Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/27 |
|
e-Leadership edisi 27 (14-2-2008)
|
|
Edisi Februari 2008 ==================================**================================== Milis Publikasi e-LEADERSHIP **** Topik: Penyerahan Tugas dan Tanggung Jawab ==================================**================================== MENU SAJI EDITORIAL : Menyerahkan Sebagian Tugas Itu Lebih Baik ARTIKEL 1 : Bagaimana Menyerahkan Tugas dan Tanggung Jawab ARTIKEL 2 : Perencanaan INSPIRASI : Teladan Penyerahan Tugas dan Tanggung Jawab STOP PRESS : Pembukaan Kursus Baru PESTA: Kursus Pernikahan Kristen Sejati (PKS) ==================================**================================== EDITORIAL -*- MENYERAHKAN SEBAGIAN TUGAS ITU LEBIH BAIK -*- Apa yang akan Anda lakukan jika saat ini pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab seakan-akan datang tiada henti dan menumpuk di pundak Anda? Paling tidak ada dua pilihan yang dapat Anda lakukan, mengerjakan sendiri tugas-tugas itu atau mendelegasikannya kepada rekan kerja atau staf Anda yang kompeten untuk membantu menyelesaikan tugas tersebut. Mendelegasikan tugas kepada orang yang kompeten merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan mengerjakan sendiri semua tugas yang ada. Meskipun begitu, sebelum mendelegasikan tugas, akan baik jika Anda terlebih dahulu memerhatikan dan memahami dengan benar aspek-aspek penting mengenai hal tersebut. Sajian dua artikel dalam edisi kali ini dapat membantu Anda dalam menyerahkan sebagian tugas dan tanggung jawab. Simak pula sajian kolom Inspirasi. Kiranya kisah yang tersaji di dalamnya dapat menjadi teladan bagi Anda dalam mendelegasikan tugas. Akhir kata, selamat menyimak dan selamat mendelegasikan! Pemimpin Redaksi e-Leadership, Dian Pradana "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." (Matius 28:19) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+28:19 > ==================================**================================== THE BEST EXECUTIVE IS THE ONE WHO HAS SENSE ENOUGH TO PICK GOOD MEN TO DO WHAT HE WANTS DONE, AND SELF-RESTRAINT ENOUGH TO KEEP FROM MEDDLING WITH THEM WHILE THEY DO IT. ==================================**================================== ARTIKEL 1 -*- BAGAIMANA MENYERAHKAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB -*- Materi ini didesain khusus bagi mereka yang berkecimpung di dalam organisasi Kristen. Organisasi Kristen berbeda dengan organisasi sekuler, tidak hanya dalam hal tujuannya, tapi juga dalam hal sifat dan sering kali dalam hal ukuran dan staf. Umumnya, para pemimpin dalam organisasi Kristen berkeyakinan bahwa mereka tidak memiliki cukup staf. Beberapa organisasi lain berkeyakinan bahwa mereka harus bekerja dengan orang-orang yang kurang terampil dan berpengalaman. Semua itu cenderung membuat para pemimpin Kristen menjadi seorang pemberi tugas dan tanggung jawab yang buruk. Namun, seperti layaknya dalam organisasi sekuler, pemimpin Kristen tidak mungkin dapat melakukan pekerjaan sendiri kecuali dia menyerahkan sebagian tugas dan tanggung jawab atau delegasi. APAKAH DELEGASI ITU? Delegasi bukanlah menyerahkan tugas yang memang telah menjadi tanggung jawab seseorang. Delegasi adalah menyerahkan sebagian dari tugas Anda kepada orang lain. Jika Anda adalah pemimpin, maka bidang tugas dan tanggung jawab pasti sangat melebihi kapasitas Anda untuk dapat mengerjakan semuanya sendiri. Sebagian dari tugas dan tanggung jawab Anda harus diserahkan. Jika Anda adalah pendeta di gereja lokal, sebagian dari tanggung jawab Anda tentunya adalah berkhotbah setiap Minggu pagi. Sebenarnya Anda dapat mendelegasikan tugas itu kepada orang lain, namun biasanya itu adalah tanggung jawab Anda. Namun demikian, Anda dapat meminta sekretaris Anda atau orang lain untuk melakukan sebagian penelitian untuk khotbah Anda atau pun mengetik naskah khotbah Anda. Jika Anda adalah pimpinan di organisasi Kristen, Anda mungkin memiliki tanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur aspek tertentu dalam organisasi. Anda tidak dapat mendelegasikan tanggung jawab kesuksesan organisasi pada orang lain. Namun, Anda bisa mendelegasikan tugas rutin Anda demi kepentingan organisasi. MENGAPA BANYAK ORANG BINGUNG MENGENAI DELEGASI? Kebingungan biasanya timbul antara apa yang didelegasikan dan apa yang memang bagian dari pekerjaan (job description) karena tidak adanya alur kepemimpinan yang jelas. Mungkin tidak ada bagan organisasi, atau tujuan tahunan/jangka panjang yang dinyatakan dengan jelas. Mungkin juga kebingungan itu muncul karena pimpinan tidak mengerti bagaimana mendelegasikan. Langkah-langkah penyerahan tugas dan tanggung jawab yang sukses. 1. Putuskan apa yang harus dilakukan. Pikirkan seberapa banyak tanggung jawab yang ingin Anda serahkan. Dengan kata lain, tentukan dengan jelas tugas-tugasnya -- kalau perlu, tulis di kertas. 2. Pilih orang terbaik. Pemilihan tersebut ditentukan oleh tenggat waktu kapan pekerjaan itu harus selesai, dan siapa saja yang siap untuk diserahi tugas. Jika tugas yang akan Anda serahkan adalah tugas yang penting dan perlu segera diselesaikan, lebih baik Anda memilih orang yang sekiranya paling mampu untuk melakukannya. Sebaliknya, jika tugas itu tidak terlalu berisiko jika gagal dilakukan, Anda bisa memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk melatih seseorang. 3. Jelaskan tugasnya dengan jelas. Pastikan bahwa orang yang Anda serahi tugas itu benar-benar mengerti apa yang harus ia lakukan. Kadang penting juga untuk mengatakan kepadanya mengapa ia dipilih untuk melakukan tugas itu. Hal itu dilakukan agar ia mengerti pentingnya tugas itu bagi dirinya sendiri dan organisasi. 4. Buatlah tingkat kewenangan. Mungkin timbul lebih banyak kebingungan mengenai hal ini dibandingkan aspek-aspek lain dalam pendelegasian. Ada beberapa tingkat delegasi: - Lakukan dan jangan laporkan hasilnya; - Lakukan dan segera laporkan hasilnya; - Lakukan dan laporkan hasilnya secara rutin; - Selidiki dan buatlah rekomendasi, saya yang akan memutuskan. 5. Antisipasi masalah. Pastikan orang yang nantinya akan bekerja dengan orang yang Anda delegasi, mengerti benar tugas dan tanggung jawab orang tersebut. Katakan padanya tentang orang yang akan bekerja dengannya. Beritahukan mengenai pengalaman masa lalu saat melakukan tugas yang sama dan kesulitan yang mungkin pernah Anda alami. Pastikan ia tahu bagaimana menghubungi Anda saat memerlukan bantuan. 6. Buat jadwal pemeriksaan. Tentukan waktu untuk membandingkan catatan dan memeriksa perkembangan tugas itu. Pastikan ia tahu jenis laporan seperti apa yang Anda inginkan atau apakah Anda akan menidaklanjutinya secara informal atau formal. 7. Mengevaluasi hasil. Baik Anda dan orang yang Anda serahi tugas dapat belajar banyak dari tugas tersebut. Jika tugas itu berbeda dengan tugas rutin, mungkin Anda dapat memberikan apresiasi khusus. Jika hasilnya tidak sesuai dengan yang Anda harapkan, Anda harus menganalisa di mana letak kendalanya. KAPAN HARUS MENYERAHKAN SEBAGIAN TUGAS? Jelas, Anda harus mendelegasikan sebanyak mungkin tugas rutin, seperti menyortir e-mail, menangani masalah surat-menyurat, dan tugas-tugas lain yang bisa Anda serahkan. Hal-hal lain yang harus Anda delegasikan adalah tugas-tugas yang memang tidak bisa Anda kerjakan karena minimnya waktu Anda. Mungkin hal tersebut terjadi karena ada hal-hal yang tak terduga atau bertambahnya tanggung jawab Anda. Tugas-tugas itu mungkin adalah tugas-tugas yang ingin Anda lakukan jika Anda punya waktu. Tugas-tugas itu mungkin adalah tugas-tugas yang Anda kuasai, tapi karena situasi, Anda harus mengesampingkannya. Sering kali, tugas-tugas itu adalah tugas yang sebenarnya lebih dikuasai oleh orang lain. Memeriksa situasi tertentu untuk melatarbelakangi data untuk laporan, mengatur program atau rapat, menangani aspek teknis negosiasi dengan distributor atau rekan organisasi adalah hal-hal yang dapat diserahkan kepada orang lain karena mereka bisa melakukannya. Ketika tanggung jawab semakin banyak, Anda akan semakin banyak mendelegasikan. Anda mungkin harus membagi-bagi pekerjaan Anda dan menyerahkannya kepada orang lain. Tugas-tugas penting, jangan didelegasikan; tugas-tugas yang tak terlalu penting, delegasikan. KAPAN TIDAK PERLU MENDELEGASIKAN TUGAS? Jangan delegasikan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan atau keputusan-keputusan yang memengaruhi keseluruhan operasi organisasi. Jangan delegasikan tugas yang memang hanya Anda sendiri yang menguasainya. Hal itu hanya akan berujung pada sebuah kegagalan. Jangan serahkan tugas hanya karena ingin menghindari tanggung jawab. Jika itu dilakukan, imbasnya tidak akan menyenangkan. MENGAPA JARANG MEYERAHKAN SEBAGIAN TUGAS? Mungkin karena kita terlalu sibuk mengkhawatirkan bahwa hari ini kita belum melakukan apa-apa untuk menghadapi hari esok. Kita takut jika kita menyerahkan sebuah tugas sekarang, tugas itu tidak dikerjakan dengan benar, akhirnya kita berusaha menanganinya sendiri dan semakin terbebani dengan banyaknya tugas dan tanggung jawab yang kita emban. Sering kali, kita mengingat-ingat banyaknya hal yang telah berhasil kita lakukan sendiri untuk organisasi dan tak menyadari bahwa kita tidak mampu melakukan semuanya itu sendiri. PERHATIAN UTAMA DALAM ORGANISASI KRISTEN Ada dua perhatian utama yang harus dicermati oleh pemimpin organisasi Kristen. Yang pertama adalah penggunaan tenaga relawan. Saat menyerahkan sebagian tugas Anda pada relawan, penting sekali untuk memastikan: (1) Anda percaya ia bisa melakukannya, (2) Anda paham benar kapan ia harus melapor pada Anda, dan (3) Anda memiliki orang-orang yang siap membantu saat Anda atau ia membutuhkan. Cermat dalam menjelaskan tugas yang Anda serahkan dan memastikan bahwa orang yang menerima delegasi tugas dari Anda mengerti apa yang harus dilakukan, akan mengatasi segala masalah yang mungkin timbul. Kedua, hasil dari tugas yang biasanya sangat berdampak pada organisasi -- tujuan bersama dan arah. Sering kali, bawahan Anda percaya bahwa mereka "tahu yang terbaik bagi organisasi" dan melihat tugas itu bukan sebagai tugas yang berasal dari Anda, namun dari organisasi. Dengan persepsi seperti itu, respons dan komunikasi mereka terhadap Anda mengenai apa yang mereka lakukan, akan mudah sekali rusak. Sekali lagi, masalah seperti ini paling baik diatasi jauh-jauh hari dengan mengatakan sejelas mungkin apa yang harus dilakukan dan kapan harus memberikan laporan. BAGAIMANA MEMULAINYA Jika Anda merasa bahwa Anda kurang baik dalam menyerahkan tugas dan ingin menjadi lebih baik dalam hal tersebut, mulailah dengan membuat daftar berisi seluruh tugas yang Anda yakin bisa diserahkan. Kemudian, analisa orang-orang yang mungkin bisa Anda serahi tugas. Tulis dengan jelas tentang apa harus dilakukan orang tersebut. Hubungi orang yang Anda pilih untuk diserahi tugas demi mengetahui apakah ia bersedia dan mampu melakukan tugas tersebut. Buat daftar tugas yang Anda serahkan dan tetapkan kapan Anda akan memeriksanya, baik secara formal dan informal. Secara pribadi, buatlah catatan/grafik pelaksanaan delegasi tugas. Catatan itu akan membantu Anda untuk memilih orang-orang yang melakukan tugas dengan baik dan yang tidak baik. (t/Dian) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Judul buku : The Art of Management for Christian Leaders Judul artikel: How`s Your Delegation Penulis : Ted W. Engstrom dan Edward R. Dayton Penerbit : Word Books, Texas 1976 Halaman : 141 -- 147 ==================================**================================== ARTIKEL 2 -*- PERENCANAAN -*- Diringkas oleh: Puji Arya Yanti Untuk penyerahan tugas dan tanggung jawab yang efektif, Anda harus merencanakannya dengan tepat. Anda tidak boleh hanya meletakkan semuanya di nampan dan membaginya kepada orang lain. Ada lima hal penting yang dibahas dalam perencanaan penyerahan tugas, yakni menentukan tugas, menetapkan parameter, mengenali kandidat, merencanakan, serta tanggung jawab, pertanggungjawaban dan, otoritas. Perencanaan sangat penting untuk penyerahan tugas dan tanggung jawab yang baik dan efisien. Tugas-tugas rutin yang ringan sudah pasti dapat diserahkan tanpa pertimbangan yang rumit, tetapi untuk tugas dan proyek yang lebih berbobot, harus direncanakan. Karena perencanaan yang tidak memadai dapat membuat orang yang menerima penyerahan tugas dan tanggung jawab menjadi terbebani, tidak mengerti tujuannya, dan menderita karena merasa kurang didukung. Hal ini justru tidak akan memotivasi mereka dan juga akan membawa Anda jauh dari hasil yang diharapkan. MENENTUKAN TUGAS Tetapkan secara tegas tugas-tugas yang akan diserahkan kepada orang lain. Hal ini akan membantu dalam menunjukkan tugas yang tidak perlu dan produktif. Menilai dan Memikirkan - Ukur beban kerja Anda. - Kenali tugas yang perlu Anda kerjakan secara khusus. - Tugas lain berarti potensial untuk diserahkan. Mengenali Pilihan-Pilihan Sederhana - Kenali tugas yang dapat dikerjakan orang lain tanpa pelatihan atau petunjuk. - Serahkan tugas-tugas tersebut! Menentukan Kebutuhan akan Pelatihan - Ketahui tugas yang bisa diserahkan sesudah memberi beberapa pelatihan atau pengarahan kepada seseorang. - Putuskan jenis pelatihan yang diperlukan. - Apakah memungkinkan? Menentukan Bagian Proyek - Kenali bagian-bagian proyek yang bisa Anda delegasikan, misalnya satu bagian dari sebuah proyek besar. Pertimbangkan Secara Menyeluruh - Ketahui tugas yang tidak perlu dikerjakan. - Periksa apakah tugas itu benar-benar menghabiskan waktu; jika memang demikian, hentikan secepatnya. - Rundingkan dengan orang yang tepat untuk menghentikannya (jangan hanya menghentikan karena mungkin tugas itu benar-benar diperlukan di suatu bagian lain dalam organisasi). - Sebagai alternatif, barangkali Anda perlu mempertimbangkan untuk mendelegasikan tugas itu ke luar. MENETAPKAN PARAMETER Ketika menetapkan suatu tugas yang akan didelegasikan, tetapkanlah parameter, yang berarti memutuskan sampai di tingkat mana penyerahan tugas dan tanggung jawab akan dilakukan. Tiga tingkat penyerahan tugas dan tanggung jawab: - Mendelegasikan unsur kecil suatu tugas atau proyek. - Mendelegasikan sebagian -- menyerahkan suatu tugas atau proyek, tetapi seluruh tanggung jawab tetap berada di tangan Anda sehingga orang tersebut harus memberi laporan secara teratur kepada Anda untuk instruksi selanjutnya. - Mendelegasikan seluruh tugas atau proyek. Dalam beberapa hal, ada juga tipe ke empat. Kita sering mendengar kata lepas tangan, yaitu ketika Anda melimpahkan suatu tugas atau proyek kepada seseorang tanpa memberi penjelasan, saran, atau pun dukungan. Tipe ini berarti melepaskan seluruh tanggung jawab, apakah akan berhasil atau gagal, kepada orang lain dan juga akan membuat orang merasa terbebani dan melemahkan motivasi. Keuntungan mendelegasikan seluruh tugas: - Pada dasarnya, semakin banyak tugas yang Anda delegasikan, semakin baik bagi orang lain. - Mereka akan melihat pekerjaan sebagai hal yang saling berkaitan, yang berarti jauh lebih menyenangkan. - Meningkatkan penggunaan inisiatif sendiri. - Mengurangi kebingungan. - Menghemat waktu koordinasi yang tidak perlu dan tidak efisien. Keuntungan pendelegasian sebagian: - Mula-mula, atau jika Anda atau yang lain tidak yakin dengan kemampuan mereka, delegasikan subtugas, bukan keseluruhan tugas utama. - Anda dapat selalu mengatur untuk mendelegasikan semua tugas. - Membangun kepercayaan diri, selama mereka tahu yang mereka punyai hanya sebagian tugas pokok jika mereka melakukan kesalahan. - Anda sendiri dapat menjadi lebih percaya diri karena risiko mereka melakukan kesalahan tidak terlalu besar. - Anda dapat mendelegasikan tugas kepada staf baru atau orang-orang yang tidak berpengalaman, dan mereka tdak perlu bertanggung jawab. Parameter untuk Manajer Ada empat aturan emas yang harus Anda perhatikan sebagai parameter untuk pendelegasian yang Anda lakukan. - Jangan pernah mengambil kembali pekerjaan -- paling tidak, jangan lakukan jika Anda masih mungkin membantunya. - Jangan pernah melakukan perubahan pada tugas -- hal ini tentu sulit jika tugas itu berkembang terus atau bukan merupakan tugas tetap. - Jangan pernah mendelegasikan ulang kepada orang lain -- ini tidak hanya merendahkan orang yang pertama kali diserahi tugas, tetapi juga seperti pengumuman terbuka atas ketidakmampuan mereka dibandingkan orang lain yang diserahi tugas itu saat ini. - Jangan pernah memberikan tugas yang sama kepada lebih dari satu orang -- memang menyenangkan menilai orang dengan membandingkannya dengan orang lain. Apakah yang Sebetulnya Anda Inginkan? Waktu yang saat ini dihabiskan untuk menetapkan pekerjaan akan membuat pekerjaan tersebut lebih sederhana dalam jangka panjang. - Tugas apa? - Apakah standarnya? - Sampai kapan? - Seberapa akuratkah? - Bagaimana ukuran atau penilaian hasilnya? - Apakah batasannya: - waktu? - uang? - sumber daya? - orang? - Seberapa banyak otonomi yang dapat Anda berikan? - Apakah Anda memerlukan laporan balik, kalau iya, kapan? MENGENALI KANDIDAT Memutuskan siapa yang akan menerima pendelegasian dapat menjadi sesuatu yang sangat sulit. Kebanyakan orang tidak pernah benar-benar duduk dan membuat keputusan yang logis -- mereka hanya melihat siapa yang sedang bebas dan dapat mengerjakan pekerjaan itu, lalu mendelegasikannya kepada mereka. Jadi, latihan menyediakan waktu sejenak untuk memerhatikan keahlian dan pengalaman seseorang dapat memperlihatkan kepada Anda kesempatan pendelegasian baru yang belum pernah Anda pikirkan sebelumnya! Memahami Orang - Selidiki keahlian, kemampuan, pengalaman, dan minat mereka. - Audit adalah latihan yang berguna -- Anda mungkin menemukan bahwa semua orang punya keahlian yang tidak pernah Anda ketahui sebelumnya. - Jangan meremehkan minat seseorang. - Orang yang tekun mempelajari sesuatu jauh lebih berharga daripada orang yang mengerjakan tugas karena keharusan. Pikirkan Pilihan Anda - Apakah mereka punya waktu untuk mengerjakan tugas itu? Tidak ada gunanya mendelegasikan jika seseorang sudah kelebihan pekerjaan. - Apakah mereka punya kemampuan? Apakah mereka bisa mengerjakan tugas itu segera? - Bisakah Anda memberi latihan kepada mereka? Jika orang-orang tidak memunyai pengalaman atau keahlian, tetapi kemampuan -- potensi masa depan untuk belajar bagaimana cara mengerjakan tugas itu -- Anda dapat mendelegasikan kepada mereka dengan memberi latihan terlebih dahulu. - Apakah mereka menikmatinya? Tak ada aturan yang mengatakan bahwa Anda tidak bisa memberikan pekerjaan yang hebat kepada seseorang. Akan tetapi, jika Anda mencoba menyelaraskan minat dan suka mendelegasikan, Anda akan lebih bahagia, lebih banyak orang yang bersedia di sekeliling Anda. MERENCANAKAN Sekarang Anda dapat merencanakan bagaimana cara mendelegasikan tugas tersebut. Sebelum Mendelegasikan - Apakah mereka memahami tujuan tugas itu? - Apakah mereka memunyai keahlian atau potensi untuk mengerjakan pekerjaan itu? - Apakah ada orang yang pernah mengerjakan tugas itu sebelumnya sehingga mereka dapat meminta petunjuk? - Apakah Anda mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka? - Apakah Anda percaya mereka akan sukses? - Apakah mereka yakin dengan pekerjaan tersebut? - Apakah mereka ingin melakukannya atau perlu diyakinkan lebih dahulu? - Apakah tugas itu sesuai dengan jadwal/beban kerja mereka? - Dapatkah Anda memercayai mereka? Jika tidak, Anda akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk terus-menerus memantau dibandingkan jika Anda mengerjakannya sendiri. - Apakah mereka akan mengikuti prosedur? - Apakah mereka belajar dari pengalaman? - Apakah mendelegasikan akan menguntungkan Anda, mereka, atau orang lain? Hindari Pelimpahan - Seimbangkan antara kesulitan dan kebosanan di antara pekerja. - Cobalah bertindak adil dengan membicarakan tugas yang menarik, menyenangkan, atau akan membuat pekerja tersebut diakui. - Simpan beberapa tugas pokok untuk Anda sendiri -- supaya adil! - Tanya apakah tugas itu mereka sukai atau tidak -- jangan pernah berasumsi! TANGGUNG JAWAB, PERTANGGUNGJAWABAN, DAN OTORITAS Memberikan pekerjaan kepada orang lain bukan merupakan pendelegasian yang efektif. Supaya berkembang, orang memerlukan beberapa ukuran otoritas untuk membuat keputusan. Sangatlah membantu untuk memiliki hal berikut: - tanggung jawab, - otoritas, - dan pertanggungjawaban. Semua itu akan membantu Anda untuk mengingat tujuan pendelegasian. Tanggung Jawab Problem umum dalam pendelegasian adalah memberi seseorang sebuah pekerjaan dan memberi mereka tanggung jawab untuk itu. Jika orang tidak menerima tanggung jawab atau jika mereka berpikir itu adalah tanggung jawab Anda, segalanya tentu akan berjalan dengan tidak semestinya. Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban adalah sesuatu yang Anda delegasikan. Anda membuat orang bertanggung jawab atas tugas itu kepada Anda, tetapi Anda sendiri tetap bertanggung jawab untuk hasilnya -- sekalipun Anda telah mendelegasikannya. Otoritas Memberikan otoritas kepada seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa memberitahukannya kepada orang lain akan membuat segalanya menjadi sulit. Anda harus memberi arahan kepada karyawan lain bahwa seseorang sudah Anda beri otoritas untuk melakukan tugas tersebut. Jika orang tidak memiliki otoritas yang memadai, mereka tidak mampu membuat keputusan tanpa petunjuk dari Anda, bahkan tidak dapat bertindak sama sekali. Menyeimbangkan Ketiganya Pendelegasian terbaik mengandalkan pada pemberian otoritas yang tepat dan mengumumkannya kepada semua orang yang berhubungan dengan tugas tersebut. Dengan demikian, Anda membuat mereka bertanggung jawab atas tugas itu kepada Anda, sekalipun tanggung jawab yang sesungguhnya tetap berada di pundak Anda. Jadi, jangan abaikan tanggung jawab Anda. Jika semua berjalan buruk, tak perlu berkata: "Saya telah memberikan tanggung jawab untuk ini, ini semua salahmu!" Ini benar-benar milik Anda. Ingat, Anda tidak bisa memberikan tanggung jawab dan Anda tidak akan terlalu bersalah. Segi baiknya adalah Anda dapat mencuri perhatian seseorang. Jika Anda mengumumkan bahwa orang lain berkuasa atas pekerjaan itu, dan jika mereka mengerjakannya dengan cukup baik, orang akan tahu bahwa orang itu yang telah mengerjakannya, bukan Anda. Manajer yang buruk senang mencuri kredit untuk sesuatu yang tidak mereka kerjakan. Ini adalah manajemen yang buruk dan sangat menghilangkan motivasi. KESIMPULAN - Jangan pernah mendelegasikan tanpa memberi pertimbangan yang masuk akal mengenai tugas itu. Apakah adil dan tepat untuk mendelegasikan tugas ini? - Tetapkan parameter dan tentukan secara tepat tugas yang ingin Anda delegasikan dan bagaimana. Jika Anda tidak tahu apa yang Anda inginkan, Anda tidak akan memperoleh kesempatan. - Kenali kandidat untuk pendelegasian itu dan sesuaikan orang dan tugasnya secara logis. Mengembangkan seseorang adalah satu hal, tapi pastikan mereka mampu melakukan tugas itu, beri latihan dan dukungan jika perlu. - Rencanakan tugas yang akan Anda delegasikan, dan hindari pelimpahan kepada seseorang. - Beri otoritas, tetapi tetap pegang tanggung jawab untuk tugas itu, dan buat orang bertanggung jawab untuk Anda. Diringkas dan disesuaikan dari: Judul buku: Delegating Judul bab : Perencanaan Penulis : Julie-Ann Amos Penerbit : PT Elex Media Komputindo, Jakarta 2002 Halaman : 21 -- 36 ==================================**================================== INSPIRASI -*- TELADAN PENYERAHAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB -*- Pernahkan Anda diminta melakukan sesuatu oleh pimpinan Anda, namun ketika melaksanakannya sang pimpinan terus-menerus mengoreksi setiap tindakan Anda? Apa yang Anda rasakan saat itu? Jangan kecil hati, saya pun pernah mengalaminya, bahkan saya pun pernah melakukan hal yang sama terhadap orang dalam tim saya sampai saya sadar bahwa itu tidak baik. Saya lantas teringat pengalaman saya ketika bekerja di perusahaan Pak Sutikno Teguh. Pak Teguh -- begitu ia biasa disapa -- kerap memberikan contoh dan arahan kemudian meminta saya melakukan sesuatu berdasarkan contoh dan arahan tersebut. Pada saat pelaksanaan, beliau hanya memonitor dan memberikan arahan jika diperlukan. Sering kali, ketika menemui hambatan, saya berkonsultasi dengan beliau. Apa yang membuat saya sangat salut, beliau sangat ahli dalam mendengarkan dan kemudian memberi nasihat mengenai apa yang harus dilakukan. Namun, terkadang beliau hanya diam dan hanya berkata, "Aku sih ikut Paulus aja. Bagaimana yang terbaik menurut Paulus?" Jawabannya ini kerap membuat saya berpikir keras dan lebih bersungguh-sugguh dalam bekerja karena saya merasa sayalah yang melahirkan ide tersebut (ada sense of ownership). Beliau mampu mendelegasikan sekaligus mengembangkan saya. Salut! Diambil dari: Judul buku: The Leadership Wisdom Penulis : Paulus Winarto Penerbit : PT Gramedia, Jakarta 2005 Halaman : 219 ==================================**================================== STOP PRESS -*- PEMBUKAAN KURSUS BARU PESTA: KURSUS PERNIKAHAN KRISTEN SEJATI (PKS) -*- < http://www.pesta.org/pks_sil > Anda ingin memerkaya hidup pernikahan Anda? Kabar gembira! Sebuah kursus tentang pernikahan telah dibuka oleh Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA). Kursus yang bernama Pernikahan Kristen Sejati (PKS) ini berisi pelajaran-pelajaran dasar tentang hidup pernikahan Kristen dan bagaimana membangun rumah tangga Kristen yang memuliakan Tuhan. Selain mempelajari bahan-bahan yang diberikan, Anda juga dapat mendiskusikan bahan-bahan tersebut dengan pasangan-pasangan lain dalam sebuah kelas diskusi. Kursus ini akan dibuka pada periode Maret/April 2008. Bagaimana cara mengikuti kursus yang diadakan secara GRATIS oleh PESTA < http://www.pesta.org > dan terbuka untuk umum ini? Beberapa ketentuan di bawah ini yang harus Anda perhatikan. 1. Peserta adalah seorang Kristen yang sudah percaya pada Tuhan Yesus Kristus. 2. Diutamakan untuk Anda yang sudah menikah, karena pasangan Anda juga diharapkan dapat ikut terlibat dalam kelas diskusi. 3. Peserta harus mendaftarkan diri dengan mengisi Formulir Pendaftaran Kursus yang ada di bawah ini atau mengisinya lewat http://www.pesta.org/formulir_pendaftaran_pks. 4. Setelah mendaftar Anda akan mendapatkan modul PKS yang harus Anda pelajari dan tugas-tugas tertulis yang harus Anda kerjakan. Tugas tertulis tersebut harus sudah selesai dikerjakan sebelum kelas diskusi dimulai (tgl. 1 April 2008). Anda juga bisa mengunduh sendiri modul PKS ini di alamat: http://www.pesta.org/pks_sil dengan berbagai pilihan format unduh, yaitu TEXT, HTML, dan PDF. 5. Peserta harus bersedia mematuhi semua peraturan yang berlaku dalam kelas PESTA. Dapat dilihat di http://pesta.org/petunjuk. Untuk kelas PKS ini, peserta tidak harus mengikuti kelas DIK terlebih dahulu. Tunggu apa lagi? Segeralah mendaftarkan diri karena kelas hanya akan menampung dua puluh pasangan saja. Isi dan kirimkan formulir di bawah ini ke: < kusuma(at)in-christ.net >. ======> Potong di sini <============================================== FORMULIR PENDAFTARAN KURSUS PERNIKAHAN KRISTEN SEJATI [Catatan: Diperbolehkan mengisi formulir oleh salah satu pasangan saja.] Nama Kelas: Pernikahan Kristen Sejati (PKS) Nama lengkap: Nama [istri/suami]: Alamat e-mail: Alamat pos: Kota tinggal: Provinsi: Negara: Kode pos: Telepon/HP: Tempat lahir: Tanggal lahir: Pendidikan terakhir: Pekerjaan: Talenta/keterampilan: Gereja: Jabatan pelayanan: Komputer yang dipakai: [rumah/kantor/warnet]* Pernah mengikuti kursus PESTA sebelumnya: [ya/tidak]* (* pilih salah satu) Jawablah pertanyaan berikut ini: -------------------------------- 1. Apakah Anda sudah menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan secara pribadi? - Ya - Tidak 2. Apakah Anda percaya bahwa Alkitab seluruhnya adalah Firman Tuhan? - Ya - Tidak 3. Apakah pasangan Anda juga seorang yang percaya Tuhan Yesus? - Ya - Tidak 4. Berapa lama Anda sudah menikah? ............ tahun 5. Berapa anak yang Anda miliki dari hasil perkawinan Anda? ........... anak. Sebagai persetujuan Anda untuk mengikuti Kursus PESTA, mohon memberikan pernyataan di bawah ini: "Dengan mengisi Formulir Pendaftaran PESTA ini berarti saya, _______________________________ (nama lengkap) dengan keinginan sendiri telah memutuskan akan mengikuti Kursus PESTA hingga selesai dan mau menaati peraturan yang ada dan bersedia untuk saling membangun iman sesama peserta dalam kasih." ======> Potong di sini <============================================== Isi dan kirimkan formulir ini ke: < kusuma(at)in-christ.net > Jika ada pertanyaan lain, silakan menghubungi Staf Admin PESTA di: < kusuma(at)in-christ.net > ==================================**================================== Berlangganan : subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Berhenti : unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Kontak e-Leadership: leadership(at)sabda.org Arsip e-Leadership : http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip Situs Indo Lead : http://lead.sabda.org/ ---------------------------------------------------------------------- Redaksi e-Leadership: Dian Pradana dan Puji Arya Yanti e-Leadership merupakan kerjasama antara Indo Lead, YLSA, dll. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Bahan ini dapat dibaca secara on-line di situs: http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/ Copyright(c) 2008 oleh YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ==================================**==================================
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |