Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/170 |
|
e-Penulis edisi 170 (1-10-2015)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ 170/Oktober/2015 Tema: Menulis Panduan (Instruction Writing) (II) e-Penulis -- Menulis Panduan (II) Edisi 170/Oktober/2015 DAFTAR ISI DARI REDAKSI: BUKU PANDUAN ITU PENTING! TIP MENULIS: PANDUAN UMUM MENULIS BUKU PANDUAN TOKOH PENULIS: JAKOB OETAMA -- PELOPOR SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DARI REDAKSI: BUKU PANDUAN ITU PENTING! Sebuah produk bisa digunakan dengan benar, tepat, dan maksimal jika penggunanya membaca buku panduan penggunaan produk. Sebuah kue dianggap enak, nikmat, dan seimbang (gizi) jika pembuatnya mengikuti aturan porsi bahan dan prosedur pembuatan kue dengan benar. Jadi, sebenarnya, tidak sulit bagi kita untuk menggunakan atau membuat sesuatu dengan benar, tepat, dan maksimal asalkan kita mengikuti petunjuk/panduan. Inilah pentingnya buku panduan (baik untuk produk, pembuatan makanan, penulisan karya ilmiah, dll.). Peranan buku panduan ini bisa sangat menolong atau tidak, bergantung pada bagaimana panduan ini dibuat. Panduan harus dibuat sebaik mungkin supaya pengguna buku panduan bisa mendapatkan petunjuk secara maksimal. Bagaimana membuatnya? Sajian e-Penulis kali ini akan memberi inspirasi bagi kita untuk membuat buku panduan. Bacalah selengkapnya dalam edisi ini. Tuhan Yesus memberkati. Staf Redaksi e-Penulis, Berlin B. < http://pelitaku.sabda.org > TIP MENULIS: PANDUAN UMUM MENULIS BUKU PANDUAN 1. Sediakan bentuk fisik buku panduan bersama dengan produk: jangan membuat orang membaca PDF. 2. Pastikan semua instruksi melingkupi produk dalam setiap bagian. 3. Sertakan sebuah halaman panduan awal yang ringkas. 4. Hadirkan instruksi bersama dengan prosedur langkah demi langkah. 5. Informasikan apa saja fungsi yang ada, dan fungsi dari masing- masing, bukan hanya cara menggunakannya. 6. Pastikan bahwa penulis menjadi bagian dari tim desain produk. 7. Tulislah petunjuk penggunaan secara selaras dengan aliran waktu pengembangan produk -- tidak dalam tekanan dari tenggat waktu pengiriman. 8. Pastikan penulis memiliki produk, memahami produk, dan benar-benar menggunakan produk yang mereka tulis. 9. Pertimbangkan kebutuhan dari pengguna difabel (contoh: penglihatan yang lemah, buta warna) dan sediakan alternatif petunjuk penggunaan dalam huruf Braille, cetak besar, audio, dll.. 10. Ujilah produk dan buku panduan pada pengguna yang sebenarnya (termasuk pengguna difabel). Bagaimana Cara Membuat Kesan Pertama yang Hebat? Banyak pengguna tidak pernah benar-benar mendapatkan petunjuk penggunaan secara maksimal. Petunjuk penggunaan sering dikesampingkan sebagai hal sekunder, atau hal yang terlalu sulit untuk dipahami. Ketika hal itu terjadi, para pengguna, produk, dan tim penulis sama- sama menjadi rugi. Untuk tidak terjebak dalam masalah tersebut, petunjuk penggunaan harus memiliki kesan pertama yang kuat dan positif. Pedoman-pedoman di bawah ini dapat membantu. 1. Hindarilah tampilan dalam bentuk buku teks (format "landscape" bersifat lebih ramah bagi pengguna). 2. Gunakanlah kertas yang sepadan dengan kualitas produk. 3. Manfaatkanlah warna yang bermakna dan efektif. 4. Petunjuk penggunaan tidak boleh berukuran terlalu besar, berat, kecil, atau tipis. 5. Efektifkanlah penggunaan gambar-gambar dan diagram-diagram. 6. Jangan berisi tulisan yang terlalu padat. 7. Gunakanlah jenis huruf "sanserif" yang bersih dan mudah dibaca. 8. Sertakan sejumlah angka bantuan. 9. Gunakanlah satu bahasa. Bagaimana Meningkatkan Kemudahan untuk Pencarian? Pengguna cepat frustrasi ketika mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari dalam petunjuk penggunaan. Sering kali itu disebabkan karena alasan bahwa kata-kata kunci yang digunakan penulis bukan merupakan kata-kata kunci yang dicari pengguna. Berikut adalah beberapa panduan yang akan membantu pengguna menemukan apa yang mereka cari. 1. Aturlah informasi secara hierarkis. 2. Tandailah urutan dengan penebalan-penebalan, warna, dll.. 3. Bagilah menjadi beberapa bagian yang diatur oleh: a. Kronologi penggunaan. b. Frekuensi penggunaan. c. Kategori fungsional. d. Tingkat kemahiran (pemula vs pengguna ahli). 4. Tunjukkanlah hal-hal yang penting dengan menggunakan hal-hal yang kontras, warna, bayangan, penebalan, dll.. 5. Bekerjalah dengan pengguna nyata untuk mengidentifikasi kesamaan kata kunci (ini dapat dipelajari selama pengujian kegunaan). 6. Menyediakan indeks kata kunci menggunakan terminologi dari pengguna. 7. Pastikan bahwa indeks menyertakan sinonim yang sama. 8. Sediakanlah daftar istilah teknis. 9. Sertakanlah suatu (yang benar-benar berguna) bagian pemecahan masalah. 10. Gunakanlah penandaan dengan warna untuk membantu navigasi. 11. Buatlah panduan awal singkat yang dengan mudah dapat diakses. 12. Hindarilah referensi silang yang tidak perlu ke bagian lain dari petunjuk penggunaan. 13. Hindarilah penggandakan penomoran halaman dalam panduan multi bahasa (lebih baik lagi, hindari penggunaan multi bahasa). 14. Tampilkanlah angka-angka bantuan dengan jelas. Bagaimana Memberikan Instruksi? Jelas ini merupakan fungsi utama dari petunjuk penggunaan. Membuat petunjuk yang mudah dibaca dan dimengerti oleh semua pengguna memang sangat penting. Banyak petunjuk penggunaan memiliki instruksi yang tidak lengkap, tidak benar, atau malah tidak memiliki keterkaitan pada produk yang nyata. Berikut adalah beberapa panduan untuk membantu membuat petunjuk mudah dimengerti oleh pengguna. 1. Sediakanlah langkah demi langkah dalam urutan yang benar. 2. Ikutilah waktu dan urutan dalam perlakuan yang sebenarnya. 3. Sediakanlah batu loncatan yang terlihat jelas (misalnya Langkah 1, Langkah 2 dll.). 4. Hindarilah paragraf yang panjang. 5. Gunakanlah kata-kata dan hal-hal sehari-hari, hindarilah jargon. 6. Jelaskanlah untuk apa fungsi atau fitur (dalam hal praktis mendasar) seperti halnya dalam petunjuk "Bagaimana Cara". 7. Periksalah bahwa petunjuk sesuai dengan produk yang sebenarnya. 8. Jelaskanlah simbol, ikon, dan kode-kode awal. 9. Hindarilah membuat penyelesaian yang buntu. 10. Hindarilah kesan menggurui pengguna. 11. Jangan berasumsi bahwa pengguna memiliki pengalaman sebelumnya atau pengetahuan produk. 12. Ujilah kegunaan petunjuk bersama-sama dengan produk dengan mengajak pengguna yang belum berpengalaman (bukan desainer atau ahli produk). 13. Tuliskanlah dalam bentuk kalimat saat ini (present tense) dan bentuk aktif. 14. Tuliskanlah langkah-langkah untuk penyelesaian tugas saat mengerjakan perlakuan yang sebenarnya pada produk yang nyata. Milikilah pengguna independen kemudian ikuti langkah-langkahnya (secara harfiah) bersama dengan produk dan periksalah apakah: a. sangat mudah untuk mengerjakan perlakuan dari awal sampai akhir b. sangat mudah untuk menyelesaikan perlakuan dan mengulanginya kembali c. sangat mudah untuk melompat menuju petunjuk penggunaan setengah jalan dari pengerjaan Bagaimana Merancang Setiap Halaman dalam Petunjuk Penggunaan? Sebagai tambahan untuk instruksi yang efektif, baik penggunaan warna, teks, dan jenis huruf yang digunakan, serta ikon dan grafis, semuanya dapat membuat pengalaman yang mudah atau justru dapat menyebabkan kegagalan bagi pengguna. Berikut adalah beberapa saran. a. Pastikan ukuran jenis huruf memadai (gunakan setidaknya jenis huruf dalam ukuran 12). b. Pastikan teks dengan latar belakang sangat kontras (hitam putih adalah yang terbaik). c. Gunakanlah jenis huruf "sanserif". d. Hindarilah penggunaan beberapa jenis huruf. e. Berat jenis huruf dapat digunakan secara hemat untuk menunjukkan fungsinya yang penting. f. Gunakanlah kode warna secara konsisten. g. Sediakanlah banyak ruang putih di antara tiap bagian dan di sekitar gambar dan paragraf. h. Sediakanlah suatu bagian (atau batas) bagi pengguna untuk membuat catatan mereka sendiri. i. Gunakanlah tata letak yang konsisten dalam tiap halaman. j. Ujilah penggunaan warna untuk memastikan itu dapat dibaca oleh pengguna buta warna. k. Hindarilah penggunaan warna biru muda untuk teks dan detail yang kecil, dan jangan pernah menggunakan warna biru pada latar belakang merah. Bagaimana Merancang Bentuk Petunjuk? Petunjuk penggunaan digunakan dalam berbagai jenis lingkungan, yaitu digunakan di dalam ruangan atau di luar ruangan, dapat digunakan dengan cahaya yang baik atau dengan cahaya redup, digunakan dalam pengaturan yang ramah dan nyaman bagi pengguna, atau dalam lingkungan yang tidak bersahabat dan bahkan berbahaya. Berikut adalah beberapa panduan dasar untuk memastikan panduan penggunaan Anda akan bertahan hidup dalam penggunaan aktual. 1. Pastikan bahwa petunjuk penggunaan dapat diletakkan secara datar pada permukaan kerja ketika dibuka. 2. Pertimbangkan lingkungan penggunaan, dan jika perlu siapkan petunjuk penggunaan yang kuat. 3. Pertimbangkan apakah kebutuhan pengguna adalah untuk memegang petunjuk penggunaan dengan bekerja secara bersamaan. 4. Siapkan sampul dan halaman yang kuat. 5. Pertimbangkan apakah panduan petunjuk perlu untuk menahan air, minyak, kotoran, minyak dll.. (t/N. Risanti) Diterjemahkan dari: Nama situs: USERFOCUS Alamat URL: http://www.userfocus.co.uk/articles/usermanuals.html Judul asli artikel: Tips for writing user manuals Penulis artikel: Dr. Philip Hodgson Tanggal akses: 24 Juni 2015 TOKOH PENULIS: JAKOB OETAMA -- PELOPOR SURAT KABAR HARIAN KOMPAS Masyarakat Indonesia pasti sudah tak asing lagi dengan koran Kompas. Begitu mendengar frasa "koran Kompas", hal yang terbayang pastilah sebuah koran dengan konten dan materi penggunaan kertas yang sangat bonafit. Akan tetapi, apakah Anda mengenal seseorang dibalik kesuksesan surat kabar harian Kompas tersebut? Mungkin banyak dari Anda yang belum mengetahui sosok Jakob Oetama sebagai seorang wartawan sekaligus pendiri surat kabar harian Kompas. Jakob Oetama dikenal sebagai salah satu sosok wartawan dan pemerhati dunia pers sejak awal dekade 60-an. Ingin kenal lebih dekat dengan sang pendiri surat kabar harian Kompas tersebut? Mari kita simak profil Jakob Oetama berikut ini. "Passion" dan Latar Belakang Pendidikan. Jakob lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang pensiunan guru dari wilayah Sleman. Pria kelahiran Magelang, 27 September 1931, tersebut mulai menunjukkan ketertarikannya pada dunia pers dan jurnalis sejak muda. Setelah menamatkan pendidikan di SMA Seminari Yogyakarta, Jakob muda mulai mencari pengalaman dengan mengajar di SMP Mardiyuwana dan SMP Van Lith Jakarta. Pada usianya yang ke-24, Jakob mulai aktif menjadi tim redaktur mingguan Penabur di Jakarta. "Passion" yang besar terhadap dunia jurnalistik mendorong Jakob untuk melanjutkan studinya di dua universitas sekaligus, yakni Perguruan Tinggi Publistik Jakarta dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Bentuk Dedikasi Jakob Oetama untuk Bidang Jurnalistik. Pada awal tahun 1960-an, Jakob berkenalan dengan Ojong yang menjadi rekan satu tim dalam pengurusan Ikatan Sarjana Katolik Indonesia. Saat itu, pergaulan Ojong sangat luas. Ia menjalin relasi yang baik dengan banyak tokoh seperti Soe Hok Gie, Prof. Widjojo Nitisastro, Arief Budiman, dan beberapa tokoh lainnya. Ojong dan Jakob sama-sama pernah berprofesi menjadi guru dan memiliki minat terhadap dunia pers dan sejarah. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi kerja sama Jakob dan Ojong dalam membuat sebuah majalah baru yang diberi nama Intisari. Majalah Intisari pertama kali terbit pada Agustus 1963 dan bertujuan untuk memuat beragam konten mengenai perkembangan ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi dari seluruh penjuru dunia. Konten-konten Intisari kemudian diperkuat oleh bantuan teman-teman Jakob dan Ojong dari Yogyakarta, seperti Swantoro, J. Adisubrata, Indra Gunawan, dan Kurnia Munaba. Berkiblat pada Reader?s Digest besutan Amerika, Intisari berusaha menyajikan berita-berita yang intelek dan kompeten yang diharapkan membawa pengaruh positif bagi dunia pengetahuan Indonesia. Sukses mengasuh majalah Intisari sejak tahun 1963, dua tahun kemudian Jakob beserta Ojong dan rekan-rekan lainnya mendirikan surat kabar harian yang diberi nama Kompas. Nama Kompas sendiri berasal dari usulan Bung Karno ketika berdiskusi dengan Jakob dan tim pengurus Yayasan Bentara Rakyat. Surat kabar harian Kompas menjunjung tinggi nilai-nilai independen sumber berita yang digali secara mandiri, serta mengutamakan kecermatan di bidang profesi dan moral pemberitaan. Kompas berkembang menjadi sebuah surat kabar harian yang berkualitas dan mengedepankan konten-konten yang informatif dan edukatif. Dari situ, berdirilah sebuah kelompok usaha bernama Kompas Gramedia. Nama Gramedia digunakan sebagai member label pada usaha toko buku. Atau dengan kata lain, tim Gramedialah yang bertanggung jawab atas proses produksi dan pencetakan surat kabar harian Kompas. Hingga saat ini, di bawah pengendalian Jakob Oetama, Kompas Gramedia berhasil menjadi salah satu media cetak unggulan bahkan sukses melebarkan sayap ke bidang-bidang usaha lainnya seperti media pertelevisian dan bisnis perhotelan. Kontribusi Jakob dalam Berbagai Organisasi Jakob Oetama tak hanya dikenal sebagai sosok yang berdedikasi bagi dunia pers dan jurnalistik Indonesia. Ia juga sering berkontribusi dalam berbagai organisasi di dalam dan luar negeri, misalnya pernah menjabat menjadi Sekjen dan Dewan Penasihat Persatuan Wartawan Indonesia dan anggota asosiasi internasional Alumni Pusat Timur Barat Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat. Ia juga pernah aktif menyalurkan suara rakyat melalui posisinya sebagai anggota DPR utusan golongan pers. Dedikasinya bagi dunia pers dan jurnalistik Indonesia membawanya menerima gelar doktor honoris causa ke-18 dari Universitas Gajah Mada. UGM menilai bahwa Jakob Oetama telah berhasil mengembangkan kultur jurnalistik dan pers yang jujur dan edukatif bagi Indonesia sejak tahun 1965. Semoga karya-karya dan kontribusi Jakob Oetama di bidang pers dan jurnalistik Indonesia dapat dipahami dan diteladani oleh seluruh pembaca dan generasi muda. Sebab, keberadaan pers merupakan salah satu elemen penting dalam penyebaran ilmu pengetahuan dan informasi bagi sebuah bangsa. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Maxmanroe.com Alamat URL: https://www.maxmanroe.com/profil-jakob-oetama-pelopor-surat-kabar-harian-kompas.html Judul asli artikel: Profil Jakob Oetama - Pelopor Surat Kabar Harian Kompas Penulis: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 5 Agustus 2015 Kontak: penulis(at)sabda.org Redaksi: Berlin B., Santi T., dan N. Risanti Berlangganan: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-penulis/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |