Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/12

e-Penulis edisi 12 (10-11-2005)

Menulis Cerpen (Cerita Pendek)


<><============================><>*<><=============================><>
                       ><><>< e-Penulis ><><><
                       (Menulis untuk Melayani)
                       Edisi 012/Nopember/2005
<><============================><>*<><=============================><>
                    MENULIS CERPEN (CERITA PENDEK)
<><============================><>*<><=============================><>
=#= DAFTAR ISI =#=
    * Dari Redaksi  : Menulis Cerpen
    * Artikel       : Penginjilan lewat Fiksi
    * Tips          : Langkah-langkah Menulis Cerpen
    * Cerpen        : Kado Kejutan
    * Seputar CWC   : 1. Cerita Fiksi
                      2. Tulisan Baru di CWC
    * Surat Anda    : Contoh Tulisan untuk CWC

<><============================><>*<><=============================><>
=#= DARI REDAKSI =#=

  Salam Kasih dalam Kristus Yesus,

  Membaca cerita pendek atau "cerpen" relatif cukup disukai kebanyakan
  orang karena dapat dibaca di sela-sela waktu senggang dan sering
  kali cukup menghibur. Oleh karena itu kesempatan menulis cerpen pun
  jadi terbuka lebar karena ada banyak pembaca yang siap melahap habis
  cerita Anda.

  Bagaimana dengan menulis cerpen Kristen? Apakah cerpen Kristen juga
  bisa menjadi sarana meluaskan Kerajaan Allah? Dengan kemajuan media
  informasi elektronik sekarang, kita dapat memanfaatkan cerpen
  sebagai sarana penginjilan di internet. Bagaimana caranya? Silakan
  Anda simak sajian Kolom Artikel dan Tips karena di sana dibahas
  pokok-pokok penting tentang bagaimana memakai cerpen menjadi sarana
  penginjilan dan bagaimana membuat cerpen Anda menarik dan hebat.

  Jangan lupa pula membaca sajian cerpen "Kado Kejutan" yang dikirim
  oleh salah satu anggota CWC. Dan bagi Anda yang ingin melihat atau
  mengirim cerita-cerita serta tulisan-tulisan lain di situs CWC,
  silakan telusuri informasinya di Seputar CWC.

  Selamat menulis! (Ary)

  Tim Redaksi

<><============================><>*<><=============================><>
=#= ARTIKEL =#=

                       PENGINJILAN LEWAT FIKSI
                       =======================

  Kalau Tuhan Yesus sendiri banyak menggunakan cerita-cerita pendek
  sebagai sarana utama penginjilan-Nya, maka berarti strategi
  penginjilan lewat cerpen menunggu untuk dipakai! Namun, masih jarang
  orang Kristen yang menyadari peluang ini. Cerpen internet cukuplah
  populer. Kita bisa membuat situs (atau bagian dari situs) yang
  berisi cerita-cerita pendek. Nah, mengapa situs seperti ini tidak
  dipakai untuk menjadi alat penginjilan? Ikuti anjuran kami berikut
  ini:

  Cerita-cerita yang ditampilkan tidak harus selalu bernuansa
  penginjilan. Beberapa diantaranya bisa berupa cerita-cerita tentang
  kebaikan umum yang dikemas secara menarik. Nilai-nilai kekristenan
  yang tersirat dari cerita-cerita sekuler itu akan muncul dengan
  sendirinya dan keberadaan cerpen-cerpen sekuler seperti itu di suatu
  situs akan menunjukkan kredibilitas dan memberi kesan bahwa situs
  ini bukan situs yang `mengkhotbahi`. Cerpen-cerpen sejenis itu juga
  akan menarik para pengunjung untuk menjelajahi bagian-bagian lain
  dari situs melalui fasilitas pencarian yang tersedia.

  Selain itu, cerita-cerita pendek juga dapat menyajikan sebuah pesan
  yang spesifik. Yang penting untuk diperhatikan bahwa pesan itu lebih
  menarik jika disisipkan melalui narasi suatu cerita daripada
  diletakkan di akhir cerita karena mirip seperti khotbah yang berisi
  `pesan moral dari cerita tersebut`. Gaya berpetuah seperti ini
  banyak dijumpai dalam cerita anak-anak di abad 19. Menyisipkan pesan
  moral dalam cerita merupakan cara yang dipakai di Alkitab.

  Perhatikan bahwa perumpamaan-perumpamaan Yesus disampaikan untuk
  membuat orang yang mendengarkannya memikirkan tentang isi dari
  cerita-cerita itu. Perumpamaan-perumpamaan tidak menyatakan
  kesimpulan yang jelas, sebaliknya justru menimbulkan pertanyaan-
  pertanyaan di benak pendengarnya. Membiarkan orang untuk merenungkan
  sendiri tentang sesuatu sebenarnya merupakan sarana penting dari
  penginjilan. Strategi "yang membangkitkan minat untuk memikirkan
  sendiri" belum banyak digunakan -- kami biasanya merasa bahwa kami
  harus menjelaskan langsung ke intinya dengan jelas.

  Seorang cerpenis pernah berkata, "Saya rasa penting untuk
  menciptakan karakter-karakter Kristen dalam cerita yang sekuler.
  Kekristenan bisa mewarnai pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh
  karakter-karakter tersebut, namun cerita itu sendiri tidak
  menceritakan tentang kekristenan. Cerita-cerita inilah yang saya
  sebut sebagai `cerita-cerita bernuansa Kristen` -- tidak membahas
  tentang kekristenan, namun menceritakan tentang seorang karakter
  Kristen dan bagaimana dia menghadapi segala situasi."

  Selain itu, cerita fiksi yang bagus mampu membuat pembacanya
  memikirkan tentang tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.

  Tulisan Kristen seharusnya bertujuan untuk membantu pembacanya
  melihat kemungkinan-kemungkinan baru dalam hidup mereka. "Jika Anda
  ingin membuat sebuah kapal, jangan mengerahkan semua orang untuk
  mencari kayu, membagi-bagi tugas, dan memberi perintah. Namun
  ajarilah mereka untuk merindukan lautan luas tak terbatas." (Antoine
  de Saint Exupery)

  Cerita-cerita yang mengesankan dapat memunculkan gagasan dan
  tantangan dalam hati orang, menyampaikan pembelaan-pembelaan secara
  tepat, sama seperti sajian humor. Nathan Williams menyebut cerita-
  cerita ini sebagai "Inkarnasi Apologetika".

  Situs yang menyajikan tentang cerita pendek dapat menampilkan
  elemen-elemen lain -- misalnya kisah nyata atau kesaksian --
  meskipun kata-kata tersebut perlu dihindari pemakaiannya. Situs ini
  juga dapat menjembatani, mungkin melalui satu tingkatan atau lebih,
  ke bagian yang memaparkan tentang Injil, atau melalui link ke situs-
  situs lain yang menyajikan tentang Injil.

  Ingatlah bahwa membaca dari monitor komputer lebih sulit dan lebih
  lambat dari membaca buku. Pakailah paragraf-paragraf yang pendek dan
  area yang berwarna putih. Prinsip yang sama juga dapat diterapkan
  pada puisi.

  Cerita pendek juga dapat diceritakan dalam bentuk komik -- media
  yang sangat kuat dan belum banyak dipakai dalam penginjilan.

  Jika Anda memutuskan untuk mempublikasikan fiksi-fiksi sekuler
  tentang kebaikan dalam sebuah situs, Anda dapat mengajak pengunjung
  situs itu mengirimkan karya mereka. Anggaplah kiriman karya tersebut
  membutuhkan pengeditan dalam hal gaya, ejaan, dan tata bahasa.
  Pakailah sukarelawan untuk melakukan tugas tersebut. Beritahukan
  pada para pengirim bahwa Anda berhak melakukan proses pengeditan
  terhadap bahan kiriman mereka, namun hak cipta tetap milik mereka.
  (t/ary)

  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  ==>   http://guide.gospelcom.net/resources/short-stories.php

<><============================><>*<><=============================><>
=#= TIPS =#=

                         TIPS MENULIS CERPEN
                         ===================
  Struktur
  --------
  Para penulis pemula seringkali disarankan untuk menggunakan
  pengandaian berikut ini ketika mulai menyusun cerpen mereka:
  1. Taruh seseorang di atas pohon.
  2. Lempari dia dengan batu.
  3. Buat dia turun.

  Kelihatannya aneh, tapi coba Anda pikirkan baik-baik, karena saran
  ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah-
  langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah ini kalau Anda
  ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat.

  Perencanaan Cerpen
  ------------------
  Taruh seseorang di atas pohon: munculkan sebuah keadaan yang harus
  dihadapi oleh tokoh utama cerita Anda.

  Lempari dia dengan batu: Dari keadaan tokoh utama tersebut,
  kembangkan suatu masalah yang harus diselesaikan si tokoh utama
  tadi. Contoh: Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatan yang
  hilang, dan sebagainya.

  Buat dia turun: Tunjukkan bagaimana tokoh Anda akhirnya mengatasi
  masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini seringkali juga
  sekaligus digunakan sebagai tempat memunculkan pesan yang ingin
  disampaikan penulis. Contoh: Kekuatan cinta, kebaikan mengalahkan
  kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa
  kekuatan, dsb.

  Ketika Anda selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa kembali
  pekerjaan Anda dan perhatikan ejaannya, tanda bacanya dan tata
  bahasanya. Jangan menyia-nyiakan kerja keras Anda dengan menampilkan
  kesan tidak profesional pada pembaca Anda.

  Praktekkan perencanaan sederhana ini pada tulisan Anda selanjutnya.

  Tema
  ----
  Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di
  dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan
  awal dan akhir cerita dimana Anda menggantungkan alur, karakter,
  setting cerita dan lainnya. Ketika Anda menulis, yakinlah bahwa
  setiap kata berhubungan dengan tema ini.

  Ketika menulis cerpen, bisa jadi kita akan terlalu menaruh perhatian
  pada satu bagian saja seperti menciptakan penokohan, penggambaran
  hal-hal yang ada, dialog atau apapun juga. Untuk itu, kita harus
  ingat bahwa kata-kata yang berlebihan dapat mengaburkan inti cerita
  itu sendiri.

  Cerita yang bagus adalah cerita yang mengikuti sebuah garis batas.
  Tentukan apa inti cerita Anda dan walaupun tema itu sangat menggoda
  untuk diperlebar, Anda tetap harus berfokus pada inti yang telah
  Anda buat jika tidak ingin tulisan Anda berakhir seperti pembukaan
  sebuah novel atau sebuah kumpulan ide-ide yang campur aduk tanpa
  satu kejelasan.

  Tempo Waktu
  -----------
  Cerita dalam sebuah cerpen yang efektif biasanya menampilkan sebuah
  tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa berupa satu kejadian dalam
  kehidupan karakter utama Anda atau berupa cerita tentang kejadian
  yang berlangsung dalam sehari atau bahkan satu jam. Dan dengan waktu
  yang singkat itu, usahakan agar kejadian yang Anda ceritakan dapat
  memunculkan tema Anda.

  Setting
  -------
  Karena Anda hanya memiliki jumlah kata-kata yang terbatas untuk
  menyampaikan pesan Anda, maka Anda harus dapat memilih setting
  cerita dengan hati-hati. Disini berarti bahwa setting atau tempat
  kejadian juga harus berperan untuk turut mendukung jalannya cerita.
  Hal itu tidak berarti Anda harus selalu memilih setting yang tipikal
  dan mudah ditebak. Sebagai contoh, beberapa setting yang paling
  menakutkan bagi sebuah cerita seram bukanlah kuburan atau rumah tua,
  tapi tempat-tempat biasa yang sering dijumpai pembaca dalam
  kehidupan sehari-hari mereka. Buatlah agar pembaca juga seolah-olah
  merasakan suasana cerita lewat setting yang telah dipilih tadi.

  Penokohan
  ---------
  Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki
  sekitar tiga tokoh utama saja, karena terlalu banyak tokoh malah
  bisa mengaburkan jalan cerita Anda. Jangan terlalu terbawa untuk
  memaparkan sedetail-detailnya latar belakang tiap tokoh tersebut.
  Tentukan tokoh mana yang paling penting dalam mendukung cerita dan
  fokuskan diri padanya. Jika Anda memang jatuh cinta pada tokoh-tokoh
  Anda, pakailah mereka sebagai dasar dalam novel Anda kelak.

  Dialog
  ------
  Jangan menganggap enteng kekuatan dialog dalam mendukung penokohan
  karakter Anda, sebaliknya dialog harus mampu turut bercerita dan
  mengembangkan cerita Anda. Jangan hanya menjadikan dialog sebagai
  pelengkap untuk menghidupkan tokoh Anda. Tiap kata yang ditaruh
  dalam mulut tokoh-tokoh Anda juga harus berfungsi dalam memunculkan
  tema cerita. Jika ternyata dialog tersebut tidak mampu mendukung
  tema, ambil langkah tegas dengan menghapusnya.

  Alur
  ----
  Buat paragraf pembuka yang menarik dan cukup membuat pembaca
  penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
  Pastikan bahwa alur Anda lengkap, artinya harus ada pembukaan,
  pertengahan cerita dan penutup. Akan tetapi, Anda juga tidak perlu
  terlalu berlama-lama dalam membangun cerita, sehingga klimaks atau
  penyelesaian cerita hanya muncul dalam satu kalimat, dan membuat
  pembaca merasa terganggu dan bingung dalam artian negatif, bukannya
  terpesona. Jangan pula membuat "twist ending" (penutup yang tak
  terduga) yang dapat terbaca terlalu dini, usahakan supaya pembaca
  tetap menebak-nebak sampai saat-saat terakhir. Jika Anda membuat
  cerita yang bergerak cepat, misalnya cerita tentang kriminalitas,
  jagalah supaya paragraf dan kalimat-kalimat Anda tetap singkat. Ini
  adalah trik untuk mengatur kecepatan dan memperkental nuansa yang
  ingin Anda sajikan pada pembaca.

  Baca ulang
  ----------
  Pembaca dapat dengan mudah terpengaruh oleh format yang tidak rapi,
  penggunaan tanda baca dan tata bahasa yang salah. Jangan biarkan
  semua itu mengganggu cerita Anda, selalu periksa dan periksa
  kembali. (t/ary)

  Bahan diterjemahkan dan diringkas dari sumber:
  ==>   http://www.write101.com/shortstory.htm

<><============================><>*<><=============================><>
=#= CERPEN =#=

  Berikut ini kami sajikan cerita pendek yang kami ambil dari Situs
  CWC (Christian Writers` Club). Selamat Menyimak!

                             KADO KEJUTAN
                             =============

  Tangannya membolak-balik undangan itu, namun pandangannya menerawang
  ke arah taman sekolah. Bibirnya yang agak memutih kering tanpa
  lipstik membentuk segaris senyum yang sulit ditafsirkan. Lalu, ia
  menunduk lagi, memandang-mandangi kartu hijau pupus itu. Gambarnya
  seorang gadis dengan rambut tergerai seperti yang biasa dijumpainya
  dalam komik-komik Jepang yang suka ia tiru goresannya. Namun,
  bukan itu yang menyita perhatiannya.

  Seperti teman-teman sekelasnya yang lain, Desi baru saja menerima
  kartu undangan ke pesta ulang tahun Fika. Tentu saja Desi gembira,
  karena sebagai anak baru di sekolah ini, ternyata ia tidak
  dilewatkan. Ia bahkan tak menduga kalau akan mendapatkan undangan
  juga, karena mereka berdua sebetulnya belum berteman dekat. Selain
  saat perkenalan dulu, baru beberapa kali mereka bertegur sapa
  singkat bila kebetulan berpapasan.

  Terus terang, Desilah yang enggan untuk mengenal Fika lebih jauh,
  justru setelah tahu sedikit tentang gadis berkacamata itu. Menurut
  info yang diperolehnya, Fika adalah satu-satunya anak di sekolah ini
  yang diantar-jemput naik mobil, dan juara kelas setiap kali
  penerimaan rapor.

  Kedua atribut itulah -- kaya dan pandai -- yang membuat Desi memilih
  menjaga jarak. Memang, sepanjang pengamatannya, Fika bukanlah orang
  yang sombong karena kelebihannya itu. Fika bahkan tergolong ramah,
  dan ia pun sempat satu kali ditawari ikut menumpang mobil.
  Kendatipun begitu, Desi merasa, ia mesti tahu diri.

  Karenanya, ia pun sempat agak tergeragap ketika menerima undangan
  itu tadi. Dan ia menjadi lebih kaget lagi saat melihat tanggal yang
  tercantum di sana: hari kelahiran mereka berdua ternyata persis
  sama! Fika akan merayakan ulang tahun keenam belas, sama seperti
  dirinya.

  Hanya saja... hh, sebuah keperihan membuatnya menggigit bibir.
  Matanya menyipit, lalu ia menyapu bibirnya dengan lidah. Tanpa
  sadar, tangannya meremas ujung kartu itu.

  ***

  Sekitar delapan bulan yang lalu, ayahnya terkena PHK. Ia ingat
  bagaimana ayahnya pulang dengan wajah kusut malam itu. Rumah mereka
  serasa dicekam kesenyapan mendadak. Setelah mandi, ayah meminta ibu,
  dia dan dua orang adiknya berkumpul di ruang tengah.

  "Kita tahu Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Ia turut bekerja
  untuk mendatangkan kebaikan dalam segala sesuatu yang kita alami.
  Kalian turut berdoa, ya, agar Tuhan membukakan jalan terang bagi
  kita semua?" hibur ayahnya

  Ketika ayahnya mengucapkan "Amin", Desi mengusap air mata yang
  menggenangi pipinya.

  Namun, rupanya pencobaan itu belum segera berakhir. Di tengah
  kesibukan mencari pekerjaan baru, ayahnya jatuh sakit karena radang
  ginjal. Hampir sebulan ia mesti terbaring di rumah sakit. Selama
  beberapa waktu kemudian ia hanya tinggal di rumah, membantu istrinya
  menjaga kios.

  Singkatnya, ia lalu ditawari pekerjaan oleh salah seorang saudara.
  Namun, untuk itu mereka sekeluarga harus pindah ke Bantul,
  Yogyakarta.

  "Des, kau tidak apa-apa kalau kita harus kita pindah?" tanya ayahnya
  lembut.

  Desi hanya bisa menggigit bibir dan mengangguk. Dadanya sebenarnya
  begitu sesak dan berat. Ingatan bahwa dia harus meninggalkan teman-
  teman dekatnya di Jakarta dan hidup di sebuah kota kecil membuat
  mulutnya terbungkam. Rasanya ia ingin mengatakan tidak, namun ia
  juga tidak tahan lagi kalau harus terus-menerus melihat kedua orang
  tuanya gelisah. Bagaimanapun, ia mencoba menghibur diri, mereka
  pasti sudah memikirkan yang terbaik dalam mengambil keputusan ini.

  Begitulah, dua bulan lalu mereka sekeluarga pindah.

  ***

  "Bu, ternyata ada temanku yang hari ulang tahunnya persis denganku,"
  kata Desi begitu tiba di kios di depan rumah - ya, ibunya tetap
  meneruskan usahanya itu di kota ini.

  "O ya?" sahut ibunya yang sedang menimbang gula pasir yang telah
  diwadahi dalam plastik-plastik satu kiloan.

  "Kata teman-teman pestanya bakal meriah. Pake `ngundang band segala.
  Dia anak salah satu orang kaya di kota ini."

  "Begitu."

  Pembicaraan mereka terputus karena ada pembeli yang datang. Desi
  melayaninya.

  "Aku makan dulu ya, Bu. Masak apa hari ini?" katanya setelah orang
  itu pergi.

  "Ada semur tuh."

  Desi mengambil tas sekolahnya dan beranjak.

  "Des," cetus ibunya saat ia sedang menutup pintu kios.

  "Kenapa, Bu?"

  "Bagaimana dengan ulang tahunmu? Kau juga mau mengundang teman-
  temanmu?"

  Desi nyengir dan mengangkat alisnya. Selama ini ia memang biasa
  merayakan ulang tahun dengan teman-teman dekatnya. Ibunya yang jago
  masak akan menyiapkan sendiri menu kesukaannya. Namun, kali ini,
  setelah kerepotan sekian bulan terakhir ini, rasanya....

  "Nggak usahlah, Bu. Nanti dikira saingan sama temanku itu."

  "Ibu pikir kita nanti syukuran saja kecil-kecilan. Sekalian kita
  antar ke tetangga-tetangga. Kita sudah pindah dengan selamat,
  pekerjaan ayahmu membaik, usaha ibu juga mulai jalan. Tuhan
  mendengar doa kita, Des."

  "Terserah Ibu, deh. Aku sudah lapar nih."

  Desi bergegas menuju rumah, lalu masuk ke kamar untuk berganti baju
  dulu.

  Ketika membuka lemari pakaian, ia berbisik, "Tuhan, sekalipun nggak
  ada pesta, aku pengin ulang tahun kali ini benar-benar istimewa."

  ***

  Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam
  kandungan ibuku.

  Itu ayat hapalan yang diperolehnya dari saat teduh pagi ini.
  Ia pun menuliskannya di notes kecilnya.

  Ditenun. Desi termenung-menung membayangkan kata ini. Kalau benang
  ditenun jadi kain, ia pernah melihatnya di pameran pembangunan.
  Tapi, janin manusia ditenun dalam rahim sang ibu -- wah, kok
  puitis banget!

  Ia teringat ilustrasi perkembangan janin di buku biologi itu. Dari
  bintik kecil seperti koma, lalu membesar dan membesar, sampai punya
  mata, telinga, kaki, tangan. Kadang-kadang ia bertanya-tanya,
  bagaimana ya rasanya hamil itu. Pasti repot banget saat janinnya
  makin membesar. Katanya si bayi dalam rahim bisa menendang-nendang!

  Lalu, bagaimana pula sakitnya melahirkan? Ih, ia pernah nonton film
  yang ada adegan ibu melahirkan. Aduh, rasanya sengsara banget itu
  ibu! Namun, wajahnya jadi berseri-seri begitu bayinya lahir dan
  menangis keras-keras!

  "Bagaimana ya dulu waktu ibu mengandung dan melahirkan aku?"
  pikirnya.

  Tiba-tiba, secercah senyum membelah wajahnya. "Cihui, aku dapat
  ide!"

  ***

  Hari ulang tahunnya tiba. Pagi-pagi ia mengendap-endap ke dapur.
  Ibu sedang menyiapkan makan pagi. Pelan-pelan ia mendekati ibunya,
  merangkulnya dari belakang, dan mencium lehernya.

  "Ih, apa-apaan ini! Geli, ah!" seru ibunya kaget.

  "Selamat ulang tahun, Bu!" balasnya girang.

  "Ulang tahun apa? Kamu `kan yang ulang tahun? Nanti, syukurannya
  nanti!"

  "Aduh, Ibu! Memang aku yang ulang tahun. Tapi, aku mau ngucapin
  selamat pada Ibu. Selamat ulang tahun melahirkan aku!"

  Mulut ibunya ternganga.

  "Sini, Bu, aku ada sesuatu untuk Ibu."

  Desi menyeret ibunya ke meja makan. Di situ ada sebuah bingkisan
  terbungkus kertas kado berhias pita.

  "Ini untuk Ibu. Ibu yang sudah melahirkan aku, pantas mendapatkan
  hadiah ini!"

  "Apa ini, Des?" Ibunya meraba bingkisan itu dengan tangan gemetar.

  "Buka saja!"

  Tangan ibu masih gemetar ketika merobek kertas kado itu. Sesekali
  terhenti karena lengannya menyeka pelupuk matanya yang membasah.

  Kado itu berupa gambar berpigura. Sebuah gambar pensil goresan
  tangan Desi, memperlihatkan seorang ibu yang tengah menyusui
  bayinya. Di bagian bawahnya tertulis kutipan nyanyian pemazmur tadi.

  "Des!" Ibunya memeluknya erat-erat. Mengecup dahinya, pipinya,
  memeluknya lagi. Ibu dan anak itu bersama-sama tersedu-sedu.

  ***

  Hari itu hatinya begitu ringan. Ia merasa seperti kupu-kupu yang
  baru saja terkelupas dari kepompongnya: serba gembira menyambut
  hangatnya cahaya matahari yang akan membuat sayapnya mengering dan
  kokoh, siap mengepak, mencumbui bunga-bunga. Ia merasa, pesta yang
  diadakan Fika nanti adalah pestanya! ***

  Bahan diambil dari sumber:
  Judul Cerpen : Kado Kejutan
  Penulis      : Arie Saptaji
  Nama Situs   : Situs CWC (Christian Writers` Club)
  URL          : http://www.ylsa.org/cwc/

<><============================><>*<><=============================><>
=#= SEPUTAR "CHRISTIAN WRITERS` CLUB" (CWC) =#=

  1. Tulisan Fiksi
  ----------------
  Berikut ini beberapa judul cerita fiksi yang dapat Anda baca di
  Situs CWC:

  * Bayang Lain
    Oleh : spsinambela

  * Huta Ginjang
    Oleh : spsinambela

  * Michael Learns to Evangelize
    Oleh : pakdokter

  Selain yang sudah kami sebutkan di atas, masih ada kiriman cerita-
  cerita fiksi lain yang dapat Anda nikmati dengan berkunjung langsung
  ke Situs CWC. Nah, silakan membaca dan memberikan komentarnya.
  ==>  http://www.ylsa.org/cwc/

  Selain itu, bila Anda memiliki tulisan fiksi, jangan ragu-ragu untuk
  mengirimkannya ke Situs CWC untuk menjadi berkat bagi para
  pengunjung lain.

  2. Tulisan Baru di CWC
  ----------------------
  Berikut 15 judul tulisan baru di Situs CWC yang diposting oleh
  anggota dari tanggal 1 September - 17 Oktober 2005. Selamat menyimak
  dan bagi para anggota CWC, silakan membagikan berkat dengan
  memberikan komentar-komentar yang membangun kepada para penulisnya.

  * Mengajarkan Anak Untuk Membantu Orang Tua
    Oleh : Davida

  * Mengajar Anak Untuk Mengasihi Dirinya
    Oleh : Davida

  * Kesetiaan (Faithfulness)
    Oleh : Davida

  * Allah adalah Keluarga
    Oleh : gsm

  * Pelajaran dari SMS Berantai "GKI Ciledug"
    Oleh : Purnawan_Krist

  * Cermin Diri
    Oleh : lilia

  * Zona Nyaman Generasi Muda Kristen
    Oleh : sarapanpagi

  * Yesus dan Perempuan yang Berzinah
    Oleh : sarapanpagi

  * Korupsi
    Oleh : sarapanpagi

  * Yuukkk.. kita buruan `Lahir Baru`
    Oleh : chris

  * Dosa dan Pertobatan
    Oleh : chris

  * Sebuah Cerita...
    Oleh : iwan

  * Hikmah dari Penutupan Gereja di Jawa Barat
    Oleh : Purnawan_Krist

  * Bolehkah Saya Berdoa?
    Oleh : spsinambela

  * Doa Bapa Kami
    Oleh : Sulistio


<><============================><>*<><=============================><>
=#= SURAT ANDA =#=

  Dari: lilia nova <lilia_nova(at)>
  >Saya Lilia, yang barusan daftar anggota CWC.
  >Ini contoh tulisan saya dalam sebuah Buletin Mahasiswa Kristen
  >Mohon masukan sebagai suatu dorongan menghasilkan tulisan yang
  >berbobot. Tulisan ini dimasukan dalam rubrik "PERCIKAN".
  >Terima kasih sebelumnya. Tuhan memberkati

  Redaksi:
  Shallom Lilia,
  Tulisannya telah kami terima, terima kasih ya ... kami akan segera
  memasukkannya ke Situs CWC. Anda sendiri juga bisa langsung
  memposting sendiri tulisan Anda ke Situs CWC. Caranya, silakan Anda
  login terlebih dahulu kemudian mengirimkan tulisan tersebut pada
  menu "Kirim Tulisan" yang terletak di sebelah kanan Situs CWC.

  Nah, bagi para pembaca e-Penulis dan juga pengunjung Situs CWC
  silakan memberi masukan untuk tulisan Sdri. Lilia Nova. Kami tunggu
  komentar Anda di Situs CWC.


<><============================><>*<><=============================><>
Staf Redaksi   : Ary, Hardhono, Puji, dan Endah
Berlangganan   : Kirim email ke <subscribe-i-kan-penulis(at)xc.org>
Berhenti       : Kirim email ke <unsubscribe-i-kan-penulis(at)xc.org>
Kirim bahan    : Kirim email ke <staf-penulis(at)sabda.org>
Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
Situs CWC      : http://www.ylsa.org/cwc/
<><============================><>*<><=============================><>
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
                     Copyright(c) e-Penulis 2005
                  YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
                       http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
<><============================><>*<><=============================><>

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org