Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/152 |
|
e-Penulis edisi 152 (3-4-2014)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ Edisi 152/April/2014 Tema: Pengaruh Teknologi terhadap Dunia Literatur (II) e-Penulis -- Pengaruh Teknologi terhadap Dunia Literatur (II) Edisi 152/April/2014 DAFTAR ISI RENUNGAN: BAPA, AMPUNILAH MEREKA DARI REDAKSI: ETIKA MENJADIKAN KUALITAS TULISAN LEBIH BAIK TIP MENULIS: ETIKA PENULISAN DALAM DUNIA MAYA/INTERNET STOP PRESS: SAMBUT PASKAH DENGAN VIDEO PASKAH "PERJAMUAN MALAM TERAKHIR TUHAN YESUS" DARI REDAKSI: ETIKA MENJADIKAN KUALITAS TULISAN LEBIH BAIK Shalom, Setelah mengetahui bagaimana teknologi, terutama internet, mengubah cara kita menulis, pada edisi ini Redaksi akan mempersempit bahasan dengan menyajikan tip yang menolong kita memahami etika penulisan di dunia maya/internet, terutama di milis (mailing list). Tidak dimungkiri bahwa aktivitas di milis tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, tetapi ini tidak menunjukkan bahwa semua "warga" dunia maya sudah meninggalkan milis. Internet yang semakin murah dan mudah untuk diakses serta munculnya situs-situs sosial media mungkin menjadi bagian dari alasan mengapa aktivitas di milis mulai menurun. Namun, ada kecenderungan juga bahwa orang-orang yang tergabung dalam suatu milis sekarang lebih selektif dan hanya aktif di milis-milis yang lebih spesifik. Redaksi berharap tip yang disajikan dalam edisi ini dapat menolong untuk lebih "beretika" dalam kepenulisan di dunia maya, khususnya di milis. Tingkat perhatian kita terhadap etika ini kemungkinan besar akan menentukan kualitas tulisan dan tingkat tanggung jawab yang kita miliki terhadap apa yang kita tulis. Bulan ini juga bertepatan dengan hari Paskah. Untuk menyambutnya, Redaksi juga telah menyiapkan kisah inspiratif yang diharapkan dapat menggugah kesadaran kita akan makna Paskah yang sesungguhnya. Segenap Redaksi mengucapkan SELAMAT PASKAH 2014. Kiranya pengorbanan Tuhan Yesus benar-benar kita respons dengan menjalani hidup yang berguna bagi kemuliaan-Nya, sesuai dengan teladan yang diberikan-Nya. Staf Redaksi e-Penulis, Berlin B. < http://pelitaku.sabda.org > RENUNGAN: BAPA, AMPUNILAH MEREKA Dialog pada hari Jumat pagi itu terasa pahit. Dari orang-orang yang melihat, "Jika Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!" Dari para pemimpin Yahudi, "Ia menyelamatkan orang lain, tetapi Ia tidak dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri." Dari para prajurit, "Jika Engkau adalah Raja orang Yahudi, selamatkan diri-Mu." Kata-kata yang pahit, terasa asam dengan sarkasme, kebencian, tidak sopan. Tidak cukupkah bahwa Ia telah disalibkan? Tidakkah cukup bahwa Ia telah dipermalukan sebagai seorang kriminal? Apakah paku-paku itu tidak cukup? Apakah mahkota berduri itu terlalu lembut? Apakah balok- balok kayu itu terlalu pendek? Bagi beberapa orang, sepertinya begitu. Dari semua kejadian di sekitar salib, ini yang paling membuat saya marah. Saya bertanya pada diri sendiri, orang-orang macam apa yang mengolok-olok Orang yang sedang sekarat? Siapa yang begitu rendah untuk menuangkan garam cemoohan pada luka terbuka? Betapa rendah dan jahatnya mencemooh orang yang sedang dipenuhi rasa sakit.... Kata-kata yang dilemparkan hari itu dimaksudkan untuk melukai. Dan, tidak ada yang lebih menyakitkan daripada kata-kata yang disengaja untuk menyakiti. Jika Anda telah menderita atau sedang menderita karena kata-kata orang lain, Anda akan senang mengetahui bahwa ada pengobatan untuk luka ini. Renungkan kata-kata dari 1 Petrus 2:23 ini: "Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil." Apakah Anda melihat apa yang tidak dilakukan Yesus? Ia tidak membalas. Ia tidak menggigit balik. Ia tidak berkata, "Awas kamu!", "Ayo sini dan katakan di hadapan-Ku!", "Tunggu saja sampai hari kebangkitan, Bung!". Tidak, pernyataan-pernyataan tersebut tidak keluar dari mulut Kristus. Apakah Anda melihat apa yang Yesus lakukan?" Ia menyerahkannya kepada Dia yang menghakimi dengan adil." Atau lebih sederhananya, Ia menyerahkan penghakiman kepada Allah. Ia tidak mengambil alih tugas untuk membalas dendam. Ia tidak menuntut permintaan maaf. Ia tidak menyewa pemburu bayaran dan mengirim pengawal. Sebaliknya, secara mencegangkan, Ia malah berbicara untuk membela mereka, "Bapa, ampuni mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34) "Mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan, ketika Anda memikirkannya, mereka tidak berpikir demikian. Mereka sama sekali tidak tahu apa yang mereka lakukan. Mereka adalah massa yang berpikiran kacau, marah pada sesuatu yang tidak bisa mereka lihat sehingga mereka semua melampiaskannya pada Tuhan. Akan tetapi, mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Ya, dialog pada Jumat pagi itu terasa pahit. Kata-kata yang keras itu dimaksudkan untuk menyengat. Bagaimana Yesus, dalam kondisi tubuh yang didera rasa sakit, mata yang tidak bisa melihat karena tertutup darah- Nya sendiri, dan paru-paru yang membutuhkan udara, dapat berkata-kata atas nama beberapa preman yang tak berperasaan adalah di luar pemahaman saya. Saya tidak pernah, sama sekali tidak pernah, melihat kasih yang seperti itu sebelumnya. Jika ada seseorang yang layak untuk menembak sebagai tindakan balas dendam, Yesuslah orangnya. Akan tetapi, Ia tidak melakukannya. Sebaliknya, Ia mati bagi mereka. Bagaimana Ia bisa melakukannya? Saya tidak tahu. Akan tetapi, saya tahu dengan pasti bahwa tiba-tiba luka-luka saya tampak tidak begitu menyakitkan. Dendam dan amarah saya tiba-tiba menjadi kekanak-kanakan. Kadang-kadang, saya bertanya-tanya bagaimana seandainya kita tidak melihat kasih Kristus sebesar kasih yang Ia tunjukkan kepada orang- orang yang Ia maklumi dalam rasa sakit yang Ia derita itu. Betapa besar Anugerah-Nya. (t/N. Risanti) Diterjemahkan dari: Nama situs: Thoughts About God Alamat URL: http://www.thoughts-about-god.com/easter/max_father-forgive-them.html Judul artikel: Father, Forgive Them Penulis : Max Lucado Tanggal akses: 14 Maret 2014 Diambil dari: Nama situs: Paskah Indonesia Alamat URL: http://paskah.sabda.org/bapa_ampunilah_mereka Penulis artikel: Max Lucado Tanggal akses: 20 Maret 2014 TIP MENULIS: ETIKA PENULISAN DALAM DUNIA MAYA/INTERNET Sejak awal peradaban, manusia selalu termotivasi untuk memperbarui teknologi yang ada. Kemajuan teknologi informasi telah memberikan dampak yang cukup signifikan pada berbagai aspek kehidupan manusia, yang membuat manusia mengubah proses hidupnya dengan berbagai teknologi dan aplikasi ilmu pengetahuan, khususnya dalam pola komunikasi-informasi. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan dorongan kebutuhan manusia yang semakin meningkat untuk menembus batas ruang dan waktu, terbentuklah sebuah media yang mempermudah masyarakat untuk berinteraksi dan menjalin komunikasi jarak jauh, yang disebut dengan dunia maya. Dunia maya merupakan ruang fiktif yang digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas seperti yang di lakukan di dunia nyata. Seperti dunia nyata yang memiliki banyak aturan, diperlukan "etika kehidupan" juga di dunia maya agar pembaca atau orang yang kita ajak berkomunikasi tidak merasa tersinggung dengan ucapan kita atau men- "judge" kita sebagai orang yang tidak memiliki sopan santun. Selain itu, etika diperlukan untuk mendapatkan manfaat internet itu sendiri, yaitu memperoleh edukasi yang bermanfaat bagi orang yang mengaksesnya. Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya adalah sebagai berikut. - Pengguna internet berasal dari berbagai negara yang memiliki budaya, bahasa, dan adat istiadat berbeda-beda. - Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia anonim, yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi. - Berbagai fasilitas yang diberikan di internet memungkinkan seseorang untuk bertindak etis karena ada juga "penghuni" dunia maya yang suka iseng dan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan. - Pengguna internet selalu bertambah, yang artinya selalu ada "penghuni" baru yang kurang terbiasa dengan etika yang ada di dunia maya. Di bawah ini ada beberapa etika khusus untuk berkomunikasi dalam sebuah forum/milis. 1. Jangan Gunakan Huruf Kapital Karena penggunaan karakter huruf bisa dianalogikan dengan suasana hati si penulis. Huruf kapital mencerminkan penulis yang sedang emosi, marah, atau berteriak. Tentu sangat tidak menyenangkan ketika Anda dihadapkan pada lawan bicara yang penuh emosi, bukan? Walau begitu, ada kalanya huruf kapital digunakan untuk memberi penegasan maksud. Tetapi yang harus dicatat, gunakan penegasan maksud ini secukupnya saja, jangan di seluruh kalimat/paragraf. 2. Kutip Seperlunya Ketika Anda ingin memberi tanggapan terhadap postingan seseorang dalam satu forum, sebaiknya kutip bagian terpenting atau inti dari hal yang ingin Anda tanggapi saja, buang bagian yang tidak perlu. Jangan sekali-kali mengutip seluruh isinya karena itu bisa membebani bandwidth server yang bersangkutan dan mengakibatkan kecepatan akses ke forum terganggu. 3. Perlakuan Terhadap Pesan Pribadi Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada Anda secara pribadi (private message), Anda tidak sepatutnya mengirim/menjawabnya di forum umum. 4. Hati-Hati Terhadap Informasi/Berita Hoax Tidak semua berita yang beredar di internet itu benar. Seperti halnya spam, hoax juga merupakan musuh besar bagi para netter. Maka, sebelum meneruskan informasi, pastikan terlebih dahulu bahwa informasi yang ingin Anda kirim itu benar. Jika tidak, Anda dapat dianggap sebagai penyebar kebohongan yang akhirnya membuat kepercayaan orang-orang di terhadap Anda hilang. 5. Ketika Harus Menyimpang dari Topik (out of topic/OOT) Ketika Anda ingin menyampaikan hal yang di luar topik (OOT), berilah keterangan supaya subjek diskusi tidak rancu. 6. Hindari Menyerang Pribadi Seseorang Saat dalam situasi debat yang sengit, jangan sekali-kali menjadikan kelemahan pribadi lawan sebagai senjata untuk melawan argumentasinya. Sebab, ini hanya akan menunjukkan seberapa dangkal pengetahuan Anda. Lawanlah argumentasi hanya dengan data/fakta saja, dan sedikit langkah diplomasi mungkin bisa membantu. Namun ingat, jangan sekali-kali menggunakan kepribadian lawan diskusi sebagai senjata menyerang sekalipun ia adalah orang yang Anda benci. Budayakan sikap diskusi yang sehat, bukan debat kusir. 7. Kritik dan Saran yang Bersifat Pribadi Harus Lewat PM (Personal Message) Jangan mengkritik seseorang di depan forum. Ini hanya akan membuatnya rendah diri. Kritik dan saran yang diberikan pun harus konstruktif, bukan destruktif. 8. Dilarang Menghina Dilarang menghina agama, ras, gender, status sosial, dan sebagainya yang berpotensi menimbulkan debat kusir yang mengarah ke situasi yang emosional. 9. Cara Bertanya yang Baik - Gunakan bahasa yang sopan. - Jangan berasumsi Anda berhak mendapat jawaban. - Beri judul yang sesuai dan deskriptif. - Tulis pertanyaan Anda dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti. - Buat kesimpulan setelah permasalahan Anda terjawab. Untuk mengetahui lebih lengkap peraturan-peraturan di dunia maya, Anda dapat mempelajarinya di Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Ada sekitar 11 pasal yang mengatur aktivitas yang dilarang di dunia maya, yang memiliki ancaman hukuman setara dengan kejahatan di dunia nyata. Jelas, UU ini merupakan perwujudan dari usaha untuk memberikan konten yang bermutu dan bertanggung jawab di dunia maya. Jadi, sebaiknya Anda memahami "etika" di dunia maya ini sebelum Anda benar-benar menjadi "warga"-nya. Diambil dan disunting dari: Nama situs: Ambarazmi (Just an ordinary girl) Alamat URL: http://ambarazmi.wordpress.com/2012/10/09/etika-penulisan-dalam-dunia-maya-internet-2/ Judul artikel: Etika Penulisan dalam Dunia Maya/Internet penulis: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 21 Januari 2014 STOP PRESS: SAMBUT PASKAH DENGAN VIDEO PASKAH "PERJAMUAN MALAM TERAKHIR TUHAN YESUS" Sudahkah Anda menyambut Paskah dengan menghidupi teladan Tuhan kita, Yesus Kristus? Yayasan Lembaga SABDA mempersembahkan video Paskah "Perjamuan Malam Terakhir Tuhan Yesus" yang dapat Anda saksikan dan unduh secara gratis di Youtube < http://youtu.be/jGo4aWo6p80 >. Video ini mengisahkan pembasuhan kaki para rasul dan perjamuan malam terakhir Tuhan Yesus bersama para murid-murid-Nya, menurut Injil Yohanes dan Injil Matius. Mari sambut Paskah dengan video Paskah "Perjamuan Malam Terakhir Tuhan Yesus" dan mengingat kembali karya-Nya sebelum kematian-Nya di kayu salib. Video-video Paskah persembahan Yayasan Lembaga SABDA lainnya --> < http://www.youtube.com/playlist?list=PL5knwTVjY1-pj-i0ko2irpMbJ1P7eYE7T > Kontak: penulis(at)sabda.org Redaksi: Yudo, Santi T., dan Berlin B. Berlangganan: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-penulis/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |