Menemukan Sukacita dalam Menulis (II)
|
e-Penulis -- Edisi 198, 1 Februari 2018
|
DARI REDAKSI
Bertumbuh Melalui Proses Menulis
"Kepuasan terbesar dalam menulis tidak terletak pada masa depan ketika tulisan Anda diterbitkan dan diakui oleh khalayak ramai, tetapi bertumbuh seiring proses menuangkan gagasan Anda ke atas kertas." Secara pribadi, saya membenarkan pernyataan yang dikutip dari artikel ini. Menulis bisa menjadi proses transformatif bagi penulisnya karena aktivitas ini bisa memberi kesempatan untuk melepaskan kreativitas dan meluapkan ungkapan hati penulis secara bebas. Bagi Sahabat Penulis yang penasaran, silakan membaca artikel di bawah ini dengan saksama, dan cobalah terapkan. Selain artikel tersebut, kami ingin mengajak Sahabat untuk mengenal kehidupan seorang jurnalis dan penulis terkenal, Mark Twain, dan satu resensi buku tentang kehidupan keluarga petani pionir di Amerika pada akhir era 1800-an. Selamat membaca. Tuhan Yesus menyertai.
|
TIP
Cara Menemukan Sukacita dalam Menulis
Ada kenikmatan dan kekuatan dalam seni berlatih menulis, bukan hanya dalam menghasilkan tulisan belaka. Dan, semakin banyak orang yang menyadari hal ini, tulisan pribadi mulai menjadi suatu bentuk tersendiri dari ekspresi artistik. Itu bukan lagi semata tulisan yang Anda buat sebelum dapat diterbitkan.
Jika Anda ingin meletakkan pena di atas kertas dan menyaksikan apa yang muncul, sekaranglah saatnya untuk membangkitkan jati diri Anda sebagai seorang penulis. Dengan menemukan kembali, atau mungkin menemukan untuk pertama kalinya, bahwa suatu tindakan sederhana, yaitu menulis, merupakan proses yang transformatif. Anda dapat mengurangi tekanan yang mengekang kreativitas dan membuka diri terhadap apa yang sesungguhnya ingin Anda ungkapkan. Anda akan menemukan bahwa kepuasan terbesar dalam menulis tidak terletak pada masa depan ketika tulisan Anda diterbitkan dan diakui oleh khalayak ramai, tetapi bertumbuh seiring proses menuangkan gagasan Anda ke atas kertas. Hasilnya, Anda akan mulai menikmati kebebasan suara kreatif Anda sendiri, memiliki pengertian yang baru, dan lebih bersemangat tentang diri, serta menuai hasil yang ada dalam jangkauan Anda saat ini, sebagaimana adanya Anda.
Galilah Suara Anda
Setiap orang dilahirkan dengan cara yang unik untuk melihat dunia, dan dengan potensi tidak terbatas untuk berpikir kreatif. Namun, semasa kita bertambah dewasa, kita dipaksa untuk mengekang banyak kreativitas dengan alasan untuk dapat "menyesuaikan diri dalam masyarakat". Melalui tulisan pribadi, Anda dapat menggali kembali suara kreatif itu.
Baik dalam buku maupun komputer, Anda bisa menciptakan suatu ruang yang aman dan membangun, tempat suara Anda dapat tertuang dengan bebas. Hanya dengan mengenali pemikiran Anda yang khas, meski tidak menceritakannya kepada siapa pun, Anda dapat menemukan kembali kreativitas alami Anda dan melukiskan pemandangan psikologis dan spiritual Anda.
Selagi menyingkapkan lebih banyak tentang diri Anda sendiri di atas lembaran halaman, Anda akan mengenali pola Anda dalam berpikir, berperilaku, ataupun bereaksi terhadap keadaan atau orang-orang dalam kehidupan Anda. Kesadaran diri seperti ini akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik, memahami situasi sulit, serta menata perasaan. Hal itu merupakan cara yang ampuh untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Anda yang paling sukar. Pada waktu lain, hal itu juga dapat mengingatkan Anda bahwa tidak ada jawaban yang mudah, dan inilah akar dari hikmat.
Temukan Gaya Menulis Anda
Saat menggali suara Anda, Anda juga akan melangkah ke dalam gaya menulis pribadi Anda. Para penulis sering ditanya tentang "gaya", istilah yang dipakai oleh guru dan kritikus sastra dalam kalimat seperti, "Dia menulis dengan gaya yang mengingatkan pada Hemingway". Itu adalah sesuatu yang dimiliki oleh para penulis besar, tetapi guru terbaik pun tidak benar-benar dapat mengajarkan bagaimana cara mengembangkannya.
Gaya menulis adalah ekspresi dari suara Anda yang khas dan keluar melalui tindakan menulis itu sendiri. Gaya Anda akan lebih mudah muncul ketika Anda menulis tanpa memusingkan apa yang akan dipikirkan orang lain tentang Anda. Hal ini lebih dari sekadar mendorong timbulnya gaya menulis Anda, tetapi juga membantu memahami betapa pentingnya untuk tidak menekan "keunikan" diri hanya karena ingin menjadi seperti penulis favorit Anda, atau karena tidak sesuai dengan konsep Anda tentang seorang penulis yang "baik".
Tulisan pribadi memberi ruang yang aman untuk membuat gaya Anda muncul, dan merupakan alat yang berharga untuk menolong Anda bersahabat dengan gaya tersebut sebagai refleksi yang jujur tentang diri sendiri dan apa yang hendak Anda sampaikan kepada dunia.
Selagi Anda mulai menyambut suara dan gaya pribadi Anda di atas kertas, Anda akan melihat tulisan Anda menjadi lebih tegas. Pada saat yang sama, Anda akan menemukan betapa kehidupan Anda di luar sana lebih kaya, dan pengamatan serta indra Anda menjadi lebih tajam.
Misalnya, "Hari ini, aku pergi ke kebun binatang" bisa berubah menjadi, "Beruang kutub tadi terlihat sedih, dan bau air kencing monyet sangat menyengat". Secara alami, Anda akan mulai menyerap lingkungan dengan cara yang baru sehingga hal-hal kecil sehari-hari menjadi menarik, dan ke mana pun Anda melihat, Anda akan menemukan bahan yang inspiratif untuk ditulis.
"Lihatlah ke Timur" untuk Mencari Jawaban
Kelihatannya ajaib bahwa begitu banyaknya kreativitas, pengenalan diri, dan kebijaksanaan bisa datang hanya dengan tindakan sederhana seperti membuat tulisan pribadi. Namun demikian, menulis tidak selalu sederhana. Itu merupakan tantangan untuk menemukan waktu dan kondisi yang cocok untuk masuk ke dalam "alam pikir penulis", tempat kata-kata mengalir dengan bebas, dan Anda bisa menjadi diri sendiri. Dalam hal ini, latihan menulis menghadirkan tantangan yang sama seperti meditasi ala Timur, yang amat sulit khususnya bagi orang Barat. Kali pertama memasuki kelas meditasi, Anda disuruh menutup mata dan hanya mendengar. Mungkin Anda merasa jengah, mengkhawatirkan apa yang sedang dilakukan semua orang lain di sana, atau memikirkan masak apa untuk makan malam.
Kemudian, setelah beberapa kali, hal itu menjadi lebih mudah. Anda akan mulai bisa mendengar embusan napas pelan dari teman-teman sekelas, pergerakan mereka di atas matras, suara batuk, suara dengusan halus. Dan, Anda akan mendengar kebisingan pikiran Anda. Saat Anda belajar tenang, mengenali, hal itu akan membawa Anda seirama dengan kehidupan, kebisingan, dan keanehan, termasuk menelanjangi emosi dan pikiran-pikiran Anda. Ini adalah "penyelarasan" yang sama dengan yang bisa Anda dapatkan dengan menulis secara bebas di atas halaman catatan pribadi Anda. Dan, hal ini bekerja dengan tantangan yang sama yang Anda hadapi dalam meditasi, dan Anda harus mengambil waktu menenangkan diri dari aktivitas kehidupan untuk mempraktikkannya. Namun, untungnya, Anda tidak perlu duduk bersila di atas matras selama 20 menit untuk merasakan "penyelarasan" ini. Anda bisa menulis di mana saja, kapan saja. Seperti dikatakan Alice Walker tentang menulis, "Anda bahkan bisa melakukannya di atas tempat tidur."
Pelan-Pelan Saja
Tulisan pribadi, seperti halnya anak-anak dan meditasi dan kemacetan, memperlambat Anda dan membuat Anda sadar akan satu-satunya hal yang pasti dalam kehidupan pada detik ini. Hal ini tidak mudah dilakukan. Tidak banyak semangat yang mendorong kita untuk menyimak dengan sungguh-sungguh apa yang ada pada saat ini. Sebaliknya, Anda telah diajari untuk berfokus pada pencapaian dan bergerak maju. Dengan menuliskan apa yang ada pada kehidupan Anda saat ini, Anda berhadapan dengan aspek dari apa yang Anda harapkan pada kehidupan Anda.
Kadang, terasa menakutkan untuk menerima bahwa di sinilah Anda berada saat ini. Pada kesempatan lain, sungguh menyenangkan saat Anda menyadari bahwa Anda sedang melakukan sesuatu yang selama ini Anda dambakan, atau bahwa Anda telah mengukirkan suatu kehidupan yang memuaskan yang belum pernah Anda bayangkan. Saat Anda mulai terbiasa menyaksikan kehidupan Anda dalam kata-kata, Anda akan memperoleh penghargaan dan pengertian yang lebih besar tentang jalannya kehidupan Anda.
Saya telah bercakap-cakap dengan para penulis yang mengenang masa lalu mereka ketika semua tulisan mereka hanya dinikmati sendiri, sebelum para editor, agen, dan pembaca memengaruhi karya mereka. Seorang kawan yang sudah menerbitkan beberapa koleksi cerpen bercerita bahwa ia telah menghabiskan tiga tahun lamanya menulis untuk diri sendiri, sebelum memikirkan penerbitan, dan sekarang ia menyesal, berharap seharusnya ia dahulu menghabiskan 10 tahun (untuk menulis pribadi). Ia mengatakan bahwa masa sebelum datangnya tekanan pasar menyeret semangat kreatif Anda adalah masa terbaik dalam kehidupan menulis. Mungkin Anda berpikir adalah mudah bagi para penulis yang tulisannya telah diterbitkan untuk meratapi berakhirnya sukacita masa prapenerbitan. Namun, melihat ke belakang, ini merupakan penanda bahwa, diterbitkan ataupun tidak, Anda telah dapat mencapai hadiah paling memuaskan yang dapat diberikan oleh aktivitas menulis.
Baik Anda mencita-citakan adanya penerbitan atau tidak, Anda dapat menggunakan tulisan pribadi sebagai cara untuk menerima tempat Anda berada saat ini pada jalan penulisan Anda. Sebab, dalam menulis, demikian juga dalam kehidupan, menikmati perjalanan adalah tujuan yang tertinggi. (t/Joy)
Audio Menemukan Sukacita Menulis
|
TOKOH PENULIS
Mark Twain "Novelis Juru Mudi Kapal"
Mark Twain adalah peletak dasar seni penulisan Amerika. Begitulah pujian pasar sastrawan atas kepiawaiannya. Twain dianggap orang pertama yang secara genial mampu memperkenalkan bahasa, latar, karakter, dan plot khas Amerika, dan menjadi panduan penulis lainnya. "Jujur saja, seluruh cerita Amerika modern sesungguhnya cuma berasal dari satu buku, The Adventures of Huckleberry Finn, karya Mark Twain," puji Hemingway, novelis tersohor Amerika.
Twain memang istimewa. Novelis, jurnalis, dan humoris ini mulai merebut perhatian publik berkat kisah petualangannya yang luar biasa dan menjadi cerita legenda, Tom Sawyer (1881) dan Huckleberry Finn (1884). Padahal, sebelumnya Twain bahkan tidak pernah ingin jadi penulis.
Twain yang bernama asli Samuel Langhorne Clemens lahir di Florida, Missouri, pada bulan November 1839. la dewasa di Desa Hannibal, di tepi Sungai Mississippi, masih di Florida. Tiap pagi, Twain kecil selalu terbangun karena bunyi kapal uap. Tiap kali kapal uap itu melintas, angan-angannya pun ikut terbang bersama kapal itu. Ia ingin jadi juru mudi.
"Ketika aku muda, ada satu ambisiku yang juga menjadi ambisi teman-temanku, menjadi juru mudi kapal uap," akunya dalam Old Times on the Mississippi (1875). Angan-angan itu pun terwujud.
Setelah ayahnya wafat, pada 1847, ia mulai menulis di harian tempat kakaknya bekerja. Ia kemudian bekerja sebagai nahkoda kapal uap, pada 1857 sampai 1861. Selama bekerja inilah, nama Mark Twain ia pakai, kata yang selalu ia teriakkan kala kapal akan melayari bagian sungai yang berkedalaman dua depa.
Ketika perang saudara pecah, pada 1861 -- 1885, ia mulai serius menulis dengan menjadi freelancer di berbagai media. Namanya mulai melambung saat bukunya The Celebrated Jumping Frog of Calaveras County terbit. Ia pindah ke Nevada, California, sampai San Fransisco, dan menerbitkan semua kisah perjalanannya itu dalam The Innocents Abroad. Namanya kian melambung.
Twain kaya. Ia menikahi Olivia Langdon pada 1870 dan tinggal di Hartford. Sampai tahun 1884, ia melahirkan 3 novel yang kian melambungkan namanya. Soal kepopulerannya, Twain mengaku amat menikmati meski ia pun tahu nalar analitisnya kadang tidak begitu menggigit di sebagian novelnya.
Di antara semua karyanya, novel The Adventures of Huckleberry Finn yang paling melegendakan namanya. Novel lanjutan petualangan Tom Sawyer di Mississippi ini menghentak karena ada aroma pembebasan perbudakan di dalamnya.
Awal 1890, Twain bangkrut, perusahaan yang ia dirikan tumbang. Untuk bangkit, ia melakukan ceramah keliling dunia, tetapi malah kemalangan yang ia dapat, anak perempuannya meninggal di perjalanan. Ia mengembara ke Selandia Baru, Australia, India, dan Afrika. Akan tetapi, kembali kemalangan datang, anaknya meninggal lagi, disusul istrinya. Hidup Twain gelap!
Kepedihan dan penderitaan itu secara nyata ia tumpahkan dalam bukunya Following the Equator dan autobiografinya yang kaya versi, yang ia diktekan kepada sekretarisnya A.B. Paine. Pada 1916, novel misteri terakhirnya tentang pengaruh setan, The Mysterious Stranger, lahir. Sayangnya, ia telah kehilangan semangat menulis.
Pada 21 April 1920, dalam kesendirian dan rasa duka, Twain ambruk. Jasadnya kehilangan nyawa. Dunia kehilangan jurnalis yang andal, novelis yang mahir bercerita, serta humoris yang justru menderita. Cerita pun kemudian muncul: Twain menakjubkan, populer, lalu redup seperti aura komet Halley yang menerangi langit rumahnya pada malam saat ia dilahirkan.
Diambil dari: |
Judul buku |
: |
Bayang Baur Sejarah |
Judul asli artikel |
: |
Takjub Redup Komet Halley |
Penulis |
: |
Aulia A.M. |
Penerbit |
: |
Tiga Serangkai, Solo 2003 |
Halaman |
: |
138 -- 139 |
|
RESENSI BUKU
Little House Series
|
Judul buku
:
Seri Rumah Kecil
Judul asli
:
Little House (Series)
Penulis/Penyusun
:
Laura Ingalls Wilder
Penerbit
:
BPK Gunung Mulia, 2000
Ukuran buku
:
12 cm x 18 cm
|
Dewasa ini, kita semakin jarang menjumpai buku bacaan anak-anak, remaja, ataupun dewasa yang sungguh-sungguh menceritakan kehidupan nyata penulisnya dalam alur cerita yang menarik. Novel, buku fiksi, ataupun buku bergenre biografi murni akan lebih sering kita jumpai, meski sesungguhnya banyak kisah kehidupan para penulis yang sangat menarik untuk diangkat dan dituangkan ke dalam sebuah buku. Nah, jika Anda rindu untuk membaca buku yang berisikan kisah nyata kehidupan dan ditulis dengan gaya menarik serta sarat dengan nilai-nilai kristiani dan pendidikan karakter, serial Little House bisa menjadi salah satu pilihan bacaan Anda.
Ditulis dengan apik oleh Laura Ingalls Wilder yang bersumber dari kehidupan nyata keluarganya, serial Little House akan membawa kita untuk berpetualang mengikuti kisah kehidupan keluarga petani pionir di Amerika di akhir era 1800-an. Berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain dengan menggunakan kereta kuda, membangun rumah, membuka dan menyiapkan lahan untuk ditanami, panen, terserang hama, dilanda penyakit, menghadapi kematian, serta mengalami kerugian adalah hal-hal yang akan kita temui selama membaca kisah keluarga Ingalls yang luar biasa. Kehidupan keluarga mereka mungkin tidak seindah atau sedramatis kisah-kisah novel pada umumnya, tetapi di setiap lembaran babnya kita akan mendapati begitu banyak nilai kejujuran, pengorbanan, kasih sayang, keuletan, serta kesabaran. Meski tidak dimaksudkan sebagai buku rohani, tetapi kita akan melihat bahwa penulis senantiasa menyelipkan kesaksian iman keluarganya dalam menghadapi aneka persoalan hidup. Kerja keras dan pengharapan selalu menjadi kata kunci bagi keluarga Ingalls dalam menghadapi berbagai masalah hidup, yang sesungguhnya tetap relevan bagi generasi muda pada era teknologi saat ini. Jauh dari kesan menggurui atau mendramatisir, Laura Ingalls sukses menyajikan kehidupan keluarganya sebagai salah satu kisah paling menginspirasi di sepanjang masa dan tempat. Dengan membaca seri buku yang keseluruhannya berjumlah 7 judul ini, kiranya kita dapat memiliki sikap optimis yang mampu memandang keindahan di balik setiap tantangan dan kesulitan hidup.
Peresensi: N. Risanti
|
|
|