Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/147

e-Leadership edisi 147 (22-7-2013)

Pemimpin Pembelajar (II)

==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI JULI 2013============

                    PEMIMPIN PEMBELAJAR (II)
               
                 e-Leadership 147, 22 Juli 2013

e-Leadership -- Pemimpin Pembelajar (II)
Edisi 147, 22 Juli 2013

Shalom,

Setinggi dan seterjal apa pun pendakian yang Anda lakukan, jika yang 
Anda daki adalah gunung, suatu saat Anda akan mencapai puncaknya. Akan 
tetapi, jika Anda sedang mendaki lereng kepemimpinan, mengharapkan 
sebuah puncak merupakan sesuatu yang naif. Sebab, kepemimpinan tidak 
memiliki puncak. Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus terus 
"mendaki" (baca: belajar) di sepanjang hidupnya. Karena, tetap belajar 
merupakan sarana yang diperlukan pemimpin untuk bertahan pada 
posisinya, bahkan menolongnya mendaki lebih tinggi. Mereka yang 
setelah duduk pada kursi kepemimpinan, baik skala kecil maupun besar, 
menghentikan kegiatan belajar sedang menjadikan dirinya sendiri 
seorang pengikut, bukan pemimpin. Hanya pemimpin pembelajarlah yang 
akan terus mendapati orang-orang setia mengikuti dirinya.

Pertanyaannya, bagaimana menjadi seorang pemimpin pembelajar itu? Tip 
dalam e-Leadership edisi 147 ini, kami harapkan dapat memberikan 
inspirasi bagi Anda, para pemimpin dan calon pemimpin, untuk tetap 
belajar bahkan ketika Anda telah merasa ada di puncak. Selamat 
membaca.

Staf Redaksi e-Leadership,
Berlin B.
< http://lead.sabda.org >


Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan 
   apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, 
lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. 
          (Filipi 4:9) < http://alkitab.mobi/tb/Flp/4/9/ >


             TIP: JADILAH SEORANG PEMIMPIN PEMBELAJAR

Salah satu kriteria yang diharapkan ada di dalam diri seorang pemimpin 
guna menghadapi segala dinamika dan tantangan dalam perusahaan adalah 
mental pembelajar. Kualitas ini sangat diperlukan sebab memengaruhi 
cara pandang serta sikapnya terhadap perubahan. Karena hal tersebut 
merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, menjadi pemimpin yang 
adaptif, pro, atau bahkan menjadi penggagas perubahan merupakan suatu 
nilai lebih dari seorang pemimpin sejati. Mental pembelajar ini 
merupakan bagian dari karakteristik dan ciri pemimpin yang matang dan 
dewasa. Dan, ini tidak muncul dalam sekejap, tetapi merupakan suatu 
sikap yang harus ditempa terus-menerus sejalan dengan usahanya meraih 
kursi kepemimpinan.

Sebelum menjadi pemimpin, Anda pasti berusaha keras dan terus belajar 
meningkatkan kompetensi diri. Ketika Anda berhasil meraihnya, mental 
serta semangat belajar yang Anda miliki tersebut sebaiknya tidak 
hilang begitu saja. Sebab sejatinya, belajar merupakan proses seumur 
hidup yang tidak berkesudahan. Pemimpin yang berorientasi pada tujuan 
untuk menjadi "long life learner" (pembelajar seumur hidup) daripada 
"long life leader" (pemimpin seumur hidup) tidak menganggap 
prestasinya sebagai seorang pemimpin sebagai tujuan akhir, tetapi 
sebagai suatu kesempatan dan sumber pembelajaran baru baginya.

Ciri-ciri yang menonjol dari seorang pemimpin pembelajar adalah 
keterbukaannya terhadap perubahan, siap menerima kritik/saran dari 
siapa saja, seorang pendengar yang baik, selalu haus akan ilmu 
pengetahuan dan informasi, selalu berupaya meningkatkan kemampuan 
dirinya, fleksibel, dan dinamis. Adakah ciri-ciri tersebut pada diri 
Anda? Jika belum, masih ada cara lain untuk menumbuhkan mental 
pembelajar, yang sebenarnya ada dalam setiap individu.

1. Jadikan semua hal sebagai sumber pembelajaran.

Ilmu dapat datang dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. 
Bahkan, jika kebenaran itu berasal dari seorang yang Anda tidak 
perhitungkan, hal tersebut tetaplah berharga. Perkaya terus 
pengetahuan Anda lewat buku, majalah, jurnal penelitian atau tulisan 
di blog, mengikuti seminar dan pelatihan-pelatihan, serta belajarlah 
dari pengalaman hidup, baik milik Anda sendiri maupun orang lain.

2. Bergaullah dengan para intelektual.

Tidak hanya dengan orang-orang yang memang jenius atau ahli di 
bidangnya, tetapi juga mereka yang memiliki semangat belajar sama 
seperti Anda. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan ilmu yang 
diperlukan sekaligus tertular oleh hasrat mereka yang besar dalam 
menimba ilmu.

3. Start thinking on your own (Mulailah berpikir sendiri).

Berbagai teori dan fakta dari para ahli telah Anda baca dan pahami 
dengan baik. Sekarang, saatnya membuat semua itu dengan bahasa Anda 
sendiri. Materi tersebut hanyalah inspirasi dan pegangan bagi Anda 
untuk menghasilkan ide baru yang memang hasil dari pemikiran Anda 
sendiri. Jangan memanjakan otak Anda dengan hanya menerima ide-ide 
orang lain tanpa repot-repot berpikir.

4. Aplikasikan ilmu yang Anda dapatkan.

Suatu teori tidak akan terbukti efektif jika tidak diaplikasikan. 
Misalnya, Anda belajar tentang cara menjadi pemimpin yang mengayomi, 
tetapi kenyataannya Anda bersikap acuh terhadap kepentingan karyawan. 
Maka, sungguh mubazir ilmu yang Anda pelajari tersebut. Fasih dalam 
teori bukan berarti Anda bagus dalam praktik. Oleh karena itu, 
terapkan ilmu yang Anda dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Ajarkan ilmu Anda pada orang lain.

Ilmu akan semakin bermanfaat jika terus diajarkan kepada orang lain. 
Selain pemahaman Anda akan semakin bertambah mantap, Anda juga bisa 
memperkaya jiwa orang lain. Sebuah lingkaran kebaikan yang baik dan 
positif. Anda bisa mulai dengan membahasnya sedikit dalam rapat atau 
jika sudah merasa siap, Anda bisa mengadakan pelatihan intern, dengan 
Anda sebagai mentornya.

Seorang pemimpin pembelajar haruslah memiliki kesadaran diri (self-
awareness) bahwa ia masih perlu meningkatkan kapasitasnya, kemudian ia 
menyadari (self-acceptance) bahwa dirinya tidak terlepas dari 
kesalahan dan masih harus banyak belajar. Kejujuran untuk mengakui 
kelemahan diri dan mau menerima pelajaran dari orang lain sangat 
penting untuk menumbuhkan mental pembelajaran dalam diri seorang 
pemimpin.

Diambil dari:
Nama situs: id.jobsdb.com
Alamat URL: http://id.jobsdb.com/ID/EN/V6HTML/JobSeeker/Resources/executive/chandra/pemimpin_pembelajar.htm
Penulis: Chandra Ming
Tanggal akses: 2 April 2013


KUTIPAN

"Hidup kudus dimulai dari hati yang takut kepada Tuhan." 
(Manati I. Zega)


              JELAJAH SITUS: ARROW LEADERSHIP

Program Kepemimpinan Australia Arrow adalah program studi dua tahunan 
yang didesain untuk mengembangkan pemimpin-pemimpin Kristen di 
Australia. Para partisipan, yang berusia 25 -- 40 tahun yang berasal 
dari berbagai wilayah Australia, berpartisipasi selama dua tahun dalam 
program ini bersamaan dengan masa pelayanan mereka masing-masing. 
Program Arrow pertama kali dimulai di Australia pada tahun 1995 dan 
berfokus pada membuat perbedaan positif untuk kepemimpinan para 
partisipannya. Sejak saat itu, delapan grup telah dibentuk dan telah 
meluluskan lebih dari 230 orang.

Program kepemimpinan ini memiliki delapan belas modul pembelajaran 
yang dibagi menjadi empat unit: Dasar-Dasar Kepemimpinan, Praktik 
Kepemimpinan, Prakepemimpinan, dan Penginjilan dan Misi. Tiga komponen 
utama program ini adalah:

1. Konferensi selama lima hari (seminggu) di Melbourne yang 
dilangsungkan 3 -- 4 kali.

2. Partisipan diminta untuk membaca berbagai literatur penginjilan dan 
kepemimpinan yang telah disiapkan, dan menyelesaikan beberapa proyek 
pengembangan pribadi. Biasanya hal ini tidak memakan waktu lebih dari 
beberapa jam setiap minggunya.

3. Setiap bulan selama enam belas bulan, para partisipan akan bertemu 
dengan mentor pelatih mereka untuk mendiskusikan perkembangan dalam 
program pembelajaran mereka masing-masing.

Kelebihan program ini adalah gerakannya yang bersifat menyeluruh di 
seluruh Australia, interdenominasi, memberi perhatian khusus pada 
konteks penginjilan Australia, dan dilatih oleh para pemimpin Kristen 
yang mumpuni. Jika Anda bertempat tinggal di Australia dan rindu untuk 
membekali diri Anda lebih lagi dengan pelatihan kepemimpinan ini, Anda 
dapat segera mengunjungi situs ini untuk memperoleh informasi 
selengkapnya, terlebih karena biaya untuk mengikuti program ini 
disubsidi dari donasi yang diberikan oleh gereja-gereja di Australia. 
(Kusuma Negara)

==> http://www.arrowleadership.org.au
Tanggal akses: 23 Maret 2013


    STOP PRESS: APLIKASI ANDROID E-RENUNGAN PSM (PAGI, SIANG, MALAM)

Telah hadir! Aplikasi "e-Renungan PSM (Harian)" dari Yayasan Lembaga 
SABDA bagi para pengguna "handphone" Android. Aplikasi "e-Renungan PSM 
(Harian)" menyediakan tiga bacaan renungan Kristen setiap hari (untuk 
renungan pagi, siang, dan malam) sehingga setiap waktu Anda dapat 
selalu diisi dengan kebenaran firman Tuhan. "e-Renungan PSM (Harian)" 
dilengkapi juga dengan fitur notifikasi yang dapat diatur sendiri, 
yang akan mengingatkan Anda untuk menikmati firman Tuhan melalui 
renungan pagi, siang, dan malam!

Segera "download" aplikasi ini melalui "Play Store" secara gratis! 
Selamat bertumbuh di dalam pengenalan akan Kristus melalui "e-Renungan 
PSM (Harian)"!

--> https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.renunganpsm


Kontak: leadership(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Berlin B., dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Arsip: sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org