Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/124

e-Penulis edisi 124 (20-12-2012)

Liburan Bagi Penulis? (II)

__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________
                        Edisi 124/Desember/2012
                  Tema: Liburan Bagi Penulis? (II)
                  
DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: INGATKAN MEREKA TENTANG NATAL!
TIP MENULIS: TIP LIBURAN ALA PENULIS KRISTEN
TOKOH PENULIS: DIETRICH BONHOEFFER
PENA MAYA: FORUM SINDIKAT PENULIS

            DARI REDAKSI: INGATKAN MEREKA TENTANG NATAL!

Shalom!

Tinggal beberapa hari lagi kita akan merayakan Natal. Banyak orang 
yang mungkin sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan perayaan Natal dan 
Tahun Baru di gereja, dan yang lainnya mungkin sedang bersiap-siap 
pulang kampung. Di tengah-tengah keriuhan seperti ini, banyak orang 
Kristen yang lupa mengapa mereka merayakan Natal. Natal bukan lagi 
seperti yang tercatat dalam Injil. Saat ini, Natal hanya sebatas 
paduan suara, drama, pohon terang, kado-kado, makanan, dll.. Harus ada 
orang yang mengingatkan mereka tentang Natal yang sebenarnya, dan 
orang itu adalah Anda, Penulis Kristen.

Pada Minggu Adven terakhir ini, e-Penulis menyajikan tip yang bisa 
Sahabat praktikkan untuk mendorong produktivitas selama masa liburan 
Natal dan Tahun Baru. Beberapa tip itu mungkin tidak hanya cocok untuk 
dilakukan selama masa liburan ini, tetapi juga pada minggu-minggu 
setelahnya. Di kolom Tokoh Penulis, kami menyajikan biografi Dietrich 
Bonhoeffer ke hadapan Anda. Jangan lupa menyimak profil situs Forum 
Sindikat Penulis di kolom Pena Maya.

Dalam kesempatan ini, segenap Redaksi e-Penulis mengucapkan: 
              SELAMAT NATAL 2012 DAN TAHUN BARU 2013!

Sampai bertemu pada tahun 2013!

Pemimpin Redaksi e-Penulis,
Yosua Setyo Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
http://pelitaku.sabda.org
http://fb.sabda.org/penulis


          TIP MENULIS: TIP LIBURAN ALA PENULIS KRISTEN
                       Oleh: Yosua S. Yudo

Setiap tahun, paling tidak kita bisa menikmati liburan akhir tahun 
selama 7 hari, terhitung sejak tanggal 25 Desember sampai tanggal 1 
Januari. Selama 7 hari itu kita akan bertemu dengan banyak orang, 
terlibat dalam banyak percakapan, dan mungkin menjadi bagian dalam 
panitia perayaan Natal dan Tahun Baru di gereja. Di balik semua 
kesibukan dan riuhnya perayaan-perayaan itu, masih sempatkah kita 
menulis? Tentu saja! Kita hanya perlu membuat beberapa penyesuaian di 
sana-sini dan tetap berkomitmen untuk menulis.

Di bawah ini, ada beberapa tip yang dapat dipraktikkan untuk menolong 
Sahabat e-Penulis agar tetap produktif saat liburan -- akan lebih baik 
lagi jika Sahabat sudah punya rencana untuk mengisi waktu liburan ini. 
Mungkin Sahabat bertanya-tanya, apa hubungan rencana liburan dengan 
Tip Menulis kali ini? Tujuan membuat rencana liburan adalah agar 
Sahabat memunyai gambaran tentang kegiatan-kegiatan yang akan diikuti, 
selain itu Sahabat juga bisa memperkirakan waktu untuk menulis. Nah, 
dengan memiliki gambaran seperti ini, Sahabat akan lebih mudah 
mempraktikkan tip-tip yang ada. Membuat rencana liburan pun tidak 
rumit, cukup menuliskan tanggal masing-masing kegiatan yang akan 
Sahabat jalani, dan berapa lama waktu yang akan dihabiskan untuk 
kegiatan tersebut. Kuncinya adalah jangan terlalu kaku mengikuti 
rencana itu -- karena rencana adalah sesuatu yang bisa diubah-ubah 
tergantung situasi yang akan Sahabat hadapi -- tetapi lakukan yang 
Sahabat perlu lakukan, untuk dapat memaknai liburan ini dengan sebaik-
baiknya. Sudah siap? Baiklah, kita mulai!

1. Jangan pernah bepergian tanpa membawa API (Alat Penangkap Ide)!

Baiklah, mungkin itu singkatan yang norak. Alat penangkap ide yang 
saya maksud adalah alat apa pun yang dapat membantu Sahabat mencatat 
ide. Semua itu akan sangat berguna. API dapat berupa buku catatan dan 
alat tulis, telepon genggam, iPod, buku bacaan, kamera, dll.. Jika 
alat-alat ini digunakan secara efektif, maka Sahabat tidak akan 
kesulitan untuk menentukan tema tulisan, sekalipun hanya memiliki 
waktu yang sedikit untuk menulis.

2. Menulislah minimal 10 menit setiap hari!

Mengapa 10 menit? Karena 10 menit adalah waktu yang singkat, tetapi 
cukup untuk menulis satu paragraf (mungkin dua, jika sudah tahu apa 
yang akan ditulis). Tip ini berkaitan dengan teknik menulis bebas 
(pernah dibahas e-Penulis di edisi 107-108). Saat melakukan ini, 
Sahabat bebas untuk menulis dalam jenis tulisan apa pun. Tulislah 
puisi, narasi pendek, renungan, atau apa pun. Sahabat benar-benar 
bebas! Dalam 10 menit itu jangan pedulikan tanda baca, huruf kapital, 
atau kesalahan ketik. Tulis saja apa yang Sahabat mau tulis. Setelah 
10 menit berakhir, kini saatnya menyunting tulisan tersebut. Rapikan 
tulisan Sahabat, tambahi tanda baca dan betulkan ejaannya. 
Percantiklah tulisan itu! Dengan melakukan hal ini setiap hari selama 
liburan, Sahabat tidak hanya belajar menulis, tetapi juga belajar 
untuk menyajikan karya tersebut.

3. Buatlah orang lain menantikan tulisan Sahabat setiap hari!

Jejaring sosial seperti Facebook akan menjadi sarana yang baik untuk 
melakukan hal ini. Umumkan di dinding Facebook Sahabat bahwa Sahabat 
berkomitmen untuk menulis setiap hari, dan akan mengunggahnya untuk 
dibaca oleh teman-teman Sahabat. Saya percaya, dari sekian banyak 
orang yang terdaftar sebagai "teman" Sahabat di Facebook, beberapa 
dari mereka pasti akan tertarik untuk menanggapi catatan Sahabat 
tersebut (selain memberi "jempol", beberapa orang bahkan akan meminta 
izin untuk memasang tulisan Sahabat di dinding mereka!). Dengan 
melakukan hal ini, Sahabat juga akan semakin terdorong untuk mengolah 
karya 10 menit itu untuk menjadi berkat bagi orang lain.

4. Membaca Alkitab dan buku bertema Natal.

Selama liburan, sempatkan diri Sahabat untuk membaca dan merenungkan 
kisah kelahiran Tuhan Yesus dalam Injil Matius pasal 1-2 dan Injil 
Lukas pasal 1-2. Sudah hafal cerita kelahiran Yesus? Cobalah membuat 
catatan mengenai kisah kelahiran-Nya sembari menelusuri kedua bagian 
Injil tersebut, sahabat pasti akan terkejut dengan catatan yang 
Sahabat buat (temuan-temuan itu dapat digunakan sebagai topik tulisan 
di sesi menulis 10 menit). Selain itu, ambillah waktu untuk membaca 
buku tentang Natal, boleh fiksi maupun nonfiksi, yang penting cukup 
masuk akal untuk diselesaikan dalam 1 minggu (bagi yang belum terbiasa 
membaca, saya menyarankan buku setebal 200-250 halaman. Sahabat dapat 
menyelesaikan buku tersebut dengan membaca sekitar 30-35 halaman 
setiap harinya).

Apa keuntungan membaca Alkitab dan buku? Manfaatnya ada dua sisi. 
Selain Sahabat membangun pemahaman yang lebih dalam tentang Natal, 
Sahabat juga menimbun perbendaharaan kata sekaligus melatih otak, 
untuk lebih cepat dalam menyusun kata-kata ketika menulis (Anda boleh 
mencobanya jika tidak percaya). Lagi pula, bukankah sejak dulu membaca 
dan menulis ada dalam satu paket?

5. Menikmati setiap waktu selama liburan.

Ya, nikmatilah liburan ini. Jangan melulu berada di depan laptop atau 
bersembunyi di balik buku. Ada banyak hal menarik yang dapat Sahabat 
temui selama masa liburan ini. Berinteraksilah dengan orang lain, 
berkenalanlah dengan orang yang belum Sahabat kenal di gereja atau 
menyapa seseorang yang belum akrab untuk sekadar mengucapkan salam. 
Terkadang, kita hanya harus keluar dari kebiasaan untuk dapat 
menikmati kepenuhan hari raya Natal.

Kiranya tip di atas dapat membantu Sahabat e-Penulis yang sedang 
merencanakan liburan akhir tahun sambil berkeinginan untuk tetap 
produktif. Selamat bersiap-siap menyongsong Hari Natal dan Tahun Baru. 
Tetaplah berkarya! Tuhan Yesus memberkati.

Sumber bacaan:

1.Christina. 2011. "Staying Productive during Holiday". Dalam 
  http://christinacollectively.blogspot.com/2011/11/staying-productive-
  during-holiday.html

2. Charbonneau, Joelle. 2010. "Holiday Writing - Bah Humbug!". Dalam 
   http://dosomedamage.blogspot.com/2010/11/holiday-writing-bah-humbug.html

3. __________. "Importance of Holiday". Dalam   
   http://writing.wikinut.com/Importance-of-Holidays/2kqfm7u4/

4. Stremler, Jewell. 2011. "May Hope, Love, and Peace Prevail in Your 
   Holiday Writing". Dalam 
   http://www.ibreastfeeding.com/newsletter/2011/12/may-hope-love-and-
   peace-prevail-your-holiday-writing


                 TOKOH PENULIS: DIETRICH BONHOEFFER

Dietrich Bonhoeffer (4 Februari 1906 -- 9 April 1945) adalah seorang 
tokoh agama dari Jerman dan seorang yang ikut terlibat dalam 
perlawanan terhadap gerakan Nazi. Bonhoeffer sebagai seorang pendeta 
dan teolog, ikut ambil bagian dalam sebuah rencana yang disusun oleh 
para anggota Abwehr (Departemen Intelijen Militer) untuk membunuh 
Hitler. Ia kemudian ditangkap, dipenjara, dan akhirnya dijatuhi 
hukuman gantung menyusul gagalnya usaha pembunuhan Hitler pada 20 Juli 
1944.

Bonhoeffer lahir di Breslau, Jerman (sekarang bernama Wroclaw, 
Polandia), di tengah-tengah keluarga kaum pekerja yang cukup mapan. 
Ayahnya adalah seorang psikiater di Berlin dan ibunya mengajar anak-
anak mereka sendiri di rumah. Saat Bonhoeffer masih muda, ia 
mengatakan bahwa ia ingin menjadi seorang hamba Tuhan. Kedua orang 
tuanya mendukung keputusannya itu. Ketika ia sudah cukup dewasa, 
Bonhoeffer melanjutkan studinya di Universitas Tübingen. Ia meraih 
gelar Doktor Teologinya di Universitas Berlin dan kemudian 
ditahbiskan. Ia menghabiskan tahun-tahun berikutnya di luar negeri, di 
Union Theological Seminary, New York.

Ia kembali ke Jerman pada tahun 1931, pada masa-masa itu ia mengajar 
teologia di Berlin dan menulis sejumlah buku. Dietrich Bonhoeffer 
adalah seorang yang menentang keras gerakan Nazisme. Bersama dengan 
Martin Niemöller, Karl Barth, dan beberapa tokoh lainnya, ia 
mendirikan Confessing Church. Antara akhir tahun 1933 dan 1935, 
Bonhoeffer melayani sebagai pendeta di dua gereja protestan berbahasa 
Jerman di London. Ia hanya kembali ke Jerman ketika hendak mengikuti 
seminari yang diperuntukkan bagi pendeta-pendeta Confessing Church, 
yang akhirnya ditutup pada tahun 1937. Gestapo (polisi rahasia partai 
Nazi -- Red.) juga melarang Bonhoeffer untuk berkhotbah, mengajar, dan 
bahkan berbicara di depan umum. Pada saat itulah, Bonhoeffer mulai 
dekat dengan para lawan Hitler.

Selama Perang Dunia II, Bonhoeffer memainkan peranan penting dalam 
kepemimpinan Confessing Church yang melawan kebijakan antisemitik, 
yang digagas oleh Adolf Hitler. Dia adalah salah seorang dari para 
tokoh agama yang memanggil gereja-gereja, untuk melawan perlakuan 
Hitler terhadap orang-orang Yahudi. Meskipun Confessing Church 
bukanlah lembaga gereja yang besar, akan tetapi gereja ini mewakili 
fokus utama perlawanan kaum Kristen terhadap pemerintahan partai Nazi 
di Jerman.

Pada tahun 1939, Bonhoeffer bergabung dengan kelompok bawah tanah yang 
terdiri dari para perwira militer yang berpusat di Abwehr (Departemen 
Intelijen Militer). Kelompok ini ingin menggulingkan rezim Nasional 
Sosialis dengan cara membunuh Hitler. Bonhoeffer ditangkap pada bulan 
April 1943, setelah Nazi mengetahui bahwa uang yang digunakan untuk 
menolong orang-orang Yahudi melarikan diri ke Swiss berasal darinya. 
Ia ditahan atas tuduhan konspirasi. Bonhoeffer kemudian dipenjara di 
Berlin selama satu tahun setengah. Menyusul gagalnya rencana 20 Juli 
1944, kaitan antara Bonhoeffer dengan para pelaku pun ditemukan. Ia 
lalu dipindahkan ke beberapa penjara dan kamp konsentrasi sampai 
akhirnya berhenti di Flossenbürg, tempat ia dieksekusi. Eksekusi 
tersebut hanya berjarak 3 minggu dari pembebasan kota tersebut oleh 
pasukan Amerika. Ia dieksekusi bersama dengan saudaranya, Klaus dan 
dua orang iparnya, yaitu Hans von Dohnanyi dan Rudiger Schleicher.

Dietrich Bonhoeffer dikenang sebagai seorang martir bagi imannya; 
catatan kesalahannya dihapuskan oleh pemerintah Jerman pada 
pertengahan 1990. Sebaris kata yang sering dikutip dari bukunya, "The 
Cost of Discipleship" (1937), seakan-akan mengisyaratkan kematiannya: 
"Ketika Kristus memanggil seseorang, itu berarti Ia ingin agar orang 
itu datang pada-Nya dan mati." Bukunya yang berjudul "Ethics" (1949) 
dan "Papers from Prison" (1953) diterbitkan setelah kematiannya.

Alasan teologis dan politis di balik perubahan haluannya dari seorang 
Kristen pasif, yang ditinggalkannya pada tahun 1930-an, menjadi 
seorang yang ikut serta dalam rencana pembunuhan Hitler sampai saat 
ini masih diperdebatkan.

Keponakan Bonhoeffer dari saudara perempuannya adalah konduktor musik 
klasik, Christoph von Dohnanyi, putra Hans von Dohnanyi. (t/yudo)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: FamousPeople.co.uk
Alamat URL: http://www.famouspeople.co.uk/d/dietrichbonhoeffer.html
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 28 September 2012


               PENA MAYA: FORUM SINDIKAT PENULIS

Sahabat suka berdiskusi seputar dunia tulis-menulis? Forum Sindikat 
Penulis bisa menjadi salah satu forum yang pasti akan sering Sahabat 
kunjungi. Mengapa? Forum ini memuat berbagai kategori topik diskusi 
menarik seputar kepenulisan seperti Tip dan Trik Tulisan, Editing, 
Cari Ide Tulisan, Novel, Cerpen, Puisi, Buku Anak, Skenario, Resensi 
Buku, Informasi Lomba Menulis, dll.. Selain mendiskusikan topik 
tertentu, anggota forum juga bisa mendapat wawasan baru, baik dalam 
kepenulisan maupun bahasa, seperti penulisan judul, pemakaian tanda 
baca, proses kreatif menulis novel, dan banyak informasi lainnya yang 
akan sangat memperkaya pengetahuan Sahabat.

Jika Sahabat memunyai karya tulisan yang sudah pernah dimuat di media 
massa tertentu, Sahabat pun bisa mempromosikan karya tersebut di 
kategori Pamer Karya. Banyak tulisan yang pernah dimuat di berbagai 
media massa bisa Sahabat baca, tentu saja hal ini bisa menjadi 
inspirasi tersendiri untuk memicu semangat Sahabat dalam menulis 
secara lebih kreatif lagi. Bagi Sahabat yang ingin belajar menulis, 
terutama menulis resensi, Sahabat bisa menyalurkan bakat Sahabat 
melalui kategori Resensi Buku. Buku apa pun bisa Sahabat buat 
resensinya dan hasil tulisan Sahabat bisa diposting di forum ini. 
Sampai saat ini, jumlah postingan yang dikirim sudah sebanyak 26.620 
dengan jumlah anggota terdaftar 1.288 orang. Jika Sahabat ingin 
mengasah pengetahuan Sahabat tentang dunia kepenulisan, gabung saja di 
forum ini dengan cara mendaftar terlebih dulu. Tunggu apalagi, silakan 
berkunjung ke Forum Sindikat Penulis sekarang juga! (STL)

==> http://sindikatpenulis.forumotion.com/


Kontak: < penulis(at)sabda.org >
Redaksi: Yosua Setyo Yudo dan Novita Yuniarti
Kontributor: Santi Titik Lestari
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik 
Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/penulis >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
        

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org