Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/12 |
|
e-Penulis edisi 12 (10-11-2005)
|
|
<><============================><>*<><=============================><> ><><>< e-Penulis ><><>< (Menulis untuk Melayani) Edisi 012/Nopember/2005 <><============================><>*<><=============================><> MENULIS CERPEN (CERITA PENDEK) <><============================><>*<><=============================><> =#= DAFTAR ISI =#= * Dari Redaksi : Menulis Cerpen * Artikel : Penginjilan lewat Fiksi * Tips : Langkah-langkah Menulis Cerpen * Cerpen : Kado Kejutan * Seputar CWC : 1. Cerita Fiksi 2. Tulisan Baru di CWC * Surat Anda : Contoh Tulisan untuk CWC <><============================><>*<><=============================><> =#= DARI REDAKSI =#= Salam Kasih dalam Kristus Yesus, Membaca cerita pendek atau "cerpen" relatif cukup disukai kebanyakan orang karena dapat dibaca di sela-sela waktu senggang dan sering kali cukup menghibur. Oleh karena itu kesempatan menulis cerpen pun jadi terbuka lebar karena ada banyak pembaca yang siap melahap habis cerita Anda. Bagaimana dengan menulis cerpen Kristen? Apakah cerpen Kristen juga bisa menjadi sarana meluaskan Kerajaan Allah? Dengan kemajuan media informasi elektronik sekarang, kita dapat memanfaatkan cerpen sebagai sarana penginjilan di internet. Bagaimana caranya? Silakan Anda simak sajian Kolom Artikel dan Tips karena di sana dibahas pokok-pokok penting tentang bagaimana memakai cerpen menjadi sarana penginjilan dan bagaimana membuat cerpen Anda menarik dan hebat. Jangan lupa pula membaca sajian cerpen "Kado Kejutan" yang dikirim oleh salah satu anggota CWC. Dan bagi Anda yang ingin melihat atau mengirim cerita-cerita serta tulisan-tulisan lain di situs CWC, silakan telusuri informasinya di Seputar CWC. Selamat menulis! (Ary) Tim Redaksi <><============================><>*<><=============================><> =#= ARTIKEL =#= PENGINJILAN LEWAT FIKSI ======================= Kalau Tuhan Yesus sendiri banyak menggunakan cerita-cerita pendek sebagai sarana utama penginjilan-Nya, maka berarti strategi penginjilan lewat cerpen menunggu untuk dipakai! Namun, masih jarang orang Kristen yang menyadari peluang ini. Cerpen internet cukuplah populer. Kita bisa membuat situs (atau bagian dari situs) yang berisi cerita-cerita pendek. Nah, mengapa situs seperti ini tidak dipakai untuk menjadi alat penginjilan? Ikuti anjuran kami berikut ini: Cerita-cerita yang ditampilkan tidak harus selalu bernuansa penginjilan. Beberapa diantaranya bisa berupa cerita-cerita tentang kebaikan umum yang dikemas secara menarik. Nilai-nilai kekristenan yang tersirat dari cerita-cerita sekuler itu akan muncul dengan sendirinya dan keberadaan cerpen-cerpen sekuler seperti itu di suatu situs akan menunjukkan kredibilitas dan memberi kesan bahwa situs ini bukan situs yang `mengkhotbahi`. Cerpen-cerpen sejenis itu juga akan menarik para pengunjung untuk menjelajahi bagian-bagian lain dari situs melalui fasilitas pencarian yang tersedia. Selain itu, cerita-cerita pendek juga dapat menyajikan sebuah pesan yang spesifik. Yang penting untuk diperhatikan bahwa pesan itu lebih menarik jika disisipkan melalui narasi suatu cerita daripada diletakkan di akhir cerita karena mirip seperti khotbah yang berisi `pesan moral dari cerita tersebut`. Gaya berpetuah seperti ini banyak dijumpai dalam cerita anak-anak di abad 19. Menyisipkan pesan moral dalam cerita merupakan cara yang dipakai di Alkitab. Perhatikan bahwa perumpamaan-perumpamaan Yesus disampaikan untuk membuat orang yang mendengarkannya memikirkan tentang isi dari cerita-cerita itu. Perumpamaan-perumpamaan tidak menyatakan kesimpulan yang jelas, sebaliknya justru menimbulkan pertanyaan- pertanyaan di benak pendengarnya. Membiarkan orang untuk merenungkan sendiri tentang sesuatu sebenarnya merupakan sarana penting dari penginjilan. Strategi "yang membangkitkan minat untuk memikirkan sendiri" belum banyak digunakan -- kami biasanya merasa bahwa kami harus menjelaskan langsung ke intinya dengan jelas. Seorang cerpenis pernah berkata, "Saya rasa penting untuk menciptakan karakter-karakter Kristen dalam cerita yang sekuler. Kekristenan bisa mewarnai pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh karakter-karakter tersebut, namun cerita itu sendiri tidak menceritakan tentang kekristenan. Cerita-cerita inilah yang saya sebut sebagai `cerita-cerita bernuansa Kristen` -- tidak membahas tentang kekristenan, namun menceritakan tentang seorang karakter Kristen dan bagaimana dia menghadapi segala situasi." Selain itu, cerita fiksi yang bagus mampu membuat pembacanya memikirkan tentang tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. Tulisan Kristen seharusnya bertujuan untuk membantu pembacanya melihat kemungkinan-kemungkinan baru dalam hidup mereka. "Jika Anda ingin membuat sebuah kapal, jangan mengerahkan semua orang untuk mencari kayu, membagi-bagi tugas, dan memberi perintah. Namun ajarilah mereka untuk merindukan lautan luas tak terbatas." (Antoine de Saint Exupery) Cerita-cerita yang mengesankan dapat memunculkan gagasan dan tantangan dalam hati orang, menyampaikan pembelaan-pembelaan secara tepat, sama seperti sajian humor. Nathan Williams menyebut cerita- cerita ini sebagai "Inkarnasi Apologetika". Situs yang menyajikan tentang cerita pendek dapat menampilkan elemen-elemen lain -- misalnya kisah nyata atau kesaksian -- meskipun kata-kata tersebut perlu dihindari pemakaiannya. Situs ini juga dapat menjembatani, mungkin melalui satu tingkatan atau lebih, ke bagian yang memaparkan tentang Injil, atau melalui link ke situs- situs lain yang menyajikan tentang Injil. Ingatlah bahwa membaca dari monitor komputer lebih sulit dan lebih lambat dari membaca buku. Pakailah paragraf-paragraf yang pendek dan area yang berwarna putih. Prinsip yang sama juga dapat diterapkan pada puisi. Cerita pendek juga dapat diceritakan dalam bentuk komik -- media yang sangat kuat dan belum banyak dipakai dalam penginjilan. Jika Anda memutuskan untuk mempublikasikan fiksi-fiksi sekuler tentang kebaikan dalam sebuah situs, Anda dapat mengajak pengunjung situs itu mengirimkan karya mereka. Anggaplah kiriman karya tersebut membutuhkan pengeditan dalam hal gaya, ejaan, dan tata bahasa. Pakailah sukarelawan untuk melakukan tugas tersebut. Beritahukan pada para pengirim bahwa Anda berhak melakukan proses pengeditan terhadap bahan kiriman mereka, namun hak cipta tetap milik mereka. (t/ary) Bahan diterjemahkan dari sumber: ==> http://guide.gospelcom.net/resources/short-stories.php <><============================><>*<><=============================><> =#= TIPS =#= TIPS MENULIS CERPEN =================== Struktur -------- Para penulis pemula seringkali disarankan untuk menggunakan pengandaian berikut ini ketika mulai menyusun cerpen mereka: 1. Taruh seseorang di atas pohon. 2. Lempari dia dengan batu. 3. Buat dia turun. Kelihatannya aneh, tapi coba Anda pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah- langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah ini kalau Anda ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat. Perencanaan Cerpen ------------------ Taruh seseorang di atas pohon: munculkan sebuah keadaan yang harus dihadapi oleh tokoh utama cerita Anda. Lempari dia dengan batu: Dari keadaan tokoh utama tersebut, kembangkan suatu masalah yang harus diselesaikan si tokoh utama tadi. Contoh: Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatan yang hilang, dan sebagainya. Buat dia turun: Tunjukkan bagaimana tokoh Anda akhirnya mengatasi masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini seringkali juga sekaligus digunakan sebagai tempat memunculkan pesan yang ingin disampaikan penulis. Contoh: Kekuatan cinta, kebaikan mengalahkan kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa kekuatan, dsb. Ketika Anda selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa kembali pekerjaan Anda dan perhatikan ejaannya, tanda bacanya dan tata bahasanya. Jangan menyia-nyiakan kerja keras Anda dengan menampilkan kesan tidak profesional pada pembaca Anda. Praktekkan perencanaan sederhana ini pada tulisan Anda selanjutnya. Tema ---- Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita dimana Anda menggantungkan alur, karakter, setting cerita dan lainnya. Ketika Anda menulis, yakinlah bahwa setiap kata berhubungan dengan tema ini. Ketika menulis cerpen, bisa jadi kita akan terlalu menaruh perhatian pada satu bagian saja seperti menciptakan penokohan, penggambaran hal-hal yang ada, dialog atau apapun juga. Untuk itu, kita harus ingat bahwa kata-kata yang berlebihan dapat mengaburkan inti cerita itu sendiri. Cerita yang bagus adalah cerita yang mengikuti sebuah garis batas. Tentukan apa inti cerita Anda dan walaupun tema itu sangat menggoda untuk diperlebar, Anda tetap harus berfokus pada inti yang telah Anda buat jika tidak ingin tulisan Anda berakhir seperti pembukaan sebuah novel atau sebuah kumpulan ide-ide yang campur aduk tanpa satu kejelasan. Tempo Waktu ----------- Cerita dalam sebuah cerpen yang efektif biasanya menampilkan sebuah tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa berupa satu kejadian dalam kehidupan karakter utama Anda atau berupa cerita tentang kejadian yang berlangsung dalam sehari atau bahkan satu jam. Dan dengan waktu yang singkat itu, usahakan agar kejadian yang Anda ceritakan dapat memunculkan tema Anda. Setting ------- Karena Anda hanya memiliki jumlah kata-kata yang terbatas untuk menyampaikan pesan Anda, maka Anda harus dapat memilih setting cerita dengan hati-hati. Disini berarti bahwa setting atau tempat kejadian juga harus berperan untuk turut mendukung jalannya cerita. Hal itu tidak berarti Anda harus selalu memilih setting yang tipikal dan mudah ditebak. Sebagai contoh, beberapa setting yang paling menakutkan bagi sebuah cerita seram bukanlah kuburan atau rumah tua, tapi tempat-tempat biasa yang sering dijumpai pembaca dalam kehidupan sehari-hari mereka. Buatlah agar pembaca juga seolah-olah merasakan suasana cerita lewat setting yang telah dipilih tadi. Penokohan --------- Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki sekitar tiga tokoh utama saja, karena terlalu banyak tokoh malah bisa mengaburkan jalan cerita Anda. Jangan terlalu terbawa untuk memaparkan sedetail-detailnya latar belakang tiap tokoh tersebut. Tentukan tokoh mana yang paling penting dalam mendukung cerita dan fokuskan diri padanya. Jika Anda memang jatuh cinta pada tokoh-tokoh Anda, pakailah mereka sebagai dasar dalam novel Anda kelak. Dialog ------ Jangan menganggap enteng kekuatan dialog dalam mendukung penokohan karakter Anda, sebaliknya dialog harus mampu turut bercerita dan mengembangkan cerita Anda. Jangan hanya menjadikan dialog sebagai pelengkap untuk menghidupkan tokoh Anda. Tiap kata yang ditaruh dalam mulut tokoh-tokoh Anda juga harus berfungsi dalam memunculkan tema cerita. Jika ternyata dialog tersebut tidak mampu mendukung tema, ambil langkah tegas dengan menghapusnya. Alur ---- Buat paragraf pembuka yang menarik dan cukup membuat pembaca penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Pastikan bahwa alur Anda lengkap, artinya harus ada pembukaan, pertengahan cerita dan penutup. Akan tetapi, Anda juga tidak perlu terlalu berlama-lama dalam membangun cerita, sehingga klimaks atau penyelesaian cerita hanya muncul dalam satu kalimat, dan membuat pembaca merasa terganggu dan bingung dalam artian negatif, bukannya terpesona. Jangan pula membuat "twist ending" (penutup yang tak terduga) yang dapat terbaca terlalu dini, usahakan supaya pembaca tetap menebak-nebak sampai saat-saat terakhir. Jika Anda membuat cerita yang bergerak cepat, misalnya cerita tentang kriminalitas, jagalah supaya paragraf dan kalimat-kalimat Anda tetap singkat. Ini adalah trik untuk mengatur kecepatan dan memperkental nuansa yang ingin Anda sajikan pada pembaca. Baca ulang ---------- Pembaca dapat dengan mudah terpengaruh oleh format yang tidak rapi, penggunaan tanda baca dan tata bahasa yang salah. Jangan biarkan semua itu mengganggu cerita Anda, selalu periksa dan periksa kembali. (t/ary) Bahan diterjemahkan dan diringkas dari sumber: ==> http://www.write101.com/shortstory.htm <><============================><>*<><=============================><> =#= CERPEN =#= Berikut ini kami sajikan cerita pendek yang kami ambil dari Situs CWC (Christian Writers` Club). Selamat Menyimak! KADO KEJUTAN ============= Tangannya membolak-balik undangan itu, namun pandangannya menerawang ke arah taman sekolah. Bibirnya yang agak memutih kering tanpa lipstik membentuk segaris senyum yang sulit ditafsirkan. Lalu, ia menunduk lagi, memandang-mandangi kartu hijau pupus itu. Gambarnya seorang gadis dengan rambut tergerai seperti yang biasa dijumpainya dalam komik-komik Jepang yang suka ia tiru goresannya. Namun, bukan itu yang menyita perhatiannya. Seperti teman-teman sekelasnya yang lain, Desi baru saja menerima kartu undangan ke pesta ulang tahun Fika. Tentu saja Desi gembira, karena sebagai anak baru di sekolah ini, ternyata ia tidak dilewatkan. Ia bahkan tak menduga kalau akan mendapatkan undangan juga, karena mereka berdua sebetulnya belum berteman dekat. Selain saat perkenalan dulu, baru beberapa kali mereka bertegur sapa singkat bila kebetulan berpapasan. Terus terang, Desilah yang enggan untuk mengenal Fika lebih jauh, justru setelah tahu sedikit tentang gadis berkacamata itu. Menurut info yang diperolehnya, Fika adalah satu-satunya anak di sekolah ini yang diantar-jemput naik mobil, dan juara kelas setiap kali penerimaan rapor. Kedua atribut itulah -- kaya dan pandai -- yang membuat Desi memilih menjaga jarak. Memang, sepanjang pengamatannya, Fika bukanlah orang yang sombong karena kelebihannya itu. Fika bahkan tergolong ramah, dan ia pun sempat satu kali ditawari ikut menumpang mobil. Kendatipun begitu, Desi merasa, ia mesti tahu diri. Karenanya, ia pun sempat agak tergeragap ketika menerima undangan itu tadi. Dan ia menjadi lebih kaget lagi saat melihat tanggal yang tercantum di sana: hari kelahiran mereka berdua ternyata persis sama! Fika akan merayakan ulang tahun keenam belas, sama seperti dirinya. Hanya saja... hh, sebuah keperihan membuatnya menggigit bibir. Matanya menyipit, lalu ia menyapu bibirnya dengan lidah. Tanpa sadar, tangannya meremas ujung kartu itu. *** Sekitar delapan bulan yang lalu, ayahnya terkena PHK. Ia ingat bagaimana ayahnya pulang dengan wajah kusut malam itu. Rumah mereka serasa dicekam kesenyapan mendadak. Setelah mandi, ayah meminta ibu, dia dan dua orang adiknya berkumpul di ruang tengah. "Kita tahu Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Ia turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan dalam segala sesuatu yang kita alami. Kalian turut berdoa, ya, agar Tuhan membukakan jalan terang bagi kita semua?" hibur ayahnya Ketika ayahnya mengucapkan "Amin", Desi mengusap air mata yang menggenangi pipinya. Namun, rupanya pencobaan itu belum segera berakhir. Di tengah kesibukan mencari pekerjaan baru, ayahnya jatuh sakit karena radang ginjal. Hampir sebulan ia mesti terbaring di rumah sakit. Selama beberapa waktu kemudian ia hanya tinggal di rumah, membantu istrinya menjaga kios. Singkatnya, ia lalu ditawari pekerjaan oleh salah seorang saudara. Namun, untuk itu mereka sekeluarga harus pindah ke Bantul, Yogyakarta. "Des, kau tidak apa-apa kalau kita harus kita pindah?" tanya ayahnya lembut. Desi hanya bisa menggigit bibir dan mengangguk. Dadanya sebenarnya begitu sesak dan berat. Ingatan bahwa dia harus meninggalkan teman- teman dekatnya di Jakarta dan hidup di sebuah kota kecil membuat mulutnya terbungkam. Rasanya ia ingin mengatakan tidak, namun ia juga tidak tahan lagi kalau harus terus-menerus melihat kedua orang tuanya gelisah. Bagaimanapun, ia mencoba menghibur diri, mereka pasti sudah memikirkan yang terbaik dalam mengambil keputusan ini. Begitulah, dua bulan lalu mereka sekeluarga pindah. *** "Bu, ternyata ada temanku yang hari ulang tahunnya persis denganku," kata Desi begitu tiba di kios di depan rumah - ya, ibunya tetap meneruskan usahanya itu di kota ini. "O ya?" sahut ibunya yang sedang menimbang gula pasir yang telah diwadahi dalam plastik-plastik satu kiloan. "Kata teman-teman pestanya bakal meriah. Pake `ngundang band segala. Dia anak salah satu orang kaya di kota ini." "Begitu." Pembicaraan mereka terputus karena ada pembeli yang datang. Desi melayaninya. "Aku makan dulu ya, Bu. Masak apa hari ini?" katanya setelah orang itu pergi. "Ada semur tuh." Desi mengambil tas sekolahnya dan beranjak. "Des," cetus ibunya saat ia sedang menutup pintu kios. "Kenapa, Bu?" "Bagaimana dengan ulang tahunmu? Kau juga mau mengundang teman- temanmu?" Desi nyengir dan mengangkat alisnya. Selama ini ia memang biasa merayakan ulang tahun dengan teman-teman dekatnya. Ibunya yang jago masak akan menyiapkan sendiri menu kesukaannya. Namun, kali ini, setelah kerepotan sekian bulan terakhir ini, rasanya.... "Nggak usahlah, Bu. Nanti dikira saingan sama temanku itu." "Ibu pikir kita nanti syukuran saja kecil-kecilan. Sekalian kita antar ke tetangga-tetangga. Kita sudah pindah dengan selamat, pekerjaan ayahmu membaik, usaha ibu juga mulai jalan. Tuhan mendengar doa kita, Des." "Terserah Ibu, deh. Aku sudah lapar nih." Desi bergegas menuju rumah, lalu masuk ke kamar untuk berganti baju dulu. Ketika membuka lemari pakaian, ia berbisik, "Tuhan, sekalipun nggak ada pesta, aku pengin ulang tahun kali ini benar-benar istimewa." *** Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Itu ayat hapalan yang diperolehnya dari saat teduh pagi ini. Ia pun menuliskannya di notes kecilnya. Ditenun. Desi termenung-menung membayangkan kata ini. Kalau benang ditenun jadi kain, ia pernah melihatnya di pameran pembangunan. Tapi, janin manusia ditenun dalam rahim sang ibu -- wah, kok puitis banget! Ia teringat ilustrasi perkembangan janin di buku biologi itu. Dari bintik kecil seperti koma, lalu membesar dan membesar, sampai punya mata, telinga, kaki, tangan. Kadang-kadang ia bertanya-tanya, bagaimana ya rasanya hamil itu. Pasti repot banget saat janinnya makin membesar. Katanya si bayi dalam rahim bisa menendang-nendang! Lalu, bagaimana pula sakitnya melahirkan? Ih, ia pernah nonton film yang ada adegan ibu melahirkan. Aduh, rasanya sengsara banget itu ibu! Namun, wajahnya jadi berseri-seri begitu bayinya lahir dan menangis keras-keras! "Bagaimana ya dulu waktu ibu mengandung dan melahirkan aku?" pikirnya. Tiba-tiba, secercah senyum membelah wajahnya. "Cihui, aku dapat ide!" *** Hari ulang tahunnya tiba. Pagi-pagi ia mengendap-endap ke dapur. Ibu sedang menyiapkan makan pagi. Pelan-pelan ia mendekati ibunya, merangkulnya dari belakang, dan mencium lehernya. "Ih, apa-apaan ini! Geli, ah!" seru ibunya kaget. "Selamat ulang tahun, Bu!" balasnya girang. "Ulang tahun apa? Kamu `kan yang ulang tahun? Nanti, syukurannya nanti!" "Aduh, Ibu! Memang aku yang ulang tahun. Tapi, aku mau ngucapin selamat pada Ibu. Selamat ulang tahun melahirkan aku!" Mulut ibunya ternganga. "Sini, Bu, aku ada sesuatu untuk Ibu." Desi menyeret ibunya ke meja makan. Di situ ada sebuah bingkisan terbungkus kertas kado berhias pita. "Ini untuk Ibu. Ibu yang sudah melahirkan aku, pantas mendapatkan hadiah ini!" "Apa ini, Des?" Ibunya meraba bingkisan itu dengan tangan gemetar. "Buka saja!" Tangan ibu masih gemetar ketika merobek kertas kado itu. Sesekali terhenti karena lengannya menyeka pelupuk matanya yang membasah. Kado itu berupa gambar berpigura. Sebuah gambar pensil goresan tangan Desi, memperlihatkan seorang ibu yang tengah menyusui bayinya. Di bagian bawahnya tertulis kutipan nyanyian pemazmur tadi. "Des!" Ibunya memeluknya erat-erat. Mengecup dahinya, pipinya, memeluknya lagi. Ibu dan anak itu bersama-sama tersedu-sedu. *** Hari itu hatinya begitu ringan. Ia merasa seperti kupu-kupu yang baru saja terkelupas dari kepompongnya: serba gembira menyambut hangatnya cahaya matahari yang akan membuat sayapnya mengering dan kokoh, siap mengepak, mencumbui bunga-bunga. Ia merasa, pesta yang diadakan Fika nanti adalah pestanya! *** Bahan diambil dari sumber: Judul Cerpen : Kado Kejutan Penulis : Arie Saptaji Nama Situs : Situs CWC (Christian Writers` Club) URL : http://www.ylsa.org/cwc/ <><============================><>*<><=============================><> =#= SEPUTAR "CHRISTIAN WRITERS` CLUB" (CWC) =#= 1. Tulisan Fiksi ---------------- Berikut ini beberapa judul cerita fiksi yang dapat Anda baca di Situs CWC: * Bayang Lain Oleh : spsinambela * Huta Ginjang Oleh : spsinambela * Michael Learns to Evangelize Oleh : pakdokter Selain yang sudah kami sebutkan di atas, masih ada kiriman cerita- cerita fiksi lain yang dapat Anda nikmati dengan berkunjung langsung ke Situs CWC. Nah, silakan membaca dan memberikan komentarnya. ==> http://www.ylsa.org/cwc/ Selain itu, bila Anda memiliki tulisan fiksi, jangan ragu-ragu untuk mengirimkannya ke Situs CWC untuk menjadi berkat bagi para pengunjung lain. 2. Tulisan Baru di CWC ---------------------- Berikut 15 judul tulisan baru di Situs CWC yang diposting oleh anggota dari tanggal 1 September - 17 Oktober 2005. Selamat menyimak dan bagi para anggota CWC, silakan membagikan berkat dengan memberikan komentar-komentar yang membangun kepada para penulisnya. * Mengajarkan Anak Untuk Membantu Orang Tua Oleh : Davida * Mengajar Anak Untuk Mengasihi Dirinya Oleh : Davida * Kesetiaan (Faithfulness) Oleh : Davida * Allah adalah Keluarga Oleh : gsm * Pelajaran dari SMS Berantai "GKI Ciledug" Oleh : Purnawan_Krist * Cermin Diri Oleh : lilia * Zona Nyaman Generasi Muda Kristen Oleh : sarapanpagi * Yesus dan Perempuan yang Berzinah Oleh : sarapanpagi * Korupsi Oleh : sarapanpagi * Yuukkk.. kita buruan `Lahir Baru` Oleh : chris * Dosa dan Pertobatan Oleh : chris * Sebuah Cerita... Oleh : iwan * Hikmah dari Penutupan Gereja di Jawa Barat Oleh : Purnawan_Krist * Bolehkah Saya Berdoa? Oleh : spsinambela * Doa Bapa Kami Oleh : Sulistio <><============================><>*<><=============================><> =#= SURAT ANDA =#= Dari: lilia nova <lilia_nova(at)> >Saya Lilia, yang barusan daftar anggota CWC. >Ini contoh tulisan saya dalam sebuah Buletin Mahasiswa Kristen >Mohon masukan sebagai suatu dorongan menghasilkan tulisan yang >berbobot. Tulisan ini dimasukan dalam rubrik "PERCIKAN". >Terima kasih sebelumnya. Tuhan memberkati Redaksi: Shallom Lilia, Tulisannya telah kami terima, terima kasih ya ... kami akan segera memasukkannya ke Situs CWC. Anda sendiri juga bisa langsung memposting sendiri tulisan Anda ke Situs CWC. Caranya, silakan Anda login terlebih dahulu kemudian mengirimkan tulisan tersebut pada menu "Kirim Tulisan" yang terletak di sebelah kanan Situs CWC. Nah, bagi para pembaca e-Penulis dan juga pengunjung Situs CWC silakan memberi masukan untuk tulisan Sdri. Lilia Nova. Kami tunggu komentar Anda di Situs CWC. <><============================><>*<><=============================><> Staf Redaksi : Ary, Hardhono, Puji, dan Endah Berlangganan : Kirim email ke <subscribe-i-kan-penulis(at)xc.org> Berhenti : Kirim email ke <unsubscribe-i-kan-penulis(at)xc.org> Kirim bahan : Kirim email ke <staf-penulis(at)sabda.org> Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ Situs CWC : http://www.ylsa.org/cwc/ <><============================><>*<><=============================><> Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Penulis 2005 YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati <><============================><>*<><=============================><>
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |