Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/85 |
|
e-Konsel edisi 85 (20-4-2005)
|
|
><> Edisi (085) -- 15 April 2005 <>< e-KONSEL *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Daftar Isi: - Pengantar : Pergumulan para Pria - Cakrawala (Artikel 1): Masturbasi (Artikel 2): Masturbasi: Masalah Klasik Pria - Bimbingan Alkitabiah : Perspektif Alkitab: Masturbasi - Tips : Menghilangkan Kebiasaan Masturbasi - Stop Press : (1) Server SABDA.org Hidup Kembali (2) Mohon Maaf atas Keterlambatan Penerbitan Publikasi YLSA - Info : (1) VCD Kristen (2) Info Parenting Education LK3 - Surat : Terima Kasih untuk Edisi Penyakit Terminal *REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI* -*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*- Bagi para pria, khususnya yang masih muda, topik Masturbasi ini sering menjadi salah satu pergumulan yang cukup berat. Tidak dapat dipungkiri, seiring dengan datangnya masa pubertas, maka alat-alat reproduksi pun semakin matang. Bagi yang sudah menikah, sedikit banyak kebutuhan yang satu ini sudah bisa diatasi. Namun, bagi yang masih lajang, mungkin perlu perjuangan keras untuk mengatasinya. Tidak sedikit para pemuda yang memiliki kebiasaan masturbasi untuk mengatasi gejolak emosi dan mental yang sedang terjadi dalam tubuh dan hidupnya. Namun, akibat dari kebiasaan ini justru semakin memperburuk citranya terhadap diri sendiri. Apa pandangan iman Kristen tentang masturbasi? Apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya? Pada e-Konsel Edisi 085/2005 ini Anda akan mendapatkan jawabannya. Dan bagi Anda yang saat ini sedang bergumul dengan masalah masturbasi kami harap pembahasan topik ini bisa memberikan masukan bagi Anda. Selamat membaca dan selamat menyimak! (Ra) Redaksi *CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA* (Artikel 1) -*- MASTURBASI -*- Di gereja sekarang ini terdapat berbagai pandangan yang sangat berbeda tentang masturbasi (onani). Ada di antara mereka yang selalu berpendapat bahwa masturbasi itu dosa, dan ada mereka yang mengatakan bahwa masturbasi itu merupakan karunia Allah, suatu pemberian yang bijaksana bagi orang muda. Salah satu alasan mengapa pendapat-pendapat itu begitu berlainan adalah karena di dalam Alkitab tidak ada petunjuk yang jelas dan tegas mengenai masturbasi. Beberapa generasi lalu, Kejadian 38:8-11 dan 1Korintus 6:9,10 dipakai untuk mengutuk masturbasi. Nats yang pertama bercerita tentang Onani (Red.: nama orang) yang tidak mau menaati hukum Ibrani Kuno yang menuntut seorang laki-laki untuk mendapatkan anak dengan janda saudara lelakinya. Nats yang kedua menyebut "pemburit" yang di dalam versi King James diterjemahkan sebagai "orang yang menyalahgunakan tubuh mereka sendiri", yang sekarang diterjemahkan dengan tepat sebagai "kaum homoseksual". Baik kata "onani" maupun kata "penyalahgunaan tubuh sendiri" dahulu dipakai untuk menunjuk perbuatan masturbasi, tetapi tidak satu pun dari ayat itu yang benar-benar berbicara tentang perbuatan tersebut. Beberapa orang mengemukakan bahwa masturbasi bukan perbuatan yang salah karena Alkitab tidak mengatakan apa-apa tentang perbuatan itu. Menggunakan alasan seperti itu bisa berbahaya. Banyak godaan yang kita hadapi dewasa ini tidak pernah disebutkan di dalam Alkitab. Walaupun demikian, kita mengetahui bahwa masturbasi sudah ada sejak zaman dahulu dan umum diketahui. Perbuatan ini paling awal disebut di dalam Egyptian Book of The Dead, sekitar 1500 SM. Kita mengetahui bahwa Alkitab menyebut hampir tiap kegiatan seksual lainnya -- percabulan, perzinahan, homoseksualitas, hubungan seks dengan binatang. Perbuatan-perbuatan itu disebut dengan gamblang. Karena masturbasi merupakan tindakan seksual yang begitu umum sejak dahulu kala, saya kira kita mempunyai hak untuk bertanya mengapa masturbasi tidak disebutkan di dalam Alkitab jika itu adalah perbuatan yang berdosa. Dari pandangan medis dan ilmu pengetahuan, kita sekarang mengetahui bahwa masturbasi tidak berbahaya secara mental ataupun fisik. Tidak ada alasan-alasan moral yang melawan masturbasi berkenaan dengan kesehatan jasmani, seperti alasan-alasan yang menentang rokok didasarkan atas bahaya kanker, emfisema (sejenis penyakit paru- paru), dan penyakit jantung. Karena tidak ada petunjuk langsung dari Alkitab, dan karena tidak ada alasan-alasan moral tentang bahayanya bagi kesehatan jasmani, maka kita harus memakai prinsip-prinsip Kristiani lain untuk menentukan apakah masturbasi itu benar atau salah. Saya pribadi menyimpulkan bahwa masturbasi itu sendiri tidak baik dan juga tidak jahat. Untuk menentukan salah dan tidaknya, pertanyaan-pertanyaan lain harus diajukan. 1. Apakah kehidupan pikiran bersih? -------------------------------- Dalam Matius 5:27,28 Yesus berkata, "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya." Perzinahan dan percabulan mental adalah salah, dan pasti merupakan penghalang bagi pertumbuhan rohani. Berkhayal tentang perbuatan yang dianggap dursila bila dilakukan adalah salah. Tetapi ini bukan berarti bahwa semua khayalan adalah salah. Saya mengenal beberapa pasangan suami-istri, yang bila berjauhan, melakukan masturbasi dan memikirkan satu sama lain. Hal ini dilakukan dalam lingkungan hidup perkawinan dan tidak dapat digolongkan sebagai perzinahan mental. Perlu ditambahkan lagi bahwa tidak semua masturbasi disertai khayalan. Penyelidikan menunjukkan bahwa kira-kira seperempat orang laki-laki dan setengah orang perempuan tidak berkhayal pada waktu mereka melakukan masturbasi. Bagi mereka, masturbasi hanya merupakan pelepasan fisik dari ketegangan seksual. Sudah jelas, orang tidak mungkin mempunyai pikiran yang bersih sementara menggunakan pornografi untuk merangsang khayalan yang membirahikan mengenai perbuatan-perbuatan haram. Namun ada orang yang bisa melakukan masturbasi tanpa membayangkan sesuatu yang najis. 2. Apakah kehidupan sosial dan kekeluargaan sehat? ----------------------------------------------- Ada orang yang memakai masturbasi sebagai pelarian dari kehidupan sosial. Jika masturbasi menjadi pengganti hubungan kita dengan sesama, jika dipakai sebagai upaya untuk melarikan diri dari tekanan kesepian, frustrasi dan depresi, maka perbuatan itu merugikan kita dan menghalang-halangi pertumbuhan rohani. Setelah bertahun-tahun memberikan konseling, saya akhirnya membedakan antara masturbasi sebagai upaya sementara untuk melepaskan nafsu seksual yang normal dan masturbasi sebagai kebiasaan yang terus-menerus dilakukan oleh karena goncangan emosional yang mendalam. Kadang-kadang, masturbasi merupakan bagian yang tak dapat dielakkan dalam proses pertumbuhan yang normal, khususnya bagi para remaja laki-laki. Sebaliknya, masturbasi yang terus-menerus, disebabkan oleh problema yang serius: ketidakmampuan untuk berhubungan dengan orang lain, khususnya dengan lawan jenisnya; depresi dan rasa dendam yang mendalam. Dalam situasi seperti ini, masturbasi merupakan gejala dari persoalan yang lebih mendalam. Orangtua, pendeta, dan para konselor Kristen harus belajar untuk mengetahui perbedaan antarbermacam-macam jenis masturbasi. Bagi kebanyakan orang Kristen, masturbasi merupakan dalih untuk rasa bersalah mereka, padahal masalah yang sebenarnya bukanlah masturbasi itu. Jika seseorang kuatir tentang masturbasi, bagaimana ia dapat mengatasinya? Biasanya, untuk menyerang secara langsung perbuatan ini dari segi rohani adalah sia-sia. Hal ini tidak memperkecil persoalan tetapi justru memperburuknya. Membangkitkan perasaan gelisah tentang masturbasi, justru merangsang perbuatan itu. Sebenarnya, serangan secara langsung itu sering menciptakan lingkaran ke bawah: orang yang bersangkutan itu berusaha berdoa dan membaca Alkitab serta berjanji akan berhenti, tetapi ia tak mampu menepati janjinya lalu merasa tidak enak sekali, dan mengulangi pendekatan ini lagi. Berdoa bisa menolong -- atau bisa merusak. Doa yang merusak adalah negatif. Doa-doa itu mengatakan kepada Allah betapa buruknya kita, sehingga doa itu malah menciptakan rasa bersalah, keresahan, dan depresi yang lebih hebat. Doa yang menolong mengucapkan perkataan yang meyakinkan kasih Allah yang menerima kita apa adanya. Doa itu akan menunjuk kepada kesetiaan-Nya walaupun kita gagal. "Terima kasih, ya Tuhan, karena Engkau mengasihiku, menyembuhkanku, dan menolongku dalam semua persoalanku." Berdoa dengan positif menolong untuk mematahkan lingkaran keputusasaan dan rasa bersalah. Tak seorang pun yang dapat memastikan, apakah masturbasi yang menimbulkan rasa bersalah, atau rasa bersalah itu yang mendorong untuk melakukan masturbasi. Apa pun masalahnya, menyerang keadaan itu secara langsung akan membuatnya semakin buruk. Jauh lebih baik untuk mengalihkan pikiran mereka dari rasa bersalah dan kecemasan mereka dengan menerangkan bahwa salah dan benarnya perbuatan itu bergantung pada faktor-faktor lain. Jadi, bagaimana seseorang harus menghadapi masturbasi? Hadapi secara tidak langsung. Perhatikan kehidupan sosial, jalin hubungan dengan orang lain. Bergaullah, jangan berkhayal. Adakan kegiatan di luar rumah dengan orang lain. Carilah teman, khususnya dari lawan jenis -- orang-orang sesungguhnya dapat Anda senangi tanpa berkhayal secara seksual tentang mereka. Jikalau seseorang melakukan hal ini, kadang-kadang kebiasaan yang terus-menerus menguasai dirinya itu dapat dihentikan hanya dalam beberapa minggu atau bulan. Masturbasi tidak lagi menjadi pusat perhatian eksistensi orang itu, melainkan menjadi cara yang kadang- kadang digunakan untuk mengurangi ketegangan seksual. Bahkan, akhirnya orang itu mungkin meninggalkannya sama sekali. Sukacita yang sejati yang terdapat dalam persahabatan dan pergaulan melalui hubungan kencan yang sehat bisa memenuhi kebutuhan yang dahulu dipenuhi oleh suatu cara yang tidak memuaskan. Orang itu tidak perlu lagi melakukan masturbasi. Ia telah tumbuh, menjadi dewasa, dan meninggalkan sifat kekanak-kanakannya. -*- Sumber diedit dari: -*- Judul Buku : Pola Hidup Kristen Judul Artikel : Masturbasi Penulis : David A. Seamands Penerbit : Kerjasama antara Penerbit Gandum Mas, Yayasan Kalam Hidup dan YAKIN Halaman : 823 - 827 *CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA* (Artikel 2) -*- MASTURBASI: MASALAH KLASIK PRIA -*- "Pria melihat seks di mana-mana dan di dalam segala hal. Di rok mini, celana jeans ketat, keramahan, dan bahkan senyuman. Pria memiliki kemampuan mengubah hampir segala hal ke dalam obsesi yang dapat memuaskan dorongan-dorongan erotis. Tapi di sisi lain, ada semacam memori di dalam pikiran pria yang mengatakan bahwa ia harus mengendalikan hormonnya. Jadi, tidak mengherankan jika pria suka bingung dengan seksualitas diri mereka," kata Dr. Archibald D. Hart, dekan Graduate School of Psychology di Fuller Theological Seminary di California, yang juga penulis buku "The Sexual Man". Dan khusus bagi pria lajang, umumnya akan mengalami masalah dengan urusan onani (masturbasi). Di mata medis, efek jelek bermasturbasi lebih pada kerisauan batin pada diri pelaku sendiri. Orang yang rajin beronani menjadi "sakit" bukan lantaran onani mengakibatkan dengkul menjadi kopong, melainkan karena kegundahan akibat ia merasa yakin dirinya sedang dipelototi Tuhan. Secara medis, tidak ada alasan yang bisa mendasari larangan untuk beronani, tapi sebaliknya, tidak ada dasar medis juga yang menganjurkan agar orang berbondong-bondong melakukan masturbasi. Sperma yang tidak tersalurkan tidak bakal menjadi batu atau berubah menjadi jimat. Tanpa perlu diperintah lagi, sperma ini dengan sendirinya akan diserap oleh tubuh, tanpa menyisakan efek buruk. Jadi, masalahnya cuma pada bagaimana setiap pria lajang bisa cerdas mengendalikan diri. Saya rasa itu lebih pada soal muatan niat saja. Selama pria lajang tidak rela terbawa terus oleh preokupasi seks dari waktu-waktu luangnya, ia tidak bakal mudah terhanyut oleh dorongan hormon testosteron yang membuat gairah seksnya meningkat. Pengaruhnya pada Keintiman Pernikahan ------------------------------------- Walau tidak memberi dampak secara medis, masturbasi dapat memberi dampak pada keintiman dan kelanggengan pernikahan. Dari penelitian yang dilakukannya, Dr. Archibald mengatakan bahwa pria yang bermasturbasi akan terus melakukannya sekalipun telah menikah. Mereka bermasturbasi karena ketagihan. Kecanduan ini terbentuk sejak masa remaja, biasanya dalam konteks disalahkan atau tabu yang kuat. Obsesi ini menjadi tidak sehat untuk pernikahan karena para suami akhirnya merasa bahwa hubungan seks kurang memuaskan. Penggunaan fantasi membawanya kepada pelukan orang lain atau kepada film porno favoritnya. Ia tidak memprioritaskan hubungan seks dan keintiman yang semestinya dengan pasangannya. Padahal, hanya keintimanlah yang dapat membangun ikatan seksual yang lebih baik antara suami dan istri. -*- Sumber diambil dari: -*- Judul Majalah: GetLIFE!, Edisi #04 Judul Artikel: Masturbasi: Masalah Klasik Pria Penulis : dr. Handrawan Nadesul Penerbit : Yayasan Pelita Indonesia, Bandung, 2004 Halaman : 61 *BIMBINGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*--*-*-*-*-*-*-*-*-* ALKITABIAH* -*- PERSPEKTIF ALKITABIAH: MASTURBASI -*- Meskipun masih banyak orang yang memperdebatkan apakah masturbasi itu berdosa atau tidak, namun beberapa ayat berikut ini kami harapkan mampu menjadi landasan bagi Anda untuk menjawab kontroversi ini. Berikut ini ayat-ayat tersebut: Fantasi seksuil dalam perzinahan : Matius 5:27-28 Jangan membawa diri dalam pencobaan: Yakobus 4:7-8 Tuhan menghendaki pertobatan kita : 1Yohanes 1:7b Belajar memikirkan hal-hal yang baik dan berkenan kepada Tuhan: Filipi 4:8; Roma 12:1-2; Kolose 3:2. -*- Sumber diambil dari: -*- Judul Buku : Buku Panduan Pelayanan Konseling Melalui Telepon Penulis : Pdt. Dr. Yakub B. Susabda; Dr. Esther Susabda; Ir. Asriningrum Utami; Dra. Iis Achsa, S.Th.; Lanny Pranata, B.A.; Dra. Lily Yuliana Penerbit : People Helpers Ministry Indonesia, Jakarta, 1998 Halaman : 42 *TIPS *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TIPS* -*- MENGHILANGKAN KEBIASAAN MASTURBASI -*- Suatu kebiasaan ialah sesuatu yang dilakukan berulang-ulang tanpa mempertanyakan ataupun meragukannya. Untuk menghilangkan kebiasaan melakukan masturbasi, seseorang harus membuat usaha terencana untuk menolaknya atau memutuskan kebiasaan yang mendorong dan bersifat spontan tersebut. PERTAMA, Anda harus mempunyai kemauan untuk mengubahnya. Niat yang tulus untuk mengubah kebiasaan berdosa ini harus diucapkan kepada Allah dalam doa. Katakanlah kepada Allah bahwa Anda benar-benar ingin menghentikan kebiasaan ini, bahwa Anda merasa tidak mampu mengendalikannya, dan bahwa Anda tidak sanggup menghilangkan kebiasaan ini tanpa pertolongan-Nya. Mintalah pertolongan-Nya, dengan penuh keyakinan dan kepercayaan. Katakanlah kepada-Nya bahwa Anda mengharapkan-Nya untuk memberi kekuatan dan disiplin diri yang Anda perlukan. Mungkin Anda perlu mendoakan hal ini beberapa kali. KEDUA, mulailah mempelajari dan mengingat kembali mengenai kebiasaan masturbasi Anda. Pelajarilah polanya. Berapa kali hal itu terjadi? Di mana dan kapan Anda melakukannya? Bagaimanakah perasaan Anda secara fisik ataupun emosional pada saat melakukannya? Sebagai contoh, seseorang mendapati bahwa ia selalu melakukan masturbasi pada larut malam, di tempat tidurnya ketika ia merasa sangat lelah. Orang yang lain mendapati bahwa hal itu terjadi bila ia merasa kosong dan agak depresi. KETIGA, pelajarilah penggunaan metode berikut untuk memutuskan atau menghentikan kebiasaan masturbasi. Metode ini terdiri atas lima hal yang harus Anda lakukan, yaitu: 1. Situasi yang Berbahaya ---------------------- Keadaan atau situasi berbahaya yang bagaimanakah yang Anda alami ketika melakukan masturbasi? Misalnya, apakah Anda melakukannya setiap kali Anda berada di tempat tidur, atau pada pagi hari ketika Anda sedang mandi, bila Anda merasa bosan dan gelisah? Saat-saat ini merupakan saat berbahaya bagi Anda. Dengan mewaspadai saat atau keadaan berbahaya ini serta mengubahnya bila itu dapat Anda lakukan, maka seharusnya Anda mulai dapat mengurangi kebiasaan masturbasi Anda. 2. Tindakan atau Perbuatan ----------------------- Perbuatan apakah yang Anda lakukan untuk merangsang diri, apakah dengan mata, tangan, atau tubuh Anda? Anda harus mengambil keputusan untuk memperhatikan hal ini serta menghentikannya. 3. Ayat Alkitab ------------ Gunakanlah ayat-ayat tertentu dalam Alkitab yang telah Anda hafalkan untuk memperkuat keputusan Anda dan mintalah pertolongan Allah bila Anda tergoda untuk melakukan masturbasi. Carilah ayat-ayat berikut dan cobalah menghafalkannya: Mazmur 37:5, 46:2; Yesaya 26:3; Matius 4:4, 7:10; Roma 8:28; Filipi 4:13,19. 4. Minat atau Niat --------------- Ucapkanlah kata-kata berikut ini dengan tegas dalam diri Anda, "Saya tidak berminat melakukan masturbasi karena ..." - Saya tidak mau berbuat dosa. - Saya tidak menyukai citra diri saya ini. - Saya adalah manusia baru dalam Kristus. - Hal itu tidak berguna bagi harga diri saya. - Hal itu membuat saya merasa sebagai orang yang munafik atau curang. - Saya memiliki pengendalian diri untuk menghilangkan kebiasaan ini. 5. Pola Pikir ---------- Dengan penuh kesadaran, ubahlah pola pikir Anda. Kebiasaan melakukan masturbasi selalu dirangsang oleh pikiran-pikiran yang bersifat erostis dan seksual. Bila pikiran-pikiran semacam itu timbul, sangat penting bagi Anda untuk "menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus," (2Korintus 10:5b). Cara yang efektif untuk melakukan hal ini ialah mengatakan dengan tegas, "Berhenti!" Kemudian mulailah mengalihkan diri Anda dengan kegiatan atau pikiran lain. [Dalam bahasa Inggris, kelima hal tersebut dapat disingkat sebagai HABIT --> H: Hazardous Situation (Situasi yang Berbahaya), A: Action (Tindakan atau Perbuatan), B: Bible Verses (Ayat-ayat Alkitab), I: Intentions (Minat atau Niat), T: Thought (Pola Pikir). Dalam bahasa Inggris sendiri, kata "habit" berarti kebiasaan.] Bila dengan penuh kesadaran Anda berusaha melaksanakan kelima hal tersebut, Anda akan mampu mengurangi kebiasaan masturbasi. Allah pasti akan menguatkan dan memberkati usaha-usaha Anda ini. Ingatlah, "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1Samuel 16:7) -*- Sumber diedit dari: -*- Judul Buku: Tidak Lagi Homo Penulis : Dr. William Consiglio Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1998 Halaman : 102 - 104 *STOP PRESS *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* STOP PRESS* Stop Press (1) -------------- -*- SERVER SABDA.org HIDUP KEMBALI -*- Sejak 25 Maret 2005 yang lalu hingga minggu ini (4 April 2005) server SABDA.org DOWN, sehingga menyebabkan sebagian aktivitas online YLSA menjadi macet (situs-situs YLSA tidak dapat diakses). Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Tapi, puji Tuhan! mulai 5 April 2005 y.l. server SABDA.org telah HIDUP KEMBALI dan sudah dapat diakses untuk melayani Anda lagi. Untuk itu, kami mohon maaf kepada semua pihak atas kejadian ini dan sekaligus mengucapkan terima kasih, karena kami tahu dukungan doa Anda sangat berharga bagi kami. Bagi Anda yang masih mengalami kendala saat mengakses Situs SABDA.org ataupun situs-situs milik YLSA lainnya, silakan memberitahukan kepada kami untuk segera ditindaklanjuti. Kirimkan pemberitahuan tersebut melalui email ke: <webmaster@sabda.org> Informasi lebih lengkap mengenai tidak dapat diaksesnya server SABDA.org selama beberapa saat ini dapat Anda lihat di Situs SABDA.org di alamat: ==> http://www.sabda.org/informasi.htm Stop Press (2) -------------- -*- PERMOHONAN MAAF ATAS KETERLAMBATAN PENERBITAN PUBLIKASI YLSA -*- Melalui pemberitahuan ini kami, segenap Redaksi Publikasi YLSA (Yayasan Lembaga SABDA), mohon maaf kepada para pelanggan atas keterlambatan penerbitan beberapa publikasi I-KAN (yaitu: e-Konsel Edisi 085/2005; e-BinaAnak Edisi 224/2005; e-JEMMi Edisi 15/2005; dan e-Penulis 006/2005), yang seharusnya terbit pada minggu lalu (antara 12 - 15 April 2005). Masalah keterlambatan ini bukan berasal dari meja Redaksi tapi karena MAIL SERVER SABDA yang ada di luar DOWN selama lebih dari satu minggu. Namun kami bersyukur, awal minggu ini mail server tersebut sudah bisa hidup kembali. Untuk semua ketidaknyamaanan ini kami mohon maaf sebesar-besarnya. Atas perhatian dan dukungan doanya, segenap Redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pelanggan publikasi I-KAN. Selamat melayani, Koordinator Publikasi YLSA (Tesa) *INFO *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* INFO* Info (1) -------- -*- VCD KRISTEN -*- Departemen Media Christopherus sudah memproduksi beberapa VCD (Sinetron) baru dengan judul sebagai berikut: 1. Luka Tangan Mama 2. Maling Sepeda 3. Misteri Kematian 4. Aborsi Di samping VCD Sinetron, Departemen Media Christopherus juga telah memproduksi VCD LENSA PENDIDIKAN KRISTEN dengan judul "KOMUNIKASI DALAM KELUARGA". VCD ini sangat bagus untuk dijadikan materi konseling atau diskusi kelompok tengah minggu. VCD ini juga bisa digunakan untuk program talk-show/dialog interaktif di TV. Durasi dari VCD ini sudah disesuaikan, yaitu 24 menit sehingga masih ada waktu 6 menit untuk iklan sponsor, dan bisa dilanjutkan dengan dialog selama 30 menit. Isi dari VCD ini berupa ceramah narasi yang diisi dengan fragmen berlatar musik. Tersedia juga VCD Natal untuk anak-anak yang berjudul "PITA MERAH". Untuk pembelian dan informasi yang lebih lengkap, silakan menghubungi alamat berikut ini: Terang 2000 Christopherus Telp. : 024-8312162 Fax. : 024-8446048 E-mail: christop@indosat.net.id Info (2) -------- -*- INFO PARENTING EDUCATION LK3 -*- "Selain mengenalkan TUHAN kepada anak-anak, salah satu tugas terpenting bagi orangtua dewasa ini adalah memperkenalkan seks kepada anak, dan membentuk karakter seks anak yang tahan godaan. Kehidupan seks yang harmonis dalam hidup orangtua adalah pengajaran terbaik tentang seksual pada anak." (Joel Joentak) Parenting Education LK3 mengundang para pembaca e-Konsel untuk menghadiri spesial seminar dengan tema: "BAGAIMANA MEMPERKENALKAN SEKS KEPADA ANAK, DAN MEMBINA KEHIDUPAN SEKSUAL DI DALAM PERKAWINAN" yang akan diselenggarakan pada: Hari, tanggal: Jumat, 22 April 2005 Pukul : 17.00 - 20.30 WIB Tempat : Wisma Anugerah, Taman Tanah Abang 3 No. 2, Jakarta Pusat Narasumber : Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila SpAnd, FAACS (Pengajar, penulis, peneliti, dan terapis masalah seksual, aktivis pelayanan gereja dan penasihat pelayanan bisnisman di Bali) Moderator : Pdt. Julianto Simanjuntak (Ketua Parenting Education LK3) Sasaran : 1. Membantu para orangtua dan pendidik untuk memperkenalkan seks kepada anak, dan tips membangun karakter seks anak yang tahan godaan. 2. Membangun dan memperkaya keharmonisan dan keromantisan hubungan suami istri, dan bagaimana membangun intimasi seksual pada saat relasi di titik kritis. Biaya : Sebelum 20 April: Rp. 50.000,00 : Sesudah 20 April: Rp. 75.000,00 (MEMBER LK3 diskon 20%) Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: Telp. (021) 5565-4851, 5565-0281; HP: 0817.0907.407 *SURAT*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-DARI ANDA-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*SURAT* Dari: matias yogi <tapudagi@> >saya sangat berbahagia sekali atas informasi tentang penyakit >terminal dan hal yang sama kami dalam keluarga ada satu yang dapat >penyakit kanker dan darah tinggi dan menderita selama 2 tahun dan >bagaimana cara mengobatinya jadi tolong doakan buat yang >menderita penyakit tersebut Redaksi: Terima kasih atas kiriman surat Anda. Kami dengan senang hati memberikan dukungan doa agar Tuhan terus menolong Anda sekeluarga merawat anggota keluarga Anda tersebut. Harapan kami, kiranya apa yang sudah disajikan e-Konsel bisa menguatkan Anda sekeluarga. Selamat melayani. e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL STAF REDAKSI e-Konsel Ratri, Tesa, Evie, Lisbeth PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2005 oleh YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org> Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. dapat dikirimkan ke alamat: <owner-i-kan-konsel@xc.org> *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org Berhenti: Kirim e-mail kosong: unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel ARSIP publikasi e-Konsel: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |