Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/184 |
|
e-Leadership edisi 184 (19-1-2016)
|
|
===========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI JANUARI 2016============ Pemimpin dan Teknologi I e-Leadership -- Pemimpin dan Teknologi I Edisi 184, 19 Januari 2016 Salam kasih, Saat ini, hampir seluruh orang di dunia adalah pemakai aktif jaringan internet, mulai dari individu, kelompok/masyarakat, organisasi, sampai lembaga resmi dan pemerintahan. Mereka memakai internet untuk berbagai tujuan dan keperluan. Sebagai seorang pemimpin, kita bertanggung jawab untuk membawa setiap anggota mengenal dan masuk ke dalam perubahan zaman ini, yaitu zaman digital -- era teknologi, supaya kita mampu menyesuaikan diri dan tidak mengalami ketertinggalan. Teknologi di era digital ini mempermudah segala akses informasi dan transaksi yang terbatas ruang dan waktu. Akan tetapi, di balik kemajuan ini terdapat bahaya besar yang akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari politik, sosial, ekonomi, bahkan kerohanian seseorang maupun kelompok. Secara khusus, seorang pemimpin Kristen harus menyadari bahaya dan godaan dari dunia digital ini, dan mengetahui bahwa teknologi dapat digunakan untuk hal yang baik ataupun jahat. Dualisme ini tidak dapat dihindari. Di satu sisi, kita akan menghadapi kemudahan dan banyak keuntungan dalam menggunakan teknologi. Namun, di sisi lain, kita sedang dalam bahaya besar jika tidak bisa menggunakan teknologi dengan bijak. Tak lupa, kami sajikan juga sebuah renungan singkat sebagai pengantar kita untuk melangkah maju dalam tahun ini bersama dengan Allah. Selain itu, perlu kami beritahukan bahwa pemimpin redaksi e- Leadership tahun lalu, Ayub, telah digantikan oleh Santi T. mulai tahun 2016 ini. Mohon dukungan doa supaya Tuhan Yesus senantiasa memberkati publikasi e-Leadership ini. Selamat membaca, Tuhan memberkati. Redaktur Tamu e-Leadership, Ayub < http://lead.sabda.org > Walaupun aku berjalan melewati lembah bayang-bayang kematian, aku tidak akan takut bahaya, karena Engkau bersamaku; gada-Mu dan tongkat- Mu, itu yang menghiburku. (Mazmur 23:4) < http://alkitab.mobi/ayt/Mzm/23/4/ > RENUNGAN: LEMBAH KEKELAMAN Nats: "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku." (Mazmur 23:4) Bacaan: Mazmur 23 Kegelapan di atas kegelapan. Penderitaan di atas penderitaan. Kepedihan di atas kepedihan. Siksaan di atas siksaan. Itulah kematian. Kematian membawa ketakutan, merenggut orang-orang yang berarti dalam hidup kita, dan membuat kita meratap, berduka, dan bertanya-tanya. Kematian menutup terang yang sebelumnya bersinar bebas dalam hidup kita. Apa pun kematian yang kita hadapi, entah itu kematian yang akan menjemput kita atau yang merenggut orang yang kita kasihi, kematian dapat menghancurkan hidup kita. Ia dapat menyedot energi kita, mengubah rencana kita, menguasai jiwa kita, membelokkan pandangan kita, menguji iman kita, mencuri sukacita kita, dan menantang berbagai anggapan kita mengenai tujuan hidup. Ketika berjalan dalam lembah kekelaman, kita merasa ditelan oleh bayangan kematian dan berhadapan muka dengan ketakutan. Kekosongan yang menggelisahkan kita akibat pengalaman kehilangan dapat menggoyahkan kenyamanan yang bersumber dari iman kita kepada Allah. Karena itu, kita menjadi takut. Takut menghadapi masa depan. Takut menikmati hidup kembali. Namun, dalam lembah itu, di bawah kekelaman tersebut, kita dapat berseru kepada Tuhan, "Aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku" (Mazmur 23:4). Lengan-Nya yang penuh kasih takkan pernah membiarkan kita pergi. Dia selalu menyertai kita. Secara perlahan tetapi pasti, Dia memberikan kedamaian dan membebaskan kita dari kekelaman. Dia memberi terang. Dia memimpin kita keluar. Pada akhirnya, kita terlepas dari lembah kekelaman. Kematian Memisahkan Kita untuk Sementara. Namun, Kristus Menyatukan Kita untuk Selamanya. Diambil dan disunting dari: Nama situs: Alkitab SABDA Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/illustration.php?topic=170 Penulis renungan: Dave Branon Tanggal akses: 5 Januari 2016 ARTIKEL: PEMIMPIN KRISTEN DALAM ERA DIGITAL Era Digital sedang terjadi pada kita. Dalam kurun waktu kurang dari tiga dekade, kita telah mendefinisikan kembali cara manusia berkomunikasi, menghibur, menginformasikan, meneliti, membuat, dan menghubungkan -- dan apa yang kita ketahui sekarang ini hanyalah sebagian kecil dari apa yang akan datang. Namun, kekhawatiran terbesar dari gereja bukanlah kepentingan secara teknologi, tetapi kepentingan Injil. Dunia digital belum ada dalam satu generasi yang lalu, dan sekarang hal itu menjadi fakta dasar dalam kehidupan. Dunia yang terlahir dari komputer pribadi, internet, media sosial, dan ponsel pintar sekarang ini merupakan ajang diskusi dan perdebatan publik terbesar yang pernah diketahui dunia. Pemimpin yang membicarakan tentang dunia nyata yang bertentangan dengan dunia digital membuat kesalahan, yaitu sebuah kesalahan kategori. Meskipun kita benar dalam memprioritaskan percakapan tatap muka secara nyata dan untuk menemukan kenyamanan dan landasan dalam otoritas yang stabil seperti buku cetak, dunia digital sendiri merupakan dunia yang nyata, tetapi nyata dalam cara yang berbeda. Komunikasi nyata terjadi dalam dunia digital, dalam jaringan situs, dan dalam ponsel pintar di saku Anda. Informasi yang nyata dibagikan dan secara global disebarluaskan, jauh lebih cepat daripada sebelumnya. Percakapan nyata sedang berlangsung, melalui suara, kata- kata, dan gambar, menghubungkan orang-orang dan percakapan di seluruh dunia. Jika pemimpin tidak memimpin dalam dunia digital, kepemimpinannya, menurut definisi, terbatas pada mereka yang juga mengabaikan atau mengacuhkan dunia itu, dan populasi tersebut menyusut setiap menit. Sementara itu, waktu terus berjalan. Bahaya dan Janji dalam Kerajaan Digital Dunia digital didorong oleh pelopor dan penyemangat kewiraswastaan dan ideologisnya, dan mereka berjumlah besar. Angka-angkanya mengejutkan. Dunia jaringan situs, untuk semua tujuan praktisnya, hanya berusia kurang dari dua puluh tahun. Sekarang, hal itu telah mencapai setiap benua dan negara, yang menghubungkan lebih dari 2 miliar orang. Sekarang ada 5,9 miliar pelanggan telepon seluler, dan itu berarti 87% dari jumlah populasi dunia. Ponsel, yang awalnya merupakan mainan dari orang-orang yang sangat kaya dan berkuasa, sekarang menjadi lebih populer daripada sambungan telepon darat di daerah termiskin di dunia. Tiang telepon akan segera menjadi barang antik. "Blogosphere" tidak diketahui manusia sampai dalam 15 tahun belakangan ini, tetapi hanya satu platform blogging saja (Wordpress) dapat melibatkan lebih dari 300 juta pengguna setiap bulan, yang membuat blog lebih dari 2,5 miliar halaman. Dunia sekarang segera beralih kepada Google, bahkan sebelum mereka berpikir untuk meraih kamus atau ensiklopedia. Kebanyakan orang Amerika di bawah usia 30 tahun tidak dapat membayangkan saat Anda harus pergi ke gedung perpustakaan untuk mendapatkan informasi. Titik pusat dari media sosial (untuk saat ini), Facebook, yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, sekarang telah menghubungkan lebih dari 900 juta pengguna di seluruh dunia. Twitter, dunia blogging kecil yang sensasional diluncurkan pada bulan Mei 2006, memiliki 140 juta pengguna yang memosting 340 juta tweet setiap hari. Bahkan, yang lebih menakjubkan adalah kenyataan bahwa lebih dari 1,6 miliar permintaan pencarian dilakukan melalui Twitter setiap hari. Bagi banyak orang Amerika, Twitter merupakan ujung tombak berita dan komunikasi. Kerajaan digital sangatlah besar dan transformatif. Media yang lebih tua bermigrasi ke situs, bahkan saat media sosial semakin menggantikan teknologi suara. Ponsel pintar sebenarnya telah menjadi komputer kecil, yang digunakan sesekali untuk panggilan suara. Dunia digital adalah "dunia yang liar" dalam berbagi informasi dan percakapan. Segala sesuatu dapat ditemukan di internet, biasanya hanya dengan beberapa klik pada mouse. Hal itu mencakup segala sesuatu, mulai dari khotbah sampai pornografi, dengan politik dan hiburan yang dicampurkan ke dalamnya. Teknologi internet dan digital menghubungkan orang dan melepaskan mereka. Begitu banyak informasi dan hiburan tersedia dengan sangat cepat sehingga tampaknya seluruh dunia sedang mengembangkan sebuah masalah kurangnya perhatian. Pada saat yang sama, berbagai teknologi tersebut telah menyebabkan demokratisasi terbesar dalam komunikasi sejak munculnya bahasa lisan. Orang-orang Kristen dapat membawa Injil sampai ke Cina, melompati "Tembok Besar" sebagaimana banyak warga Cina menyebut upaya pemerintah mereka untuk mencegah informasi keluar. Korea Utara berjuang untuk mengisolasi masyarakatnya dari dunia luar, tetapi ponsel (dari Mesir!) menjadi semakin umum meskipun bersifat ilegal. Namun, internet juga telah mengganggu hierarki yang stabil dari era informasi tua. Seorang remaja yang memiliki komputer dapat mengeluarkan blog yang terlihat lebih berwibawa daripada blog yang ditulis oleh CEO dari sebuah perusahaan Fortune 500 -- dan mungkin dibaca oleh lebih banyak orang juga. Sebagian besar dari apa yang muncul di internet tidak diedit, dan sebagian besar tidak membantu. Beberapa bahkan lebih buruk. Meski begitu, jika Anda tidak muncul dalam internet, Anda sama sekali tidak ada, sesuatu yang dipikirkan oleh orang-orang di bawah usia 30 tahun. Para "digital native" tersebut jarang menerima, bahkan lebih jarang lagi menulis surat. Mereka tidak mengetahui apa-apa kecuali informasi instan, dan studi menunjukkan bahwa mereka memiliki berbagai keterampilan (dalam dunia digital) secara naluriah, memanfaatkan beberapa perangkat digital secara bersamaan, bahkan sering kali ketika sedang duduk di dalam ruang kelas. Dunia digital adalah dunia yang sangat besar, rumit, dan eksplosif. Dunia ini berisi keajaiban dan kengerian, serta segala sesuatu di antaranya. Dan, itu merupakan salah satu arena kepemimpinan paling penting yang mungkin dialami oleh generasi kita. Jika Anda puas untuk memimpin dari masa lalu, jauhilah dunia digital. Jika Anda ingin memengaruhi masa depan, beranikan diri dan tempatkan diri Anda di jalur cepat. Mengembangkan Kehadiran Internet Sekarang, hampir setiap gereja, perusahaan, bisnis, sekolah, atau organisasi hadir dalam internet. Jika tidak, sadarilah bahwa Anda ketinggalan zaman, sejauh yang disadari jutaan orang yang tak terhitung jumlahnya. Jika Anda seorang pemimpin, Anda bertanggung jawab untuk membuat kehadiran organisasi Anda di dalam internet menjadi berguna, menarik, mengundang, dan dirancang dengan baik. Jika Anda membutuhkan bantuan, carilah bantuan. Kesan pertama dalam situs sering kali menjadi satu- satunya kesan menarik yang akan Anda buat. Karena itu, buatlah situs Anda menjadi menarik. Konten adalah raja. Orang-orang datang ke situs Web Anda karena mereka mencari informasi. Pastikan mereka dapat menemukannya dan pastikan itu menjadi konten yang layak ditemukan. Kehadiran situs Anda akan mengiklankan kepada dunia mengenai siapa Anda, segala sesuatu tentang organisasi Anda, dan keseriusan komitmen Anda dalam menjalankan misi- misi Anda. Informasi pada situs Anda harus selalu baru, diperbarui secara rutin, dan layak mendapat perhatian. Jika kehadiran internet Anda terlihat membosankan, pengunjung akan menganggap bahwa organisasi Anda bersifat membosankan juga. Sebagai seorang pemimpin, pertimbangkan untuk membangun keberadaan Anda dalam internet sebagai bagian dari situs internet organisasi Anda. Jika hal itu tampak sebagai kesombongan diri, sadarilah bahwa itu mesti terjadi sesuai dengan keberadaan Anda sebagai seorang pemimpin. Pengunjung ingin mengetahui apa yang Anda pikirkan, bagaimana Anda mengomunikasi misi organisasi Anda, dan apakah Anda menginspirasikan sifat yang dapat dipercaya. Anda memiliki sebuah pesan untuk dikomunikasikan dan sama sekali tidak ada kebajikan yang gagal untuk mengomunikasikan pesan itu. Buatlah itu untuk melayani misi organisasi Anda dan arahkan pengunjung ke halaman situs organisasi. Tawarkan konten yang baik, dan pengunjung akan kembali lagi. Jika Anda membiarkan situs tersebut menjadi membosankan, mereka akan pergi ke tempat lain. Ini berarti kerugian bagi organisasi Anda beserta misi yang ada di dalamnya. Jangan pernah lupakan hal tersebut! Pastikan bahwa pengunjung dapat menemukan Anda dan organisasi Anda. Jika mesin pencari tidak mengetahui keberadaan Anda, hanya mereka yang sudah mengetahui alamat tautan dari situs Anda yang dapat menemukan Anda. Itu bukanlah strategi pertumbuhan. Kepentingan Injil di Era Digital Gereja diberi tugas untuk membagikan Injil, menyampaikan pesan Kristus kepada dunia, dan menjadikan semua bangsa murid-Nya. Orang-orang Kristen telah diberikan tugas tersebut selama lebih dari 2.000 tahun, dan kita sekarang menyaksikan kebangkitan dalam visi Amanat Agung dan semangat dalam generasi baru Kristen Injili. Sama seperti Revolusi Guttenberg memberi generasi Reformasi untuk peluang baru yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam mengomunikasikan pesan mereka, Revolusi Digital menyajikan kepada orang-orang percaya pada masa kini dengan alat, platform, dan peluang yang tidak pernah dibayangkan oleh orang-orang Kristen dari generasi- generasi sebelumnya. Orang-orang Kristen -- dan pemimpin Kristen secara khususnya -- harus mengambil keuntungan dari blog, media sosial, dan setiap platform yang tersedia untuk mengomunikasikan pesan kita. Kita harus mempraktikkan penatalayanan melalui peluang-peluang yang baru untuk belajar, mengajar, dan belajar secara daring, sembari mengakui bahwa belum pernah generasi sebelum kita yang memiliki kesempatan yang kaya tersebut. Pada saat yang sama, pemimpin Kristen harus menyadari bahaya dan godaan dari dunia digital, dan mengetahui bahwa setiap teknologi baru dapat digunakan untuk hal yang baik maupun jahat. Namun, kepentingan kita untuk memenuhi kepemimpinan Kristen di dunia digital tidaklah bersifat teknologi. Kita tidak menggunakan teknologi ini hanya karena teknologi itu ada. Motivasi yang mengendalikan kita haruslah berasal dari kepentingan Injil -- untuk melihat Injil Yesus Kristus, kekayaan penuh dari keyakinan orang-orang Kristen, dan penjangkauan menyeluruh dari pandangan orang-orang Kristen ditetapkan di hadapan dunia yang penuh dosa. Dengan kata lain, kepentingan orang- orang Kristen dalam domain digital mengarah kepada hal ini -- berbagi cahaya dalam dunia yang gelap. (t/N. Risanti) Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Albert Mohler Alamat URL: http://www.albertmohler.com/2013/02/26/the-christian-leader-in-the-digital-age/ Penulis artikel: Albert Mohler Tanggal akses: 18 September 2015 KUTIPAN "Belajarlah untuk berkata `tidak` untuk kebaikan sehingga Anda bisa mengatakan `ya` untuk yang terbaik." -- John C. Maxwell Kontak: leadership(at)sabda.org Redaksi: Santi T., Margaretha I., N. Risanti, Odysius, dan Ayub Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip BCA Ps. Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati (c) 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |