus, tetapi sebenarnya tidak perlu, baik untuk penegas arti maupun hanya sebagai gaya, itulah pleonasme. Misalnya, "Kedua anak itu saling berpukul- pukulan." Kata ´saling´ mengandung makna perbuatan yang dilakukan secara berbatasan antara dua orang. Sedangkan bentuk kata ulang dengan afiks ´ber-an´ seperti berpukul-pukulan juga menyatakan arti yang sama dengan kata ´saling´ itu. Saya ingin mengemukakan contoh pemakaian bahasa yang bersifat pleonasme yang saya kutip dari sebuah surat kabar ibu kota. "Tindakan UEFA yang menjatuhkan larangan bagi Totti pasti gara- gara tindakan itu dianggap penghinaan dan pelecehan, serta dianggap bakal berbuntut tidak sedap kalau dibiarkan berlarut- larut. Sebab, tidak mustahil kalau cuah-cuahan itu dibiarkan, nanti antarpemain itu akan baku ludah meludah, lalu buntut- buntutnya baku pukul, lalu semuanya baku hantam dan baku kacau." Perhatikan kata yang dicetak tebal dalam kutipan di atas. Kata ´baku´ itu diambil dari bahasa Melayu dialek Manado yang sama artinya dengan kata bahasa Indonesia ´saling´, yaitu mengandung arti ´berbalasan´. Jadi, kalau bentuk ulang seperti ludah-meludah dipakai sekaligus bersama-sama dengan kata baku itu sudah terjadi pleonasme. Selain itu, penggunaan bentuk ´baku pukul´ dan ´baku hantam´ dalam kutipan itu benar, tetapi bentuk ´baku kacau´ tidak benar. Mengapa? Kata ´baku´ digunakan di depan kata kerja untuk menyatakan perbuatan yang mengandung arti berbalasan, sama dengan penggunaan afiks ´ber- an´ dalam bahasa Indonesia. Sedangkan kata ´kacau´ bukan kata kerja, melainkan kata sifat. Anda dapat menggunakan bentuk baku ´tarik´ ´bertarik-tarikan´, tetapi Anda tidak dapat mengatakan ´baku besar´, ´baku banyak´ sebab ´besar´ dan ´banyak´ itu adalah kata sifat. Jadi, penggunaan kata baku kacau itu tidak berterima. Dalam bahasa Melayu Manado, ada pemakaian khusus yang mengandung arti tertentu seperti ´bakuambe´ (bakuambil) yang artinya berbantah- bantahan, bertengkar; ´bakubawa´, artinya pergi bersama-sama, ´bakusayang´, artinya saling menyayangi, saling mengasihi, ´bakutukar´, artinya bertukar atau tertukar, ´bakudapa´, artinya bertemu, berjumpa. Masih ada kata lain, ´bakutununjuk´, artinya menunjuk, ´bakutampeleng´, artinya saling menampar, ´bakubinci´, artinya saling membenci, ´bakupolungku´, artinya bertinju (polungku = tinju), ´bakupigi´, artinya saling mengunjungi. Kata ´baku´ yang dipungut atau diserap dari dialek Manado itu belum menjadi kata baku dalam bahasa Indonesia. Kata ´saling´ dan bentuk perulangan dengan ´ber-an´ masih lebih banyak digunakan dalam bahasa Indonesia sebagai bentuk baku. Yang salah, seperti biasanya kita baca dalam surat-surat kabar, penggunaan kata ´saling´ dan ´baku´ sekaligus: saling baku pukul, saling baku hantam. Di sini terjadi pleonasme lagi. Yang benar ialah saling memukul atau baku pukul, saling menghantam atau baku hantam. Atau memakai bentuk lain dengan ´ber-an´: berpukul-pukulan, berhantam-hantaman. Harus diketahui bahwa dalam bahasa Indonesia ada dua kata baku yang berlainan asalnya dan berlainan pula artinya. Yang pertama ialah kata baku yang baru saja kita bicarakan. Yang kedua adalah kata baku yang diserap dari bahasa Jawa yang berarti ´pokok´ atau ´utama´. Misalnya, bahasa Indonesia baku atau bahan baku. Mudah-mudahan, dengan uraian singkat di atas menjadi jelas bagi Anda mengenai penggunaan kedua kata yang sering tidak digunakan secara tepat. Perhatikan pula, jangan menggunakan kata saling sekaligus dengan bentuk perulangan berimbuhan ´ber-an´ seperti saling hormat- menghormati. Cukup ´saling menghormati´ atau ´hormat-menghormati´ saja. Bahan dikutip dari sumber: Judul Majalah : Intisari Edisi September 2004 Judul Artikel : Stop Pleonasme! Penulis : J.S. Badudu Halaman : 152 - 154 <><=============================><>*<><============================><> =#= SEPUTAR "CHRISTIAN WRITERS´ CLUB" (CWC) =#= 1. Direktori Alamat Situs dan Milis ----------------------------------- Situs CWC adalah situs yang didedikasikan untuk menjadi wadah komunitas bagi para penulis Kristen. Siapa saja dapat menjadi anggota dan dapat mengakses berbagai informasi yang ada di dalamnya. Selain itu, anggota juga dapat berdiskusi dan berbagi tulisan, pengalaman, dan informasi. Tersedia juga berbagai fasilitas yang menarik. Salah satu fasilitas yang ada adalah sebuah direktori yang khusus memuat daftar alamat situs dan milis yang berhubungan dengan kegiatan tulis-menulis, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Direktori ini dapat Anda temukan dengan meng-klik tulisan "Links" pada bagian "Main Menu" di kolom sebelah kiri Situs CWC. Alamat situs dan milis yang disajikan dilengkapi dengan judul situs dan deskripsi singkat yang akan menolong Anda untuk mengetahui isi situs tersebut. Selain itu, Anda juga dapat melaporkan jika ada kesalahan informasi atau penulisan di dalamnya. Fasilitas pencarian juga disediakan untuk menolong Anda mencari dengan cepat situs atau milis berdasarkan kata kunci yang Anda masukkan. Jika Anda terdaftar sebagai anggota, maka Anda juga dapat memasukkan alamat situs atau milis beserta deskripsi singkatnya untuk ditampilkan di situs ini. Nah, bila Anda sedang mencari-cari alamat situs dan milis seputar kegiatan tulis-menulis, silakan singgah di bagian Links dari Situs CWC di alamat ==> http://www.ylsa.org/cwc/ 2. Tulisan Baru di CWC ---------------------- Berikut beberapa tulisan baru di Situs CWC yang diposting beberapa anggota selama bulan Desember 2004. * Penolong yang Sepadan Topik : Renungan Oleh : gsm * Peran Suami dalam Pernikahan dan Proses Penyatuan Topik : Renungan Oleh : gsm * Kepemimpinan Rohani dan Kepemimpinan Sekuler Topik : Renungan Oleh : gsm * New Renungan Sehari (5) Topik : Renungan Oleh : donny_aw * New Renungan Sehari (6) Topik : Renungan Oleh : donny_aw * New Renungan Sehari (7) Topik : Renungan Oleh : donny_aw * Renungan Keluarga: Allah Sebagai Bapa Topik : Renungan Oleh : gsm * Kedatangan-Nya Topik : Renungan Oleh : DenmasMarto * Renungan Keluarga: Kemurnian Suami dan Isteri Topik : Renungan Oleh : gsm * Renungan Keluarga: Peran Seorang Isteri Topik : Renungan Oleh : gsm * Renungan Keluarga: Peran Seorang Suami Topik : Renungan Oleh : gsm Untuk membaca, memberi tanggapan (khusus anggota), atau mengirimkan tulisan, silakan mengarahkan browser Anda ke: ==> http://www.ylsa.org/cwc/ Redaksi mengucapkan terima kasih bagi semua anggota yang telah berpartisipasi aktif di Situs CWC. Baik dengan mengirim tulisan, ikut forum diskusi, mengirimkan alamat situs atau milis, maupun sekadar berkunjung dan melihat-lihat :). Bagi yang belum berkunjung, dan belum menjadi anggota Situs CWC, silakan berkunjung dan berpartisipasi. Kami akan menyambut Anda dengan sukacita. Untuk mendaftar menjadi anggota, klik langsung alamat di bawah ini: ==> http://www.ylsa.org/cwc/user.php?op=check_age&module=NS-NewUser <><=============================><>*<><============================><> =#= SURAT ANDA =#= Dari: Widodo Gunawan <...@> >Saya ingin menjajagi kemungkinan menjadi penulis, karena sampai >saat ini saya punya banyak artikel rohani dan non rohani, tulisan >saya. TKS. GBU. > >Widodo Gunawan Redaksi: Sdr. Widodo, kami menyambut kerinduan Anda untuk menjadi seorang penulis Kristen dengan penuh semangat. Kami yakin kesempatan untuk Anda menjadi berkat bagi orang lain masih terbuka lebar, terutama jika Anda telah menghasilkan banyak tulisan. Silakan kirimkan tulisan-tulisan Anda ke Redaksi e-Penulis. Siapa tahu dapat kami tampilkan di e-Penulis atau dipostingkan ke Situs Christian Writers´ Club (CWC). Bagi pembaca lain yang memiliki tulisan yang ingin dibagikan, silakan mengirimkannya ke Redaksi e-Penulis atau dapat Anda postingkan sendiri ke Situs CWC di alamat: ==> http://www.ylsa.org/cwc/ Kami tunggu. <><=============================><>*<><============================><> Staf Redaksi: Tesa, Krist, Hardhono, dan Puji Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-penulis@xc.org Berhenti : Kirim e-mail kosong ke: unsubscribe-i-kan-penulis@xc.org Kirim bahan : Kirim e-mail ke <staf-penulis@sabda.org> Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ <><=============================><>*<><============================><> Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Penulis 2005 YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/ <><=============================><>*<><============================><>
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |