Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/102 |
|
e-Penulis edisi 102 (19-1-2012)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ Edisi 102/Januari 2012 Tema: Manfaat Menulis sebagai Terapi Psikologis (II) DAFTAR ISI DARI REDAKSI: MENULIS SEBAGAI TERAPI TIP MENULIS: TERAPI MENULIS TOKOH PENULIS: VIRGINIA WOOLF PENA MAYA: LITERATUR TEOLOGI DALAM BAHASA INDONESIA (LITINDO) STOP PRESS: PENDAFTARAN KELAS PESTA PASKAH 2012 DARI REDAKSI: MENULIS SEBAGAI TERAPI Apakah sahabat masih ingat sajian e-Penulis edisi 101 lalu? Redaksi berharap sahabat penulis bukan saja ingat, tetapi sudah benar-benar memahami salah satu manfaat menulis, yaitu sebagai terapi psikologis dan sudah mulai mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Nah, sekarang e-Penulis akan memberikan tip untuk terapi menulis yang pasti sangat bermanfaat untuk sahabat. Selain itu, baca juga kisah seorang penulis dunia, Virginia Woolf, seorang novelis yang karyanya ditelaah sebagai karya-karya bernilai sastra tinggi. Jangan lewatkan pula bagi sahabat yang mengalami kebingungan untuk mencari informasi buku-buku Teologi Reformed, kami menyajikan ulasan situs Litindo yang dapat membantu sahabat. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati. Pemimpin Redaksi e-Penulis, Santi Titik Lestari < santi(at)in-christ.net > < http://pelitaku.sabda.org > "Kamu akan bisa menemukan ceritamu sendiri ketika kamu sedang menulis." TIP MENULIS: TERAPI MENULIS Hal terbaik dalam penulisan jurnal adalah Anda tidak mungkin gagal! Tidak ada "aturan" dalam penulisan jurnal, hanya ada saran-saran: 1. Pilihlah sebuah buku catatan khusus untuk jurnal Anda. Bisa berupa lembaran-lembaran bergaris-garis ataupun lembaran-lembaran kosong, bisa berupa buku yang dijilid maupun lembaran-lembaran yang bisa dilepas. Pilih saja yang menurut Anda paling nyaman! 2. Menulislah sedikitnya selama 5 menit setiap hari. Akan tetapi, jangan menghukum diri Anda jika Anda melewatkan seminggu, sebulan, atau bahkan setahun (tanpa menulis)! 3. Ciptakan tempat yang nyaman dan pribadi untuk merancang kebiasaan menulis dalam suasana tenang tanpa gangguan! 4. Menulislah terus-menerus tanpa memerhatikan tata bahasa atau ejaan. Coretlah, gambarlah, tulislah dengan bebas. 5. Berterus teranglah, jelajahilah emosi-emosi terdalam Anda. 6. Menulislah untuk diri Anda, bukan untuk diterbitkan atau dibagikan kepada orang lain. 7. Jangan menghakimi diri Anda ataupun tulisan Anda. 8. Bersiaplah untuk emosional, namun selalu percaya bahwa jurnal ini akan membuat Anda merasa lebih baik. 9. Ceritakanlah kisah Anda -- apa pun itu! 10. Teruslah menulis. Hasil paling berharga dari penulisan jurnal adalah bukti topik dan pesan yang muncul sepanjang waktu. (t/Dicky) Diterjemahkan dari: Nama situs: writetohealth Alamat URL: http://www.writetohealth.com/journaling/ Judul asli artikel: Tips for a Healthy Journal Writing Experience Tanggal akses: 16 November 2011 TOKOH PENULIS: VIRGINIA WOOLF Virginia Woolf lahir pada tanggal 25 Januari 1882 dengan nama asli Adeline Virginia Stephen. Ia tumbuh dalam keluarga kelas atas pada akhir era Victorian. Ia merupakan perempuan yang cantik dan anggun. Ayahnya, Leslie Stephen, dan Ibunya Julia, merupakan pasangan yang sudah pernah menikah sebelumnya. Leslie memiliki anak bernama Laura, sementara Julia memunyai Gerard, Stella, dan George Duckworth. Ketika mereka menikah, lahirlah Vanessa, Tobby, Virginia, dan si bungsu Adrian. Masa kecil Virginia sudah diisi dengan bacaan-bacaan bermutu. Ini berkat bimbingan ayahnya yang memiliki perpustakaan pribadi yang begitu lengkap. Hingga tak jarang penulis-penulis terkemuka waktu itu kerap bertandang ke sana. Leslie Stephen pula yang mengajari Virginia tentang cara membaca untuk pemahaman yang mendalam. Inilah yang nantinya membuat Virginia dapat berpikir sangat kritis dan memiliki kemampuan seni menulis di atas rata-rata. Namun kisah tentang Virginia kerap ditulis dengan bahasa yang kelam. Mungkin karena kisah hidupnya sendiri sangatlah muram. Pada tahun 1895, Virginia melakukan usaha bunuh diri pertamanya -- mencoba melompat dari jendela, tak lama setelah ibunya meninggal. Selama 1905-1912, Virginia tinggal berpindah-pindah di kawasan Bloomsbury, London. Ia wanita terpandang dan seorang yang jenius. Di sini ia bertemu dengan Leonard Woolf, yang kemudian menikahinya pada tahun 1912. Leonard merupakan pria yang dapat memahami kepekaan perasaan Virginia dan hasratnya yang tinggi untuk berkarya. Virginia aktif menulis kritik anonim di Times Literary Supplements. Ia juga produktif menulis novel The Years, Voyage Out, Night and Day, Mrs Dalloway dan The Waves. Bahkan bersama suaminya, ia mendirikan penerbitan Hogarth Press. Tokoh-tokoh wanita dalam novelnya kerap memiliki hubungan emosional sesama wanita seperti Rachel dan Helen dalam "The Voyage Out", Katharine dan Mary dalam "Night and Day", Sally dan Clarisa dalam "Mrs. Dalloway", Lily dan Mrs. Ramsay dalam "To The Light House". Hal ini membuat banyak spekulasi bahwa Virginia memiliki kecenderungan menyukai sesama jenis. Tapi sebenarnya itu merupakan manifestasi dari penderitaan psikologisnya mengarungi bahtera perkawinan dan masa kecilnya yang kelam. Sampai ketika tahun 1936, Virginia kembali mencoba membunuh diri. Virginia Woolf pernah menulis, novel-novelnya sesungguhnya adalah persiapan kepada sastra sejati. Novel adalah kulit luar yang harus dikelupas. Hanya otobiografi yang sejatinya sastra. Itulah sebabnya, untuk mengetahui hal-hal tersembunyi, banyak penulis biografinya membaca ulang surat-surat serta catatan pribadinya, terutama Sketch of the Past, Otobiografi yang ditulis Virginia pada april 1939. Di situlah dia mengingat perasaan-perasaan masa kecilnya. Membeberkan sejarah keluarganya dari perspektifnya sendiri, termasuk sedikit hal-hal gelap yang sangat tabu di era Victorian. Virginia adalah pengagum Freud. Di tahun 1939, ia pernah bertemu dengan Freud yang telah renta. Ia sepakat akan analisis Freud tentang mimpi, halusinasi, tapi tak setuju bahwa seseorang harus diserahkan untuk dianalisis. Virginia berontak diposisikan sebagai pasien. Ia menjadi dokter bagi dirinya, menganalisis kecemasan-kecemasan dirinya sendiri melalui novel dan otobiografinya. Mengarungi dunia Virginia adalah menyelami sebuah sungai tanpa muara. Dalam lingkungan Bloomsbury, ia dikenal sebagai seorang perempuan cerdas, tangkas, hangat, pendengar yang baik. Seseorang yang juga tampil anggun, menawan di depan umum. Tapi, saat diserang, ia bisa berbalik seratus delapan puluh derajat. Sampai saat ini sosok Virginia masih dianggap penuh misteri, dan terus dicoba untuk dikuak dan dibeberkan. Namun karya-karyanya hingga saat ini terus dibaca banyak orang, bahkan ditelaah sebagai karya-karya dengan nilai sastra yang sangat tinggi. Diambil dari: Judul buku: 10 Kisah Hidup Penulis Dunia Judul artikel: Virginia Woolf Penyunting: Anton W.P. dan Yudhi Herwibowo Penerbit: KATTA, Solo 2005 Halaman: 98--100 PENA MAYA: LITERATUR TEOLOGI DALAM BAHASA INDONESIA (LITINDO) Literatur Teologi dalam Bahasa Indonesia yang sering disebut sebagai LITINDO, merupakan sebuah lembaga yang berfokus pada penulisan, penerjemahan, penerbitan, dan pemasaran buku-buku Teologi Reformed dalam bahasa Indonesia. Litindo lahir dari kerja sama gereja-gereja reformasi di Indonesia dengan Gereformeerde Kerken (vrijgemaakt) di Belanda. Tujuan dari dibentuknya Litindo ini adalah untuk membangun perpustakaan dasar buku-buku reformed dalam bahasa Indonesia yang bisa bermanfaat bagi para teolog, para penatua, dan kaum dalam gereja-gereja di Indonesia. Situs Litindo dibuat pada tahun 1992. Sampai sekarang, situs ini masih update dengan bahan-bahan berkualitas (publikasi) dan berita terbaru yang selalu disajikan dalam "Kolom Berita". Situs ini memberikan banyak bahan tentang reformed dan juga sejarah, seperti zaman para rasul dan era reformasi. Jika Anda tertarik dengan Teologi Reformed, maka situs ini akan benar-benar menjadi salah satu sumber informasi yang tepat untuk Anda. Selain memberikan bahan-bahan, banyak informasi buku-buku Teologi Reformed yang bisa Anda temukan melalui situs ini. Selamat berkunjung. (STL) ==> http://www.litindo.org/nl-litindo-home STOP PRESS: PENDAFTARAN KELAS PESTA PASKAH 2012 Apakah Anda ingin merayakan Paskah dengan lebih bermakna? Menjelang peringatan perayaan Paskah 2012, Yayasan Lembaga SABDA melalui PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) < http://pesta.org > membuka kelas khusus Paskah, yang akan mempelajari pokok-pokok penting tentang karya penebusan Kristus. Kami berharap melalui kelas diskusi ini peserta semakin memahami makna Paskah yang sejati, sehingga perayaannya tidak hanya sekadar tradisi saja. Kelas ini terbuka untuk orang Kristen awam yang rindu belajar lebih dalam mengenai makna Paskah. Kelas diskusi akan dimulai pada 22 Februari 2012. Segera daftarkan diri Anda sekarang juga dalam kelas PESTA Paskah 2012! Anda dapat menghubungi tim PESTA di alamat email: < kusuma(at)in-christ.net > untuk mendaftarkan diri dan memperoleh informasi yang lebih lengkap lagi mengenai kelas PESTA Paskah 2012 ini. Kontak: < penulis(at)sabda.org > Redaksi: Santi Titik Lestari, Yosua Yudo, dan Sri Setyawati (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org/ > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/penulis > Berlangganan: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |