TIP
Delapan Cara untuk Mengembangkan Sifat-Sifat Karakter Pemimpin yang Efektif
Catatan Editor: Berikut ini adalah ringkasan tentang penerapan praktis dari buku baru Joseph M. Stowell, Redefining Leadership: Character-Driven Habits of Effective Leaders (Zondervan, 2014).
Tidak peduli seberapa tinggi otoritas dari posisi Anda dalam organisasi atau seberapa banyak prinsip kepemimpinan yang Anda laksanakan, Anda mungkin masih belum benar-benar menjadi seorang pemimpin yang efektif. Kesuksesan pemimpin yang sesungguhnya bergantung pada sesuatu yang sederhana, tetapi mendalam: jenis pribadi seperti apa Anda.
Karakter pribadi Anda itulah yang akan menginspirasi orang-orang untuk menanggapi kepemimpinan Anda atau meruntuhkan usaha Anda memimpin mereka. Yesus Kristus meneladankan tipe karakter yang dibutuhkan orang-orang untuk berhasil dalam memimpin -- dan Anda dapat bergantung kepada-Nya untuk membantu Anda mengembangkan sifat-sifat karakter yang sama itu. Berikut adalah caranya:
Pilihlah kepemimpinan yang digerakkan oleh karakter daripada yang digerakkan oleh hasil. Kesalahan tipe kepemimpinan dunia adalah gaya kepemimpinan yang digerakkan oleh hasil, yang berfokus pada memotivasi orang lain untuk mencapai hasil organisasi yang besar. Kekuatan dari kepemimpinan yang digerakkan oleh hasil dipengaruhi oleh otoritas posisi pemimpin daripada kredibilitas hidup mereka. Sebaliknya, kepemimpinan yang digerakkan oleh karakter (yang Yesus kehendaki bagi Anda) berfokus pada meneladankan kehidupan yang memengaruhi dan memberdayakan mereka yang ada dalam lingkup otoritas Anda untuk mencapai hasil besar secara pribadi, rohani, komunal, dan organisasi.
Pilihlah untuk menjadi pengikut terlebih dahulu, kemudian menjadi pemimpin. Pertama-tama, Anda harus berfokus mengikuti Yesus sebelum Anda bisa memimpin orang lain dengan baik. Daripada hanya mengikuti naluri Anda dalam memimpin, putuskan untuk mengikuti kehendak, jalan, dan hikmat Yesus. Ingatlah bahwa Yesus selalu memimpin dari dan melalui karakter-Nya, yang meliputi sifat-sifat seperti: adil, mengasihi, berbelaskasihan, murah hati, mengampuni, melayani, bertahan, dermawan, dan toleran. Undang Yesus untuk menantang Anda dengan siapa diri Anda dan cara Anda memimpin. Mintalah agar Dia mengubah pemikiran Anda tentang kepemimpinan sehingga Anda bisa memahami hal itu dari perspektif-Nya. Biarkan Dia mengubah diri, ambisi, otoritas, kekuatan, dan ekspektasi Anda. Kejarlah relasi yang lebih dekat dengan Yesus terus-menerus, yang akan memberdayakan Anda untuk bertumbuh menjadi pemimpin yang kuat yang bisa melayani orang-orang dengan efektif.
Pilihlah untuk memimpin saat Yesus memimpin Anda, bahkan ketika itu bertentangan dengan logika atau budaya. Berharaplah bahwa apa yang Yesus arahkan untuk Anda kerjakan tidak akan selalu masuk akal bagi Anda atau akan sangat sesuai dengan ekspektasi budaya. Berdoalah untuk memohonkan iman dan keberanian yang Anda butuhkan untuk mengikuti pimpinan Yesus apa pun yang terjadi.
Atasilah rintangan yang menahan Anda untuk menjadi pribadi yang Yesus kehendaki. Mintalah agar Yesus mengungkapkan sifat-sifat dan perilaku yang tidak baik dalam hidup Anda, seperti: kesombongan, kurangnya keberanian untuk mengambil risiko, keengganan mengampuni orang yang melukai Anda, keengganan meminta maaf kepada orang yang Anda sakiti, atau ketertarikan pada keuntungan pribadi dan kemasyhuran yang tidak mau Anda lepaskan. Akuilah dan bertobatlah dari semua dosa yang Anda ketahui. Lalu, majulah dalam kekuatan yang Yesus akan berikan kepada Anda untuk mengganti sifat-sifat dan perilaku yang tidak baik itu dengan yang baik.
Memimpinlah dengan otoritas moral, bukan hanya otoritas posisi. Meskipun Anda terkadang mampu membuat orang-orang mengikuti kepemimpinan Anda hanya dengan kebijakan otoritas posisi Anda, Anda akan jauh lebih efektif memimpin dengan otoritas moral. Berilah inspirasi kepada orang-orang dengan menjalankan hidup yang autentik dan berintegritas sebagai pengikut Yesus. Jadilah rendah hati dan jujur dengan kesalahan dan kekurangan Anda, dan bertobatlah ketika Anda salah. Ampunilah orang yang bersalah kepada Anda. Pilihlah untuk memperlakukan orang-orang dengan rasa hormat apa pun yang terjadi -- bahkan, jika dengan melakukan hal itu berarti mengorbankan hasil yang baik. Dengan murah hati, teguhkan dan kuatkan orang lain. Anda akan paling baik memotivasi orang-orang supaya sukses ketika Anda menginspirasi mereka melalui otoritas moral.
Jadilah seorang gembala. Salah satu sebutan Yesus adalah Gembala yang Baik karena cara Dia memimpin orang-orang dengan kasih dan hikmat. Anda juga dapat memimpin seperti gembala dengan membuat keputusan berdasarkan apa yang terbaik bagi orang-orang yang mengikuti Anda. Lakukan yang terbaik untuk melindungi, menyediakan, dan menyejahterakan orang-orang yang dipercayakan oleh Yesus untuk Anda pimpin. Dengarkan orang-orang dan tanggapilah kebutuhan mereka. Dengan rendah hati, bergantunglah kepada Allah untuk memampukan Anda menghadapi semua keadaan dengan baik daripada hanya bergantung pada usaha Anda sendiri dan melupakan betapa Anda sangat membutuhkan Allah bekerja melalui Anda dalam kepemimpinan.
Memimpinlah dengan pikiran yang benar. Karena cara Anda berpikir menentukan cara Anda memimpin, sangatlah penting sebagai pemimpin untuk mengganti pikiran-pikiran yang tidak baik yang tidak mencerminkan realitas dengan pikiran-pikiran yang baik dan akurat yang berasal dari Allah. Seringlah berdoa agar Roh Kudus memperbarui pikiran Anda. Baca dan renungkan ayat-ayat Alkitab dengan sering sehingga pikiran Anda akan menyerapnya dengan baik. Sikap kepemimpinan yang baik meliputi: bekerja sama dengan orang dan bukannya bersaing dengan mereka, lebih berfokus pada apa yang bisa Anda berikan kepada orang lain daripada pada hal keren dan hak istimewa seorang pemimpin yang bisa Anda dapatkan untuk diri sendiri, bertobat dari keangkuhan dan ambisi yang berpusat pada diri-sendiri sehingga Anda bisa benar-benar tunduk pada rencana dan tujuan Allah, melayani orang lain dengan berfokus pada kebutuhan mereka daripada diri Anda sendiri, dengan rendah hati mematuhi tuntunan Allah, dan tidak mau meninggikan diri sendiri sekarang selagi menantikan Yesus untuk memberi upah kepada Anda atas perbuatan baik Anda sebagai pemimpin.
Kembangkan inti kecakapan kepemimpinan yang mencerminkan Ucapan Bahagia. Dalam khotbah Yesus yang paling terkenal, Khotbah di Bukit, Dia menjabarkan sifat-sifat yang seharusnya dimiliki orang-orang untuk menikmati berkat terbesar dari Allah. “Ucapan Bahagia” ini adalah tanda-tanda pemimpin yang efektif juga, yaitu: bergantung kepada Allah, menyesali dosa, lemah lembut (yang mengarah menjadi ramah, baik, rendah hati, penuh perhatian, sopan, dan mengampuni), berbudi (gairah untuk melakukan apa yang benar), berbelas kasih, dan hati yang murni (mendasarkan keputusan kepemimpinan Anda pada motif utama yang Allah kehendaki, yaitu mengungkapkan kasih bagi-Nya dan orang-orang yang Dia ciptakan). (t/Jing-Jing)
Audio Delapan Cara
|