Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/142 |
|
e-Penulis edisi 142 (20-9-2013)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ Edisi 142/September/2013 Tema: Karya Omnibus (II) e-Penulis -- Karya Omnibus (II) Edisi 142/September/2013 DAFTAR ISI DARI REDAKSI: BERBAGI MANFAAT DENGAN DUNIA TIP MENULIS: BELAJAR DARI HONORÉ DE BALZAC DAN JULES VERNE TOKOH PENULIS: BIOGRAFI JULES VERNE PENA MAYA: PARA PENULIS INDONESIA DARI REDAKSI: BERBAGI MANFAAT DENGAN DUNIA Shalom, Menulis seharusnya adalah cara kita untuk mengekspresikan diri sekaligus untuk berbagi manfaat kepada masyarakat di sekitar kita. Pada edisi e-Penulis kali ini, kami menghadirkan tip sederhana yang dapat Ada praktikkan untuk menyusun karya-karya Anda sedemikian rupa sehingga tidak hanya saling bertautan satu sama lain (yang menunjukkan identitas Anda), tetapi juga agar karya-karya Anda dapat bermanfaat bagi orang lain. Di kolom Tokoh Penulis, kami menghadirkan sosok Jules Verne, seorang penulis yang dijuluki sebagai "Bapak Fiksi Ilmiah". Pada kesempatan ini, izinkan kami untuk menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pengiriman edisi kali ini. Akhir kata, selamat membaca, menulis, dan berbagi manfaat dengan dunia di sekitar Anda. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian. Pemimpin Redaksi e-Penulis, Yudo < yudo(at)in-christ.net > < http://pelitaku.sabda.org > TIP MENULIS: BELAJAR DARI HONORÉ DE BALZAC DAN JULES VERNE Ditulis oleh: Yudo Sesuai judulnya, saya ingin mengajak Pembaca untuk belajar dari kedua penulis ternama ini, terutama dalam hal menjalin benang merah di setiap karya kita. Sudah siap? Mari kita mulai. 1. Menulislah sesuai hasrat Anda. Jules Verne lahir di Nantes, sebuah kota pelabuhan yang sangat sibuk. Karena itu, sejak kecil ia sudah menyimpan keinginan untuk berlayar dan berpetualang ke tempat-tempat yang sering didengarnya dari para pelaut yang ditemuinya. Dalam perjalanan hidupnya, Verne sempat menulis naskah drama dan puisi, tetapi ia paling berhasil dalam menulis novel-novel petualangan. Siapa tak kenal kisah- kisah petualangannya seperti "Twenty Thousand Leagues under the Sea", ",80 Days Around the World", atau "Journey to the Center of The Earth"? Dalam novel- novelnya itu, kita seakan menemukan jiwa Verne yang tak pernah urung untuk menjelajahi tempat-tempat baru, bertemu dengan peradaban asing, dan menemukan alat-alat canggih yang pada zaman itu belum pernah dibayangkan orang. Sekarang renungkanlah, apa yang mendorong Anda untuk menulis? Terlebih lagi, apa hasrat dalam hidup Anda yang bisa Anda bagikan kepada orang lain? 2. Tulisan Anda, warna Anda. Berbeda dengan Jules Verne, Balzac adalah seorang penulis beraliran realis. Artinya, ia menulis berdasarkan kenyataan, tidak disetir oleh idealisme/norma yang diharapkan oleh pembacanya. Hal yang paling sering dibicarakan tentang tokoh rekaan Balzac adalah bagaimana ia menciptakan mereka dengan sifat yang ambigu. Kita tidak akan menemukan protagonis yang benar-benar baik atau antagonis yang benar-benar jahat karena menurut Balzac, setiap tokoh bisa memiliki lebih dari satu sisi dalam sifat-sifat mereka. Hal unik lainnya yang membuat karya-karya Balzac terkenal adalah karena ia sering kali menghadirkan tokoh dari sebuah kisahnya untuk menjadi cameo dalam karyanya yang lain. Tekniknya ini membuat karakter-karakter tersebut seakan-akan benar-benar hidup di dunia nyata. Berusahalah untuk mencari gaya penulisan yang paling cocok untuk Anda, terlebih yang bisa Anda eksplorasi lebih jauh untuk dapat menghibur dan meyakinkan pembaca Anda. 3. Tak sekadar menghibur. Jika Anda ingin karya Anda dikenang, Anda harus memperhitungkan sampai sejauh mana karya Anda itu berdampak pada dunia di sekitar Anda. Cobalah membaca kumpulan karya Balzac dan Verne, maka Anda akan menemukan bahwa baik Jules Verne maupun Honoré de Balzac tidak hanya menulis untuk menghibur pembacanya. Dalam karya-karyanya, Balzac benar-benar menggambarkan kehidupan masyarakat Perancis, mulai dari kehidupan dan kebiasaan kaum borjuis sampai perjuangan hidup rakyat jelata. Sampai hari ini, karya-karya Balzac masih dipakai sebagai inspirasi bagi para penulis yang ingin menggambarkan kehidupan masyarakat Perancis tahun 1815 karena keakuratan data yang terdapat dalam karya-karyanya itu. Balzac sendiri bahkan membagi-bagi kumpulan karyanya yang berjudul "La Comédie humaine"/"The Human Comedy" itu ke dalam beberapa kategori seperti: "Scenes from Private Lives" (kumpulan karyanya yang bertemakan kehidupan pribadi), "Scenes from provincial life" (kehidupan bermasyarakat), "Scenes from military life" (militer), dll.. Sedangkan Jules Verne, seperti yang kita ketahui, memberikan dampak yang sangat besar terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi karena dalam novel-novelnya itu, ia menulis (dan meneliti) tentang teknologi yang pada saat itu belum diciptakan. Dari novel dan imajinasinya, Verne telah menginspirasi para penemu dan ilmuwan di seluruh dunia untuk menciptakan penemuan-penemuan yang berguna bagi manusia. Dari kedua tokoh ini, kita dapat melihat bahwa kekuatan yang menopang agar karya-karya mereka berdua tak lekang oleh waktu, bukanlah hanya keindahan dalam penyampaiannya, tetapi juga karena karya mereka memberi dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat pada umumnya. Nah, demikianlah tip singkat yang bisa saya bagikan kepada pembaca sekalian. Semoga bermanfaat. Sumber bacaan: 1. _____________. "Honore de Balzac Biography". Dalam http://www.egs.edu/library/honore-de-balzac/biography/ 2. _____________. "Honore de Balzac". Dalam http://www.online-literature.com/honore_de_balzac/ 3. _____________. "Honoré De Balzac". Dalam http://www.famousauthors.org/honore-de-balzac 4. _____________."Jules Verne: An Author Before His Time?". Dalam http://www.unmuseum.org/verne.htm TOKOH PENULIS: BIOGRAFI JULES VERNE "Kita mungkin dapat melawan hukum buatan manusia, tetapi tidak akan menang melawan hukum alam." -- Jules Verne Tahun-Tahun Pertama Jules Verne lahir pada 8 Februari 1828 di Nantes, sebuah kota maritim yang sibuk, di Perancis. Di tempat itulah, Verne terbiasa melihat kapal-kapal dagang datang dan pergi sehingga menumbuhkan imajinasi tentang perjalanan dan petualangan. Ketika menempuh pendidikan di asrama, ia mulai menuangkan imajinasinya itu ke dalam cerita-cerita pendek dan puisi. Dan, setelah selesai bersekolah di sana, ayahnya mengirim dia ke Paris untuk belajar tentang hukum, seperti dirinya. Memulai Karier Menulis Akan tetapi, sesampainya di Paris, Verne tidak benar-benar tertarik untuk mempelajari hukum. Ia justru tertarik pada dunia teater. Karena itu, setelah meraih gelar dalam pendidikan hukum dan membuka praktik, Verne pun mulai menulis banyak naskah sandiwara, pertunjukan drama, dan operet. Karena didorong oleh sahabatnya, Alexandre Dumas (penulis "The Three Musketeers"), Verne mulai menjalani 10 tahun kehidupannya sebagai seorang penulis naskah drama dan betul-betul meninggalkan profesinya di bidang hukum (hal ini membuat ayahnya sangat kecewa terhadap dia). Pada tahun 1850, Verne menulis sejumlah naskah drama yang tidak terlalu berhasil seperti "The Companion`s of The Marjolaine" dan "Blind Man`s Bluff". Karena karya-karyanya itu tidak memberinya penghasilan yang memadai, ia pun bekerja sebagai seorang pialang. Verne menganggap pekerjaan itu tidak berarti baginya, namun lewat pekerjaan itulah, ia dapat memiliki kemantapan finansial yang cukup untuk menikahi Honorine de Viane, seorang janda muda dengan dua anak perempuan, pada tahun 1857. Di tahun yang sama, Verne menerbitkan buku pertamanya, "Le Salon de 1857" ("The 1857 Salon"). Munculnya Sang Novelis Selama 1850 -- 1860, Verne dan istrinya melakukan perjalanan pertama mereka, dari sekitar 20 perjalanan yang akan dilakukannya, ke kepulauan Inggris. Perjalanan itu memberi dampak yang besar terhadap Verne sehingga ia menulis "Voyage en Angleterre et en Écosse" ("Backwards to Britain"). Pada tahun 1861, anak Verne dan Honorine, Michel Jean Pierre Verne, lahir. Meskipun novel-novelnya yang terdahulu sering ditolak oleh para penerbit sebelum berhasil diterbitkan, keberuntungan Verne segera berubah seiring genre yang mulai ditulisnya. Setelah mengenal Jules Hetzel, seorang editor dan penerbit yang di kemudian hari menjadi andalan Verne, karier kepenulisan Verne sebagai seorang penulis pun dimulai dengan diterbitkannya novel "Five Days in a Ballon" dalam bentuk cerber di majalah "Magazine d`Éducation et de Récréation" (majalah yang dikelola oleh Hetzel). Di majalah itu pula, karya-karya Verne yang lainnya diterbitkan. Tulisan Verne sangat digemari oleh khalayak, walaupun omzet penjualannya sangat rendah. Akan tetapi, Verne tidak peduli. Ia merasa bahwa telah menemukan tempatnya di dunia ini. Sejak saat itu, Verne menceburkan dirinya ke dalam penulisan sastra dengan antusias, dan dalam rentang waktu 10 tahun, ia telah menghasilkan novel-novel yang terkenal itu. Selama waktu-waktu itu, Hetzel memperkenalkan Verne kepada Felix Nadar, seorang pria rennaisans yang kemudian memperkenalkan Verne kepada teman-temannya. Pergaulannya dengan Nadar dan teman-temannya itu sangat memengaruhi tulisan Verne yang berkisar pada kisah-kisah ilmiah. Di kemudian hari, Nadar mendirikan sebuah lembaga bernama "Society for Encouragement of Aerial Locomotion by Means of Heavier-Than-Air Craft", dan Verne terdaftar dalam lembaga itu sebagai anggota dewannya. Langkah Pertama Verne Pada tahun 1864, Verne menerbitkan "Edgar Allan Poe and His Works", "Adventures of Captain Hatteras", dan "Journey to the Center of The Earth". Di tahun yang sama, bukunya yang berjudul "Paris in the Twentieth Century" ditolak oleh penerbit. Namun, pada tahun 1865, Verne kembali menerbitkan karyanya yang berjudul "From the Earth to the Moon" dan "Captain`s Grant`s Children". Tak lama setelah itu, Verne membeli sebuah kapal untuk memuaskan kerinduannya akan petualangan. Ia dan istrinya menghabiskan banyak waktu mereka untuk berlayar. Petualangan Verne sendiri mencakup wilayah Kepulauan Inggris sampai ke wilayah Mediterrania, dan perjalanan itu memberikan banyak materi sebagai bahan penulisan novel-novelnya. Pada tahun 1867, Hetzel menerbitkan karya Verne yang berjudul "Geography of France and Her Collonies". Di tahun itu juga , Verne bersama saudara laki-lakinya, pergi ke Liverpool dan ke Amerika. Meskipun ia sangat terkesan oleh Amerika, Verne hanya menjadwalkan untuk tinggal di sana selama satu minggu. Ia hanya melakukan perjalanan ke sungai Hudson di Albany dan ke Air Terjun Niagara. Sekelumit dari pengalamannya ini dituangkannya dalam beberapa karya-karyanya. Pada tahun 1869 dan 1870, dengan kecepatan yang menakjubkan, Hetzel menerbitkan kedua volume karya Verne, "Twenty Thousand Leagues under the Sea", "Round the Moon", dan "Discovery of the Earth", tetapi menolak naskah "Uncle Robinson" yang nantinya menjadi cikal bakal "Mysterious Island" (versi revisi dari "Uncle Robinson" sendiri baru diterbitkan 3 tahun kemudian). Pada titik ini, kehidupan Verne dalam dunia tulis menulis sudah sangat mapan dan reputasinya sebagai penulis sudah dikenal. Tahun-Tahun Terakhir Jules Verne tetap berada di puncak selama tahun 1870-an, ia menulis "Special Correspondent" (1872), "The Survivors of the Chancellor" (1875), "Michel Strogoff" (1876), dan "Dick Sand: A Captain at Fifteen" (1878) di antara karya-karya lainnya. Setelah menjalani tahun-tahun yang penuh kesuksesan dalam kehidupan pribadi dan pekerjaanya, Verne harus menghadapi tahun-tahun yang sulit selama 1880-an. Pada tahun 1886, kemenakan Verne yang paling disayanginya, Gaston, berusaha membunuhnya. Gaston menembakkan dua peluru ke arah Verne dan mengenai tulang keringnya sehingga membuat Verne menjadi pincang seumur hidupnya. Setelah diperiksa, ternyata Gaston mengalami gangguan kejiwaan dan akhirnya menghabiskan seluruh sisa hidupnya di rumah sakit jiwa. Seminggu setelah peristiwa penembakan itu, Jules Hetzel pun meninggal. Hal itu sangat meruntuhkan semangat Verne. Tak hanya itu, pada tahun berikutnya Verne harus kehilangan ibundanya. Meski demikian, Verne tetap menulis dan berpetualang. Ia menulis "Hundred Leagues on the Amazon" (1881), "Robur the Conqueror" (1886), dan "Master of the World" (1904). Pada tahun 1905, Verne didiagnosis menderita diabetes dan meninggal di rumahnya, di kota Amiens, Perancis. Peninggalan Sang Penulis Seumur hidupnya, Verne telah menulis setidaknya 70 judul buku (yang paling terkenal di antaranya adalah 54 novelnya yang diterbitkan dalam sebuah bundel berjudul "The Voyages Extraordinaires"), menciptakan ratusan tokoh fiksi yang mempesona, dan penemuan ilmiah yang tak terhitung banyaknya. Penemuan-penemuan dalam novel Verne ini dianggap mendahului keberadaan teknologi tersebut di dunia nyata; di antaranya adalah penemuan kapal selam, perjalanan ruang angkasa, perjalanan antarbintang, dan penjelajahan dasar laut. Karya-karya yang lahir dari imajinasinya serta inovasi dan penemuan yang dituliskan dalam novel-novelnya kini bermunculan dalam berbagai bentuk; mulai dari film sampai panggung drama dan televisi. Pada akhirnya, ia dikenal sebagai "Bapak Fiksi Ilmiah" dan sebagai penulis yang karyanya paling banyak diterjemahkan setelah Agatha Christie. Karya-karya Verne tentang ilmu pengetahuan masih memancing imajinasi para penulis, ilmuwan serta penemu selama lebih dari satu abad. (t/Yudo) Diterjemahkan dari: Nama situs: Biography.com Alamat URL: http://www.biography.com/people/jules-verne-9517579?page=2 Penulis: tidak dicantumkan Tanggal akses: 16 September 2013 PENA MAYA: PARA PENULIS INDONESIA Bersiaplah untuk mendapatkan banyak wawasan baru tentang dunia penulisan melalui situs parapenulis-indonesia. Ketika Anda berkunjung ke situs ini, Anda bisa mengenal lebih dalam mengenai para penulis Indonesia, karya, dan riwayatnya. Beberapa penulis tersebut di antaranya WS. Rendra, Umar Kayam, Suparto Brata, Subagio Sastrowardoyo, Chairil Anwar, Ahmad Tohari, dll.. Situs ini mempunyai visi untuk menjadi organisasi unggul dan profesional yang mampu berperan aktif dalam membangun bangsa melalui proses pendidikan, penelitian, dan pengembangan kepenulisan. Situs ini bisa menginspirasi Anda, terutama untuk mengembangkan budaya dan kemampuan menulis Anda. Sebagian besar karya yang ada dalam situs ini merupakan karya-karya terkenal, yang mungkin sudah sering kita jumpai semasa kita belajar di sekolah. Anda penasaran dengan situs parapenulis-Indonesia ini? Yuk, berkunjung ke situs ini dan perluas wawasan Anda tentang dunia penulisan. (Santi T.) ==> http://parapenulis-indonesia.blogspot.com/ Kontak: penulis(at)sabda.org Redaksi: Yudo, Santi T., dan Berlin B. Berlangganan: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-penulis/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |