Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/206

e-Leadership edisi 206 (21-11-2017)

Mengenal dan Mengelola Potensi (I)

Mengenal dan Mengelola Potensi (I) -- Edisi 206/November 2017
 
Mengenal dan Mengelola Potensi (I)
Edisi 206, 21 November 2017
 
e-Leadership

Salam kasih,

Setiap pemimpin Kristen pasti akan sangat senang dan bangga jika orang-orang yang dipimpinnya memiliki berbagai potensi yang bisa mendukung pelayanan. Namun, di sisi lain, pemimpin Kristen perlu mengambil keputusan dan menetapkan cara bagaimana mereka bisa mengenal dan mengelola potensi orang-orang yang dipimpinnya. Melalui artikel ini, kita akan belajar dari satu model kepemimpinan di gereja Saddleback yang berhasil mengelola potensi jemaatnya sehingga dapat mendukung gereja dan pelayanan dengan lebih maksimal. Selain itu, bahan inspirasi di bawah ini juga akan memperkaya wawasan kita bahwa respons kita terhadap setiap peristiwa bisa menolong kita mengenali potensi kita. Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati.

Santi T.

Pemimpin Redaksi e-Leadership,
Santi T.

 
"Sebab, Aku telah memberikan contoh kepadamu supaya kamu juga melakukan seperti yang Aku lakukan kepadamu." (Yohanes 13:15, AYT)
 

ARTIKEL Melepaskan Potensi Kreatif Anda

Napoleon pernah menunjuk peta China dan berkata, "Ada raksasa yang sedang tidur. Jika bangun, akan menjadi tidak terbendung." Hari ini, gereja Amerika adalah raksasa yang sedang tidur. Setiap hari Minggu, bangku gereja dipenuhi dengan anggota yang tidak melakukan apa-apa dengan iman mereka, kecuali "menyimpan" imannya.

Gambar: Gereja

Penunjukan anggota "aktif" di kebanyakan gereja hanya berarti mereka hadir secara teratur dan mendukung gereja secara finansial. Tidak banyak lagi yang diharapkan. Namun, Tuhan memiliki harapan yang jauh lebih besar bagi setiap orang Kristen. Dia mengharapkan setiap orang Kristen menggunakan karunia dan bakat mereka dalam pelayanan. Jika kita dapat bangun dan melepaskan bakat yang besar, sumber daya, kreativitas dan energi yang ditemukan di gereja lokal yang khas, kekristenan akan meledak dengan pertumbuhan pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Saya percaya bahwa kebutuhan terbesar di gereja-gereja Injili adalah pembebasan anggota untuk pelayanan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi seorang pendeta adalah posisi gereja sebagai tempat kreatif yang membutuhkan ekspresi segala macam bakat dan kemampuan, bukan hanya penyanyi, penyambut tamu, dan guru sekolah minggu. Dan, salah satu alasan mengapa antusiasme begitu rendah di banyak gereja adalah karena kreativitas tidak didorong. Ide-ide besar dikecewakan dengan "Kami sudah mencoba itu sebelumnya".

Saya sangat ragu-ragu untuk memberi tahu orang-orang sebuah ide pelayanan tidak akan berhasil. Saya suka diberi kejutan. Ketika seseorang datang kepada saya dengan ide pelayanan, saya mencoba untuk selalu membuat respons awal saya, "Mengapa tidak?" Saya mungkin telah melihat ide tersebut gagal tiga kali sebelumnya, tetapi saya tidak akan menjadi penghancur mimpi. Orang ini mungkin saja adalah orang yang tepat untuk melakukannya.

Kadang-kadang, seseorang akan memiliki ide bagus untuk pelayanan, tetapi secara pribadi tidak memiliki keterampilan kepemimpinan untuk mengusahakannya. Dalam hal ini, penting untuk berdoa bahwa Tuhan akan membangkitkan seorang pemimpin yang dapat mengambil bola dan menjalankannya. Namun, jika Anda menghabiskan seluruh waktu Anda memberi tahu orang apa yang tidak akan berhasil, mereka akhirnya akan berhenti berusaha sama sekali.

Gambar: Estafet

Kunci untuk melepaskan bakat, sumber daya, kreativitas, dan energi dari orang-orang Anda adalah mendelegasikan wewenang dengan tanggung jawab. Orang menanggapi tanggung jawab. Mereka berkembang dan bertumbuh ketika Anda memercayai mereka. Ketika Anda memberi wewenang dengan tanggung jawab, Anda akan kagum pada kreativitas orang-orang Anda. Di sisi lain, jika Anda memperlakukan orang seperti bayi yang tidak kompeten, Anda harus memakaikan popok dan memberi mereka makan sepanjang sisa hidup Anda. Orang-orang hanya selalu sekreatif struktur yang memungkinkan mereka untuk menjadi demikian.

Orang ingin memberikan kontribusi dengan kehidupan mereka. Mereka ingin hidup mereka diperhitungkan. Mereka ingin merasa bahwa mereka penting. Ketika Anda dapat menunjukkan kepada orang-orang bahwa mereka dapat membuat perbedaan dengan karunia dan bakat mereka dengan bergabung di gereja Anda, mereka akan ingin terlibat. Jika Anda memberikan tanggung jawab kepada anggota, mereka akan menanggapinya.

Untuk mengeluarkan yang terbaik dalam diri seseorang, Anda harus memberi mereka tantangan dan -- ketika mereka berhasil -- beri mereka pujian. Anda juga harus memberi mereka kebebasan untuk membuat kesalahan. Itu berarti Anda harus berhenti memonopoli semua kesalahan untuk diri sendiri dan biarkan orang lain membuat beberapa kesalahan! Bagaimana Anda menjadi begitu berpengalaman? Anda belajar dengan membuat kesalahan.

Untuk mengeluarkan yang terbaik dalam diri orang, juga sangat penting untuk memberi mereka kontrol.

Setiap gereja akhirnya harus memutuskan apakah akan terstruktur untuk kontrol atau terstruktur untuk pertumbuhan supaya gereja bertumbuh, baik pendeta maupun orang-orang harus melepaskan kontrol. Orang-orang harus menyerahkan kendali kepemimpinan, dan pendeta harus menyerahkan kontrol dari pelayanan. Jika tidak, Anda membuat hambatan untuk pertumbuhan.

Hal ini terutama berlaku setelah gereja bertumbuh melampaui sekitar 500 orang karena kemudian tidak ada orang atau majelis yang dapat mengetahui segala sesuatu yang terjadi di gereja. Saya belum tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di Saddleback selama bertahun-tahun. Saya tidak perlu tahu tentang itu semua!

Anda mungkin bertanya, "Lalu, bagaimana Anda mengontrolnya?" Jawabannya adalah saya tidak melakukannya! Bukan tugas saya untuk mengontrol gereja. Tugas saya adalah memimpin gereja. Ada perbedaan yang sangat besar antara memimpin dan mengontrol. Pendeta dan staf kami bertanggung jawab untuk menjaga gereja tetap memiliki doktrin yang baik dan menuju ke arah yang benar, tetapi sebagian besar keputusan sehari-hari dibuat oleh orang-orang yang benar-benar melakukan pelayanan gereja. Di setiap pelayanan awam ditempatkan penghubung staf, tetapi sebanyak mungkin staf kami tetap tidak ikut campur dalam proses pengambilan keputusan di masing-masing pelayanan.

Ketika Saddleback baru berumur beberapa tahun, saya menyadari bahwa diri saya kehabisan energi. Gereja telah berkembang menjadi beberapa ratus orang dan saya masih berusaha untuk melakukan sendiri sebagian besar pelayanan. Saya benar-benar membantu dengan setiap pekerjaan di gereja. Saya menyimpan semua peralatan kami -- boks, kursi, dll. -- di garasi saya. Setiap Minggu pagi, saya akan meminjam truk untuk mengangkut peralatan itu ke sekolah yang kami sewa. Saya mencetak buletin. Saya menyapu auditorium sekolah. Saya mengisi kamar mandi dengan kertas toilet. Saya mengatur sound system. Saya membersihkan setelah orang lain pulang. Saya melakukan semua konseling, pembaptisan, pernikahan, pemakaman, dan sebagian besar kunjungan ke rumah sakit. Saya kelelahan secara fisik dan emosional.

Gambar: Berkhotbah

Pada layanan pertengahan minggu, saya mengaku kepada jemaat bahwa saya kehabisan energi dan bahwa saya tidak bisa terus berusaha memenuhi semua kebutuhan mereka sendirian. Akan tetapi, saya melanjutkan dengan mengatakan bahwa Allah tidak mengharapkan saya untuk melakukan semua pelayanan. Alkitab sangat jelas mengatakan bahwa pekerjaan pendeta adalah untuk membekali anggota untuk pelayanan mereka (Efesus 4:11-12). Jadi, saya berkata, "Saya akan membuat kesepakatan. Jika Anda setuju untuk melakukan pelayanan gereja ini, saya akan pastikan Anda makan dengan baik!" Orang-orang menyukai kesepakatan, dan malam itu kami menandatangani perjanjian itu. Semenjak hari itu dan seterusnya, mereka akan melakukan pelayanan dan saya akan memberi mereka makanan rohani dan memimpin mereka. Ketika kami membuat keputusan ini, Saddleback meledak dengan pertumbuhan.

Jika Anda ingin gereja Anda menjadi tempat segala macam bakat dan kemampuan disajikan dalam cara yang kreatif yang menarik banyak orang kepada Kristus, Anda harus melepaskan kontrol dan memberi kepercayaan kepada orang-orang dengan pelayanan. Begitu banyak pendeta yang sangat takut dengan api besar yang menghancurkan sehingga mereka menghabiskan waktu mereka untuk memadamkan setiap api unggun kecil yang akan menghangatkan gereja! (t/Jing-Jing)

Audio: Melepaskan Potensi Kreatif

Diambil dari:
Nama situs : Pastors.com Community
Alamat situs : http://pastors.com/how-to-unleash-the-creative-potential-of-your-church/
Judul asli artikel : How to Unleash the Creative Potential of Your Church
Penulis : Pastor Rick Warren
Tanggal akses : 16 September 2016
 

KUTIPAN

"Setiap orang bisa menjadikan dunia ini lebih baik, dengan membuat kemuliaan Kristus bersinar melalui kita." — Santapan Rohani
 

INSPIRASI Tetap Maju!

Gambar: Wilma Rudolph

Wilma Rudolph semenjak kecil menderita karena campak, cacar air, gondok, radang paru-paru, dan bahkan polio. Akibat polio, kakinya menjadi sangat lemah dan bentuknya berubah. Dokter mengatakan bahwa ia tidak akan pernah bisa berjalan lagi. Wilma Rudolph kemudian tercatat sebagai peraih 3 medali emas olimpiade 1960 dalam perlombaan lari.

Kita semua, siapa pun Anda, pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Kadang-kadang, kekurangan tersebut terlihat lebih mendominasi dibandingkan kelebihan yang kita miliki. Beberapa orang begitu mudahnya terkena penyakit. Beberapa orang yang lain begitu sulitnya mengatur keuangan mereka. Beberapa orang yang lain sulit untuk berkomunikasi dan membangun sebuah relasi, dan masih banyak lagi. Dari orang-orang tersebut, banyak yang menganggap kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi sebagai sebuah nasib buruk atau takdir. Namun, beberapa dari mereka justru menghadapi rintangan-rintangan sangat besar dalam hidupnya dan bahkan masih berjuang untuk meraih sesuatu hal yang mereka impikan. Mereka bangkit di atas kekurangan mereka dan tidak membiarkan kekurangan mereka tersebut membatasi mereka untuk maju.

Semua itu adalah pilihan Anda, marah karena menganggap nasib/takdir Anda sial atau bersyukur dan menghadapi hidup dengan perjuangan. Pepatah mengatakan takdir dan nasib bisa diubah jika seseorang menginginkannya. Dengan hati yang bersih, segala hal buruk akan terhindar, dan hal yang baik berupa rezeki dan kemudahan akan datang dengan sendirinya. Jadi sekarang, tidak ada pilihan lain selain mengubah pola pikir dan pola hidup, mengembangkan setiap potensi. Berhentilah marah terhadap dirimu, Tuhan, dan orang lain. Bangkitlah bersama Tuhan dan lakukan perkara besar.

"Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan." (Mazmur 37:8)
Diambil dari:
Judul buku : Hikmat
Judul asli artikel : Tetap Maju!!!
Penulis : Yoga
Penerbit : Neo Production
Halaman : 22
 
Stop Press! Berbagi Berkat dan Bersaksi Melalui Publikasi KISAH

Publikasi KISAH

Dapatkan kesaksian yang dapat membangun dan memperkuat iman Anda di dalam Kristus, dengan cara berlangganan publikasi KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah). Caranya sangat mudah. Segera kirimkan email Anda ke < subscribe-i-kan-kisah@hub.xc.org >. Anda akan mendapatkan publikasi KISAH secara gratis melalui mailbox Anda setiap Rabu minggu pertama.

Kami juga mengundang Anda untuk berpartisipasi dengan cara mengirimkan kesaksian Anda ke < kisah@sabda.org >, sehingga Anda pun dapat menjadi berkat untuk orang lain. Kiriman bahan Anda akan kami publikasikan dengan menyesuaikan jadwal serta kategori yang sudah ada.

Untuk membaca kesaksian-kesaksian lainnya, silakan berkunjung ke: < http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/arsip/ > dan < http://kesaksian.sabda.org/ >

Jangan lewatkan kesempatan untuk berelasi dan berbagi kesaksian melalui jejaring sosial di Facebook KISAH dan Twitter KISAH

Selamat bergabung!

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Leadership.
leadership@sabda.org
e-Leadership
@sabdaleadership
Redaksi: Santi T., Aji, dan Ariel
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2017 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org