Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/54

e-Konsel edisi 54 (7-1-2004)

Pandangan Kristen tentang Pekerjaan

><>                 Edisi (054) -- 01 Januari 2004                <><

                               e-KONSEL
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Daftar Isi:
    - Pengantar            : Pekerjaan dan Orang Kristen
    - Cakrawala (Artikel 1): Apakah Beberapa Pekerjaan Lebih Bersifat
                             Kristiani daripada Pekerjaan yang lain?
                (Artikel 2): Pandangan Kristen tentang Pekerjaan
                             Sehari-hari
    - Telaga               : Memilih Pekerjaan
    - Bimbingan Alkitabiah : Kerja
    - Tanya Jawab          : Pekerjaan Saya Membosankan Sekali
    - Tip                  : Mengatasi Stress di Tempat Kerja
    - Surat                : Terimakasih untuk Kiriman Materi e-Konsel

*REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI*

                    -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*-

  Selamat berjumpa lagi di tahun 2004! Tak lupa segenap staf Redaksi
  e-Konsel mengucapkan:

          ~~~ S E L A M A T   T A H U N   B A R U   2004 ~~~

  Doa kami, kiranya tahun 2003 yang baru saja kita tinggalkan akan
  terus mengingatkan kita akan kasih setia Tuhan dalam hidup kita dan
  biarlah tahun 2004 yang baru saja kita masuki ini memberikan
  semangat baru untuk terus berharap kepada Tuhan.

  Seiring dengan semangat tahun baru ini e-Konsel juga ingin
  memberikan sesuatu yang baru. Mulai tahun 2004 ini e-Konsel akan
  hadir dengan tema-tema khusus yang berganti-ganti setiap bulannya.
  Sedangkan masing-masing tema akan menampilkan dua topik atau dua
  edisi. Nah, tema yang kami pilih untuk bulan Januari ini adalah
  PEKERJAAN, dengan dua topik yang kami sajikan yaitu:
  * Pandangan Kristen tentang Pekerjaan [edisi 054/2004]
  * Kehilangan Pekerjaan [edisi 055/2004].

  Tidak dapat kita pungkiri bahwa masalah utama yang dihadapi banyak
  orang saat ini adalah sulitnya mendapatkan pekerjaan. Jumlah orang
  yang mencari pekerjaan dibandingkan dengan lapangan kerja yang
  tersedia tidaklah seimbang sehingga banyak yang harus menunggu cukup
  lama untuk mendapatkan pekerjaan. Sebagai orang Kristen, masalah
  medapatkan pekerjaan memiliki kesulitan yang dua kali lebih banyak
  karena kita bukan hanya sekedar mencari pekerjaan tapi juga
  pekerjaan yang sesuai dengan kehendak dan rencana Tuhan bagi hidup
  kita. Kita sering berpikir bahwa pekerjaan yang sesuai dengan
  kehendak Tuhan tentulah pekerjaan yang memiliki sifat rohani/
  pelayanan. Apakah harus demikian?

  Nah, melalui sajian kami kali ini kita akan belajar mengerti
  bagaimana orang Kristen seharusnya memandang dan memilih pekerjaan.
  Apakah ada pekerjaan yang bersifat lebih kristiani daripada
  pekerjaan lainnya? Simak jawabannya dalam e-Konsel edisi awal tahun
  2004 ini. Selain itu, simak juga tips bagaimana mengatasi kebosanan
  di tempat kerja dan bagaimana mengatasi stress di tempat kerja. Nah,
  kami harap edisi ini bisa memberikan semangat kerja baru bagi para
  pembaca di tahun 2004 ini. Selamat bekerja dan berkarya.

  Redaksi


*CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA*

Artikel (1)

      -*- APAKAH BEBERAPA PEKERJAAN LEBIH BERSIFAT KRISTIANI -*-
                    DARIPADA PEKERJAAN YANG LAIN?

  Kalau kita mengatakan bahwa setiap orang Kristen harus ikut dalam
  pelayanan, maka hal itu sesuai dengan Alkitab. Namun mengatakan
  bahwa satu pekerjaan lebih kristiani daripada pekerjaan yang lain
  tentu itu salah. Orang Kristen bisa melayani dalam sejumlah
  pekerjaan.

  Kita tidak boleh membayangkan sebuah tangga dengan pekerjaan paling
  kristiani berada di puncak tangga sedangkan yang kurang bersifat
  kristiani berada di bawah. Ini tidak sesuai dengan Alkitab. Tangga
  itu harus diletakkan rata dengan tanah, sehingga setiap lapangan
  kerja menjadi pelayanan yang potensial bagi orang Kristen. Saya
  memakai kata lapangan kerja dan bukan pekerjaan, sebab lapangan
  kerja mengandung arti panggilan.

  Suatu hari ketika saya di Seattle Pasific University, saya berjalan
  menuju mobil saya dan melihat seorang gadis mencabut rumput di
  taman. Pada waktu saya menyapanya, saya ingat ia adalah salah satu
  lulusan perguruan tinggi itu tahun lalu. Saya tanyakan mengapa ia
  mencabut rumput. Ia menjawab, "Saya sedang menunggu panggilan
  menjadi guru bahasa Inggris. Dan begitu banyak yang saya pelajari di
  sini -- untuk saat sekarang, inilah pelayanan saya." Alangkah
  positif pandangannya tentang pelayanan. Tidak ada seorang pun yang
  bisa mengatakan kepadanya bahwa pekerjaan mengajar itu lebih rohani
  daripada mengatur pertamanan.

  Kita bisa menjadikan suatu pekerjaan "kristiani" melalui kualitas
  pekerjaan yang kita lakukan itu, kejujuran kita dan integritas kita.
  Ketika sebuah toko ban mobil di kota kami menemukan enam pekerjanya
  mencuri barang toko itu, mereka memecat orang yang melakukan
  kejahatan dan menghubungi seminari kami untuk bertanya apakah ada
  enam orang siswa yang ingin bekerja. Mengapa? "Sebab siswa-siswa
  Anda tahu bagaimana bekerja dan mereka jujur."

  Itulah kesaksian Kristen. Bukan karena satu pekerjaan lebih bersifat
  kristiani dibanding pekerjaan lainnya, tetapi karena orang Kristen
  bisa membuat setiap pekerjaan menjadi tempat pelayanan dan alat
  untuk bersaksi.

-*- Sumber -*-:
  Judul Buku: Penerapan Praktis Pola Hidup Kristen
  Penulis   : David McKenna
  Penerbit  : Gandum Mas, Yayasan Kalam Hidup dan YAKIN, 2002
  Halaman   : 898


*CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA*

  Artikel (2)

        -*- PANDANGAN KRISTEN TENTANG PEKERJAAN SEHARI-HARI -*-

  Semua pekerjaan sehari-hari bisa bersifat suci. Alkitab mengatakan
  dalam Amsal 14:23, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan."
  Pekerjaan kita hendaknya merupakan berkat, bukan sumber kebosanan;
  merupakan kehormatan, bukan pekerjaan yang menjemukan; merupakan
  pekerjaan yang berarti, bukan pekerjaan yang tidak menarik.

  Secara tidak wajar kita telah membagi-bagi pekerjaan menjadi yang
  duniawi dan yang suci, tetapi Alkitab tidak mengatakan demikian.
  Pekerjaan kita seharusnya menjadi tempat kita melayani Tuhan Yesus.
  Tempat kita bekerja harus merupakan tempat ibadah kita dan tempat
  kita menaruh pelita kita untuk menjadi saksi.

  Pada waktu Paulus menulis kepada orang-orang di Efesus tentang
  pekerjaan, dia berkata,
     "Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut
     dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat
     kepada Kristus." (Efesus 6:5)
  Itu berarti bahwa setiap orang Kristen hendaknya menganggap
  pekerjaannya suci. Kita perlu menyadari bahwa ketika kita pergi
  bekerja, kita bekerja bukan hanya untuk majikan kita tetapi juga
  untuk Yesus.

  Sebagai seorang pendeta saya telah melihat banyak orang yang ingin
  meninggalkan pekerjaan mereka agar mereka bisa masuk dalam
  "pelayanan Kristen sepenuhnya". Menurut mereka, ini berarti menjadi
  pendeta atau penginjil atau staf dalam suatu organisasi Kristen.
  Tuhan memanggil orang-orang untuk melakukan pekerjaan semacam ini,
  dan ini baik sekali. Namun bagaimanapun hal itu tidak menjadikan
  pekerjaan ini lebih suci daripada pekerjaan lain.

  Dalam Perjanjian Baru dikatakan bahwa setiap hari adalah hari yang
  kudus, setiap tempat adalah suci, dan setiap perbuatan merupakan
  pelayanan rohani jika seorang hidup dan berjalan di dalam Roh. Jika
  kita tidak mengerti hal itu, maka kita akan tidak senang dalam
  pekerjaan kita. Dan kita tidak mau menyadari bahwa Tuhan ingin kita
  melayani Dia di mana pun kita berada.

  Pekerjaan kita merupakan tempat yang terbaik untuk bersaksi bagi
  Yesus dan melayani-Nya. Berikut ini beberapa petunjuk tentang
  bagaimana kita melakukannya:

  1. Jangan sombong. Dalam Matius 5:16 Yesus berkata,
        "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,
        supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan
        Bapamu yang di sorga."
     Pekerjaan merupakan tempat menaruh pelita yang bagus sekali,
     tetapi terang kita harus bercahaya, bukan semakin meredup. Orang
     lain harus melihat terang itu bukan pelitanya. Orang yang
     menganggap diri benar selalu menjengkelkan di mana-mana, tetapi
     khususnya dalam pekerjaan.

  2. Jangan suka mengomel. Jangan selalu bicara dengan tinggi hati
     kepada mereka yang belum diselamatkan yang ada di sekitar
     saudara, mereka akan membenci bila melihat Saudara datang. Kolose
     4:5,6 berkata,
       "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar,
        pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu
        senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu,
        bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang."
     Orang Kristen yang bekerja sambil berkhotbah kepada orang lain
     perlu mengerti bahwa mimbar adalah tempat untuk berkhotbah. Tidak
     seorang pun pernah bisa dibawa pada Yesus dengan jalan
     mengomelinya.

  3. Jangan kendur. Orang Kristen yang bekerja harus dapat memikul
     lebih banyak daripada bagian pekerjaan mereka. Benar-benar
     merupakan dosa bagi orang percaya kalau mereka melakukan kurang
     daripada yang terbaik yang bisa mereka lakukan. Efesus 6:6
     berkata,
        "Jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati
        orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap
        hati melakukan kehendak Allah."
     Dengan kata lain, kita jangan hanya memperhatikan jam, melainkan
     menjadi hamba-hamba Kristus yang melakukan kehendak Allah dengan
     segenap hati. Kita seharusnya mempunyai reputasi karena pekerjaan
     yang baik sehingga bila seorang pengusaha pergi ke kantor tenaga
     kerja untuk mencari tenaga baru, ia akan berkata, "Jika kamu
     mempunyai seorang tenaga kerja Kristen, kirimkan ke tempat saya."
     Kolose 3:23 mengatakan kepada kita,
        "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap
        hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.", 4. Jangan menurun. Jangan biarkan hidup kekristenan Saudara mundur,
     jangan pernah berkompromi. Bersukacitalah selalu, karena sukacita
     dari Allah adalah kekuatan Saudara. Saudara perlu menghimpun
     sukacita itu pada pagi hari sebelum Saudara berangkat bekerja.
     Saudara perlu hidup berkemenangan dalam pekerjaan itu, sebab
     orang-orang yang tidak mengenal Tuhan sedang memperhatikan
     Saudara. Saya telah mengamati bahwa sebagian besar orang di
     tempat kerja tidak begitu tertarik pada soal sorga atau neraka-
     apa yang mereka ingin ketahui adalah bagaimana bekerja dengan
     berhasil pada hari Senin. Jika mereka melihat kemenangan dalam
     hidup Saudara, mereka akan ingin mengetahui penyebabnya.

  Dalam 1Petrus 3:15 Rasul menulis,
     "Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan
     jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab
     dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu."
  Dan kita harus melakukannya dengan lemah lembut dan rasa hormat.
  Bila orang lain melihat kita hidup penuh kemenangan dalam pekerjaan
  kita maka kita akan memiliki kesempatan yang sangat efektif untuk
  bersaksi.

  Sebagai orang Kristen kita perlu melihat bahwa pekerjaan sehari-hari
  kita memiliki arti yang kekal, sebab kita melayani Yesus sementara
  kita bekerja.

-*- Sumber -*-:
  Judul Buku: Penerapan Praktis Pola Hidup Kristen
  Penulis   : Adrian Rogers
  Penerbit  : Gandum Mas, Yayasan Kalam Hidup dan YAKIN, 2002
  Halaman   : 895 - 897


*TELAGA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TELAGA*

                      -*- MEMILIH PEKERJAAN -*-

  Bagi Anda yang saat ini masih sedang berusaha untuk mendapatkan
  pekerjaan, simak kolom TELAGA edisi kali ini dengan narasumber Pdt.
  Dr. Paul Gunadi Ph.D yang memberikan enam prinsip dalam memilih
  pekerjaan. Selamat menyimak!


-----
  T : Sebenarnya bagaimana memilih pekerjaan itu?

  J : Saya membandingkan masyarakat kita pada umumnya dengan
      masyarakat di Amerika Serikat. Masyarakat di Amerika Serikat
      lebih berorientasi pada pekerjaan, sedangkan masyarakat kita
      lebih berorientasi pada sekolah. Anak-anak di sana setelah lulus
      SMA tidak terlalu didesak untuk masuk perguruan tinggi. Mereka
      lebih didesak untuk melakukan sesuatu atau bekerja. Mereka
      kebanyakan sudah tahu mau jadi apa, baru kemudian memikirkan
      sekolah apa agar sekolah itu mendukung atau mempersiapkan mereka
      mencapai tujuannya. Anak-anak di sini kebalikannya, pokoknya
      lulus SMA tapi pilih jurusan apa, dan ditanya mau jadi apa juga
      tidak tahu. Ini memang suatu penekanan yang keliru karena yang
      lebih tepat adalah kita seharusnya berorientasi pada kariernya,
      pekerjaannya. Nah baru bersekolah yang sesuai dengan mau jadi
      apa nantinya.
-----
  T : Itu yang kadang-kadang menghasilkan unsur keterpaksaan, misalnya
      saya sudah kuliah ini mau tidak mau saya harus bekerja ini?

  J : Betul, kalau memang itu bukan bidang kita tetapi kita paksakan,
      kita akan kesulitan nantinya.

      PRINSIP PERTAMA dalam memilih pekerjaan yaitu sedapat mungkin
      pilihlah pekerjaan pertama kita yang paling mendekati jurusan
      studi dan sesuai dengan kemampuan kita. Alasannya adalah kita
      telah siap pakai. Kita kurang lebih sudah 4 tahun lebih
      dipersiapkan untuk bisa menguasai bidang itu. Saya mau
      mengingatkan bahwa karier itu suatu jenjang, suatu anak tangga.
      Kita hanya bisa naik ke anak tangga ke 10 kalau kita sudah
      menaiki yang ke 1, ke 2 sampai ke 9. Sekolah adalah anak tangga
      pertama. Jadi kita itu sudah melewati anak tangga pertama,
      sekarang kita masuk ke anak tangga ke 2 yang masih berkaitan
      dengan anak tangga sebelumnya. Jadi kepada yang mau mencari
      pekerjaan, pertama carilah pekerjaan yang mendekati jurusan
      studi kita, jangan langsung ambil atau langsung saja terima.

      PRINSIP KEDUA adalah jangan terlalu memilih-milih pekerjaan.
      Pertama, memang seolah-olah ini berkontradiksi dengan yang baru
      saja kita bicarakan. Maksudnya adalah selama pekerjaan itu
      mendekati jurusan kita meski gajinya tidak besar atau pekerjaan
      itu letaknya agak jauh dari rumah sehingga harus ke kota lain
      saya anjurkan sebisanya diterima. Ingat prinsip bahwa kita ini
      sedang membangun karier dan karier dibangun di atas pengalaman
      kerja, tidak di atas gelar, tidak di atas sepucuk kertas, tanda
      kelulusan, ataupun di atas pengetahuan teoritis. Terimalah
      pekerjaan itu meskipun lebih susah, harus berkorban lebih besar
      karena tahun-tahun pertama itu penting sekali, biasanya di
      perusahaan atau majikan yang lain akan melihat pengalaman kerja
      kita, mampu tidak kita membuktikan diri dalam pengalaman itu,
      orang akan melihat. Waktu melihat resume atau CV kalau orang
      setahun pindah, setahun pindah, setahun pindah kesimpulannya
      adalah orang ini memang tidak mantap. Jadi sekali lagi semua
      orang harus membuktikan diri dalam pengalaman pekerjaan pertama
      itu.

      PRINSIP KETIGA adalah sedapat mungkin pilihlah pekerjaan yang
      membuka peluang bagi kita untuk mengembangkan keahlian yang
      spesifik. Dengan bertambahnya jenis pekerjaan dewasa ini
      spesialisasi menjadi semakin penting. Jadi carilah beberapa
      pilihan pekerjaan yang memberi kita peluang mengembangkan
      kemampuan kita yang spesifik itu, jadilah pakar dalam satu
      bidang itu.

      PRINSIP KEEMPAT adalah ingat bahwa sikap kita terhadap pekerjaan
      itu akan mempengaruhi performa kerja kita. Jadi bagi para pemula
      jangan menyepelekan pekerjaan dan berkata pekerjaan ini untuk
      sementara saja, untuk mengisi waktu saja. Karena yang kita
      hasilkan juga akan bernilai sepele atau disepelekan, tidak akan
      membawa kepuasan bagi kita ataupun orang yang telah mengkaryakan
      kita. Jadi semakin tinggi penghargaan kita terhadap pekerjaan
      kita, semakin tinggi dan bernilai performa kerja kita, maka yang
      kita hasilkan akan jauh lebih bermutu.

      PRINSIP KELIMA, pilih pekerjaan yang sesuai dengan ketahanan
      tubuh kita. Jangan memilih pekerjaan itu kalau kita memang tidak
      tahan karena akhirnya nanti kita malah sering sakit atau stres.
      Jadi pilihlah pekerjaan yang memang bisa kita tanggung secara
      fisik, meskipun bagus, menggiurkan tapi kalau memang tubuh kita
      tidak mampu untuk melakukannya terima fakta itu.

      PRINSIP KEENAM yaitu pilih pekerjaan yang mendukung keseimbangan
      hidup karena kalau pekerjaan membawa tekanan yang terlalu besar,
      itu akan menjungkirbalikkan keseimbangan hidup kita. Akhirnya
      hal itu akan mempengaruhi keluarga, kehidupan emosional, dan
      kehidupan rohani kita, kita menjadi jauh dari Tuhan dan
      sebagainya. Jadi ada baiknya kita berhenti sejenak, melihat,
      introspeksi apakah kita telah hidup seimbang, cukup waktu untuk
      diri sendiri, cukup waktu untuk anak dan istri atau suami kita
      dan terutama cukup waktu tidak untuk pekerjaan Tuhan, yang akan
      kita bawa ke sorga nanti sudah tentu bukan jam-jam kerja kita,
      tetapi apa yang kita perbuat untuk Tuhan.

-----
  T : Prinsip-prinsip tadi sangat penting untuk kita camkan dengan
      baik dan khususnya juga bisa dilakukan di dalam kehidupan
      sehari-hari. Lalu apa yang dikatakan Firman Tuhan?

  J : Kolose 3:17,
         "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau
         perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus
         sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah Bapa kita."
      Jadi yang pertama adalah apapun yang kita kerjakan, lakukan
      untuk Tuhan Yesus, artinya berikan yang terbaik karena kita mau
      memberikannya untuk Tuhan Yesus. Yang kedua adalah sikap kita
      dalam melakukannya, sikap mengucap syukur, sikap berterima kasih
      karena kita tahu kita memberikan ini untuk Tuhan dan dari Tuhan.
      Sikap penuh pengucapan syukur akan membuat kita bekerja dengan
      lebih baik dengan lebih bersemangat dan akan memancarkan
      keramahtamahan kepada orang di sekitar kita pula.

-*- Sumber -*-:
  [[Sajian di atas, kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. #92B
    yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan.
    -- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat
       e-Mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel@xc.org >
                                 atau: < TELAGA@sabda.org >        ]]


*BIMBINGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*--*-*-*-*-*-*-*-*-* ALKITABIAH*

                            -*- KERJA -*-

  Bekerja merupakan panggilan Allah kepada kita. Dalam hidup ini Allah
  tidak menghendaki kita hanya bermalas-malasan saja dan berharap
  Allah akan terus memelihara kita tetapi Allah menghendaki kita untuk
  bekerja agar kita bisa mencukupi kebutuhan kita. Berikut ini kami
  sajikan ayat-ayat yang menyatakan kehendak Allah kepada kita untuk
  bekerja.

  Perjanjian Lama
    Kejadian 2:15
    Keluaran 23:12, 35:2
    Ulangan 5:13
    Amsal 10:4-5, 12:11,24,27, 13:4,11,23, 14:4,23, 16:26
    Amsal 20:13, 22:29, 27:23, 28:19, 30:25-26, 31:27, 21:5
    Pengkhotbah 1:3, 2:10-11,17-22, 9:10, 11:4,6

 Perjanjian Baru
    Roma 12:11           1Tesalonika 4:11-12         1Timotius 5:8
    Efesus 4:28          2Tesalonika 3:10-12

-*- Sumber -*-:
   Judul        : 200 Topik Penting
   Judul Artikel: Kerja
   Nomor Topik  : 09203 (CD SABDA)
   Copyright    : Yayasan Lembaga SABDA [Versi Elektronik (SABDA)]


*TANYA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* JAWAB*

              -*- PEKERJAAN SAYA MEMBOSANKAN SEKALI -*-

  Pertanyaan:
  ----------
  Saya bosan sekali dengan pekerjaan saya. Saya sudah bekerja selama
  delapan tahun di perusahaan yang sama. Saya bosan melakukannya.
  Begitu juga saya bosan dengan kehidupan pada umumnya. Saya tidak
  tahu apa yang harus saya lakukan dengan diri saya. Saya belum
  menikah, usia saya 25 tahun dan saya sudah tidak tahan lagi dengan
  keadaan saya yang seperti ini. Saya merasa seakan-akan sedang
  tercekik. Apakah Bapak juga pernah mengalami keadaan yang seperti
  ini? Apa nasehat Bapak bagi saya?

  Jawab:
  -----
  Tidakkah Anda menyadari, betapa untungnya Anda mempunyai pekerjaan?
  Berjuta-juta orang saat ini akan bekerja dengan gembira kalau mereka
  mempunyai pekerjaan seperti Anda. Jadi, berterimakasihlah kepada
  Tuhan atas pekerjaan itu. Saya setuju dengan Anda bahwa pekerjaan
  bisa sangat membosankan.

  Ya, saya pernah mengalami keadaan yang serupa. Saya pernah bekerja
  di Bank. Walaupun posisi saya sedang menanjak di bank itu, karena
  saya dapat berbicara dengan bahasa Inggris dan Spanyol, saya merasa
  benar-benar bosan dengan rutinitas pekerjaan di situ. Perkenankan
  saya menceritakan apa yang saya lakukan untuk mengatasi kebosanan
  itu.

  Pertama-tama, ambilah secarik kertas dan tulislah semua tujuan hidup
  Anda. Pada usia yang kedua puluh lima tahun tentunya Anda sudah
  mempunyai tujuan yang lebih penting daripada hanya bekerja delapan
  jam sehari. Bekerja adalah baik. Tanpa pekerjaan, Anda akan merasa
  lebih bosan lagi. Namun, dalam doa, Anda perlu memikirkan kehendak
  Allah bagi kehidupan Anda.

  Untuk memulainya, cobalah yang berikut ini. Duduklah dan ambillah
  banyak waktu untuk memikirkan dan berdoa mengenai tujuan-tujuan
  hidup Anda yang Anda yakini sesuai dengan kehendak Tuhan. Kemudian
  tuliskanlah semuanya itu di dalam buku catatan Anda. Jangan lakukan
  itu hanya dalam waktu setengah jam saja. Kerjakanlah itu dalam satu,
  dua minggu, atau lebih. Selanjutnya, tentukan apa yang harus Anda
  lakukan, juga apa yang harus Anda lepaskan untuk dapat mencapai
  tujuan-tujuan tersebut.

  Mungkin Anda belum pernah melakukan hal itu, tetapi yang ingin Bapak
  tekankan ialah bicarakanlah dengan Tuhan mengenai tujuan-tujuan
  Anda. Tuhan tidak menghendaki kita menjalani hidup dengan setengah
  hati. Yesus Kristus berkata, "Aku datang, supaya mereka mempunyai
  hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10:10).

  Jika Anda hidup sesuai dengan kehendak Allah sebagaimana tertulis di
  dalam Alkitab, Anda tidak akan pernah lagi mengalami kebosanan!
  Tuhan mempunyai rencana yang menarik bagi Anda.

  Peganglah janji-Nya:
     "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada
     pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu
     rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
     untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan
     apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka
     Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu
     akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap
     hati." (Yeremia 29:11-13)

  Jadi tulislah tujuan-tujuan hidup Anda; carilah Tuhan dan rencana-
  rencana-Nya dalam hidup Anda.

-*- Sumber: -*-
  Judul Buku   : Pertanyaan yang Sulit
  Judul Artikel: Pekerjaan Saya Membosankan Sekali
  Penulis      : Luis Palau
  Penerbit     : Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 1999
  Halaman      : 92 - 95


*TIPS *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TIPS*

               -*- MENGATASI STRESS DI TEMPAT KERJA -*-

  1. Mulailah dengan sarapan pagi yang bisa Anda lakukan baik di rumah
     atau di suatu tempat pada saat dalam perjalanan ke kantor. Agar
     tidak membosankan ajaklah rekan kerja untuk sarapan bersama.

  2. Buatlah jadwal harian sehingga Anda memiliki suatu kesempatan
     untuk melakukan setidaknya satu kegiatan yang sesuai dengan
     kemampuan Anda. Jangan mencoba untuk melakukan dua atau tiga
     kegiatan dalam waktu yang bersamaan.

  3. Hindari minum kopi atau minuman bersoda (soft drinks) sepanjang
     hari tetapi gantilah dengan air putih atau jus buah-buahan.

  4. Sebisa mungkin ciptakan suasana kerja yang menyenangkan di
     sekeliling Anda. Bunga, foto keluarga, atau souvenir setelah
     liburan, atau benda-benda pribadi Anda.

  5. Jangan bergosip atau membiarkan gosip mempengaruhi Anda selama
     bekerja.

  6. Jadilah seseorang yang berbeda dengan yang lainnya, belajarlah
     bagaimana mengungkapkan sesuatu yang berbeda, buatlah permintaan-
     permintaan, dan katakan "tidak" secara membangun.

  7. Libatkan diri Anda setidaknya sekali dalam sehari dengan
     seseorang atau sesuatu yang bisa membuat Anda tertawa.

  8. Tentukan tujuan-tujuan yang bisa dicapai. Jangan memaksakan diri
     dengan harapan-harapan yang sempurna dan tidak realistis.

  9. Hindari membicarakan masalah kantor pada saat makan siang.
     Nikmati makan siang Anda di luar kantor dan bicarakan hal-hal
     lain. Hindari membawa pekerjaan pada saat istirahat. Buatlah
     waktu istirahat menjadi kreatif. Jalan-jalan di sekeliling
     lingkungan Anda, membaca buku, dll.

 10. Berkhayallah sesuatu yang bisa membuat Anda merasa tenang (kira-
     kira 1 atau 2 menit).

 11. Beristirahatlah secara berkala untuk melemaskan otot-otot,
     menghirup nafas dalam-dalam, dan melepaskan kelelahan. Ketahuilah
     bahwa meluangkan waktu sejenak untuk rileks membuat Anda menjadi
     lebih produktif.

 12. Hindari persaingan-persaingan yang tidak perlu. Terlalu banyak
     memikirkan hal-hal dalam kehidupan justru membuat Anda merasa
     tegang dan cemas serta menjadikan Anda agresif yang sebenarnya
     tidak perlu terjadi pada diri Anda.

 13. Setelah mengalami kegagalan, tingkatkan kemampuan Anda untuk
     mengembalikan kepercayaan diri Anda. Belajarlah dari kegagalan
     yang Anda peroleh.

 14. Selesaikan masalah Anda pada saat Anda benar-benar dalam kondisi
     yang bagus baik secara mental maupun fisik.

 15. Selesaikan tugas-tugas yang tidak menyenangkan di saat Anda
     memulai pekerjaan.

 16. Buatlah jadwal kegiatan Anda -- pada saat di rumah maupun di
     kantor -- untuk meyakinkan Anda memiliki waktu yang cukup untuk
     mencapai tujuan-tujuan Anda tanpa terburu-buru. Hal ini termasuk
     menjadwal atau membatalkan janji-janji sehingga Anda bisa
     menepatinya.

-*- Sumber: -*-
    Anonim

*SURAT*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-DARI Anda-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*SURAT*

  Dari: handoko" <hdkicds@>
  >YKK pelayanan e-konsel,
  >Terima kasih untuk materi-materi yang dikirimkan ke saya dan
  >menjadi berkat. Saya doakan agar pelayanan ini maju terus dan
  >menjadi berkat buat banyak orang.
  >Tuhan memberkati,
  >Handoko NGadiman

  Redaksi:
  Kami bersyukur materi-materi yang kami sajikan melalui e-Konsel ini
  bisa menjadi berkat bagi banyak orang khususnya bagi Anda dan kami
  juga mengucapkan terima kasih atas dukungan doa Anda.

  Selain melalui e-Konsel Anda juga bisa mendapatkan materi-materi
  mengenai konseling di Situs C3I (Christian Counseling Center
  Indonesia). Selain menyajikan materi-materi konseling situs ini juga
  menyajikan pelayanan konseling lewat email. Silakan Anda berkunjung
  di alamat:
  ==>   http://www.sabda.org/c3i/

  Tersedia juga situs yang menyimpan semua arsip edisi e-Konsel yang
  pernah diterbitkan, untuk itu silakan berkunjung ke Situs SABDA.org
  di alamat:
  ==>   http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/


e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL

                         STAF REDAKSI e-Konsel
                      Yulia, Ratri, Irfan, Natalia
                    PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
                         Yayasan Lembaga SABDA
                     INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
                          Sistem Network I-KAN
                      Copyright(c) 2004 oleh YLSA

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
  Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org>
  Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
  dapat dikirimkan ke alamat:             <owner-i-kan-konsel@xc.org>
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
  Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org
  Berhenti:     Kirim e-mail kosong:  unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org
  Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel
  ARSIP publikasi e-Konsel:  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org