Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/11 |
|
e-Penulis edisi 11 (16-9-2005)
|
|
<><============================><>*<><=============================><> ><><>< e-Penulis ><><>< (Menulis untuk Melayani) Edisi 011/September/2005 <><============================><>*<><=============================><> MENULIS RESENSI <><============================><>*<><=============================><> =#= DAFTAR ISI =#= * Dari Redaksi : Pentingnya Peranan Sebuah Resensi * Artikel : Menulis Resensi * Tips : Langkah-langkah Meresensi Buku * Pojok Bahasa : Kesalahan Ejaan * Seputar CWC : 1. Diskusi Topik e-Penulis! 2. Tulisan Baru di CWC * Surat Anda : Inilah Salah Satu Bentuk Pelayanan yang Lebih Nyata <><============================><>*<><=============================><> =#= DARI REDAKSI =#= Salam Kasih dalam Kristus Yesus, Resensi atau ulasan buku adalah artikel kecil (beberapa paragraf) yang isinya berupa gambaran sekaligus evaluasi terhadap suatu buku. Sebuah resensi dapat menjadi informasi yang bermanfaat bahkan bisa menjadi dorongan awal bagi pembaca untuk akhirnya membaca seluruh isi buku tersebut. Itu sebabnya ulasan buku/resensi buku sering dipakai oleh para penerbit untuk menjadi ajang promosi dalam memasarkan buku mereka. Melihat pentingnya peranan sebuah resensi, maka persiapan dan pengetahuan yang cukup adalah syarat utama untuk dapat menulis sebuah resensi buku dengan baik. Sehubungan dengan hal di atas, edisi e-Penulis kali ini akan menolong Anda untuk mengetahui seluk beluk dan langkah-langkah dalam menulis sebuah resensi. Untuk itu silakan simak sajian Kolom Artikel dan Tips. Sedangkan Kolom Pojok Bahasa, Anda akan diajak untuk belajar tentang penggunaan tanda baca koma dalam kalimat yang seringkali masih digunakan secara tidak tepat karena adanya perbedaan konsepsi ejaan. Nah, harapan kami sajian Pojok Bahasa ini akan menolong Anda untuk semakin jeli dalam menggunakan tanda baca koma. Tidak lupa kami informasikan juga tulisan-tulisan baru yang telah diposting di Situs CWC. Terima kasih banyak untuk Anda-anda yang telah mengirimkan tulisannya. Kami percaya tulisan Anda dapat menjadi contoh dan berkat bagi pengunjung Situs CWC. Selamat menulis dan melayani! (Ary) Tim Redaksi <><============================><>*<><=============================><> =#= ARTIKEL =#= MENULIS RESENSI =============== Ulasan buku merupakan gambaran sekaligus evaluasi terhadap suatu buku. Sebuah ulasan harus berfokus pada tujuan, kandungan, dan otoritas buku. Pemindaian (Scanning) Halaman Awal Buku --------------------------------------- Sebelum mulai membaca, perhatikan hal-hal berikut: 1. Judul -- Apa yang tersirat dari judul buku itu? 2. Kata Pengantar -- Memberikan informasi penting tentang tujuan pengarang menulis buku tersebut dan membantu Anda menakar keberhasilan karyanya itu. 3. Daftar Isi -- Memberi tahu Anda tentang pengorganisasian buku tersebut yang akan membantu kita dalam melihat gagasan utama pengarang dan bagaimana alur pengembangannya secara kronologis, berdasarkan topik, dan sebagainya. Bacalah Isinya -------------- Catat kesan-kesan yang Anda dapatkan saat membaca buku yang akan Anda ulas, dan perhatikan bagian-bagian yang patut dikutip. Pertimbangkan juga pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Apa bidang kajian dan bagaimana buku itu bisa dikelompokkan ke dalamnya? (Jika perlu, gunakan sumber lain agar Anda lebih akrab dengan bidang kajian tersebut.) 2. Dari sudut pandang mana buku itu ditulis? 3. Bagaimana gaya penulisan si pengarang? Formal atau informal? Sesuaikah dengan target pembaca? Jika ini karya fiksi, teknik menulis apa yang dipakai pengarang? 4. Apakah konsepnya didefinisikan secara jelas? Bagaimana penulis mengembangkan gagasannya? Bidang apa yang tercakup/tidak tercakup di dalamnya? Kenapa demikian? Hal-hal seperti inilah yang akan membantu dalam membangun otoritas sebuah buku. 5. Jika buku tersebut adalah karya fiksi, buat catatan mengenai unsur-unsur seperti penokohan, plot, setting, dan bagaimana keterkaitan semua unsur tersebut dengan tema buku. Bagaimana cara pengarang menggambarkan tokoh-tokohnya? Bagaimana pengembangannya? Bagaimana struktur plotnya? 6. Seberapa akurat informasi dalam buku itu? Bandingkan dengan sumber lain, jika perlu. 7. Jika relevan, buat catatan mengenai format buku, tata letak, penjilidan, tipografi, dan lain-lain. Apakah ada peta, ilustrasi? Apakah gambar-gambar itu dapat membantu pemahaman pembaca? 8. Periksa halaman-halaman belakang. Apakah indeksnya akurat? Sumber apa yang dipergunakan? primer atau sekunder? Bagaimana pemanfaatannya? Catat jika ada kelalaian-kelalaian yang bisa mengganggu. 9. Terakhir, sejauh mana prestasi buku itu? Apakah masih diperlukan karya selanjutnya? Bandingkan buku itu dengan buku lain dari pengarang yang sama atau berbeda. (Gunakan daftar pustaka.) Rujukan kepada Sumber Tambahan ------------------------------ Berusahalah menemukan informasi lebih jauh tentang si pengarang; reputasi, kualifikasi, pengaruh, dan informasi apa pun yang relevan dengan buku yang sedang Anda ulas dan yang akan membantu dalam membangun otoritas si pengarang. Pengetahuan tentang periode kesusasteraan dan teori-teori kritik sastra juga sangat berguna bagi ulasan Anda. Mintalah saran mengenai sumber yang bisa Anda pergunakan kepada orang yang menguasai tema buku itu dan/atau pustakawan rujukan. Persiapkan Kerangka Tulisan --------------------------- Sekarang, cermatilah catatan Anda, berusahalah untuk menyatukan kesan-kesan Anda menjadi sebuah pernyataan atau tesis yang dapat menggambarkan tujuan dari ulasan yang sedang Anda buat. Kemudian, buat kerangka argumen yang mendukung tesis Anda. Argumen tersebut berguna untuk mengembangkan dan membuat supaya tesis Anda menjadi logis. Buat Draft Tulisan Resensi -------------------------- Amati kembali catatan Anda. Kemudian, dengan menggunakan kerangka tadi sebagai panduan sambil merujuk kepada catatan lain jika perlu, mulailah menulis. Ulasan buku Anda harus meliputi: 1. Informasi Awal -- Kutipan bibliografis lengkap dari buku tersebut, yaitu judul lengkap, nama penulis, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, edisi, jumlah halaman, tambahan khusus (peta, gambar/halaman berwarna, dan sebagainya), harga, dan ISBN. Contoh: Rory Maclean Under the Dragon Travels in a betrayed land London: Harper Collins, 1998 224 hh. ,50 0 00 257013 0 2. Pembukaan -- Berusahalah memikat perhatian pembaca dengan kalimat pembuka Anda. Pembukaan ini harus menyatakan tesis utama, dan menentukan nada ulasan Anda. 3. Pengembangan -- Kembangkan tesis Anda dengan menggunakan argumen pendukung sebagaimana yang tersusun pada kerangka tulisan Anda. Gunakan deskripsi, evaluasi, dan jika mungkin penjelasan tentang alasan pengarang menulis buku itu. Cantumkan kutipan untuk menggambarkan poin-poin penting atau sesuatu yang ganjil. 4. Kesimpulan -- Apabila tesis Anda telah dikemukakan dengan baik, suatu kesimpulan akan mengikuti dengan sendirinya. Kesimpulan ini dapat berisi pernyataan terakhir atau sekadar mengulang tesis Anda. Jangan mengedepankan hal baru di sini. Perbaiki Draft Anda ------------------- 1. Beri jeda waktu yang cukup sebelum Anda memeriksa ulang ulasan Anda, untuk memberi kesempatan bagi perspektif baru. 2. Dengan hati-hati bacalah naskah itu secara menyeluruh, periksa kejelasan dan pertalian antarbagian. 3. Perbaiki tata bahasa dan ejaan. 4. Cek kutipan dan ketepatan referensi catatan kaki. Sumber Rujukan -------------- - Drewry, John. Writing Book Reviews. Boston: The Writer, 1974. (REF PN98.B7D7 1974) - Literary Reviewing. Charlottesville: University Press of Virginia, 1987. (PN441.L487 191J7 - buku-buku Stauffer Library) - Meek, Gerry. How to Write a Book Review. UW Library Reference Service Aids 16. (T.t.: t.p., t.t.) - Teitelbaum, Harry. How to Write Book Reports. New York: Monarch Press, 1975. - Thomson, Ashley. "How to Review a Book". Canadian Library Journal (Desember 1991): 416-418. - Walford, A.J., peny. Reviews and Reviewing: A Guide. Phoenix, AZ: Oryx Press, 1986 Sumber: http://library.queensu.ca/inforef/bookreview/wri.htm ---- Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Quantum Writing -- Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis Judul Artikel : Menulis Resensi Editor : Hernowo Penerbit : MLC, Bandung, 2003 Halaman : 212 - 216 <><============================><>*<><=============================><> =#= TIPS =#= LANGKAH-LANGKAH MERESENSI BUKU ============================== Berikut ini adalah langkah-langkah praktis yang dapat Anda gunakan untuk membuat resensi sebuah buku. 1. Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi: a. Tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku. b. Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga. c. Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu. d. Penggolongan/bidang kajian buku itu: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya. 2. Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat. 3. Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan. 4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi. 5. Menentukan sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini: a. Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antar bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan dinamikanya. b. Isi pernyataan; bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, bagaimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas pemikirannya. c. Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata di dalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah. d. Aspek teknis; bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, dan kualitas cetakannya (apakah ada banyak salah cetak). Sebelum melakukan penilaian, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) dari resensi itu. Outline ini akan sangat membantu kita ketika menulis. 6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar- dasar dan kriteria-kriteria yang telah kita tentukan sebelumnya. Bahan dikutip dari sumber: Judul Buku : Dasar-dasar Meresensi Buku Penulis : DR. A.M. Slamet Soewandi Penerbit : PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1997 Halaman : 6 - 7 <><============================><>*<><=============================><> =#= POJOK BAHASA =#= KESALAHAN EJAAN =============== Di dalam kenyataan penggunaan bahasa masih banyak kesalahan bahasa yang disebabkan oleh kesalahan penerapan ejaan, terutama tanda baca. Penyebabnya, antara lain ialah adanya perbedaan konsepsi pengertian tanda baca di dalam ejaan sebelumnya yaitu tanda baca diartikan sebagai tanda bagaimana seharusnya membaca tulisan. Misalnya, tanda koma merupakan tempat perhentian sebentar (jeda) dan tanda tanya menandakan intonasi naik. Hal seperti itu sekarang tidak seluruhnya dapat dipertahankan. Misalnya, antara subjek dan predikat terdapat jeda dalam membaca, tetapi tidak digunakan tanda koma jika bukan tanda koma yang mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi. Perhatikan contoh (6) dan (7). Disitu terlihat bahwa intonasi kalimat tanya tidak semua harus naik. Intonasi kalimat tanya hanya akan naik jika kalimat itu tidak didahului oleh kata tanya (1-5). Namun, jika didahului kata tanya (apa, siapa, bagaimana, mengapa, dan kapan), maka intonasi kalimat tanya tersebut tidak naik (bahkan turun). Contoh: (1) Engkau sudah lulus? (2) Dia tidak ikut ujian? (3) Engkau akan bekerja? (4) Dia tidak mau bekerja? (5) Engkau akan menulis surat permohonan kerja? Bandingkan dengan kalimat tanya yang berikut: (1a) Apakah engkau sudah lulus? (2a) Siapa yang tidak ikut ujian? (3a) Bagaimana kalau engkau bekerja saja? (4a) Mengapa dia tidak mau bekerja? (5a) Kapan engkau akan menulis surat permohonan kerja? Di dalam konsep pengertian lama tanda baca berhubungan dengan bagaimana melisankan bahasa tulis, sedangkan dalam ejaan sekarang tanda baca berhubungan dengan bagaimana memahami tulisan (bagi pembaca) atau bagaimana memperjelas isi pikiran (bagi penulis) dalam ragam bahasa tulis. Jadi, bagi pembaca, tanda baca berfungsi untuk membantu pembaca dalam memahami jalan pemikiran penulis; sedangkan bagi penulis, tanda baca berfungsi untuk membantu menjelaskan jalan bagi penulis supaya tulisannya (karangannya) dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Misalnya, singkatan yang dipisahkan dengan tanda koma dari nama orang adalah singkatan gelar akademik, seperti Mustara S.H. Jika tidak dipakai tanda koma (Mustara S.H.) singkatan itu diartikan sebagai singkatan nama orang, misalnya, Mustara Hadi. Atau, bagian yang diapit tanda koma adalah keterangan tambahan. Misalnya, unsur `yang pernah menjuarai All England delapan kali` dan `mantan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup` dalam contoh berikut adalah keterangan tambahan (6) dan keterangan aposisi (7). (6) Rudi Hartono, yang pernah menjuarai All England delapan kali, menjadi pelatih PBSI. (7) Prof. Dr. Emil Salim, mantan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, mengatakan bahwa kita harus menjaga kelestarian alam. Berikut dikemukakan beberapa kesalahan bahasa yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan tanda baca, khususnya tanda koma. 1. Tanda Koma di antara Subjek dan Predikat ------------------------------------------- Ada kecenderungan penulis menggunakan tanda koma di antara subjek dan predikat kalimat jika nomina subjek mempunyai keterangan yang panjang. Penggunaan tanda koma itu tidak benar karena subjek tidak dipisahkan oleh tanda koma dari predikat, kecuali pasangan tanda koma yang mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi sebagaimana dikemukakan pada contoh (6) dan (7). Oleh karana itu, penggunaan tanda koma dalam contoh-contoh berikut tidak benar. (8) Mahasiswa yang akan mengikuti ujian negara, diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat. (9) Tanah bekas hak guna usaha yang tidak memenuhi persyaratan- persyaratan tersebut, akan ditetapkan kemudian pengaturannya. (10) Kesediaan negara itu untuk membeli gas alam cair (LNG) Indonesia sebesar dua juta ton setiap tahun, tentu merupakan suatu penambahan baru yang tidak sedikit artinya dalam penerimaan devisa negara. (11) Para wajib pajak uang dalam batas waktu yang telah ditentukan tidak mengembalikan surat pemberitahuan (SPT), akan dikenai sanksi yang berupa denda atau hukuman. Unsur kalimat yang mendahului tanda koma dalam keempat contoh itu adalah subjek, dan unsur kalimat yang mengiringi tanda koma itu (secara berturut-turut `diharapkan, merupakan, akan ditetapkan, dan akan dikenai`) adalah predikat. Oleh karena itu, penggunaan tanda koma itu tidak benar. Keempat kalimat itu dapat diperbaiki dengan menghilangkan tanda koma itu. 2. Tanda Koma di antara Keterangan dan Subjek --------------------------------------------- Selain subjek, keterangan kalimat yang panjang dan yang menempati posisi awal juga sering dipisahkan oleh tanda koma dari subjek kalimat. Padahal, meskipun panjang, keterangan itu bukan anak kalimat. Oleh karena itu, pemakaian tanda koma seperti itu juga tidak benar, seperti terlihat dalam contoh berikut. (12) Dalam suatu pernyataan singkat di kantornya, pengusaha itu membantah bekerjasama dengan penyelundup. (13) Dalam rangka peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI, kita akan mengadakan sayembara mengarang tingkat SMTA. (14) Untuk keperluan belanja sehari-hari, mereka masih bergantung kepada orangtuanya. (15) Dengan kemenangan yang gemilang itu, pemain andalan kita dapat memboyong piala kembali ke Tanah Air. Unsur kalimat yang mendahului tanda koma itu adalah keterangan yang bukan merupakan anak kalimat meskipun panjang. Oleh karena itu, tanda koma tersebut dihilangkan, kecuali jika penghilangan tanda koma itu akan menimbulkan ketidakjelasan batas antara keterangan dan subjek seperti dalam contoh berikut. (15) Dalam pemecahan masalah kenakalan anak kita memerlukan data dari berbagai pihak, antara lain dari pihak orangtua, sekolah, dan masyarakat tempat tinggalnya. Kalimat (15) itu dapat menimbulkan salah pengertian karena batas keterangan tidak diketahui secara pasti apakah (15a), (15b), atau (15c) sebagai berikut: (15a) Dalam pemecahan masalah kenakalan // anak kita ... K S (15b) Dalam pemecahan masalah kenakalan anak // kita ... K S (15c) Dalam pemecahan masalah kenakalan anak kita // ... Oleh karena itu, perlu digunakan tanda koma untuk membatasi unsur keterangan itu dari subjek (atau unsur kalimat yang berikutnya) seperti (15d) berikut. (15d) Dalam pemecahan masalah kenakalan anak, kita memerlukan data dari berbagai pihak, antara lain dari pihak orangtua, sekolah, dan masyarakat tempat tinggalnya. Tanda koma juga digunakan jika keterangan berupa anak kalimat, karena anak kalimat yang mendahului induk kalimat dipisahkan dengan tanda koma dari induk kalimat meskipun hanya berupa unsur yang pendek (16) dan (17). Dan, sekali lagi, tanda koma itu tidak digunakan untuk memisahkan keterangan dari subjek kalau keterangan itu bukan anak kalimat (18) dan (19) di bawah ini. 3. Tanda Koma di antara Predikat dan Objek ------------------------------------------ Objek yang berupa anak kalimat juga sering dipisahkan dengan tanda koma dari predikat. Pemakaian tanda koma seperti itu juga tidak benar karena obyek tidak dipisahkan dengan tanda koma dari predikat. Amatilah contoh berikut. (16) Tokoh pendidikan uang telah pensiun itu mengatakan, bahwa kegiatan anak remaja harus diarahkan pada pertumbuhan kreativitas. (17) Ibu tidak menceritakan, bagaimana si Kancil keluar dari sumur jebakan itu. (18) Mereka sedang meneliti, apakah sampah dapat dijadikan komoditas ekspor. (19) Kami belum mengetahui, kapan penelitian itu akan membuahkan hasil. Unsur kalimat yang mengiringi tanda koma itu, yang didahului oleh konjungsi ((16) `bahwa` dan kata tanya (17) `bagaimana` (70) `apakah`, keempat kalimat tanya itu dihilangkan, sebagaimana dikemukakan di atas di antara obyek dan predikat tidak digunakan tanda koma, kecuali tanda koma yang mengapit keterangan yang berupa anak kalimat (20-21) atau tanda koma yang memisahkan kutipan dari predikat induk kalimat (22-23). (20) Pejabat itu menegaskan, ketika menjawab pertanyaan wartawan, bahwa kenaikan harga sembilan bahan pokok akan ditekan serendah-rendahnya. (21) Seorang pedagang mengatakan, sambil melayani pelanggannya, bahwa naiknya harga barang-barang sudah dari agennya. (22) Pedagang yang lain mengatakan, "Kenaikan harga barang memang bukan dari kami." (23) Dia menjelaskan, "Sejak dua hari yang lalu pihak agen sudah menaikkan harga." Tanda koma dalam kedua contoh pertama (20-21) mengapit keterangan yang disisipkan di antara predikat dan obyek. Jadi, tanda koma dalam kedua kalimat itu bukan pemisah obyek dari predikat, melainkan sebagai pengapit anak kalimat keterangan. Oleh karena itu, pemakaian tanda koma itu benar. Di dalam kedua kalimat terakhir (22-23) tanda koma digunakan untuk memisahkan kutipan langsung dari induk kalimat. Penggunaan tanda koma itu juga benar. Penggunaan tanda koma tidak dibenarkan jika obyek kalimat itu bukan kutipan langsung, seperti dalam contoh berikut. (24) Tokoh tiga zaman itu menegaskan, perkembangan teknologi melaju terlalu cepat dalam dua dasawarsa terakhir ini. (25) Dokter itu mengatakan, perkawinan usia muda membawa akibat pada keturunan. Ada orang kaya yang beranggapan bahwa tanda koma itu sebagai pengganti konjungsi `bahwa` yang mengawali anak kalimat obyek. Namun, hal itu menimbulkan pertanyaan apakah anak kalimat itu merupakan kutipan langsung. Jika kutipan langsung, tentunya anak kalimat ditulis dengan diapit tanda petik (24a) dan (25a)di bawah ini. Jika bukan kutipan langsung, anak kalimat itu perlu diawali `bahwa` dan tanda koma dihilangkan (25b). Jadi, penggunaan tanda koma, sebagai pengganti konjungsi `bahwa`, dalam kedua contoh itu tidak benar, yang benar adalah yang berikut. (24a) Tokoh tiga zaman itu menegaskan, "Perkembangan teknologi melaju terlalu cepat dalam dua dasawarsa terakhir ini." (24b) Tokoh tiga zaman itu menegaskan bahwa perkembangan teknologi melaju terlalu cepat dalam dua dasawarsa terakhir ini. (25a) Dokter itu mengatakan, "Perkawinan usia muda membawa akibat pada keturunan." (25b) Dokter itu mengatakan bahwa perkawinan usia muda membawa akibat pada keturunan. Bahan dikutip dari sumber: Judul Buku : Berbahasa Indonesia dengan Benar Judul Artikel : Kesalahan Diksi Penulis : Dendy Sugono Penerbit : Puspa Swara, Jakarta, 2002 Halaman : 201 - 205 <><============================><>*<><=============================><> =#= SEPUTAR "CHRISTIAN WRITERS` CLUB" (CWC) =#= 1. Diskusi Topik e-Penulis! --------------------------- Selain menjadi sarana untuk menerbitkan tulisan para anggotanya, Situs CWC juga menyediakan fasilitas forum diskusi sebagai sarana berinteraksi antar anggota dengan topik seputar dunia penulisan. Forum diskusi di Situs CWC terbagi menjadi 3 kategori utama dan di dalam setiap kategori masih terdapat beberapa sub-kategori. Keempat kategori tersebut ialah: a. Publikasi e-Penulis Melalui kategori ini, Anda dapat mendiskusikan berbagai topik yang diangkat oleh redaksi e-Penulis, termasuk jika Anda memiliki pertanyaan atau masukan untuk e-Penulis. b. Ayo Menulis! Pada bagian ini, Anda dapat berdiskusi tentang berbagai hal seputar tulis-menulis, bagaimana cara menulis, cara mengirimkan artikel ke media massa, atau berbagai tips seputar kegiatan penulisan. c. Umum Nah, bagi Anda yang ingin mendiskusikan hal-hal di luar dunia tulis-menulis, silakan posting bahan diskusi Anda di kategori ini. Untuk dapat berdiskusi, Anda harus terlebih dahulu terdaftar dan login sebagai anggota Situs CWC. Jangan kuatir, proses pendaftarannya mudah, gratis, dan terbuka untuk siapa saja yang ingin berlatih menulis. OK, kami tunggu postingan Anda, anggota e-Penulis, di Forum Diskusi Situs CWC, di alamat: ==> http://www.ylsa.org/cwc/ 2. Tulisan Baru di CWC ---------------------- Berikut ini judul tulisan baru di Situs CWC yang telah diposting oleh para anggota selama bulan Agustus 2005. Selamat menyimak dan bagi para anggota CWC, silakan membagikan berkat dengan memberi komentar-komentar membangun untuk para penulisnya. * Bayang Lain Oleh : spsinambela * Belajar Dari Cat Oleh : Ina * Belajar Dari Bawang Oleh : Ina * Renungan Keluarga: Kegagalan Keluarga Nuh Oleh : gsm * Renungan Keluarga: Kegagalan Keluarga Adam Oleh : gsm * Renungan Keluarga: Bapa Sebagai Raja Oleh : gsm * Renungan Keluarga: Bapa Sebagai Nabi Oleh : gsm * Renungan Keluarga: Bapa Sebagai Imam Oleh : gsm * Renungan Keluarga: Keluarga dan Alkitab Oleh : gsm * Renungan Keluarga: Berkat Tertinggi Oleh : gsm * Catatan Pinggir Pembaca "The Da Vinci Code" Oleh : Purnawan_Krist * Ironis, Tragis ... Sampai Meringis Oleh : chris Untuk membaca, memberi tanggapan (khusus anggota), atau mengirimkan tulisan ke rekan Anda, silakan mengarahkan browser Anda ke: ==> http://www.ylsa.org/cwc/ <><============================><>*<><=============================><> =#= SURAT ANDA =#= Dari: tagor saragih <gorsakolabadis@> >Terima kasih.......Tuhan memberkati para staf >e-penulis. Inilah salah satu bentuk pelayanan yang >lebih nyata. Berbagi pengetahuan, informasi dll Semoga >saya lebih giat lagi membuat tulisan yang akan >memberikan manfaat kepada orang lain. Jadi paradigma >rekan saya (dulu) bahwa melayani dalam Tuhan itu >adalah mampu berbicara menyampaikan firman Tuhan >kepada orang lain yang menjadi seseorang/orang banyak >itu menjadi berubah. Ternyata melalui forward ini >orang sudah dan akan berubah, termasuk saya (cara, >gaya penulisannya) GBU e-Penulis Redaksi: Dear Tagor Saragih, Terima kasih untuk email Anda yang membuat kami semakin semangat melayani Tuhan melalui e-Penulis ini. Kami berharap e-Penulis dapat terus dipakai Tuhan untuk memberikan bekal keterampilan pembaca untuk melayani Tuhan di bidang tulis menulis. Kami juga ingin menyemangati Anda untuk terus menulis. Dan, jangan lupa dikirimkan ke kami untuk menjadi berkat bagi rekan-rekan yang lain. Tuhan memberkati! <><============================><>*<><=============================><> Staf Redaksi : Tesa, Krist, Hardhono, dan Puji Alamat Berlangganan: <subscribe-i-kan-penulis(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-penulis(at)xc.org> Alamat Kirim Bahan : <staf-penulis(at)sabda.org> Arsip e-Penulis : http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/ <><============================><>*<><=============================><> Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Penulis 2005 YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/ http://www.sabda.org/katalog/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati <><============================><>*<><=============================><>
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |