Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/97 |
|
![]() |
|
e-Konsel edisi 97 (18-10-2005)
|
|
><> Edisi (097) -- 15 Oktober 2005 <>< e-KONSEL *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Daftar Isi: - Pengantar : Mengalahkan Iblis - Renungan : Terkejut Karena Pencobaan - Cakrawala : Bagaimana Pencobaan Bekerja - Bimbingan Alkitabiah : Pencobaan *REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI* -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*- Sejak manusia jatuh dalam dosa, iblis tidak henti-hentinya berusaha mencobai manusia agar menjadi pengikutnya. Ada masa-masa kritis dan sulit dimana manusia sangat rentan terhadap godaan iblis, dan pada saat itulah iblis paling bersemangat untuk menyeret manusia hingga jatuh ke dalam dosa. Tuhan Yesus pun tidak luput dicobai oleh iblis yaitu setelah Ia berpuasa selama 40 hari 40 malam di padang gurun. Tetapi Kristus menang dari pencobaan, karena Ia memegang Firman Tuhan untuk menjadi kekuatan-Nya. Demikian juga kita, pada saat pencobaan datang, kekuatan dari Tuhan sangat kita butuhkan untuk menang menghadapi pencobaan. Topik e-Konsel minggu ini, yang berjudul "Mengalahkan Pencobaan" akan menolong kita semua untuk mengenal lebih jauh seperti apa dan bagaimana cobaan itu menghampiri kita. Jika saat ini pembaca belum memahami kedua hal diatas, maka simak baik-baik edisi kali ini. Setelah itu mulailah untuk lebih peka terhadap pencobaan dan mohonlah agar kekuatan Tuhan menyertai Anda. Ok, tanpa berpanjang kata lagi segera simak dan selamat menang melawan pencobaan! (Rat) Redaksi *RENUNGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* RENUNGAN* -*- TERKEJUT KARENA PENCOBAAN -*- Bacaan : 1Petrus 4:12-19 Seorang pria muda sangat ingin bergabung dengan Korps Angkatan Laut AS setelah lulus SMU. Namun baru tiga minggu ia berada di tempat latihan, ia sudah ingin keluar. Setelah mendapat surat pemberhentian ia berkata, "Saya tidak menyangka akan sesulit itu." Seperti pria tersebut, banyak orang Kristen terkejut menghadapi berbagai pencobaan hidup. Anak muda tersebut seharusnya sudah tahu apa yang akan dihadapinya, demikian pula kita telah diperingatkan bahwa hidup mengikut Kristus tidak berisi kesenangan belaka. Dalam 1Petrus 4:12 kita membaca, "Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu." Intinya: "Jangan terkejut bila engkau menghadapi cobaan." Kedengarannya memang bukan kabar baik, tetapi jangan berkecil hati. Kita akan menemukan kelegaan dalam Roma 8:18, di sana Paulus menyatakan bahwa penderitaan kita sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan menjadi milik kita di surga. Segala pencobaan yang kita alami akan berakhir dan sukacita yang kekal akan menjadi milik kita. Pencobaan adalah bagian yang tak terelakkan dalam hidup ini. Namun Firman Allah menjamin kita bahwa pencobaan akan berubah menjadi sukacita saat kita menghampiri hadirat-Nya. Apakah Anda sedang menghadapi saat-saat sulit? Bersandarlah kepada Allah, dan biarlah Anda dikuatkan oleh kemuliaan yang suatu hari nanti akan menggantikan segala pencobaan yang Anda hadapi -- JDB God`s love for His Son was never a shield To keep Him from Calvary`s cross; God`s love for His children demands that we yield To trials that burn out the dross. -- Gustafson MANUSIA DAPAT MEMPEROLEH KEUNTUNGAN YANG TERBESAR DARI PENDERITAANNYA YANG TERDALAM -*- Sumber: -*- Arsip Publikasi e-RH (Renungan Harian), Edisi 23 Februari 1999 ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/1999/02/23/ *CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA* -*- BAGAIMANA PENCOBAAN BEKERJA -*- Adalah berguna jika kita mengetahui bahwa Iblis bisa diramalkan sepenuhnya. Dia telah memakai strategi dan tipuan-tipuan kuno yang sama semenjak Penciptaan. Semua pencobaan mengikuti pola yang sama. Itulah sebabnya Paulus berkata, "Kita tahu apa maksudnya" (2Korintus 2:11). Dari Alkitab kita mengetahui bahwa proses pencobaan mengikuti empat langkah, yang dipakai Iblis baik terhadap Adam dan Hawa maupun terhadap Yesus. Pada langkah pertama, Iblis mengenali suatu KEINGINAN di dalam diri Anda. Mungkin keinginan yang berdosa, seperti keinginan untuk membalas dendam atau untuk menguasai orang lain, atau mungkin keinginan yang logis dan normal, seperti keinginan untuk dikasihi dan dihargai atau untuk merasakan kesenangan. Pencobaan dimulai ketika Iblis mengusulkan (dengan suatu pemikiran) agar Anda menyerah pada sebuah keinginan jahat, atau agar Anda memenuhi suatu keinginan yang logis dengan cara yang salah atau pada waktu yang salah. Sadarlah selalu akan jalan pintas. Hal-hal tersebut sering kali merupakan pencobaan! Iblis berbisik, "Kamu layak mendapatkannya! Kamu harus memilikinya sekarang! Itu akan mengasyikkan ... menyenangkan ... atau membuatmu merasa lebih baik." Kita mengira pencobaan berada di sekeliling kita, tetapi Allah berfirman bahwa pencobaan dimulai dari dalam diri kita. Jika Anda tidak memiliki keinginan batin, pencobaan tidak bisa menarik perhatian Anda. Pencobaan selalu berawal dari dalam pikiran Anda, bukan dari keadaan. Yesus mengatakan, "Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam." (Markus 7:21-23) Yakobus memberi tahu kita bahwa ada "hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?" (Yakobus 4:1) Langkah kedua ialah KERAGUAN. Iblis berusaha membuat Anda meragukan apa yang telah Allah firmankan tentang dosa: Apakah hal tersebut benar-benar salah? Apakah Allah benar-benar melarang kita melakukannya? Apakah Allah bukan memaksudkan larangan ini untuk orang lain atau untuk waktu yang lain? Tidakkah Allah ingin agar aku bahagia? Alkitab memperingatkan, "Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup." (Ibrani 3:12) Langkah ketiga ialah TIPU DAYA. Iblis tidak mampu mengatakan yang sebenarnya dan disebut "bapa segala dusta" (Yohanes 8:44). Segala sesuatu yang Iblis katakan kepada Anda tidaklah benar atau hanya separuh benar. Iblis menawarkan dustanya untuk menggantikan apa yang telah Allah katakan di dalam Firman-Nya. Iblis mengatakan, "Kamu tidak akan mati. Kamu akan menjadi lebih bijaksana seperti Allah. Kamu bisa melakukannya dan lolos dengan selamat. Tidak seorangpun akan tahu. Itu akan memecahkan masalahmu. Selain itu, semua orang juga melakukannya. Itu hanyalah sebuah dosa kecil." Tetapi melakukan sebuah dosa kecil adalah bagaikan sedang hamil muda: Pada akhirnya ia akan kelihatan dengan sendirinya. Langkah keempat ialah KETIDAKTAATAN. Pada akhirnya Anda bertindak berdasarkan pikiran yang selama ini Anda timbang-timbang di dalam benak Anda. Apa yang mulanya merupakan sebuah gagasan kemudian muncul dalam perbuatan. Anda menyerah pada apapun yang menarik perhatian Anda. Anda mempercayai dusta Iblis dan jatuh ke dalam perangkap yang diperingatkan oleh Yakobus: "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!" (Yakobus 1:14-16) Mengalahkan Pencobaan --------------------- Memahami cara kerja pencobaan sangatlah berguna, tetapi yang lebih penting adalah mengetahui langkah-langkah khusus yang perlu Anda ambil untuk mengalahkannya. 1. Jangan mau diintimidasi ----------------------- Banyak orang Kristen dibuat takut dan hilang semangat oleh pikiran-pikiran yang menghasut, dengan merasa bersalah karena mereka berada "di dalam" jangkauan pencobaan. Mereka merasa malu hanya karena terkena pencobaan. Inilah kesalahpahaman tentang kedewasaan. Anda tidak akan pernah bertumbuh tanpa pencobaan. Di satu sisi Anda bisa menganggap pencobaan sebagai suatu pelengkap. Iblis tidak perlu mencobai orang-orang yang sudah melakukan kehendaknya yang jahat; mereka sudah menjadi milik Iblis. Pencobaan adalah tanda bahwa Iblis membenci Anda, bukan tanda kelemahan atau sifat keduniawian Anda. Pencobaan juga merupakan bagian yang normal dari hidup manusia dan dari kehidupan dalam sebuah dunia yang berdosa. Jangan terkejut atau kecil hati karenanya. Bersikaplah realistis dengan kenyataan tak terhindarkannya pencobaan; Anda tidak akan pernah dapat menghindari sepenuhnya. Alkitab mengatakan, "Pada waktu kamu dicobai," bukan jika. Paulus menasihati, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan- pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia." (1Korintus 10:13) Dicobai bukanlah sebuah dosa. Yesus dicobai, tetapi Dia tidak pernah berbuat dosa (Ibrani 4:15). Pencobaan menjadi dosa hanya bila Anda menyerah padanya. Martin Luther mengatakan, "Anda tidak bisa mencegah burung untuk terbang di atas kepala Anda, tetapi Anda bisa mencegah mereka membangun sarang di rambut Anda." Anda tidak bisa mencegah Iblis untuk mengajukan pikiran-pikiran, tetapi Anda bisa memilih untuk tidak memikirkannya atau bertindak berdasarkannya. Misalnya, banyak orang tidak mengetahui perbedaan antara rasa terpikat fisik atau gairah seksual dengan hawa nafsu. Hal-hal tersebut tidak sama. Allah menjadikan kita semua sebagai makhluk seksual, dan hal itu baik. Rasa terpikat dan gairah merupakan tanggapan pemberian Allah yang bersifat alami dan spontan terhadap keindahan fisik, sementara hawa nafsu merupakan tindakan kehendak yang disengaja. Hawa nafsu merupakan pilihan untuk memikirkan apa yang ingin Anda lakukan dengan tubuh Anda. Anda bisa terpikat atau bahkan tergairahkan tanpa memilih untuk berdosa dengan hawa nafsu. Banyak orang, terutama laki-laki Kristen, merasa bersalah karena hormon-hormon pemberian Allah mereka bekerja. Ketika mereka secara otomatis melihat seorang wanita yang menarik, mereka menganggap itu hawa nafsu dan merasa malu serta bersalah. Tetapi rasa terpikat bukanlah hawa nafsu sebelum Anda mulai memikirkannya. Sesungguhnya, semakin dekat Anda kepada Allah, semakin gencar Iblis berupaya mencobai Anda. Saat Anda menjadi anak Allah, Iblis yang bagaikan penjahat memukul manusia, membuat suatu "kontrak" untuk Anda. Anda merupakan musuhnya dan dia merencanakan kejatuhan Anda. Kadang-kadang sementara Anda sedang berdoa, Iblis akan mengajukan sebuah hal aneh atau pikiran jahat hanya untuk membingungkan Anda dan membuat Anda malu. Jangan takut atau malu karena ini, tetapi sadarilah bahwa sebenarnya Iblis takut terhadap doa-doa Anda dan akan mencoba segala upaya untuk menghentikannya. Daripada menyalahkan diri sendiri dengan "Bagaimana saya bisa memikirkan hal-hal semacam itu?" lebih baik menganggapnya sebagai gangguan Iblis dan segera pusatkan pikiran kembali kepada Allah. 2. Kenali pola pencobaan Anda dan bersiaplah menghadapinya ------------------------------------------------------- Ada situasi-situasi tertentu yang membuat Anda lebih rentan terhadap pencobaan daripada orang lain. Beberapa situasi akan membuat Anda tersandung dengan cepat; sementara yang lainnya tidak begitu mengganggu Anda. Situasi-situasi ini unik bagi kelemahan Anda dan Anda perlu mengenalinya karena Iblis pasti mengenalnya! Iblis tahu persis apa yang membuat Anda tergelincir, dan dia terus-menerus bekerja untuk memasukkan Anda ke dalam situasi-situasi itu. Petrus memperingatkan, "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1Petrus 5:8) Tanyakan diri Anda sendiri, "Kapankah saya paling sering dicobai? Hari apakah? Jam berapa?" Tanyakan, "Di mana saya paling sering dicobai? Di tempat kerja? Di rumah? Di rumah tetangga? Di tempat olah raga? Di bandara atau rumah penginapan di luar kota?" Tanyakan, "Siapa yang bersamaku ketika aku paling sering dicobai? Teman? Rekan sekerja? Sekelompok orang asing? Ketika saya sendirian?" Juga tanyakan, "Bagaimana biasanya perasaan saya ketika saya paling banyak dicobai?" Mungkin ketika Anda lelah atau kesepian atau bosan atau sedih atau tertekan. Mungkin ketika Anda terluka perasaan atau marah atau khawatir, atau setelah sebuah keberhasilan besar atau kesuksesan rohani. Anda perlu mengenali pola khas pencobaan Anda dan selanjutnya bersiap untuk menghindari situasi-situasi tersebut sebanyak mungkin. Alkitab secara berulang-ulang menyuruh kita untuk mengantisipasi dan siap menghadapi pencobaan (Matius 26:41; Efesus 6:10-18; 1Tesalonika 5:6,8; 1Petrus 1:13, 4:7, 5:8). Paulus berkata, "dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis" (Efesus 4:27). Perencanaan yang bijak mengurangi pencobaan. Ikutilah nasihat Amsal: "Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan." (Amsal 4:26-27) "Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya." (Amsal 16:17) 3. Mintalah pertolongan Allah -------------------------- Surga memiliki saluran gawat darurat dua puluh empat jam. Allah ingin Anda meminta pertolongan-Nya untuk mengatasi pencobaan. Dia berkata, "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." (Mazmur 50:15) Saya menyebutnya doa "microwave" karena cepat dan langsung pada pokok masalah: Tolong! SOS! Mayday! Ketika pencobaan menghantam, Anda tidak punya waktu untuk percakapan yang panjang dengan Allah; Anda hanya berseru. Daud, Daniel, Petrus, Paulus, dan jutaan orang lain pernah menaikkan jenis doa yang cepat ini untuk meminta pertolongan di dalam kesulitan. Alkitab menjamin bahwa seruan kita untuk meminta bantuan akan didengar karena Yesus peduli pada pergumulan kita. Dia menghadapi pencobaan-pencobaan yang sama seperti kita. "Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:15) Jika Allah terus menanti untuk menolong kita mengalahkan pencobaan, mengapa kita tidak berpaling kepada-Nya lebih sering? Secara jujur, kadang kita tidak ingin ditolong! Kita ingin menyerah pada pencobaan sekalipun kita tahu itu salah. Pada saat itu kita mengira kita lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kita daripada Allah. Pada saat-saat lain kita malu untuk meminta Allah menolong karena kita tetap menyerah pada pencobaan yang sama berulang-ulang. Tetapi Allah tidak pernah menjadi marah, bosan, atau tidak sabar bila kita tetap kembali kepada-Nya. Alkitab mengatakan, "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4:16) Kasih Allah abadi, dan kesabaran-Nya tetap selamanya. Jika Anda harus berseru meminta pertolongan Allah 200 kali sehari untuk mengalahkan pencobaan tertentu, Allah akan tetap dengan senang hati memberikan rahmat dan kasih karunia, jadi datanglah dengan berani. Mintalah kepada-Nya kuasa untuk melakukan hal yang benar dan kemudian berharaplah bahwa Dia memberikannya. Pencobaan-pencobaan membuat kita bergantung kepada Allah. Sama seperti akar bertumbuh makin kuat ketika angin bertiup menerpa sebuah pohon, begitu juga setiap kali Anda menghadapi sebuah pencobaan, Anda menjadi lebih serupa dengan Yesus. Ketika Anda tersandung, yang akan Anda alami pasti tidaklah fatal. Sebaliknya daripada menyerah, pandanglah pada Allah, harapkan Dia untuk menolong Anda, dan ingatlah akan upah yang sedang menanti Anda: "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12) -*- Sumber diambil dari:-*- Judul Buku: The Purpose Driven Life (Kehidupan yang Digerakkan oleh Tujuan) Penulis : Rick Warren Penerbit : Gandum Mas, Malang, 2004 Halaman : 223 - 228 *BIMBINGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*--*-*-*-*-*-*-*-*-* ALKITABIAH* -*- PENCOBAAN -*- AYAT ALKITAB ============ Matius 4:1-11 Yakobus 1:12-15 Roma 8:26 Wahyu 12:10-11 Galatia 5:16 LATAR BELAKANG ============== Seperti halnya jarum kompas terpengaruh oleh daya tarik medan magnit, demikian juga orang Kristen merasakan tarikan dosa. Ini digambarkan oleh keinginan Israel kembali pada "bawang prei dan bawang putih" Mesir (Ulangan 11:5); juga Demas, pemuda yang mengikut Rasul Paulus, yang telah mencintai dunia dan meninggalkan Paulus (2Timotius 4:10). Paulus melukiskan keadaan orang Kristen yang memiliki dua sifat, yang lama dan yang baru, yang terus bertentangan untuk saling menaklukkan. Orang Kristen perlu mengerti ini dan belajar menghadapi "tarikan magnetis" sifat dosanya dan serangan- serangan Iblis. ------------------------------Kutipan------------------------------- Menurut Billy Graham: "Allah tidak berjanji untuk menyingkirkan kita dari pencobaan, sebab Kristus sendiri pun mengalaminya .... Tanpa pernah mengalami pencobaan dan mengalahkannya, kita tidak akan memiliki adanya kesadaran akan keberhasilan dan keyakinan. Pencobaan menyatakan keadaan seseorang yang sesungguhnya. Dia dapat membuat kita menjadi lebih Kristen atau tidak Kristen. Kemenangan membuat seorang Kristen menjadi lebih kuat dan menyebabkannya menemukan sumber kuasa .... Pada saat-saat pencobaan, Kristus akan menjadi lebih nyata, lebih dari biasanya, bagi Anda." --------------------------Kutipan_Selesai--------------------------- Yang harus diingat tentang pencobaan: 1. Pencobaan adalah hal biasa bagi semua orang Kristen. "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia." (1Korintus 10:13). 2. Pencobaan berasal dari iblis (lihat pencobaan Yesus, Matius 4:1- 11). 3. Dicobai sendiri bukanlah dosa. Menyerah padanya adalah dosa. 4. Allah tidak membawa kita ke dalam pencobaan, dalam arti merencanakan dan mencobainya sendiri. "Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: `Pencobaan ini datang dari Allah!` Sebab Allah tidak dicobai oleh yang jahat dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun." (Yakobus 1:13) Tetapi Allah mengizinkan agar kita dicobai (lihat Yakobus 1:6- 12), supaya kita dapat menghadapinya, mengalahkannya dan menjadi lebih kuat. "Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat" (1Yohanes 2:14). Melalui pencobaan pun, kita dapat dianugerahi berkat (Yakobus 1:12). 5. Tidak ada pencobaan yang tak dapat teratasi. "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1Korintus 10:13). 6. Betapapun hebatnya yang kita alami, Yesus telah lebih dahulu mengalami. "... sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:15). STRATEGI BIMBINGAN ================== 1. Tanyakan apakah orang yang Anda layani seorang Kristen, seorang yang sudah menerima Yesus Kristus menjadi Tuhan dan Juruselamatnya. Jika belum, jelaskan "Damai dengan Allah". Tak seorang manusia pun cukup kuat untuk mengalahkan pencobaan, setinggi apa pun angan-angan dan motif-motifnya. 2. Jelaskan cara-cara menghadapi dan mengalahkan pencobaan. A. Kita harus menolak si pencoba. "Lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu." (Yakobus 4:7) B. Kita harus tunduk pada Allah. "Tunduklah kepada Allah." (Yakobus 4:7) Ini kita lakukan dengan: (1) Tiap hari menyerahkan diri kepada Allah sesuai dengan Roma 12:1, dan juga dengan mengakui dosa agar dia tidak membesar (Mazmur 51:12). (2) Menaklukkan pikiran kita ke bawah kontrol-Nya. "Berubahlah oleh pembaharuan budimu." (Roma 12:2) "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan perkara yang di bumi." (Kolose 3:2) (3) Disiplin doa. "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4:16). "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan Berjaga- jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus." (Efesus 6:18) (4) Baca, pelajari dan hafalkan Firman Allah. Menurut D.L. Moody, "Dosa akan menghalangi Anda dari Alkitab atau Alkitab akan merintangi Anda dari dosa." "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ... ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." (Ibrani 4:12) (5) Bersahabat dengan orang yang tepat: umat Allah. "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1Korintus 15:33) "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:24,25) (6) Kenakan seluruh perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:13-18). (7) Bergantung pada Roh Kudus. "... apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Lukas 11:13) "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya." (Yohanes 14:16) "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran ...." (Yohanes 16:13) ------------------------------Kutipan------------------------------- Menurut Billy Graham: Dosa terjadi ketika kita menyerah kepadanya. Tak seorang pun dari kita boleh membawa diri kita ke posisi yang membuat kita tercobai. Setan akan menyerang bagian hidup kita yang paling rapuh. "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa: dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:14,15). Muncul pikiran; kita beri kesempatan; ia bertunas dan bertumbuh membuahkan tindak kejahatan." --------------------------Kutipan_Selesai--------------------------- -*- Sumber: -*- Judul Buku: Buku Pegangan Pelayanan Penulis : Billy Graham Penerbit : Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA) Halaman : 159 - 161 CD-SABDA : Topik 17644 e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL STAF REDAKSI e-Konsel Ratri, Evie, Silvi PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2005 oleh YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ http://www.sabda.org/katalog/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel(at)sabda.org> Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. dapat dikirimkan ke alamat: <owner-i-kan-konsel(at)xc.org> *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Berlangganan : <subscribe-i-kan-konsel(at)xc.org> Berhenti : <unsubscribe-i-kan-konsel(at)xc.org> Sistem lyris : http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel ARSIP e-Konsel: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ Situs C3I : http://www.sabda.org/c3i/ *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |