Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/137

e-Leadership edisi 137 (25-2-2013)

Hambatan Kepemimpinan (II)

==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI FEBRUARI 2013============

                        HAMBATAN KEPEMIMPINAN (II)

                      e-Leadership 137 -- 25/2/2013

Shalom,

Tidak ada seorang pun yang mampu menghindarkan diri dari masalah dalam 
hidup ini. Semua orang, baik pemimpin maupun orang yang dipimpin, 
pasti merasakan hal yang sama saat menghadapi masalah, meskipun bobot 
permasalahan yang dihadapi mungkin berbeda. Perbedaannya terletak pada 
sikap dan respons masing-masing dalam menghadapi dan mengatasi 
permasalahan tersebut untuk mencapai tujuan. Bagaimana Anda memandang 
setiap masalah dalam hidup Anda? Redaksi telah menyiapkan tip khusus 
bagi para pemimpin supaya tetap sabar dan tegar dalam menghadapi 
pergumulan dan tantangan. Selamat membaca. Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Leadership,
Ryan
< ryan(at)in-christ.net >
< http://lead.sabda.org >


Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai 
     dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku. 
                          (Kolose 1:29) 
               < http://alkitab.mobi/tb/Kol/1/29/ >


TIP: LIMA TIP BAGI PARA PEMIMPIN KRISTEN SAAT MENGHADAPI PERGUMULAN

Dalam dunia pelayanan, para pemimpin dapat dipekerjakan terlalu keras 
dan menjadi lelah secara emosional, namun masih diharapkan untuk 
menghadapi dan menaklukkan halangan apa pun yang muncul di hadapan 
mereka. Sering kali, karena kebutuhan akan pemimpin Kristen di gereja, 
dalam kelompok kecil maupun dalam bidang pelayanan yang lain, banyak 
"pemimpin" yang terburu-buru dipromosikan sehingga akhirnya merasa 
ditinggalkan oleh para senior mereka. Saat ini, proses kepemimpinan 
Kristen mengalami kekurangan kerangka yang kokoh maupun dukungan. Dan 
saat ini, terdapat kebutuhan yang nyata akan bantuan dan dukungan 
penasihat bagi para pemimpin di gereja dan di berbagai sistem 
pelayanan.

Kadang-kadang, jemaat dan anggota pelayanan mengira bahwa pemimpin 
mereka bukanlah seorang manusia biasa, melainkan pribadi yang sanggup 
bertahan menghadapi segala pergumulan dan pencobaan dalam hidupnya. 
Meski menggelikan, anggapan ini benar-benar ada dalam kelompok orang-
orang ini, dan benar-benar disematkan pada orang yang berani menerima 
tantangan untuk mengambil tanggung jawab kepemimpinan dalam Kerajaan 
Allah di dunia ini. Sebagai makhluk rohani yang berdiam dalam tubuh 
duniawi, pergumulan untuk tunduk pada hal yang rohani atau hal yang 
duniawi, tidak dapat berhenti begitu saja ketika seseorang mengambil 
keputusan untuk mengambil tanggung jawab kepemimpinan dalam sebuah 
pelayanan. Kenyataannya, para pelayan justru lebih rentan terhadap 
serangan dari si musuh karena ancaman-ancaman itu semakin meningkat 
ketika seseorang menundukkan diri demi melayani Sang Juru Selamat.

Beberapa organisasi pelayanan kini sudah lebih menyadari kebutuhan 
akan dukungan bagi para pemimpin, dan mulai atau telah melaksanakan 
program konselor, pembinaan kepemimpinan, pelatihan, dan menyediakan 
pertolongan yang lain untuk mendukung para pemimpin. Telah dibuktikan 
bahwa kepemimpinan dalam pelayanan yang memiliki sistem pendukung yang 
kuat, memiliki tingkat kesuksesan yang lebih tinggi daripada para 
pemimpin yang berjalan sendiri karena kurangnya pengaturan program. 
Karena itu, kita dapat beranggapan bahwa menyediakan semacam sistem 
pendukung dan pelatihan yang berkelanjutan bagi para pemimpin 
organisasi merupakan sesuatu yang alkitabiah, bertanggung jawab, dan 
berpikiran ke depan. Namun demikian, sebelum kebutuhan ini dipenuhi 
dalam setiap organisasi, izinkan saya untuk mengajukan lima saran bagi 
para pemimpin pelayanan, yang mungkin akan menghadapi pergumulan dan 
sedang mencari tuntunan rohani di bidang-bidang kehidupan tertentu.

1. Jangan sampai Anda merasakan rasa bersalah yang tidak pada 
   tempatnya ketika berada dalam pergumulan.

Tidak ada yang lebih disenangi oleh musuh kita, selain meyakinkan para 
hamba Kerajaan Allah bahwa mereka seharusnya menjadi orang-orang yang 
tahan banting ketika menghadapi pergumulan, pergulatan batin, ataupun 
segala hal yang "duniawi". Anda harus menolak untuk mendengarkan dusta 
yang dibawanya, lalu membuka kembali Alkitab Anda dan menemukan 
penghiburan, pertumbuhan rohani, dan perintah Allah yang telah 
dijanjikan-Nya untuk menjadi milik Anda di dalam firman-Nya! Anda 
berperang melawan manusia lama (kedagingan) dan Anda diperlengkapi 
dengan perlengkapan senjata Allah untuk memenangkan peperangan itu! 
Yang harus Anda lakukan adalah terus-menerus mengenakannya! (Efesus 
6:10-18).

2. Kemahiran Anda dalam "memainkan pedang" harus selalu "dilatih" agar 
   semakin efektif.

Firman Allah adalah pedang, senjata rohani, dan juga disebut pedang 
Roh. Secara lengkap, "baju zirah" juga dibahas dalam Efesus pasal 6, 
namun perhatikanlah bahwa satu-satunya senjata yang disebut di situ 
adalah firman Allah! Perlengkapan yang lain adalah perlengkapan 
pelindung yang melindungi Anda dari senjata para musuh. Dengan 
demikian, tujuan utama mempelajari, menyerap, dan melakukan firman 
Allah, adalah supaya kita tidak hanya efektif dalam suatu pertempuran, 
tetapi juga terlindungi! Pernahkah Anda menonton film aksi, yang dalam 
salah satu adegannya menceritakan tentang seorang pendekar pedang yang 
tidak terlatih dan yang menyerang membabi-buta, namun tidak dapat 
menguasai senjata yang berat dan mematikan itu? Yang lebih menyedihkan 
adalah ketika pendekar itu tidak berdaya dalam menghadapi pendekar 
lain yang lebih hebat darinya! Pertarungan semacam ini kadang-kadang 
hanya berlangsung sekian detik sebelum tokoh tersebut tewas tergeletak 
dalam genangan darahnya sendiri! Tanpa mempelajari dan memahami firman 
Allah, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi pertarungan sengit 
yang akan kita hadapi setiap hari, kita akan menjadi seperti pendekar 
yang tidak terlatih itu. Menjadi pendekar yang sangat terampil, selalu 
siap untuk pertempuran, dan menang atas musuh merupakan panggilan bagi 
setiap kita, itu merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan kita.

3. Mempertahankan otoritas sekaligus berlaku wajar.

Hal ini sedikit sulit karena Anda adalah seorang manusia, sekaligus 
seorang pemimpin. Sampai di titik tertentu, pengikut Anda harus 
mengetahui bahwa Anda sedang mengalami pergumulan, sebab hal itu 
membuat diri Anda menjadi seseorang yang bisa disentuh dan nyata. Hal 
ini sangat baik karena Anda harus tetap menjaga otoritas Anda 
sekaligus menjaga kepercayaan para pengikut Anda. Berhati-hatilah 
untuk menunjukkan pergumulan Anda, tetapi ingatlah bahwa 
menyembunyikan fakta bukanlah sesuatu yang benar. Para pendukung Anda 
akan semakin hormat kepada Anda ketika mereka melihat bahwa Anda 
bukanlah orang yang sempurna, tetapi dengan tekun menjalani pergumulan 
dan menaklukannya karena hubungan Anda dengan Kristus! Dalam hal ini, 
akan sangat penting jika Anda mengikuti nasihat Paulus dalam Surat 
Kolose 3:9-10 -- tidak perlu berbohong, banyak hal yang dapat 
dikatakan dengan bantuan hikmat dalam situasi semacam ini.

4. Carilah pertolongan, bahkan jika organisasi Anda tidak memiliki 
   program dukungan atau pelatihan, Bapa di surga akan memastikan 
   bahwa kebutuhan Anda untuk berelasi dipenuhi.

Jika Anda dalam pencobaan, Dia melihat Anda dan kebutuhan Anda, lalu 
menaruh para pembina, penasihat, atau kuasa Ilahi yang lain ke dalam 
hidup Anda. Mintalah kepada-Nya dan nantikanlah jawaban-Nya. Bagi 
beberapa orang, jawaban doa dapat berupa pendeta, sahabat, atau 
pasangan Anda. Di kesempatan yang lain, orang-orang yang mungkin tidak 
pernah Anda duga akan mengisi peran itu dalam kehidupan Anda. Dengan 
menjadi penasihat Anda dalam kurun waktu tertentu, orang-orang itu 
juga akan diberkati sama seperti Anda. Akan lebih baik jika Anda 
meminta pertolongan kepada orang-orang yang buah Rohnya nyata, sebab 
dari orang-orang inilah, Anda akan mendapatkan nasihat dan peneguhan 
yang benar, masuk akal, dan alkitabiah. Sebaliknya, jika Anda memilih 
untuk berbagi dengan orang yang belum cukup dewasa secara iman untuk 
mendukung Anda, maka Anda akan semakin frustrasi dan bahkan mungkin 
menimbulkan kerusakan yang lebih besar terhadap pertumbuhan rohani 
Anda berdua!

5. Rendahkanlah hati Anda dan tetap yakinkan diri Anda bahwa 
   pergumulan ini justru akan memperlengkapi Anda.

Sama seperti segala sesuatu dalam hidup ini, pergumulan inipun akan 
berlalu. Dengan merendahkan hati dan meyakinkan diri Anda bahwa 
pergumulan ini akan memperlengkapi Anda, Anda menunjukkan tingkat 
kedewasaan rohani yang baru terhadap pendukung Anda. Hal itu akan 
membuat mereka semakin menghormati Anda. Kristus mengatakan bahwa Dia 
tidak akan memberi lebih daripada yang dapat kita tanggung. Jadi, Anda 
dapat memercayai bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih tinggi 
melalui pergumulan ini. Dia juga telah memberi kita rekan terbaik yang 
dapat kita miliki, yaitu Roh Kudus. Ujian ini memiliki tujuan, dan 
merupakan tujuan Allah, bahkan jika kita tidak memahaminya sedikit 
pun.

Ketika pencobaan dan badai datang, ingatlah bahwa semuanya itu 
hanyalah sementara. Pergumulan-pergumulan itu memang tak terelakkan, 
tetapi semuanya berada dalam kuasa tangan Tuhan! Dia akan mengubah 
hal-hal buruk yang disiapkan musuh-musuh kita menjadi sesuatu yang 
baik. Kesaksian dibangun atas berbagai ujian yang sanggup dihadapi 
oleh para pemimpin, dan kesuksesan sebagai pemimpin datang dari 
kemampuan dalam melalui ujian-ujian itu dengan baik. Roma 8:28 
memandang pergumulan dari perspektif berikut, "Kita tahu sekarang, 
bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan 
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang 
terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (t/yudo)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: ArikaLewis.com
Alamat URL: http://arikalewis.com/5-tips-for-christian-leaders-coping-through-struggle/trackback/
Judul artikel: 5 Tips for Christian Leaders Coping Through Struggle
Penulis artikel: Bess Blanco
Tanggal akses: 18 Desember 2012


                              KUTIPAN

Para pemimpin yang efektif mengatasi konflik yang rumit dan meredakan 
gangguan.


                JELAJAH SITUS: CHRISTIAN LEADERSHIP

Orang yang terpanggil menjadi pelayan Tuhan harus bertanya: "Siapa 
sebenarnya yang melayani dan siapa yang seharusnya dilayani?" Yesus 
sendiri telah menunjukkan gaya kepemimpinan-Nya, yaitu sebagai 
Pemimpin yang mau melayani. Pengikut Yesus harus memberikan dirinya, 
bukan untuk suatu imbalan, melainkan untuk memberi karena itu 
merupakan kebenaran yang harus dilakukan. Dan, inilah yang membedakan 
Pemimpin rohani dari pemimpin sekuler, atau pemimpin sebagai panggilan 
dari pemimpin sebagai profesi.

Hal ini juga yang menjadi tujuan utama terbentuknya Situs Christian 
Leadership. Situs ini merupakan situs kepemimpinan Kristen yang berada 
di bawah naungan Claybury International < http://claybury.com/ >. 
Clabury International merupakan organisasi yang melatih para pemimpin 
Kristen untuk menjadi pemimpin berhati hamba dan lebih efektif dalam 
pelayanan. Anda dapat menemukan artikel, renungan, dan tip-tip menarik 
seputar kepemimpinan Kristen dalam situs ini. Selain bahan-bahan 
kepemimpinan, situs ini juga menawarkan program pelatihan CCDM (the 
Centre for Continuing Development in Ministry) -- sebuah program 
interdenominasi yang melayani pelatihan kepemimpinan, konsultasi, dan 
konseling, yang akan menolong para pendeta dan pelayan Tuhan untuk 
mengembangkan keahlian memimpin mereka, dan meneladani gaya 
kepemimpinan Yesus. Pelatihan ini dapat menjadi wadah yang tepat untuk 
bersua dengan banyak organisasi Kristen lain. Namun, program pelatihan 
yang telah memasuki tahun kesebelas ini hanya bisa diikuti oleh 
organisasi yang berada di sekitar Inggris saja karena pelatihan ini 
menggunakan metode tatap muka. Anda pun dapat membeli secara online 
sejumlah buku dan e-book bertema kepemimpinan yang ada dalam situs 
ini. Jadi, bila Anda ingin memperoleh bahan-bahan seputar kepemimpinan 
Kristen, segera kunjungi situs ini. (Amy G)

==> http://christian-leadership.org/


                     KOMUNITAS E-LEADERSHIP

Perjalanan seorang pemimpin tidak selamanya mulus tanpa kegagalan dan 
hambatan. Setiap pemimpin harus dapat melihat dari sudut pandang yang 
berbeda, bahwa kegagalan dan hambatan merupakan pertanda untuk selalu 
belajar dan berjuang. Berikut ini hasil diskusi para sahabat e-
Leadership di Forum ICN.

Pertanyaan: Bagaimana seharusnya pemimpin melihat kegagalan dalam 
kepemimpinannya?

Komentar:

Tama:
1. Berbesar hati
   ... Jadikan kegagalan tersebut motivasi untuk jadi lebih baik di 
   masa yang akan datang.
2. Komitmen
   Kalau sudah mengalami kegagalan, harus buat komitmen untuk lebih 
   baik.

Santi:
Berpikir positif saja -- berjuang lagi untuk jadi lebih baik.

Kukuh:
... Bila kita pernah gagal, maka jadikan itu sebagai suatu pengalaman 
dan pelajaran tentang apa yang telah membuat kita gagal. Selanjutnya, 
coba dan coba lagi.

Is Ardiansah:
Kegagalan itu katanya keberhasilan yang tertunda. Lebih baik gagal 
daripada tidak pernah mencoba sama sekali. Dengan gagal, kita jadi 
punya bahan evaluasi/pelajaran untuk lebih baik di langkah selanjutnya 
....

aiigrace17:
... So, cara mengatasi kegagalan adalah dengan bangkit dari kegagalan 
itu. Dan tentu saja jangan menyerah.

Anda ingin memberi komentar mengenai pembahasan ini? Silakan 
berkunjung ke Forum In-Christ.Net "Kepemimpinan"
< http://www.in-christ.net/forum/index.php/topic,537.0.html >.


Kontak: leadership(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Davida, dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org