ARTIKEL
Seputar Penulis Kristen
1. Penulis Kristen
Penulis Kristen telah menerima suatu tugas yang di luar kemampuan terbaiknya, dan ia telah mendedikasikan dirinya untuk menyelesaikan tugas itu. Tidak menjadi soal di tingkat mana ia bekerja, seorang penulis cepat menyadari bahwa ia bukanlah pencipta yang orisinil. Kata-kata yang digunakan dan pemikiran-pemikiran yang diungkapkannya selalu merupakan gema dari sesuatu yang di luar jangkauan imajinasinya yang lemah.
Namun, kata-kata kita menjadi penuh kekuatan kala kita merasuk ke dalam kehidupan orang lain. Kita menyentuh orang lain melalui cara berpikir mereka. Kita membangun jembatan yang menghubungkan kita dengan orang lain dan memungkinkan kita memasuki lingkup keinginan mereka lewat kata-kata tertulis, mengalami hal-hal yang mereka alami, bergembira bersama mereka, bahkan mungkin memberi instruksi kepada mereka. Selengkapnya »
2. Hati Seorang Penulis Kristen
Banyak penulis fiksi Kristen gagal menyadari pelayanan mereka sendiri. Namun, di antara halaman-halaman buku mereka, para pembaca menemukan semangat dan pengharapan. Mereka menemukan suatu alasan untuk tetap percaya bahwa doa mengubah segala sesuatu: suatu cahaya redup di dunia yang dari hari ke hari semakin gelap. Tanpa pengajaran dan pimpinan yang jelas tentang ajaran denominasional, benih itu ditanam. Dengan sedikit pemeliharaan di pihak pembaca, benih-benih itu dapat berkembang dan menjadi keyakinan pada Allah yang diperbarui, yang menghasilkan tindakan dan reaksi yang disertai dengan doa, serta sebuah penyegaran; sikap positif terhadap kehidupan.
Ayat lain menyatakan bahwa firman Allah tidak akan kembali kepada-Nya dengan "sia-sia", yang berarti kosong atau tidak terpenuhi. Setiap orang yang membaca halaman-halaman sebuah novel inspirasional, sebenarnya sedang menyerap kata-kata yang ditulis dalam inspirasi yang diberikan oleh Pencipta Semesta. Yang tersembunyi di balik halaman-halaman itu adalah apa yang dibutuhkan pembaca. Mungkin itu suatu pengingat untuk berdoa bagi segala situasi dalam hidupnya. Atau mungkin suatu sentuhan rohani untuk menjadi lebih familier dengan firman Tuhan. Siapakah yang tahu apa yang akan dibawa pembaca dari kata-kata dalam sebuah novel inspirasional? Selengkapnya »
3. Panggilan Para Penulis Kristen
Para penulis Kristen sangat menghargai kebaikan yang melekat pada ciptaan Allah, mengetahui konsekuensi dari kejatuhan manusia, menikmati harapan dari kebangkitan Kristus, dan siap untuk menyambut hari penebusan-Nya atas seluruh dunia. Mereka bisa mengombinasikan bakat dengan dorongan kuat untuk bercerita, dan bisa membuat dunia yang tampaknya sia-sia ini menjadi berarti. Karya mereka bisa memberi signifikansi kekal pada hal-hal duniawi dan memberi harapan dengan tidak pernah mengingkari kebenaran hidup yang kejam dan sulit ini -- akibat dosa. Dengan demikian, karya mereka sangat dihargai oleh budaya sastra kita.
Sebagai contoh, Dorothy Sayers mengambil sedikit unsur dari "novel detektif" dan mengubahnya untuk menggambarkan konflik antara dosa dan kebajikan Kristen. Donald Williams, dalam esainya Christian Poetics, Past and Present, menjelaskan bagaimana penyair bergumul dengan ketegangan antara iman Kristen dan warisan Teutonik. Selain itu, dalam The Divine Comedy, ia menciptakan gambaran-gambaran konkret yang secara alegoris menerangkan doktrin-doktrin Kristen. Selengkapnya »
4. Melayani Dia Melalui Pena
Sering kali, orang menyamakan penginjilan dengan pelayanan firman atau pelayanan mimbar. Ada juga yang mengidentikkannya dengan kunjungan langsung kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus, misalnya dengan mengirimkan misionaris. Namun, seberapa banyak orang yang bisa sepenuh waktu melayani Dia dalam jalur ini? Dibandingkan jumlah penduduk dunia yang milyaran ini, orang yang benar-benar bisa dan terbeban untuk itu masih belum mencukupi. Di samping itu, ada negara-negara atau daerah-daerah yang amat rawan bagi utusan Injil. Hamba-hamba Tuhan yang dikirim, banyak yang pulang hanya tinggal nama. Anda tentu sudah melihat film The Mission, bukan? Nah, di sinilah media tulis berperan. Media tulis bisa menjembatani atau mengisi kekosongan tersebut. Literatur Kristen yang sering juga disebut sebagai "utusan Injil tercetak" mempunyai beberapa kekuatan dan kelebihan. Selengkapnya »
5. Tujuan, Kebiasaan, dan Proses Menulis Seorang Penulis yang Melayani
Lukas berbicara kepada kita bahwa Yesus bertumbuh menjadi pria dewasa, yang berkembang secara mental, fisik, rohani, dan sosial (Lukas 2:52). Jadi, kerinduan saya dalam menulis adalah untuk mengajar serta mendorong pertumbuhan dan perubahan para pembaca. Saya selalu memperhatikan pertumbuhan pembaca ketika saya menulis -- saya dapat membangkitkan semangat dengan menggunakan firman Tuhan dan mengizinkan Roh Kudus bekerja melalui ayat-ayat firman Tuhan. Saya dapat menambah wawasan dengan mengajarkan kebenaran lama dengan cara yang baru, untuk menangkap imajinasi seseorang terhadap Tuhan dan membangun pandangan yang alkitabiah. Saya dapat menyentuh hati seseorang dengan menceritakan kisah-kisah saya secara sederhana dan autentik sehingga pembaca dapat mengerti dan memahami pesan saya. Saya dapat memengaruhi kehendak dengan memberikan pilihan-pilihan yang merefleksikan pandangan dan prioritas Tuhan. Selengkapnya »
Audio Proses Menulis
|