Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/141

e-Leadership edisi 141 (22-4-2013)

Memahami Kecakapan Diri Pemimpin (II)

==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI APRIL 2013============

               MEMAHAMI KECAKAPAN DIRI PEMIMPIN (II)
               
                 e-Leadership 141, 22 April 2013
                 
Shalom,

Pemimpin sejati dilahirkan melalui proses yang panjang. Ia dibentuk 
dalam kemampuan seorang individu untuk mengolah segenap potensi yang 
ada di dalam dirinya, yang kemudian dikembangkan dan diasah dengan 
aneka proses di luar dirinya. Yusuf, Musa, Yosua, dan Daud adalah 
contoh para pemimpin dalam Alkitab, yang lahir dari suatu proses yang 
panjang. Mereka tidak menjadi pemimpin dalam proses yang cepat dan 
mudah, tetapi dalam kurun waktu yang panjang dengan proses yang amat 
keras dan menyakitkan. Lalu, bagaimanakah jalan untuk menjadi pemimpin 
di posisi kunci atau penting? Publikasi e-Leadership edisi 141 ini 
akan mengupas delapan hal yang akan membantu Anda dalam mengembangkan 
diri menuju posisi kunci.

Selamat menyimak!

Staf Redaksi e-Leadership,
N. Risanti
< http://lead.sabda.org >


Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku 
percaya kepada perintah-perintah-Mu. (Mazmur 119:66) 
<http://alkitab.mobi/tb/Mzm/119/66/ >


                   TIP: MEMIMPIN DI POSISI KUNCI

Para pemimpin yang mumpuni mengetahui bagaimana mengambil risiko yang 
tepat, membangkitkan kepercayaan, dan menciptakan kesempatan untuk 
mencapai sukses, baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi tim mereka. 
Akan tetapi, menjadi pemimpin yang terpilih tidak secara otomatis 
menjadikan Anda pemimpin yang mumpuni. Kabar baiknya adalah bahwa 
kepemimpinan yang berhasil dan kepemimpinan di posisi kunci adalah 
bakat yang dapat dipelajari setiap orang.

Hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk memimpin di posisi kunci? 
Memimpin di posisi kunci membutuhkan seni menggabungkan fokus, 
motivasi, inspirasi, dan keberanian untuk mengambil risiko yang secara 
konstan akan menggeser batas. Untuk mencapai keberhasilan dalam 
memimpin di posisi kunci, ada delapan langkah yang harus disatukan 
menjadi kesatuan yang integral, baik dengan gaya pribadi maupun dengan 
budaya organisatoris.

1. Kembangkan talenta kepemimpinan Anda.

Perusahaan yang memiliki budaya mengembangkan kepemimpinan akan lebih 
unggul daripada perusahaan lain. Perusahaan-perusahaan seperti ini 
memiliki daya tarik dalam hal bakat atau talenta karena mereka 
memberikan kesempatan kepada semua orang untuk belajar, berkembang, 
dan membentuk kompetensi kepemimpinan secara konsisten. Dengan semua 
bakat tersebut, kepemimpinan harus dikembangkan melalui tahun-tahun 
pembelajaran, pelatihan, dan praktik yang terfokus. Kepemimpinan 
memerlukan kemampuan yang ulet, yaitu kemampuan untuk belajar dari 
kesulitan dan kegagalan, untuk mencari masukan, dan mengasah 
keterampilan seseorang tanpa henti.

2. Memimpin dengan mata hati.

Belajar menguasai mata hati memampukan seseorang untuk menciptakan 
pilihan tentang bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak 
dalam setiap kesempatan yang diberikan. Otak dapat dilatih untuk 
mencari kesempatan dan menerjang rintangan; sama seperti yang 
dilakukan para atlet, musisi, dan aktor.

Para pemimpin yang belajar memprogram tubuh dan emosi untuk mengikuti 
pikiran mereka akan selalu mengungguli orang lain, dan kompetensi 
kepemimpinan pribadi merupakan hasil dari kesadaran akan dan 
pengaturan terhadap keadaan mental dan emosi seseorang. Penelitian 
otak beberapa waktu terakhir secara signifikan telah mengembangkan 
pemahaman tentang cara kerja otak untuk membuat para pemimpin 
berkinerja tinggi berada -- dan tetap berada -- pada kemampuan terbaik 
mereka. Dengan memahami bagaimana otak mengaitkan satu hal dengan yang 
lain, kita dapat belajar untuk mengaitkan sesuatu dan menciptakan 
berbagai kondisi yang memampukan kita menjadi pemimpin-pemimpin yang 
memiliki kinerja tinggi.

3. Bangunlah kesuksesan melalui relasi dasar yang kokoh.

Dasar yang kuat adalah seseorang yang memberikan perlindungan, sumber 
inspirasi yang positif, dan memberikan kenyamanan ketika stres, 
frustrasi, atau kegagalan terjadi. Ketika setiap orang ingin menjadi 
dasar yang kuat bagi diri mereka sendiri agar merasa percaya diri, 
kita tidak mengembangkan kebutuhan akan dasar eksternal yang kuat.

Orang yang sangat berbakat sering kali gagal karena mereka kurang 
memiliki dasar yang kuat atau memilih dasar yang salah. Memiliki dasar 
yang kuat membuat keberhasilan, yang kelihatannya seperti suatu tujuan 
yang tidak mungkin tercapai, menjadi mungkin diraih karena mereka 
percaya kepada Anda lebih daripada Anda mempercayai diri Anda sendiri. 
Dengan begitu, harga diri yang positif akan meningkat.

4. Memimpin melalui komunikasi yang efektif.

Tanda pemimpin yang berkinerja tinggi adalah memiliki kemampuan untuk 
mempengaruhi orang lain melalui semua tingkat dan tipe komunikasi, 
mulai dari interaksi sederhana hingga percakapan yang sulit dan 
konflik yang semakin kompleks, untuk membentuk tim dan jajaran dalam 
organisasi yang lebih hebat. Pemimpin yang berkinerja tinggi mampu 
menyatukan berbagai anggota tim dengan membangun berbagai tujuan umum, 
dan bahkan membagikan beban emosi dengan melibatkan diri dalam dialog 
yang kuat dan efektif.

5. Memimpin melalui manajemen konflik.

Mengubah konflik-konflik negatif menjadi kesatuan yang positif 
merupakan hal yang penting bagi organisasi untuk meraih prestasi yang 
baik. Pemimpin yang berkinerja tinggi mampu mengatasi perselisihan, 
ketidaksepahaman, dan sudut pandang yang berbeda mengenai strategi dan 
implementasi untuk menciptakan energi, membuat perubahan, merangsang 
kreativitas, serta menolong dalam membentuk tim yang solid dan kompak 
di jajaran organisasinya. Organisasi yang mendorong para anggotanya 
untuk meningkatkan masalah-masalah yang sulit akan menyadari bahwa hal 
tersebut menuntun pada inovasi, tujuan-tujuan baru, dan perubahan-
perubahan yang diperlukan untuk menggapainya.

6. Memimpinlah dalam komunitas yang terpecah.

Di tengah banyaknya tantangan yang diperhadapkan oleh para pemimpin 
pada abad ke-21, perpecahan dalam tim pelaksana dan organisasi sering 
disebut-sebut sebagai penghalang utama dalam hal pelaksanaan dan 
implementasi. Usaha-usaha untuk menciptakan tujuan dan visi bersama 
tidak diperhatikan karena adanya keragaman budaya dan dispersi global, 
serta perubahan pola pengetahuan dan keahlian. Pemimpin dapat 
menjelaskan dan menunjukkan dilema antara konflik dan persetujuan umum 
yang sering kali menuntun pada perpecahan. Selain itu, pemimpin juga 
belajar untuk mengembangkan dan membangun kelompok dan tim yang 
terintegrasi dengan organisasi-organisasi lain secara global, 
membentuk organisasi dengan tujuan dan arah yang cukup untuk 
menciptakan perubahan.

7. Memimpin dengan strategi.

Syarat-syarat apa yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan yang 
berkelanjutan di tengah-tengah pasar yang semakin volatil dan tidak 
pasti? Para pemimpin menghadapi banyak tujuan yang bertentangan, dan 
perlu menggali pentingnya memiliki sebuah strategi dalam lingkungan 
bisnis yang saat ini digeluti. Hal ini mencakup pemahaman akan peran 
tim kepemimpinan yang strategis dalam sebuah organisasi, dan 
tantangan-tantangan dari seluruh proses strategi dalam diri pemimpin 
secara pribadi. Dengan memperlihatkan berbagai pilihan masa depan, 
para pemimpin mampu memperjelas kemungkinan arah dan pilihan sebagai 
dasar untuk memungkinkan pilihan kepemimpinan.

8. Memimpin di posisi kunci adalah sebuah perjalanan.

Pemimpin berkinerja tinggi mengetahui bahwa belajar memimpin di posisi 
kunci merupakan proses pencarian seumur hidup. Dengan lebih memilih 
berusaha untuk menang, daripada berusaha agar tidak kalah, para 
pemimpin menjadikan pekerjaannya lebih menyenangkan dan menarik, serta 
menjadi tempat untuk menyatukan mereka dengan semua orang di 
sekeliling mereka. Dengan dasar ini, menjalankan bisnis dan 
mengimplementasikan strategi akan lebih berhasil. (t/Setya)

Diambil dan diterjemahkan dari:
Judul surat kabar: Jakarta Post, 11 Februari 2009
Judul asli artikel: Leading at the Edge or How to Unlock Extraordinary Performance
Penulis artikel: George Kohlrieser
Halaman: 17


                        KUTIPAN

Kita tidak bisa lari dari tanggung jawab esok hari dengan 
mengabaikannya hari ini. (Abraham Lincoln)


             JELAJAH SITUS: FAITH AND LEADERSHIP

Ingin mendapatkan bahan-bahan bermutu seputar topik kepemimpinan 
Kristen? Situs Faith & Leadership dapat menjadi salah satu situs yang 
dapat Anda kunjungi. Situs ini merupakan majalah online bertema iman 
dan kepemimpinan, serta blog yang menyediakan berbagai tulisan dan 
sumber bahan untuk menghidupkan imajinasi lembaga-lembaga kepemimpinan 
Kristen. Bahan-bahan yang ada berasal dari berbagai jenis disiplin 
ilmu serta terdapat dalam berbagai jenis format, seperti artikel, 
pertanyaan dan jawaban, video, refleksi, dan bahan pengajaran. Bahan 
artikel terbaru dari situs diposting setiap hari Selasa. Sementara 
blog situsnya yang berisi berita dan ide-ide serta postingan dari 
penulis tamu, muncul lima hari selama seminggu.

Bahan-bahan dari situs faithandleadership tersedia melalui RSS feed, 
Facebook, Twitter, YouTube, iTunes, serta dua newsletter. Situs ini 
sendiri berasal dari Amerika Serikat sehingga Anda hanya dapat 
mengaksesnya dalam bahasa Inggris. Bahan-bahan yang mereka sediakan 
dapat diakses secara gratis, namun hak cipta tetap diberlakukan ketika 
Anda hendak memublikasikan bahan-bahan yang mereka miliki. Tujuan 
keberadaan situs iman dan kepemimpinan ini adalah untuk merancang 
pelayanan yang bersifat pendidikan, meningkatkan sumber daya yang 
cerdas, dan memfasilitasi jaringan dari berbagai institusi, khususnya 
institusi kristiani. Jika Anda tertarik untuk mengetahui konten apa 
saja yang disediakan oleh situs ini, silakan kunjungi situs ini 
sekarang juga! (N. Risanti)

==> http://www.faithandleadership.com


                     KOMUNITAS E-LEADERSHIP

Ada banyak orang mengikuti pelatihan pengembangan diri dan motivasi 
adalah untuk mengeksplorasi setiap potensi dan mengembangkan prestasi. 
Berbicara prestasi, menurut Anda, siapakah tokoh dalam Alkitab yang 
masuk dalam kategori pemimpin yang berhasil mengembangkan prestasinya 
secara luar biasa dari bawah? Sebutkan alasan Anda!

Berikut ini hasil diskusi para sahabat Facebook e-Leadership.

Labuhan Sitorus: Rasul Paulus. Ia tokoh berpengaruh yang mampu melatih 
para pemimpin baru (Timotius). Ia berhasil menanamkan ajarannya, tidak 
hanya pandai berbicara, tetapi juga pandai menjaga sikap untuk menjadi 
teladan bagi bawahannya.

Theresia S. Setyawati: Yusuf. Pertamanya hanya bertugas untuk 
mengantarkan makanan bagi kakak-kakaknya di ladang, dimasukkan ke 
sumur, dijual menjadi budak, sampai diangkat menjadi raja. Yusuf tetap 
berada di jalur yang benar di hadapan Tuhan.

Yohanes Bayu Prajanto: Rasul Yohanes, berawal dari pertemuan dengan 
Yesus dan menjadi murid serta mengikuti-Nya. Ia adalah murid yang 
setia dan dekat dengan Tuhan Yesus. Setelah kematian dan kebangkitan-
Nya, ia tetap setia walau harus menderita.

Doni Kukuh: Daud. Dari seorang gembala domba yang tidak diperhitungkan 
menjadi raja besar.

Okti Nur Risanti: Yusuf. dari budak hingga menjadi seorang raja muda.

Anda ingin memberi komentar mengenai pembahasan ini? Silakan 
berkunjung ke Facebook e-Leadership.

< http://www.facebook.com/sabdaleadership/posts/10151330346741498 >


               STOP PRESS: FACEBOOK e-DOA

Anda rindu untuk berbagi pokok doa dan saling mendoakan? Kami 
mengundang Anda untuk bergabung dengan komunitas e-Doa dalam Facebook 
e-Doa. Selain bisa saling mendukung dalam doa, Anda juga bisa 
mendapatkan berbagai bahan kekristenan seputar doa seperti artikel, 
renungan, kesaksian, dan tokoh doa. Segera bergabung dengan Facebook 
kami dan temukan berkatnya!

==> http://www.facebook.com/sabdadoa


Kontak: leadership(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Davida, dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org