Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/6 |
|
e-Leadership edisi 6 (8-6-2006)
|
|
Edisi Juni 2006 ==================================**================================== Milis Publikasi e-LEADERSHIP **** Topik: Kehidupan Doa Seorang Pemimpin ==================================**================================== MENU SAJI EDITORIAL : Doa dan Pemimpin ARTIKEL (1) : Pemimpin Dengan Doanya ARTIKEL (2) : Perlindungan Rohani Untuk Pemimpin TIPS KEPEMIMPINAN : Sebelas Alasan Mengapa Doa itu Penting INSPIRASI : Tuhan, Jadikan Aku Seperti Yusuf DARI HATI KE HATI : Usulan Tema Leadership ==================================**================================== EDITORIAL -*- DOA DAN PEMIMPIN -*- Salam kasih, Doa merupakan sumber kekuatan rohani bagi setiap orang percaya, terutama bagi para pemimpin Kristen. Namun demikian banyak pemimpin yang tidak memberikan prioritas pada disiplin rohani yang sangat vital ini. Oleh sebab itu tidak heran jika ada pemimpin-pemimpin yang tidak lama bertahan, bahkan gagal dan jatuh karena tidak didukung oleh kehidupan doa yang baik. Bagi Anda para pemimpin, edisi yang mengetengahkan topik "Kehidupan Doa Seorang Pemimpin" ini adalah untuk Anda. Harapan kami apa yang kami sajikan dapat mendorong Anda untuk memperbaiki kehidupan doa Anda. Selamat berdoa. Staf Redaksi e-Leadership, Puji "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Markus 14:38) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Markus+14:38 > ==================================**================================== BAIK PERKATAAN ANDA, MAUPUN PERILAKU ANDA, BERBICARA, TETAPI PERILAKU ANDA BERBICARA LEBIH KERAS DARIPADA PERKATAAN ANDA (John C. Maxwell) ==================================**================================== ARTIKEL (1) -*- PEMIMPIN DENGAN DOANYA -*- Bila kita membicarakan pemimpin dengan kehidupan doa dan keuangannya, nampaknya urusan ini terlalu sepele dalam jenjang penguraian "kepemimpinan". Bukankah dengan sendirinya seorang pemimpin harus berdoa, membaca, dan mengurus keuangannya? Memang seharusnya demikian. Tetapi kita tidak boleh keliru. Tidak sedikit pemimpin Kristen yang gagal dan jatuh karena meremehkan waktu doanya. Tidak sedikit pula pemimpin yang sulit berkembang dalam kepemimpinannya karena meremehkan apa yang harus dibaca. Lebih banyak lagi pemimpin yang gagal sebab tidak bisa mengatur keuangan yang dipercayakan kepadanya. Itulah sebabnya kita perlu mengetahui hal-hal praktis yang berhubungan dengan persiapan psikologis seorang pemimpin yang membawa pembaharuan. Pemimpin gereja, tepatnya pemimpin pergerakan kerohanian dalam Alkitab dan sejarah gereja adalah mereka yang dipenuhi Roh Kudus. Standar pendidikan belum cukup kalau tidak sungguh-sungguh dipenuhi oleh Roh Allah. Ketika Barnabas dipakai oleh Tuhan untuk memanggil Paulus, dikatakan bahwa ia seorang yang baik, beriman, dan penuh dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 11). Jadi kita melihat di sini, semua pemimpin Kristen harus dipenuhi Roh Kudus. Kalau tidak, kita bisa jatuh dalam kesombongan dan pengandalan diri. Karena itu kita harus banyak berdoa. Jangan menggantikan hikmat Allah dengan hikmat sendiri. Meskipun kita memiliki kemampuan dalam banyak hal, janganlah lupa berdoa. Menurut hemat saya, kekurangan saya yang terbesar ialah "doa". Saya lebih banyak membaca daripada berdoa. Saya harus jujur akan hal ini. Kendati demikian, saya melihat bahwa untuk mengatasi setiap masalah, doa itu sangat menentukan. Setahu saya dalam setiap hal yang saya urus, Tuhan selalu mengingatkan saya untuk berdoa. Percobaan yang paling berat bagi kebanyakan pemimpin ialah "sulit berdoa", meskipun tahu bahwa doa itu penting. Saya katakan dengan jujur, itu benar. Saya tahu doa itu penting sekali, tapi saya masih kurang berdoa. Memasuki tahun 1986, saya membuat beberapa keputusan penting. Antara lain, saya berjanji kepada Tuhan untuk menambah waktu doa saya dua kali lipat dan membaca Alkitab. Kadang-kadang dalam hati saya ada satu pikiran begini, "Seandainya saya tidak lagi memimpin secara eksekutif, saya akan memakai waktu saya untuk tiga hal, yaitu berdoa, membaca, dan menulis. Dalam kesibukan seperti sekarang, saya memang tidak mampu melakukan ketiganya sekaligus. Kadang-kadang saya membela diri dengan berkata, kurang tepat kalau berencana demikian, toh tugas saya banyak." Ya. Tugas harus dikerjakan. Tapi bagaimanapun juga, tanpa doa kita tidak bisa menjadi pemimpin yang berhasil dalam arti rohani. Bahaya yang mengancam para pemimpin Kristen ialah jatuh dalam kesombongan dengan bersandar pada kesanggupan, bersandar pada bakat sendiri tanpa urapan Roh Kudus, tanpa pengertian rohani. Pengalaman pun tidak boleh menjadi landasan. Kita masih membutuhkan penyucian Tuhan untuk tiap pengalaman agar dapat maju dalam pelayanan. Semua pengalaman dan persiapan masih harus disucikan oleh Tuhan. Dengan demikian, pelayanan dan kepemimpinan hanya boleh berjalan menurut rencana Tuhan. Saya bersyukur pada Tuhan karena akhir-akhir ini saya tertolong dalam hal pengutamaan doa. Sekarang saya lebih banyak berdoa dan membaca Alkitab dibandingkan tahun lalu. Saya sungguh menyadari bahwa apa pun keputusan yang dibuat atau kebijaksanaan yang diambil, mudah sekali untuk jatuh dalam cara daging yang berdasarkan pengalaman, kemampuan, dan karunia. Itulah sebabnya, saya berusaha membaca lima pasal Alkitab dalam satu hari sebagai satu perjanjian dengan Tuhan dan memakai waktu untuk berdoa. Dua tahun yang lalu terjadi pengalaman yang indah. Pada tanggal 6 Juli 1984, saya dibawa Tuhan untuk berdoa di pondok doa "Daud" di Junggo, sekitar sepuluh kilometer dari tempat tinggal kami. Memang itu tempat khusus untuk berdoa bagi saya, baik persiapan untuk Kebaktian Tahunan maupun segala kebutuhan lain. Roh Tuhan mendorong saya untuk masuk dalam kerinduan berdoa selama 32 hari. Suatu pengalaman yang indah. Empat hari berdoa sendirian dengan Tuhan dan 28 hari lainnya berdoa setelah bangun jam tiga pagi sampai fajar. Tubuh saya memang terasa lemah, tapi kuasa doa itu membuat saya segar dan kuat. Sesudah 32 hari berdoa, Tuhan membuka rahasia-rahasia yang indah dan sistematis, yang diberikan melalui bacaan-bacaan. Karena itu, kehidupan doa bagi seorang pemimpin sangatlah penting. Saya semakin menyadari bahwa tanggung jawab yang makin besar, urusan yang bertambah ruwet, dan jangkauan pelayanan yang bertambah luas, semakin menuntut saya untuk berdoa banyak. Tidak ada jalan lain daripada membuat janji kepada Tuhan bahwa "saya akan berdoa paling sedikit satu jam sehari dan membaca Alkitab lima pasal". Untuk menjaga supaya tidak lalai, saya menulis tanggal di dalam Alkitab saya dengan menggarisbawahi firman yang menegur maupun yang menguatkan saya secara pribadi. Pengasingan diri dengan berdoa di pondok Daud ini menjadi permulaan kebangkitan rohani kembali dalam hidup saya. Saya bersyukur karena tanggung jawab yang besar tidak lagi berada di pundak saya sendiri, melainkan melalui doa dan pembacaan Alkitab yang teratur serta memberikan waktu yang cukup bagi Tuhan untuk melayani jiwa dan keperluan saya, Ia telah mengurus segalanya. Saudara pembaca yang dikasihi Yesus Kristus, Tuhanku yang setiawan dan peka terhadap saya, adalah Tuhan Saudara yang peka terhadap Saudara juga. Sebelum Saudara jatuh, Dia mengingatkan Saudara, sebagaimana Dia mengingatkan saya, agar Saudara menyerahkan diri lagi sepenuhnya. Berikanlah waktu yang cukup untuk berdoa. Dalam doa, Saudara dapat mencapai lebih banyak. Memang banyak aktivitas yang penting. Tetapi ingatlah kata-kata Dr. Karel Bates terhadap bahaya yang mengancam lembaga gerejawi juga para pemimpin Kristen. "Seandainya Roh Kudus diambil dari lembaga-lembaga gerejawi, atau dari kehidupan pemimpin Kristen, 95% dari aktivitas kita masih dapat berlangsung". Mungkin sekali kita akan berkata, lihat, saya dapat bekerja tetap aktif dan kreatif tanpa Roh Kudus sekalipun. Tapi apakah artinya kegiatan tanpa Roh Kudus. Kegiatan itu tidak akan mempunyai nilai kekekalan. Berhati-hatilah para pemimpin Kristen, berilah waktu yang cukup untuk berdoa. Syarat mutlak bagi pemimpin-pemimpin Kristen ialah "mengutamakan doa" supaya kepemimpinan kita tidak menjadi kepemimpinan yang gersang, tidak bergairah, dan tidak berwibawa karena kurangnya berdoa. Sumber diedit dari: Judul buku : Manajemen dan Kepemimpinan menurut Wahyu Allah Judul artikel: Pemimpin dengan Doanya Penulis : Dr. P. Octavianus Penerbit : YPPII dan Gandum Mas, Batu-Malang, 1986 Halaman : 175 - 178 ==================================**================================== ARTIKEL (2) -*- PERLINDUNGAN ROHANI UNTUK PEMIMPIN -*- Ungkapan seperti "sudah pada tempatnya dan sudah berjalan", tidaklah cukup. Dalam bagian ini, saya ingin menunjukkan sesuatu yang dalam banyak kasus mungkin menjadi nasihat yang paling penting untuk para pemimpin. Pemimpin-pemimpin Kristen memerlukan perlindungan rohani melalui doa khusus. Tidak ada yang ditakuti setan selain doa yang efektif. Setan tidak takut pada sederetan doa yang hanya terdiri dari kata-kata yang indah, yang sering dilakukan berbagai gereja dan orang-orang Kristen. Ketika para pemimpin Kristen giat membuat gerakan doa dengan mengajar dan memberi contoh syarat-syarat doa serta menempatkannya secara intensif dengan pelayanan doa yang sistematis di gereja-gereja mereka dan organisasi lainnya, dunia kegelapan pun menaruh perhatian yang sangat serius. Kini kita harus berhati-hati dan lebih serius menghadapi semua jenis serangan setan yang sebelumnya kurang kita perhatikan. Kekuatan-kekuatan jahat akan mengumumkan pernyataan perang. Bagaimana caranya agar pemimpin-pemimpin Kristen bangkit untuk menghadapi tantangan hebat seperti itu? Banyak yang berpendapat agar pemimpin berdoa lebih lama, lebih sungguh-sungguh, dan lebih penuh kuasa untuk menghindari serangan- serangan setan. Ini adalah gagasan yang baik. Bahkan saya juga menyarankan para pemimpin Kristen untuk mengembangkan kehidupan doa pribadi mereka. Pengalaman telah menunjukkan bahwa jika kita meninggalkan doa begitu saja, kesempatan untuk berhasil tidaklah setinggi yang bisa kita harapkan. Tak banyak gembala dan pemimpin Kristen lainnya yang secara pribadi bisa memberikan segala doa yang diperlukan oleh mereka, oleh gereja-gereja mereka, oleh pelayanan mereka atau organisasi mereka untuk mempertahankan diri dari serangan-serangan setan yang sungguh-sungguh berbahaya. Selanjutnya, perlu dimengerti bahwa semua orang Kristen termasuk pemimpin-pemimpin Kristen adalah anggota dari tubuh Kristus. Firman Allah mengajarkan bahwa fungsi gereja adalah seperti tubuh manusia; banyak organ tubuh yang berbeda, yang memiliki fungsinya masing- masing dan yang saling mendukung kepentingan anggota tubuh yang lain. Fungsi dari setiap orang percaya ditentukan oleh karunia- karunia rohani yang diterima dari Roh Kudus. Dari semua karunia rohani (daftar saya meliputi 27 karunia rohani), satu yang paling berharga yang dapat memberikan perlindungan rohani bagi para pemimpin Kristen, ialah karunia menjadi pendoa syafaat. DOA DARI PARA PENDOA SYAFAAT Menurut definisinya, pendoa syafaat berada di celah antara Allah dan manusia yang sedang mereka doakan. Doa-doa dari para pendoa syafaat tidak pernah menggantikan kehidupan doa pribadi para pemimpin Kristen, tetapi pasti sangat menolong dan dengan kuasa menghasilkan sesuatu yang besar dan sangat mengherankan. Sebuah contoh Alkitab yang jelas tentang hal ini adalah cerita dalam Kitab Keluaran 17 tentang Yosua yang berperang dan memenangkan pertempuran di Rafidim ketika mengalahkan tentara Amalek. Sementara Yosua berperang, Musa memandang ke medan pertempuran dari sebuah bukit dan menaikkan doa syafaat ke hadapan Tuhan dengan bantuan Harun dan Hur. Bila lengan Musa diangkat, Yosua menang; bila lengannya diturunkan, Yosua kalah. Seluruh poin dalam cerita ini menunjukkan bahwa pertempuran fisik ini benar-benar dimenangkan karena doa syafaat di dunia yang tidak kelihatan. Apakah itu karena doa Yosua yang akhirnya mendapat pujian atas kemenangan itu? Kemungkinan besar Yosua tidak banyak mendoakan semua itu. Tidak. Itu adalah doa Musa, sang pendoa syafaat yang mendatangkan kuasa Allah ke alam dunia yang kelihatan. Yosua mengingatkan saya akan banyak gembala dan pemimpin Kristen lainnya sekarang ini. Mereka berada di luar garis depan guna memenuhi tugas-tugas yang mungkin tidak mereka terima dari Allah. Pelayanan mereka di setiap bagian sama berartinya dengan pertempuran Yosua yang harus terjadi, dan mereka menyadari bahwa mereka perlu doa. Kebanyakan pemimpin Kristen yang saya kenal akan mengakui dengan jujur bahwa doa pribadi mereka kemungkinan kurang cukup untuk membawa mereka menuju kemenangan. Mereka perlu bantuan, dan bantuan itu telah disediakan oleh Allah. Sumber diedit dari: Judul buku : Leaders On Leadership Penyunting umum: George Barna Judul artikel : Pentingnya Doa dalam Memimpin Penulis : C. Peter Wagner Penerbit : Gandum Mas, Malang 2002 Halaman : 373 - 374 ==================================**================================== TIPS KEPEMIMPINAN -*- SEBELAS ALASAN MENGAPA DOA ITU PENTING -*- Reuben A. Torrey, dalam bukunya "How to Pray" (New York: Revell, 1900), memberikan sebelas alasan mengapa doa itu penting, yaitu: - karena ada Iblis, dan doa adalah alat yang ditunjuk Tuhan untuk melawan Iblis (Efesus 6:12,13); - karena doa adalah cara yang Allah berikan kepada kita untuk mendapatkan apa yang kita perlukan dari Dia (Yakobus 4:2); - karena Tuhan memberikan suatu contoh kepada kita melalui para rasul yang menganggap doa sebagai pekerjaan terpenting dalam hidup mereka (Kisah Para Rasul 6:1-4); - karena doa menduduki tempat paling utama dalam hidup Tuhan kita (Markus 1:35; Lukas 6,12); - karena doa adalah pekerjaan pelayanan Tuhan kita sekarang ini, yang kini menjadi Pengantara kita (Roma 8:34; Ibrani 7:25); - karena doa adalah alat yang ditetapkan Allah bagi kita untuk menerima pengampunan-Nya dan untuk menemukan "kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya" (Ibrani 4:6); - karena doa adalah alat untuk mendapatkan kepenuhan sukacita Tuhan - karena doa dengan pengucapan syukur adalah cara untuk memperoleh kelepasan dari kecemasan, dan sebagai gantinya memperoleh "damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal" (Filipi 4:6,7); - karena doa adalah cara yang ditetapkan untuk memperoleh kepenuhan Roh Kudus Allah (Lukas 11:13); - karena doa adalah alat yang kita pergunakan agar selalu berjaga- jaga dan waspada karena kedatangan Kristus sudah dekat (Lukas 21:24-36); - karena doa dipakai Allah untuk memajukan pertumbuhan rohani kita, memberi kekuatan pada pekerjaan kita, membawa orang lain supaya percaya pada kristus, dan mendatangkan semua berkat yang lain kepada jemaat Kristus (Mazmur 139:23,24; Matius 7:7,8). Sumber diedit dari: Judul buku : Pola Hidup Kristen Judul artikel : Menanggapi Tuhan dalam Doa Penulis : James Boyce Penerbit : Kerja sama Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang; Lembaga Literatur Baptis, Bandung; Yayasan Kalam Hidup, Bandung; dan YAKIN, Surabaya 2005 Halaman : 645 - 646 ==================================**================================== INSPIRASI -*- TUHAN, JADIKAN AKU SEPERTI YUSUF -*- Saat saya terus berdoa, pikiran saya melayang pada Yusuf. Yusuf adalah pahlawan saya karena integritasnya. Saya berdoa, "Tuhan, berikan saya kekudusan pribadi Yusuf." Kekuasaan dan pengaruh yang dimiliki Yusuf datang dalam sekejap. Hal demikian seringkali menyebabkan kesombongan dan asumsi bahwa ia tidak perlu menaati hukum. Kita semua tahu bahwa mereka yang berkuasa cenderung menyalahgunakan kekuasaannya. Sebagai seorang pemimpin, Anda mungkin mulai merasakan cengkeramannya. Tetapi Yusuf tetap tidak dirusak oleh kekuasaan. Dari apa yang dikatakan Kitab Suci kepada kita, ia menghindari hal-hal yang tidak pantas secara finansial, skandal politik, dan rayuan seksual. Ia tetap tidak tergoyahkan sampai pada akhirnya. Apa kunci dari integritas Yusuf? Saya percaya ia melihat kepemimpinannya sebagai kepengurusan yang kudus yang harus ia pertanggungjawabkan kepada Tuhan suatu hari nanti. Saya percaya Yusuf hidup dengan menyadari bahwa para pemimpin harus memiliki tingkat otoritas moral yang tinggi jika mereka ingin memimpin dengan baik. Otoritas moral datang dari hati yang sungguh-sungguh tunduk, pikiran yang tidak tercela, dan hati nurani yang bersih di hadapan Allah. Yusuf memiliki tipe integritas yang mengarah pada otoritas moral dan ia menjaganya di sepanjang hidupnya. Saya memerlukan integritas seperti itu. Orang-orang yang mengikuti kepemimpinan saya perlu memiliki keyakinan bahwa saya tidak akan menyeleweng; bahwa saya tidak akan menjalani kehidupan ganda; bahwa saya tidak akan bermain-main dengan uang; bahwa saya tidak akan tergoda oleh rayuan. Orang-orang memerlukan keyakinan mengenai integritas saya. Tetapi saya tahu bahwa satu-satunya cara untuk mencegah agar tidak tergelincir ke dalam kebobrokan moral adalah dengan menyerahkan diri di hadapan Allah setiap hari dan berdoa memohon kuasa-Nya yang menguatkan. Saya diingatkan oleh sebuah pujian kuno yang menggambarkan kehidupan saya lebih dari yang saya harapkan. Ditakdirkan untuk mengembara, Tuhan aku merasakannya. Ditakdirkan untuk meninggalkan Tuhan yang aku kasihi.[1] Saya membenci semangat mengembara dan memberontak yang muncul di dalam diri saya dari waktu ke waktu. Tetapi saya tidak dapat mengabaikan atau menolak untuk mengakuinya. Ia ada dan nyata dan saya harus mengakuinya. Lalu saya harus melawannya dengan praktik- praktik spiritual. Praktik-praktik ini, saya akui, sangat membebani. Tetapi saya tahu nilainya, jadi saya berpegang padanya seperti orang tenggelam bergelantungan pada pelampung. Saya memerlukan disiplin harian dengan menuliskan doa-doa saya agar tetap terfokus. Tuhan memberkati Anda jika Anda tidak memerlukan disiplin keras itu, tetapi saya memerlukannya. Catatan Kaki: [1] "Come, Thou Fount of Every Blessing" oleh John Wyeth dan Robert Robinson. Sumber diedit dari: Judul buku : Kepemimpinan yang Berani Judul artikel : Tuhan, Jadikan Aku Seperti Yusuf Penulis : Bill Hybels Penerbit : Gospel Press, Batam Halaman : 247 - 248 ==================================**================================== DARI HATI KE HATI From: arifin <soelapel@xxx> >salam dalam kasih Yesus Kristus. >Bapak/Ibu saya mohon dukungannya mohon dikirm artikel tentang: >konsep karakter pemimpin kristen yang dinamis di tengah arus >tantangan zaman. sebelumnya saya ucapkan terima kasih. GBU Redaksi: Kami belum memiliki artikel dengan tema yang Anda minta tersebut, tapi tema ini sangat menarik dan bisa diangkat menjadi tema bagi edisi e-Leadership yang akan datang. Mohon kesabarannya. ==================================**================================== Berlangganan : subscribe-i-kan-leadership(at)xc.org Berhenti : unsubscribe-i-kan-leadership(at)xc.org Kontak e-Leadership: staf-leadership(at)sabda.org Arsip e-Leadership : http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip Situs Indo Lead : http://www.sabda.org/lead/ ---------------------------------------------------------------------- Redaksi e-Leadership: Yulia, Kristian, Raka, Endah, Puji e-Leadership merupakan kerjasama antara Indo Lead, YLSA, dll. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Bahan ini dapat dibaca secara on-line di situs: http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/ Copyright(c) 2006 oleh YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ==================================**==================================
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |