Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/9

e-Leadership edisi 9 (11-9-2006)

Aspek Kepemimpinan: Menetapkan Tujuan


                         Edisi September 2006
==================================**==================================
                     Milis Publikasi e-LEADERSHIP
                                 ****
             Topik: Aspek Kepemimpinan: Menetapkan Tujuan
==================================**==================================

  MENU SAJI

  EDITORIAL         : Kunci Pertama Suatu Kepemimpinan
  ARTIKEL           : Pentingnya Menetapkan Tujuan
  TIPS KEPEMIMPINAN : SMART
  INSPIRASI         : Tujuan Hidup Pemimpin
  JELAJAH           : Situs Xenos Leadership
  DARI HATI KE HATI : Bimbingan Kepemimpinan
  STOP PRESS        : Edisi Perdana Bio-Kristi

==================================**==================================
EDITORIAL

                -*-KUNCI PERTAMA SUATU KEPEMIMPINAN-*-

  Salam kasih,

  Tujuan sangat diperlukan bagi setiap pemimpin agar ia tetap fokus
  dengan apa yang ia kerjakan. Dengan adanya tujuan, ia tahu betul apa
  yang ingin ia capai, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
  Untuk mulai melangkah dalam menetapkan tujuan, ada beberapa hal yang
  perlu diketahui oleh seorang pemimpin. Mulai dari kriteria tujuan
  yang efektif, nilai positif dari penetapan tujuan, manfaat penetapan
  tujuan, hingga kendala yang dihadapi dalam usaha penetapan tujuan.

  Topik menetapkan tujuan yang kami ketengahkan kali ini merupakan
  awal dari beberapa aspek kepemimpinan lain yang menjadi bahasan kami
  hingga beberapa bulan mendatang. Diharapkan, apa yang kami sajikan
  ini dapat menjadi panutan dan panduan bagi Anda untuk mengetahui apa
  saja yang diperlukan, dan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang
  pemimpin yang baik. Besar kecilnya kelompok tidak mempengaruhi
  kualitas suatu kepemimpinan, karena itu artikel ini ditujukan bagi
  semua pemimpin, baik yang memimpin jutaan maupun sekelompok kecil
  orang.

  Staf Redaksi e-Leadership,
  Lanny

            "Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan
    aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul." (1Kor. 9:26)
           < http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Korintus+9:26 >

==================================**==================================

    KEPEMIMPINAN ADALAH MENGERAHKAN ORANG LAIN MENUJU SATU TUJUAN
                   YANG DIPERJUANGKAN BERSAMA-SAMA
                OLEH PEMIMPIN DAN PENGIKUT-PENGIKUTNYA
                            (Garry Wills)

==================================**==================================
ARTIKEL

                 -*- PENTINGNYA MENETAPKAN TUJUAN -*-

  Dasar dari semua kepemimpinan adalah kepemilikan visi. Dan untuk
  melangkah dalam visi tersebut, sebuah komitmen amat dibutuhkan.
  Komitmen ini disebut misi. Namun ketika dalam pencapaiannya muncul
  masalah, dibuatlah serangkaian tindakan yang spesifik untuk
  menyelesaikan misi itu. Tindakan inilah yang disebut tujuan. Oleh
  karena itu, seorang pemimpin yang tidak memiliki tujuan sama seperti
  sebuah kapal yang tak bernakhoda.

  Agar efektif, seorang pemimpin harus menegaskan fokus misinya secara
  berkala melalui penetapan tujuan yang efektif. Semakin jelas tujuan
  yang dimiliki, semakin tajam fokusnya, demikian sebaliknya.
  Penetapan tujuan yang efektif menjadikan visi semakin terfokus
  karena menjelaskan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai
  visi tersebut.

  Visi memang penting, namun visi itu tidak akan terwujud bila tujuan
  suatu program tidak terencana dan dilaksanakan dengan benar. Sebuah
  visi akan tetap sama dalam jangka waktu yang lama, sedangkan sebuah
  misi akan menyesuaikan dengan visi. Namun, suatu tujuan harus
  ditinjau secara berkala agar seorang pemimpin dapat menyesuaikannya
  dengan situasi yang terus berubah.

  Ketika menetapkan tujuan, kita menuliskan langkah-langkah yang
  diperlukan untuk menyempurnakan visi kita. Agar tujuan yang
  ditetapkan efektif, seorang pemimpin perlu memahami karakteristik
  tujuan yang baik. Karakteristik ini tertuang dalam prinsip SMART
  (dijelaskan lebih rinci pada kolom Tips pada edisi kali ini--red).

  Prinsip Tujuan
  --------------
  Selain SMART, ada juga beberapa prinsip yang berguna untuk
  menjadikan tujuan efektif.

  1. Tentukan tujuan Anda sendiri, dan jangan mengharapkan bantuan
     dari siapa pun atau apa pun.
     Ada banyak rumah sakit, gereja, organisasi Kristen, dan
     universitas yang bertujuan untuk mendapatkan dana dari orang-
     orang kaya. Bila sang dermawan meninggal, mereka akan goncang dan
     hancur. Tujuan kita seharusnya berdasar pada hal-hal yang kita
     kendalikan. Namun, ini menjadi masalah khusus bagi organisasi
     Kristen dan organisasi nirlaba yang bergantung pada bantuan
     donatur. Dalam hal ini, kehebatan sang pemimpin akan terbukti
     lewat termotivasinya orang-orang untuk melayani.

  2. Izinkan pemikiran Anda berkembang.
     Jangan membatasi Tuhan atau hal-hal luar biasa yang Ia sediakan
     untuk kita dengan membiarkan pengalaman kita terdahulu atau
     penelitian tentang kinerja orang lain melumpuhkan visi kita.
     Seorang pengabar Injil, D.L. Moody, sekali waktu bertanya pada
     sekelompok jemaatnya, "Siapa yang percaya bahwa Tuhan mampu
     membuat gedung ini penuh dengan jiwa-jiwa?" Semua mengangkat
     tangan. Ia melanjutkan pertanyaannya, "Siapa yang percaya Tuhan
     akan memenuhi kursi di aula ini dengan jiwa-jiwa?" Kurang dari
     tiga puluh orang yang mengangkat tangan. Ia kemudian
     menyimpulkan, "Tidak membutuhkan iman yang besar untuk mengatakan
     bahwa Tuhan sanggup. Namun, dibutuhkan iman yang sangat besar
     untuk mengatakan Tuhan akan melakukannya." Izinkan pemikiran Anda
     berkembang supaya dari tujuan yang Anda miliki, dapat tercermin
     kerinduan untuk melakukan yang terbaik untuk Tuhan.

  3. Tuliskan tujuan Anda secara terperinci.
     Lord Bacon bahkan berkata, "Menulis membuat seorang menjadi
     sempurna." Dengan menulis, apa yang ada dalam pikiran kita akan
     terpatri dan gagasan yang kita miliki menjadi spesifik.

  4. Nyatakan tujuan Anda dengan positif.
     Jika kita mengatakan bahwa tujuan kita adalah "agar saya tidak
     suka menunda-nunda lagi", itu tidaklah efektif. Tujuan perlu
     motivasi agar melakukan apa yang kita mau, ingin menjadi seperti
     apa kita. Bagaimana kita akan memvisualisasikan "tidak akan
     menunda-nunda lagi" itu?

  5. Pastikan bahwa tujuan Anda meliputi perubahan karakter.
     Kita tidak bisa mengharapkan berat badan kita akan turun, bila
     kebiasaan yang kita miliki adalah menyantap banyak lemak dan gula
     sepanjang hari. Kita harus menetapkan tujuan untuk berubah dan
     mengembangkan karakter apa pun yang kurang dalam diri kita.
     Perubahan dalam diri merupakan faktor penting dalam penetapan
     tujuan.

  6. Jadikan tujuan Anda sebagai tujuan pribadi.
     Dalam menetapkan tujuan pribadi, diperlukan karakter yang kuat,
     terutama bila tujuannya berbeda dengan norma masyarakat. Adalah
     hal yang mustahil bila kita harus memimpin dengan tujuan yang
     dibebankan oleh orang lain pada kita. Dalam suatu organisasi,
     tiap orang menetapkan tujuannya sendiri. Seorang manajer bisa
     memandu bawahannya yang akan menetapkan tujuannya sendiri dalam
     organisasi tersebut karena bagaimanapun tujuan pribadi hendaknya
     tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. Tujuan pribadi
     penting karena dengan begitu anggota akan punya kecenderungan
     memenuhi tujuan pribadinya itu dan tidak menyalahkan orang lain
     bila tujuannya tidak tercapai.

  Permasalahan dalam Menetapkan Tujuan
  ------------------------------------
  Saat menetapkan tujuan, kita juga harus menetapkan prioritas.
  Sering kali dua tujuan yang ingin dicapai justru menyebabkan
  konflik. Misalnya, membeli rumah baru atau membiayai kuliah anak.
  Prioritaskan nilai kita untuk menentukan manakah yang lebih penting.

  Terkadang, waktu dapat menyelesaikan konflik. Pada tahun 1912, ayah
  saya melarikan diri dari penyiksaan di Timur Tengah dan tiba di
  Amerika Serikat ketika berusia 15 tahun. Saat berusia 20 tahun, dia
  ingin keluar dari sekolah dan mempersiapkan pelayanannya. Ibunya
  lalu berkata, "Kamu adalah satu-satunya orang Kristen di keluarga
  ini. Kakak laki-lakimu hidup terhilang dari Tuhan. Bagaimana bisa
  kamu pergi belajar tentang bagaimana membawa orang pada Kristus
  sedangkan kakakmu sendiri kamu abaikan?"

  Mengingat keluarga ini berasal dari tradisi yang kuno, sedang sang
  ayah sudah meninggal, jadi pendapat seorang ibu adalah keputusan
  yang harus dituruti. Maka tidak ada jalan lain bagi ayah saya selain
  mengikuti nasihat ibunya. Ia pun memutuskan untuk menunda sekolahnya
  selama tiga tahun. Dan pada selang waktu itu, kakak laki-laki dan
  iparnya laki-laki datang kepada Tuhan.

  Konflik dalam tujuan juga dapat terjadi karena adanya tujuan yang
  berbeda-beda dari orang yang terlibat dalam pencapaian visi.
  Misalnya, visi kita adalah mendirikan sebuah universitas Kristen
  untuk mendidik orang-orang muda. Anggota staf lainnya mungkin
  memiliki visi yang sama, tapi tujuan pribadi yang berkaitan dengan
  perngembangan profesi atau pembagian saham akan menganggu
  tercapainya tujuan mendirikan universitas tersebut. Dalam hal ini,
  tugas sang pemimpinlah untuk menyelesaikannya.

  Manfaat Penetapan Tujuan
  ------------------------
  Tanpa penetapan tujuan, pencapaian visi hanyalah sebuah impian.
  Selain terpenuhinya visi, yang merupakan manfaat utama, ada juga
  beberapa hal yang akan didapat bila kita menetapkan tujuan dengan
  baik.

  1. Tujuan mempermudah proses pengambilan keputusan.
     Bila keputusan yang dibuat mendukung tujuan yang dimiliki sang
     pemimpin, dia tidak akan punya waktu untuk melakukan kegiatan
     lain karena harus menentukan keputusan mana yang harus dijalankan
     sesuai dengan nilai dan prioritasnya. Dengan menetapkan tujuan,
     pemimpin bisa menghemat waktu karena hanya berorientasi pada
     tujuan yang dirancang dengan baik.

  2. Tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
     Sering kali stres disebabkan oleh kebingungan dan ketakutan.
     Namun dengan memiliki tujuan, seorang pemimpin akan terhindar
     dari dua hal tersebut. Dalam buku "Getting Well Again", Dr. O.
     Carl Simonton dan istrinya, Dr. Stephanie Matthews Simonton,
     bersama James Creighton bahkan menyaksikan bahwa cara yang paling
     efektif untuk menyembuhkan pasien mereka adalah dengan meminta si
     pasien untuk menetapkan tujuan hidup mereka. Dengan begitu,
     pasien mendapatkan kembali tujuan dan semangat mereka untuk
     hidup.

  3. Tujuan menimbulkan respek.
     Sudah umum diketahui, orang cenderung mengikuti pemimpin yang
     memiliki tujuan pasti. Dengan adanya tujuan jelas, orang lain
     akan tergerak untuk mendukung sang pemimpin.

  4. Tujuan bisa digunakan sebagai tolok ukur.
     Tujuan sangat diperlukan untuk kepuasan psikologis orang, yang
     muncul saat ada perasaan bahwa dirinya mampu dan berguna, yang
     muncul jika sesuatu telah terpenuhi. Pencapaian tujuan bisa
     menjadi salah satu faktor pendorongnya.

  5. Tujuan menghasilkan kegigihan.
     Bob Pierce, pendiri World Vision, bercerita bahwa di kala ia
     masih muda, seorang pastor berkata kepadanya, "Dalam banyak
     kasus, banyak organisasi yang dipimpin oleh seorang yang lebih
     memenuhi kualifikasi karena pendidikannya, kepopulerannya,
     talentanya, dan relasinya yang kuat, namun justru tenggelam.
     Sedangkan organisasi yang dipimpin oleh mereka yang terlihat
     memiliki sedikit kesempatan justru terus bertahan bahkan
     mendapatkan pencapaian yang luar biasa." Ini terjadi karena
     mereka menerapkan kekuasaan yang berkesinambungan. Saat berada di
     ujung tanduk dan hampir jatuh ke jurang yang dalam, orang yang
     menang adalah mereka yang tetap bertahan. Dengan cara
     bagaimanapun, Tuhan akan menolong karena Dia menghargai mereka
     yang tetap bertahan dan melepaskan mereka dari kesulitan." Tujuan
     orang-orang tersebut mendorong mereka untuk tetap bertahan.

  6. Di bawah pimpinan Tuhan, sebuah tujuan akan menghindarkan
     seorang pemimpin dari jerat pujian orang lain.
     Tidak ada risiko lebih besar yang mengancam keefektifan suatu
     kepemimpinan selain pujian dari banyak orang. Sebelum meninggal,
     Pendeta Dr. J.C. Massee berkata, "Penyakit yang paling berbahaya
     bagi pengabaran Injil di Amerika adalah hasrat untuk dihormati
     dan dipuja." Seperti yang dikatakan di Yohanes 5:44,
     "Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat
     seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang
     dari Allah yang Esa?"

     Pada awal tahun 1960-an, sebelum pensiun editor Boston Herald
     berkata, "Massee adalah pendeta yang paling diperhitungkan di
     Boston selama 40 tahun saya bekerja di surat kabar, tapi
     nampaknya pujian tidak berpengaruh padanya." Massee berkhotbah
     sebanyak 2.600 kali selama pelayanannya di Boston. Sebuah
     panggilan yang lebih tinggi daripada kemasyhuran, yang dijalankan
     dengan tujuan yang jelas, membuatnya tetap rendah hati meski
     dipuji orang banyak.

  Kekhawatiran dalam Menetapkan Tujuan
  -----------------------------------
  Mengapa banyak orang yang tidak menetapkan tujuan mereka, padahal
  itu sangat penting? Kemungkinan alasan utamanya adalah penetapan
  tujuan yang efektif sulit untuk dilakukan. Diperlukan tekad dan
  komitmen yang kuat untuk melakukannya. Ada empat alasan mengapa
  orang enggan untuk menetapkan tujuan.

  1. Khawatir tujuan yang ditetapkan tidak sempurna.
     Beberapa orang tidak menetapkan tujuan karena mereka takut tujuan
     yang dibuat tidak sempurna. Memang tujuan yang kita buat tidak
     sempurna, dan tidak akan menjadi sempurna. Namun, kita memiliki
     kewajiban dan bertanggung jawab kepada Tuhan untuk mengerti apa
     yang harus kita lakukan.

  2. Khawatir akan dikalahkan.
     Rasa takut akan kekalahan sangat berkaitan dengan rasa takut
     akan tidak sempurnanya tujuan kita. Tidak dapat dihindari,
     kekalahan itu bisa saja kita alami. Namun dalam kekalahan
     tersebut, kita mendapat pelajaran berharga yang membuat
     kesuksesan kita pada akhirnya lebih besar. Biasanya, karakter
     Kristen yang paling sehat terbentuk dari kekalahan sementara.

     Kekalahan adalah kekuatan yang menghancurkan bila diterima
     sebagai suatu kegagalan. Namun, ketika kita menerimanya sebagai
     suatu pelajaran yang kita butuhkan, kekalahan adalah anugerah.
     Kekalahan adalah ujian terbesar dari Tuhan di mana Ia membakar
     semua yang tidak berguna dalam hati manusia dan menyucikan
     semangat spiritual sehingga manusia dapat menanggung ujian yang
     lebih berat.

  3. Khawatir akan diremehkan.
     Ketika berumur 22 tahun, saya membeli sebuah buku berjudul
     "Thirty Days to a More Powerful Vocabulary," yang ditulis oleh
     William Funk dan Norman Lewis. Kemudian saya menyadari bahwa
     semakin banyak kosakata yang dikuasai seseorang, semakin luas dan
     semakin dalam penetrasi pemikirannya. Tak pelak lagi, saya pun
     menjadi terlalu sering menggunakan kata-kata baru itu. Seorang
     yang sudah saya anggap sebagai saudara menyindir, "Untuk dapat
     memahami khotbah John Haggai, kita harus membawa buku teologi
     sistematis dan Kamus Lengkap Webster." Menyakitkan sekali! Ketika
     saya berencana untuk meninggalkan pelajaran kosakata, seorang
     pendeta berkata, "Jangan merasa malu. Saya mengagumi Anda.
     Pertamanya mungkin Anda terdengar kaku dalam berbicara, tapi saya
     mendorong Anda bukan hanya untuk melanjutkan, tapi juga untuk
     tetap menjaga kedisiplinan itu selama Anda hidup. Itu akan
     memperluas kapasitas pengetahuan Anda."

     Ketika menetapkan tujuan, kita bisa mengantisipasi timbulnya
     pertentangan dan ejekan. Mereka yang melakukan hal itu sebenarnya
     merasa tertuduh karena seharusnya mereka melakukan hal yang sama.
     Jadi, berpikirlah positif bahwa ejekan itu adalah pujian yang
     terselubung.

  4. Khawatir akan dianggap sombong bila menetapkan tujuan.
     Beberapa orang mungkin tidak menetapkan tujuan karena ada ayat
     yang mengatakan, "Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang
     kurang ajar; janganlah mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak
     bercela dan bebas dari pelanggaran besar" (Mazmur 19:13). Namun,
     penetapan tujuan sebenarnya sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita
     tidak menentang kehendak Tuhan bila menetapkan tujuan karena
     tujuan itu adalah sarana untuk melaksanakan kehendak Tuhan.
     (t/lanny)

  Sumber diringkas dan diterjemahkan dari:
  Judul buku   : Lead On!
  Judul bab    : The Principle of Goalsetting
  Penulis      : John Haggai
  Penerbit     : Word Books, Waco, Texas 1986
  Hal          : 25--43

==================================**==================================
TIPS KEPEMIMPINAN

                            -*- SMART -*-

  Faktor SMART
  ------------
  Faktor SMART menjadi salah satu faktor yang perlu diperhitungkan
  dalam upaya merangkum tujuan institusional dari sebuah organisasi.
  Faktor ini menjelaskan kondisi dan harapan yang ditetapkan
  berdasarkan hasil penelitian, yang dibuat khusus untuk menetapkan
  tujuan organisasi. Faktor SMART tersebut adalah sebagai berikut.

  S - SPECIFIC (spesifik) atau khusus yaitu mempertanyakan/menjelaskan
  berapa banyak; berkenaan dengan faktor jumlah serta mutu dan
  kegunaan yang pasti dari tujuan yang akan ditetapkan dan diharapkan
  tercapai.

  M - MEASURABLE (terukur) atau dapat diukur menyangkut faktor
  kepastian, yaitu mengenai sesuatu yang nyata sebagai fokus tujuan
  yang esensinya dapat diukur.

  A - ATTAINABLE (dapat dicapai) ialah suatu fokus dalam kekuatan
  sebuah organisasi sebagai sesuatu yang dapat dicapai, menyangkut
  keseimbangan kenyataan yang didambakan tercapai dibanding dengan
  daya dan kemampuan melaksanakan tugas guna mencapai harapan
  tersebut.

  R - RESULT ORIENTED (berorientasi pada hasil) ialah sesuatu yang
  berarti berorientasi pada sasaran/hasil, menekankan penerapan sifat
  pragmatis/produktif, dengan tekanan "harus membawa hasil nyata atau
  keuntungan positif/lebih".

  T - TIME BOUNDED (batas waktu) berarti terikat pada batas waktu.
  Matra ini menekankan faktor waktu di mana seluruh program terikat
  pada ketentuan batas waktu dalam hakikat serta apa yang disediakan
  bagi kinerjanya. Di sini faktor waktu yang ada dan yang dibutuhkan
  untuk digunakan akan sangat menentukan keberhasilan kerja suatu
  organisasi.

  Sumber diedit dari:
  Judul buku    : Kepemimpinan yang Dinamis
  Judul artikel : Aspek-Aspek Kepemimpinan
  Penulis       : Pdt. Dr. Yakob Tomatala
  Halaman       : 181--182

==================================**==================================
INSPIRASI

                     -*- TUJUAN HIDUP PEMIMPIN -*-

     Spread love everywhere you go; first all of in your own house.
         Give love to your children, to your wife and husband,
                      to next door neighbor ....
  Let no one ever come to you without leaving better and happier ....

  [Sebarkanlah kasih Anda ke mana pun Anda pergi; pertama-tama, dalam
  rumah Anda sendiri. Berikan kasih Anda kepada anak-anak Anda, istri
  dan suami Anda, kepada tetangga di sebelah rumah Anda .... Jangan
  sampai ada orang yang datang kepada Anda dan pergi tanpa merasa
  lebih baik dan lebih bahagia ....]                - Mother Teresa -

  Orang sering bertanya, apa sebenarnya tujuan kita hidup di dunia
  ini? Saya sangat yakin kalau salah satu tujuan utama manusia hidup
  di dunia ini ialah untuk menjadi berkat atau rahmat bagi sesamanya,
  bahkan bagi seluruh alam. Semua nabi dan agama-agama besar
  mengajarkan hal itu. Kepemimpinan berhubungan erat dengan hal
  tersebut. Kepemimpinan dapat dipandang sebagai sarana untuk
  menebarkan kasih. Seorang sahabat pernah mengatakan kepada saya,
  semua orang yang kita kenal dalam hidup ini akan membawa sukacita
  bagi hidup kita. Sebagian membawa sukacita ketika ia datang dan
  sebagian lagi membawa sukacita ketika ia pergi; yang membawa
  sukacita ketika ia datang adalah orang-orang yang senantiasa
  menginginkan dan membantu kita bertumbuh menjadi orang yang lebih
  baik, sedangkan orang yang membawa sukacita ketika ia pergi adalah
  orang yang senantiasa menekan kita sehingga kita mandek alias tidak
  bertumbuh, bahkan semakin mundur. Semakin cepat mereka berlalu,
  semakin baik bagi kita. Anda termasuk yang mana?

  Sumber dikutip dari:
  Judul buku    : The Leadership Wisdom
  Penulis       : Paulus Winarto
  Penerbit      : PT Elex Media Komputindo, Jakarta 2006

==================================**==================================
JELAJAH

                       -*- XENOS LEADERSHIP -*-
          http://www.xenos.org/classes/leadership/index.htm

  Situs berbahasa Inggris ini menyajikan cukup banyak bahasan tentang
  kepemimpinan. Ada tiga kategori yang bisa Anda cermati, yang pertama
  tentang teologi kepemimpinan. Di sini Anda bisa menemukan aspek
  kepemimpinan dipandang dari kekristenan, batasan otoritas seorang
  pemimpin, tanggung jawab pemimpin, kriteria seorang pemimpin Kristen
  yang baik, dll. Kategori yang kedua, yaitu tentang teknik
  kepemimpinan, kita bisa membaca artikel tentang pentingnya seorang
  pemimpin yang memiliki visi, bagaimana memotivasi orang, dll. Dan
  yang terakhir adalah kategori ketiga tentang kepemimpinan dalam
  gereja rumah. Suatu situs yang layak untuk diperhitungkan sebagai
  bahan untuk membentuk karakter seorang pemimpin Kristen yang baik.

  [Kiriman dari: Maria]

==================================**==================================
DARI HATI KE HATI

  From: David H. P. <crosswarrior_spirit(at)xxxx>
  >Syl,
  >Aq mnt tlng kirimin artikel2 ttng kepemimpinan dan surat bimbingan
  >dong. ak br aja kepilih jd ketua sebuah persekutuan mahasiswa,tapi
  >aq angkatan muda, jadi terjadi loncat angkatan karena seharusnya
  >yang jadi ketua itu angkatan di atasku. ak benar2 merasa nga siap
  >dan merasa ada tanggung jawab yang begitu besar dalam hidupku.
  >Sementara ak hrs belajar dari dasar bangaimana memimpin persekutuan
  >ini, ak jg harus belajar mengubah hidupku. Karena selama ini ak
  >hidup begitu santai tanpa beban, dan nga terlalu mikirin hubungan
  >dekat ku dengan Allah.
  >gbu

  Undangan untuk menolong para pemimpin muda
  ------------------------------------------
  Redaksi mengundang para pembaca e-Leadership untuk memberikan
  nasehat, saran dan masukan, bukan hanya untuk Sdr. David H.P. tapi
  juga untuk para pemuda yang saat ini sedang melatih diri untuk
  menjadi pemimpin. Kirimkan nasehat Anda ke:
  ==>           < staf-leadeship(a t)sabda.org >

  Kami tunggu partisipasi Anda.

==================================**==================================
STOP PRESS

                   -*- EDISI PERDANA BIO-KRISTI -*-

  Puji Tuhan! Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) kembali menerbitkan
  publikasi baru, yaitu "Biografi Kristiani" (Bio-Kristi) pada 24
  Agustus 2006 yang lalu. Lewat Bio-Kristi ini Anda dapat mengenal
  sejumlah tokoh-tokoh Kristen yang berkarya dan memberi dampak yang
  besar bagi kehidupan manusia. Buletin elektronik ini menyajikan
  artikel yang mengisahkan kehidupan tokoh-tokoh Kristen dari berbagai
  bidang seperti teologi, ilmu pengetahuan, maupun bidang-bidang
  sosial lainnya, juga tentang pergumulan mereka dalam menghasilkan
  karya-karyanya.

  Adapun tokoh-tokoh yang diangkat dalam edisi perdana ini: untuk
  kolom Riwayat Augustinus, salah seorang Bapa Gereja yang sekaligus
  teolog besar pada zamannya dan kolom Karya mengetengahkan Sir Isaac
  Newton, salah seorang ilmuwan Kristen yang mengasihi Tuhan. Bagi
  yang belum mendapatkan edisi perdana Bio-Kristi, silakan arahkan
  penjelajah (browser) Anda ke alamat berikut.

  ==> http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/

  Bila Anda ingin memperoleh sajian Bio-Kristi langsung melalui
  e-mail, untuk berlangganan segeralah mendaftar di alamat:

  < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)xc.org >

  Buruan! Tunggu apa lagi?

==================================**==================================
Berlangganan       : subscribe-i-kan-leadership(at)xc.org
Berhenti           : unsubscribe-i-kan-leadership(at)xc.org
Kontak e-Leadership: staf-leadership(at)sabda.org
Arsip e-Leadership : http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
Situs Indo Lead    : http://lead/sabda.org/
----------------------------------------------------------------------
               Redaksi e-Leadership: Yulia, Lanny, Puji
    e-Leadership merupakan kerjasama antara Indo Lead, YLSA, dll.
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
           Bahan ini dapat dibaca secara on-line di situs:
             http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/
                      Copyright(c) 2006 oleh YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
==================================**==================================

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org